Mawaris Tahap II
Mawaris Tahap II
WARIS
(TAHAP KE-2)
TAHAP PERTAMA I:
1) Harta warisan boleh dibagikan kepada ahli waris jika sudah ditunaikan zakatnya (jika harta
sudah mencapai nishob), sudah dibayar hutang si mayat dan sudah ditunaikan wasiyatnya
2) Wasiyat si mayat boleh ditunaikan asal tidak boleh lebih dari 1/3 harta
3) Dikeluarkan dulu zakatnya sebelum dibagi , jika hartanya sudah melebihi 1 nishob. (nishob
harta = 85 garam emas 24karat, jika 1 gram emas 24 karat harga sekarang Rp. 944.000,- ,
berarti nishob harta = 85X944.000 = Rp.80.240.000,-). Maka jika harta kurang dari itu maka
tidak perlu dikeluarkan zakatnya 2,5%.
4) Jika yang meninggal dunia masih memiliki hutang, maka harta yang ada diutamakan untuk
melunasi semua hutangnya dahulu, jika ada sisa harta baru dibagi, jika tidak ada berarti ahli
waris tidak dapat warisan.
5) Jika sebelum meninggal dunia si mayat berwasiyat untuk memberikan hartanya untuk wakaf/
diberikan pada seseorang yang ia tunjuk, maka harta itu diberikan dahulu, dengan ketentuan
pemberiannya tidak boleh melebihi dari 1/3 dari harta yang ditinggalkan.
TAHAP KEDUA (II) :
1) Setelah harta dikurangi pada tahap pertama , maka tahap selanjutnya membagi harta yang ahli
warisnya adalah Dzawil Wurud (orang-orang yang besaran pembagian hartanya sesuai yng
trcantum dalam Al Qur’an Surat Annisa ayat 11-12).
2) Setelah Dzawil Wurud sudah mendapatkan bagiannya,sisa harta diberikan pada Ashobah
(anak). Dengan ketentuan bagian anak laki2 dua kali bagian anak perempuan(2:1).
setelah dibagi sesuai pembagiannya ternyata harta lebih, maka harus dibagi lagi.
Contoh Kasus:
Seorang laki-laki meninggal dunia dengan mewariskan sebidang tanah, setelah dijual tanah
tersbut dihargai 200 juta. Harta itu belum dizakati, dan untuk membayar utang sebesar 15 juta
Sedangkan Ahli Waris terdiri dari Ibu, Istri dan 2 anak Perempuan. Berapa bagian masing-
masing
dari ahli waris tersebut?
Jawab :