Anda di halaman 1dari 14

MASALAH AL 'AUL

 BEBERAPA KASUS PEMBAGIAN WARIS BERMASALAH


 DEFINISI 'AUL
 LATAR BELAKANG TERJADINYA 'AUL
 FENOMENA TERJADINYA ‘AUL
 ASAL MASALAH YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT di-'AUL- kan
 DISKRIPSI ASAL MASALAH YANG DAPAT DI-'AUL-KAN
 BEBERAPA CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 6
 BEBERAPA CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 12
 CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 24 MENJADI 27
 CATATAN
 PENUTUP
2

A. BEBERAPA KASUS PEMBAGIAN WARIS BERMASALAH


1. Soal

Seseorang meninggal dunia dengan meninggalkan :


Harta Peninggalan : Rp. 180.000.-
Para Ahli Waris : • Istri
 2 Sdri Kandung
 2 Sdr se Ibu

2. Jawab
Saham Bagian
Ahli waris Furudl Asal Saham Harta
Asal masing-masing
masalah Masalah Peninggalan
ahli waris
Istri 1/4 3 3/12 Rp. 45.000,-
2 sdri kandung 2/3 12 8 8/12 Rp. 180.000.- Rp. 120.000,-
2 sdr se-ibu 1/3 4 4/12 Rp. 60.000,-
 saham 15 Jumlah harta yang dibagi Rp. 225.000,-

3. Dengan keberadaan saham para ahli waris di atas, maka kebutuhan harta jauh lebih besar,
dari harta yang tersedia. Agar tidak terjadi hal semacam ini, maka asal masalah harus
dinaikkan, sehingga nilainya seimbang dengan jumlah saham para ahli waris.
3

1. Soal 2

Seseorang meninggal dunia dengan meninggalkan :


Harta Peninggalan : Rp. 480.000,-
Para Ahli Waris : • Suami
 2 Sdri Kandung
 1 Sdr se Ibu

2. Jawab
Saham Bagian
Ahli waris Furudl Asal Saham Harta
masalah
Asal masing-masing
Masalah Peninggalan
ahli waris
Suami 1/2 3 3/6 Rp. 240.000,-
2 sdri kandung 2/3 6 4 4/6 Rp. 480.000.- Rp. 320.000,-
1 sdr se-ibu 1/6 1 1/6 Rp. 80.000,-
 saham 8 Jumlah harta yang dibagi Rp. 640.000,-

3. Dengan keberadaan saham para ahli waris di atas, maka kebutuhan harta jauh lebih besar,
dari harta yang tersedia. Agar tidak terjadi hal semacam ini, maka asal masalah harus
dinaikkan, sehingga nilainya seimbang dengan jumlah saham para ahli waris, sehingga yang
dibagikan kepada ahli waris seimbang dengan hartanya. Prose menaikkan asal masalah ini
disebut dengan metode ‘aul.
4

B. DEFINISI 'AUL
Al-'aul bermakna 'naik' atau 'meluap'. Al-'aul bisa juga berarti 'bertambah'.
Sedangkan definisi al-'aul menurut istilah fuqaha yaitu bertambahnya
jumlah bagian furudl dan berkurangnya sahm (bagian) para ahli waris.
Hal ini terjadi ketika makin banyaknya ashhabul furudh sehingga harta
yang dibagikan habis, padahal di antara mereka ada yang belum menerima
bagian. Dalam keadaan seperti ini kita harus menaikkan asal masalahnya,
sehingga harta peninggalan dapat mencukupi untuk seluruh ashhabul
furudh yang ada, walaupun bagian mereka menjadi berkurang.
Misalnya bagian seorang suami yang semestinya mendapat setengah (1/2)
dapat berubah menjadi sepertiga (1/3) dalam keadaan tertentu, seperti bila
asal masalahnya dinaikkan dari semula enam (6) menjadi sembilan (9).
Maka dalam hal ini seorang suami yang semestinya mendapat bagian 3/6
(setengah) hanya memperoleh 3/9 (sepertiga). Begitu pula halnya dengan
ashhabul furudh yang lain, bagian mereka dapat berkurang manakala asal
masalahnya naik atau bertambah.
C. LATAR BELAKANG TERJADINYA 'AUL
Pada masa Rasulullah saw. sampai masa kekhalifahan Abu Bakar R.A. kasus
tidak tercukupinya harta waris tidak pernah terjadi, sehingga belum pernah
terjadi upaya penyelesaiannya. Masalah 'aul ini pertama kali muncul pada
5

masa khalifah Umar bin Khathab R.A..sebagaimana hadits riwayat Ibnu


Abbas RA. :

“Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas RA, ia berkata: "Orang yang pertama
kali menaikkan asal masalah (yakni melakukan 'aul) adalah Umar bin Khathab.
RA. ..." . (HR. Al-Hakim).
Dalam riwayat al-Baihaqy dari Kharijah, bahwa orang yang pertama kali
melakukan ‘aul adalah Zaid bin Tsabit, sebagaimana hadist berikut :

“Diriwayatkan dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari ayahnya sesungguhnya ia
adalah orang yang pertama kali melakukan ‘aul; dan sebagian besar yang ia
‘aul-kan adalah bagian dua pertiga”. (HR. Baihaqy).
Menurut para ulama, munculnya metode ‘aul adalah pada zaman Khalifah
Umar bin Khatthab, atas masukan dari sahabat Zaid bin Tsabit.
6

D. FENOMENA TERJADINYA ‘AUL


‘Aul akan terjadi apabila jumlah saham para ahli waris lebih besar dari pada
asal masalah. Dalam kondisi ini, agar semua ahli waris tetap mendapatkan
bagiannya masing-masing secara proposional, maka asal masalah harus
diangkat sebesar jumlah saham para ahli waris. Intinya, suatu
pembagian waris akan benar, jika jumlah saham sama dengan
besarnya asal masalah atau sebaliknya.
E. ASAL MASALAH YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT di-'AUL- kan
Asal masalah yang ada di dalam ilmu faraid ada tujuh. Tiga di antaranya
dapat di-'aul-kan, sedangkan yang empat tidak dapat.
Ketiga asal masalah yang dapat di-'aul-kan adalah :
NO DAPAT DI-‘AUL-KAN TIDAK DAPAT DI-‘AULKAN
1 Enam ( 6 ) Dua ( 2 )
2 Dua belas ( 12 ) Tiga ( 3 )
3 Dua puluh empat ( 24 ) Empat ( 4 )
4 Delapan ( 8 )
7

F. DISKRIPSI ASAL MASALAH YANG DAPAT DI-'AUL-KAN


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, angka-angka asal masalah
yang dapat di-'aul-kan ialah angka enam (6), dua belas (12), dan dua puluh
empat (24). Namun, ketiga asal masalah itu masing-masing berbeda dan
mempunyai sifat tersendiri, sebagai berikut :

Asal di-‘aul-kan Asal di-‘aul-kan Asal di-‘aul-kan


masalah menjadi masalah menjadi masalah menjadi
6 7 12 13 24 27
8 15
9 17
10

Keterangan :
 Asal masalah 6 bisa di-‘aul-kan menjadi : 7, 8, 9, atau 10.
 Asal masalah 12 bisa di-‘aul-kan menjadi : 13, 15, atau 17.
 Asal masalah 24 hanya bisa di-‘aul-kan menjadi : 27.
8

G. BEBERAPA CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 6


1. Seseorang wafat dan meninggalkan ayah, ibu, anak perempuan, dan cucu
perempuan. Maka pembagiannya adalah sebagaimana berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Ayah 1/6 1
Ibu 1/6 1 Dalam kasus ini tidak ada ‘aul
1 anak perempuan 1/2
6 3
karena  saham sama
besarnya dengan asal
1 cucu perempuan 1/6 1 masalah.
 saham 6

2. Seseorang wafat dan meninggalkan suami, saudara kandung perempuan,


dan saudara perempuan seibu. Maka pembagiannya sebagai berikut :
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Suami 1/2 3
1 Saudara perempuan Dalam kasus ini, asal masalah
kandung
1/2 6 3 6 di-‘aul-kan menjadi 7
(asal masalah sama besarnya
1 Saudara se-ibu 1/6 1
dengan  saham, yaitu : 7).
 saham 7
9

3. Seseorang wafat dan meninggalkan suami, ibu, saudara kandung


perempuan, dan seorang saudara perempuan seibu. Maka pembagiannya
seperti berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Suami 1/2 3
Ibu 1/6 1 Dalam kasus ini, asal masalah

1 Sdr. Peremp. kandung 1/2


6 3
6 di-‘aul-kan menjadi 8
(asal masalah sama besarnya
1 Sdr. Peremp. se-ibu 1/6 1 dengan  saham, yaitu : 8).
 saham 8

4. Seseorang wafat dan meninggalkan seorang suami, dua orang saudara


kandung perempuan, dan dua orang saudara laki-laki seibu. Maka
pembagianya seperti berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Suami 1/2 3
2 orang Saudara Dalam kasus ini, asal masalah
2/3 4
perempuan kandung 6 6 di-‘aul-kan menjadi 9
2 Saudara laki-laki (asal masalah sama besarnya
1/3 2
se-ibu dengan  saham, yaitu : 9).
 saham 9
10

5. Seseorang wafat dan meninggalkan suami, ibu, dua orang saudara


perempuan seayah, dan dua orang saudara perempuan seibu. Maka
pembagiannya sebagai berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Suami 1/2 3
Ibu 1/6 1 Dalam kasus ini, asal masalah

2 Sdr. Peremp. Se-ayah 2/3


6 4
6 di-‘aul-kan menjadi 10
(asal masalah sama besarnya
2 Sdr. Peremp. se-ibu 1/3 2 dengan  saham, yaitu : 10).
 saham 10

H. BEBERAPA CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 12.


1. Seseorang wafat dan meninggalkan istri, ibu, dan dua orang saudara
kandung perempuan. Maka pembagiannya sebagai berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Istri 1/4 3
Dalam kasus ini, asal masalah
Ibu 1/6 2
12 12 di-‘aul-kan menjadi 13
2 Orang Saudara
2/3 8 (asal masalah sama besarnya
perempuan kandung
dengan  saham, yaitu : 13).
 saham 13
11

2. Seseorang wafat dan meninggalkan seorang istri, ibu, seorang saudara kandung
perempuan, seorang saudara perempuan seayah, dan seorang saudara
perempuan seibu. Maka pembagiannya sebagai berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Istri ¼ 3
Ibu 1/6 2
1 Sdr. Peremp. kandung 1/2
12 6
Dalam kasus ini, asal masalah
12 di-‘aul-kan menjadi 15
1 Sdr. Peremp. se-ayah 1/6 2 (asal masalah sama besarnya
1 Sdr. Peremp. Se-ibu 1/6 2 dengan  saham, yaitu : 15).

 saham 15

3. Seseorang wafat dan meninggalkan 3 istri, 2 nenek, 8 saudara perempuan


seayah, dan 4 saudara perempuan seibu. Maka pembagiannya seperti berikut:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
3 istri 1/4 3
2 nenek 1/6 2 Dalam kasus ini, asal masalah

8 Sdr. Peremp. Se-ayah 2/3


12 8
12 di-‘aul-kan menjadi 17
(asal masalah sama besarnya
4 Sdr. Peremp. se-ibu 1/3 4 dengan  saham, yaitu : 17).
 saham 17
12

I. CONTOH KASUS 'AUL DARI ASAL MASALAH 24 MENJADI 27.


Asal masalah dua puluh empat (24) hanya dapat di-'aul-kan menjadi
angka dua puluh tujuh (27). Selain itu, asal masalah ini hanya ada dalam
kasus yang oleh ulama faraid dikenal dengan masalah al-mimbariyah.
Mereka menyebutnya demikian karena Ali bin Abi Thalib ketika memvonis
masalah ini sedang berada di atas mimbar (podium).
Contoh masalah ini seperti berikut: seseorang wafat dan meninggalkan
seorang istri, ayah, ibu, anak perempuan, dan cucu perempuan dari
keturunan anak laki-laki. Maka pembagiannya seperti ini:
Ahli waris Furudl Asal masalah Saham Keterangan
Istri 1/8 3
Ayah 1/6 4
Ibu 1/6
24 4
Dalam kasus ini, asal masalah
24 di-‘aul-kan menjadi 27
1 Anak Perempuan 1/2 12 (asal masalah sama besarnya
1 Cucu Perempuan 1/6 4 dengan  saham, yaitu : 27).

 saham 27

Sampai pada uraian ini, seluruh contoh ‘aul sudah dijelaskan, baik yang
berasal dari asal masalah 6, 12, maupun 24.
13

J. PRAKTEK PEMBAGIAN WARIS DENGAN METODE ‘AUL


1. Soal

Seseorang meninggal dunia dengan meninggalkan :


Harta Peninggalan : Rp. 180.000.-
Para Ahli Waris : • Istri
 2 Sdri Kandung
 2 Sdr se Ibu

2. Jawab

Saham Bagian
Ahli waris Furudl Asal Saham Harta
Asal masing-masing
masalah Masalah Peninggalan
ahli waris

Istri 1/4 3 3/15 Rp. 36.000,-

2 sdri kandung 2/3 12 8 8/15 Rp. 180.000.- Rp. 96.000,-

2 sdr se-ibu 1/3 4 4/15 Rp. 48.000,-

 saham 15 Jumlah harta yang dibagi Rp. 180.000,-

3. Penjelasan : Asal masalah 12 di-‘aul-kan menjadi 15.


14

1. Soal 2

Seseorang meninggal dunia dengan meninggalkan :


Harta Peninggalan : Rp. 480.000,-
Para Ahli Waris : • Suami
 2 Sdri Kandung
 1 Sdr se Ibu

2. Jawab
Saham Bagian
Ahli waris Furudl Asal Saham Harta
masalah
Asal masing-masing
Masalah Peninggalan
ahli waris
Suami 1/2 3 3/8 Rp. 180.000,-

2 sdri kandung 2/3 6 4 4/8 Rp. 480.000.- Rp. 240.000,-

1 sdr se-ibu 1/6 1 1/8 Rp. 60.000,-

 saham 8 Jumlah harta yang dibagi Rp. 480.000,-

3. Penjelasan : Asal masalah 6 di-‘aul-kan menjadi 8

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai