Anda di halaman 1dari 23

BAB IV - Contoh diatas terdapat penyebut 2, maka bilangan 2 menjadi asal masalah

ASAL MASALAH (AM) DAN PEMBULATANNYA Contoh 2 :


Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 4
A. Asal Masalah (AM) 1 Suami 1/4 1 Bagian
Dalam pembagian warisan asal masalah adalah satu hal yang mesti ada untuk bisa 2 Anak laki-laki Sisa 3 Bagian
menentukan bagian (sihâm) masing-masing ahli waris dalam bentuk bilangan bulat,
bukan dalam bentuk pecahan. Dalam ilmu Aritmatika Asal Masalah bisa disamakan Jumlah / majmu’ Siham 4 Bagian
dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil atau KPK yang dihasilkan dari semua Penjelasan :
bilangan penyebut dari masing-masing bagian pasti ahli waris yang ada. Asal - Contoh diatas terdapat penyebut 4, maka bilangan 4 menjadi asal masalah
Masalah atau KPK ini harus bisa dibagi habis oleh semua bilangan bulat penyebut b. KPK penyebut bagian pasti
yang membentuknya. Jika dalam pembagian warisan ada beberapa penyebut dalam bagian pasti,
Para ulama faraidl menyepakati bahwa dalam pembagian warisan ada 7 (tujuh) maka KPK (Kelipatan Persekutuan Kecil) menjadi asal masalah.
macam asal masalah yang dihasilkan dari 6 (enam) bagian pasti yang telah
ditentukan. Ketujuh asal masalah tersebut adalah bilangan 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24. Contoh 1 :
Ketujuh asal masalah ini digunakan apabila dalam kasus pembagian warisan ahli
warisnya terdapat orang yang memiliki bagian pasti atau dzawil furûdl. Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 6
1. Pengertian Asal Masalah 1 Suami 1/2 3 Bagian
Asal masalah adalah menetapkan bilangan terkecil yang dapat menghasilkan
bagian pasti secara bulat (tidak pecahan). Bilangan yang disepakati Ulama’ 2 ibu 1/3 2 Bagian
faraidl dalam menetapkan asal masalah ada tiga yaitu : 3 Saudara laki-laki sekandung Sisa 1 Bagian
a). 2, 4 dan 8 b). 3 dan 6 c). 12 dan 24
2. Cara menetapkan asal masalah Jumlah / majmu’ Siham 6 Bagian
a. Penyebut bagian pasti. Penjelasan :
Penyebut dalam bagian pasti menjadi asal masalah. - Contoh diatas terdapat penyebut2 dan 3, maka KPK nya adalah 6 dan
Contoh 1: sekaligus bilangan 6 menjadi asal masalah
Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 2 Contoh 2 :
1 Suami 1/2 1 Bagian Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 12
1 Suami 1/4 3 Bagian
2 Saudara laki-laki sekandung Sisa 1 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 2 Bagian 2 ibu 1/6 2 Bagian
Penjelasan : 3 Anak laki-laki Sisa 7 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 12 Bagian 1
Penjelasan : 3 Cucu perempuan 1/6 1 Bagian
- Contoh diatas terdapat penyebut 4 dan 6, maka KPK nya adalah 6 dan
sekaligus bilangan 6 menjadi asal masalah 4 Saudara perempuan kandung Sisa 1 Bagian

Contoh 3 : Jumlah / majmu’ Siham 6 Bagian


Penjelasan :
Penjelasan : - Contoh diatas terdapat penyebut 6, 2 dan 6
- Contoh diatas terdapat penyebut 6 dan 8, maka KPK nya adalah 24 dan - Bilangan 2 dapat terwakili oleh bilangan 6
sekaligus bilangan 24 menjadi asal masalah
2) Mudakhalah ( ٌ‫اخلَة‬
َ ‫مم َد‬ )
c. Perbandingan penyebut bagian pasti
Perbandinga bilangan dalam ilmu faraidl ada empat : Mudakhalah adalah dua bilangan atau lebih dimana bilangan yang paling
besar dapat dibagi habis oleh bilangan yang kecil. Misalnya bilangan 2
1) Mumatsalah ( ٌ‫) ُممَثَلَة‬ dengan 4, 3 dengan 6 dsb.
Mumatsalah adalah dua bilangan atau lebih yang sama. Misalnya 2 dan Jika terdapat beberapa bagian pasti sedangkan penyebutnya berupa
2, 3 dan 3, 2 dan 6 dan lain sebagainya. perbandingan mudakhalah, maka bilangan yang besar menjadi Asal
Apabila terdapat perbandingan muatsalah, maka salah satunya menjadi Masalah.
asal masalah. Baik terdapat bagian sisa maupun tidak. Contoh :
Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 6
Contoh 1:
1 Ibu 1/6 1 Bagian
Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 2
2 Saudara perempuan se ibu 1 Bagian
1 Suami 1/2 1 Bagian 1/3
3 Saudara perempuan se ibu 1 Bagian
2 Saudara perempuan sekandung 1/2 1 Bagian
4 Saudara laki-laki kandung Sisa 3 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 2 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 6 Bagian
Penjelasan :
- Contoh diatas terdapat penyebut 2 dan 2 (mumatsalah), maka salah Penjelasan :
satunya menjadi asal masalah - Contoh diatas terdapat penyebut 3 dan 6
- Bilangan yang besar yaitu 6 menjadi Asal masalah
Contoh 2:
3) Mubayanah ( ٌ‫ممبَايَنَة‬ )
Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 6
1 Ibu 1/6 1 Bagian Mubayanah adalah dua bilangan atau lebih, dimana bilangan yang paling
besar tidak dapat dibagi habis oleh bilangan yang kecil dan tidak pula
2 Anak perempuan 1/2 3 Bagian terdapat bilangan ketiga yang dapat membagi kedua bilangan tersebut.
Misalnya 2 dengan 3, dan 3 dengan 4.
2
Jika dalam pembagian warisan terdapat perbandingan mubayanah, maka Asal Masalah (AM) :
Ahli Waris
hasil perkalian menjadi Asal masalah. 12
Contoh : 1 Suami 1/4 3 Bagian
Ahli Waris Asal Masalah (AM) : 12 2 Anak perempuan 1/2 6 Bagian
1 istri 1/4 3 Bagian
3 Cucu perempuan 1/6 2 Bagian
2 ibu 1/3 4 Bagian
4 Saudara perempuan kandung Sisa 1 Bagian
3 Saudara laki-laki kandung Sisa 5 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 12 Bagian
Jumlah / majmu’ Siham 12 Bagian Penjelasan :
Penjelasan : - Contoh diatas terdapat penyebut 4, 2 dan 6
- Contoh diatas terdapat penyebut 4 dan 3 - Bilangan 2 diwakili 4 atau 6. Jadi yang dibuat perbandingan
- Hasil perkalian 4 dan 3 adalah 12 dan sekaligus menjadi Asal masalah adalah bilangan 4 dan 6
4) Muwafaqah ( ٌ‫) مم َوافَ َقة‬ - Caranya 4:2=2 dan 2x6=12 atau 6:2=3, 3x4=12
- Maka bilangan 12 menjadi Asal masalah
Muwafaqah adalah dua bilangan atau lebih, dimana bilangan yang besar
d. Jumlah Ahli Waris ( ‫عدَدُ الرُّ ُؤوس‬
َ )
tidak dapat dibagi oleh bilangan yang kecil. Namun terdapat bilangan
Jika dalam pembagian harta peninggalan hanya terdapat ahli waris ‘Ashabah,
ketiga yang dapat membagi keduanya. Misalnya bilangan 4 dengan 6 dan
maka ada dua macam :
6 dengan 8.
Jika dalam pembagian warisan terdapat perbandingan muwafaqah, maka 1) Laki-laki
penyelesaiannya adalah :
Jika dalam pembagian harta peninggalan hanya terdapat ahli waris
1. Misalkan bilangan 4 dan 6, maka
‘Ashabah dan semuanya laki-laki, maka jumlah ahli waris menjadi Asal
- 4 : 2 = 2, 2 x 6 = 12
Masalah.
atau
- 6 : 2 = 3, 3 x 4 = 12 Contoh :
Maka bilangan 12 menjadi Asal Masalah
2. Misalkan bilangan 6 dan 8, maka Ahli Waris AM (Asal Masalah ) : 3
1 Anak Laki-laki Sisa 1 bagian
- 6 : 2 = 3, 3 x 8 = 24
2 Anak Laki-laki Sisa 1 bagian
atau
3 Anak Laki-laki Sisa 1 bagian
- 8 : 2 = 4, 4 x 6 = 24
Maka bilangan 24 menjadi Asal Masalah Contoh :

Contoh : Ahli Waris AM (Asal Masalah ) : 3


1 Cucu Laki-laki Sisa 1 bagian
3
2 Anak Laki-laki Sisa 1 bagian ْ ‫) تَصْح ْي ُح ْال َم‬
B. Pembulatan Asal Masalah ( ‫سأَلَة‬
3 Cucu Laki-laki Sisa 1 bagian
1. Pengertian
2) Laki-laki dan Perempuan Setelah menetapkan Asal masalah dan ahli waris dapat menerima bagian
secara bulat berarti sudah selesai. Artinya tidak dibutuhkan upaya yang lain
Jika dalam pembagian harta peninggalan hanya terdapat ahli waris termasuk pembulatan Asal Masalah. Tetapi jika bagian yang diterima terdapat
‘Ashabah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka jumlah ahli pecahan, maka harus dilakukan pembulatan asal masalah.
waris menjadi asal masalah. Laki-laki dihitung dua orang dan perempuan Menurut Syauqi abduh pembulatan asal masalah adalah menetapkan bilangan
dihiung satu orang. Hal ini berdasarkan al-Qur’an surat An-nisa’ ayat 11, terkecil yang dapat menghasilkan bilangan secara bulat.
berlaku bagi anak dan cucu.
2. Cara Pembulatan asal masalah (TM)
Contoh : Buatlah perbandingan antara jumlah ahli waris penerima pecahan dengan
bagian yang mereka terima dengan salah satu perbandingan mubayyanah dan
Ahli Waris AM (Asal Masalah ) : 5
Muwafaqah.
1 Anak Perempuan Sisa 1 bagian
2 Anak Laki-laki Sisa 2 bagian a. Perbandingan Mubayanah
3 Anak Laki-laki Sisa 2 bagian Jika Jumlah penerima pecahan dan bagian yang diterima berupa
perbandingan mubayanah, maka asal masalah dikalikan dengan jumlah
Contoh : penerima pecahan dan bagian yang diterima ahli waris juga dikalikan
dengan jumlah penerima pecahan.
Ahli Waris AM (Asal Masalah ) : 4
Contoh :
1 Cucu Perempuan Sisa 1 bagian
2 Cucu Perempuan Sisa 1 bagian Ahli Waris TM = (4 x 2 ) = 8
3 Cucu Laki-laki Sisa 2 bagian Asal Masalah (AM) = 4
 Catatan : 1 Suami 1/4 1 2 2
2 Anak Laki-laki Sisa 3
‫عدَدُ الرُّ ُؤوس‬
َ (banyaknya Kepala) adalah sebuah teori penghitungan 2 3 6
3 Anak Laki-laki Sisa 3
didasarkan atas banyaknya ahli waris. Jika ahli waris itu berupa : Penjelasan :
1. Semuanya laki-laki, maka cara perhitungannya satu orang 1. Suami mendapatkan ¼ dan dua anak laki-laki mendapatkan sisa
dihitung satu.
2. Perempuan dan laki-laki, maka pihak perempuan dihiung satu 2. AM (4) dikalikan dengan jumlah penerima pecahan (Anak laki-laki)
orang dan laki-laki dihitung dua orang. yaitu 2 maka hasilnya adalah 4 x 2 = 8
3. Pembulatan Asal masalah (TM) adalah 8 dan asal masalah sebelumnya
tidak di pergunakan

4
b. Perbandingan muwafaqah Misalnya Harta Peninggalan (HP) sebesar Rp. 24.000.000
Jika jumlah penerima pecahan dan bagian yang diterima terdapat
perbandingan muwafaqah, maka asal masalah dikalikan dengan wifq Pembagiannya adalah : 24.000.000 = 3.000.000
jumlah penerima pecahan dan bagian yang diterima ahli waris juga (AM) 8
dikalikan dengan wifq jumlah penerima pecahan. Ahli Waris Bagian yang diterima
Contoh : Suami 2 x 3.000.000 Rp. 6.000.000
TM = (6 x 3 ) = 18 Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
Ahli Waris Keterangan
Asal Masalah (AM) = 6 Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
Ibu 1/6 1 3 -
3/6 6 Anak perempuan 2/3 4 12 @2 bagian Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
6
Saudara (Pr) sekandung Sisa 1 3 - Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
Penjelasan :
Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
1. Ibu 1/6, 6 anak perempuan 2/3 dan saudara perempuan sekandung sisa
Anak laki-laki 1 x 3.000.000 Rp. 3.000.000
2. 6 anak perempuan mendapat 4 bagian, 6 dan 4 muwafaqah
3. AM dikalikan dengan Wifq jumlah penerima pecahan yaitu 3. 6 x 3 = Jumlah Rp. 24.000.000
18. Setelah itu 1x3=3, 4x3=12 (@2 bagian) dan 1x3=3
4. TM (pembulatan asal masalah) 18 dan AM sebelumnya tidak dipakai. SKEMA
c. Perbandingan mudakhalah 2, 4 dan 8
Perbandingan mudakhalah disamakan dengan muwafaqah sebab terdapat
bilangan yang sama.
Contoh : Bilangan menjadi 3 dan 6
TM = (4 x 2 ) = 8 AM ada 3 macam
Ahli Waris Keterangan
Asal Masalah (AM) = 4
Suami 1/4 1 2 -
2/6 6 Anak laki-laki Sisa 3 6 @1 bagian 12 dan 24
CATATAN :
Penjelasan :
1. Suami mendapat 1/4, 6 anak laki-laki mendapat sisa 1. Bilangan 2, 4 dan 8 dari penyebut bagian past ½, ¼ dan 1/8
2. 6 anak laki-laki mendapat 3 bagian, 6 dan 3 perbandingan mudakhalah 2. Bilangan 3 dan 6 dari penyebut bagian pasti 2/3, 1/3 dan 1/6
3. AM dikalikan dengan Wifq jumlah penerima pecahan yaitu 2. (4 x 2 = 3. Bilangan 12 perpaduan dari penyebut bagian pasti ¼, 2/3, 1/3, 1/6, dan bilangan
8). Setelah itu 1x2=2 dan 3x2=6 (@1 bagian) 24 perpaduan dari penyebut bagian pasti 1/8 dengan 2/3, dengan 1/3 atau 1/6
4. TM (pembulatan asal masalah) 8 dan AM sebelumnya tidak dipakai.
5
BAB V pasangan suami istri yang pernikahannya dilangsungkan dengan tidak sah menurut
syari’at Islam.
PENERIMA BAGIAN PASTI
Bagian suami atas harta yang ditinggalkan istrinya yang sudah meninggal duania adalah
:
A. BAGIAN SUAMI DAN ISTRI
ْ َّ َ
Bagian Istri Penjelasan
1. Suami (ُ‫)الزوج‬ 1 ُّ َ‫ا‬
ُ‫لربع‬ 1/4 Jika mayat tidak meninggalkan anak/cucu
Suami adalah laki-laki yang masih berstatus sebagai suami ketika istri meninggal 2 ُ‫اَلثُّمن‬ 1/8 Jika mayat meninggalkan anak/cucu
dunia. Bukan suami yang telah bercerai atau bukan pasangan suami istri yang
pernikahannya dilangsungkan dengan tidak sah menurut syari’at Islam. Contoh Istri mendapatkan bagian 1/4 :
Bagian suami atas harta yang ditinggalkan istrinya yang sudah meninggal duania Ahli Waris Asal Masalah : 4
adalah :
1 ُ‫زَ ْو َجة‬ 1/4 1 bagian
Bagian suami Penjelasan
2 ‫ا ْختُش ِّق ْيقَ ُة‬ 1/2 2 bagian
1 ْ ِّ‫اَلن‬
ُ‫صف‬ 1/2 Jika mayat tidak meninggalkan anak/cucu
3 ُ‫اَخُالَب‬ Sisa 1 bagian
2 ُّ َ‫ا‬
ُ‫لربع‬ 1/4 Jika mayat meninggalkan anak/cucu
Istri mendapatkan bagian 1/4 karena tidak ada anak/cucu
Contoh suami mendapatkan bagian ½ : Contoh Istri mendapatkan bagian 1/8 :
Ahli Waris Asal Masalah : 2 Ahli Waris Asal Masalah : 8
1 ُ‫زَ ْوج‬ 1/2 1 bagian 1 ُ‫زَ ْو َجة‬ 1/8 1 bagian
2 ‫ا ْختُش ِّق ْيقَ ُة‬ 1/2 1 bagian 2 ُ‫اِّبْن‬ Sisa 7 bagian
Suami mendapatkan bagian ½ karena tidak ada anak/cucu Istri mendapatkan bagian 1/8 karena mayat meninggalkan anak
Contoh suami mendapatkan bagian 1/4 :
Ahli Waris Asal Masalah : 4 B. BAGIAN ANAK DAN CUCU PEREMPUAN
ُ‫زَ ْوج‬ ْ َْ
1 1/4 1 bagian 3. Anak Perempuan ( ُ‫) اْلِنت‬
2 ُ‫اِّبْن‬ Sisa 3 bagian Anak perempuan adalah keturunan pertama dari pasangan suami istri atau
Suami mendapatkan bagian ¼ karena mayat meninggalkan anak keturunan dari seorang ibu.
َ ْ َّ
2. Istri ( ُ‫)الزوجة‬

Istri adalah Perempuan yang masih berstatus sebagai Istri ketika suami meninggal
dunia. Bukan Istri yang telah bercerai dan sudah habis masa tunggu (iddah) atau bukan

6
Bagian anak perempuan atas harta peninggalan orang tuanya adalah : Anak perempuan dan anak laki-laki bergabung mendapatkan sisa dengan perhitungan
anak laki-laki bagiannya dua kali lipat dari anak perampuan.
َ ْ
Bagian anak perempuan Penjelasan
Jika sendirian dan mayat tidak meninggalkan 4. Cucu Perempuan ( ُ‫) بِنتُاالِب ْ ِن‬
1 ْ ِّ‫اَلن‬
ُ‫صف‬ 1/2
anak laki-laki
Cucu perempuan adalah keturunan kedua dari keturunan anak laki-laki bukan
Jika dua orang atau lebih dan mayat tidak
ِّ َ‫اَلثُّلث‬
2 ُ‫ان‬ 2/3 cucu perempuan dari naka perempuan.
meninggalkan anak laki-laki Bagian cucu perempuan atas harta peninggalan kakek atau neneknya adalah :
3 َ َ‫ اَ ْلع‬Sisa
ُِّ ‫صابَةُبِّالغَي‬
‫ْر‬ Bersamaan dengan anak laki-laki Bagian cucu perempuan Penjelasan
Contoh anak perempuan mendapatkan bagian ½ : Jika sendirian dan tidak terdapat anak dan
1 ْ ِّ‫اَلن‬
ُ‫صف‬ 1/2
Ahli Waris Asal Masalah : 4 cucu laki-laki
ُ‫زَ ْو َجة‬ Jika dua orang atau lebih dan tidak terdapat
1 1/4 1 bagian 2 ِّ َ ‫اَلثُّلث‬
ُ‫ان‬ 2/3
anak dan cucu laki-laki
2 ُ‫بِّ ْنت‬ 1/2 2 bagian
Jika ada seorang anak perempuan dan tidak
3 ُ‫اَلسُّدس‬ 1/6
3 ُ‫ا ْختُش ِّق ْيقَة‬ Sisa 1 bagian terdapat anak dan cucu laki-laki
Anak perempuan mendapatkan bagian ½ karena Sendiri dan tidak ada anak laki-laki Jika bersama cucu laki-laki dan tidak
Contoh Anak Perempuan mendapatkan bagian 2/3 : terdapat anak laki-laki atau
Ahli Waris Asal Masalah : 12
4 َ ‫ ا َ ْل َع‬Sisa
ُ‫صا َبةُ ِّبالغَي ِّْر‬ Jika bersamaan cicit laki-laki dan tidak
memungkinkan mendapat bagian pasti
1 ‫زَ ْوج‬ 1/4 3 3 bagian (1/6) dan tidak terdapat anak laki-laki
2 ُ‫بِّ ْنت‬ 4 bagian Jika ada anak laki-laki atau
2/3 8 5 ُ ‫ا َ ْل َمحْ ج ْو‬
‫ب‬ Terhalang Jika ada dua anak perempuan dan tidak
3 ُ‫ِّب ْنت‬ 4 bagian
bersamaan cucu/cicit laki-laki
4 ‫ا ْختُش ِّق ْيقَ ُة‬ Sisa 1 1 bagian Contoh cucu Perempuan mendapatkan bagian 1/2:
Anak perempuan mendapatkan bagian 2/3 karena dua orang dan tidak ada anak laki- Ahli Waris Asal Masalah : 8
laki
Contoh Anak Perempuan bersama dengan anak laki-laki: 1 ُ‫زَ ْو َجة‬ 1/8 1 bagian
Ahli Waris Asal Masalah : 4 2 ُ‫ِّب ْنتُ ِّإبْن‬ 1/2 4 bagian
1 ‫زَ ْوج‬ 1/4 1 1 bagian 3 ‫ا ْختُش ِّق ْيقَ ُة‬ Sisa 3 bagian
2 ُ‫ِّب ْنت‬ 1 bagian Cucu perempuan medapatkan ½ karena sendirian
Sisa 3 Contoh cucu Perempuan mendapatkan bagian 2/3 :
3 ُ‫اِّبْن‬ 2 bagian
7
Contoh cucu Perempuan terhalang (M) :
Ahli Waris Asal Masalah : 12
Ahli Waris Asal Masalah : 4
1 ‫زَ ْوج‬ 1/4 3 3 bagian
1 ‫ َز ْوج‬1/4 1 bagian
2 ُ‫بِّ ْنتُإِّبْن‬ 4 bagian
ُ‫ إِبْن‬Sisa
2/3 8
3 ُ‫ِّب ْنتُ ِّإبْن‬ 4 bagian 2 3 bagian
ْ
4 ُ‫ا ْختُش ِّق ْيقَة‬ Sisa 1 1 bagian 3 ُ ْ ‫ بِنتُإِب‬M
‫ن‬ -
Cucu perempuan mendapatkan bagian 2/3 karena dua orang dan tidak ada anak laki- Cucu perempuan terhalang oleh adanya anak laki-laki
laki

ْ َ ُّ َ ْ َ
Contoh cucu Perempuan mendapatkan bagian 1/6 : ُ‫ي‬
ِ ‫تك ِملةُاثللث‬
Ahli Waris Asal Masalah : 12 Cucu perempuan mendapatkan bagian 1/6, jika bersama anak perempuan. Bagian
1 ‫زَ ْوج‬ 1/4 3 3 bagian 1/6 tersebut tidak di tunjuk langsung oleh Allah SWT. secara tersurat tetapi ditunjuk
secara tersirat sebab dalam ayat tersebut menjelaskan bagian seorang anak perempuan
2 ُ‫بِّ ْنت‬ 1/2 6 6 bagian mendapatkan bagian ½ dn memberi bagian dua anak perempuan atau lebih 2/3.
3 ُ‫ِّب ْنتُ ِّإبْن‬ 1/6 2 2 bagian Apabila dalam pembagian warisan terdapat seorang anak perempuan dan cucu
perempuan, maka bagiannya ½ + 1/6 = 2/3, bagian 1/6 tersebut menyempurnakan
4 ‫ا ْختُش ِّق ْيقَ ُة‬ Sisa 1 1 bagian bagian ½ yang diterima seorang anak perempuan sehingga bagian mereka berdua
Cucu perempuan mendapatkan bagian 2/3 karena dua orang dan tidak ada anak laki- menjadi 2/3.
laki Dalam surat an-nisa’ ayat 11 Allah memberi bagian kepada banat (anak-anak
Contoh cucu Perempuan mendapatkan bagian sisa : perempuan) maksimal 2/3. Sedangkan kata banat dalam ayat tersebut meliputi :
Ahli Waris Asal Masalah : 4 1 Dua orang anak perempuan Mendapat bagian 2/3
1 ‫ َز ْوج‬1/4 1 1 bagian 2 Dua cucu perempuan Mendapat bagian 2/3
ْ
2 ُ ْ ‫بِنتُإِب‬
‫ن‬ 1 bagian 3 Seorang anak (Pr) dan seorang cucu (Pr) Mendapat bagian 2/3
Sisa 3
3 ُ ْ ‫إِبْنُإِب‬
‫ن‬ 2 bagian
Cucu perempuan mendapatkan bagian sisa karena bersama dengan anak laki-laki

8
Contoh:
Bagian Ayah Penjelasan
ُّ َ ‫ ا‬1/6
Ahli Waris Asal Masalah : 12 Jika mayat meninggalkan anak atau cucu laki-
ُ‫لسدس‬
‫َز ْوج‬
1
1 1/4 3 3 bagian laki (walad)
ْ َ ُّ َ
2
ْ
ُ‫بِنت‬ 1/2 6 6 bagian 2 ِ َ‫ السدسُُواْل‬1/6 + S
ُ‫اق‬ Jika mayat meninggalkan anak atau cucu
perempuan (walad)
2/3
ْ
3 ُ ْ ‫بِنتُإِب‬
‫ن‬ 1/6 2 2 bagian 3
ْ َْ
ُ ِ ‫ ال َع َصابَةُب‬Sisa
ُ‫الَّف ِس‬
Jika mayat tidak meninggalkan anak atau
cucu (walad)
َ ْ
4 ُ‫اختُشقِيْقة‬ Sisa 1 1 bagian Contoh ayah mendapatkan bagian 1/6 :
Cucu perempuan mendapatkan bagian 1/6 untuk menyempurnakan bagian ½ yang diterima Ahli Waris Asal Masalah : 12
‫ َز ْوج‬1/4
anak perempuan (takmiluts tsulutsaini)
1 3 bagian
Misalkan harta peninggalan sebanyak Rp. 24.000.000, maka pembagiannya adalah : َ
Rp. 24.000.000 2 ُ‫ أب‬1/6 2 bagian
= Rp. 2.000.000
AM : 12 3 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 bagian
Ahli Waris Asal Masalah : 12 Bagian yang diterima Ayah mendapatkan bagian 1/6 karena bersama anak laki-laki
1 ‫َز ْوج‬ 1/4 3 x 2.000.000 Rp. 6.000.000 Contoh ayah mendapatkan bagian 1/6 + Sisa :
ْ
2 ُ‫بِنت‬ 1/2 6 x 2.000.000 Rp. 12.000.000 Ahli Waris Asal Masalah : 12
ْ
3 ُ‫بِنتُإِبْن‬ 1/6 2 x 2.000.000 Rp. 4.000.000 1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 3 bagian
َْ ْ َ
4 ُ‫اختُشقِيقة‬ Sisa 1 x 2.000.000 Rp. 2.000.000 ُ‫ أب‬1/6 + S 2+1 3 bagian
2
ْ
3 ُ‫ بِنت‬1/2 6 6 bagian

C. BAGIAN ORANG TUA Ayah mendapatkan bagian 1/6 + Sisa karena bersama anak perempuan
َ
1. Ayah ( ُ‫ََألب‬
Contoh ayah mendapatkan bagian Sisa :
‫)أ‬
Ahli Waris Asal Masalah : 2
‫ َز ْوج‬1/2
Ayah adalah seorang laki-laki yang berstatus sebagai suami ibunya mayat di
waktu mayat berada di dalam kandungan (rahim). 1 1 bagian
َ
Bagian ayah atas harta peninggalan putra putrinya adalah :
2 ُ‫ أب‬Sisa 1 bagian
َ َ
3 ُ‫شقِيْق‬
ُ ُُ‫ ُاخ‬M -
9
Ayah mendapatkan bagian sisa karena tidak ada anak baik laki-laki maupun perempuan Mereka mendapat warisan maupun tidak (mahjub)
Misalkan harta peninggalan sebanyak Rp. 24.000.000, maka pembagiannya Contoh ibu mendapatkan bagian 1/3 :
adalah : Ahli Waris Asal Masalah : 6
Rp. 24.000.000
= Rp. 12.000.000 1 ‫ َز ْوج‬1/2 3 bagian
َ
‫ َأ ُُّم‬1/3
AM : 2
2 2 bagian
Ahli
َ َ
ُ‫شقِيْق‬
Asal Masalah : 2 Bagian yang diterima
Waris 3 ُ ُُ‫ ُاخ‬sisa 1 bagian
1 ‫ َز ْوج‬1/2 1 bagian x 12.000.000 Rp. 12.000.000 Ibu mendapatkan bagian 1/3 karena tidak ada anak atau cucu atau dua orang saudara
َ (atau lebih)
2 ُ‫ أب‬Sisa 1 bagian x 12.000.000 Rp. 12.000.000
Catatan :
َ َ
3 ُ‫شقِيْق‬
ُ ُُ‫ ُاخ‬Mahjub 0 Rp. 0 Jika mayat tidak mempunyai ayah, anak dapat mewaris dari ibunya dan dapat mewaris
ahli waris yang mempunyai hubungan nasab dengan ibunya.

ُّ
2. Ibu ( ‫ََأل ُم‬
‫)أ‬
Contoh ibu mendapatkan bagian 1/6 :
Ahli Waris Asal Masalah : 12
Ibu adalah seorang perempuan yang melahirkan mayat. Ibu tersebut masih
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian
hidup pada waktu mayat meninggal dunia.
َ
‫ َأ ُُّم‬1/6
Bagian ibu atas harta peninggalan putra putrinya adalah :
2 2 bagian
Bagian ibu Penjelasan
ْ ُ‫ إِبْن‬sisa
ُ‫ اثلُّلث‬1/3
Jika mayat tidak meninggalkan anak atau cucu 3 7 bagian
1
atau dua orang saudara (atau lebih)
ُّ َ ‫ ا‬1/6
Ibu mendapatkan bagian 1/6 karena ada anak laki-laki
Jika mayat meninggalkan anak atau cucu atau dua
2 ُ‫لسدس‬ Catatan :
orang saudara (atau lebih)
ْ Jika ahli waris hanya terdiri dari salah seorang Bagian ibu 1/3 sisa hanya dalam kasus gharawain dan akan dibahas dalam BAB
3 ُ ِ َ‫ اثلُّلثُاْل‬1/3 S
‫اق‬ suami atau istri, ayah dan ibu saja. Dalam ilmu selanjutnya
faroidl disebut dengan masalah gharawain
Penjelasan : D. BAGIAN KAKEK DAN NENEK
َ ‫)ا‬ ْ َ
1. Kakek ( ُ‫ْلد‬
Yang dimaksud saudara disini adalah :
 Saudara sekandung baik laki-laki mapun perempuan
 Saudara seayah laki-laki maupun perempuan Kakek adalah orang tua laki-laki dari ayah sampai ke atas. Bukan keturunan
laki-laki dari keturunan ibu.
 Saudara seibu laki-laki maupun perempuan
Bagian kakek atas harta peninggalan cucu-cucunya adalah :
10
Kakek mendapatkan bagian sisa karena tidak ada anak baik laki-laki maupun perempuan
Bagian kakek Penjelasan
ُّ َ ‫ ا‬1/6
Contoh Kakek tidak mendapatkan bagian:
Jika mayat meninggalkan anak atau cucu
1 ُ ‫لسد‬
‫س‬ Ahli Waris Asal Masalah : 2
laki-laki (walad) dan tidak ada ayah
ْ َ
ُ‫اق‬ ُّ َ
ِ َ‫ السدسُُواْل‬1/6 + S Jika mayat meninggalkan anak atau cucu 1 ‫ َز ْوج‬1/2 1 bagian
2
perempuan (walad) dan tidak ada ayah َ
ْ َْ 2 ُ‫ أب‬sisa 1 bagian
ُ ِ ‫ ال َع َصابَةُب‬Sisa
ُ ِ ‫الَّف‬
Jika mayat tidak meninggalkan anak atau
3 ‫س‬
ُ‫ َجد‬M
cucu (walad) tidak ada ayah -
3
4 ُ ‫ اَ ْل َمحْ ج ْو‬Terhalang Jika mayat meninggalkan ayah
‫ب‬
Kakek tidak mendapatkan bagian karena ada ayah
Contoh Kakek mendapatkan bagian 1/6 :
Catatan :
Ahli Waris Asal Masalah : 12 Kakek disini adalah kakek yang mempunyai pertalian nasab dengan ayahnya mayat,
‫ َز ْوج‬1/4 bukan kakek yang mempunyai pertalian nasab dengan ibunya mayat.
َّ ْ َ
1 3 bagian
َ ‫)ا‬
2. Nenek ( ُ‫ْلدة‬
2 ُ‫ َجد‬1/6 2 bagian

ُ‫ إِبْن‬Sisa
Nenek adalah orang tua perempuan dari nasab ayah dan ibunya mayat. Bagian
3 7 bagian nenek atas harta peninggalan cucunya adalah :
Kakek mendapatkan bagian 1/6 karena bersama anak laki-laki Bagian nenek Penjelasan
Contoh Kakek mendapatkan bagian 1/6 + Sisa : Jika mayat tidak meninggalkan ibu.
ُّ َ Seorang atau lebih dengan syarat sederajat.
Ahli Waris Asal Masalah : 12 1 ُ‫ السدس‬1/6
Nenek dekat dari nasab ayah bersamaan
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 3 bagian dengan nenek jauh dari nasab ibu.
Jika mayat meninggalkan ibu.
2 ُ‫ َجد‬1/6 + S 2+1 3 bagian Nenek dekat dengan nasab ayah hanya dapat
menghalangi nenk jauh dari nasab ayah.
ْ 2 ُ‫ ا َ ْل َمحْ ج ْوب‬Terhalang
3 ُ‫ بِنت‬1/2 6 6 bagian Nenek yang dekat dari nasab ibu dapat
menghalangi semua nenek ynag jauh baik
Kakek mendapatkan bagian 1/6 + Sisa karena bersama anak perempuan dari nasab ibu maupun dari nasab ayah.
Contoh kakek mendapatkan bagian Sisa :
Macam-macam nenek :
Ahli Waris Asal Masalah : 2 Nenek terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1 ‫ َز ْوج‬1/2 1 bagian a. Nenek dekat. Mereka adalah ibunya ibu dan ibunya ayah.

ُ‫ َجد‬Sisa
b. Nenek jauh. Mereka adalah :
2 1 bagian
- Ibunya nenek (nasabnya ibu) dan seterusnya ke atas
11
َ
ُ‫أ ُّمُأب‬
- Ibunya nenek dan kakek (nasabnya ayah) dan seterusnya ke atas
3 1 bagian
Nenek dekat Nenek jauh
1 ُ‫أ ُّمُأم‬ 3 ‫ت‬
ََ ْ َ
ُْ ‫ُعل‬ ‫أ ُّمُأ ِمُأمُوإن‬ 4 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 bagian
َ ْ َ‫ُعل‬ ْ َ َ ِ ُّ
َ ‫إن‬
ُ‫أ ُّمُأب‬
Nenek mendapatkan bagian 1/6 karena tidak ada ibu
2 4 ُ‫ت‬ ‫أمُأمُأبُو‬
Contoh nenek tiga orang sederajat mendapatkan bagian 1/6 :
َ َ ْ َ َ َ ُّ
5 ُْ ‫ُعل‬
‫ت‬ ‫بُأبُوإن‬ِ ‫أمُأ‬ TM : 12x3=36
Ahli Waris
AM : 12
Contoh nenek seorang mendapatkan bagian 1/6 : 1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 9 9 9 bagian

ُ‫أ ُّمُأ ِمُأم‬


Ahli Waris Asal Masalah : 12
2 2 2 bagian
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian َ
3 ُ‫ أ ُّمُأ ِمُأب‬1/6 2 6 2 2 bagian
2 ُ‫ أ ُّمُأم‬1/6 2 bagian َ َ ُّ
4 ُ‫بُأب‬ ِ ‫أمُأ‬ 2 2 bagian
3 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 bagian
5 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 21 21 21 bagian
Nenek mendapatkan bagian 1/6 karena tidak ada ibu
Tiga nenek (jauh) mendapatkan bagian 1/6 karena tidak ada ibu
Contoh nenek seorang mendapatkan bagian 1/6 : Contoh nenek dua orang (dekat dan jauh) mendapatkan bagian 1/6 :

Ahli Waris Asal Masalah : 12 Ahli Waris Asal Masalah : 12

1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian 1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 3 bagian


َ
2 ُ‫ أ ُّمُأب‬1/6 2 bagian 2 ُ‫أ ُّمُأ ِمُأم‬ 1 bagian
َ 1/6 2
3 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 bagian 3 ُ‫أ ُّمُأب‬ 1 bagian

Nenek mendapatkan bagian 1/6 karena tidak ada ibu 4 ُ‫ إِبْن‬Sisa 7 7 bagian
Contoh nenek dua orang (dekat) mendapatkan bagian 1/6 : Nenek mendapatkan bagian 1/6 karena tidak ada ibu
Ahli Waris Asal Masalah : 12
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian Catatan :

ُ‫ أ ُّمُأم‬1/6
TM : pembulatan asalah masalah. Asal masalah dibulatkan sebab adanya bagian
2 1 bagian pecahan yang diterima tiga nenek mendapat dua bagian.
12
Contoh nenek dihalangi ibu :
Ahli Waris Asal Masalah : 12 E. SAUDARA PEREMPUAN SEKANDUNG DAN SEAYAH
َ ْ َّ ْ َ
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian 1. Saudara perempuan sekandung ( ُ‫) األختُالشقِيقة‬

2 ُ‫ أم‬1/6 2 bagian Saudara perempuan sekandung adalah saudara perempuan seayah dan seibu
dengan mayat. Dia masih hidup disaat mayat meninggal dunia. Saudara perempuan
3 ُ‫أ ُّمُأم‬ - sekandung dapat menerima bagian warisan dari saudara sekandungnya baik laki-laki
maupun perempuan.
َ M
4 ُ‫أ ُّمُأب‬ - Bagian mereka adalah :

ُ‫ إِبْن‬Sisa
Bagian saudara (pr) sekandung Penjelasan
5 7 bagian
Jika seorang, tidak ada anak, cucu, ayah
Dua nenek dihalangi oleh ibu 1 ْ ِّ‫ اَلن‬1/2
ُ‫صف‬
dan saudara laki-laki sekandung
Seandainya harta yang ditinggalkan sebanyak Rp. 24.000.000, maka pembagiannya Jika dua orang atau lebih tidak ada anak,
َ ُّ
adalah : 2 ُ‫ان‬
ِ ‫ اثللث‬2/3 cucu, ayah dan saudara laki-laki
24.000.000 sekandung
= Rp. 2.000.000
12 Jika bersama dengan saudara laki-laki
3 َ ‫ ا َ ْل َع‬S
ُ‫صابَةُ ِّبالغَي ِّْر‬ sekandung tidak ada anak laki-laki atau
ayah atau bersama dengan kakek
Ahli Waris Bagian masing-masing
Jika ada anak atau cucu perempuan dan
1 ‫ َز ْوج‬1/4 3 bagian x Rp. 2.000.000 Rp. 6.000.000 4 َ َ‫ ا َ ْلع‬SM
ُ‫صابَةُ َم َعُالغَي ِّْر‬
tidak ada anak lak-laki atau Ayah

2 ُ‫ أم‬1/6 2 bagian x Rp. 2.000.000 Rp. 4.000.000 5 ُ‫ ا َ ْل َمحْ ج ْوبُة‬M


Jika ada anak atau cucu laki-laki atau
Ayah
3 ُ‫ أ ُّمُأم‬M 0 bagian x Rp. 2.000.000 Rp. 0 Contoh saudara perempuan sekandung mendpat bagian ½ :
َ
ُ‫أ ُّمُأب‬ Rp. 0 Ahli Waris Asal Masalah : 2
4 0 bagian x Rp. 2.000.000
‫ َز ْوج‬1/2
ُ‫ إِبْن‬Sisa
1 1 bagian
Rp. 14.000.000
ْ َ
5 7 bagian x Rp. 2.000.000
َ َّ
2 ُ‫الشقِيْقة‬
ُ ُُ‫ األخت‬1/2 1 bagian
Jumlah Rp. 24.000.000
Catatan : Saudara perempuan sekandung mendapat ½ karena seorang
 Nenek jalur ibu lebih kuat daripada nenek dari jalur ayah  S = Sisa / seluruh harta warisan
 Nenek dari jalur ayah bisa dihalangi oleh ayah  SM = Sisa

13
Contoh saudara perempuan sekandung mendapat 2/3 : sekandung jika tidak ada saudara laki-laki
Ahli Waris Asal Masalah : 6 seayah.
1 ‫ أ ُُّم‬1/6 1 1 bagian
َ َّ ْ َ
ُ‫الشقِيْقة‬
Contoh Saudara perempuan seayah mendapat ½ :
2 ُ ُُ‫األخت‬ 2 bagian
َ َّ ْ َ 2/3 Asal Masalah : 2
ُ‫الشقِيْقة‬
4 Ahli Waris
ُ ُُ‫األخت‬ 2 bagian
َ َ 1 ‫ َز ْوج‬1/2 1 bagian
ُِ ‫ أخُل ِأل‬Sisa
‫ب‬ 1 bagian
1 َ ْ
2 ُ‫ُالب‬
ِ ‫ أخت‬1/2 1 bagian
َ
Dua orang saudara perempuan sekandung mendapatkan 2/3 karena lebih dari satu
ْ َ
2. Saudara perempuan seayah ( ‫ب‬
ُِ ‫) األختُل ِأل‬ Saudara perempuan seayah mendapat ½ karena seorang
Contoh dua saudara perempuan seayah mendapat 2/3 :
Saudara perempuan seayah adalah saudara perempuan seayah dengan mayat. Bagian
saudara perempuan seayah atas harta peninggalan saudaranya dan penjelasannya Ahli Waris Asal Masalah : 12
َُ ‫ َز ْو‬1/4
adalah :
Bagian saudara (pr) 1 ُ‫جة‬ 3 3 bagian
sekandung
Penjelasan َ ْ
2 ُ‫ُالب‬ ِ ‫أ خت‬ 4 bagian
Jika seorang, tidak ada anak, cucu, ayah,
ْ ِّ‫ اَلن‬1/2
ُ‫صف‬ َ ْ 2/3 8
1 saudara sekandung dan saudara laki-laki 3 ُ‫ُالب‬ ِ ‫أ خت‬ 4 bagian
seayah
َ َ
َ
Jika dua orang atau lebih dan tidak ada ُ‫ ع ٌّمُشقِيْق‬Sisa
ُِ ‫ اثلُّلث‬2/3
4 1 1 bagian
2 ‫ان‬ anak, cucu, ayah, saudara sekandung dan
saudara laki-laki seayah Saudara perempuan seayah mendapat 2/3 karena dua orang
Jika bersama saudara perempuan Contoh saudara perempuan seayah mendapat 1/6
3 ‫س‬ ُّ َ ‫ ا‬1/6
ُ ‫لسد‬
sekandung dan tidak ada anak, cucu, ayah, Ahli Waris Asal Masalah : 12
َُ ‫َز ْو‬
saudara sekandung dan saudara laki-laki
seayah 1 ُ‫جة‬ 1/4 3 bagian
َ ْ
Jika bersama saudara laki-laki seayah dan 2 ُ‫ُالب‬ ِ ‫أ خت‬ 1/6 2 bagian
َ َ‫ ا َ ْلع‬S
ُ‫صابَةُبِّالغَي ِّْر‬ َ َّ ْ َ
ُ‫الشقِيْقة‬
4 tidak ada anak, cucu, ayah dan saudara
sekandung atau bersama kakek. 3 ُ ُُ‫األخت‬ 1/2 6 bagian
َ َ
Jika ada anak atau cucu perempuan dan 4 ُ‫ع ٌّمُشقِيْق‬ Sisa 1 bagian
5 َ ‫ اَ ْل َع‬SM
ُ‫صا َبةُ َم َعُالغَي ِّْر‬ tidak ada anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah
dan saudara sekandung. Saudara perempuan seayah mendapat 1/6 karena bersama saudara perempuan
Jika ada anak laki-laki/cucu laki- sekandung
6 ُ‫ ا َ ْل َمحْ ج ْوبُة‬M laki/ayah/saudara laki-laki sekandung. Atau
ada dua orang saudara perempuan
14
Contoh saudara perempuan seayah mendapatkan sisa (‘Ashabah bilghair) Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 176 Allah memberikan bagian kepada akhawat
Ahli Waris Asal Masalah : 4 maksimal 2/3. Kata akhawat dalam surat An-Nisa’ mencakup :
1 ُ‫جة‬َُ ‫ َز ْو‬1/4 1 1 bagian
َ ْ
2 ُ‫ُالب‬ِ ‫أ خت‬ 1 bagian 1 Dua saudara perempuan sekandung Mendapat bagian 2/3
َ َ sisa 3
3 ُ‫ُالب‬ ِ ‫أخ‬ 2 bagian 2 Dua saudara perempuan seayah Mendapat bagian 2/3
audara perempuan seayah dan saudara laki-laki seayah bergabung mendapatkan sisa Seorang saudara (Pr) sekandung dan seorang
3 Mendapat bagian 2/3
dengan ketentuan laki-laki medapatkan 2 bagian dan perempuan mendapatkan 1 saudara (Pr) seayah
bagian. Contoh :
Contoh saudara perempuan seayah mendapatkan sisa (‘Ashabah ma’al ghair)
Ahli Waris Asal Masalah : 6
َ َّ ْ
ُ‫الشقِيْقة‬
Ahli Waris Asal Masalah : 4
ُ ُ‫ أخت‬1/2
َُ ‫ َز ْو‬1/4
1 3 Bagian
1 ‫ج‬ 1 Bagian 2/3
َ ْ
ْ ُ‫ أختُ ِالب‬1/6
2 ُ‫ بِنت‬1/2 2 Bagian 2 1 Bagian
َ ْ َ َ
3 ُ‫ُالب‬
ِ ‫ أخت‬sisa 1 Bagian 3 ُ‫ ع ٌّمُشقِيْق‬Sisa 2 Bagian
Saudara perempuan seayah mendapatkan bagian sisa karena ada anak perempuan Penjelasan :
Contoh saudara perempuan seayah mendapatkan Mahjub ( tidak Mendapatkan 1. Saudara perempuan sekandung mendapat ½ sebab seorang
Warisan ) 2. Saudara perempuan seayah mendapat 1/6 karena ada seorang saudara perempuan
Ahli Waris Asal Masalah : 4 sekandung

َُ ‫ َز ْو‬1/4
3. Paman sekandung mendapat bagian sisa
1 ‫ج‬ 1 Bagian
Seandainya harta peninggalan berjumlah Rp. 24.000.000, maka penyelesaiannya adalah :
2 ُ‫ إِبْن‬Sisa 3 Bagian 24.000.000
= Rp. 4.000.000
َ ْ
3 ُ‫ُالب‬
ِ ‫ أ خت‬M - AM : 6
Ahli Waris Bagian masing-masing
َ َّ ْ
Saudara perempuan seayah tidak mendapatkan bagian dikarenakan bersama anak laki- 1 ُ‫الشقِيْقة‬
ُ ُ‫أخت‬ 1/2 3 Bagian x Rp. 4.000.000 Rp. 12.000.000
laki. َ ْ
ْ َ ُّ َ ْ َ 2 ُ‫ُالب‬ ِ ‫أ خت‬ 1/6 1 Bagian x Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000
ُ‫ي‬
ِ ‫تك ِملةُاثللث‬ َ َ
3 ُ‫ع ٌّمُشقِيْق‬ Sisa 2 Bagian x Rp. 4.000.000 Rp. 8.000.000
Saudara perempuan seayah mendapatkan bagian 1/6, jika bersama saudara
perempuan sekandung seorang.. Bagian 1/6 tersebut menyempurnakan bagian ½ yang Jumlah Rp. 24.000.000
diterima saudara perempuan sekandung, sehingga bagian mereka berdua adalah 2/3.

15
ْ َ
F. Bagian saudara seibu ( ُ‫ُالم‬
ِ ‫) أخُُ ِالمُُ\ُُُأخت‬ Contoh saudara perempuan seibu dihalangi anak laki-laki :
Ahli Waris Asal Masalah : 4
Saudara seibu adalah saudara seibu dengan mayat, baik laki-laki maupun perempuan.
Bagian saudara seibu atas harta peninggalan saudara seibu adalah : 1 ُ‫ َز ْوج‬1/4 1 Bagian

ُ‫ ا ِبْن‬Sisa
Bagian saudara
Penjelasan 2 3 Bagian
(pr) sekandung
ُّ َ ‫ ا‬1/6
ُ‫لسدس‬
Jika seorang dan tidak ada anak, cucu, ayah dan ْ
1 3 ُ‫ُال ِم‬
ِ ‫ أ خت‬M - Bagian
kakek
َ
ُ‫ اثلُّلث‬1/3
Jika dua orang dan tidak ada anak, cucu, ayah dan Saudara seibu dihalangi oleh anak laki-laki
2
kakek
Jika mayat meninggalkan anak, cucu, ayah dan
3 ُ‫ اَ ْل َمحْ ج ْوبُة‬M Misalkan harta peninggalan Rp. 12.000.000, maka penyelesaiannya adalah :
kakek
12.000.000
Contoh saudara perempuan seibu mendapat 1/6 : = Rp. 3.000.000
Ahli Waris Asal Masalah : 6 AM : 4

1 ُ‫ َز ْوج‬1/2 3 Bagian
ْ
2 ُ‫ُال ِم‬
ِ ‫ أخت‬1/6 1 Bagian Ahli Waris Bagian masing-masing
َ َ ُ‫ َز ْوج‬1 Bagian x Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
ُ‫ ع ٌّمُشقِيْق‬Sisa
1
3 2 Bagian
Saudara perempuan seibu mendapat 1/6 karena seorang 2 ُ‫ ا ِبْن‬3 Bagian x Rp. 3.000.000 Rp. 9.000.000
ْ
Contoh saudara perempuan seibu mendapat 2/3 : 3 ُ‫ُال ِم‬
ِ ‫ أخت‬0 Bagian x Rp. 3.000.000 Rp. 0
Ahli Waris Asal Masalah : 6
1 ُ‫ َز ْوج‬1/2 3 3 Bagian  Saudara seibu tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan
ْ
2 ُ‫ُال ِم‬
ِ ‫أ خت‬ 1 Bagian
َ 1/3 2
3 ‫ُال ُِم‬
ِ ‫أخ‬ 1 Bagian
َ َ
4 ُ‫ ع ٌّمُشقِيْق‬Sisa 1 2 Bagian
Dua orang saudara seibu mendapatkan 1/3 karena dua orang

16
1/6
SKEMA

1/2 Bagian Ayah 1/6 + Sisa


1/4
BAGIAN SUAMI Sisa/Seluruh HP
Bagian Istri /
beberapa istri
1/3
1/4
1/8
Bagian Ibu 1/6

1/3 sisa
1/2
1/6
Bagian anak
2/3
perempuan
1/6 + sisa
Sisa/Seluruh HP
(Bersama anak LK) Bagian Kakek
Sisa/Seluruh HP
1/2

2/3 Terhalang
(mahjub)
Bagian cucu perempuan
1/6
1/6

Sisa/Seluruh HP
(Bersama anak LK) Bagian Nenek

Terhalang (mahjubah) Terhalang


(mahjub) 17
BAB VI b. Ahli waris mahjub nuqshan
‫ب‬
‫اَ حْلَ حج م‬
Bagian Ahli Waris yang terjadi pengurangan hanya ahli waris
penerima bagian pasti (Ashabul furudl). Mereka adalah :
( TERHALANG ) Ahli Waris yang mahjub nuqshan
Ahli waris yang
menghalangi (Hajib)
ْ َّ
A. Pengertian Al Hajb ( ‫ب‬
‫اَ حْلَ حج م‬ ) 1 ُ‫ الزوج‬Suami / duda
َ
Anak, cucu atau cicit
Al Hajb menurut bahasa adalah tutup atau mencegah. Sedangkan menurut 2 ُ‫لز ْو َجة‬
َّ ‫ ا‬Istri / janda Anak, cucu atau cicit
َْ
ُ‫ أأل ُّم‬Ibu
istilah dalam ilmu faroidl berarti terhalang menerima sebagian atau seluruh Anak, Cucu, dua orang
3
bagian yang seharusnya diterima, sebab ada ahli waris lain yang mendapat saudara atau lebih
prioritas. Ahli waris yang menghalangi di sebut Hajib. ْ‫ن‬ ْ ْ Anak perempuan
4 ُِ ‫ بِنتُاالِب‬Cucu Perempuan
seorang
B. Macam-macam Al Hajb َْ ْ Saudara perempuan
Al Hajb dibagi menjadi dua macam, yaitu : 5 ُ‫ االختُل ِْلب‬Saudara perempuan seayah
sekandung seorang
1. Nuqshan ( ‫صان‬ َ ‫) نُ ْق‬
a. Pengertian KAMUS
َُ
Al Hajb nuqshan adalah terhalangnya sebagian dari bagian yang
ُ‫جب‬ ِ ‫حا‬ Ahli waris laki-laki yang menghalangi
seharusnya diterima sebab ada ahli waris lain yang tidak sama bagiannya
(berkurang dari bagian yang terbanyak) ُ‫ج َبة‬ َُ
ِ ‫حا‬ Ahli waris perempuan yang menghalangi
َْ
Contoh : ُ‫َمج ْوب‬ Ahli waris laki-laki yang di halangi
1) Seorang suami yang seharusnya mendapatkan bagian ½, berkurang َْ
bagiannya menjadi ¼ disebabkan adanya anak ‫َمج ْو َب ُة‬ Ahli waris perempuan yang di halangi
Ahli Waris AM : 4
1 ‫ج‬
‫زحو م‬ 1/4 1 Bagian 2. Hirman ( ‫) حرْ َمان‬
Hajb Hirman adalah terhalang menerima seluruh warisan sebab ada ahli
2 ‫اِبح ِن‬ Sisa 3 Bagian waris lain yang mendapatkan prioritas.
2) Seorang istri yang seharusnya mendapatkan bagian 1/4, berkurang Prioritas tersebut adalah :
bagiannya menjadi 1/8 disebabkan adanya anak - Karena urutan kelompok dalam Ashabah bi an nafsi
Ahli Waris AM : 8 - Karena lebih dekat hubungan nasab dengan mayat
- Karena lebih kuat hubungan nasab dengan mayat
1 ‫زو َجة‬
‫ح‬ 1/8 1 Bagian Contoh:
2 ‫اِبح ِن‬ Sisa 7 Bagian a. Ahli waris urutan kelompok pertama dapat menghijab (menghalangi)
Ahli waris urutan kelompok kedua dan seterusnya secara berurutan.
18
Ahli Waris AM : 1
BAB VI
1 ‫َب‬
ٌ‫أ‬ Sisaُ (Seluruh Harta) 1 Bagian
‘AUL DAN RADD
2 ‫خ َش ِق حي ٌق‬
ٌ َ‫أ‬ mahjub -
A. Al-‘aul ( ‫) العول‬
Ayah urutan kedua sedangkan saudara laki-laki kandung urutan ke tiga. 1. Pengertian
Urutan kedua dapat menghalangi ahli waris urutan ketiga dan keempat. ‘Aul adalah bagian pasti dalam pembagian warisan lebih besar dari pada harta
b. Ahli waris yang dekat dapat menghalangi ahli waris yang jauh. peninggalan/asal masalah dan bagian yang diterima oleh ahli waris berkurang
Ahli Waris AM : 1 sesuai bagian mereka.
1 ‫اِبح ٌن‬ Sisaُ (Seluruh Harta) 1 Bagian 2. Penyelsaian ‘aul
Cara menyelesaikan kasus ‘aul dengan cara jumlah bagian yang diterima ahli
2 ‫اِبح من اِبحن‬ mahjub - waris menjadi asal masalah dan asal masalah sebelumnya tidak dipakai.
Anak laki-laki dan cucu laki-laki adalah dalam satu kelompok, yaitu Contoh :
kelompok pertama. Anak laki-lkai lebih dekat, maka anak laki-laki ‘Aul (AM = 6+1=7)
dapat menghalangi cucu laki-laki Ahli waris AM = 6
ُ‫½ ز ْوج‬
c. Ahli waris yang kuat dapat menghalangi ahli waris yang lemah.
1 3 Bagian
Ahli Waris AM : 1
َ َ
‫خ َش ِق حي ٌق‬ ُ‫½ أخُشقِيْق‬
1 ٌ َ‫أ‬ Sisaُ (Seluruh Harta) 1 Bagian 2
َ ْ
3 Bagian
ُ‫ُالب‬ِ ‫ أخت‬1/6
‫خ ِِلَب‬
3 3 Bagian
2 ٌ َ‫أ‬ mahjub -
Jumlah 7
Saudara laki- lkai sekandung dn saudara laki-laki seayah adalah satu Penjelasan :
kelompok yaitu urutan keempat dalam ashabah bin nafsih dan sederajat, Asal masalah 6 suami mendapat 3, saudara perempuan sekandung mendapat 3,
tetapi saudara laki-laki sekandung lebih kuat. dan saudara perempuan seayah mendapat 1. Maka jumlah yang diterima ahli
waris adalah 7. Sedangkan asal masalah pertama adalah 6, maka AM:6
ditambah 1 agar menjadi sama dengan jumlah yang diterima ahli waris dan
menjadi asal masalah dan asalm masalah pertama tidak terpakai.

B. Al- Radd ( ‫) الرد‬


1. Pengertian
Radd bermakan mencegah dan mengembalikan. Menurut istilah ilmu faroidl
radd adalah memberikan sisa kepada ahli waris penerima bagian pasti.
2. Syarat-syarat terjadinya radd
19
Syarat-syarat terjadinya radd adalah : ‫بنت‬ 1 Bagian pasti dan radd
a. Bagian pasti tidak dapat menghabiskan harta peninggalan ‫بنت‬ 1 Bagian pasti dan radd
b. Penerima bagian pasti ada hubungan pertalian nasab dengan mayat selain Penjelasan :
suami dan istri.
 Jumlah 3 anak perempuan menjadi asal masalah
c. Tidak ada ‘ashabah
 Setiap anak perempuan satu bagian, dan merupakan bagian pasti
3. Ahli waris penerima radd dan radd
Ahli waris penerima radd  Harta peninggalan terbagi seluruhnya dan tidak tersisaab
3) Sekelompok ahli waris berbeda
1 Anak perempuan 5 Saudara Pr. Sekandung Jika terdapat sekelompok ahli waris yang berbeda, maka cara
2 Cucu perempuan 6 Saudara Pr. Seayah penyelesaiannya adalah jumlah bagian yang diterima ahli waris
3 Ibu 7 Saudara Pr. Sekandung menjadi asal masalah dan asal masalah sebelumnya tidak terpakai.
Contoh :
4 nenek 8 Saudara Lk. Seibu Rdd AM : (4)
Ahli waris Keterangan
4. Penyelesaian masalah radd AM : 6
‫بنت‬ 1/2 3 Bagian pasti dan radd
a. Tanpa suami atau istri ‫بنتُابن‬ 1/6 1 Bagian pasti dan radd
Ahli waris penerima radd tanpa suami atau istri ada tiga, yaitu : Jumlah (4)
1) Seorang ahli waris Penjelasan :
Jika terdapat seorang, maka caranya adalah semua harta peninggalan  Jumlah bagian yang diterima anak perempuan dan cucu
diberikan seorang tersebut perempuan adalah 4 dan menjadi asal masalah
Ahli waris AM : 2 Keterangan
 Harta peninggalan terbagi semuanya tanpa adanya sisa
‫بنت‬ 1/2 2 Bagian pasti dan Radd
 Bagian yang diterima oleh masing-masing penerima bagian pasti
kategorinya bagian pasti dan Radd.
2) Sekelompok ahli waris yang sama
Catatan :
Jika terdapat sekelompok ahli waris yang sama, maka caranya :
Dengan menjadikan bagian yang diterima oleh ahli waris menjadi asal
 Jumlah ahli waris ditetapkan sebagai asal masalah
masalah, maka bagian hali waris bertambah dan harta peninggalan
 Seluruh harta peninggalan diberikan sekelompok ahli waris dan
terbagikan semua tanpa adanya sisa.
dibagi sama.
Contoh : b. Bersama suami atau istri
Ahli Suami dan istri selama masih ada ahli waris dan dzawil arham tidak
Rdd AM:3 Keterangan
waris diperbolehkan menerima Radd. Hal ini disebabkan mereka berdua dapat
3 ‫بنت‬ 2/3 1 Bagian pasti dan radd menerima harta peninggalan disebabkan akad perkawinan, bukan
disebabkan oleh pertalian nasab dengan mayat.
20
Ahli waris penerima Radd bersama suami atau istri ada tiga :  Gabungkan masalah yang terdapat suami atau istri dengan
1) Seorang ahli waris masalah kecil. Adapun acara penyelesaiannya ada dua :
Jika terdapat hanya seorang ahli waris, maka penyelesaiannya adalah : - Penyebut bagian suami/istri menjadi gabungan asal masalah
 Keluarkan penyebut bagian suami atau istri dan tetapkan menjadi (GAM), jika sisa dapat dibagi oleh asal masalah sughra, hal
asal masalah, bilangannya kemungkinan 2, 4 dan 8 ini dinamakan inqisam
 Setelah bagian suami atau istri, sisanya diberikan ahli waris yang Contoh :
satu tersebut. Ahli waris Radd 4 Masalah sughra GAM Ket
AM : 6 Rd. 3 4
Contoh :
ُ‫َز ْو َجة‬ 1/4 1 - - 1 B. Pasti
Ahli waris AM : 4 Keterangan
ْ ‫أ ٌُّم‬ 1/3 3 1/3 2 2 BP & Rd.
ُ‫ زوج‬1/4 1 Bagian pasti
ْ 1/6 1/6 1 1 BP & Rd.
‫ بنت‬1/2 3 Bagian pasti dan Radd ُ‫ُال ِم‬
ِ ‫أخت‬

2) Sekelompok ahli waris yang sama 3


Jika terdapat sekelompok ahi waris yang sama, maka cara Penjelasan :
penyelesaiannya adalah : 1. AM 4 dari penyebut bagian istri. Istri 1 bagian dan 3 bagian
 Keluarkan penyebut bagian suami atau istri dan tetapkan menjadi sisanya diberikan kepada ibu dan saudara perempuan seibu.
asal masalah, bilangannya kemungkinan 2, 4 dan 8 2. Dalam masalah sughra AM 3 (sama dengan sisa). Dan bagian ibu
dan saudara Pr. Seibu sudah nampak yaitu 2 dan 1.
 Setelah bagian suami atau istri, sisanya diberikan sekelompok ahli
3. Penyebut bagian istri 4 menjadi GAM. Sebab sisa 3 dan asal
waris yang sama dan dibagi sama rata.
masalah kecil juga 3 terdapat angka yang sama.
Ahli waris AM : 4 Keterangan
ْ
ُ‫ زوج‬1/4 1 1 Bagian pasti
4. Istri 1 bagian dan sisanya 3 bagian diberikan kepada ibu 2 dan
saudara Pr seibu 1 seperti dalam masalah kecil.
‫بنت‬ 1 Bagian pasti dan Radd - Asal masalah dari penyebut bagian suami/istri dikalikan dengan asal
‫ بنت‬2/3 3 1 Bagian pasti dan Radd masalah kecil dan hasilnya menjadi GAM. Jika sisa dan asal masalah
‫بنت‬ 1 Bagian pasti dan Radd kecil terdapat angka yang berbeda, maka hal ini di sebut Inkisar.
3) Sekelompok ahli waris yang berbeda Contoh :
Ahli Masalah Kecil GAM : Ket
Jika terdapat sekelompok ahli waris berbeda, maka cara Radd 4 AM : 6 Rd. 4 4X4=16
waris
ُ‫ ز ْوج‬1/4 1
penyelesaiannya adalah : B. Pasti
- - - 4 4
 Keluarkan penyebut bagian suami atau istri dan tetapkan menjadi
asal masalah, bilangannya kemungkinan 2, 4 dan 8 ‫ بنت‬1/2 ‫ بنت‬1/2 3 9 BP & Rd.

 Setelah bagian suami atau istri, sisanya diberikan kepada penerima


3 ُ‫بنت‬ 12 BP & Rd.
‫ بنتُابن‬1/6 1/6 1 3
‫ابن‬
Radd.
4
 Buatlah masalah kecil (masalah hanya terdiri dari penerima Radd)
21
Penjelasan :
1. AM 4 dari penyebut bagian suami. Suami 1 bagian dan sisanya 3
untuk anak perempuan dan cucu perempuan.
2. AM kecil 4 Radd. Sisa 3 bagian dan AM kecil 4 terdapat angka yang
tidak sama. AM dikalikan dengan AM kecil (4X4) dan hasilnya 16
menjadi GAM
3. Bagian suami 1 dan sisanya 3 masing-masing kali 4 (AM kecil)
dimasukkan dalam kolom GAM
4. Bagian anak Pr. 3 dan cucu Pr. 1 masing-masing kali 3 (sisa) hasilnya
9 diberikan anak Perempuan dan 3 diberikan cucu Perempuan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai