Anda di halaman 1dari 7

LEARNING COMMUNITY

Jurnal Pendidikan Luar Sekolah , 4 ( 2) , 20 20 , 39 -45

PELATIHAN OPERATOR BORDIR TERHADAP MOTIVASI USAHA MANDIRI PADA


PESERTA PELATIHAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI LATIHAN KERJA JEMBER

Mei Lutfi Rizqiana, Fuad Hasan


Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Jember. Jln. Kalimantan No. 37, Tegal Boto, Jember 62811,
Email: meilutfi1997@gmail.com, Telp:+6283846461334
Abstrak
Dampak pelatihan terhadap motivasi berwirausaha menjadi salah satu bentuk keberhasilan
peserta pelatihan terhadap perkembangan setelah berakhirnya program pelatihan. Dalam hal ini
peserta pelatihan bisa mengasah ketrampilannya kembali dengan mendirikan sebuah usaha
mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak pelatihan operator bordir
terjadap motivasi usaha mandiri pada peserta pelatihan di Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan
Kerja Jember. Penentuan tempat pada penelitian ini menggunakan teknik purposive area yaitu di
Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Teknik penentuan informan pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling kemudian teknik dalam memperoleh data dari
informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data
menggunakan perpanjangan keikutsertaan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi. Analisis
data dilakukan dengan analisis sebelum di lapangan dan analisis di lapangan. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa dampak pelatihan operator bordir meliputi peningkatan kualitas
sumber daya manusia, wirausaha, dan kemandirian ekonomi. Dampak yang diperoleh tidak
lepas dari motivasi usaha mandiri yang meliputi kebutuhan, dorongan, dan tujuan yang
menggerakkan peserta pelatihan untuk berwirausaha. Dampak tersebut berupa dampak positif
yang mengarah pada dampak ekonomi yang diterima peserta pelatihan setelah berakhirnya
program pelatihan.
Kata Kunci : dampak, pelatihan, wirausaha

THE IMPACT OF EMBROIDERY OPERATOR TRAINING ON INDEPENDENT


BUSINESS MOTIVATION OF TRAINING PARTICIPANTS AT TRAINING CENTERS
IN JEMBER REGENCY
Abstract
The impact of training on entrepreneurial motivation is one of the trainees’ successes in
development after the end of the training program. In this case a trainee can develop the skill by
establishing an independent business. The purpose of research is knowing the impact of embroidery
operator training on independent business motivation of training participants at training centers
in jember regency. Determination of the area used purposive area techniques, in Kaliwates District,
Jember Regency. The technique of determining informants in this research used purposive sampling
and snowball sampling to gain the data from informants. Data collection techniques of this
research are observation, interview and documentation. To gain the credibility of the data, this
research used a validity checking technique that is extension of participation, increased
perseverance, and triangulation. Data analysis was performed with prior in the field and analysis in
the field. Result from this research is to describe the impact of embroidery operator training
includes improving the quality of human resources, entrepreneurship, and economic independence.
The impact is inseparable from the motivation of independent bisiness which includes the need for
encouragement, and the goals that drive trainees to become entrepreneurs. These impact are in the
form of positive impacts that lead to economic impacts received by the trainees after the end of the
training program.
Keywords : impact, training, entreupreneur

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353


Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 40
Mei Lutfi Rizqiana, dkk
PENDAHULUAN
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 untuk mewujudkan kehidupan
bagian ke lima Pendidikan Non Formal Pasal sejahtera dimasa mendatang yaitu seperti
26 ayat 5 diterangkan bahwa kursus dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,
pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat wirausaha dan, kemandirian
yang memerlukan bekal pengetahuan, ekonomi
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap Suryono (dalam Ardiyanti : 2010). Dengan
untuk mengembangkan diri, pelatihan yang diikuti diharapkan mampu
mengembangkan profesi, bekerja, usaha berdampak terhadap peserta pelatihan
mandiri, dan melanjutkan pendidikan ke operator dan memberikan hasil terkait
jenjang yang lebih tinggi. kemampuan dan keterampilan yang
Pendidikan dan pelatihan diperoleh selama mengikuti program
keterampilan dapat dilaksanakan oleh pelatihan.
lembaga atau organisasi masyarakat. Salah Siagian (dalam Lubis : 2008)
satu lembaga yang melaksanakan mengungkapkan bahwa hal yang
pendidikan pelatihan keterampilan adalah terkandung dalam sebuah motivasi
lembaga pemerintahan yaitu Unit Pelaksana mencakup tiga komponen yaitu dapat
Teknis Balai Latihan Kerja Jember. Salah disimpulkan bahwa motivasi usaha mandiri
satu upaya yang dilakukan UPT Balai didasarkan pada kebutuhan peserta
Latihan Kerja di Kota Jember untuk pelatihan, dorongan peserta pelatihan saat
menekan angka pengangguran ialah melalui mengikuti program pelatihan dan tujuan
penyelenggaraan program pelatihan kerja. peserta pelatihan dalam keiikutsertaan pada
Pelatihan operator bordir menjadi program pelatihan. Peserta pelatihan bisa
salah satu kejuruan yang ada di UPT Balai dikatakan mampu dalam berwirausaha
Latihan Kerja Jember. Program pelatihan ini karena timbulnya keinginan dan dorongan
memberikan peranan penting terhadap dari seorang individu untuk menciptakan
kemampuan para peserta pelatihan yang sebuah wirausaha secara mandiri dan tidak
akan dikembangkan, serta memberikan bergantung pada orang lain dalam persoalan
sebuah pengetahuan dan keterampilan ekonomi. Dalam setiap usaha yang
untuk membekali peserta pelatihan untuk dilakukan seseorang itu dilakukannya
mengembangkan ilmu nya untuk berdasarkan kepada modal dan kemampuan
menciptakan lapangan pekerjaan melalui diri sendiri, sanggup mengambil ataupun
wirausaha. menghadapi resiko dalam berusaha, dan
Pelaksanaan pelatihan bordir dilihat usaha tersebut mampu menjadi teladan bagi
dari beberapa aspek yang menjadi dasar orang lain. Kemudian kepercayaan terhadap
pelaksanaan pelatihan, yang salah satunya kemampuan diri sendiri merupakan faktor
adalah memberikan motivasi berwirausaha penting dalam meraih keberhasilan
pada peserta pelatihan sehingga ketika usahanya, dan setiap sukses yang diperoleh
mereka keluar dari UPT Balai Latihan Kerja akan mempertebal kepercayaan diri yang
dan kembali ke daerah masing-masing, bersangkutan.
mereka memiliki bekal untuk membuka Berangkat dari kondisi tersebut, perlu
usaha sesuai bidang keahlian mereka dan kiranya mengungkap bagaimana dampak
menciptakan peluang usaha bagi orang lain. pelatihan operator bordir selama
Sehingga pelatihan yang telah diikuti bisa perkembangan berakhirnya proses
berdampak positif bagi kehidupan peserta pelatihan. Adapun tujuan dari penelitian ini
pelatihan, yaitu untuk mengetahui dampak pelatihan
dampak (impact) terhadap motivasi usaha mandiri pada
adalah ukuran tingkat pengaruh peserta pelatihan operator di UPT Balai
sosial, ekonomi, lingkungan, atau Latihan Kerja Jember.
kepentingan umum lainnya yang dimulai METODE
oleh capaian kerja setiap indikator dalam Penelitian ini menggunakan
Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353
suatu kegiatan Dicktus (dalam Khoirunnisa : pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
2018). Setiap program pelatihan akan adalah penelitian yang menghasilkan data
mempunyai dampak deskriptif berupa narasi kata-kata yang
terhadap warga belajar sebagai standart tertulis atau lisan dari fakta yang ditanyakan
dan diamati. Hal ini dikarenakan pada
Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 41
Mei Lutfi Rizqiana, dkk
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat dipertanggungjawabkan.
dampak pelatihan operator bordir terhadap Sedangkan triangulasi peneliti
motivasi berwirausaha dengan cara menggunakan triangulasi teknik, sumber,
pandang objek penelitian secara mendalam. dan waktu. Untuk triangulasi teknik yaitu
Penelitian ini dilaksankan di peneliti membandingkan data antara hasil
Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, wawancara dengan data hasil observasi dan
tempat diselenggarakannya pelatihan dokumentasi. Selain itu, peneliti juga
operator dalam waktu pelaksana kurang menggunakan triangulasi sumber yaitu
lebih 200 jam. Penentuan tempat penelitian dengan membandingkan data lebih dari satu
ini menggunakan teknik purposive area yang sumber serta triangulasi waktu yaitu
merupakan teknik penentuan tempat pengujian kredibilitas data yang dilakukan
penelitian dengan sengaja dipilih dengan wawancara maupun observasi
berdasarkan tujuan dan pertimbangan dalam waktu berbeda dengan situasi yang
tertentu (Arikunto : 2010). berbeda.
Penentuan informan pada penelitian Analisis data penelitian dilakukan
ini menggunakan teknik purposive sampling. dengan mengadopsi model Miles dan
Menurut (Sugiyono : 2008) purposive Huberman sebagaimana diungkapkan oleh
sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono : 2017) yang meliputi
sumber data dengan pertimbangan tertentu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
yakni sumber data dianggap paling tahu data, dan verifikasi data. Pengumpulan data
tentang apa yang diharapkan, sehingga dilakukan dengan menggunakan hasil
mempermudah peneliti menjelajahi obyek observasi, hasil wawancara, dan hasil
atau situasi sosial yang sedang diteliti. dokumentasi berdasarkan masalah yang
Untuk menggali data peneliti menggunakan diteliti oeh peneliti dilapangan yang
teknik Snowball Sampling menurut (Satori kemudian dikembangkan penajaman data
dan Komariyah : 2017) Snowball Sampling melalui pencarian data selanjutnya. Reduksi
adalah cara pengambilan sampel yang data dilakukan dengan merangkum, memilih
dilakukan secara berantai, dari yang hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal
jumlahnya kecil kemudian membesar. penting, dicari tema dan polanya dan
Informan yang ditentukan dimulai pada membuang yang tidak perlu. Penyajian data
informan kunci yang memberikan dipaparkan dalam bentuk uraian singkat,
keterangan tentang hal yang dibutuhkan bagan, hubungan antar kategori dan
secara lebih detail. Sedangkan untuk verivikasi data. Analisis tersebut dilakukan
informan pendukung memberikan selama proses penggalian dan setelah
keterangan yang mendukung informan penggalian data selesai dilakukan.
kunci.
Pengumpulan data pada penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan teknik observasi, wawancara, Berdasarkan data yang diperoleh
dan dokumentasi. Sedangkan teknik ketika saat penggalian dan pengumpulan
pemeriksaan keabsaan data pada penelitian data dilapangan, dapat dirumuskan temuan
ini menggunakan 3 teknik yaitu atau hasil penelitian yang sesuai dengan
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan rumusan masalah pada penelitian guna
pengamatan, dan triangulasi. Pada menjawab bagaimana dampak pelatihan
perpanjangan keikutsertaan, peneliti telah operator bordir terhadap motivasi usaha
melaksanakan dua bulan yang dimulai dari mandiri pada peserta pelatihan di UPT Balai
bulan awal Januari hingga akhir bulan
Februari, namun untuk waktu yang
dibutuhkan belum mendapat data yang
lengkap sehingga peneliti melakukan
perpanjangan hingga bulan Maret. Untuk
ketekunan pengamatan peneliti sudah
mendapatkan data yang diperoleh dari
lapangan, namun peneliti melakukan
penggalian data kembali di waktu yang
berbeda. Sehingga data yang diperoleh valid

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353


Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 42
Mei Lutfi Rizqiana, dkk

Latihan Kerja Jember. Sesuai data yang keterampilan bordir yang dimiliki dengan
didapatkan ketika penelitian dilapangan mengimplementasikan ataupun
bahwa dampak pelatihan operator bordir menerapkannya di masyarakat, sehingga
yang diperoleh peserta pelatihan berupa dengan keterampilan atau pengetahuan
dampak positif yang mengarah pada yang dimiliki mampu menjadikan sumber
dampak ekonomi peserta pelatihan. Karena daya manusia yang unggul dan mampu
merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, untuk bersaing dalam segala kegiatan yang
ekonomi, lingkungan, atau kepentingan berkaitan dengan pekerjaan ataupun
umum lainnya yang dimulai oleh capaian berwirausaha.
kerja setiap indikator dalam setiap kegiatan. Pada wirausaha yang menjadi
Pelatihan sendiri merupakan bentuk dampak setelah berakhirnya proses
pendidikan yang diselenggarakan pada jalur pelatihan yakni sebagai tindakan kreatif
pendidikan nonformal yang diselenggarakan atau suatu kemampuan melihat dan
untuk meningkatkan kompetensi tertentu memanfaatkan peluang, bahkan pada saat
(Hasan dan Imsiyah : 2018). Dari sebuah semua orang tidak melihat adanya peluang
pelatihan bisa muncul keluaran atau Timmons (dalam Wahyudin : 2012). Disini
dampak setelah berakhirnya program dampak pelatihan selama berakhirnya
pelatihan. Dampak tersebut yang muncul proses pelatihan telah berhasil dirasakan
pada peserta pelatihan meliputi oleh peserta pelatihan bahwasannya
peningkatan kualitas sumber daya manusia, beberapa peserta pelatihan mampu untuk
wirausaha dan, kemandirian ekonomi mengembangkan bekal keterampilan yang
(Suryono (dalam Ardiyanti : 2010). diperoleh dari pelatihan untuk membuka
Peningkatan kualitas sumber daya sebuah usaha mandiri atau home industry.
manusia diperoleh peserta pelatihan dari Sehingga dalam hal ini menunjukkan bahwa
program pelatihan yang telah diikuti dampak pelatihan operator bordir pada
sehingga mampu untuk menambah atau peserta pelatihan berdampak positif dengan
meningkatkan sumber daya manusia pada diperolehnya keterampilan yang dapat
peserta pelatihan untuk mengembangkan dikembangkan menjadi peluang bisnis
bekal keterampilan yang diperoleh dari BLK. dengan mendirikan sebuah usaha dalam
Dampak dari sebuah pelatihan operator skala home industry. Seperti yang
bordir salah satunya yakni peningkatan diungkapkan (Zimmerer : 2005) terkait
kualitas sumber daya manusia. Karena manfaat wirausaha yang dirumuskan bahwa
setelah berakhirnya proses pelatihan, memberi peluang dan kebebasan untuk
peserta pelatihan memiliki kualitas sumber mengendalikan nasib sendiri, artinya
daya manusia yang bisa di implementasikan seseorang harus mampu keluar dari zona
dengan mengembangkan hasil pelatihan nyaman demi kehidupan yang lebih baik di
yang diperoleh di BLK. Sehingga dengan masa mendatang Hal tersebut dapat
menjdi sumber daya manusia yang handal, ditunjukkan bahwa peserta pelatihan
pelatihan yang diikuti bisa berdampak bagi mampu untuk menciptakan peluang dari
kehidupannya. Sumber daya manusia bekal yang mereka peroleh untuk membuka
sendiri merupakan manusia yang mampu usaha mandiri atau home industry, namun
bekerja untuk memberikan jasa atau usaha juga dilihat dari dirinya masing-masing
kerja tersebut. Mampu bekerja berarti apabila peserta pelatihan yang
mampu melakukan kegiatan yang bersungguhsungguh, motivasinya tinggi, dan
mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa niat mengikuti pelatihan untuk
kegiatan tersebut menghasilkan barang atau mendapatkan ilmu bordir maka peserta
jasa untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang seperti itu akan mampu
masyarakat (Sumarsono : 2003). Sumber untuk menciptakan sebuah lapangan
daya manusia tersebut dapat berupa daya pekerjaan dengan cara berwirausaha
fikir dan daya fisik yang dimiliki setiap mandiri.
individu yang akan memberikan kualitas Selain peningkatan kualitas sumber
yang terbaik dalam diri peserta pelatihan daya manusia dan wirausaha juga terdapat
seperti mampu untuk mengembangkan dampak yang bisa muncul

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353


Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 43
Mei Lutfi Rizqiana, dkk

yakni kemandirian ekonomi yang diartikan adalah suatu keadaan dalam pribadi
bahwa melalui usaha yang sudah seseorang yang mendorong individu untuk
dijalankan, peserta pelatihan melaksanakan aktivitas tertentu guna
mampu untuk memperoleh mencapai tujuan usahanya Handoko dalam (
kemandirian ekonomi. Upaya yang perlu Subagio : 2015). Suatu hal yang terkandung
dilakukan untuk mewujudkannya adalah dalam sebuah motivasi mencakup tiga
dengan membangun etika entrepreneurship komponen yaitu kebutuhan, dorongan, dan
masyarakat dan melakukan pelatihan untuk tujuan Siagian (dalam Lubis : 2008).
membekali masyarakat dengan skill yang Kebutuhan menjadi motivasi dalam
unggul dan berdaya saing McClelland (dalam diri peserta pelatihan dalam mendirikan
Astamoen : 2005). Kemandirian ekonomi usaha mandiri. Peserta pelatihan mampu
merupakan salah satu dari dampak mendirikan sebuah usaha mandiri karena
pelatihan operator bordir jika peserta pada diri peserta pelatihan muncul saat
pelatihan berhasil dalam mendirikan sebuah mereka memiliki keinginan yang kuat dalam
usaha mandiri, sehingga dengan pelatihan mendirikan usaha berdasarkan pada
yang diikuti peserta pelatihan juga kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi
berdampak terhadap kemandirian ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan
peserta pelatihan. Kemandirian ekonomi sendiri merupakan segi pertama dari
diperoleh saat usaha yang dijalankan motivasi, timbul dari dalam diri seseorang
mendapatkan penghasilan dan keuntungan apabila ia merasa adanya kekurangan dalam
lebih, sehingga peserta pelatihan yang dirinya Effendy (dalam Sardirman : 2005).
berhasil mendirikan usaha akan mampu Sehingga dengan suatu kebutuhan yang
secara mandiri dalam persoalan ekonomi. harus terpenuhi akan memotivasi peserta
Dengan kemampuan untuk pelatihan untuk mendirikan sebuah usaha
memperoleh perekonomian secara mandiri, mandiri. Namun dalam dunia usaha selain
maka peserta pelatihan berhasil dalam keterampilan yang dperlukan, hal yang
pelatihan yang telah diikuti di BLK, sehingga paling penting adalah modal yang akan
dapat berdampak baik dan mampu untuk diperlukan untuk membeli segala peralatan
mewujudkan masa depan yang sejahtera yang dibutuhkan dalam mendirikan sebuah
dan tentunya dapat mengurangi angka usaha. Disisi lain terdapat beberapa peserta
pengangguran. sehingga dengan pelatihan yang masih keberatan dan harus
kemandiran ekonomi yang diperoleh mengumpulkan modal yang cukup untuk
bahkan tanpa bekerja jika seseorang sudah mendirikan sebuah usaha mandiri. Namun
memiliki bisnis atau usaha akan mampu jika peserta pelatihan sudah memiliki modal
dalam membantu perekonomian seseorang yang cukup sebagai syarat utama dalam
secara mandiri tanpa bergantung pada mendirikan sebuah usaha, maka peserta
orang lain. Sehingga peserta pelatihan pelatihan berhasil dalam mendirikan sebuah
mampu berdaya saing untuk lebih maju usaha mandiri dan mampu dalam memenuhi
dalam mengembangkan sebuah usaha yang segala kebutuhan peserta pelatihan
menjadi keputusan peserta pelatihan setelah termasuk kebutuhan fisiologinya.
selesai mengikuti program pelatihan dan Sedangkan dalam hal dorongan peserta
menjadikan kehidupan peserta pelatihan pelatihan termotivasi mendirikan sebuah usaha
jauh lebih baik. mandiri karena ada suatu hal yang
Dari paparan diatas dapat mendorongnya sehingga termotivasi untuk
disimpulkan bahwa dampak mendirikan sebuah usaha. Usaha untuk
pelatihan diperoleh saat berakhirnya mengatasi ketidakseimbangan biasanya
sebuah program pelatihan dengan menimbulkan dorongan. Hal tersebut
mengembangkan suatu keterampilan yang merupakan usaha pemenuhan kekurangan
bisa diimplementasikan setelah peserta secara terarah yang berorientasi pada
pelatihan selesai mengikuti program tindakan tertentu yang secara sadar
pelatihan yang diselenggarakan. dilakukan oleh seseorang yang dapat
Suatu dampak pelatihan dapat bersumber dari dalam maupun dari luar diri
diperoleh dengan adanya suatu motivasi orang tersebut.
usaha mandiri. Motivasi berwirausaha

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353


Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 44
Mei Lutfi Rizqiana, dkk

Dorongan peserta pelatihan dalam harapannya akan membawa peserta


mendirikan sebuah usaha terdapat dorongan pelatihan sukses melalui usaha yang
dari dalam diri sendiri (internal) dan dijalankan. Terdapat beberapa peserta
dorongan dari luar (eksternal). Untuk pelatihan yang memang memiliki motivasi
dorongan dari dalam diri sendiri peserta yang tinggi dan keinginan atas dirinya
pelatihan memiliki semangat yang tinggi, sendiri untuk mengikuti pelatihan agar
kemauan yang kuat dalam mendirikan sebuah dapat mencapai tujuan sesuai yang
usaha serta mampu memotivasi dirinya sendiri diharapkan.
sehingga tergerak untuk dapat mendirikan Tujuan umum dari peserta pelatihan
usaha mandiri. Menurut Weiner (dalam dari sebuah program pendidikan dan
Muhammad : 2016) dorongan sebagai pelatihan yang diikuti yakni untuk
kondisi internal yang mampu mendirikan sebuah usaha dengan tujuan
membangkitkan kita untuk bertindak, untuk hidup lebih baik dan sukses dalam
mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dunia usaha dengan membantu
dan membuat kita tetap tertarik dalam perekonomian keluarganya, menciptakan
kegiatan tertentu. Sedangkan dorongan dari lapangan pekerjaan di lingkungan sekitar
luar, peserta pelatihan mendapati dorongan bagi yang membutuhkan dan mampu
dari orang lain yang terdiri dari dorongan oleh memberdayakaan masyarakat terutama ibu
keluarga, sahabat, ataupun instruktur pelatihan rumah tangga yang masih mengaanggur,
yang mendorong peserta pelatihan dengan
mampu mengembangkan keterampilan yang
memberi dukungan ketika ia sudah mampu
diperoleh dari pelatihan, dan tentunya
dalam mengasah ketrampilannya dalam
usaha yang dijalankan bisa bermanfaat
membordir maka layak untuk membangun
sebuah usaha atau home industry bordir yang untuk orang lain. Bila dianalisis sesuai
dapat dijadikan pekerjaan yang mampu tujuan umum yang diungkapkan (Siswoyo :
memperoleh hasil secara mandiri. 2008) bahwa tujuan umum adalah tujuan
Selain kebutuhan dan dorongan juga yang paling akhir dan merupakan
terdapat tujuan yang menjadi salah satu keseluruhan atau kebulatan tujuan yang
bentuk motivasi yang mendorong peserta ingin di capai oleh pendidikan. Sehingga
pelatihan untuk mendirikan usaha. Tujuan tujuan akhir dari peserta pelatihan dalam
merupakan tindakan dari seseorang untuk mendirikan usaha mandiri yakni hidup lebih
mencapai sesuatu yang diinginkan dengan baik dan dapat meraih kesuksesan terkait
suatu kegiatan yang dilakukan untuk usaha yang dijalankan.
mencapai sebuah tujuan. Mencapai tujuan Berdasarkan paparan diatas dapat
berarti mengembalikan keseimbangan disimpulkan bahwa motivasi usaha mandiri
dalam diri seseorang, baik bersifat fisiologis menjadi suatu keadaan yang mendorong
maupun bersifat psikologis. Peserta peserta pelatihan untuk
pelatihan berhasil mendirikan sebuah usaha melaksanakan aktivitas berwirausaha dari
mandiri karena ada suatu tujuan yang pelatihan yang telah diikuti sebelumnya.
mendasar sehingga membuatnya
SIMPULAN
termotivasi dalam mengambil peluang
Berdasarkan hasil penelitian yang
tersebut.
telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa
Tujuan dari motivasi dapat
dampak pelatihan operator setelah
menggerakan atau memacu semangat dalam
perkembangan berakhirnya pelatihan di
dirinya agar dapat timbul keinginan dan
UPT Balai Latihan Kerja Jember berdampak
kemauan untuk meningkatkan usaha yang
positif yang mengarah pada dampak
dijalankannya sehingga tercapai hasil dan
ekonomi peserta pelatihan. Sesuai bekal dan
tujuan sesuai dengan yang diharapkan.
keterampilan yang diperoleh dari BLK
Peserta pelatihan operator bordir yang
mampu dalam mengembangkan sebuah seni
berhasil mendirikan usaha mandiri karena
bordir dalam bentuk wirausaha. Hasil dari
termotivasi dengan mempunyai tujuan
pelatihan membuat peserta pelatihan untuk
hidup yang lebih baik dan mampu dalam
lebih mengembangkan keterampilan yang
mengembangkan sebuah keterampilan yang
diperoleh yang bisa berdampak bagi peserta
diperoleh selama pelatihan. Serta

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353


Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4 (2), September 2020 - 45
Mei Lutfi Rizqiana, dkk

pelatihan yang ingin mengembangkan skill Pulosari. Semarang :


nya yang dapat diimplementasikan di Universitas Negeri Semarang.
masyarakat. Sehingga muncul sumber daya Hasan, F dan Imsiyah, N. 2018 . Konsep
manusia yang unggul dan mampu untuk Dasar Pelatihan. UPT Percetakan dan
berdaya saing dalam pekerjaan ataupun Penerbitan : Universitas Jember.
usaha yang di tekuni. Dengan begitu dampak Khoirunnisa, Dellies. 2018. Dampak
yang diperoleh peserta pelatihan mampu Program Jalin Matra Terhadap
untuk mendirikan sebuah usaha mandiri Keberdayaan Ekonomi Kepala Rumah
dalam skala home industry yang artinya dari Tangga Perempuan di Desa
kualitas sumber daya yang dimiliki peserta Purwodadi Kecamatan Gambiran
pelatihan mampu untuk menciptakan Kabupaten Banyuwangi. Skripsi.
sebuah wirausha yang dapat memperoleh Jember : Universitas Jember.
perekonomian secara mandiri sehingga Lubis, Khairul. 2008. Pengaruh Pelatihan
dengan dampak pelatihan yang diperoleh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
berupa peningkatan kualitas sumber daya Karyawan PT Perkebunan Nusantara
manusia, wirausaha, dan kemandirian IV. Medan : Universitas Sumatera
ekonomi yang di tunjang oleh sebuah Utara.
motivasi usaha mandiri berupa kebutuhan, Muhammad, Maryam. 2016. Pengaruh
dorongan, dan tujuan. Motivasi Dalam Pembelajaran. Mts
Berdasarkan ulasan di atas dapat Negeri Tungkob Darussalam
diambil garis besar bahwa dampak Kabupaten Aceh Besar
pelatihan operator bordir yang diterima Sardirman. 2005. Interaksi dan Motivasi
oleh peserta pelatihan dari UPT Balai Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Latihan Kerja Jember mampu dalam Grafindo Persada.
mendirikan sebuah usaha mandiri yang tak Satori, D. Dan A. Komariyah.
lepas dari sebuah motivasi yang diterima 2017. Metodologi Penelitian
melalui dorongan-dorongan yang diperoleh Kualitatif. Bandung : ALFABETA.
peserta pelatihan. Sehingga dengan hasil Sugiyono. 2008. Metode
usaha yang berhasil dijalankan mampu Penelitian Kuantitati, Kualitatif
dalam mewujudkan suatu kemandirian dan R&D. Bandung: Alfabeta.
ekonomi. Dengan begitu peserta pelatihan Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi
mampu berdaya saing untuk lebih maju Manajemen Sumber Daya Manusia
dalam mengembangkan sebuah usaha yang dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta :
menjadi keputusan peserta pelatihan setelah Graha Ilmu.
selesai mengikuti program pelatihan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
menjadikan kehidupan peserta pelatihan 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 5.
jauh lebih baik. Sistem Pendidikan Nasional.
Wahyudin, Uyu. 2012. Pelatihan
DAFTAR PUSTAKA Kewirausahaan Berlatar
Ekokultural untuk Pemberdayaan
Ardiyanti, Linda. 2010. Strategi Masyarakat Miskin Pedesaan.
Pemberdayaan Pengrajin Bandung : Universitas Pendidikan
Bordir Mealui Kegiatan Ekonomi Indonesia.
Kreatif. Malang : Universitas Zimmerer. Thomas W. 2005. Kewirausahaan
Brawijaya. dan Manajemen Usaha Kecil.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Salemba Empat.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.
Pelita Masa.
Astamoen, M.P. 2005. Pengaruh Pelatihan
Keterampilan Sapu Glagah Terhadap
Minat Berwirausaha Pemuda Desa
Gunungsari Kecamatan

Learning Community: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Online ISSN: 2622-2353

Anda mungkin juga menyukai