MANAJEMEN SDM
POKOK BAHASAN :
METODE PELATIHAN
Abstract Kompetensi
Materi ini memberikan gambaran Mahasiswa mampu dan mengetahui
tentang metode-metode pelatihan. serta memahami tentang metode-
metode pelatihan
A. Pendahuluan
Kompetisi antar organisasi berlangsung dengan sangat ketat pada masa sekarang
ini, persoalan produktivitas menjadi salah satu penentu keberlangsungan organisasi
disamping persoalan kualitas dan kemampuan karyawan. Program pelatihan dan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat membantu pencapaian lebih
maksimal pada ketiga persoalan tersebut bagi sebuah organisasi.
Setelah rangkumnya berbagai persyaratan yang harus ditempuh seorang tenaga
kerja, yang kemudian mengantarkannya menjadi seorang karyawan baru bagi
perusahaannya, tahapan berikut yang cukup esensial ialah proses pelatihan terhadap
tenaga kerja baru tersebut. Proses pelatihan akan menjadi titik awal bagi para karyawan
dalam mendapatkan gambaran akan tindakan atau pekerjaan yang akan harus ia tempuh
dikemudian hari.
B. Pengertian
C. Tujuan Pelatihan
Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi.
Melalui pelatihan SDM, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat
secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam
pekerjaan.
Membantu memecahkan persoalan operasional.
Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi.
Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dalam bekerja.
Meningkatkan tingkat professionalisme para karyawan.
E. Jenis Pelatihan
Pelatihan Keahlian (Skill Training)
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam
organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan
diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga
berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
Pelatihan Ulang
Pelatihan yang memberikan para karyawan keahlian yg mereka butuhkan ntuk
menghadapi tuntutan kerja yag berubah – ubah.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. elatihan ulang berupaya
memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk
menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan
yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan
mesin computer atau akses internet
Pelatihan Kreatifitas
Tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yng
berdasar pada penilaian rasional.
Pelatihan kreatifitas (creativitas training) berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas
dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan
sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya dan kelaikan.
F. Tahapan Pelatihan
Penentuan kebutuhan pelatihanSDM
Tujuan penentuan kebutuhan pelatihan SDM ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang relevan guna mengetahui data atau menentukan apakah perlu
tidaknya dilakukan pelatihan SDM dalam organisasi tersebut.
Mendesain program pelatihan SDM
Ketepatan metode pelatihan SDM tergantung pada tujuan yang hendak dicapai
identifikasi mengenai apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui dan harus
melakukan.
Evaluasi efektifitas program pelatihan SDM
Pelatihan SDM harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasahan organisasi,
yaitu bahwa pelatihan SDM dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan dari
keterampilan setiappekerja. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji apakah pelatihan
SDM tersebut efektif di dalam mencapai sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan
G. Sasaran Pelatihan
semua pegawai dapat melaksanakan pekerjaan yang memuaskan. Untuk itu mereka perlu
dilatih dan dikembangkan dalam bidang tugas-tugas tertentu. Begitu pula dengan
mengurangi atau menghilangkan kebiasaan kebiasaan kerja yang buruk atau mempelajari
1. Penilaian Kebutuhan
Tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan apakah pelatihan dibutuhkan, dan jika
pelatihan. Penilaian kebutuhan ini terdiri dari tingkat analisis individu (menentukan
karyawan yang mana yang membutuhkan pelatihan dengan memeriksa sejauh mana
berfokus pada kewajiban dan tugas diseluruh organisasi itu untuk menentukan
Meskipun manajer sering bukan pelatih, namun manajer mempunyai peranan penting
pelatihan.
instruktur, peserta materi, metode, tujuan pelatihan dan lingkungan yang menunjang.
mengenai trade-off. Oleh karena itu, tidak ada teknik tunggalyang terbaik. Metode
pelatihan dan pengembangan terbaik tergantung dari beberapa faktor. Menurut Rivai
(2010:226) bahwa ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan berperan dalam
3. Prinsip-prinsip pembelajaran.
J. Metode Pelatihan
Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan
dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu perusahaan. Sikula dalam
Mangkunegara (2007:52) menjelaskan bahwa metode pelatihan meliputi :
1. On the job training
On the job training (OT) atau disebut juga pelatihan dengan intruksi pekerjaan
sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, dibawah bimbingan dan supervisi dari
pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
2. Rotasi
Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi pegawai agar mendapatkan variasi kerja,
para pengajar memindahkan para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu ke
tempat kerja yang lainnya.
3. Magang
Magang melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman, dan dapat
ditambah pada teknik off the job training. Asistensi dan kerja sambilan disamakan
dengan magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta dan
memiliki dan memiliki tingkat transfer tinggi kepada pekerjaan.
4. Ceramah kelas dan Presentasi video
Ceramah dan teknik lain dalam “off the job training” tampaknya mengandalkan
komunikasi daripada memberi model. Ceramah adalah pendekatan terkenal karena
menawarkan sisi ekonomis dan material organisasi, tetapi partisipasi, umpan balik,
transfer, dan repetisi sangat rendah.umpan balik dan partisipasi dapat meningkat
dengan adanya diskusi selama ceramah.
5. Pelatihan Vestibule
K. Evaluasi Pelatihan
Daftar Pustaka
1. Gary Dessler , 2014, Fundamental of Human Resources Management , Pearson
Education
2. Gary Dessler , 2011, Human Resources Management , Pearson Education 12 Edition
3. Hani T. Handoko “Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia” Penerbit BPFE
Yogyakarta : 2003 hal.8
4. Malayu S.P Hasibuan “Manajemen Sumber Daya Manusia” Edisi Revisi penerbit PT.
Bumi Aksara Jakarta : 2005 hal. 1