Anda di halaman 1dari 7

NEWS

MENU

News › Edukasi

Kolom
Indy Hardono
Pemerhati pendidikan

Saat ini bergiat sebagai koordinator tim beasiswa pada Netherlands Education Support
Office di Jakarta. Sebelumnya, penulis pernah menjadi Programme Coordinator di ASEAN
Foundation. 
.

"Leiden is lijden", karena Pemimpin Tak Lahir dari Zona Nyaman!


Jumat, 3 Juni 2016 | 08:02 WIB

     

M LATIEF/KOMPAS.com
Hampir semua program beasiswa bertujuan mencari calon pemimpin masa depan. Mereka adalah para pemuda yang
diharapkan akan duduk di kursi kemudi dan mengantarkan bangsa ini menuju bangsa yang berdaya saing dan
bermartabat di 100 tahun usia kemerdekaannya.

KOMPAS.com - "Leiden is lijden!" . Memimpin adalah Menderita. Pepatah kuno


Belanda itu dikutip oleh Mohammad Roem dalam karangannya berjudul "Haji Agus
Salim, Memimpin adalah Menderita" (Prisma No 8, Agustus 1977).
Karangan itu mengisahkan keteladanan Agus Salim. Agus Salim dikenal sebagai
salah satu tokoh perjuangan nasional. Ia diplomat ulung dan disegani, namun
sangat sederhana dan  sangat terbatas dari sisi materi.

Jika dicermati, ungkapan tersebut sangat sarat makna. Memimpin adalah amanah
bukan hadiah. Memimpin adalah sacrificing, bukan demanding. Memimpin adalah
berkorban, bukan menuntut.

Mengukur jiwa kepemimpinan

Hampir semua program beasiswa bertujuan mencari calon pemimpin masa depan.
Mereka adalah para pemuda yang diharapkan akan duduk di kursi kemudi dan
mengantarkan bangsa ini menuju bangsa yang berdaya saing dan bermartabat di
100 tahun usia kemerdekaannya.

Hal itu tentu tidak mudah. Mengukur nilai sebuah motivasi, dan jiwa kepemimpinan
tidaklah semudah mengukur kemampuan bahasa Inggris atau mengukur
kemampuan kognitif dan akademis. Bahkan "alat ukur" bernama motivation
statement dan wawancara sekalipun bisa meleset.

Siapa bisa menjamin kalau suatu motivation statement yang sangat artikulatif dan
membuat tim seleksi kepincut tiba-tiba berubah menjadi sejumlah pertanyaan dan
hitung-hitungan seputar hak yang diterima sebagai penerima beasiswa?

Siapa dapat menjamin kalau pernyataan-pernyataan patriotik dan idealis yang


disampaikan dengan bersemangat pada saat wawancara tiba-tiba berubah
menjadi pertanyaan seputar kepentingan pribadi yang mengedepankan unsur cost-
benefit semata?

Zona nyaman

Memimpin adalah berkorban. Demikian pula untuk para pelajar yang bersiap
meneruskan studinya di luar negeri. Diperlukan pengorbanan utama, yakni kerelaan
meninggalkan zona nyamannya (comfort zone).

Bung Hatta tidak akan jadi tokoh besar jika hanya sibuk menghitung-hitung besar
uang saku yang diterima dari Yayasan Van Deventer yang memberinya beasiswa.
Hatta rajin menulis di beberapa surat kabar di Belanda pada saat studi di sana. Itu
ia lakukan bukan hanya untuk menyalurkan buah pikirnya, tapi juga untuk
tambahan uang saku.
Pun, Habibie tidak akan jadi tokoh besar kalau dia memutuskan untuk tidak
meninggalkan ibu yang sangat dicintainya. Padahal, kedekatan Habibie dengan
sang ibu sangat kuat, terutama sejak ayahnya wafat.

Jadi, meninggalkan zona kenyamanan berarti harus rela meninggalkan pekerjaan,


jabatan dan peluang dipromosikan. Juga, harus rela meninggalkan anak yang
masih kecil dan sedang lucu-lucunya atau berpisah dengan pasangan yang baru
dinikahi beberapa minggu. Atau, terpaksa harus mengikuti gaya long distance
relationship (LDR) dengan sang pacar. Apa boleh buat?

Meninggalkan zona kenyamanan juga berarti rela meninggalkan kenyamanan dan


"kemewahan" lain, seperti matahari yang bersinar selama 365 hari setahun, yang
diganti dengan langit suram dan angin kencang. Harus rela melepaskan nikmatnya
mie tek-tek yang setiap malam lewat di depan rumah. Semua itu digantikan dengan
roti keras dan irisan keju. 

Mereka yang beragama Islam pun harus rela melepaskan nikmatnya sholat ied
bersama keluarga di hari raya dan digantikan dengan sahur sendirian selama
sebulan penuh. Lebaran pun jauh dari keluarga dan opor ayam yang nikmat dan
lezat.

Semua kerelaan dan kemampuan meninggalkan zona kenyamanan itulah yang


menjadi satu faktor kunci dalam meraih suatu kesuksesan. Berani?

Tidak, tidak ada pemimpin hebat yang lahir di zona nyaman. Tidak ada pencapaian
hebat yang lahir dari zona nyaman. Nothing great comes from a comfort zone!

"Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku. Ia tumbuh dengan
perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku".

Itulah petikan pidato pembelaan Bung Hatta dalam "Indonesia Vrij" pada 22 Maret
1928 di mahkamah pengadilan di Den Haag, Belanda. Di pengadilan inilah
diputuskan bahwa Kerajaan Belanda mengganti kata Hindia Belanda menjadi
Indonesia.

Nah, selamat berjuang di negeri dingin dan berangin para pelajar Indonesia.
Bawalah pulang sinar matahari!

Penulis: Indy Hardono


Editor: Latief
TULISAN PENULIS
"Leiden is lijden", karena Pemimpin Tak Lahir dari Zona Nyaman!

Generasi Milenial Butuh Kepekaan ‘Remote Sensing’ dan ‘Energi Geotermal’

Quo Vadis Generasi Emas, Generasi "Unyu-Unyu" Kita...

Kartini... Antara Kebaya, Mitokondria, dan Serat Optik


TERKINI
Indonesia Rebut Perak dan Perunggu "Olimpiade
Kelestarian Lingkungan" Internasional
EDUKASI - 20 jam lalu

Pelajar IPEKA Borong Medali Olimpiade Sains Nasional


EDUKASI - 1 hari lalu

Pertanyaannya, Sudahkah Anda Bahagia dengan Sabar


dan Syukur?
EDUKASI - 1 hari lalu

Menteri Sosial: "Dolly" Bisa Jadi Contoh


EDUKASI - 1 hari lalu

"Leiden is lijden", karena Pemimpin Tak Lahir dari Zona


Nyaman!
EDUKASI - 1 hari lalu

Daftar UN Perbaikan SMA dan Sederajat Dibuka, Daftar


"Online" di Situs Ini
EDUKASI - 2 hari lalu

Ujian Perdana "Computer Based Test" Berjalan Lancar


EDUKASI - 3 hari lalu

Sinarmas World Academy: Kami Tidak Otoriter


EDUKASI - 3 hari lalu
Ini Klarifikasi Sinarmas World Academy soal Kisruh
Pemecatan
EDUKASI - 3 hari lalu

Terbukti Pakai "Joki", Peserta SBMPTN 2016 Langsung


Dicoret!
EDUKASI - 4 hari lalu

Revaluasi Aset dan Pajak Tak Perlu Bikin Takut Wajib


Pajak
EDUKASI - 4 hari lalu

Sinarmas World Academy Kembali Disorot, Mendikbud


Didesak Bertindak
EDUKASI - 4 hari lalu

Besok Ujian SBMPTN, Jangan Lupa Bawa Persyaratan


Wajibnya!
EDUKASI - 5 hari lalu

Siap-siap... Besok Ujian SBMPTN!


EDUKASI - 5 hari lalu

1,9 Juta Pekerja Rumah Tangga di Asia Pasifik Alami


Eksploitasi
EDUKASI - 5 hari lalu

Load More

BACK TO TOP

News Ekonomi Bola Tekno Entertainment


Otomotif Health Female Properti Travel
Edukasi Foto Video TV VIK Forum

About Policy Contact Us Career Pedoman Media Siber

    
©2016 PT. Kompas Cyber Media

Anda mungkin juga menyukai