Anda di halaman 1dari 13

ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal

(ISSN 2620-5416)

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA


DI JALAN AHMAD YANI (TEPIAN SUNGAI SEGAH) TANJUNG REDEB

Abdul Hakim
Yuliani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb

ABSTRACT

This study aims to determine whether significantly the average income level of street
sellers in Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb has been above
the Berau Living Needs (BLN) of Berau District in 2017. The usefulness of this
research is knowing and getting the picture average income level of the Street
Traders on Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb. This
information is expected to be useful for the local government of Berau District in
taking steps in handling or management of street vendors in the area of Jalan Ahmad
Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb
The results showed that based on t test results at 95% confidence level and degrees
of freedom of n-1 is known t value count (th) is 9.214 while the value of t in the table
is equal to 1.761. Because the value of t arithmetic greater than the value of t on the
table (th> tt), thus the hypothesis proposed authors accepted, it means that the
income of street vendors in Jalan Ahmad Yani (Edge River Segah) Tanjung Redeb
already above the standard of Living Needs Berau District Year 2017.

Keywords: Revenue, Street Trader

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah secara signifikan tingkat
pendapatan rata-rata pedagang kaki lima di Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai
Segah) Tanjung Redeb telah berada di atas Kebutuhan Hidup Berau (BLN)
Kabupaten Berau pada tahun 2017. Kegunaan dari penelitian ini adalah mengetahui
dan mendapatkan gambar rata-rata tingkat pendapatan Pedagang Jalanan di Jalan
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb. Informasi ini diharapkan
bermanfaat bagi pemerintah daerah Kabupaten Berau dalam mengambil langkah-
langkah dalam penanganan atau pengelolaan pedagang kaki lima di daerah Jalan
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji t pada tingkat
kepercayaan 95% dan derajat kebebasan n-1 diketahui nilai t hitung (th) adalah 9,14
sementara nilai t dalam tabel sama dengan 1,761. Karena nilai t hitung lebih besar
dari nilai t pada tabel (th> tt), maka hipotesis yang diajukan penulis diterima, itu

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 42


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

berarti bahwa pendapatan pedagang kaki lima di Jalan Ahmad Yani (Ujung Sungai
Segah) Tanjung Redeb sudah di atas standar Kebutuhan Hidup Kabupaten Berau
Tahun 2017

PENDAHULUAN pedagang kaki lima. Bisa dilihat hampir


Latar Belakang semua kota-kota besar di Indonesia
Menurut Undang-undang Nomor berkembang sangat pesat. Terlebih
11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan selama krisis moneter menyebabkan
Sosial, Kesejahteraan sosial adalah banyak industri gulung tikar, sehingga
kondisi terpenuhinya kebutuhan banyak terjadi pemutusan hubungan
material, spiritual dan sosial warga kerja. Hal ini pada gilirannya menambah
negara agar dapat hidup layak dan penggangguran baru, yang nantinya
mampu mengembangkan diri, sehingga muncul fenomena-fenomena baru
dapat melaksanakan fungsi social- pedagang kaki lima sebagai jalan
nya. Permasalahan kesejahteraan sosial keluarnya dari pengangguran.
yang berkembang dewasa ini Kemampuan sektor informal
menunjukkan bahwa ada warga negara dalam menampung tenaga kerja
yang belum terpenuhi hak atas didukung oleh faktor-faktor yang ada.
kebutuhan dasarnya secara layak karena Faktor utama adalah sifat dari sektor ini
belum memperoleh pelayanan sosial dari yang tidak memerlukan persyaratan dan
negara. Akibatnya, masih ada warga tingkat keterampilan, sektor modal kerja,
negara yang mengalami hambatan pendidikan ataupun sarana yang
pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dipergunakan semuanya serba sederhana
dapat menjalani kehidupan secara layak dan mudah dijangkau oleh semua
dan bermartabat. anggota masyarakat atau mereka yang
Sejak terjadinya krisis ekonomi di belum memiliki pekerjaan dapat terlibat
Indonesia pada tahun 1998 banyak sekali didalamnya.
kegiatan ekonomi yang cenderung Salah satu sektor yang kini
beralih pada sektor informal. Kegiatan menjadi perhatian pemerintah Kabupaten
ekonomi sektor informal salah satunya Berau adalah sektor tenaga kerja yang

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 43


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

sifatnya informal. Sektor kerja informal Tanjung Redeb Kabupaten Berau,


ini beroperasi pada tempat-tempat peneliti bermaksud meneliti dari segi
tertentu di setiap pusat kota Tanjung tingkat pendapatan yang mereka peroleh
Redeb di Kabupaten Berau. Ada dari hasil penjualan mereka berdagang
beberapa pedagang kaki lima yang ada makanan dan minuman.
di kota Tanjung Redeb, salah satunya Rumusan Masalah
adalah para pedagang kaki lima di Jalan Berdasarkan latar belakang
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) sebagaimana telah dikemukakan
Tanjung Redeb. Sesuai dengan namanya sebelumnya, maka rumusan masalah
para pedagang ini beraktifitas di dalam penelitian ini adalah: “Apakah
sepanjang kawasan Jalan Ahmad Yani secara signifikan rata-rata tingkat
(Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb pendapatan Pedagang Kaki Lima di
Kabupaten Berau. Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai
Para pedagang kaki lima ini sudah Segah) Tanjung Redeb sudah diatas
berjualan di kawasan Jalan Ahmad Yani Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
(Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb Kabupaten Berau tahun 2017 ?”.
sejak puluhan tahun yang lalu. Jenis
dagangan mereka umumnya adalah
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
makanan dan minuman. Keberadaan
Berdasarkan pada rumusan
pedagang kaki lima cukup membantu
masalah yang telah dikemukakan, maka
mengatasi masalah pengangguran di kota
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini
Tanjung Redeb dan sebagai salah satu
adalah: untuk mengetahui apakah secara
sumber pemasukan Pendapatan Asli
signifikan rata-rata tingkat pendapatan
Daerah (PAD) bagi pemerintah
Pedagang Kaki Lima di Jalan Ahmad
Kabupaten Berau.
Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung
Dari uraian tersebut di atas, dalam
Redeb sudah diatas Kebutuhan Hidup
kaitannya dengan keberadaan pedagang
Layak (KHL) Kabupaten Berau tahun
kaki lima di sepanjang kawasan Jalan
2017. Adapun kegunaan dalam
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah)
penelitian ini adalah diketahuinya dan

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 44


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

diperolehnya gambaran rata-rata tingkat suatu produk tertentu (Mulyadi, 1990:7).


pendapatan Pedagang Kaki Lima di Biaya-biaya ini merupakan pengorbanan
Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai yang secara ekonomis tidak dapat
Segah) Tanjung Redeb. Informasi- dihindari dalam proses produksi.
informasi ini diharapkan dapat berguna Tingkat pendapatan merupakan
bagi pemerindah daerah Kabupaten alat untuk mengukur tinggi rendahnya
Berau dalam mengambil langkah- tingkat kemakmuuran suatu masyarakat.
langkah dalam hal penanganan atau Demikian pula tingkat kemakmuran
pengelolaan PKL di kawasan Jalan suatu negara dapat dilihat dari
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) pendapatan perkapita dari penduduk
Tanjung Redeb. negara tersebut, disamping perlu dilihat
pula distribusi dari pendapatan itu
KAJIAN PUSTAKA sendiri.
Pengertian Pendapatan Pendapatan atau keuntungan
Pendapatan merupakan hasil yang ekonomi adalah pendapatan yang
didapat karena seseorang telah berusaha diperoleh pengusaha setelah dikurangi
sebagai ganti atas jerih payah yang telah oleh ongkos tersembunyi (Sukirno,
dikerjakan. Pendapatan yaitu pendapatan 1995:38). Pendapatan merupakan hasil
yang diperoleh dari jumlah produk fisik yang didapat dari kegiatan usaha
yang dihasilkan dikalikan dengan harga seseorang sebagai imbalan atau kegiatan
jualnya (Eachern, 2001:98). yang dilakukan pengusaha sebagai
Pendapatan bersih merupakan pimpinan usaha dapat mengambil
pendapatan bruto setelah dikurangi keputusan-keputusn untuk mendapatkan
dengan biaya-biaya dalam proses keuntungan yang tinggi.
produksi, biaya yang dimaksud disini
adalah pengorbanan sumber ekonomi Sumber-Sumber Pendapatan
yang diukur dalam satuan uang yang Simanjuntak (1998:54) menge-
dikeluarkan saat proses produksi mukakan bahwa bertambahnya
berlangsung demi untuk menghasilkan pendapatan akan meningkatkan utility

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 45


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

baik itu melalui pertambahan konsumsi, e. Pinjaman atau hutang, hal ini
maupun melalui pertabahan waktu merupakan uang masuk tetapi pada
senggang. Dengan bertambahnya waktu suatu saat harus dikembalikan atau
senggang itu artinya mengurangi jam dilunasi.
kerja. Pendapatan dapat diperoleh dari Pendapat lainnya mengenai
berbagai macam usaha yang sumber pendapatan dikemukakan oleh
dilaksanakan oleh masyarakat. Sama Samuelson dan Nordhaus (1995:250),
halnya menurut Gilarso (1992:62) dimana dikemukakan sumber
sumber pendapatan keluarga dapat di pendapatan sebagai berikut:
peroleh dari : a. Pendapatan dari Gaji dan upah
a. Usaha sendiri (wiraswasta), misalnya Suatu imbalan yang diperoleh
berdagang, mengerjakan sawah, seseorang setelah melakukan suatu
menjalankan perusahaannya sendiri. pekerjaan untuk orang lain,
b. Bekerja pada orang lain, misalnya perusahaan swasta atau pemerintah.
bekerja dikantor atau perusahaan b. Pendapatan dari kekayaan
sebegai karyawan baik karyawan Pendapatan dari usaha sendiri.
swasta atau pemerintah. Merupakan nilai total produksi
c. Hasil dari milik, misalnya memiliki dikurangi dengan biaya yang
sawah, rumah yang disewakan, dikeluarkan baik dalam bentuk uang
memiliki uang yang di pinjamkan atau lainnya, tenaga kerja keluarga
dengan bunga, gaji pensiunan bagi dan nilai sewa kapital untuk sendiri
mereka yang sudah lanjut usia dan tidak diperhitungkan
dulunya bekerja baik pada pemerintah c. Pendapatan dari sumber lain
atau pada instansi lainnya. Dalam hal ini pendapatan yang
d. Sumbangan atau hadiah, misalnya diperoleh tanpa mencurahkan tenaga
mendapatkan sumbangan atau kerja antara lain penerimaan dari
bantuan dari famili, warisan, hadiah, pemerintah, asuransi pengangguran,
tabungan, dan lain sebagainya. menyewa aset, bunga bank serta
sumbangan dalam bentuk lain.

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 46


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

Adapun mengenai fungsi dari Pedagang kaki lima menurut An-


pendapatan Sumarsono (2003:97) nat (2013:30) bahwa istilah pedagang
mengemukakan ada tiga fungsi kaki lima merupakan peninggalan dari
pendapatan pada umumnya, yaitu: zaman penjajahan Inggris. Istilah ini
a. Merupakan bentuk penjamin yang diambil dari ukuran lebar trotoar yang
layak bagi seorang pekerja dan waktu dihitung dengan feet (kaki) yaitu
anggota keluarga menjadi kurang lebih 31 cm lebih sedikit, sedang
tanggungannya; lebar trotoar pada waktu itu adalah lima
b. Mencerminkan imbalan atas hasil kaki atau sekitar 1,5 meter lebih sedikit.
kerja seseorang atau output hasil Jadi orang berjualan di atas trotoar
produksi;Merupakan pendorong atau kemudian disebut pedagang kaki lima
motivasi pekerja untuk terus menjaga (PKL). Sedangkan Dahriani (2005)
produktivitas kerja sehingga proses mengemukakan bahwa pedagang kaki
produksi terus meningkat dan lima adalah pedagang yang berjualan di
berlangsung secara terus menerus. suatu tempat umum seperti tepi jalan,
Pedagang Kaki Lima taman-taman, emper-emper toko dan
Pengertian pedagang secara pasar-pasar tanpa atau adanya izin usaha
etimologi adalah orang yang berdagang dari pemerintah. Dari kedua pendapat
atau bisa juga disebut saudagar. Jadi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pedagang adalah orang-orang yang pedagang kaki lima adalah mereka yang
melakukan kegiatan-kegiatan perdagang- berusaha di tempat-tempat umum tanpa
an sehari-hari sebagai mata pencaharian atau adanya izin dari pemerintah.
mereka. Damsar (2009:106) men- Bromley (Manning, 2009:228)
definisikan pedagang sebagai berikut: menyatakan bahwa: “Pedagang kaki
“Pedagang adalah orang atau instansi lima adalah suatu pekerjaan yang paling
yang memperjual belikan produk atau nyata dan penting dikebanyakan kota di
barang kepada konsumen baik secara Afrika, Asia, Timur Tengah, atau
langsung maupun tidak langsung”. Amerika Latin. Namun meskipun
penting, pedagang-pedagang kaki lima

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 47


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

hanya sedikit saja memperoleh perhatian Unit analisis dalam penelitian ini
akademik dibandingkan dengan adalah Pedagang Kaki Lima di Jalan
kelompok pekerjaaan utama lain”. Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah)
Demikianlah beberapa pengertian Tanjung Redeb di Kabupaten Berau
tentang Pedagang kaki lima, yang di yang merupakan wilayah studi yang
mana pedagang kaki lima adalah salah dijadikan sebagai objek penelitian.
satu jenis pekerjaan di sektor informal Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan
yang mempunyai tempat kerja yang penelitian ini diperkirakan selama satu
tidak menetap di jalan. Mereka bulan yaitu pada bulan Nopember 2017.
berpindah dari satu tempat ke tempat Populasi dalam hal ini adalah
yang lain sepangjang hari. Pedagang semua pedagang kaki lima yang berada
kaki lima banyak dijumpai di semua di Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai
sektor kota, terutama di tempat-tempat Segah) Tanjung Redeb Teknik
pemberhentian sepanjang jalur bus, penentuan sampel yang digunakan
sekitar stadion dan pusat-pusat hiburan adalah Simple Random Sampling yaitu
lainnya yang dapat menarik sejumlah populasi tidak di pilih-pilih namun di
besar penduduk untuk membeli. tentukan secara acak atau di stratakan
Pedagang kaki lima adalah suatu usaha terlebih dahulu semua responden
yang memerlukan modal relatif sedikit, tersebut agar menghilangkan penilaian
berusaha dalam bidang produksi dan subjektif orang lain, dan jumlah
penjualan untuk memenuhi kebutuhan responden yang dijadikan sampel adalah
kelompok konsumen tertentu. Usahanya 15 orang yang diharapkan dapat
dilaksanakan pada tempat-tempat yang mewakili populasi.
dianggap strategis dalam lingkungan
yang informal. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang
METODE PENELITIAN digunakan dalam kegiatan penelitian
terdiri atas dua, yaitu:
Unit Analisis, Populasi dan Sampel

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 48


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

1. Data primer bersumber dari hasil atau daftar pertanyaan yang tersedia
survei langsung di lokasi studi dan relevan dengan masalah yang diteliti.
hasil penjajakan dengan mengguna- Kuisioner bertujuan untuk
kan kuisioner kepada responden. memperoleh data secara jelas dari
2. Data sekunder bersumber dari responden yang dapat dijadikan
instansi-instansi terkait di Kabupaten pegangan dari data yang diperlukan
Berau seperti Kantor Kecamatan untuk mengetahui lebih jauh
Tanjung Redeb dan instansi lainnya mengenai permasalahan yang diteliti
dalam lingkup SKPD Kabupaten sehingga dapat memudahkan untuk
Berau. menganalisa data yang ada dan
sebagai pedoman.
Teknik Pengumpulan Data 3. Studi literatur, mengumpulkan data
Dalam pengumpulan data, penulis dengan mempelajari, menelaah dan
menggunakan berbagai teknik menganalisa data literatur, dokumen,
pengumpulan data. Pengumpulan data peraturan serta referensi lainnya yang
dilakukan dengan teknik observasi, erat kaitannya dengan masalah yang
kuisioner dan studi literatur. diteliti.
1. Observasi, dilakukan dengan
pengamatan langsung di lapangan Alat Analisis
untuk mendapatkan data yang Dalam menganalisis data
diperlukan dan secara langsung digunakan tabel frekuensi berdasarkan
mengadakan penelitian terhadap jawaban yang diperoleh dari responden
sasaran dan objek masalah untuk maupun informan dan setiap jawaban
mengetahui objektifitas dari dari responden atau data-data yang
kenyataan yang ada dengan didapatkan, dikelompokkan dan
berdasarkan pada perencanaan yang dianalisa dengan melihat tingkat
sistematis. persentase. Sedangkan alat analisis yang
2. Kuisioner (daftar pertanyaan), digunakan untuk menentukan rata-rata
dilakukan melalui penyebaran angket pendapatan digunakan rata-rata hitung.

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 49


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

PEMBAHASAN misalnya ada pemandangan tongkang-


Pedagang Kaki Lima Tepian tongkang dan kapal yang bersandar.
Sungai Segah terletak sepanjang Jalan Disamping itu tepian Sungai Segah juga
Ahmad Yani Kecamatan Tanjung Redeb menjadi pusat kuliner dan tempat
Kabupaten Berau yang sebagian bersantai bagi masyarakat.
usahanya adalah warung makanan dan Berdasarkan hasil analisis data
minuman. Warung-warung Tepian yang telah dilakukan di atas,
Sungai Segah adalah salah satu objek menunjukkan bahwa rata-rata
dan daya tarik wisata yang ada di kota pendapatan 15 orang PKL di Jalan
Tanjung Redeb yang merupakan ibukota Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah)
Kabupaten Berau. Tanjung Redeb adalah sebesar
Daya tarik warung-warung Tepian Rp.5.107.100,- per bulan dengan standar
Sungai Segah yang dapat dilihat pada deviasi sebesar Rp.978.701,32 atau
suasana waktu malam hari. Warung- sekitar 19,16% dari nilai rata-rata
warung Tepian Sungai Segah merupakan pendapatan PKL di Jalan Ahmad Yani
icon kota Tanjung Redeb sebagai (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb.
ibukota Kabupaten Berau, tepian sungai Hal ini menggambarkan bahwa
ini dikenal dengan pusat makanan dan untuk kebutuhan hidup layak (KHL)
minuman untuk bersantai di malam hari, bagi seorang PKL di Jalan Ahmad Yani
karena para penjual dan pedagang hanya (Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb
beroperasi pada malam hari. sudah terpenuhi karena pendapatan
Kawasan sepanjang tepian Sungai mereka sebulan sudah di atas standar
Segah menawarkan keelokan tersendiri kebutuhan hidup layak yang nilainya
bagi masyarakat. Kawasan ini tak kalah sebesar Rp. 2.778.624,- per bulan.
dengan objek-objek wisata terkenal Berdasarkan kenyataan tersebut
lainnya di Kabupaten Berau. Bagi orang dapat dikatakan bahwa walaupun para
yang datang ke kota Tanjung Redeb, PKL di Jalan Ahmad Yani (Tepian
pemandangan sepanjang tepian Sungai Sungai Segah) Tanjung Redeb tersebut
Segah sangat menarik perhatian pada umumnya dapat memperoleh

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 50


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

penghasilan yang cukup besar yaitu rata- masih masuk kawasan tepian Sungai
rata Rp.5.107.100,- per bulan atau Segah Kecamatan Tanjung Redeb.
Rp.170.236,- per hari. Berdasarkan hasil pembuktian
Hasil perhitungan standar deviasi hipotesis yang telah diajukan dengan
dari rata-rata pendapatan PKL di Jalan menggunakan uji t pada tingkat
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) keyakinan sebesar 95 % serta derajat
Tanjung Redeb tersebut sebesar sebesar kebebasan sebesar n-1 ternyata nilai t
Rp.978.701,32 atau sekitar 19,16% dari pada tabel hanya 1,761 sedangkan nilai t
nilai rata-rata pendapatannya. Gambaran hitung (th) mencapai 9,214. Karena nilai
ini menunjukkan bahwa pendapatan t hitung lebih besar dari pada nilai t pada
antara PKL di Jalan Ahmad Yani tabel ( th > tt ), dengan demikian
(Tepian Sungai Segah) Tanjung Redeb hipotesis yang diajukan penulis diterima,
yang satu dengan PKL lainnya terdapat artinya ternyata pendapatan PKL di Jalan
variasi atau keragaman yang cukup besar Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah)
dari nilai rata-ratanya. Hal ini Tanjung Redeb sudah di atas standar
disebabkan oleh banyak faktor misalnya Kebutuhan Hidup Layak Kabupaten
banyak modal usaha, turun naiknya Berau Tahun 2017.
jumlah pengunjung pola pelayanan
antara satu pedaganga dengan pedagang KESIMPULAN DAN SARAN
lainnya.
Kesimpulan
Pendapatan yang cukup tinggi dari
Berdasarkan analisis dan
para PKL di Jalan Ahmad Yani (Tepian
pembahasan yang telah dikemukakan
Sungai Segah) Tanjung Redeb ini
pada bab sebelumnya, maka dapat
mendorong masyarakat lainnya untuk
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
ikut berusaha sebagai PKL di Jalan
1. Berdasarkan hasil uji t pada tingkat
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah)
keyakinan sebesar 95 % serta derajat
Tanjung Redeb. Selain itu banyak juga
kebebasan sebesar n-1 diketahui nilai
berdagang di wilayah lainnya seperti
t hitung (th) adalah sebesar 9,214
kawasan Jalan Pulau Derawan yang
sedangkan nilai t pada tabel adalah

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 51


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

sebesar 1,761. Karena nilai t hitung terutama penataan lokasi berjualan


lebih besar dari pada nilai t pada tabel yang kurang rapi.
( th > tt ), dengan demikian hipotesis
yang diajukan penulis diterima, Saran-Saran
artinya ternyata pendapatan PKL di Dari beberapa kesimpulan yang
Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai telah dikemukakan selanjutnya dapat
Segah) Tanjung Redeb sudah di atas diberikan saran-saran sebagai berikut:
standar Kebutuhan Hidup Layak 1. Pemerintah daerah hendaknya lebih
Kabupaten Berau Tahun 2017. memaksimalkan upaya-upaya untuk
2. Rata-rata pendapatan 15 orang PKL mendorong peningkatan perkembang-
di Jalan Ahmad Yani (Tepian Sungai an usaha kecil menengah (UKM), Hal
Segah) Tanjung Redeb adalah sebesar ini bisa dilakukan pemerintah daerah
Rp.5.107.100,- per bulan dengan misalnya dengan lebih memaksimal
standar deviasi sebesar Rp.978.701,32 sosialisi peluang-peluang usaha kecil
atau sekitar 19,16% dari nilai rata-rata menengah (UKM) di Kabupaten
pendapatannya. Berau. Pemerintah Kabupaten Berau
3. Secara umum usaha PKL di Jalan harus membuka lebar kegiatan
Ahmad Yani (Tepian Sungai Segah) tersebut secara kondusif dengan cara
Tanjung Redeb mempunyai prospek kemudahan dalam akses perijinan
usaha yang cerah. Dengan adanya usaha, dukungan infrastruktur yang
peluang usaha yang masih terbuka memadai, peraturan-peraturan yang
tersebut maka usaha PKL di kawasan mendukung penciptaan lapangan
Tepian Sungai Segah Tanjung Redeb kerja.
merupakan sebuah usaha yang masih 2. Prospek usaha PKL di Jalan Ahmad
sangat menjanjikan. Namun Yani (Tepian Sungai Segah) Tanjung
disamping prospek yang bagus, usaha Redeb Kabupaten Berau merupakan
PKL di Jalan Ahmad Yani (Tepian prospek usaha yang cerah untuk
Sungai Segah) Tanjung Redeb juga dijalankan, karenanya potensi yang
menghadapi beberapa kendala besar ini harus terus dikembangkan

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 52


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

dan ditingkatkan agar dapat membuka ________, 2002, Ekonomi Mikro, BPFE
Universitas Gajah Mada,
peluang usaha dan peluang lapangan
Yogyakarta.
pekerjaan sehingga dapat
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi
meningkatkan pendapatan dan
Ekonomi, Kencana Prenata Media
kesejahteraan masyarakat khusus di Group, Jakarta.
wilayah Kecamatan Tanjung Redeb.
Dahriani. 2005. Potret Kehidupan
3. Dalam pembinaan dan pengembangan Pedagang Kaki Lima di Pantai
Losari, Makassar: Universitas
sektor informal sebaiknya saling
Hasanuddin.
mendukung dan berkesinambungan,
Dajan, Anto. 1998. Pengantar Metode
baik pihak pemerintah yang terkait
Statistik, Jilid Satu, LP3ES,
maupun dari pihak swasta mengingat Jakarta.
peranannya dalam sektor
Djojohadikusumo Sumitro, 1995,
kepariwisataan dan mengatasi Ekonomi Pembangunan,
Pembangunan, Jakarta.
ketenagakerjaan yang cukup besar
dan sangat potensial. Manning, Chris dan Tadjuddin Noer
Effendi. 2009. Urbanisasi,
Pengangguran, dan Sektor
DAFTAR PUSTAKA Informal di Kota, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.
Anggraini. 2007. Ketenagakerjaan,
Kewirausahaan dan Pembangunan Mc. Eachern, William. 2001, Ekonomi
Ekonomi. Pustaka Sinar Harapan. Mikro, Penerbit Salemba Empat
Jakarta. Jakarta.

An-nat, B. 2013. Implementasi Mulyadi, 1990, Akuntansi Biaya, BPPE.


Kebijakan Penanganan PKL : Yogyakarta.
Studi Kasus di Yogyakarta dan
DKI – Jakarta. Beberapa koleksi Pertadiredja Ace. 1998. Perhitungan
hasil penelitian program Pendapatan Nasional, LP3ES,
Pascasarjana Magister Jakarta.
Administrasi Publik, UGM.
Sudarsono, 1995, Pengantar Ekonomi
Boediono, 1998, Ekonomi Makro, BPFE Mikro, LP3ES, Jakarta
Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta. Sumarsono, S. 2003. Ekonomi
manajemen Sumber Daya Manusia

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 53


ECOBUILD : Economy Bring Ultimate Information All About Development Journal
(ISSN 2620-5416)

dan Ketenagakerjaan. Penerbit Winardi, 1998. Kamus Ekonomi Inggris


Graha Ilmu. Yogyakarta. – Indonesia, Mandar Maju,
Bandung.
Simanjuntak, P.J. 2001. Pengantar
Ekonomi Sumber Daya Manusia.
LPFE Universitas Indonesia.
Jakarta.
Samuelson, P.A. dan Nordhaus. 1995.
.Ilmu Makro Ekonomi, PT.Media
Global Edukasi. .Jakarta.

Suroto. 2000. Strategi pembangunan dan


Perencanaan Perencanaan
Kesempatan Kerja. Gajah Mada
Univercity. Yogyakarta.

Sukirno Sadono, 1996, Pengantar Teori


Makroekonomi, RajaGrafindo
Persada, Jakarta.

. 2002, Pengantar Teori


Mikroekonomi, RajaGrafindo
Persada, Jakarta.

Soeharjo dan Patong. 1973. Masalah-


Masalah Pembangunan. Penerbit
PT. Erlangga. Jakarta.

Sumodiningrat Gunawan, 1997,


Ekonomi Produksi, Universitas
Terbuka, Jakarta.

Supranto Johannes, 2001, Ekonometrik,


Jilid Satu, LPFE-Universitas
Indonesia, Jakarta.

Suparmoko.1992. Kebijakan Ekonomi


Negara Berkembang. BPFE.
Yogyakarta.

Kaslan A. Tohir. 1992. Ekonomi


Selayang Pandang, Penerbit
Sumur Ilmu, Bandung.

Volume 2,No.1,April 2018, Hal 54

Anda mungkin juga menyukai