Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Jurnal UNSAM (UNIVERSITAS SAMUDRA)

JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan


Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang

oleh
Nurlaila Hanum
Dosen Fak.Ekonomi UNSAM

Abstraksi
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa besar pengaruh
modal, jam kerja dan lama usaha secara parsial terhadap pendapatan
pedagang kaki lima di Kota Kuala Simpang. Data yang digunakan adalah
data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden
penelitian sebanyak 71 orang dan responden ini merupakan pedagang kaki
lima di kota Kualasimpang. Data yang diperoleh di analisis dengan
menggunakan persamaan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji t,
uji F. Hasil penelitian diperoleh Y = -33077,938 + 0,077X1 + 30808,873X2 +
68009,033X3, konstanta menunjukkan nilai pendapatan para pedagang kaki
lima sebelum dipengaruhi oleh modal, jam kerjadan lama usahasebesar -
33077,938 atau minus Rp 33.077,93.Koefisienregresi modal sebesar 0,077X 1
menunjukkan bahwa modal memberikan pengaruh positif terhadap
pendapatan pedagang kaki lima. Koefisien regresi jam kerja sebesar
30808,873X2 menunjukkan bahwa jam kerja memberikan pengaruh positif
terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Koefisien regresi lama usaha
sebesar 68009,033X3 menunjukkan bahwa lama usaha memberikan pengaruh
positif terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Koefisien determinasi
sebesar 0,433 atau sebesar 43,3% variabel modal, jam kerja dan lama usaha
memberikan pengaruh terhadap pendapatan, sisanya sebesar 56,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti
jenis usaha dan jumlah penduduk.Uji t,paavariabel modal diperoleh t hitung>
t tabelyaitu 4,065>1,996.Jam kerja diperoleh t hitung> t table yaitu 2,024 >
1,996.Lama usaha diperoleh t hitung> t table yaitu 4,085 > 1,996.Uji F, F
hitung>F tabel 10,904 > 2,74, Ha diterima dan dapat dinyatakan modal, jam
kerja dan lama usaha secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan para pedagang kaki lima di Kota Kualasimpang.
Kemudianhipotesis yang menyatakan modal, jam kerjadan lama usaha secara
simultan berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang kaki lima di
Kota Kuala Simpang, dapat diterima. Rata-rata modal awalRp 11.422.535,
rata-rata jam kerja adalah 7 jam seharidan rata-rata lama usaha adalah 6
tahun.

Kata Kunci : Pedagang, Modal, Jam Kerja dan Lama Usaha

PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi tidak industrialisasi dan program-program
saja tergantung pada pengembangan pemerintah. Namun, tidak pula lepas

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
72
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

dari peran sektor informal yang kurang dapat berkembang ke arah


merupakan katup pengaman dalam usaha yang lebih besar walaupun
pembangunan ekonomi. Keberadaan memiliki daya jual yang cukup
sektor informal tidak dapat diabaikan tinggi, hal ini disebabkan adanya
dalam pembangunan ekonomi. keterbatasan kemampuan dalam
Kegiatan usaha sektor informal pengelolaan yang usaha yang masih
sangat potensial dan berperan bersifat tradisional, tambahan modal
penting dalam menyediakan kredit dari pihak ketiga yang masih
lapangan pekerjaan dengan relatif kecil dan informasi tentang
penyerapaan tenaga kerja secara dunia usaha sangat terbatas, jumlah
mandiri. Jauh sebelum krisis dan kualitas tenaga kerja yang
ekonomi sektor informal sudah ada, terbatas, sifat kualitas barang yang
resesi ekonomi nasional pada tahun dijual hanya sebatas kebutuhan untuk
1998 hanya menambah jumlah barang dagangan. Oleh karena itu,
tenaga kerja yang bekerja pada untuk meningkatkan pendapatan
sektor informal salah satunya adalah usaha sektor informal harus
pedagang kaki lima. Pedagang kaki didukung oleh penguasaan terhadap
lima adalah orang-orang yang usaha tersebut.
bermodal relatif sangat sedikit Pedangang kaki lima di Kota
berusaha dibidang produksi barang kualasimpang menjual berbagai jenis
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan barang dagangan seperti makanan,
kelompok tertentu di dalam minuman, sepatu dan sandal, serta
masyarakat. Usaha tersebut pakaian. Tujuan pedagang kaki lima
dilaksanakan ditempat-tempat yang secara umum untuk memperoleh
dianggap strategis dalam suasana pendapatan. Untuk memperoleh
lingkungan yang informal. pendapatan para pedagang kaki lima
Prospek dan perkembangan harus memiliki modal untuk
sektor informal meningkat dari tahun menjalankan usaha. Modal yang
ke tahun ternyata tidak sejalan digunakan pedagang kaki lima secara
dengan permasalahan yang dihadapi umum sangat kecil,karena secara
oleh sektor informal, baik umum menggunakan modal sendiri
permasalahan intern maupun ekstern. maupun modal pinjaman. Modal
Permasalahan intern yang dihadapi pinjaman yang diberikan oleh
oleh sektor informal adalah lembaga keuangan relatif sangat
banyaknya pesaing usaha yang kecil dikarenakan usaha mereka
sejenis, belum adanya pembinaan masih kecil. Selanjutnya pendapatan
yang memadai dan akses kredit yang juga berkaitan dengan jam kerja,
masih sukar dan terbatas. Sedangkan dimana para pedagang kaki lima
permasalahan eksternal yang memiliki waktu dalam berdagang
dihadapi sektor informal adalah pagi hingga malam ataupun hanya
struktur modal yang sangat lemah, sore hingga malam. Sehingga waktu
terbatasnya komoditas yang juga menjadi kendala untuk
diperjualkan, pendidikan rendah dan memaksimalkan pendapatan
kualitas sumber daya manusia yang disebabkan pedagang kaki lima
kurang memadai. hanya menjual dagangannya pada
Usaha di sektor informal ini waktu tertentu. Untuk meningkatkan

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
73
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

pendapatan seseorang pedagang barang–barang modal”.Modal


tidak hanya memerlukan modal merupakan input (faktor produksi)
untuk menjalani usahanya, masih ada yang sangat penting dalam
beberapa faktor lain yang diperlukan. menentukan tinggi rendahnya
Faktor lain yang penting dalam pendapatan. Didalam suatu usaha
menjalani usaha adalah lama usaha. masalah modal mempunyai
Lama usaha para pedagang kaki lima hubungan yang sangat kuat dengan
juga bervariasi. Berdasarkan berhasil tidaknya suatu usaha yang
observasi awal yang dilakukan telah didirikan. Modal dapat dibagi
bahwa pedagang kaki lima yang sebagai berikut:
sudah bertahan hingga lima tahun 1. Modal Tetap Adalah modal yang
menyatakan memperoleh pendapatan memberikan jasa untuk proses
yang menurut mereka dapat produksi dalam jangka waktu
memenuhi kebutuhan hidup, serta yang lama dan tidak terpengaruh
bagi pedagang kaki lima yang belum oleh besar kecilnya jumlah
mencapai lima tahun juga produksi.
memperoleh pendapatan, akan tetapi 2. Modal Lancar Adalah modal
masih terdapat pedagang kaki lima memberikan jasa hanya sekali
yang tidak bertahan atau tidak dalam proses produksi, bisa
berdagang lagi yang disebabkan dalam bentuk bahan-bahan baku
mengalami kerugian, kekurangan dan kebutuhan lain sebagai
modal dan waktu berdagang yang penunjang usaha tersebut.
terlalu sedikit. Menurut Suparmoko
Berdasarkan latar belakang (2010:96), modal adalah segala
penelitian di atas maka yang menjadi bentuk kekayaan berupa barang dan
perumusan masalah dalam penelitian uang yang bisa didapatkan sendiri
ini adalah: Apakah Modal, jam kerja maupun pihak lain berupa pinjaman.
dan lama usaha berpengaruh secara Modal terdiri dari:
parsial dan simultan terhadap 1. Modal usaha adalah capital
pendapatan pedagang kaki lima di semua bentuk kekayaan yang
Kota Kuala Simpang. Penelitian ini dapat digunakan langsung
dilakukan dengan tujuan sebagai maupun tidak langsung, untuk
berikut: Untuk mengetahui seberapa menambah output. Modal usaha
besar pengaruh modal, jam kerja dan pedagang kaki lima ini sendiri
lama usaha secara parsial dan dari modal tetap seperti
simultan terhadap pendapatan bangungan peralatan dan modal
pedagang kaki lima di Kota Kuala lancara seperti uang kas dan
Simpang. barang dagangan.
2. Modal kerja adalah capital yang
LANDASAN TEORITIS diperlukan untuk membelanjai
Pengertian Modal operasi sehari-hari atau disebut
Menurut Komaruddin biaya tetap suatu usaha. Contoh
(2005:41) berpendapat bahwa: modal uang muka dan gaji, dimana
yang sebenarnya “Adalah suatu dana uang tersebut akan kembali lagi
yang tepat dari kekayaan produktif masuk ke perusahaan melalui
yang berwujud dalam bentuk hasil penjualan.

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
74
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

konsumen. Keterampilan berdagang


Lama Usaha makin bertambah dan semakin
Menurut Wijayanti (dalam banyak pula relasi bisnis maupun
Damayanti, 2011:5), mengatakan pelanggan yang berhasil dijaring
bahwa jangka waktu pengusaha (Astamoen, 2008:291).
dalam melakukan usahanya
memberikan pengaruh penting bagi Jam Kerja
pemilihan strategi dan cara Jam kerja dalam penelitian ini
melakukan usahanya. Pengusaha adalah jumlah atau lamanya waktu
yang lebih lama dalam melakukan yang dipergunakan untuk berdagang
usahanya akan memiliki strategi atau membuka usaha mereka untuk
yang lebih matang dan tepat dalam melayani konsumen setiap harinya.
mengelola, memproduksi dan Sedangkan jam kerja dalam Kamus
memasarkan produknya. Karena Besar Bahasa Indonesia adalah
pengusaha yang memiliki jam waktu yang dijadwalkan untuk
terbang tinggi di dalam usahanya perangkat bagi pegawai dan
akan memiliki pengalaman, sebagainya untuk bekerja. Waktu
pengetahuan serta mampu kerja dalam UU No. 25 Tahun 1997
mengambil keputusan dalam setiap tentang ketenagakerjaan adalah
kondisi dan keadaan. Selain itu, waktu untuk melakukan pekerjaan,
pengusaha dengan pengalaman dan dapat dilaksanakan pada siang hari
lama usaha yang lebih banyak, secara dan/atau malam hari, siang hari
tidak langsung akan mendapatkan adalah waktu antara pukul 06.00
jaringan atau koneksi yang luas yang sampai pukul 18.00 dan malam hari
berguna dalam memasarkan adalah waktu antara pukul 18.00
produknya. Pengalaman usaha sampai dengan pukul 06.00,
seseorang dapat diketahui dengan seminggu adalah waktu selama 7 hari
melihat jangka waktu atau masa (pasal 1 ayat 22). Dalam UU No. 25
kerja seseorang dalam menekuni Tahun 1997 waktu kerja siang hari 7
suatu pekerjaan tertentu. Semakin jam/hari, 6 hari kerja dalam
lama seseorang melakukan usaha seminggu (pasal 100 (2) poin a.1),
atau kegiatan, maka pengalamannya atau 8 jam/hari, dengan 5 hari jam
akan semakin bertambah. kerja/minggu (pasal 100 (2) poin
Pengalaman usaha ini dapat a.2), sedangkan untuk jam kerja
dimasukkan ke dalam pendidikan malam hari 6 jam/hari dengan 6 hari
informal yaitu pengalaman sehari- kerja (pasal 100 poin b.1) atau 7
hari yang dilakukan secara sadar atau jam/hari untuk 5 hari kerja (pasal 100
tidak dalam lingkungan pekerjaan (2) poin b.2).
dan sosialnya.
Lamanya seorang pelaku Pengertian Pendapatan
bisnis menekuni bidang usahanya Menurut Ramlan (2006:13),
akan mempengaruhi kemampuan pendapatan usaha adalah kerja dari
profesionalnya. Semakin lama suatu usaha yang telah dilaksanakan
menekuni bidang usaha perdagangan dalam kurun waktu tertentu.
akan meningkatkan pengetahuan Samuelson dan Nordhaus (2005:255)
tentang selera ataupun perilaku menyatakan bahwa pendapatan

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
75
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

dalam ilmu ekonomi didefinisikan tenaga kerja antara lain


sebagai hasil berupa uang atau hal penerimaan dari pemerintah,
materi lainnya yang dicapai dari asuransi pengangguran, menyewa
penggunaan kekayaan atau jasa aset, bunga bank dan sumbangan
manusia bebas. Sedangkan dalam bentuk lain serta laba dari
pendapatan rumah tangga adalah usaha. Tingkat pendapatan
total pendapatan dari setiap anggota (income level) adalah tingkat
rumah tangga dalam bentuk uang hidup yang dapat dinikmati oleh
atau natura yang diperoleh baik seorang individu atau keluarga
sebagai gaji atau upah usaha rumah yang didasarkan atas penghasilan
tangga atau sumber lain. Kondisi mereka atau sumber-sumber
seseorang dapat diukur dengan pendapatan lain.
menggunakan konsep pendapatan
yang menunjukkan jumlah seluruh Faktor-faktor yang
uang yang diterima oleh seseorang Mempengaruhi Pendapatan
atau rumah tangga selama jangka Faktor-faktor yag
waktu tertentu. MenurutRahardja dan mempengaruhi pendapatan pedagang
Manurung (2010:291) menyatakan kaki lima menurut penelitian yang
bahwa pendapatan adalah total dilakukan oleh Fatmawati (2014:4),
penerimaan (uang atau bukan uang) diantaranya adalah:
seseorang atau rumah tangga selama 1. Modal
periode tertentu. Modal merupakan faktor yang
sangat kuat dengan berhasil atau
Sumber-sumber Pendapatan tidaknya suatu usaha yang telah
Samuelson dan Nordhaus, didirikan.
(2005:250) menyatakan secara 2. Jam kerja
umum pendapatan dapat diperoleh Lama jam kerja yang digunakan
melalui tiga sumber, yaitu: seseorang maka akan tinggi
1. Gaji dan upah tingkat upah atau pendapatan
Suatu imbalan yang diperoleh yang diterima oleh seseorang
seseorang setelah melakukan tersebut,dan sebaliknya jika
suatu pekerjaan untuk orang lain, semakin sedikit jumlah jam kerja
perusahaan swasta atau yang digunakan oleh seseorang
pemerintah. maka akan semakin sedikit tingkat
2. Pendapatan dari kekayaan upah atau pendapatan yang
Pendapatan dari usaha sendiri. diterima oleh seseorang tersebut.
Merupakan nilai total produksi 3. Pengalaman
dikurangi dengan biaya yang Salah satu kesalahan fatal yang
dikeluarkan baik dalam bentuk menyebabkan kegagalan usaha
uang atau lainnya, tenaga kerja adalah kurangnya pengalaman.
keluarga dan nilai sewa kapital Hal ini menunjukkan bahwa
untuk sendiri tidak pedagang yang berpengalaman
diperhitungkan. dapat mempengaruhi keberhasilan
3. Pendapatan dari sumber lain usaha, keberhasilan pedagang
Dalam hal ini pendapatan yang kaki lima itu dapat di ukur dari
diperoleh tanpa mencurahkan pendapatan yang diperoleh.

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
76
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Dalam hal ini pengalaman diukur lain, baik yang masihberwujud


berdasarkan lama seorang barang penting asli, maupun yang
pedagang tersebut melakukan sudah dijadikan barang lain.
usaha.
Menurut Artianto (2010:5) METODE PENELITIAN
dalam penelitiannya bahwa faktor Populasi dan Sampel
yang mempengaruhi pendapatan Populasi dalam penelitian ini
pedagang kaki lima, yaitu: adalah pedagang kaki lima yang
1. Modal, yang merupakan barang ada di kota Kualasimpang, adapun
hasil produksi tahan lama yang jumlah populasi pedagang kaki
pada gilirannya digunakan lima adalah 250 orang (Dinas
sebagai input produktif untuk Perindustrian dan Perdagangan,
produksi lebih lanjut. Koperasi dan UKM Kabupaten
2. Lama usaha, merupakan usia Aceh Tamiang).
dari berdirinya usaha pedagang 2. Sampel
kaki lima tersebut. Menurut Supranto (2008:70),
3. Jumlah tenaga kerja, yaitu sampel adalah bagian populasi,
tenaga kerja yang bekerja pada yaitu suatu cara pengumpulan
usaha, baik itu pemilik sendiri data yang sifatnya tidak
maupun orang lain. menyeluruh artinya tidak
4. Tingkat pendidikan, yaitu mencakup seluruh objek
tingkat pendidikan yang dimiliki penelitian akan tetapi hanya
seseorang diduga akan sebagian dari populasi tersebut.
mempengaruhi pendapatan yang Kemudian besar sampel pada
diterimanya dalam bekerja. penelitian ini dengan tehnik
5. Lokasi, yaitu lokasi usaha simple random sampling yaitu
pedagang kaki lima merupakan pengambilan sampel acak
suatu yang sangat vital, karena sederhana. Penentuan jumlah
disitulah tempat dia sampel dengan menggunakan
menggantungkan hidupnya. rumus slovin yang dikemukakan
oleh Sunyoto (2013:140).
Pedagang Kaki Lima Berdasarkan perhitungan
Menurut Sugiharsono rumus slovin di atas dengan
(2000:45), pedagang adalah populasi sebanyak 250 pedagang,
perantara yang kegiatannya membeli maka jumlah sampel yang akan
barang dan menjualnya kembali digunakan pada penelitian ini
tanpa merubah bentuk atas inisiatif adalah sebanyak 71 pedagang.
dan tanggungjawab sendiri dengan
kosumen untuk membeli dan Metode Analisis Data
menjualnya dalam partai kecil Untuk mengetahui tujuan
persatuan. Menurut Widodo penelitian menggunakan analisis
(2008:285), pedagang adalah orang persamaan regresi berganda (multiple
atau badan membeli, menerima atau regression). Hal tersebut dikarenakan
menyimpan barang penting dengan penggunaan variabel yang lebih dari
maksud untuk di jual diserahkan, satu (multivariable) dengan rumus
atau dikirim kepada orang atau badan Y = F (X1,X2,X3)

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
77
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Kemudian di sesuaikan Pedagang kaki limapada penelitian


dengan kebutuhan penelitian ini ini merupakan para pedagang dengan
diformulasikan sesuai dengan rumus modal kecil yang tidak memiliki
persamaan oleh Gujarati (2003:28): tempat usaha dan tempat usahanya
Y = β0 +β1X1+β2X2+β3X3+e menggunakan sarana umum. Tempat
Dimana: usaha pedagang kaki lima memiliki
Y = pendapatan perlengkapan yang tidak tetap atau
pedagang kaki lima mudah dipindahkan. Tempat usaha
β0 = konstanta pedagang kaki lima di kota
β1,β2,β3 = koefisien regresi Kualasimpang memiliki tempat di
X1 = Modal luar pertokoan atau tempat-tempat
X2 = Jam Kerja diluar lingkungan pasar yaitu tepi-
X3 = Lama Usaha tepi jalan umum, lapangan serta
Uji koefisien determinasi (R2) tempat lain di atas tanah pemerintah
Koefisien determinasi adalah yang ditetapkan oleh Pemerintah
suatu nilai yang menggambarkan kabupaten Aceh Tamiang dengan
total variasi dari Y (Variabel Terikat tempat berjualan bagi pedagan kaki
atau independen) dari suatu lima.
persamaan regresi, besarnya Bagi pedagang kaki lima
koefisien determinasi (R Square) yang ada di kota Kualasimpang yang
dapat dicari dengan menggunakan menggunakantempat usaha
formula R2 = r2 x 100%. Koefisien dimaksud, pedagang kaki lima perlu
determinasi pada intinya mengukur mendapat izin dari dinas wilayah
seberapa jauh modal, jam kerja, lama setempat. Pada pedagang kaki lima
usaha dalam menerangkan variasi dapat dilakukan pada lokasi yang
variabel terikat pendapatan. Nilai telah ditentukan dengan
koefisien determinasi adalah nol atau mempertimbangkan kepentingan
satu. Nilai R Square yang kecil umum, tata ruang, keindahan,
berarti kemampuan variabel-variabel kebersihan, ketertiban dan keamanan
bebas dalam menjelaskan variasi serta penentuan lokasi. Lokasi yang
variabel terikat sangat terbatas. Nilai menjadi tempat berdagang para
yang mendekati satu berarti variabel- pedagang kaki lima adalah di pinggir
variabel bebas memberikan hampir jalan dan didepan pertokoan. Pada
semua informasi yang dibutuhkan pedagang kaki lima di wilayah kota
untuk memproduksi variasi variabel. kualasimpang memiliki kewajiban
membayar retribusi kebersihan dan
HASIL PENELITIAN DAN keamanan masing-masing sebesar Rp
PEMBAHASAN 2.000.
Hasil Penelitian Para pedagang kaki lima yang
Gambaran Umum Pedagang Kaki telah mendapat lokasi berdagang
Lima di Kota Kualasimpang tidak diperbolehkan untuk mengubah
Kota Kualasimpang sebagai dan memperluas tempat usaha dan
kota kabupaten Aceh Tamiang dan menetap menjadi tetap usaha tanpa
menjadi pusat keramaian serta izin, kemudian memindahtangankan
tempat berkumpulnya pada pedagang izin tempat usahanya kepada pihak
dan termasuk pedagang kaki lima. lain, meninggalkan peralatan/barang

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
78
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

dagangan di tempat jualan sebelum dagangan dengan meletakkan


waktu yang ditetapkan. langsung di atas tanah dengan
Keberadaan pedagang kaki memberi alas seadanya. Jumlah
lima di Kota Kualasimpang pada pedagang kaki lima setiap tahunnya
beberapa sisi memberi warna terus bertambah sehingga lokasi
tersendiri bagi kota. Keberadaan pedangan kaki lima ini perlu
pedagang kaki lima tersebut juga diberikan aturan agar tidak
telah mampu memberikan alternatif menggangu lalu lintas kendaraan.
bagi warga masyarakat untuk
mendapatkan barang-barang yang Identifikasi Modal
dibutuhkan dengan harga yang Modal merupakan hal yang
terjangkau walaupun perkembangan penting bagi setiap usaha, karena
pedagang kaki lima di Kota dengan adanya modal maka usaha
kualasimpang belum seberapa jika dapat dijalankan. Modal yang
dibandingkan dengan perkembangan digunakan untuk menjalankan usaha
pedagang kaki lima di Kota lain, ini adalah modal awal yang paling
namun upaya-upaya guna penataan besar bila dibandingkan dengan
lokasi mereka di beberapa tempat modal harian. Modal awal yang
telah dilakukan oleh Pemerintah digunakan oleh responden mulai dari
Kota Kualasimpang. Rp 5.000.000 sampai dengan Rp
Pedagang kaki lima di Kota 20.000.000. Jumlah modal yang
Kualasimpang memiliki berbagai digunakan oleh pedagang. Pedagang
jenis barang dagangan, seperti yang menggunakan modal sebesar
makanan, minuman, pakaian, Rp 5.000.000 untuk jenis asesories
assesories dan sepatu, sandal dan sebanyak 1 orang, penjual makan 1
hiasan. Pedagang kaki lima di Kota orang, penjual makan dan minuman
Kualasimpang membuka usaha mulai 1 orang, penjual minuman sebanyak
dari pagi hingga petang, kemudian 1 orang dan penjual pakaian
adapula pedagang kaki lima hanya sebanyak 1 orang serta untuk penjual
berdagang pada waktu tertentu sepatu dan sandal sebanyak 2 orang.
seperti pagi hari, siang hari, sore hari Selanjutnya penggunaan modal
dan malam hari. Bagi mereka yang sebesar Rp 6.000.000, untuk
membuka dagangan dari pagi hingga pedagang asesories sebanyak 2
malam secara umum adalah orang, hiasan sebanyak 1 orang dan
pedagang makanan dan minuman pedagang makanan sebanyak 3
sedangkan yang membuka usaha orang.
hanya sore sampai malam hari Penggunaan modal awal
dengan jenis dagangan berupa sebesar Rp 7.000.000, untuk
pakaian, sepatu dan sandal, pedagang hiasan sebanyak 1 orang
assesories dan sebagian makanan dan untuk pedagang mainan sebanyak 1
minuman. orang. Kemudian penggunaan modal
Pedagang kaki lima yang sebesar Rp 8.000.000, untuk
tidak memiliki bangunan tersebut pedagang asessories sebanyak 1
membawa barang dagangan dengan orang, pedagang makanan sebanyak
menggunakan gerobak, becak dan 2 orang dan pedangan makan dan
sebagian lainnya membuka lapak minuman sebanyak 1 orang serta

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
79
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

pedagang pakaian 1 orang. pedagang buah-buahan sebanyak 2


Selanjutnya penggunaan modal orang dan compact disc sebanyak 1
sebesar Rp 9.000.000, untuk orang, pedagang mainan sebanyak 1
pedangan compact disc sebanyak 1 orang dan makan sebanyak 3 orang
orang serta pedagang sepatu/sandal serta pedagang minuman sebanyak 1
sebanyak 1 orang. orang. Selanjutnya penggunaan
Penggunaan modal awal modal sebesar Rp 20.000.000, untuk
sebesar Rp 10.000.000, pedagang pedagang dan compact disc masing-
asesories sebanyak 4 orang, masing 1 orang. Kemudian pedagang
pedagang buah-buahan sebanyak 1 minuman sebanyak 1 orang,
orang, compact disc sebanyak 1 pedagang pakaian sebanyak 1 orang
orang mainan sebanyak 1 orang, serta pedagang sepatu/sandal
pedagang makan sebanyak 2 orang, sebanyak 1 orang.
pedagang makanan dan minuman Jumlah modal harian yang
sebanyak 4 orang, pedagang digunakan oleh responden mulai dari
minuman sebanyak 1 orang, Rp 100.000 sampai dengan Rp
pedagang pakaian, sepatu/sandal 1.000.000. modal sebesar Rp 100.00
masing-masing 1 orang. Selanjutnya sebanyak 6 responden yang terdiri
penggunaan modal sebesar Rp dari 2 pedagang asesories, 2
11.000.000. untuk pedagang pedagang hiasan, 1 pedagang mainan
asesories sebanyak 1 orang, dan 1 pedangang pakaian. Modal
pedagang pakaian 1 orang dan harian sebesar Rp 150.000 sebanyak
pedagang sepatu/sandal 1 orang. 33 responden terdiri dari 10
Penggunaan modal awal pedagang asesories, 7 pedagang
sebesar Rp 11.000.000, untuk compact disc, 2 pedangan mainan,
pedagang asesories sebanyak 1 pedagang pakaian 5 orang dan
orang, pedagang pakaian 1 orang, pedagang sepatu/sandal sebanyak 9
pedagang sepatu/sandal sebanyak 1 orang. Selanjutnya modal sebesar
orang. Selanjutnya penggunaan Rp 200.000 sebanyak 7 orang yang
modal awal sebesar Rp 12.000.000, terdiri dari 1 pedagang buah-buahan,
untuk pedagang asesories sebanyak 2 1 pedagang hisasan, 1 pedagang
orang, pedagang compac disc mainan, 3 orang pedagang pakaian
sebanyak 2 orang, pedagang dan 1 pedagang sepatu/sandal.
makanan 1 orang, pedagang pakaian Penggunaan modal harian sebesar Rp
2 orang dan pedagang sepatu/sandal 300.000 hanya 3 orang pedagang
sebanyak 1 orang. Modal awal minuman. Selanjutnya penggunaan
sebesar Rp 15.000.000, untuk modal Rp 400.000 digunakan oleh
pedangang compact disc 1 orang, dua pedagang makanan. Penggunaan
pedagang pakaian, sepatu/sandal modal Rp 500.000 sebanyak 10
masing-masing 1 orang. Selanjutnya pedagang yang terdiri dari 2
penggunaan modal awal sebesar Rp pedagang buah-buahan, 6 pedagang
16.000.000, untuk pedagang mainan makanan dan 2 pedagang makanan
sebanyak 1 orang serta makanan dan dan minuman. Penggunaan modal Rp
minuman 1 orang. Penggunaan 600.000 digunakan 3 orang pedagan
modal Rp 18.000.000, untuk makanan, penggunaan modal Rp
asesoriries sebanyak 1 orang, 700.000 sebanyak 2 orang yaitu 1

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
80
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

pedagang makanan dan 1 pedagang minuman dan pakaian. Selanjutnya


makanan dan minuman. Kemudian sebanyak 12 orang berdagang selama
penggunaan modal harian Rp 6 jam sehari terdiri dari 4 pedagang
800.000 terdiri dari 1 pedagang asesories, 1 pedagang hiasan, 4
buah-buahan dan 3 pedagang pedagang makanan, 2 pedagang
makanan serta penggunaan modal makanan dan minuman serta 1
harian sampai Rp 1.000.000 pedagang sepatu/sandal. Sebanyak
sebanyak 1 orang yaitu pedagang 17 orang berdagang selama 7 jam
makanan dan minuman. sehari terdiri dari 2 pedagang
asesories, 1 pedagang compact disc,
Identifikasi Jam Berdagang 1 pedangang mainan, 5 pedagang
Setiap pedagang kaki lima makanan, 3 pedagang makanan dan
yang berdagang di kota minuman dan 2 pedagang pakaian
kualasimpang memiliki durasi serta 1 pedagang sepatu/sandal.
berdagang yang berbeda-beda. Kemudian hanya 1 responden
Sebagian responden ada yang yang berdagang selama 8 jam seahari
berdagang seharian, ada pula separuh yaitu pedagang mainan. Berikutnya
hari maupun hanya pada petang pedagang kaki lima yang berdagang
hingga malam hari. Berikut dapat selama 10 jam sehari seanyak 16
diketahui mengenai jam kerja atau orang yang terdiri dari 2 pedagang
jam berdagang setiap harinya. asesories, 3 pedagang buah-buahan,
Pedagang kaki lima yang berdagang 3 pedagang compac disc, 2 pedagang
hanya 4 jam secara umum mulai dari hiasan, 1 pedagang makanan, 1
pukul 17.00 sampai pukul 21.00 pedagang makanan dan minuman, 1
WIB. Kemudian yang lima jam pedagang pakaian dan 1 pedagang
mulai dari pukul 16.00 sampai pukul sepatu dan sandal.Kemudian 3 orang
21 wib. Selanjutnya pedagang kaki yang berdagang selama 12 jam sehari
lima yang berdagang 6, 7 dan 8jam terdiri dari 2 pedagang compact disc,
mulai buka dari pukul 15.00 atau 1 pedagang mainan. Berdasarkan
16.00 WIB dan berakhir di pukul hasil penelitian dapat diketahui
21.00 – 22.00 WIB. Selanjutnya bahwa responden yang bekerja atau
pedagang yang buka selama 10-12 berdagang selama 4 sampai 6 jam
jam mulai pukul 8.00 atau 9.00 WIB memiliki usaha makanan seperti
buka sampai pukul 20.00-21.00 wib. bubur, bakso, gorengan dan
Jumlah jam kerja atau jam berdagang minuman berupa juice, pakaian,
dari para pedagang kaki lima. Dari sepatu dan sandal serta mainan anak-
71 orang responden sebanyak 16 anak. Kemudian yang lebih dari
orang berdagang selama 4 jam sehari enam jam seperti makanan dan
terdiri dari 3 pedagang asesories, 1 minuman serta pakaian dan
pedagang compac disc, 1 pedagang asessories.
minuman, 5 pedagang pakaian dan 5
pedagang sepatu/sandal.Kemudian Identifikasi Lama Usaha
sebanyak 6 orang berdagang selama Lama usaha atau yang
5 jam sehari terdiri dari masing- berhubungan dengan pengalaman
masing 1 pedagang asesories, buah- para pedagang kaki lima. Lama
buahan, mainan, makanan dan usaha yang dilakukan oleh responden

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
81
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

antara 2 tahun sampai dengan 12 hiasan, mainan, masing-masing 1


tahun. secara rinci dapat dilihat pedagang, 2 pedagang makanan, 1
mengenai lama usaha yang dilakukan pedagang makanan dan minuman
oleh pedagang kaki lima. serta 1 pedagang pakaian.
Lama usaha yang telah di Selanjutnya masa berdagang selama
lakukan oleh responden mulai dari 2 8 dan 9 tahun sebanyak masing-
tahun sampai dengan 12 tahun. Hasil masing sebanyak 4 orang yang terdiri
penelitian menunjukkan bahwa dari dari 1 pedagang buah-buahan, 1
71 orang di ketahui sebanyak 3 orang pedagang compact disc, 2 pedagang
sudah menjadi pedagang selama 2 makanan dan minuman, 1 pedagang
tahun yang terdiri dari 1 pedagang mainan, 1 pedagang minuman dan 2
asesories, 1 pedagang makanan dan pedagang sepatu/sandal. Masa
minuman dan 1 pedagang pakaian. berdagang selama 10 tahun sebanyak
Kemudian pedagang kaki lima yang 5 orang yang terdiri dari 3 pedagang
sudah berdagang selama 3 tahun makanan, 2 pedagang sepatu/sandal
sebanyak 13 orang yang terdiri dari 2 dan masa berdagang 11 dan 12 tahun
pedagang asesories, 1 pedagang masing-masing sebanyak 1 orang
compact disc, 1 pedagang hiasan, 1 yaitu pedagang asesories dan
pedagang mainan, 3 pedagang pedagang makanan dan minuman.
makanan, 1 pedagang makanan dan
minuman dan masing-masing 1 Identifikasi Pendapatan
pedagang pakaian serta Tingkat pendapatan rata-rata
sepatu/sandal. Selanjutnya masa per hari pedagang kaki lima
berdagang selama 4 tahun sebanyak tergantung pada waktu-waktu
12 responden yang terdiri dari 3 tertentu. Pada hari-hari biasa, tingkat
pedagang asesories, 3 pedagang pendapatan mereka biasa saja, akan
compact disc, 1 pedagang hiasan, 1 tetapi pada waktu hari libur, hari
pedagang makanan, 1 pedagang raya, tingkat pendapatan mereka juga
makanan dan minuman, 1 pedagang meningkat. Pedapatan perhari pada
pakaian dan 1 pedagang pedagang kaki lima di kota
sepatu/sandal. Masa berdagang kualasimpang berdasarkan hasil
selama 5 tahun sebanyak 15 orang penelitian diketahui bahwa
yang terdiri dari 4 pedagang pendapatan terendah dari para
asesories, masing-masing 1 pedagang pedagang kaki lima di kota
buah-buahan, compact disc, mainan, Kualasimpang paling rendah adalah
2 pedagang makanan, 5 pedagang sebesar Rp 110.000 dan pendapatan
pakaian dan 1 pedagang yang tertinggi adalahRp 2.000.000.
sepatu/sandal. Masa berdagang pendapatan terendah tersebut di
selama 6 tahun sebanyak 5 orang peroleh pedagang kaki lima untuk
yang terdiri dari 1 pedagang jenis dagangan pakaian, kemudian
asesories, 1 pedagang buah-buahan, yang pendapatan tertinggi diperoleh
1 pedagang makanan dan 2 pedagang pedagang kaki lima untuk jenis
sepatu/sandal. Selanjutnya masa makanan dan minuman. Kemudian
berdagang 7 tahun sebanyak 8 orang pendapatan pedagang kaki lima rata-
yang terdiri dari pedagang buah- rata perhari adalah sebesar Rp
buahan, pedagang compact disc, 625.493.

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
82
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Pendapatan responden yang Rp 1.500.000 sampai dengan Rp


bervariasi. Pendapatan pedagang 2.000.000 sebanyak 5 orang yang
kaki lima Kota Kualasimpang mulai terdiri dari 1 pedagang mainan, 2
dari kurang Rp 500.000 sampai pedagang makanan, 1 pedagang
dengan Rp 2.000.000. Dari 71 makanan dan minuman dan 1
responden diketahui yang pedagang minuman.
memperoleh pendapatan kurang Rp
500.000 sebanyak 41 orang yang Pembahasan
terdiri dari 10 pedagang Faktor-faktor yang
asesosories, 2 pedagang buah- Mempengaruhi Pendapatan
buahan, 4 pedagang compac disc, 3 Pedagang Kaki Lima di Kota
pedagang hiasan, 2 pedagang Kualasimpang
mainan, 2 pedagang makanan, 2 Faktor-faktor yang
pedagang minuman, 9 pedagang mempengaruhi pendapatan pedagang
pakaian, 7 pedagang sepatu/sandal. kaki lima di kota Kualasimpang
Pendapatan pedagang kaki lima pada penelitian ini terdiri dari modal,
perhari lebih dari Rp 500.000 sampai jam kerja (jam berdagang) dan lama
Rp 1.000.000 sebanyak 22 orang usaha (pengalaman berdagang)
yang terdiri dari 2 pedagang sebagai variabel bebas dan
asesories, 2 pedagang buah-buahan, pendapatan perhari sebagai variabel
2 pedagang compac disc, 1 pedagang terikat. Data dari variabel bebas
mainan, 8 pedagang pakaian, 5 tersebut diperoleh dari hasil
pedagang makanan dan minuman, 2 kuesioner penelitian dan di analisis
pedagang sepatu/sandal. Kemudian dengan menggunakan persamaan
pendapatan perhari lebih dari Rp regresi linier berganda dengan tujuan
1.000.000 sampai Rp 1.500.000 untuk mengetahui pengaruh modal,
sebanyak 3 pedagang yang terdiri jam kerja dan lama usaha terhadap
dari 1 pedagang compac disc, 1 pendapatan perhari. Data di hitung
pedagang makanan dan minuman dengan menggunakan program SPSS
serta 1 pedagang sepatu/sandal. versi 20 dengan hasil sebagai berikut.
Selanjutnya pendapatan lebih dari

Tabel IV-1
Persamaan Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -33077,938 161532,191 -0,204 ,837

1 Modal ,077 ,019 ,596 4,065 ,000


Jam Kerja 30808,873 15293,047 1,009 2,024 ,005
Lama Usaha 68009,033 16647,721 ,268 4,085 ,019
a. Dependent Variable: Pendapatan

Berdasarkan tabel IV-1 dapat Y = -33077,938 + 0,077X1 +


dibuat persamaan regresi linier 30808,873X2 + 68009,033X3
berganda sebagai berikut: Kemudian dapat diketahui

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
83
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

juga nilai koefisien determinasi (R 2) pada tabel IV-2.


yang diperoleh dari hasil regression

Tabel IV-2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,676a ,457 ,433 4,98740
a. Predictors: (Constant), Modal,Jam Kerja, Lama Usaha

Berdasarkan tabel IV-2 dapat pendapatan pedagang kaki lima


diketahui nilai koefisien determinasi di kota Kualasimpang.
sebesar 0,433 atau sebesar 43,3% 2. Jam kerja diperoleh t hitung >t
variabel modal, jam kerja dan lama tabel yaitu 2,024>1,996, Ha
usaha memberikan pengaruh diterima dan dapat dinyatakan
terhadap pendapatan, bahwa jam kerja memberikan
selebihnyasebesar 56,7% pengaruh positif dan signifikan
dipengaruhi oleh variabel lain yang terhadap pendapatan pedagang
tidak masuk dalam penelitian ini kaki lima di kota Kualasimpang.
seperti jenis usaha dan jumlah 3. Lama usaha diperoleh t hitung>t
penduduk. tabel yaitu 4,085>1,996, Ha
diterima dan dapat dinyatakan
Pembuktian Hipotesis bahwa lama usaha memberikan
Hipotesis di uji dengan pengaruh positif dan signifikan
menggunakan uji t dengan melihat t terhadap pendapatan pedagang
hitung dan t tabel (n-k = 71-4 = 67) kaki lima di kota Kualasimpang.
pada α 5%= 1,996 dan uji F dengan Berdasarkan uji t tersebut
melihat F hitung (k-1 = 4-1 = 3 dan maka hipotesis yang menyatakan
n-k = 71-4 = 67) pada α 5% = 2,74. Modal, jam kerja dan lama usaha
uji hipotesis secara parsial sebagai secara parsial berpengaruh positif
berikut: terhadap pendapatan pedagang kaki
1. Modal diperoleh t hitung>t tabel lima di Kota Kuala Simpang dapat
yaitu 4,065>1,996, Ha diterima diterima.
dan dapat dinyatakan bahwa Uji secara simultan diperoleh
modal memberikan pengaruh dengan melihat nilai F hitung tabel
positif dan signifikan terhadap IV-3

Tabel IV-3
Anova
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 3915948512528,21 3 1305316170842,74 10,904 ,000b
1 Residual 8019966980429,53 67 119700999707,903
Total 11935915492957,7 70
a. Dependent Variable: Pendapatan
b. Predictors: (Constant), Modal,Jam Kerja, Lama Usaha

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
284
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Berdasarkan tabel IV-14 selebihnya sebesar 56,7%


dapat diketahui nilai F hitung > F dipengaruhi oleh variabel lain
tabel 10,904> 2,74, Ha diterima dan yang tidak masuk dalam
dapat dinyatakan modal, jam kerja penelitian ini seperti jenis usaha
dan lama usaha secara simultan dan jumlah penduduk.
berpengaruh positif dan signifikan 3. Hasi uji t di ketahui modal
terhadap pendapatan para pedagang diperoleh t hitung >t tabel yaitu
kaki lima di Kota Kualasimpang. 4,065>1,996.Jam kerja diperoleh
Kemudian hipotesis yang t hitung >t tabel yaitu
menyatakan modal, jam kerja dan 2,024>1,996. Lama usaha
lama usaha secara simultan diperoleh t hitung >t tabel yaitu
berpengaruh positif terhadap 4,085>1,996, dengan demikian
pendapatan pedagang kaki lima di dapat dinyatakan bahwa modal,
Kota Kuala Simpang, dapat diterima. jam kerja dan lama usaha secara
parsial berpengaruh positif dan
PENUTUP signifikan terhadap pendapatan
Kesimpulan pedagang kaki lima di kota
Berdasarkan hasil penelitian Kualasimpang. Uji F di F hitung
dan pembahasan yang dilakukan > F tabel 10,904 > 2,74 dapat
dapat ditarik beberapa kesimpulan: dinyatakan modal, jam kerja dan
1. Hasil penelitian diperoleh nilai lama usaha secara simultan
konstanta yang menunjukkan berpengaruh positif dan
pendapatan para pedagang kaki signifikan terhadap pendapatan
lima sebelum dipengaruhi oleh para pedagang kaki lima di Kota
modal, jam kerja dan lama usaha Kualasimpang.
sebesar -33077,938 atau minus
Rp 33,077,93.Koefisien regresi
modal sebesar 0,077X1 DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa modal
memberikan pengaruh positif Asmie, Poniwati, 2008, Analisis
terhadap pendapatan. Koefisien faktor-faktor yang
regresi jam kerja sebesar mempengaruhi tingkat
30808,873X2 menunjukkan pendapatan pedagang pasar
bahwa jam kerja memberikan tradisional di kota
pengaruh positif terhadap Yogyakarta, Tesis,
pendapatan.Koefisien regresi Yogyakarta: Universitas
lama usaha sebesar 68009,033X3 Gajah Madah.
menunjukkan bahwa lama usaha Asnaini, Evan Setiawan, dan Windi
memberikan pengaruh positif Asriani, Manajemen
terhadap pendapatan. Keuangan(Yogyakarta:
2. Hasil penelitian untuk koefisien Teras, 2012), hlm. 12.
determinasi diperoleh sebesar Astamoen, Moko P. 2008,
0,433 atau sebesar 43,3% Entrepreneurship, Bandung:
variabel modal, jam kerja dan Alfabeta
lama usaha memberikan Fatmawati, Yolamalinda, Rizky
pengaruh terhadap pendapatan, Natassia, 2014, Analisis

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
185
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL.1, NO. 1 Maret 2017

Faktor-faktor yang Penelitian, Bandung:


Mempengaruhi Pendapatan Alfabeta.
Pedagang Kaki Lima di Pasar Sukirno, Sadono, 2006, Teori
Raya Padang, Jurnal Mikroekonomi Suatu
Pendidikan Ekonomi, Pengantar, Jakarta: PT.
Sekolah Tinggi Keguruan dan RajaGrasindo
Ilmu Pendidikan Sumatera Sumerta Dalcup, Kasman Karimi dan
Barat, Hal 1-9. Firdaus, 2012, Analisis
Gujarati, Damodar dan Sumarno Faktor-faktor yang
Zein, 2003, Ekonometrika Mempengaruhi Pendapatan
Dasar, Jakarta: Erlangga. Pedagang Kaki Lima (PKL)
Komaruddin, 2005, Beberapa Cara di Kota Padang, Jurnal.
Pendekatan Industri Kecil Sunyoto, Danang, 2013, Metode
dan Masalah-Masalahnya, Penelitian, Jakarta: Caps.
Jakarta: LPFE-UI Suparmoko, M, 2010, Pengantar
Mankiw, N. Gregory, 2005, Teori Teori Ekonomi, Yogyakarta:
Makroekonomi. Edisi BPFE
Kelima, Jakarta: Erlangga. Supranto, J, 2008, Pengukuran
Pamungkas, Zhafril Setio, 2015, Tingkat Kepuasan
Faktor-faktor yang Pelanggan, Jakarta: Rineka
Mempengaruhi Pendapatan Cipta.
Pedagang Kaki Lima Kota Tambunan, Tulus, H, 2002, Usaha
Malang, Jurnal Ekonomi, Kecil dan Menengah di
Malang: Universitas Indonesia, Jakarta: Salemba
Brawijaya. Empat.
Rahardja Pratama, Mandala Todaro, M.P, 2008, Pembangunan
Manurung, 2010, Teori Ekonomi Dunia Ketiga,
Ekonomi Mikro, Jakarta: Jakarta: Gramedia
Lembaga Universitas Wicaksono, 2011, Usaha Mikro,
Indonesia. Kecil dan Menengah,
Ramlan, 2006, Pengantar Ilmu Jakarta: Salemba Empat.
Ekonomi Mikro, Winardi, 2008, Ekonomi Mikro,
Yogyakarta: Andi Bandung: Mandar Maju.
Samuelson, Paul. A., Nordhaus,
William, 2003, Ilmu
Mikroekonomi, Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono, 2010, Statistik untuk

Nurlaila Hanum : Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima...............................
2
86

Anda mungkin juga menyukai