Nurul Komaryatin
Nurul Komaryatin
Abstract
SMEs have an important position in the development of the Indonesian economy. It can be
demonstrated by its contribution to GDP, employment, and the circulation of the resources of the area.
Judging from the quantity, type of business that is ranked highest. Thus empowering SMEs Cain Troso
be paramount and need to be considered. The formulation of a quality measure based on profit
optimization models and dimensions relative economic efficiency of SMEs Cain Troso, formula
effective stimulation, relevant and specific for the promotion and development of industries Cain Troso
susceptible to the formation of local business groups entrenched, cohesive and managed
autonomously. Stabilization of the model is done through a participatory diagnostic test group to
produce a stimulant formula that diperlukan.Tahun second, evaluation stimulant, reconstruction
stimulant to obtain a steady stimulant for SMEs Cain Troso.
Keywords: Optimization, Efficiency, Economy Relative
281
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
permanen. Hal ini dilakukan agar dalam pencerminan tingkat keberhasilan usaha
memasarkan produk dapat secara langsung suatu perusah aan.S emakin besar
tanpa bergantung pada tengkulak. Sehingga tingkat keuntungan, maka semakin
antara pengrajin dan pembeli (konsumen) baik kondisi perusahaan dan mempunyai
dapat bertatap muka secara langsung tanpa peluang yang besar untuk dapat berkembang.
ada pihak ketiga sehingga pengrajin dapat Faktor-faktor yang mempengaruhi
memperoleh keuntungan yang lebih besar. tingkat keuntungan dengan pendekatan
Begitu juga di saat memasarkan kain tenun fungsi keuntimgan cobb-douglas yang
ikat troso ke luar negeri dapat dilakukan dikembangkan oleh Pan. A. Yotopaulos
secara langsung oleh pengrajin itu sendiri dan lawrence j. Lawrence j. Lau (1972),
tanpa melalui broker-broker yang ada. dan lebih disempurnakan lagi oleh Pan a.
Karena selama ini dilakukan oleh broker. Yotopaulos dan jeffrey b. Nugent (1976)
perkembangan tenun ikat troso di Kecamatan merupakan fungsi keuntungan unit output
Pecangaan Kabupaten Jepara banyak price (UOP), fungsi ini dapat terwujud
mengalami kendala antara lain : dengan berpedoman kepada fungsi
1. Belum adanya kebersamaan dalam produksi. Bentuknya adalah sebagai
berusaha, pengrajin masih berjalan berikut :
sendiri-sendiri. Y=f ( X 1 . ...... Xn,; Z, ...... Z')
2. Belum adanya koordinasi antar di mana :
pengrajin dalam pemasaran produk Y = Output
sehingga harga sering dipermainkan Xi = input variabel (i = 1,………, m)
oleh tengkulak Zj = input tetap ( i = 1,…….…, m)
3. Adanya persaingan harga diantara Berkaitan dengan fungsi produksi
pengrajin tersebut, persamaan keuntungan yang
4. Rata-rata pengrajin belum mempunyai dipergunakan adalah keuntungan jangka
ijin usaha sehingga menyulitkan dalam pendek (short-run prqfit), yaitu
pengembangan usaha khususnya m
permodalan. π = p.f (X1,………..Xm ; Z1,……Zm)- ∑ wiXi
5. Produksi kain tenun ikat troso banyak i =1
sehingga stock melimpah membuat Di mana :
harga kain tenun ikat troso turun. π = keuntungan jangka pendek
6. Adanya spekulan benang yaitu apabila p = harga
bahan kain tenun ikat naik, maka bahan output
ditimbun , dan baru dijual apabila harga w = harga input variabel
dipasaran mulai naik.
7. Kadang untuk berlangsungnya usaha, Keuntungan maksimum tercapai
pengrajin banyak menjual produknya pada kondisi dimana nilai produktivitas
dengan harga terlalu murah (dibawah marginal sama dengan harga input.
harga input). Secara matematis, rumus tersebut
8. Penjualan harga kain tenun ikat troso, dapat dituliskan sebagai berikut :
kadang hanya dinaikan 5 % dari ∂F(Xi : Zj)
p. =wI
pembelilan bahan baku (input) atau ∂X i
kadang asal kembali modal W i adalah harga input variabel yang
Depnaker telah menetapkan, dinominalkan (normalized unit prices
pengembangan usaha kecil dan menengah of variable factors), yaitu harga input
mempunyai dua pola utama yaitu varibel yang dibagi dengan output
pengembangan unit usaha yang telah ada dan yang dihasilkan dalam suatu proses
penciptaan usaha baru. produksi.
Teori Keuntungan Didalam penggunaan fungsi keuntungan
Tingkat keuntungan merupakan UOP (sebagaimana yang akan digunakan
282
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
283
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
284
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
memiliki legalitas berupa NPWP ,6 merk yang telah terkenal dibajak, pemilik
perusahaan yang memiliki legalitas paten merk tidak melakukan karena untuk
saja. Sementara yang lainnya, merupakan mengurus ke kepolisian dan pengadilan(
UKM yang memiliki lebih dari satu ijin dalam anggapan mereka) membutuhkan
legalitas baik pada status hukum perusahaan , biaya, tenaga, dan waktu yg tidak kecil.
produk dan merk. Dari hasil survey Deskripsi Pemasaran Responden
menunjukkan ,bahwa terdapat 5 perusahaan Dari sisi pemasaran,mulai dari pangsa
yang memiliki SIUP dan NPWP, 8 pasar, sistem promosi yang digunakan,
perusahaan di samping memiliki SIUP juga sistem pembayaran sampai pada pola
memiliki NPWP dan Hak Merk. pelaksanaan desain yang dilakukan
Disamping itu , terdapat perusahaan dimasukan dalam pembahasan sub-bab ini.
yang memiliki ijin lebih dari empat jenis Dilihat dari sudut pandang pangsa pasar atau
yaitu SIUP, NPWP, Hak Merk dan Hak jangkauan pemasaran yang dimiliki oleh
Paten yaitu 18 perusahaan. Gambar berikut responden menunjukan bahwa tedapat
ini memberikan gambaran singkat tentang responden yang terdapat pangsa pasarnya
legalitas responden, yaitu: sesungguhnya bervariasi dari hanya sampai pada tingkat
UKM Troso Jepara memiliki kesadaran yang lokal (Jepara dan Jawa Tengah),
relatif tinggi tentang jaminan kepastian sampainpada pasar berskala nasional maupun
hukum baik di usahanya (Badan Usaha) internasional. jumlah responden yang hanya
maupun dari sisi produk dan merknya. memiliki pasar lokal di tingkat Jepara
Tingginya kesadaran kepastian hukum (regional) sebanyak 16 responden, sedang
tersebut sesungguhnya disamping di picu yang ditingkat jawa saja 11 perusahaan
oleh kesadaran yang tumbuh dan (19%). Sementara UKM yang memiliki
berkembang dari dalam dirinya maupun pangsa pasar sampai tingkat nasional saja
stimulan dari luar, seperti kepentingan Sebanyak UKM Troso (9%) dan pasar
mencari pendanaan dari lembaga keuangan ( internasional saja 7 (12%).Sedangkan yang
bank maupun non bank), kesempatan mampu menembus pasar ekspor mencapai 9
memperoleh sumber dana dari pemerintah, (19%) responden. Disamping itu, kebanyakan
kebutuhan pasar terutama pasar ekspor, UKM Troso memiliki pasar secara campuran
tuntutan perpajakan , serta tuntutan strategi disamping tingkat regional, jawa, nasional
pasar. Adanya desakan eksternal dan internal dan internasional, meskipun jumlah masih
tersebut, memunculkan para pelaku UKM relatif kecil. Melihat konteks seperti itu,
Troso mencari legalitas dan kepastian hukum sesungguhnya Troso Jepara bukan sekedar
dari usaha maupun produknya. Troso yang hanya memenuhi kebutuhan
Menurut pendapat responden, kendala masyarakat lokal, melainkan telah merambah
yang di hadapi mereka dalam rangka sampai pada tingkat yg lebih luas.Untuk itu,
memperoleh ijin usaha serta bentuk legalitas upaya stimulan efektif sangat di butuhkan,
lainnya, antara lain : (1) biaya perijinan ; (2) dalam rangka mendukung ketercapaian
lama proses perijinan dan lamanya masa pangsa pasar yang luas bagi UKM, karena
tunggu hingga ijin keluar; (3) tidak tahu cara keberadaan Troso tersebut sangat dibutuhkan
mengajukan perijinan. Disamping itu, konsumen diluar Jepara.
terdapat beberapa UKM Troso yang Dilihat dari cangkupan media promosi
menyatakan bahwa mereka belum dan strategi/metode penjualan atau responden
membutuhkan ijin.Umumnya , UKM yang ternyata cukup variatif. Mereka pada
merasa belum memerlukan ijin tersebut umumnya mereka menggunakan media
merupakan UKM yang operasinya bersifat promosi dan metode penjualan lebih dari satu
poco’an,artinya mereka bekerja dengan jenis, meskipunjuga masih terdapat sejumlah
menggarap pekerjaan milik UKM lainnya. resoponden yang menggunakan media
Juga ditemui adanya apatisme dari responden responden tertentu saja.terdapat 8 jenis
terhadap pemilikan merk, yang terkadang media/metode yang digunakan oleh para
285
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
286
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
287
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
288
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
pada UKM di sentra bisnis yang lain tentu constrain dan sekaligus menjadi problem
banya kekurangan dan kelemahan. Satu tipe lapangan UKM Troso Pakalongan dalam
kekurangan, khususnya di bidag pemasaran rangka perkembangan pemasaran usaha
adalah luas pangsa pasar serta berbagai faktor antara lain
yang mempengaruhi perkembangan Tabel 1
pemasaran. Masalah Yang Dihadapi Responden
Hasil survei terhadap 58 responden Bidang Pemarasan
tentang hal - hal yang selama ini menjadi
No Permasalahan yang dihadapi Harapan Bantuan
289
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
290
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
291
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
produk yang rusak, dan sisa produk Anonymous, 1994, Kebijaksanaan Departemen
terlalu banyak, kurang mampu perdagangan dalam Rangka Meningkatkan
mengikuti tren, tak mampu Ekspor Industri Kecil di Jawa Timur,
mengatasi gangguan cuaca dalam Kanwil Departemen Perdagangan Jawa
proses produksi, belum memiliki Timur.
peralatan yang memadai, tenaga
kerja trampil masih sangat terbatas. Bambang Setiaji, 1996, Wanita Pekerja Industri
h. Jaringan usaha : mereka umumnya Rumah Tangga : Kesejahteraan dan
masih tertutup sehingga belum Perlindungan Hak, dalam Akademika No.
banyak masuk ddalam asosiasi dan 01/Th. XIV/1996, Muhammadiyah Press,
kelompok lainnya, sulit dilakukan Surakarta.
pertemuan dalam forum komunikasi
UKIM Troso sebagai wahana Budi Sutrisno, 1994, Industrialisasi Indonesia :
membangun komunikasi, kurang Antara Strategi dan Realisasi : Sebuah
mampu membangun jejaring, tak Catatan terhadap kendala dan Prospek
memgetahui bagaimana memulai Industrialisasi Indonesia, dalam Akademika
masuk dalam satu asosia, kurang No. 02, Th. XII, 1994, Muhamadiyah Press,
informasi dankomunikasi, terlalu Surakarta
percaya pada potensi diri sehingga
kurang peduli terhadap keberadaan Babacus, E. dan Boller, 1992, An Empirical
asosiasi. Assesmentof the SERQUAL scale, Journal
of Business Research, 24, hal 253-268
4. Setelah dilakukan analisis
regrouping didasarkan atas masalah dan Chayanov, A.V, 1966, The Theory of Peasant
kebutuhan dalam rangka tawaran stimulasi, Economy, Manchester University Press.
maka diketemukan tiga kelompok UKM,
yaitu : Crosby, P.B, 1979, Quality is Free The Art of
Kelompok A, yang merupakan tipe Marketing Quality Certain, Mc. Graw Hill
UKM yang berkategori sangat baik. Book Company
Kelompok B, berkategori baik.
Kelompok C, berkategori cukup baik. Cronin, J.J dan Taylor, A.S, 1992, Measuring
Service Quality: A Reeximination and
Daftar Pustaka Extension, Journal of Marketing, 56, hal
55-68
Alberto P. Capati et. Al, 1993, In Search of New
and Innovative Conncepts for Small Scale Dean. J.W, dan Bowen. D.E, 1994,
Enterprise Promotion, Paper and Management Theory and Total Quality;
Proceeding of the International Conference Improving Research and Practice
on New and Innovative Concepts for small Throuhg Theory Development, Academy
Scale Enterprise Promotion held in Ho Chi of Management Review
Minh City, Vietnam, 14-16 December 1992,
Library National University of Singapore. Fandy.T, 2000, Prinsip-prinsip Total Quaty
Service, Andi Yogya
Anonymous, 1992, Profil Industri Kecil di
Daerah Istimewa Yogyakarta (Laporan Handriana. T, Analisis Perbedaan Harapan
Penelitian oleh FE dan LPPM Universitas Kulaitas Jasa pada Lembaga Pendidkan
Atma Jaya Yogyakarka, dalam Karya Tinggi di Surabaya, Tesis
Penelitian Universitas Atmajaya, Edisi 2
Tahun I, November 1992. Kettinger.J.W DAN Lee. C.C, 1994, Perceived
Service Qualty and User Satisfaction with
292
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
293