Anda di halaman 1dari 10

JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No.

2 | November 2019 | ISSN 2355-9047


1

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI DAN


LABA BERSIH DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS
PADA MASA MENDATANG
(STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2014-
2018 DI BURSA EFEK INDONESIA)
HELPI APRIYANI
Medinal
Hendarti Tri Setyo Mulyani

Accounting Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkalpinang, Indonesia
e-jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstract- The purpose of this study is to determine the effect of


Menurut Rudianto (2009) Perusahaan manufaktur
Gross Profit, operating profit and net income on cash flows both
simultaneously and partially. The sampling technique in this study adalah perusahaan yang membeli bahan mentah dan
used the Purposive sampling method, so that12 samples of mengelolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai
manufacturing companies were obtained. The data collection dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkannya.
method used is data in the form of financial statements and Kegiatan khusus pada perusahaan manufaktur adalah
annual reports obtained from www.idx.co.id. The data analysis pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. Kegiatan itu
technique used is multiple linear regression with the JASP 0.9.2.0 sering disebut sebagai proses produksi. Karakteristik
Universiteit-Van-Amsterdam application. perusahaan manufaktur yang membedakannya dengan
The results of this study prove that (1) there is a significant effect perusahaan lain seperti perusahaan dagang atau perusahaan
on the variabe gross profiy, operating profit and profit on cash jasa terletak pada persediaan-persediaannya dan biaya
flows in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock pabrikasi, biaya produksi dan beban pokok produksinya.
Exchange, as evidenced by the value of Fcount (152,596)> Ftable Laporan keuangan merupakan informasi sebuah
(2,77). (2) the results of the study also prove that there is a perusahaan yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana
significant influence between the gross profit variable on cash
kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu dan
flows as evidenced by the value of tcount (3.680)> t table
(2,00172). (3) the results of the study show that there is no memiliki potensi dalam mengurangi ketidakpastian dalam
significant effect between the operating profit variable on cash pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini sejalan dengan
flows as evidenced by the value of tcount (-1,789) < t table Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 (IAI,2007)
(2,00172). (4) the results of the study show that there is a menyatakan bahwa laporan keuangan adalah memberikan
significant effect between net income to cash flows as evidenced informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas
by the value of tcount (3,745) > t table (2,00172). perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna
Keywords: gross profit, operating profit, net income and cash laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan
flows ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban
manajemen atas pengguna sumber daya yang diamanahkan
kepada mereka. Laporan keuangan perusahaan ada lima
I. PENDAHULUAN
jenis laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, laporan
Perkembangan zaman yang serba modern ini perubahan modal, neraca, laporan arus kas dan catatan atas
banyak perubahan yang harus dilakukan, terutama pada laporan keuangan.
perusahaan perusahaan besar yang ingin meningkatkan Menurut Joni (2011), peramalan tentang kondisi
angka laba dan arus kas masuknya. Beragam cara mendatang sering dilakukan untuk memberikan arah
dilakukan dengan mengembangkan inovasi yang baru operasi usaha dalam ketidakpastian yang dihadapi oleh
dengan berbagai kreatifitas guna menarik daya beli perusahaan, dimana ketidakpastian yang timbul akan
masyarakat dan dalam menghadapi persaingan yang berhubungan langsung dan mempengaruhi kelangsungan
semakin ketat di era modern sekarang ini. Zaman digital hidup perusahaan di masa mendatang. Kebijakan dan
yang semakin maju memberikan banyak tekanan dan keputusan ekonomi dalam pemakaian laporan keuangan
ancaman bagi angka laba dan arus kas masuk yang diperlukan suatu analisa untuk mengukur atau menilai
diterima sutau perusahaan, apalagi ditambah dengan dalam pencapaian laba dan arus kas, analisis yang
perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang dilakukan untuk mengevaluasi kejadian baik itu masa lalu
ini. atau dalam

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
2

memprediksi masa yang akan datang. Memprediksi atau mendatang. Laporan laba rugi merupakan laporan utama
meramalkan keadaan usaha dimasa mendatang sangat mengenai kinerja dari suatu perusahaan selama periode
penting untuk pengambilan sebuah keputusan karena tertentu, laporan laba rugi yang banyak memuat banyak
berkaitan dengan peluang dan resiko yang akan dihadapi angka laba yaitu laba kotor, laba operasi dan laba bersih
kedepannya. dalam menilai kinerja suatu perusahaan.
Laporan arus kas atau CASH FLOW sangat penting Informasi yang diambil dari laba kotor, laba operasi
untuk mengetahui arus kas masuk dan keluar dana suatu dan laba bersih dapat digunakan untuk memprediksi arus kas
perusahaan karena memberikan suatu informasi keuangan dimasa mendatang. Hal ini sejalan dengan kegunaan
perusahaan. Berdasarkan (PSAK No.2) Pentingnya informasi arus kas dalam standar akuntansi keuangan
memprediksi arus kas operasi dimasa mendatang karena (PSAK No.2) yaitu jumlah arus kas yang berasal dari
informasi tentang arus kas suatu entitas berguna bagi para aktivitas operasi dapat digunakan sebagai indikator yang
pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
kas tersebut. PSAK No.2 (Bandi dan Rahmawati 2005) membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
informasi yang disajikan laporan arus kas berguna untuk mengandalkan sumber dana dari luar perusahaan.
(1) mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk Semakin besar arus kas masuk suatu perusahaan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka maka, semakin kuat daya tahan perusahaan dalam
adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. (2) menghadapi risiko perubahan dalam kondisi perekonomian
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas yang buruk dimasa mendatang. Dimana laba dan arus kas
dan setara kas dan memungkinkan para pemakai perusahaan merupakan suatu keuntungan dalam
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan berinvestasi modal yang menjadi suatu informasi yang
nilai sekarang terhadap arus kas masa depan di berbagai penting bagi investor untuk mengetahui perkembangannya.
perusahaan. (3) Meneliti kecermatan dari taksiran arus kas Informasi arus kas bagi suatu perusahaan berguna bagi para
masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam pemakai laporan keuangan dalam menggunakan kas dan
menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas setara kas, pengambilan keputusan ekonomi dalam suatu
bersih serta dampak perubahan harga. perusahaan sangat perlu dilakukan penilaian perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
Informasi laba dan arus kas adalah dua hal yang yang diproleh perusahaan tersebut.
saling berkaitan dalam membantu kinerja perusahaan
dalam memprediksi arus kas masa mendatang. Para Penelitian yang dilakukan Ariani (2010)
stakeholder menilai kinerja suatu perusahaan dengan menunjukkan bahwa laba kotor memiliki kemampuan
mengamati suatu sinyal. Sinyal adalah suatu tindakan yang paling baik dibandingkan laba operasi dan laba bersih
diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan dalam memprediksi arus kas masa mendatang. Secara
petunjuk kepada investor bagaimana manajemen parsial hanya variabel laba kotor yang terbukti signifikan
memandang prosfek perusahaan (Scott besley dan Eugene mempengaruhi arus kas .Namun, secara simultan laba
F. Brigham, 2008). Teori sinyal (signaling theory) kotor, laba bersih dan laba operasi mempunyai kemampuan
berhubungan dengan asimetri informasi antara manajemen prediktif terhadap arus kas masa mendatang. Hasil
perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan
informasi laporan keuangan perusahaan. Menurut Jama’an Alfandia (2010) menunjukkan bahwa laba kotor tidak
(2008) signaling theory mengemukakan tentang bagaimana memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan laba
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada operasi, laba bersih dan arus kas operasi dalam meprediksi
para pengguna laporan keuangan. Manajemen yang arus kas masa mendatang.
dianggap paling mengerti tentang kondisi perusahaan
memberikan sinyal berupa laporan keuangan yang mampu Adapun tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya 1. Mengetahui seberapa besar Pengaruh laba kotor dalam
untuk meminimalisir terjadinya asimetri informasi. memprediksi arus kas dimasa mendatang.
Investor dan kreditor merupakan pihak utama yang 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh laba operasi
dituju dalam pelaporan keuangan, berkepentingan dengan dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang.
arus kas masuk dan investasi yang ditanamkan. Hal ini 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh laba bersih
sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan (FASB) dalam dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang.
Anis Chariri dan Imam Ghozali (2007) yaitu: 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh laba kotor, laba
operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa ada dimasa mendatang.
hubungan logis antara laba dan arus kas kepada investor
dan kreditor. Adanya hubungan ini akan membantu para
investor dan kreditor dalam mengembangkan model dan II. LANDASAN TEORI
untuk memprediksi arus kas di masa mendatang guna
menilai investasi atau kapitalnya (Suwardjono, 2007). Informasi Akuntansi
Selain laporan arus kas, laporan laba rugi juga merupakan Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitaif
laporan keuangan yang berkaitan dengan prediksi arus kas dalam bentuk moneter yang menjelaskan kondisi keuangan
dimasa

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
3

suatu entitas yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi
yang berkepentingan yang berada di luar maupun di dalam lainnya.
perusahaan. Informasi akuntansi suatu informasi yang f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali
disediakan melalui berbagai laporan keuangan dan banyak (restitusi) pajak penghasilan kecuali
penjelas yang digunakan sebagai laporan, informasi diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian
akuntansi bermanfaat bagi perusahaan dalam dari aktivitas pendanaan dan investasi.
mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan dalam g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak
mengambil suatu keputusan ekonomi. Informasi akuntansi yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha
bermanfaat apabila mempunyai nilai dan dapat digunakan perdagangan.
juga terpercaya para pemakai informasi tersebut.
Suwardjono (2003), informasi dikatakan mempunyai nilai 2. Aktivitas Investasi (investing activities)
(kebermanfaatan keputusan) apabila informasi tersebut: Kieso dan weygandt (2008:213)
1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan mendefinisikan arus kas dari aktivitas investasi
tentang keputusannya dimasa lau, sekarang meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta
atau masa depan. perolehan dan pelepasan investasi (baik utang
2. Menambah keyakinan para pemakai maupun ekuitas) serta properti, pabrik dan
mengenai profitabilitas terealisasinya suatu peralatan.. Menurut PSAK No.2 contoh arus kas
harapan dalam kondisi ketidakpastian. yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
3. Mengubah keputusan atau prilaku para a. Pembelian aktiva, baik aktiva tetap berwujud
pemakai. dan aktiva jangka panjang lainnya, termasuk
biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
Laporan arus kas aktiva tetap yang dibangun sendiri.
Menurut IAI dalam PSAK no. 2 (2009), Arus kas adalah b. Penerimaan kas dari penjualan tanah,
arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Arus masuk bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud
kas (cash inflows) merupakan transaksi yang dan aktiva jangka panjang lainnya.
mengakibatkan kenaikan kas. Arus keluar kas merupakan c. Perolehan saham atau instrumen keuangan
ransaksi yang mengakibatkan kenaikan laporan arus kas perusahaan lain.
tidak mencakup transaksi atau akun yang tidak d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan
mencerminkan neraca atau laporan laba rugi. Informasi kepda pihak lain serta pelunasannya.
tentang arus kas berguna bagi para pengguna laporan 3. Akivitas Pendanaan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan Menurut Stice, stice,dan skousen (2009) ,
perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus saat kas diproleh dari dan dibayarkan kembali
kas tersebut. Menurut Henry (2009) laporan arus kas kepada para pemilik(pendanaan dengan modal)
adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dan para kreditor (pendanaan dengan utang).
aktivitas aktivitas operasi, pendanaan dan investasi Menurut PSAK No.2 (2009) contoh arus kas dari
perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi aktivitas pendanaan adalah:
tertentu dengan cara merekonsiliasi saldo awal dan akhir a. Penerimaan kas dari emisi saham atau
kas. Tujuan informasi arus kas suatu entitas bagi pengguna instrumen modal lain.
laporan keuangan dalam PSAK No.2 (2009) sebagai dasar b. Pembayaran kas pada pemegang saham untuk
untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas menarik atau menebus saham perusahaan.
dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman,
menggunakan arus kas tersebut. wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.
Klasifikasi Laporan Arus Kas ada tiga aktivitas yang d. Pelunasan pinjaman.
berbeda:
1. Aktivitas operasi (operating activities) Laba Kotor
Berdasarkan IAI dalam PSAK No.2 (2009) menyatakan Menurut Soemarso (2004:226) laba kotor merupakan
bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi selisih penjualan bersih dengan harga pokok
merupakan indikator utama untuk menentukan apakah penjualan.Laba kotor disebabkan oleh faktor penjualan dan
operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup faktor harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi adalah biaya yang dikorbankan, dalam perusahaan
entitas, membayar dividen dan melakukan investasi baru manufaktur mulai dari tahap bahan baku masuk ke pabrik
tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. diolah hingga dijual .Semua biaya biaya langsung yang
Menurut PSAK No.2 (2009) , contoh arus kas dari aktivitas berhubungan dengan penciptaan produk tersebut
operasi: dikelompokkan sebagai harga pokok penjualan.
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
b. Penerimaan kas dari fee atau royalty Menurut Subramnyam (2005:120) laba kotor adalah
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
jasa Penentuan target laba merupakan bagian yang penting
d. Pembayaran kas pada karyawan untuk memotivasi para pengelola perusahaan agar mereka
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh bekerja secara maksimal dalam memgelola sumber daya
perusahaan asuransi sehubungan dengan yang dimilikinya. Laba yang diperoleh suatu perusahaan
tidaklah selalu sama dari satu periode keperiode berikutnya.
www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
4

Hipotesis 1:
Laba operasi H0 : Diduga Laba kotor pada perusahaan manufaktur
Laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan tidak berpengaruh signifikan dalam
yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung, memprediksi arus kas masa mendatang.
Subramanyam (2010:9) . Menurut Kieso (2005) angka laba H1 : Diduga Laba kotor pada perusahaan manufaktur
operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya biaya berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus
operasi. Biaya biaya operasi adalah biaya yang kas masa mendatang.
berhubungan dengan operasi perusahaan atau biaya biaya Hipotesis 2:
yang sering terjadi dalam perusahaan yang bersifat operatif. H0 : Diduga Laba operasi pada perusahaan
Selain itu ada juga baiya baiya operasi seperti biaya gaji manufaktur tidak berpengaruh signifikan
karyawan, biaya administrasi, biaya perjalanan, biaya iklan dalam memprediksi arus kas masa mendatang.
dan promosi, biaya penyusutan dan lain lain. Pada laba H1 : Diduga Laba operasi pada perusahaan
operasi mencerminkan kinerja perusahaan yang akan manufaktur berpengaruh signifikan dalam
menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut, memprediksi arus kas masa mendatang.
besarnya laba yang dihasilkan perusahaan berpengaruh Hipotesis 3:
dalam penyusunan laporan audit. H0 : Diduga Laba bersih pada perusahaan manufaktur
tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi
Laba bersih arus kas masa mendatang.
Laba bersih merupakan laba dari bisnis perusahaan H1 : Diduga Laba bersih pada perusahaan manufaktur
yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak, berpengaruh signifikan dalam memprediksi
Subramnyam (2005) . Menurut Soemarso laba bersih arus kas masa mendatang.
adalah selisih lebih pendapatan atas beban beban dan Hipotesis 4:
merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari H0 : Diduga Laba kotor, laba operasi dan laba bersih
kegiatan usaha. Laba bersih merupakan pengembalian pada perusahaan manufaktur tidak
investasi kepada pemilik dan menunjukkan sejauh mana berpengaruh signifikan dalam memprediksi
keberhasilan manajemen dalam mengoperasikan bisnis. arus kas masa mendatang.
H1 : Diduga Laba kotor, laba operasi dan laba bersih
pada perusahaan manufaktur berpengaruh
Kerangka Pemikiran signifikan dalam memprediksi arus kas masa
mendatang.
Gambar I III. METODOLOGI PENELITIAN
Laba kotor (X1) Kerangka pemikiran
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat merupakan suatu wilayah dimana penelitian
H1 ini dilakukan. Penelitian dilakukan di kota Pangkal Pinang
Laba operasi (X2) Arus kas masa mendatang (Y)
yang merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka
H2 Belitung, penelitian yang dilakukan pada bulan April 2019
sampai dengan Juni 2019.
Laba bersih (X3) H3 .
Populasi Penelitian
Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
H4 dipelajari dan ditarik kesimpulannya” (Sugiono, 2010).
Berdasarkan uraian yang dimaksud yang menjadi populasi
Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, sasarannya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan dalam Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014 sampai dengan
mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan 2018.
dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan datang.
Informasi tersebut sering kali digunakan untuk Sampel Penelitian
memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik
menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2010).
di masa yang akan datang. (PSAK No.25) Sampel perusahaan ini adalah perusahaan yang go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2014
sampai dengan 2018 yang dipilih dengan metode purposive
sampling, purposive sampling adalah teknik penentuan
Perumusan Hipotesis
sampel dengan kriteria tertentu, setelah melalui beberapa
kriteria yang telah ditentukan terdapat 12 perusahaan yang
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang
mewakili setiap sektor perusahaan manufaktur yang
bersifat sementara atau juga bisa disebut sebagai
dijadikan penelitian oleh penulis.
pernyataan jawaban sementara dari penelitian yang
dilakukan.
www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
5

Metode Pengambilan Sampel 10 INDS INDOSPRING Tbk


Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah
dengan metode purposive sampling, purposive sampling 11 MTDL METRODATA ELECTRONICS Tbk
adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu
Adapun kriteria perusahaan yang menjadi sampel
penelitian adalah: 12 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA Tbk
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efak Indonesia selama tahun 2014
sampai dengan 2018.
2. Perusahaan yang mewakili setiap sektor-
sektor Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Variabel Yang Diteliti
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel
keuangan secara berturut-turut selama tahun dependen dan variabel independen. Variabel Independen
2014 sampai dengan 2018. menurut Creswell, (2010) merupakan variabe-variabel
4. Perusahaan yang melaporkan angka laba dan yang mungkin menyebabkan, memengaruhi atau berefek
arus kas yang bernilai positif selama tahun pada outcome. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
pengamatan. independen atau variabel bebas sedangkan Variabel
5. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan dependen menurut Creswell, (2010) merupakan variabel
yang lengkap yang telah diaudit selama variabel yang bergantung pada variabel-variabel bebas.
periode pengamatan. Variabel-variabel terikat ini merupakan outcome atau hasil
6. Perusahaan yang menyajikan laporan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas.
keuangan dalam mata uang rupiah.
Variabel Dependen
1. Arus kas sebagai variabel (y)
Daftar lengkap perusahaan yang menjadi sampel
penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut: Arus kas adalah laporan penerimaan dan pengeluaran kas
dalam periode waktu tertentu (Harahap, 2010) arus kas
diambil dari angka arus kas aktivitas operasi, aktivitas
Tabel 1 investasi dan aktivitas pendanaan terhadap arus kas yang
Daftar perusahaan Manufaktur yang terdaftar di disajikan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur
Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai
penelitian dengan 2018.

Variabel Independen
NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1.Laba kotor sebagai variabel pertama (X1)
1 INCI PT INTANWIJAYA INTERNATIONAL
Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan
TBK
dikurangi dengan cost barang terjual. Cost barang terjual
adalah semua biaya yang dikorbankan yaitu baiya biaya
2 KAEF PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk
mulai dari bahan baku masuk ke pabrik, diolah, hingga tahap
3 FAST PT FAST FOOD INDONESIA Tbk penjualan.
2. Laba operasi sebagai variabel kedua (X2)
4 ROTI NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk Laba operasi adalah pendapatan yang diproleh dari
pendapatan operasional utama perusahaan, setelah
5 INTP INDOCEMENT TUNGGAL dikurangi dengan biaya-biaya usaha.
PRAKARSA Tbk 3. Laba bersih sebagai variabel ketiga (X3)
Laba bersih adalah angka yang menunjukkan selisih antara
6 SMBR SEMEN BATURAJA (Persero) Tbk seluruh pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan
maupun non-operasi perusahaan.
7 AUTO ASTRA OTOPARTS Tbk
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
8 IGAR CHAMPION PACIFIC INDONESIA
kuantitatif. Metode penelitian deskriptif kuantitati adalah
Tbk “penelitian dengan memproleh data yang berbentuk angka
atau data kuantitatif yang diangkakan” (Sugiyono, 2010).
9 AMFG ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk Masing masing dari variabel tersebut dicari nilainya
kemudian dijelaskan perkembangannya secara deskriptif.
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan laba kotor, laba operasi dan laba bersih dalam
www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
6

memprediksi arus kas masa mendatang pada perusahaan


manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama Uji Koefisien Determinasi (R2)
tahun 2014 sampai dengan 2018. Kefisien Determinasi adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen,
Teknik Pengumpulan Data nilai R2 yang kecil berati kemampuan variabel-variabel
Pengumpulan data adalah peristiwa-peristiwa atau hal- dependen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas.
hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik sebagian Sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu menandakan
atau seluruh elemen populasi yang menunjanag atau variabel-variabel independen memberikan hampir semua
mendukung penelitian. sumber yang diproleh merupakan informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen. Menurut
informasi sekunder, Bahan-bahan yang telah (Ghozali, 2006).
dipublikasikan pada situs www.idx.co.id yang dilihat pada
laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan berupa Adapun rumus Koefisien
laporan laba rugi dan laporan arus perusahaan, Determinasi: R2=(Adjusted R square
dikumpulkan mengenai laba kotor, laba operasi, laba
bersih, arus kas dan metodologi penelitian. Dalam )2x100%
penelitian yang dilakukan penulis menggunakan data
sekunder, data sekunder yang diproleh memuat data Uji Parsial (Uji t)
laporan keuangan dan laporan tahunan pada penelitian ini Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t)
yaitu laporan laba rugi dan laporan arus kas yang telah
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
disajikan pada Bursa Efek Indonesia selama periode
masing-masing variabel bebas memengaruhi variabel
pengamatan. terikat. Pengujian hipotesisnya adalah:
a. H0: b1 = 0 yaitu variabel independen tidak
Teknik Pengolahan Dan Analisis berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
Data Analisis Regresi Linier dependen.
Berganda b. H0: b2 ≠ 0 yaitu variabel independen
Analisis regresi berganda dilakukan untuk melihat berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dependen.
dalam penelitian ini analisis regresi berganda dilakukan
untuk mengetahui pengaruh Laba kotor, Laba operasi dan Berdasarkan penentuan kriteria penerimaan/ penolakan
Laba bersih secara individual atau bersama/simultan. H0, dengan melihat nilai signifikan:
Formula untuk regresi berganda pada penelitian ini adalah:
a. Jika signifikan ˂5% H0 ditolak atau
Ha diterima
b. Jika signifikan ˃5% H0 diterima Ha
Coefficients
ditolak

Uji F secara bersama


Unstand Standar
Model Standardized t p
ardized d Error
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara bersama 3
(Interce
0
pt)
-70.068 143.680 -0.488 0.628 angka laba dan arus kas :
H0: Tidak terdapat pengaruh antara laba kotor, laba operasi
LABA_
KOTOR
0.456 0.124 0.350 3.680 < .001 dan laba bersih dalam memprediksi arus kas masa
mendatang perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
LABA_ Efek Indonesia.
OPERA -1.251 0.699 -0.551 -1.789 0.079
SI
H1: Terdapat pengaruh antara laba kotor, laba operasi dan
laba bersih dalam memprediksi arus kas masa mendatang
LABA_
BERSIH 2.865 0.765 1.164 3.745 < .001 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

Keterangan : IV. PEMBAHASAN


AK =b0 + b1LK + b2LO + b3LB + e
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui
Ak : Arus kas di masa e : error
depan b0 : Intersep dari nilai AK
b1,2,3 : Slope dari garis regresi
LK : Laba kotor
LO : Laba operasi
LB : Laba bersih

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
7
sejauh apa dan bagaimana pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen.Variabel independen dalam
penelitian ini adalah laba kotor, laba
operasi dan laba bersih sedangkan untuk
variabel dependennya yaitu arus kas.
Hasil analisis ini ditampilkan dalam
bentuk persamaan regresi.
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi
Berganda

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
8

Model Summary
Coefficients Adjusted R² F
Model R R² RMSE df1 df2 p
R² Change Change

Mo Unstand Standar Standa


t p
del ardized d Error rdized Note. Null model includes LABA_KOTOR, LABA_OPERASI,
LABA_BERSIH
0 (Intercept) -70.068 143.680 -0.488 0.628

LABA_KO Sumber data: olahan JASP


0.456 0.124 0.350 3.680 < .001
TOR
Hasil pengujian Koefisien Determinasi pada Tabel 3 di
LABA_OPE
-1.251 0.699 -0.551 -1.789 0.079
kolom Adjusted R square, diproleh nilai koefisien
RASI determinasi sebesar 0,885 yang berarti 88,5% perubahan
LABA_BER variabel arus kas dijelaskan oleh perubahan variabel laba
2.865 0.765 1.164 3.745 < .001
SIH kotor, laba operasi dan laba bersih. Sisanya dijelaskan oleh
Sumber Data : data olahan JASP variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda hasil Uji Parsial (Uji t)


analisis JASP Tabel V.8 sebagai berikut:
ARUS KAS= -70,068+ 0,456 Laba kotor+-1,251 Laba Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Hipotesis secara Parsial (t)
operasi + 2,865 Laba bersih+ e Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
a. Koefisisen konstanta sebesar -70,068 menyatakan masing-masing variabel bebas memengaruhi variabel
bahwa jika X1,X2 dan X3 adalah bernilai 0 , terikat. Pengujian hipotesisnya adalah:
artinya laba kotor,laba operasi dan laba bersih a. H0: b1 = 0 yaitu variabel independen tidak
masingn-masing bernilai 0, maka arus kas bernilai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
-70,068. dependen.
b. Koefisien regresi untuk variabel laba kotor b. H0: b2 ≠ 0 yaitu variabel independen berpengaruh
sebesar 0,456 menyatakan bhwa setiap
secara signifikan terhadap variabel dependen.
peningkatan satu kali variabel laba kotor, maka
akan menambah nilai arus kas sebesar 0,456 Berdasarkan penentuan kriteria penerimaan/ penolakan
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. H0, dengan melihat nilai signifikan:
c. Koefisien regresi untuk variabel laba operasi
sebesar -1,251 menyatakan bahwa setiap a. Jika signifikan ˂5% H0 ditolak atau Ha diterima
peningkatan satu kali variabel laba operasi, maka b. Jika signifikan ˃5% H0 diterima Ha ditolak
akan menambah nilai arus kas sebesar -1,251
Jika t hitung ˃ t tabel maka H0 ditolak dan H1
dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
d. Koefisien regresi untuk variabel laba bersih sebesar diterima atau sign ˂ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2,865 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu Dari perhitungan yaitu df =n-k-1 (df=60-1-1=58) diproleh t
kali variabel laba bersih, maka akan menambah tabel= 2,00172
nilai arus kas sebesar 2,865 dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap. TABEL 4
Hasil Uji Parsial (Uji t)

Analisis Uji Koefisien Determinasi (R2)


Coefficients
Kefisien Determinasi adalah mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen,
nilai R2 yang kecil berati kemampuan variabel-variabel Mo Unstand Standar Standa
dependen dalam menjelaskan variabel dependen terbatas. t p
del ardized d Error rdized
Sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu menandakan
0 (Intercept) -70.068 143.680 -0.488 0.628
variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen. Menurut LABA_KO
0.456 0.124 0.350 3.680 < .001
(Ghozali, 2006). TOR
LABA_OPE
-1.251 0.699 -0.551 -1.789 0.079
RASI
LABA_BER
TABEL 3 SIH 2.865 0.765 1.164 3.745 < .001
Hasil Uji Koefisien Determinas
Sumber Data: data olahan JASP
Model Summary
Adjusted R² F Berdasarkan nilai t yang ada pada Tabel 4, maka hasil
Model R R² RMSE df1 df2 p
R² Change Change
pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
0 0.944 0.891 0.885 828.8 0.891 152.6 3 56 < .001 berikut.

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
9

1. Uji hipotesis pertama (H1) menyatakan Laba TABEL 5


Kotor (X1) berpengaruh signifikan terhadap Arus Hasil Uji F Secara Bersama
Kas (Y). Hasil perhitungan diproleh nilai t hitung ANOVA
sebesar 3,680 sedangkan t tabel dengan derajat 58
pada a (0,05) sebesar 2,00172 dan nilai sig 0,001. Sum of Mean
df F p
Demikian t hitung 3,680 ˃ t tabel 2,00172 dan sig Squares Square
0,001 ˂ 0,05 sehingga jelas H0 ditolak dan H1
diterima, hal ini menunjukkan bahwa laba kotor Regression 3.145e +8 3 1.048e +8 152.6 < .001
secara parsial mempunyai kemampuan dalam
memprediksi arus kas masa mendatang Residual 3.847e +7 56 686907
perusahaan manufaktur periode 2014-2018.
Total 3.529e +8 59
2. Uji hipotesis kedua (H2) menyatakan Laba
Operasi (X2) tidak berpengaruh signifikan Berdasarkan tabel 5.1 hasil perhitungan dengan
terhadap Arus Kas (Y). . Hasil perhitungan menggunakan program JASP diproleh nilai Fhitung 152,596,
diproleh nilai t hitung sebesar -1,789 sedangkan t sedangkan nilai Ftabel dengan derajat bebas pembilang 2 dan
tabel dengan derajat 58 pada a (0,05) sebesar penyebut 56 pada a (0,05) sebesar 2,77 atau dengan sign
2,00172 dan nilai sig 0,079. Demikian t hitung - diproleh 0,000.
1,789 ˂ t tabel 2,00172 dan sig 0,079 ˃ 0,05 Demikian Fhitung (152,596) ˃ Ftabel (2,77) dan nilai
sehingga jelas H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini sign 0,000 ˂ 0,05sehingga jelas bahwa H0 ditolak H4
menunjukkan bahwa laba operasi secara parsial diterima hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama
tidak mempunyai kemampuan dalam memprediksi laba kotor,laba operasi dan laba bersih mempunyai
arus kas masa mendatang perusahaan manufaktur kemampuan dalam memprediksi arus kas masa mendatang
periode 2014-2018. pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2014 sampai dengan 2018.
3. Uji hipotesis ketiga (H3) menyatakan Laba Bersih
(X3) berpengaruh signifikan terhadap Arus Kas V. PENUTUP
(Y). Hasil perhitungan diproleh nilai t hitung
sebesar 3,745 sedangkan t tabel dengan derajat 58 Kesimpulan
pada a (0,05) sebesar 2,00172 dan nilai sig 0,000.
Demikian t hitung 3,745 ˃ t tabel 2,00172 dan sig Kesimpulan yang diproleh terkait pengaruh laba kotor,
0,000 ˂ 0,05 sehingga jelas H0 ditolak dan H1 laba operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas
masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang
diterima, hal ini menunjukkan bahwa laba bersih
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 sampai
secara parsial mempunyai kemampuan dalam
dengan 2018. Tujuan dalam penelitian ini untuk
memprediksi arus kas masa mendatang
memproleh bukti empiris mengenai adanya angka laba
perusahaan manufaktur periode 2014-2018.
kotor, laba operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus
Uji F secara bersama (Uji F) kas masa mendtang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Jika Fhitung ˃ Ftabel maka H0 ditolah dan H1 diterima menunjukkan bahwa H1, H3, dan H4 diterima karena
atau dengan menguji nilai sign, jika nilai sign ˂ 0,05 maka berpengaruh signifikan, penelitian yang menunjukkan
H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil perhitungan yaitu df=n- bahwa laba kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh
k- 1 (df=59-2-1=56), diproleh nilai Ftabel = 2,77 signifikan terhada arus kas masa mendatang.
1. Secara parsial Laba kotor berpengaruh positif
artinya dalam memprediksi arus kas masa
mendatang ketika terjadi perubahan pada variabel
laba kotor sebesar 1 maka akan mempengaruhi
arus kas sebesar nilai perhitungan yang dihasilkan.
2. Secara parsial Laba operasi tidak berpengaruh
signifikan dan positif dalam memprediksi arus kas
masa mendatang ketika terjadi perubahan pada
variabel laba operasi sebesar 1 maka akan
mempengaruhi arus kas sebesar nilai perhitungan
yang dihasilkan.
3. Secara parsial Laba bersih berpengaruh signifikan
dan positif dalam memprediksi arus kas masa
mendatang ketika terjadi perubahan pada variabel
laba bersih sebesar 1 maka akan mempengaruhi
arus kas sebesar nilai perhitungan yang dihasilkan.
4. Laba kotor, laba operasi dan laba bersih secara
bersama berpengaruh signifikan dan positif dalam
memprediksi arus kas masa mendatang ketika
www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 6 | No. 2 | November 2019 | ISSN 2355-9047
10

terjadi perubahan pada variabel laba kotor, laba 7).Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). PSAK No.
operasi dan laba bersih sebesar 1 maka akan 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan
mempengaruhi arus kas sebesar nilai perhitungan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Jakarta: IAI.
yang dihasilkan.
8).Donald E.Kieso, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield.
2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga.
Saran
9).Ghozali, Imam dan Anis Chariri.2007.Teori
Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan, baik Akuntansi.Semarang: Badan Penerbit Universitas
dari segi pengambilan sampel maupun pengujian hasil Dipenogoro. Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika
regresi. Pada penelitian selanjutnya diharapkan bagi para Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Erlangga: Jakarta.
peneliti yang menggunakan 3 angka laba dan arus kas
bersih sebagai variabel mempertimbangkan hal-hal berikut: 10).Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate
1. Penelitian selanjutnya lebih banyak sampel Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang:
perusahan dalam pengolahan data agar lebih umum Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
dalam mendeskripsikan, Menggunakan angka laba 11).Harahap, Sofian Safri, 2010, Analisis Kritis Atas
kotor, laba operasi, laba bersih maupun arus kas Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Persada.
yang bernilai positif maupun negatif atau yang
mengalami untung maupun rugi. Menambahkan 12).Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar
lebih banyak variabel-variabel tambahan yang Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 L Laporan Arus
dimasukkan dalam penelitian ini, agar lebih luas Kas (Revisi 2009). Jakarta: Salemba Empat.
dalam menjelaskannya. 13). Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi
2. Bagi perusahaan dapat menjadi pertimbangan dalam Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
mengambil keputusan terhadap keuangan yang
terjadi di perusahaan yang diteliti agar bisa jadi
penilaian lebih baik lagi pada penerimaan maupun 14).Jama’an. (2008) Pengaruh Mekanisme Corporate
pengeluaran yang dilakukan perusahaan, tentunya Governance dan Kualitas Kantor Akuntan publik
pada laporan keuangannya. terhadap Integritas Akuntansi Laporan Keuangan (Studi
3. Bagi investor, kreditor dan pihak yang pada perusahaan Publik di BEJ). Program Studi Magister
berkepentingan lainnya dengan mengambil Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro, Semarang.
keputusan ekonomi yang tepat dan akurat agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga 15).Kieso, Donald.E dan Jerry J .Weygandt. .Akuntansi
sangat penting melihat kas dan setara kas akhir Intermediate. Jilid 1.jakarta: Erlangga, 2005.
tahunnya. 16).Rudianto. (2009). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:
Grasindo
17).Suwardjono. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan
Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE, 2007.
DAFTAR PUSTAKA
18). Suwardjono. (2003). Teori Akuntansi. Yogyakarta:
BPFE.
1).Adrianto, Joni. 2011. Penggunaan Media Animasi Untuk 19).Soemarso, SR. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku
Meningkatkan Minat Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika. 1. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
(skripsi) . Universitas Lampung. Bandar Lampung.
20). Stice, Earl K, James D Stice dan Fred Skousen, 2009.
2).Ariani, Marisca Dwi.”Pengaruh Laba Kotor, Laba Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi 16, Buku 2. Edisis
Operasi dan Laba Bersih dalam memprediksi Arus Kas Bahasa Indonesia. Terjemahan oleh Ali Akbar. Jakarta:
Masa Mendatang”.Skripsi. Semarang: Universitas Salemba Empat.
Diponegoro, 2010.
21). Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
3).Alfandia, Sukma Nurlita. Analisis Laba Kotor, Laba Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. BBandung:
Operasi, Laba Bersih dan Arus Kas dalam Memprediksi Alfabeta.
Arus Kas Masa Depan. Univesrsitas Airlangga, 2010.
22).Subramanyam K.R dan John J.Wild. 2010. Analisis
4).Bandi dan rahmawati. 2005. Relevansi kandungan Laporan Keuanagan. Buku 2, Edisi 10. Jakarta: Salemba
informasi komponen arus kas dan laba dalam memprediksi empat.
arus kas masa depan. Jurnal akuntansi dan bisnis vol 5 No.1.
23). Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengkajian Pragmatik.
5).Besley, Scott dan Brigham Essentials, Eugene f. 2008. Bandung: Angkasa.
Essentials of Managerial Finance. United States F
America: Thomson South-Western.
6).Creswell, J. W. (2010). Research design: pendekatan
kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Y Yogjakarta: PT Pustaka
Pelajar.

www.stie-ibek.ac.id
©2019, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-

Anda mungkin juga menyukai