Anda di halaman 1dari 3

DIGITAL BUKAN CUMAN ALAT TETAPI “CARA

BERPIKIR”
Rabiul Rahman
220401501022
TEKNOLOGI PENDIDIKAN,UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Rahmanrabiul593@gmail.com

ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan ini istilah-istilah digital menguasai hampir setiap aspek
kehidupan manusia. Ruang publik penuh dengan terminologi baru yang berkaitan dengan digital,
social media, big data, artificial intelegent(AI), internet of things (IoT), cloud computing,
mobility & pervasive computing, robotics dan masih banyak istilah-istilah lain yang terdengar
baru bagi masyarakat kebanyakan.
Dampak dari kekuatan digital itu begitu terasa oleh hampir setiap lapisan masyarakat.
Terjadi disrupsi dan dekontruksi tatanan kehidupan sosial dan bisnis.Setiap insan di dunia ini
sepertinya dipaksa oleh keadaan untuk mampu beradaptasi dengan digitalisasi semua aspek
kehidupan. 
Perilaku sosial berubah drastis akibat kekuatan digital yang merasukinya. Bagaimana kita
berkomunikasi, berbelanja, bahkan untuk mencari jodoh menjadi berbeda dengan menggunakan
teknologi digital. Perubahan perilaku sosial tidak hanya disebabkan oleh inovasi teknologi
digital. Melainkan juga oleh pengorganisasian sosial yang menciptakan ruang untuk kreatifitas
manusia. Teknologi tidak memberi dampak apa-apa sampai manusia memberi makna. 
Bagi organisasi bisnis perubahan menjadi mutlak adanya, penyusunan strategi bisnis
harus selaras dengan perubahan besar yang diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan ini.
Transformasi digital menjadi sebuah keharusan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi organisasi
dan individu-individunya jika tidak ingin tergerus aliran jaman yang mengalir begitu deras

PENDAHULUAN
Transformasi digital apabila kita mengacu pada transformasi kegiatan bisnis dan
organisasi adalah bagaimana membuat organisasi itu mampu memanfaatkan perubahan digital itu
secara maksimal bagi strategi bisnis agar profitibiltas meningkat dan proses bisnis menjadi lebih
cepat dan efesien.
Transformasi digital sebuah organisasi sangat membutuhkan kontribusi indvidu-individu
yang berada di dalamnya yang memiliki pola pikir digital (digital mindset) bukan hanya mampu
mengimplementasikan teknologi digital paling mutakhir saja.
Pola pikir digital bukan cuma tentang kemampuan mengoperasikan teknologi digital
secara teknis, namun merupakan sikap dan perilaku yang memiliki orientasi  untuk
memanfaatkan teknologi digital dalam aktivitasnya bagi kepentingan organisasi. Tanpa adanya
pola pikir digital dari para individunya, sebuah organisasi akan sulit untuk menjalankan
transformasi digital ke arah yang dikehendakinya.
Bagi organisasi menjadi sangat penting untuk mampu mengidentifikasi dan
mengembangkan pola pikir digital pada setiap individu dan talenta yang ada dalam
organisasinya, karena itu merupakan langkah awal yang sangat krusial bagi sebuah perjalanan
transformasi digital. Karena sejatinya masa depan digital itu adalah manusianya. 
PEMBAHASAN
Apa yang akan kita bahas?
WHY: Digital bisa dijadikan sekaligus cara berpikir
TIPS: Menjadikan digital cara berpikir sebagai
PENTING: Digital sebagai alat atau cara berpikir

BELAJAR/BEKERJA
Masuk kedunia digital secara intens
BERKOMUNIKASI
Media komunikasi digital semakin banyak
BERTRANSAKSI
E-money menjadi pengganti posisi mobile banking

WHY
ALAT VS CARA BERPIKIR:
ALAT: Belanja online,pesan tiket, makanan dan minuman
Belajar daring,nonton film,dengar music dkk
CARA BERPIKIR: Bagaimana kita menanggapi status orang lain?
Bagaimana kita tidak menyebarkan berita hoax minimal tidak berkedok
“grup sebelah”\
TIPS
MEREKA MENEMUKAN APA YANG BERHASIL,DAN MENIRUNYA.
Memanfaatkan suatu media untuk sejumlah media
ADOPSI HAL YANG BISA DILAKUKAN
Jadikan sebagai Langkah strategis
DIGITAL MINDSET
Mampu memasukkan teknologi ke dalam peran sehari hari dan mengambil nillai tambah
darinya

-PENTING
DUNIA KOMUNIKASI KEHIDUPAN MANUSIA
-Kualitas komunikasi menurun -Hidup dalam “Vibes assumption
-Mencoba menghapus gap antar generasi -Mental health menjadi isu sentral
-Proses semua terkesan ringan -Generasi tanpa filter Lahirnya UU
ITE(No
Cross check first)

PENUTUP:
“Kamu tidak perlu pergi jauh untuk melihat kebencian dan pelecehan yang terjadi secara online
bahkan menggunakan media sosial itu anti sosial karena orang orang selalu hanya melihat ponsel
mereka.”

DAFTAR PUSTAKA:
https://www.kompasiana.com/fery87654/5d1414e8097f3653c0374dc2/digital-bukan-cuma-alat-
tapi-cara-berpikir
https://youtu.be/XBVKO2CNQJ4

Anda mungkin juga menyukai