Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan dari kelompok 9:

1. Bagaimana pendapat Anda mengenai lowongan pekerjaan dengan persyaratan


berpenampilan menarik? Apakah hal tersebut merupakan suatu bentuk
diskriminasi?
Jawab:
Mengenai hal ini opini saya pribadi jika dalam bentuk persentase 50% pro dan 50%
kontra. Di Indonesia memang sering kali dijumpai lowongan pekerjaan tertera syarat fisik
seperti berpenampilan menarik (good looking), tinggi badan sekian, berat badan sekian,
umur sekian, dan sebagainya. Sebenarnya hal ini dapat dikatakan sebagai diskriminasi
dalam pembatasan kesempatan bekerja. Padahal, setiap orang berhak untuk mendapat
kesempatan bekerja. Tapi, di sisi lain memang berpenampilan menarik dapat berperan
untuk menjaga citra atau profesionalitas perusahaan. Berpenampilan menarik mungkin
dibutuhkan bagi pegawai frontline untuk menciptakan kesan baik pertama yang dirasakan
oleh orang lain ketika bertemu. Seperti resepsionis, kasir, teller bank, pramugari, dan lain
sebagainya.
Saya tidak setuju jika good looking menjadi penilaian mutlak dalam rekrutmen tanpa
mempertimbangkan keahlian atau kemampuan pelamar. Apabila lowongan pekerjaan
hanya mengandalkan berpenampilan menarik, maka dapat berpotensi menyumbang angka
pengangguran di Indonesia. Syarat berpenampilan menarik pada lowongan pekerjaan
tentu akan berpengaruh bagi tenaga kerja yang merasa dirinya tidak termasuk dalam
kriteria tersebut.
Saya setuju jika syarat berpenampilan menarik diterapkan untuk posisi frontline
dengan mempertimbangkan keahlian pelamar. Oleh karena itu sebaiknya seleksi
rekrutmen tidak hanya mengedepankan penampilan semata tanpa melihat skill yang
dimiliki, namun juga mengutamakan keahlian atau keterampilan calon pekerja.

2. Menurut Anda, mengapa hal-hal kecil dari penampilan sampai diatur sedemikian
rupa? Jelaskan menurut versi terbaik Anda!
Jawab:
Penampilan diatur sampai sedemikian rupa karena penampilan merupakan salah satu
kunci sukses dalam bekerja, terutama pekerjaan yang banyak berinteraksi dengan
pelanggan. Penampilan merupakan hal yang pertama kali dilihat saat seseorang
berinteraksi dengan orang lain. Sebelum melihat lebih jauh sifat, kepribadian, dedikasi,
dan profesionalitas seseorang, penampilan merupakan hal yang pertama kali dilihat.
Penampilan dapat mempengaruhi citra diri hingga menyangkut citra perusahaan tempat ia
bekerja. Penampilan seseorang menjadi kesan pertama bagi orang lain. Penampilan yang
menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Misalnya, seseorang
berpenampilan rapih, serasi, dan pantas, wangi, jika seseorang bau badan dengan pakaian
yang lusuh akan membuat klien, pelanggan, atau orang lain yang berinteraksi dengannya
merasa tidak nyaman. Penampilan diri dapat mencerminkan kepribadian seseorang.
Orang yang kurang memperhatikan penampilannya seringkali dinilai sebagai orang yang
berkepribadian kurang menarik. Contoh lainnya cara berjalan yang penuh percaya diri
akan memberikan citra positif pada orang tersebut sehingga tampak lebih berwibawa.
Terdapat istilah dress for success yang popular di dunia kerja. Yaitu apa yang kita pakai
akan berpengaruh pada apa yang akan kita raih.

3. Sebagai pekerja kantoran mengapa kita harus memperhatikan cara berjalan, cara
berdiri, dan cara duduk?
Jawab:
Pekerja kantoran harus memperhatikan cara berjalan. Hal ini karena cara berjalan
seseorang dapat mencerminkan pribadi orang tersebut. Orang yang berjalan dengan baik
dan penuh percaya diri akan memberikan kesan yang baik dan terlihat lebih berwibawa.
Orang yang jalan dengan lesu, loyo, dan lamban bisa mencerminkan bahwa orang
tersebut malas dan tidak ada gairah hidup.
Pegawai kantoran juga perlu memperhatikan cara berjalan, cara berdiri dan cara
duduk dengan postur tubuh yang tegak dan tidak bungkuk untuk menjaga kesehatannya.
Dalam bekerja, pegawai kantor seringkali menghabiskan waktu dengan duduk dalam
jangka yang lama. Oleh karena itu perlu mengatur cara duduk agar tidak merasa pegal
dan lelah, sehingga dapat terhindar dari resiko penyakit akibat kerja seperti sakit
punggung, leher, saraf kejepit, dan lain-lain. Duduk dengan tegak mampu meningkatkan
sirkulasi udara dan kapasitas paru-paru. Ketika kita membungkuk, paru-paru tidak
memiliki ruang untuk mengembang sepenuhnya.
Berdasarkan penelitian, postur tubuh yang tegap saat duduk, berdiri, maupun berjalan
memiliki banyak manfaat. Selain terhindar dari gangguan kesehatan fisik, postur tegak
(baik saat duduk, berdiri, maupun berjalan) mampu meningkatkan konsentrasi, rasa
percaya diri, memiliki lebih banyak energi dan rasa optimis, serta mampu melawan stress.

4. Selain low back pain, penyakit apa lagi yang akan dialami oleh pekerja kantoran?
Sertakan alasannya!
Jawab:
Selain low back pain, terdapat beberapa resiko penyakit lain yang mengancam pekerja
kantoran, antara lain:
1) Muscoskeletel disorders atau MSDs
Pekerjaan yang sering dilakukan sambil duduk, terlebih lagi posisi duduk yang kurang
tepat dapat memicu penyakit akibat kerja di bagian punggung dan leher yang disebut
muscoskeletel disorders atau MSDs.
2) Sakit kepala
Bekerja selama berjam-jam di depan layar komputer juga dapat memicu penyakit
akibat kerja berupa sakit kepala.
3) Mata tegang
Mata tegang diduga menjadi penyakit paling umum yang dialami pegawai kantor. Hal
ini disebabkan oleh pekerjaan kantoran yang mengharuskan bekerja di depan layar
sepanjang hari terlebih lagi kurangnya waktu istirahat bisa mengakibatkan mata
kering dan sensasi nyeri
4) Penglihatan kabur
Bekerja di depan komputer menatap layar monitor selama berjam-jam dapat membuat
penglihatan kita terganggu.
5) Carpal tunnel syndrome
Selain itu, pekerja kantoran yang sering mengetik dalam jangka waktu yang lama
berpotensi terkena penyakit akibat kerja berupa carpal tunnel syndrome atau gejala
nyeri pergelangan tangan, jari-jari yang terasa kebas atau kaku seperti kesemutan.
6) Depresi
Tidak hanya penyakit fisik, tekanan kerja yang tinggi dan beban kerja yang berlebihan
pada pekerja kantoran juga bisa berakibat pada kesehatan mental seperti stress dan
depresi. Budaya kerja dan rekan kerja yang toxic juga dapat menimbulkan
terganggunya kesehatan mental kita.

Anda mungkin juga menyukai