Anda di halaman 1dari 6

TUGAS DAN LATIHAN

Nama : Giovanni Paulina Pakpahan (1221151013)


Kelas : BK REG B 22
M. Kuliah : Praktikum BK Karir
Dosen Pengampuh : Asiah, M.Pd

Soal
1. Jelaskan pengertian konseling karir menurut 3 orang ahli, setelah itu operasionalkan pengertian tersebut
menurut pendapatmu !
Jawaban :
1. Menurut Mohamad Surya Konseling karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha
membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-
baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan
diri dalam perjalanan hidupnya.
2. Menurut Mohamad Surya sebagaimana dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi menyatakan bahwa
penyuluhan karir (career counseling) merupakan teknik bimbingan karir melalui pendekatan individual
dalam serangkain wawancara penyuluhan (counseling interview). Penyuluhan merupakan pengkhususan
kegiatan penyuluhan dalam masalah khusus yaitu masalah karir.
3. Menurut Ahmad Juntika Konseling karir adalah bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan perkembangan, dan penyelesaian masalahmasalah karir, seperti pemahaman terhadap jabatan
dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan
perencanaan dan perkembangan karir, penyesuaian pekerjaan dan penyelesaian masalah-masalah karir
yang dihadapi.
4. Pengertian konseling karir menurut saya adalah suatu proses membantu klien dalam menemukan fakta
tentang dirinya dan dunia kerja yang sebelumnya belum ia ketahui dan pahami. Dengan ini seorang
individu dapat membuat perencanaan dan pilihan secara lebih tepat.

2. Dalam proses konseling terdapat 3 model yang dapat digunakan dalam pemberian layanan konseling
karir. Jelaskan dan berikan contoh dari masing-masing model tersebut !
Jawaban :
1. Directive counselling
Dipelopori oleh G.williamson yang model ini dilaksanakan oleh konselor dalam membantu klien, disini
klien berperan aktif dalam mengambil inisiatif dalam proses konseling sehingga klien hanya menerima
masalah yang dikemukakan oleh konselor. Maksudnya konselor berperan penting menentukan pekerjaan
klien tanpa meminta pendapat klien, sehingga klien menerima komitmen yang diputuskan oleh konselor.
Contohnhya : Konselor harus menjadi pendengar yang baik jika ingin memahami masalah karyawan
sehingga keluh kesah karyawan dapat tercurahkan dengan baik.
2. Non-directive Counseling: Pendekatan ini berkebalikan dengan pendektan directive counseling,
dimana pendekatan non-directive counseling berfokus pada karyawan itu sendiri. Konselor akan
mendorong karyawan untuk bisa mencurahkan segala perasaannya. Tidak ada unsur pemberian nasihat,
konselor hanya mencoba mengurai segala unek-unek yang sedang dirasakan oleh karyawan, baik
pemikiran negatif maupun pemikiran positif. Dengan ini, karyawan akan mengetahui apa yang
sebenarnya dihadapi dan dapat memilih solusi yang cocok digunakan.

Conothnya : Konselor memberikan gambaran dan mengarahkan pembicaraan klien, sehingga klien dapat
menggali potensi yang ada pada dirinya dan bisa menentukan sendiri pekerjaan yang diinginkan.

3. Cooperative Counseling: Pendekatan yang terakhir ini adalah gabungan dua tipe sebelumnya, dimana
bentuk konseling dapat dimulai dengan tipe non-directive counseling kemudian pada pertengahan sesi
diganti menjadi tipe directive counseling. Hadirnya pendekatan ini untuk menciptakan kerjasama saling
menguntungkan antara konselor dan karyawan dalam menerapkan diskusi kedua sisi dalam masalah.

Contohnya : Bagaimana cara konselor dalam menyelesaikan masalah karir pada sekelompok orang yang
membutuhkan pengarahan karir pada sekelompok orang yang membutuhkan pengarahan karir
kedepannya, agar mereka mengetahui bakat dan kemampuan yang mereka miliki dari setiap masing-
masing individu.

3. Dalam memberikan pelayanan konseling sebutkan dan jelaskan apa saja yang dapat dilakukan dalam
model konseling karir (eklektif). Dan rincikan proses layanan konseling tersebut.

Jawaban :

Job Insecurity adalah perasaan tidak nyaman seperti kecemasan, perasaan terancam atau ragu ketika
menghadapi pekerjaan di tempat kerja. Hal ini bisa disebabkan karena lingkungan, kemampuan, maupun
penilaian diri sehingga muncul rasa tidak percaya diri untuk menyelesaikan pekerjaan.

1. Trauma Sosial

Perasaan insecure pada lingkungan kerja bisa hadir dengan merasa malu atau tidak nyaman dengan posisi
yang dimilikinya. Rasa rendah diri ini bisa terjadi karena trauma dari masa lalu yang belum selesai.
Misalnya trauma bersosial karena pernah di bully atau direndahkan oleh seseorang di masa lalunya
sehingga ia masih merasakan rasa rendah diri dan meragukan kemampuan di waktu tertentu.

Trauma ini bisa terbawa di lingkungan kerja dengan merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya
dalam menyelesaikan pekerjaan atau sulit merasa percaya diri ketika berkomunikasi dengan rekan kerja
atau atasan. Trauma dari masa lalu ini jika tidak di handle dengan baik akan mempengaruhi pergaulan di
dalam tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
2. Lingkungan

Lingkungan bisa menjadi salah satu penyebab kamu merasakan insecure. Insecure bisa muncul ketika
kamu merasa lingkungan yang ditinggali tidak imbang dengan diri, seperti kemampuan ataupun gaya
bekerja di dalam tempat kerja tersebut bisa membuatmu merasa tidak percaya diri. Hal ini terjadi karena
adanya tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri atau rasa khawatir karena tidak bisa mengikuti ritme
kerja di lingkungan tersebut.

Pun lingkungan yang tidak memberikan dukungan yang baik juga akan memperburuk kondisi kamu.

3. Kurang Menguasai Pekerjaan

Penyebab insecure selain dari luar diri juga disebabkan dari dalam diri, yaitu kurang menguasai
pekerjaan. Ketika kamu masuk di bidang yang kamu tidak kuasai umumnya akan merasa kurang percaya
diri. Namun untuk beberapa orang kurangnya kemampuan ini bisa menjadi motivasi untuk mempelajari
lebih giat sehingga bisa mengimbangi kemampuan yang dibutuhkan di lingkungan kerja tersebut.

4. Perubahan Kondisi Perusahaan

Perubahan pada diri perusahaan misalnya pada keuangan sampai dengan ketenagakerjaan membuat
karyawan bisa mengalami job insecurity dengan merasa khawatir apakah bisa skill yang dimilikinya tetap
dibutuhkan di masa depan dan lainya.

Setiap waktu pastinya perusahaan terus meningkatkan performanya, dimulai dari efisiensi untuk bertahan,
pendisiplinan, memajukan dengan teknologi dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan seperti ini
membuat karyawan merasa tergeser dan merasakan job insecurity.

Kondisi internal perusahaan seperti politik kantor, masalah keuangan yang terus menurun maupun
kurangnya produksi perusahaan juga sangat berperan dalam kondisi karyawan.

Beberapa tanda insecure adalah

1. Merasa tidak yakin atau minder dengan kemampuan diri


2. Ingin selalu dipuji
3. Menghindari interaksi dengan lingkungan sekitar
4. Suka membandingkan diri dengan yang lain
5. Tidak menjadi diri sendiri
6. Merasa tidak yakin bisa mempertahankan posisi kerja

Improve diri untuk menunjang performa kerja agar tidak lagi insecure, salah satunya dengan tetap
menjaga nilai kehadiran karyawan dengan baik setiap harinya dengan begitu kamu dinilai sebagai
karyawan tertib dan pekerja keras.

Cara mengatasi job insecurity :

1. Kenali Diri

Hal dasar untuk mengatasi masalah insecurity adalah dengan memahami kondisi diri sendiri dengan
begitu kamu lebih mengenal diri dengan baik, dengan mengenal diri, kamu lebih tau apa kelebihan dan
kekuranganmu. Mengetahui potensi diri dengan baik bisa menghindari rasa rendah diri.

Pastinya juga membuatmu lebih realistis. Penerimaan akan diri seperti kelemahan akan membuatmu terus
belajar, sehingga kamu fokus mencari cara untuk berkembang bukan menghadapinya dengan terpuruk.

2. Improve Skill

Ketika kamu merasa insecure karena kemampuanmu lebih kurang daripada yang lainya. Ini bisa menjadi
motivasi kamu untuk terus mengasah kemampuan kamu dan mempelajari hal-hal yang kamu kurang
kuasai sehingga kamu bisa menunjukkan kemampuanmu ke lingkungan kerja. Hal ini lebih memberimu
manfaat jika bisa di handle dengan baik.

3. Ganti Pola Pikir

Setelah cara dilakukan dengan mengenali diri sendiri, cara mengatasi job insecurity adalah mengatur pola
pikir kamu. Insecure bisa terjadi karena kamu merasa tidak yakin dengan dirimu dan dengan
kelemahanmu.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada baiknya kamu menerima
kelemahan dan fokus untuk mengembangkan kelebihan sehingga kamu akan lebih dikenal karena
kemampuanmu. Pola pikir sangat mempengaruhi pemikiran kamu, jadi akan lebih baik kamu melihat
segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda untuk mengurasi rasa insecure mu.

4. Lebih Rileks

Salah satu penyebab job insecurity adalah kamu terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu seperti
sikap perfeksionis dimana semua yang ada pada dirimu harus sempurna. Kamu bisa lebih rileks dalam
menghadapi pergaulan di dunia kerja, tidak semuanya harus dipikirkan secara dalam-dalam. Jika kamu
lebih santai dalam menghadapi sesuatu pastinya masalah pekerjaan tidak akan membebanimu terlalu
berat. Tinggal bagaimana kamu menghadapinya.

Rincian proses layanan bimbingan karir

1. Tahap Pembentukan

Dalam tahap ini guru bimbingan konseling menjelaskan tentang pengertian bimbingan konseling karir,
bimbingan kelompok serta menjelaskan tujuan, manfaat dan harapan yang ingin dicapai setelah
melaksanakan kegiatan bimbingan individu (jika karyawan sendiri) dan bimbingan kelompok unutuk
yang lebih dari 3 orang.

2. Tahap Peralihan

Setelah melakukan tahap pembentukan maka tahap selanjutnya yaitu tahap peralihan dimana konselor
menjelaskan kepada anggota kelompok bahwasanya kegiatan yang berteman rendahnya minat
melanjutkan pekerjaan ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada
tahap peralihan ini konselor lebih memfokuskan pada permasalahan karyawan yaitu rendahnya minat dia
terhadap pekerjaannya.

3. Tahap Kegiatan
Pada tahap kegiatan ini konselormenjelaskan atau mengemukakan satu topik atau pembahasan tentang
“rendahnya minat dalam melanjutkan pekerjaan” . Konselor menjelaskan tentang pengertian minat,
pentingnya pekerjaan ini untuk masa depan atau arah kedepannya bagaimana, sebab dan factor yang
menyebabkan rendahnya minat dalam melanjutkan pekerjaan.

Dalam kegiatan ini juga klien diperkenankan untuk menjawab, menyanggah jawaban, ataupun
memberikan pendapat kepada apa saja yang dikatakan oleh konselornya.

4. Tahap Pengakhiran

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan ini, konselor menyampaikan bahwa kegiatan ini akan
segera berakhir dan ditutup. Konselor meminta klien untuk menyampaikan kesimpulan dari kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai