Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
Kelompok 5
KELAS BKI 4E
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan industri, tidak jarang para karyawan mengalami yang
namanya stress. Hal ini bisa diakibatkan beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan
waktu, kualitas penyelia yang jelek, iklim politik yang tidak aman, wewenang yang tidak
memadai untuk melaksanakan tanggung jawab, konflik, frustasi dan masih banyak
kesenjangan yang lain yang terjadi. Pada dasarnya karyawan ataupun buruh di suatu industry
membutuhkan konselor sebagai tenaga yang membantu mereka dalam berprestasi dalam
bekerja. Karena prestasi kerja bergantung pada suasana hati pribadi dan kondisi fisik serta
lingkungan kerjanya. Sehingga diperlukan Manajemen Konseling yang baik untuk
menciptakan kondisi atau lingkungan industri yang baik dan kondusif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
teman sejawatnya, betapapun tinggi kemampuan teknis dan kemampuan
intelektualnya, pastilah dia tidak akan betah bekerja di tempat itu dan tidak mampu
bekerja dengan maksimal. Maka penekanan perilaku dalam dunia industri akan
mempengaruhi prestasi kerjanya. Untuk itu konselor diperlukan dalam dunia industri
untuk mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh karyawan agar mampu
mengoptimalkan potensinya dalam bekerja. Tidak hanya itu, konselor juga diharapkan
dapat membantu para pemimpin ataupun manejer dalam industri dalam menangani
masalah atau kondisi serta kesejahteraan karyawan. Sehingga dengan Adanya
bimbingan dan konseling di dunia industri dapat menempatkan kondisi sosial dan
psikologis dari lingkungan kerja memiliki arti yang lebih penting dari pada kondisi
kerja fisik. Kondisi sosial dan psikologis tersebut meliputi:
1) kelompok-kelompok informal antara pekerja,
2) sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya
3) komunikasi antar tenaga kerja.
Manfaat adanya bimbingan dan konseling industri sangat diperlukan, seperti: dapat
meningkatkan efisiensi, motivasi dan kepuasan para pekerja. Selain itu, dapat juga
bermanfaat untuk meneliti dan menganalisis perilaku manusia sebagai konsumen.
6
Setelah mendapatkan insight karyawan harus melakukan suatu tindakan untuk
menyelesaikan masalahnya. Jika karyawan merasa ragu dan bingung untuk
mengambil keputusan dalam bertindak maka konselor dapat memberikan
berbagai pilihan rencana tindakan.
7) Menilai hasil dan mengakhiri konseling
Langkah ini adalah langkah terakhir untuk melihat keberhasilan jalannya
konseling berdasarkan sejauh mana klien mencapai tujuan konseling.
Keputusan untuk mengakhiri atau menghentikan konseling merupakan
keputusan bersama antara konselor dan karyawan berdasarkan dua hal yaitu
apakah tujuan konseling telah terpenuhi dan apakah hasil dari konseling sudah
didapat.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling Industri adalah pembahasan suatu masalah dengan
seorang karyawan yang mempunyai masalah dengan maksud untuk membantu
karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalahnya secara lebih baik. Konseling
bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mental karyawan. Konseling adalah suatu
pertukaran gagasan dan perasaan antara dua orang manusia, yakni antara konselor dan
yang diberi bimbingan sehingga merupakan suatu tindakan berkomunikasi. Konseling
bersifat rahasia, sehingga karyawan akan merasa bebas berbicara secara terbuka
tentang permasalahannya. Konseling juga mencakup masalah pekerjaan dan pribadi,
karena kedua jenis maslah ini bisa mempengaruhi prestasi kerja karyawan.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas guna untuk belajar agar lebih baik
penyusunan makalah selanjutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsgd.ac.id/29888/1/Harja.BK%20INDUSTRI.pdf
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/download/1853/1682