Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI PERINDUSTRIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu : Dr.Imam Mujahid,S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Reza Nanda : 201221017


2. Silma Adila Zahwa : 201221173
3. Almalia Putri Nurhaini: 201221183

KELAS BKI 4E

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDHIN DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas dengan judul “Manajemen Bk di perindustrian” dengan lancar dan baik.
Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajarkan dan memberi petunjuk kami dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang yakni dengan Agama Islam.
Tugas makalah ini memuat pendahuluan, pembahasan, penutup, dan daftar
pustaka. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Bimbingan dan Konseling pada semester IV ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Dengan pembuatan makalah ini semoga
kegiatan belajar pada materi ini bisa menambah seumber-sumber pengetahuan. Kami
sadar dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kritik
dan saran sangat kami butuhkan. Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan industri, tidak jarang para karyawan mengalami yang
namanya stress. Hal ini bisa diakibatkan beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan
waktu, kualitas penyelia yang jelek, iklim politik yang tidak aman, wewenang yang tidak
memadai untuk melaksanakan tanggung jawab, konflik, frustasi dan masih banyak
kesenjangan yang lain yang terjadi. Pada dasarnya karyawan ataupun buruh di suatu industry
membutuhkan konselor sebagai tenaga yang membantu mereka dalam berprestasi dalam
bekerja. Karena prestasi kerja bergantung pada suasana hati pribadi dan kondisi fisik serta
lingkungan kerjanya. Sehingga diperlukan Manajemen Konseling yang baik untuk
menciptakan kondisi atau lingkungan industri yang baik dan kondusif.

B. Rumusan Masalah

1 . Pengertian bimbingan konseling industri?

2. Manfaat adanya bimbingan konseling Islam di dunia industri?

3. Problem dalam BK industri?

4. Langkah langkah konseling industri?

C. Tujuan Masalah

1 . Untuk mengetahui pengertian dari Bimbingan Konseling Industri.

2 . Untuk mengetahui manfaat Bimbingan Konseling di dunia Industri.

3 . Untuk mengetahui problem dalam BK industri.

4 . Untuk mengetahui langkah-langkah konseling industri.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Konseling Industri


Bimbingan konseling Industri dapat diartikan yaitu , merupakan ilmu terapan yang
menalaah dan menangani masalah perilaku manusia yang timbul dalam proses
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Sutarto (2010), konseling di
industri diadakan dalam program khusus untuk menciptakan dan memelihara
lingkungan kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan
karyawan,membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah
mereka dengan cara mereka sendiri. Dengan demikian, bimbingan dan konseling
industri merupakan hubungan timbal balik antara konselor dengan klien dalam
lingkungan kerja yang mempunyai sifat profesional. Timbal balik itu terjadi dalam:
1) Interaksi antara dua orang yaitu seorang karyawan dan seorang konselor.
2) Karyawan yang datang pada konselor biasanya mengalami atau mempunyai
masalah.
3) Karyawan datang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya baik atas
kemauan sendiri atau atas anjuran perusahaan.
4) Konselor terlatih dan mempunyai teoretik yang umum berlaku.
5) Tujuan konseling ini menolong dan membantu klien untuk dapat mengerti dan
menerima keadaannya, yang kemudian diharapkan dapat menemukan jalan
keluar dan mengembangkan potensi dirinya.
6) Proses konseling menitikberatkan pada masalah yang jelas, terang dan nyata
serta dalam kesadaran diri.
7) Konseling bersifat rahasia, sehingga karyawan akan merasa bebas berbicara
secara terbuka tentang permasalahannya. Konseling juga mencakup masalah
pekerjaan dan pribadi, karena kedua jenis maslah ini bisa mempengaruhi
prestasi kerja karyawan.

B. Manfaat adanya Bimbingan Konseling dalam industri


Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi bagian dari suatu kelompok kerja
dan tim kerja tertentu. Jika dia tidak sanggup bekerjasama secara kooperatif dengan

4
teman sejawatnya, betapapun tinggi kemampuan teknis dan kemampuan
intelektualnya, pastilah dia tidak akan betah bekerja di tempat itu dan tidak mampu
bekerja dengan maksimal. Maka penekanan perilaku dalam dunia industri akan
mempengaruhi prestasi kerjanya. Untuk itu konselor diperlukan dalam dunia industri
untuk mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh karyawan agar mampu
mengoptimalkan potensinya dalam bekerja. Tidak hanya itu, konselor juga diharapkan
dapat membantu para pemimpin ataupun manejer dalam industri dalam menangani
masalah atau kondisi serta kesejahteraan karyawan. Sehingga dengan Adanya
bimbingan dan konseling di dunia industri dapat menempatkan kondisi sosial dan
psikologis dari lingkungan kerja memiliki arti yang lebih penting dari pada kondisi
kerja fisik. Kondisi sosial dan psikologis tersebut meliputi:
1) kelompok-kelompok informal antara pekerja,
2) sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya
3) komunikasi antar tenaga kerja.
Manfaat adanya bimbingan dan konseling industri sangat diperlukan, seperti: dapat
meningkatkan efisiensi, motivasi dan kepuasan para pekerja. Selain itu, dapat juga
bermanfaat untuk meneliti dan menganalisis perilaku manusia sebagai konsumen.

C. Problematika dalam BK Industri


Kebutuhan akan konseling semakin meningkat akibat semakin beragamnya
masalah yang dihadapi karyawan. Ketika diterpa masalah emosi dan perilaku, para
karyawan dapat mengambil manfaat layanan konseling industri. Contohnya, seorang
karyawan merasa tidak aman dengan pengunduran diri, sedangkan karyawan lain
ragu-ragu mengambil resiko yang disyaratkan suatu promosi jabatan, sehingga
karyawan tersebut tidak bisa berkembang dalam pekerjaannya. Sebagian besar
masalah yang membutuhkan konseling berhubungan dengan emosi (Yuwono dan
Bagus, 2005). Tekanan emosi pada karyawan industri sering terjadi akibat gesekan
dalam pekerjaan. Emosi dapat terjadi di luar kendali dan menyebabkan karyawan
berbuat hal yang merusak diri mereka sendiri. Mereka bisa meninggalkan pekerjaan
karena konflik sepele yang kelihatannya besar bagi mereka, atau mereka bisa saja
merusak semangat perusahaan mereka. Para manajer menginginkan karyawan mereka
untuk memelihara kesehatan mental yang baik dan menyalurkan emosi mereka pada
jalur yang membangun agar mereka dapat bekerja sama secara efektif. Disinilah
alasan mengapa diperlukan adanya proses konseling yang diharapkan dapat mencegah
5
supaya masalah masalah tersebut tidak timbul. konflik individu dalam industri adalah
sebuah persepsi yang berbeda dalam melihat suatu situasi dan kondisi yang
selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi-aksi sehingga menimbulkan pertentangan
dengan pihak-pihak tertentu. Setiap manusia pastilah memiliki perbedaan, dan
perbedaan itu terjadi karena berbagai sebab seperti latar belakang experience,
reference, family, pendidikan, organisasi, dan lain sebagainya. Perbedaan inilah yang
secara langsung maupun tidak langsung memicu konflik. Konflik yang tinggi bisa
berpengaruh pada produktivitas yang dihasilkan, produktivitas yang tinggi juga harus
didukung dengan kondisi kerja yang kondusif atau jauh dari konflik.

D. Langkah Langkah Konseling Industri


1) Tahapan menyatakan kepedulian dan membentuk kebutuhan akan bantuan
Dengan kepedulian dan perhatian terhadap karyawan dapat membentuk rasa
keinginan dan semangat untuk menyelesaikan masalahnya, sehingga karyawan
akan menunjukkan suatu keseriusan dan kejujuran terhadap masalah yang
sedang dihadapinya. Kemudian memberikan penjelasan dan pengertian agar
klien menyadari atas perlunya bantuan untuk menyelesaikan masalahnya dan
karyawan bersedia masuk dan terikat dalam proses konseling.
2) Membentuk hubungan
Karyawan dan konselor memulai proses membangun suatu hubungan yang
bercirikan kepercayaan, keyakinan, dengan didasari atas keterbukaan dan
kejujuran atas semua pernyataan karyawan dan konselor dalam proses
konseling.
3) Menentukan tujuan dan eksplorasi pilihan
Dalam langkah ini dilakukan pembahasan masalah dengan melakukan diskusi
dengan karyawan untuk mengeksplorasi tujuan konseling.
4) Menangani masalah
Konselor berusaha untuk dapat menentukan prioritas masalah karyawan yang
harus ditangani sehingga dapat mengarahkan karyawan untuk benar-benar
mengungkapkan masalahnya dan berdiskusi untuk memecahkannya.
5) Menumbuhkan kesadaran, menumbuhkan kesadaran pada karyawan agar
karyawan benar-benar mengetahui dengan jelas masalah yang dihadapinya.
6) Merencanakan cara bertindak

6
Setelah mendapatkan insight karyawan harus melakukan suatu tindakan untuk
menyelesaikan masalahnya. Jika karyawan merasa ragu dan bingung untuk
mengambil keputusan dalam bertindak maka konselor dapat memberikan
berbagai pilihan rencana tindakan.
7) Menilai hasil dan mengakhiri konseling
Langkah ini adalah langkah terakhir untuk melihat keberhasilan jalannya
konseling berdasarkan sejauh mana klien mencapai tujuan konseling.
Keputusan untuk mengakhiri atau menghentikan konseling merupakan
keputusan bersama antara konselor dan karyawan berdasarkan dua hal yaitu
apakah tujuan konseling telah terpenuhi dan apakah hasil dari konseling sudah
didapat.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling Industri adalah pembahasan suatu masalah dengan
seorang karyawan yang mempunyai masalah dengan maksud untuk membantu
karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalahnya secara lebih baik. Konseling
bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mental karyawan. Konseling adalah suatu
pertukaran gagasan dan perasaan antara dua orang manusia, yakni antara konselor dan
yang diberi bimbingan sehingga merupakan suatu tindakan berkomunikasi. Konseling
bersifat rahasia, sehingga karyawan akan merasa bebas berbicara secara terbuka
tentang permasalahannya. Konseling juga mencakup masalah pekerjaan dan pribadi,
karena kedua jenis maslah ini bisa mempengaruhi prestasi kerja karyawan.

Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas masih banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas guna untuk belajar agar lebih baik
penyusunan makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/29888/1/Harja.BK%20INDUSTRI.pdf

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/download/1853/1682

Anda mungkin juga menyukai