Anda di halaman 1dari 54

Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN DALAM PROSES


PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK PADA
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
KELAS 1 MEDAN

SKRIPSI

OLEH

GEBRINA INDAH SIRAIT

17.840.0114

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2022

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN DALAM PROSES


PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK PADA
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
KELAS 1 MEDAN

SKRIPSI

OLEH

GEBRINA INDAH SIRAIT

17.840.0114

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN

2022

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

LEMBAR PERNYATAAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

ABSTRAK

PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN DALAM PROSES


PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK PADALEMBAGA
PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1 MEDAN

GEBRINA INDAH SIRAIT


17.840.0114

Penerapan sanksi pidana bagi anak seringkali menimbulkan persoalan


dilematis baik secara yuridis, sosiologis maupun secara filosofis. Untuk
hal tersebut maka diperlukan konsep pemidanaan yang lebih
humanistanpa harus diberikan sanksi penjara untuk anak. Konvensi
negara-negara di dunia mencerminkan paradigma baru untuk
menghindari peradilan pidana anak. Adapun penelitian ini memiliki
penyusunan masalah sebagai berikut: 1.Bagaimana pengaturan hukum hak
atas Pendidikan terhadap narapidana anak di Indonesia ? 2.Bagaimana
pemenuhan hak atas pendidikan serta hambatan dalam proses pembinaan
terhadap narapidana anak pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)
Kelas I Medan ?. Jenis penelitian ini merupakan peneltian Normatif yaitu
suatu penelitian yang hanya didasarkan pada peraturan tertulis dimana
dalam pengolahan data yang terdapat selama proses penelitian berupa
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Upaya- upaya LPKA Kelas
1 Medan telah menggambarkan bahwa LPKA Kelas 1 Medan selalu
berupaya agar teralisasinya peraturan-peraturan yang telah di keluarkan oleh
pemerintah dalam menjamin agar setiap anak memperoleh pendidikan tanpa
terkecuali bagi narapidana anak. Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Serta
Hambatan dalam Proses Pembinaan Terhadap Narapidana Anak pada
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan terdapat
program–program rehabilitasi sosial yang berorientasi ke pendidikan non
formal maupun formal bagi narapidana anak. Hambatan- hambatan yang
dialami LPKA Kelas 1 Medan salah satunya jarak sehingga terhambatnya
pemenuhan data-data para narapidana anak. meskipun ada beberapa hak
mereka yang terbatasi karena adanya konsekuensi sanksi hukum. Namun
demikian masih diperlukan koreksi terhadap substansi hukum yang belum
memberikan batasan-batasan tertentu yang belum jelas mengenai masalah
yang menyangkut subyek dan obyek hukum mengenai hak pendidikan Anak
Didik Lembaga Pemasyarakatan demi kesejahteraan anak itu sendiri.

Kata Kunci : Hak Pendidikan,Pembinaan, Narapidana Anak.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

ABSTRACT

FULFILLMENT OF THE RIGHT TO EDUCATION IN THE PROCESS OF


THE COLLABORATION OF CHILD PRISONERS IN THE INSTITUTION
FOR THE SPECIAL DEVELOPMENT OF CLASS 1 CHILDREN

GEBRINA INDAH SIRAIT

17.840.0114

The application of criminal sanctions for children often creates dilemmatic


problems, both juridically, sociologically and philosophically. For this reason, a
more humanistic concept of punishment is needed without having to be given prison
sanctions for children. The conventions of countries in the world reflect a new
paradigm to avoid juvenile criminal justice. This research has the following
formulation of problems: 1. How is the legal arrangement for the right to education
for child prisoners in Indonesia? 2. How is the fulfillment of the right to education
and obstacles in the process of fostering child prisoners at the Class I Medan
Special Child Development Institute (LPKA)?. This type of research is a normative
research, which is a research that is only based on written regulations where the
data processing contained during the research process is in the form of library
research and field research. The efforts of LPKA Class 1 Medan have illustrated
that LPKA Class 1 Medan always strives for the realization of the regulations that
have been issued by the government in ensuring that every child gets an education
without exception for child prisoners. Fulfillment of the Right to Education and
Obstacles in the Process of Coaching Child Prisoners at the Class I Medan Special
Child Development Institute (LPKA) there are social rehabilitation programs
oriented to non-formal and formal education for child prisoners. One of the
obstacles faced by LPKA Class 1 Medan is distance, which hampers the fulfillment
of data on child prisoners. although some of their rights are limited due to the
consequences of legal sanctions. However, it is still necessary to correct the legal
substance that has not provided certain unclear boundaries regarding issues
related to legal subjects and objects regarding the education rights of Correctional
Students for the welfare of the child itself.

Keywords: Right to Education, Guidance, Child Prisoners.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas ridhonya saya dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi yang saya ajukan

adalah “PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN DALAM PROSES

PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK PADA LEMBAGA

PEMBINAAN KHUSUS ANAK ( Studi Kasus LPKA Kls I MEDAN)”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi di

Fakultas Hukum Universitas Medan Area. Peneliti menyadari begitu banyak

dukungan dari pihak yang selama ini menemani dalam menyelesaikan studi dan

tugas akhir ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis dengan penuh hormat

mengucapkan terimakasih dan mendoakan semoga Allah memberikan balasan

terbaik kepada:

1 Kepada kedua orang tua penulis. Untuk Ayahanda Latief Sirait SH dan

Ibunda Alfarida Saragih yang telah menjadi orang tua terhebat, yang selalu

memberikan perhatian, dan kasih sayang serta doa yang takkan dapat

penulis balas.

2 Bapak Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc, selaku Rektor Universitas

Medan Area.

3 Bapak Dr. M. Citra Ramadhan, S.H, M.H. selaku Dekan di Fakultas Ilmu

Hukum Universitas Medan Area.

i
UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

4 Ibu Arie Kartika, SH., MH. selaku Kepala Program Studi Hukum Pidana.

5 Bapak Zaini Munawir, SH., M.Hum, selaku Ketua Penguji dalam sidang

skripsi.

6 Ibu Marsella, SH., M.Kn , selaku dosen Pembimbing I,

7 Ibu Beby Suryani Fitri, SH, MH, selaku dosen Pembimbing II,

8 Bapak Alvin Hamzah Nst, SH., MH, selaku Sekretaris dalam penyusunan

skripsi,

9 Bapak Johanes Perpulungen Sitepu Staff LPKA, sebagai Narasumber

Penulis dalam melengkapi data penelitian untuk penulisan skripsi,

10 Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ilmu Hukum Universitas Medan Area

yang telah memberikan, ilmu, serta pendidikan pada peneliti hingga dapat

menunjang dalam penyelesaian skripsi ini.

11 Aldi Hotma K Sitanggang Amd.Pel, yang telah membantu, memberikan

doa, dan menemani saya dengan sabar selama proses bimbingan, serta

memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

12 Adik saya tercinta HS Hamdani Sirait, Chindy Fariza Sirait, Chandy Fariz

Sirait, Rika Ramadani.

13 Untuk keluarga besar penulis yang telah mendukung dan mendoakan selama

ini.

14 Teman-teman Atika Mawaddah Azhar SH, Dermala Purnama Sari SH,

Martayuni Sembiring, Jihan Novia, Ayu Rizky Monica yang telah

menemani di setiap harinya dalam pengerjaan penulisan skripsi ini.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

15 Teman-teman seperjuangan Universitas Medan Area terkhusus stambuk ‘17

yang telah memberikan dukungan dan semangat yang namanya tidak dapat

disebutkan satu persatu.

16 Serta semua unsur staff administrasi Universitas Medan Area yang selalu

membantu dalam memberikan fasilitas kepada penulis.

17 Seluruh pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat di sebutkan

satu persatu dalam skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, penulis masih

melakukan kesalahan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis meminta

maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan yang dilakukan penulis. Peneliti

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan

referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Kebenaran datangnya dari

Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis. Semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita semua.

Medan, 28 Juli 2022

Gebrina Indah Sirait

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10

E. Hipotesis......................................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 13

A. Tinjauan Umum Tentang Hak Atas Pendidikan .............................................. 13

1 Defenisi Hak........................................................................................... 13

2 Jenia-jenis Hak ....................................................................................... 14

3 Hak Atas Pendidikan .............................................................................. 15

B. Tinjauan Umum Tenatang Pembinaan ............................................................. 20

1 Defenisi Pembinaan ............................................................................... 20

2 Tujuan Pembinaan .................................................................................. 20

C. Tinjauan Umum Tentang Narapidana Anak..................................................... 21

1 Defenisi Narapidana Anak ................................................................... 21

2 Klasifikasi Sanksi Pidana Anak ........................................................... 22

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

F. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I


Medan ............................................................................................................. 24

1 Defenisi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Medan.............. 24

2 Tugas Pokok Dan Fungsi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas


Medan ..................................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28

A. Waktu Dan Tempat Penelitian ......................................................................... 28

1 Waktu Penelitian ................................................................................... 28

2 Tempat Penelitian.................................................................................. 29

B. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 29

1 Jenis Dan Sifat....................................................................................... 29

2 Sumber Data .......................................................................................... 29

3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 30

4 Analis Data ........................................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 32

A. Hasil Penelitian................................................................................................. 32

1 Asas Sistem Peradilan Pidana Anak ..................................................... 32

2 Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Narapidana Anak ............... 34

B. Pembahasan ...................................................................................................... 37

1 Pengaturan Hukum Hak atas Pendidikan Terhadap Narapidana Anak

Penyalahguna Narkotika di Indonesia .................................................. 37

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

2 Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Serta Hambatan dalam Proses

Pembinaan Terhadap Narapidana Anak pada Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan .................................................. 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 60

A. SIMPULAN .............................................................................................. 60
B. SARAN ..................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan anugerah Tuhan sebagai generasi baru yang terus

berkembang dianggap sebagai aset yang dapat diandalkan untuk menjadi penerus

bangsa untuk menjadi sumber daya manusia. dengan memiliki karakter strategis

untuk upaya pembangunan nasional. Mengingat pentingnya karakter keberadaan

anak pada dinamika kehidupan ini, baik dalam masyarakat,bangsa dan juga negara

dengan dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, sehingga pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang khusus

akan masa depan anak dengan mempertegas peraturan perundang-undangan

guna mendukung, melindungi, serta

memperhatikan akan hak dasar anak.1

Meluasnya peredaran serta penggunaan obat-obatan berbahaya belakangan ini

menimbulkan keprihatinan bahwa efek penggunaan narkoba secara langsung

mampu berdambak buruk terhadap masa depan negara. Namun, kebanyakan orang

tidak sadar dan memiliki keyakinan bahwa narkoba bukan menjadi urusan mereka.

Hanya saja ketika hal tersebut terjadi kepada mereka bahwa anak-anak mereka

sudah menjadi korban akan dampak bahayanya penggnaan narkoba tersebut

sehingga berdampak pada kehancuran masa depan anak mereka dan

Budijanto, O. W. (2017). Pemenuhan Hak Pendidikan Bagi Anak Didik


1

Pemasyarakatan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak the Fulfillment on the Right to Education
for Juvenile Criminals in the Juvenile Special Correction Facility. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum,
7(1), 62-72.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 1 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

menyadari bahwa Narkoba dan psikotropika dapat ditemukan dimana saja, tidak

hanya klub malam namun terdapat pada kampus dan juga sekolahan.2

Narkotika merupakan permasalah serius pada setiap negara, baik itu negara

berkembang, miskin maupun modern. Hal ini didasarkan pada instrumen

internasional, United Nations Convention Againts Illict Traffic In Narcotics Drugs

and Psyhotropic Substance1988, sehingga Indonesia meratifikasi Undang- Undang

Nomor 7 Tahun 1997 Tentang Pengesahan Konvensi PBB tentang Pemberantasan

Peredaran Gelap Narkotik dan Psikotropika dimana poin penting dengan

mengesahkan undang-undang tersebut berisi bersisi hal-hal sebagai berikut (1)

Masyarakat dunia fokus akan prioritas dan perhatian khusus bagi permasalahan

akan pemberantasan dan juga peredaran narkotika juga psikotropika.; (2)

Pemberantasan peredaran gelap narkotika dan psikotropika merupakan masalah

bagi semua negara yang harus dikelola bersama.; (3) Ketentuan yang diatur dalam

Single Convention on Narcotic Drugs 1961, protokol 1972 tentang pengubahan

konvensi tunggal tentang obat-obatan narkotika 1961 dan konvensi psikotropika

1971, harus ditegaskan serta dilakukan penyempurnaan sebagai perangkat hukum

pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika dan psikotropika.; (4)

Perlunya penguatan dan peningkatan fasilitas hukum dengan efektif dalam hal

kerjasama internasional dalam hal pemberantasan tindak pidana organisasi

kejahatan transnasional pada kegiatan peredaran gelap narkotika dan psikotropika.3

2
O.C Kaligis dan Soedjono Dirdjosisworo, Narkoba dan Peradilannya Di
Indonesia, O.C. Kaligis & Associates, Jakarta, 2006,hlm 2
3
Syaiful Bakhri, Kejahatan Narkotik dan Psikotropika Suatu Pendekatan Melalui
Kebijakan Hukum Pidana, (Bekasi: Gramata Publishing, 2012), h. 103-104 dalam Lampatta, M.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 2 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Tindak pidana narkotika sebagai pidana khusus (extraordinary crime) tentunya

menjadi fokus penting terutama bagi pelaku yang merupakan narapidana dalam hal

pemberian hak remisi. Konsep remisi yang telah dikenal di seluruh dunia sebagai

"Remission" ( apardon grante for anoffence ), kemudian Indonesia bertindak

sebagai pemberian remisi, telah diatur dalam Pasal 14 (1) Undang- Undang Nomor

12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan juga Peraturan Pemerintah (PP)

sebagai acuan dalam pelaksanaan dengan tidak melakukan diskriminasi pidana atau

jenis tindak pidana.4

Selama penjalanan proses hukum, begitu banyak hak anak yang tidak

diberikan, seperti hak atas kebebasan, hak untuk tumbuh dan berkembang, dan juga

hak akan pendidikan. Keadaan lembaga pemasyarakatan dan lembaga

pemasyarakatan anak di Indonesia pada umumnya menyebabkan narapidana anak

dan siswa di lembaga pemasyarakatan tidak sepenuhnya mendapatkan program

pembinaan yang diarahkan pada pemenuhan hak anak atas pendidikan (Right of

Education). Sekalipun seorang anak menjadi sasaran tindak pidana atau

penempatan di lembaga pemasyarakatan anak, ketentuan akan anak tetap harus

diutamakan. Keberadaan mereka dalam lembaga pemasyarakatan anak serta akan

status sebagai pelaku kejahatan anak tidak serta merta menghilangkan hak-hak yang

melekat dalam diri mereka untuk tetap dipenuhi juga dilindungi secara layak.5

R., & Yusuf, A. A. (2020). pemenuhan hak mendapatkan remisi terhadap narapidana
penyalahgunaan narkotika di lembaga pemasyarakatan pohuwato. tahkim, 16(1), 30-49.
4
Lilik Mulyadi, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Normatif, Teoretis, Praktik
dan Masalahnya,(Bandung: Alumni, 2007), h.181. dalam Lampatta, M. R., & Yusuf, A. A. (2020).
pemenuhan hak mendapatkan remisi terhadap narapidana penyalahgunaan narkotika di lembaga
pemasyarakatan pohuwato. tahkim, 16(1), 30-49..
5
Budijanto. Loc.Cit.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 3 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Penerapan sanksi pidana terhadap anak seringkali menimbulkan dilema,baik

dari segi hukum, sosiologis maupun filosofis. Secara yuridis, terdapat dilema

paradigmatik terkait penanganan anak yang melakukan tindak pidana. Anak-anak

yang melakukan kejahatan adalah penjahat. Namun secara konseptual, karena

suatu kejahatan dikualifikasikan sebagai korban kejahatan, yang berarti bahwa

korban kejahatan adalah pelakunya sendiri, maka dalam hal suatu tindak pidana

yang menjadi korban (kejahatan) adalah pelakunya sehingga, secara konsep

seorang anak pelaku tindak pidana, selain dikategorikan sebagai pelaku, namun

ia juga merupakan korban.6 Restorative Justice (keadilan restoratif) adalah

alternatif..populer di berbagai belahan..dunia untuk penanganan ABH karena

menawarkan solusi yang komprehensif dan efektif, hal tersebut merupakan

konsep hukuman yang lebih manusiawi, tanpa perlu memenjarakan anak.

Konvensi negara-negara di dunia mencerminkan paradigma baru menghindari

peradilan pidana bagi anak di bawah umur.7

Undang-Undang 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak juga

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak merupakan

undang-undang serta peraturan yang berkaitan dengan anak yang ada di

Indonesia. Tentang tindak pidana yang dilakukan oleh anak, Pasal 16 UU

Perlindungan Anak menyatakan bahwa: 8:

6
emirza, a. r. (2018). kebijakan dan praktek pembinaan narapidana anak pelaku tindak
pidana narkotika di lapas klas ii a narkotika yogyakarta (Master's thesis, Universitas Islam
Indonesia).
7
G. Bazemore & Schiff,Juvenile Justice Reform and Restorative Justice: Building Theory
and Policy from Practice. Willan Publishing, Oregon, 2005, Hal. 5. Dalam emirza, a. r. (2018).
kebijakan dan praktek pembinaan narapidana anak pelaku tindak pidana narkotika di lapas klas ii
a narkotika yogyakarta (Master's thesis, Universitas Islam Indonesia).
8
Ibid.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 4 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

1. Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan,


penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
2. Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.
3. Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan
sebagai upaya terakhir.
Pelaksanaan hak-hak anak didasarkan pada UUD 1945, serta prinsip-

prinsip dasar Konvensi Hak Anak 1990, yang kemudian dimasukkan ke dalam

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Perubahan atas Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2002 terdapat empat prinsip yang diatur sebagai berikut :9

1. Prinsip non diskriminasi : Namun, berdasarkan prinsip ini semua hak

yang terkandung dalam Konvensi Hak Anak harus berlaku untuk

setiap anak, tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelamin,

bahasa, agama, kecacatan atau ketidakhadiran atau status orang tua..

2. Prinsip yang terbaik bagi anak ( best interest the child) : Jika semua

kegiatan yang berkaitan dengan anak dilakukan oleh otoritas

kesejahteraan umum atau pembuat undang-undang, ini menjadi

pertimbangan penting. (pasal 3 ayat 1)

3. Prinsip hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan (

the right to life, survival and development). : Setiap Negara yang

menjadi bagian mengakui hak hidup setiap anak yang tidak dapat

dicabut, dan Negara menjamin kelangsungan hidup dan

perkembangan anak.

4. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak ( respect for the views

of the child) : Prinsip ini terdapat dalam pasal 12 ayat 1

9
Supriyadi W. Eddyono, Pengantar Konvensi Hak Anak, (Jakarta : ELSAM, 2005), hlm 2

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 5 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

konvensi hak anak, yaitu : Negara-negara peserta harus memastikan

bahwa setiap anak, yang memiliki pandangannya sendiri, memiliki

hak untuk mengekspresikan pandangannya secara bebas.

Penempatan anak berdasarkan putusan pengadilan dapat ditempatkan di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Untuk menjatuhkan sanksi

berdasarkan UU SPPA, pelaku anak dapat dikenakan dua jenis sanksi, yaitu

penuntutan untuk tindak pidana di bawah usia 14 tahun (pasal 69, ayat (2)) dan

penuntutan untuk tuntutan pidana pada pelaku berusia 15 tahun atau lebih,

penjelasannya yaitu:

a) Sanksi atas perbuatan yang dapat dikenakan kepada anak antara lain:

(Pasal 82)

1) Dikembali ke orang tua/wali;

2) Diserahkan kepada seseorang;

3) Perawatan di rumah sakit jiwa;

4) Perawatan di LPKS;

5) Kewajiban mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan formal yang

diselenggarakan oleh organisasi publik atau swasta;

6) Pencabutan Surat Izin Mengemudi; dan/atau

7) Perbaikan akibat kejahatan.

b) Sanksi Pidana yang dapat dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana terhadap

anak dibedakan menjadi sanksi pidana pokok dan sanksi pidana

tambahan. (Pasal 71 UU SPPA):

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 6 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

1) Pidana Pokok terdiri atas:

a. Pidana peringatan;

b. Kondisi pidana dengan syarat yang meliputi: pelatihan di luar

lembaga, pengabdian masyarakat atau pengawasan.;

c. Pelatihan kerja;

d. Pembinaan dalam lembaga;

e. Penjara.

2) Pidana Tambahan terdiri dari:

a. Perampasan keuntungan yang diterima dari tindak pidana; atau

b. Pemenuhan kewajiban adat.

Agar hak dari warga binaan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 ayat (1)

dan ayat (2), Pasal 22 ayat (2), Pasal 29 ayat (2), dan Pasal 36 ayat (2) Undang-

undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dapat terselenggara dengan

baik, batas waktu dan prosedur yang berbeda kemudian ditentukan untuk setiap

kelas narapidana, karena setiap kelompok memiliki hak yang berbeda, misalnya

anak-anak nakal tidak berhak atas upah atau tunjangan, anak-anak biasa tidak

berhak atas upah atau tunjangan, dan anak-anak sipil tidak dibayar, lepaskan,

pembebasan bersyarat atau biarkan sampai dibebaskan.10

Lembaga pemasyarakatan Indonesia masih menjadi sorotan publik, karena

kerap menghadapi berbagai persoalan yang belum terselesaikan, mulai dari

kepadatan penduduk, terjadinya pungutan liar, hingga berakhirnya pelaksanaan

layanan perlindungan hak-hak narapidana. Lembaga

10
ibid.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 7 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

pemasyarakatan merupakan tahap akhir dari sistem peradilan pidana, yang terdiri

dari 4 (empat) subsistem yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga

pemasyarakatan. Subsistem lembaga pemasyarakatan sebagai subsistem terakhir

dari sistem peradilan pidana mempunyai tugas

memberikan pembinaan kepada terpidana khususnya perampasan kemerdekaan

dalam acara pidana..11

Buku pedoman penjara dikenal sebagai fasilitas pemasyarakatan dan pelatihan

diberikan oleh petugas pemasyarakatan. Menurut Pasal 7 ayat (1) UU Petugas

Pemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang melaksanakan

tugas di bidang pembinaan, pengamanan, dan kepemimpinan warga binaan

pemasyarakatan. Tujuan dari pembinaan menurut Pasal 2 UU Pemasyarakatan

adalah membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia

seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak mengulangi tindak

pidana, sehingga dapat kembali ke masyarakat, dapat berperan aktif dalam

pembangunan, hidup wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung

jawab..12

Di lembaga pemasyarakatan, petugas pemasyarakatan terdiri dari petugas

pemasyarakatan, petugas pemasyarakatan, dan petugas pemasyarakatan. Petugas

pemasyarakatan adalah petugas yang secara langsung melakukan pembinaan

terhadap narapidana secara individu, kelompok, atau organisasi..13

Utami, P. N., & Indonesia, H. A. M. R. (2017). Keadilan Bagi Narapidana di


11

Lembaga Pemasyarakatan. J. Penelit. Huk. e-ISSN, 2579, 8561.


12
Ibid.
13
Simon, Josias dan Sunaryo, Thomas. Studi Kebudayaan Lembaga Pemasyarakatan
di Indonesia, Lubuk Agung, Bandung, 2011. Hlm 74

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 8 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

B. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman materi dan agar tidak menyimpang dari

pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka dalam penelitian

ini memiliki penyusunan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaturan hukum hak atas Pendidikan terhadap narapidana

anak di Indonesia ?

2. Bagaimana pemenuhan hak atas pendidikan serta hambatan dalam proses

pembinaan terhadap narapidana anak pada Lembaga Pembinaan Khusus

Anak (LPKA) Kelas I Medan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan hak atas pendidikan terhadap

narapidana anak penyalahguna narkotika di Indonesia.

2. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan hak atas pendidikan dalam

proses pembinaan terhadap narapidana anak tindak pidana di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat

bagi para pembaca, yaitu sebagai berikut :

1. Mafaat Teoretis menjelaskan bahwa hasil penelitian untuk memberikan

sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep , teori terhadap

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 9 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

ilmu pengetahuan dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam

suatu penelitian.

2. Manfaat Praktis menjelaskan bahwa hasil penelitian untuk memberukan

sumbangan pemikiran bagi pemecahan permasalahan yang berhubungan

dengan topik atau tema sentral dari suatu penelitian.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan sebuah asumsi atau merupakan sebuah jawaban

sementara terhadap sebuah penelitian. Dalam hal ini hipotesis menggambarkan

perkiraan jawaban yang kemudian kembali diteliti dengan teori-teori yang ada yang

tentunya berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam sebuah

penelitian. Maka atas penjabaran tersebut maka hipotesis penelitian ialah :

1. Ketentuan Hukum Hak Pendidikan Anak Narapidana Penyalahgunaan

Narkoba di Indonesia. UndangUndang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU

SPPA) disahkan oleh DPR RI pada tanggal 30 Juli 2012 dan mulai

diberlakukan dua tahun setelah tanggal pengundangannya, yaitu berlaku

sejak tanggal 31 Juli 2014, yang bertujuan untuk mewujudkan peradilan

yang benar-benar menjamin perlindungan kepentingan terbaik bagi anak

yang berkonflik dengan hukum. Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana

Anak ini merupakan pengganti dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997

tantang Pengadilan Anak (UU Pengadilan Anak).

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 10 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

2. Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Serta Hambatan dalam Proses Pembinaan

Terhadap Narapidana Anak pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Kelas I Medan ada program rehabilitasi sosial yang berfokus pada

pendidikan nonformal dan formal anak-anak narapidana. Hambatan-

hambatan yang dirasakan oleh pihak Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Kelas 1 Medan hal ini wajar, mengingat latar belakang narapidana

anak yang berbeda-beda, namun dalam hal ini petugas sangat menyadari

tugas dan tanggung jawabnya dalam membesarkan anak asuh melalui

berbagai bentuk pelatihan dan pendidikan keterampilan yang bertujuan

untuk memberikan pengetahuan dan mendidik narapidana agar mereka

dapat hidup setelah keluar dari LPKA.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 11 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Hak Atas Pendidikan 1

Pengertian Hak

Hak memiliki artian secara umum. Pengertian hak secara umum adalah

segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir.14

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak memiliki pengertian tentang suatu hal

yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan, untuk berbuat sesuatu

(karena telah ditentukan oleh undang-undang dan aturan), kekuasaan yang benar

atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat.15

Pengertian hak menurut Notonegoro “hak merupakan kuasa untuk

menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh

pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada

prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.”.16 Menurut Srijanti “hak

merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi

kebebasan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan

martabatnya.17 Soerjono Soekanto membagi hak menjadi dua bagian, yakni hak

relatif atau yang bisa diartikan dengan hak searah dan hak absolut atau yang bisa

diartikan dengan hak yang memiliki arah jamak.

14
Widy Wardhana, Pengertian Hak Dan Keawjiban Warga Negara,
http://academia.edu, diakses tanggal 12 Mei 2020
15
ibid
16
Artikel Pendidikan, Pengertian Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli,
http://artikependidikan.id, diakses tanggal 12 Mei 2020
17
ibid

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 12 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Hak untuk memperoleh pendidikan adalah hak setiap warga negara

sebagaimana diatur dalam konstitusi dan pemenuhan terhadap hak tersebut adalah

penghargaan besar bagi hak asasi manusia. Indonesia adalah negara hukum yang

telah menjamin dan mengatur upaya perlindunagn hukum terhadap hak atas

pendidikan dasar bagi warga negara Indonesia. Dalam menyelenggarakan

pendidikan dilakukan sejak adanya amandeman ke 4 UUD 1945 yang selanjutnya

ditindaklanjuti dengan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor 20 tahun 2003. Selain itu Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia juga memberikan perlindungan hukum bagi warga negara Indonesia

untuk dapat memperoleh pendidikan.18

2 Jenis-Jenis Hak

Terdapat beberapa jenis-jenis hak yang terkenal dan sering disebut, hak

tersebut di antaranya yaitu hak absolut, hak positif dan hak negatif, hak legal dan

hak moral, hak khusus dan hak umum, serta hak individual dan hak sosial.

1 Hak Absolut : hak yang memiliki mutlak atau telak tanpa pengecualian, hak

absolut dapat berlaku di mana saja asalkan tidak dipengaruhi oleh situasi

serta keadaan tertentu.

2 Hak Positif dan Hak Negatif : Hak positif adalah hak yang sifatnya positif,

jika seseorang berhak bahwa orang lain berbuat sesuatu untuk dirinya.

Contoh : hak menerima pendidikan, hak menerima pelayanan, dan hak

menerima perawatan kesehatan. Sedangkan hak negatif adalah hak yang

sifatnya negatif, jika seseorang bebas untuk melakukan atau memiliki

Nadziroh, N., Chairiyah, C., & Pratomo, W. (2018). Hak Warga Negara dalam
18

Memperoleh Pendidikan Dasar di Indonesia. Trihayu, 4(3), 259091.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 13 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

sesuatu maka, orang lain tidak boleh menghalangi untuk melakukan atau

memiliki hal tersebut. Contoh : orang lain tidak boleh menghalangi saya

untuk melakukan atau memiliki hal tersebut.

3 Hak Legal dan Hak Moral : Hak legal adalah hak yang didasarkan

berdasarkan hukum dalam salah satu tatanan tertentu, biasanya berasal dari

undang-undang, peraturan, hukum-hukum, atau arsip legal kenegaraan

lainnya. Sedangkan hak moral adalah hak yang berperan dalam struktur

moral, umumnya didasarkan atas asas-asas atau peraturan moral dalam

kalangan masyarakat saja.

4 Hak Khusus dan Hak Umum : Hak khusus adalah hak yang muncul dalam

suatu hubungan khusus antara beberapa individu atau karena peranan

khusus yang dimiliki oleh satu orang terhadap orang lain, sehingga hanya

dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Sedangkan hak umum adalah

hak yang dimiliki oleh semua manusia tanpa terkecuali dan tanpa syarat

tertentu, disebut juga hak asasi manusia.

5 Hak Individu dan Hak Sosial : Hak individual adalah hak yang didapatkan

oleh setiap orang terhadap negara, dimana negara tidak boleh mengganggu

setiap orang untuk mendapatkan hak-hak individunya. Sedangkan hak sosial

adalah hak yang dimiliki oleh tiap anggota masyarakat dalam kaitannya

untuk kepentingan bersama di dalam suatu negara.

3 Hak Atas Pendidikan

Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan utama

untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 14 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber

daya manusia. Pengaturan hak-hak warga atas pendidikan diatur dalam kostitusi

sebagai bentuk jaminan kepastian hukum dan wujud pengakuan negara terhadap

hak-hak warga negaranya. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia,

kewajiban negara dalam pemenuhan hak atas pendidikan dasar tersebut diatur

dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan beberapa

peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan.19

Perundang-undangan Negara Indonesia yang ada telah mampu memberikan

jaminan dan mengatur perlindungan hukum warga negaranya untuk memperoleh

hak atas pendidikan dasar di negaranya sendiri, dari Peraturan Perundang-undangan

yang paling tinggi di Negara Indonesia yaitu

1 Undang Undang Dasar 1945 (sebelum atau setelah diamandemen) maka di

dalam Pembukaannya (Preambule) alinea ke empat tertulis:

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatau Pemerintahan


Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..”

2 Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 kemudian diikuti oleh pasal 31

yaitu:

a) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

b) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib rnembiayainya.

Sujatmoko, E. (2016). Hak warga negara dalam memperoleh pendidikan. Jurnal


19

Konstitusi, 7(1), 181-212.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 15 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

c) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta

akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang

diatur dengan undang-undang.

d) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua

puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari

anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan

penyelenggaraan pendidikan nasional.

e) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

3 Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

a) Pasal 12: “Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan

pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan

meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman,

bertaqwa, bertanggungjawab, berakhlak mulia, bahagia dan sejahtera

sesuai dengan hak asasi manusia”

b) Pasal 60: “Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan

minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya”

4 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 16 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

a) Pasal 1 ayat (18): “Wajib belajar adalah program pendidikan minimal

yang harus diikuti oleh warga Negara Indonesia atas tanggung jawab

pemerintah dan pemerintah daerah”.

b) Pasal 4 ayat (1): “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan

berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak

asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan

bangsa”.

c) Pasal 5 ayat (1): “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu”.

d) Pasal 6 ayat (1): “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai

dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”.

e) Pasal 7 ayat (2): “Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban

memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.”

f) Pasal 8: “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan”.

g) Pasal 11 ayat (1): “Pemerintah dan pemerintah daerah wajib

memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya

pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi”.

5 Peraturan Internasional Yang Menjamin Hak Setiap Manusia Untuk

Memperoleh Pendidikan.

a) Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia : Pasal 26 ayat (1): “Setiap

orang berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan harus

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 17 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

dengan cuma-cuma, setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan

pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus diwajibkan”.

b) Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya :

Pasal 13 ayat (1): “Negara-negara peserta kovenen ini mengakui hak

setiap orang alas pendidikan.” Mereka menyetujui bahwa pendidikan

harus diarahkan pada perkembangan kepribadian manusia seutuhnya

dan kesadaran akan harga dirinya serta memperkuat penghormatan hak

asasi dan kebebasan manusia yang mendasar. Mereka selanjutnmya

setuju bahwa pendidikan hams memungkinkan semua orang untuk

berpartisipasi secara efektif dalam suatu masyarakat yang bebas,

memajukan saling pengertian, toleransi serta persahabatan antar bangsa

dan semua kelompok, ras, etnis atau agama, dan lebih memajukan

kegiatan-kegiatan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memelihara

perdamaian.

c) Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya : Pasal

13 ayat (2) huruf a: “Negara-negara peserta kovenan ini mengakui

bahwa untuk mengupayakan hak itu secara penuh : Pendidikan dasar

harus diwajibkan dan tersedia secara cuma-cuma bagi semua orang”.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 18 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

B. Tinjauan Umum Tentang Pembinaan

1 Pengertian Pembinaan

Pembinaan adalah usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna untuk memperoleh hasil yang baik. Menurut Arifin pembinaan yaitu

usaha manusia secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian serta

kemampuan anak, baik dalam pendidikan formal maupun non formal.20 Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan secara efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik serta

mempertahankan dan meyempurnakan apa yang telah ada yang sesuai dengan yang

diharapkan.21

Istilah pembinaan menurut etimologi berasal dari kata dasar “bina”, yang

berasal dari bahasa arab “bana” yang berarti membina, membangun, mendirikan,

dan mendapat awalan pe dan akhiran an sehingga menjadi kata pembinaan yang

mempunyai arti usaha, tindakan, dan kegiatan.22

2 Tujuan Pembinaan

Tujuan pembinaan secara umum adalah melatih atau mendidik individu

maupun kelompok, dengan tindakan dan kegiatan-kegiatan yang mendukung

tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,

Pembinaan adalah proses, dan Perbuatan, cara Membina, Pembaharuan,

Penyempurnaan, Usaha, Tindakan dan Kegiatan yang dilakukan Secara Budaya

M Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang,


20

2008), hlm. 30
21
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), hlm 193
22
Alwi Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm 152

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 19 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Guna dan Berhasil untuk memperoleh hasil yang lebih baik.23 Menurut Masdar

Helmy, pembinaan mengcakupi segala ikhtiar (usaha-usaha), tindakan dan kegiatan

yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas beragama, bidang akhlak dan bidang

kemasyarakatan.24

Pembinaan atau bimbingan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan yang

akan dicapai. Tujuan dari bimbingan yaitu sebagai berikut :25

a. Untuk membantu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan

tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar

belakang yang ada, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.

b. Menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai

wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan

yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan

C. Tinjauan Umum Tentang Narapidana Anak

1. Defenisi Narapidana Anak

Narapidana anak yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan

menjalani pidana di lembaga pemasyarakatan anak paling lama sampai berumur

18 tahun. Perlu diketahui bahwa sebutan anak pidana sejak UU SPPA

diundangkan dikenal dengan Anak yang Berkonflik dengan Hukum yaitu anak

23
Departemen dan Pendidikan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta:
Balai Pustaka,1989), Cet 2, hal.23
24
Masdar helmy, peranan Dakwah dalam pembinaan umat,(Semarang: Dies Natalies,
IAIN Walisongo semarang) hal. 31
25
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Grasindo hlm 22

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 20 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

yang telah berumur 12 tahun, tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga

melakukan tindak pidana.26

Selain itu, istilah LAPAS Anak sudah tidak lagi dikenal. Pasal 104 UU

SPPA mengatur, setiap Lapas Anak harus melakukan perubahan sistem menjadi

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (“LPKA”) sesuai dengan UU SPPA maksimal

3 tahun. Yang dimaksud dengan LPKA yakni lembaga atau tempat anak menjalani

masa pidananya. Pada saat UU SPPA mulai berlaku, anak negara dan/atau anak

sipil yang masih berada di LAPAS Anak diserahkan kepada:

1 Orang tua/wali;

2 Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (“LPKS”), yakni

lembaga atau tempat pelayanan sosial yang melaksanakan

penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak/keagamaan; atau

3 Kementerian atau dinas yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang sosial.

2. Klasifikasi Sanksi Pidana Anak

Sistem peradilan pidana anak adalah keseluruhan proses penyelesaian

perkara anak yang berhadapan hukum mulai tahap penyidikan sampai dengan tahap

pembimbingan setelah menjalani proses pidana yang berdasarkan perlindungan,

keadilan, non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, penghargaan terhadap

anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak, proporsional, perampasan

kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir

26
Pasal 1 (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang (SPPA)

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 21 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

dan penghindaran balasan (vide Pasal 1 angka 1 dan Pasal 2 Undang-Undang RI

Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.27

Penjatuhan hukuman terhadap anak yang berkonflik hukum dapat

dikenakan pidana dan tindakan, dan anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai

berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini.

Bahwa terhadap anak yang berkonflik hukum yang belum berusia 14 tahun

hanya dapat dikenai tindakan bukan pemidanaan, yang meliputi pengembalian

kepada orang tua, penyerahan kepada seseorang, perawatan di rumah sakit jiwa,

dan perawatan di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS),

kewajiban mengikuti pendidikan formal dan atau pelatihan yang diadakan oleh

pemerintah atau badan swasta dan pencabutan Surat Ijin Mengemudi, dan perbaikan

akibat tindak pidananya. Sedangkan anak yang sudah berusia 14 tahun ke atas

tersebut dapat saja dijatuhi pidana dengan macam-macam pidana sebagaimana

dalam Pasal 71 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak, yakni sebagai berikut:

1 Pidana pokok yang terdiri dari a. pidana peringatan; b. pidana bersyarat

(pembinaan lembaga, pelayanan masyarakat, pengawasan); c. pelatihan

kerja; d.pembinaan dalam lembaga dan penjara;

2 Pidana tambahan berupa perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak

pidana, pemenuhan kewajiban adat.

Apabila dalam hukum materil seorang anak yang berkonflik hukum

diancam pidana kumulatif berupa pidana penjara dan denda, maka pidana denda

diganti denan pelatihan kerja paling singkat 3 bulan dan paling lama 1 tahun.

Pengadilan Negeri Palopo “Sekilas tentang Sistem Peradilan Pidana Anak”


27

https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/363-sekilas-tentang-sistem-peradilan-pidana-
anak diaskes 24 Maret 2022

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 22 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Pidana pembatasan kebebasan yang dijatuhkan terhadap anak paling lama ½ dari

maksimun pidana penjara yang diancamkan terhadap orang dewasa (Pasal 79 ayat

2 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak), sedangkan terhadap ketentuan minimum khusus pidana penjara tidak

berlaku terhadap anak (Pasal 79 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak).

Penahanan terhadap anak yang berkonflik hukum ditempatkan pada

Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS), sedangkan tempat anak menjalani

masa pidananya ditempatkan pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Kemudian terhadap tempat anak mendapatkan pelayanan sosial berada pada

Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS).

D. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas

1 Medan

1. Defenisi LPKA Kelas 1 Medan

Lembaga Pemasyarakatan adalah Unit Pelaksana Teknis

Pemasyarakatan yang merupakan tempat untuk melakukan pembinaan dan

pengamanan narapidana dananak didik pemasyarakatansehingga perlu

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) agar dapat

memberikan pelayanan pemasyarakatan secara maksimal.

Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau disingkat dengan LPKA

merupakan tempat Anak menjalani masa pidananya. LPKA sendiri merupakan Unit

Pelaksana Teknis yang kedudukannya berada di bawah dan sekaligus bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Sejak munculnya

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 23 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) yang

menggantikan UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, setiap Lapas

Anak dituntut untuk melakukan perubahan sistem menjadi LPKA. Hal ini karena

Lapas Anak dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dan

perkembangan sistem peradilan pidana anak. Perubahan nama ini bukan saja berupa

perubahan nomenklatur atau pembentukan organisasi baru saja namun lebih pada

perwujudan transformasi penanganan terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum

(ABH) di Indonesia. Saat ini sudah ada 33 LPKA yang berada di setiap provinsi di

Indonesia.28

2. Tugas Pokok dan Fungsi LPKA Kelas 1 Medan

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Pembinaan Khusus Anak, disebutkan bahwa LPKA memiliki tugas dan fungsi

sebagai berikut :

Tugas : Melaksanakan pembinaan anak didik pemasyarakatan.

Adapun jenis-jenis pembinaan di LPKA adalah sebagai berikut :

a Pembinaan Kepribadian yang meliputi kegiatan kerohanian,

kesadaran hukum, jasmani, kesadaran berbangsa dan bernegara serta

kegiatan lainnya. Bentuk kegiatan dari Pembinaan

Mirna Fitri Nur C.D. “mengenal lembaga pembinaan khusus


28
anak”
https://www.pemasyarakatan.com/mengenal-lembaga-pembinaan-khusus-anak/ diaskes pada
tanggal 24 Maret 2022

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 24 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Kepribadian yang umumnya dilakukan di LPKA antara lain seperti

; kewajiban untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan

kepercayaan misalnya Sholat 5 waktu dan mengaji bagi yang

beragama Islam; penyuluhan hukum; mengikuti kegiatan upacara

bendera; perayaan hari besar keagamaan dan sebagainya.

b Pembinaan Keterampilan yang ditekankan pada pemberian

kemampuan khusus sesuai bakat dan minat Anak yang dapat

menunjang potensinya seperti misalnya kegiatan pertanian,

pertukangan, peternakan, kesenian dan pelatihan vokasional yang

dapat bermanfaat di dunia kerja.

c Pendidikan Formal dan Non Formal yaitu bentuk pembinaan yang

memfasilitasi Anak dari sisi akademik. Tidak dapat dipungkiri

bahwa ketika seorang Anak harus menjalani masa pidana, maka

seringkali akses mereka terhadap pendidikan menjadi terhambat.

Oleh karena itu LPKA harus memastikan bahwa setiap Anak

mendapatkan haknya akan pendidikan baik berupa sekolah formal

melalui kerjasama dengan sekolah tertentu atau pendidikan non-

formal berupa kejar paket melalui kerjasama dengan lembaga

terkait.

Fungsi :

a Registrasi dan klasifikasi yang dimulai dari penerimaan, pencatatan

baik secara manual maupun elektronik, penilaian, pengklasifikasian,

dan perencanaan program;

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 25 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

b Pembinaan yang meliputi pendidikan, pengasuhan, pengentasan dan

pelatihan keterampilan, serta layanan informasi;

c Perawatan yang meliputi pelayanan makanan, minuman dan

pendistribusian perlengkapan dan pelayanan kesehatan;

d Pengawasan dan penegakan disiplin yang meliputi administrasi

pengawasan, pencegahan dan penegakan disiplin serta pengelolaan

pengaduan; dan

e Pengelolaan urusan umum yang meliputi urusan kepegawaian, tata

usaha, penyusunan rencana anggaran, pengelolaan urusan keuangan

serta perlengkapan dan rumah tangga

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 26 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2021, ada

pun waktu penelitian sebagai berikut :

WAKTU PENELITIAN 2020-2021

No. KEGIATAN April Mei Maret Juni-Juli

2021 2021 2021- 2022

Mei 2022

Pengajuan
Usulan
Penelitian
1.

2. Seminar
Proposal
Pengajuan
3.
Data Riset
Penyusunan
4.
Skripsi
Bimbingan
5.
Skripsi

6. Meja Hijau

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 27 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak karena LPKA

yang menjadi tempat objek penelitian.

B. Metodologi Penelitian

1 Jenis Penelitian dan Sifat Peelitian

Jenis penelitian ini merupakan peneltian Normatif yang artinya adalah

penelitian yang dilakukan guna bertujuan untuk meneliti penetapan ketentuan-

ketentuan Undang-Undang dan perundang-undangan dalam kaitannya dengan

Pemenuhan hak atas pendidikan dalam proses pembinaan terhadap narapidana anak

tindak pidana29.

Sifat penelitian ini adalah analisi berdasarkan hukum positif yang mengarah

kepada penelitian hukum yang normatif, yaitu suatu penelitian yang hanya

didasarkan pada peraturan tertulis. Penelitian hukum normatif atau kepustakaan

tersebut mencakup penelitian asas-asas hukum, sistematika hukum, taraf

sinkronisasi vertikal dan horizontal, dan perbandingan hukum maupun sejarah

hukum.30

29
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
hlm. 86
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
30

Singkat, Raja Grafindo Persada,Jakarta,Hlm13-14

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 28 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap, jelas, akurat, serta

valid mengenai objek yang diteliti, maka sangat dibutuhkan jenis dan sumber data

yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

Sehingga jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni:31

1. Data Primer

Data primer merupakan data dan sumber data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama (informen inti) atau informasi yang diperoleh secara langsung

di lokasi penelitian atau objek/subjek penelitian.32 Data primer yang dimaksud

yakni hasil wawancara langsung di LPKA Kelas 1 Medan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data dan sumber data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

seperti dokumen-dokumen seperti peraturan perundang- undangan dan hasil

penelitian terdahulu yang dijadikan pembanding atau rujukan oleh peneliti.

3. Teknik pengumpulan Data

31
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm 62
32
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet hlm.225

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 29 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

a . Penelitian Kepustakaan : Penelitian kepustakaan (data sekunder).

Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dsn

informasi dengan bantuan macam-macam materiil yang terdapat di ruang

perpustakaan, misalnya buku, majalah, naskah, kisah sejarah dokumen /

dll.

b. Penelitian Lapangan : Penelitian lapangan yaitu penelitian yang

mengambil data langsung di lapangan (data primer). Penelitian lapangan

dilakukan sdalam kancah kehidupan sebenarnya. Penelitian lapangan

dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya. Penelitian lapangan

lapangan pada hakikaynya merupakan metode untuk menemukan secra

khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat di tengah

masyarakat.

4. Analisis Data

Untuk mengolah data yang terdapat selama proses penelitian berupa

penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, maka hasil penelitian

menggunakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan suatu

gambaran yang kompleks, meneliti kata-kata menjadi suatu kalimat dari data yang

di dapat, dan laporan terperinci sehingga dapat menyelesaikan suatu masalah.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 30 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Pengaturan Hukum Hak atas Pendidikan Terhadap Narapidana Anak

Penyalahguna Narkotika di Indonesia. UndangUndang Sistem Peradilan

Pidana Anak (UU SPPA) disahkan oleh DPR RI pada tanggal 30 Juli 2012

dan mulai diberlakukan dua tahun setelah tanggal pengundangannya, yaitu

berlaku sejak tanggal 31 Juli 2014, yang bertujuan agar dapat terwujud

peradilan yang benar-benar menjamin perlindungan kepentingan terbaik

terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. Undang-Undang Sistem

Peradilan Pidana Anak ini merupakan pengganti dari Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 1997 tantang Pengadilan Anak (UU Pengadilan Anak).

Pengaturan khusus mengenai kepentingan sekolah anak yang berhadapan

dengan hukum, diatur berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 15 Tahun 2010

tentang Pedoman Umum Penanganan Anak yang Berhadapan dengan

Hukum dalam Bab III huruf G tentang Tugas dan Wewenang Kementerian

dan Lembaga Terkait lainnya yang tertulis. Upaya-upaya LPKA Kelas 1

Medan telah menggambarkan bahwa LPKA Kelas 1 Medan selalu berupaya

agar teralisasinya peraturan-peraturan yang telah di keluarkan oleh

pemerintah dalam menjamin agar setiap anak memperoleh pendidikan tanpa

terkecuali bagi narapidana anak

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 59 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

2. Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Serta Hambatan dalam Proses Pembinaan

Terhadap Narapidana Anak pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak

(LPKA) Kelas I Medan terdapat program–program rehabilitasi sosial yang

berorientasi ke pendidikan non formal maupun formal bagi narapidana anak.

Pendidikan non-Formal berupa, Pusat Kegiatan

Belajar Mengajar (PKBM) Bina Tunas Muda Cakrawala, Pusat Kegiatan

Belajar Mengajar (PKBM) Bina Anak Cakrawala, Pendidikan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pengetahuan Beragama, serta

Pendidikan keterampilan dan Pendidikan keperamukaan. Pendidikan

Formal : Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Medan

berkerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk pelaksanaan

kejar paket untuk lulusan SD,SMP, maupun SMA. Serta Bina Anak

Nusantara : program pendidikan selama 1 Tahun untuk mendapatkan Ijazah.

Program ini baru mulai direalisasikan pada tahun 2021

Hambatan- hambatan yang dialami terdapat beberapa faktor yaitu, Jarak

tempuh,putus sekolah dan Broken Home. Hambatan-hambatan yang

dirasakan oleh pihak Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1

Medan merupakan sesuatu yang sangat wajar terjadi, mengingat latar

belakang narapidana anak yang beragam namun dalam hal ini petugas

begitu menyadari mengenai tugas serta tanggung jawabnya untuk membina

anak binaan dengan berbagai bentuk pelatihan keterampilan serta

pendidikan yang bertujuan guna memberikan pengetahuan serta melatih

anak binaan agar dapat hidup mandiri setelah keluar dari LPKA.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 60 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

B. SARAN

1. Pengaturan Hukum Hak atas Pendidikan Terhadap Narapidana Anak

Penyalahguna Narkotika di Indonesia secara yuridis peneliti berpendapat

bahwa peraturan berkaitan dengan hak-hak pendidikan bagi narapidana

tersebut sangat mendukung terkait jaminan hak pendidikan anak yang

wajib diberikan oleh negara ataupun masyarakat tanpa adanya

diskriminasi apakah itu dari segi ekonomi, gender bahkan ketika anak

tersebut bermasalah dengan hukum dan harus tinggal di sebuah lembaga

pemasyarakatan anak, meskipun ada beberapa hak mereka yang terbatasi

karena adanya konsekuensi sanksi hukum. Namun demikian masih

diperlukan koreksi terhadap substansi hukum yang belum memberikan

batasan-batasan tertentu yang belum jelas mengenai masalah yang

menyangkut subyek dan obyek hukum mengenai hak pendidikan Anak

Didik Lembaga Pemasyarakatan demi kesejahteraan anak itu sendiri.

2. Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Serta Hambatan dalam Proses

Pembinaan Terhadap Narapidana Anak pada Lembaga Pembinaan

Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan perlu lebih lagi untuk

meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) baik dari segi

kualitas maupun kuantitas, sehingga dalam melakukan tugasnya yang

berkaitan dengan kegiatan pendidikan maupun keterampilan dapat

menciptakan sistem pembinaan keterampilan yang lebih baik lagi.

sehingga hal ini dapat memberdayakan kembali para narapidana anak

setelah selesai anak diidk menjalankan pembinaan di LPKA Klas I

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 61 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Tanjung Gusta Medan untuk kembali kedalam lingkungan masyarakat.

Dan terkait hambatan-hambatan selama proses penerapan sistem

pembinaan di LPKA sangat diharapkan kepada pemerintah pusat untuk

memciptakan sebuah peraturan-peraturan yang lebih khusus dan

mengatur terkait pembinaan anak didik pemasyarakatan agar tepat

sasaran.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 62 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

C I Harsono Hs,1995, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Jakarta:

Djambatan,

Departemen dan Pendidikan kebudayaan Cet ke,2, 1989, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional,2008, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.

Dwidja Priyatno, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di

Indonesia, Refika Aditama, Bandung.

Hasan Alwi,2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Kisbiyanto,2010, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus,

Cet. 1

Lilik Mulyadi, 2007, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia.

Normatif, Teoretis, Praktik dan Masalahnya, Bandung: Alumni.

M Arifin,2008, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Jakarta:

Bulan Bintang, 2008.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 63 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Masdar helmy, peranan Dakwah dalam pembinaan umat, Semarang:

Dies Natalies, IAIN Walisongo semarang.

Maulana Hasan Wadong,2000, Pengantar Advokasi dan Hukum

Perlindungan Anak Jakarta: GrafindO.

O.C Kaligis dan Soedjono Dirdjosisworo, 2006, Narkoba dan

Peradilannya Di Indonesia, O.C. Kaligis & Associates, Jakarta.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta:

Grasindo.

Simon, Josias dan Sunaryo, Thomas.2011, Studi Kebudayaan Lembaga

Pemasyarakatan di Indonesia, Lubuk Agung, Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyadi W. Eddyono,2005, Pengantar Konvensi Hak Anak, Jakarta :

ELSAM.

Syaiful Bakhri, Kejahatan Narkotik dan Psikotropika Suatu Pendekatan

Melalui Kebijakan Hukum Pidana, (Bekasi: Gramata Publishing, 2012

Yesmil Anwar, 2006, Saat Menuai Kejahatan, Sebuah Pendekatan

Sosiokultural kriminologi, Hukum, dan HAM , Bandung: PT Refika Aditama.

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 64 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

B. JURNAL

Aditama, S. G. (2021). pemenuhan hak pendidikan bagi anak didik

pemasyara\[]=katan di lembaga pemasyarakatan khusus anak (lpka). nusantara:

Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(3), 34-41.

Budijanto, O. W. (2017). Pemenuhan Hak Pendidikan Bagi Anak Didik

Pemasyarakatan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak the Fulfillment on the Right

to Education for Juvenile Criminals in the Juvenile Special Correction Facility.

Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 7(1), 62-72.

Emirza, A. R. (2018). kebijakan dan praktek pembinaan narapidana anak

pelaku tindak pidana narkotika di lapas klas ii a narkotika Yogyakarta (Master's

thesis, Universitas Islam Indonesia).

Kusuma,F.P.(2013).Implikasi Hak-Hak Narapidana dalam Upaya- upaya

Pembinaan Narapidana dalam Sistem Pemasyarakatan. Jurnal Hukum Pidana dan

Penanggulangan kejahatan,2(2).

Lampatta, M. R., & Yusuf, A. A. (2020). pemenuhan hak mendapatkan

remisi terhadap narapidana penyalahgunaan narkotika di lembaga

pemasyarakatan pohuwato. tahkim, 16(1), 30-49.

Lumowa, H. B. (2017). Hak Pendidikan Bagi Narapidana Anak Ditinjau

Dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Lex

Privatum, 5(1).

M. R., & Yusuf, A. A. (2020). pemenuhan hak mendapatkan remisi

terhadap narapidana penyalahgunaan narkotika di lembaga pemasyarakatan

pohuwato. tahkim, 16(1), 30-49..

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 65 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Nadziroh, N., Chairiyah, C., & Pratomo, W. (2018). Hak Warga Negara

dalam Memperoleh Pendidikan Dasar di Indonesia. Trihayu, 4(3), 259091.

Rahma, H., Tahir, H., & Mustari, M. (2021). Pemenuhan Hak

Pendidikan Anak Pidana Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Maros.

Phinisi Integration Review, 4(1), 44-54.

Saputra, R. (2017). Eksistensi Pidana Terhadap Anak Berupa Pelatihan

Kerja Selama 3 (Tiga) Bulan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Siddiq, S. A. (2015). Pemenuhan Hak Narapidana Anak dalam

Mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan. Pandecta Research Law Journal, 10(1).

Silaban, A. (2015). pelaksanaan pemenuhan hak narapidana anak untuk

mendapatkan hak atas pendidikan di lembaga pemasyarakatan klas iia tanjung

gusta medan.

Sujatmoko, E. (2016). Hak warga negara dalam memperoleh pendidikan.

Jurnal Konstitusi, 7(1), 181-212

Surjanti, S. (2017). pelaksanaan pasal 5 undang-undang nomor 12 tahun

1995 (di rutan kelas iib trenggalek). jurnal yustitiabelen, 3(1), 24-39.

Utami, P. N., & Indonesia, H. A. M. R. (2017). Keadilan Bagi

Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. J. Penelit. Huk. e-ISSN, 2579, 8561.

C. PERUNDANG-UNDANGAN

Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan konvensi

Hak-Hak Anak

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 66 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Undang-Undang 11 Tahun2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tantang Pengadilan Anak (UU

Pengadilan Anak)

Undang-Undang Republik Indonesia 1945

Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakataan

Undang-UndangRINomor 7 Tahun 1997 Tentang Pengesahan Konvensi

PBB tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotik dan Psikotropika

D. WEBSITE

Artikel Pendidikan, Pengertian Hak Dan Kewajiban Menurut Para Ahli,

http://artikependidikan.id, diakses tanggal 12 Mei 2020

http://news.metrotvnews.com/read/2015/07/22/149693/kpai-ada-6-006-

kasus-anak-berhadapan-dengan-hukum, diakses pada tanggal 4 Maret 2021

https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/16-

refleksi-pemikiran-kihajar-dewantara

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 67 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22
Gebrina Indah Sirait - Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dalam Proses Pembinaan….

https://indonesiabaik.id/infografis/10-asas-sistem-peradilan-pidana-

anak

https://www.pemasyarakatan.com/mengenal-lembaga-pembinaan-

khusus-anak/ diaskes pada tanggal 24 Maret 2022

https://www.pn-palopo.go.id/index.php/berita/artikel/363-sekilas-

tentang-sistem-peradilan-pidana-anak diaskes 24 Maret 2022

Widy Wardhana, Pengertian Hak Dan Keawjiban Warga Negara,

http://academia.edu, diakses tanggal 12 Mei 2020

UNIVERSITAS MEDAN AREA


----------------------------------------------------- 68 Document Accepted 30/11/22
© Hak Cipta Di Lindungi Undang-Undang
-----------------------------------------------------
1. Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa mencantumkan sumber
2. Pengutipan hanya untuk keperluan pendidikan, penelitian dan penulisan karya ilmiah
3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin Universitas Medan Area Access From (repository.uma.ac.id)30/11/22

Anda mungkin juga menyukai