Anda di halaman 1dari 102

Cover

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI PRODI ILMU


KOMUNIKASI

JAKARTA
2022
Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah
Tugas Akhir Mahasiswa

oleh
Tim Revisi Pedoman Penulisan
PENGANTAR
Surat Keputusan Dekan FISIP UAI
Tentang
Panduan Penulisan Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UAI
DAFTAR ISI
Daftar Gambar

Daftar Tabel
I PENDAHULUAN

1.1 Penjelasan Umum


Pengertian Outline Skripsi
Yang dimaksud dengan outline skripsi adalah kerangka dasar penulisan skripsi
yang terdiri dari judul skripsi, deskripsi singkat poin-poin inti dari latar belakang, pokok
permasalahan, pokok-pokok kerangka dasar pemikiran dan poin-poin sistematika
penulisan.

Pengertian Proposal Skripsi


Proposal skripsi adalah naskah awal skripsi yang memuat rancangan penelitian
yang merupakan pengembangan dari Outline Skripsi, yang sekurang-kurangnya
mengandung komponen-komponen berupa:
a) Program Studi Hubungan Internasional: latar belakang masalah, rumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka dasar pemikiran (yang
terdiri dari tinjauan pustaka, kerangka teori, asumsi, hipotesa dan model analisis),
metode penelitian, sistematika penulisan dan daftar pustaka.
b) Program Studi Ilmu Komunikasi: Bab yang dikumpulkan dan siap untuk disidangkan
adalah Bab 1 – 3 yang telah disetujui oleh pembimbing untuk disidangkan. Bab 4
juga disarankan untuk disertakan dengan pertimbangan sebagai kontekstual faktual
yang relevan terkait kasus yang ingin diteliti, mengingat isi bab 4 adalah umumnya
berisi (Media dan Jurnalistik: Perusahaan media yang menjadi bagian dari
penelitian dan dimana program yang diteliti dibuat dan disiarkan, jika peneliti
meneliti program media), (Public Relations: Perusahaan atau Organisasi dimana PR
atau hasil/proses kerja PR diteliti), (Advertising: Perusahaan pembuat iklan yang
diteliti). Agar operasional konsep menunjuk realitas konkret (indikator
faktual/empiris) yang akan diteliti (Kejelasan data empiris terkait variabel
penelitian). Penjelasan di bab IV akan membantu dalam penyusunan dan
pemeriksaan kesesuaian instrumen penelitian dengan rumusan masalah (RQ:
Research Question(s), dan Konsep atau Teori di Bab II). Lembar yang wajib
disertakan dalam proposal adalah: cover proposal skripsi, daftar isi, daftar
gambar/tabel/grafik dll (jika ada), daftar pustaka, lampiran (instrumen yang
digunakan dalam penelitian, data-data pendukung yang tidak muncul dalam main
text), lembar orisinalitas skripsi, serta lembar lainnya yang diperlukan juga wajib
dimasukkan pada tempatnya.

Proposal skripsi atau rancangan penelitian merupakan bagian penting dalam proses
penyusunan skripsi karena bagian ini mencerminkan bangunan dasar pemikiran dari
keseluruhan proses penelitian. Proposal skripsi juga mencerminkan arah dari penelitian
yang secara terperinci akan dicapai mahasiswa dalam proses penyusunan secara
keseluruhan. Proposal skripsi berisikan unsur-unsur penting yang menjadi panduan bagi
mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian berikutnya dalam bentuk pengumpulan,
analisa dan interpretasi data yang ditemukan.
Berbagai persoalan yang dihadapi mahasiswa dalam penulisan proposal skripsi
dapat dikonsultasikan dengan pembimbing skripsi. Pembimbing skripsi juga diharapkan
dapat memandu mahasiswa untuk dapat menciptakan bangunan pemikiran yang koheren
dari setiap unsur proposal skripsi mulai dari judul sampai sistematika penulisan.
Posisi penting proposal skripsi yang mencerminkan fondasi dasar penelitian,
menjadikan proses penyusunan dan hasilnya harus benar-benar telah matang, sehingga
dapat dilanjutkan proses pengumpulan data. Untuk itu, proposal skripsi harus melalui
tahap pengujian terlebih dahulu dalam rangka penyempurnaan, sehingga menghasilkan
suatu proposal yang baik yang dapat memudahkan mahasiswa dalam penyusunan skripsi
secara keseluruhan.

Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah. Ketika berpegang pada kata “ilmiah” maka
sebuah skripsi harus memiliki kriteria tertentu supaya dapat sesuai dikatakan ilmiah, yaitu
dengan mempunyai unsur logis-empiris. Logis Empiris yang dimaksud ialah harus
memiliki dua unsur utama yaitu: (1) logika rasionalitas, dan (2) observasi. Untuk
observasi dapat dilakukan dengan studi kepustakaan, maka salah satu kriteria untuk bisa
dikatakan ilmiah adalah terdapatnya sumber referensi berupa data kepustakaan yang
dibuat ke dalam catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes).
1.2 Ketentuan Umum
Persyaratan Akademik
Mahasiswa diperkenankan menyusun skripsi (termasuk dalam hal ini mengajukan outline
skripsi) bila telah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut:
Mencantumkan skripsi (6 sks) dalam KRS di semester berjalan.
1. Telah Menempuh minimal 130 sks (tidak termasuk skripsi) dengan nilai minimal C,
Persyaratan Khusus untuk Prodi HI adalah telah lulus mata kuliah Metode Penelitian Sosial,
Teori Hubungan Internasional dan Metodologi Penelitian Hubungan Internasional.
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,0 khusus untuk Prodi HI.
3. Batas waktu studi (14 semester) belum habis. (Mahasiswa dapat mengajukan skripsi
selambat-lambatnya 2 semester sebelum berakhir masa studi).

1.3 Prosedur Administratif dan Mekanisme Penyusunan Skripsi


Mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus memenuhi prosedur administratif (lihat
pengumuman di www.studentdesk.uai.ac.id)
a) Outline Skripsi
1. Mahasiswa mendaftar secara online via student desk
2. Mahasiswa mengirim seluruh berkas dan dokumen pendukung via email yang terdiri
dari:
✔ Transkrip Nilai dari Student desk
✔ Screenshot KRS via Student Desk (mencakup MK yang diambil)
✔ Form 1 format word yang sudah di tanda tangan digital mahasiswa
3. Konfirmasi salah satu nomor pelayanan Sekretariat FISIP
4. Mengisi google form yang diberikan Staff Sekretariat FISIP
b) Proposal Skripsi
1. Setelah di acc pembimbing mahasiswa dapat mendaftar sidang secara online di
studentdesk dan mengirimkan bukti screenshot chat dengan pembimbing ke salah
satu nomor pelayanan Sekretariat FISIP)
2. Mahasiswa mengisi google form yang akan diberikan oleh Sekretariat FISIP, Grup
Whatsapp akan diinfokan lebih lanjut.
c) Skripsi
1. Mahasiswa mendaftar secara online di student desk, pastikan mahasiswa sudah lulus
test / pernah test secara online (belum lulus) UET 450 (Ilkom), 475 (HI), Tilawah
dengan skor minimal 60.
2. Setelah semua persyaratan di validasi, mahasiswa mengirim seluruh berkas dan
dokumen pendukung via email ke fisipuai2020@gmail.com (dokumen pendukung
di-scan/foto)
3. Adapun berkas-berkas pendaftaran untuk sidang skripsi yang harus di scan dan
dikirim via email adalah sebagai berikut :
a) Form 1 (pengajuan outline-scan / foto).
b) Screenshot chat acc pembimbing sudah layak untuk disidangkan.
c) Transkrip nilai.
4. Jika Point 1,2 dan 3 sudah terpenuhi, mahasiswa mengisi google form yang diberikan
oleh tim Sekre FISIP UAI
5. Grup Whatsapp masing-masing Prodi untuk peserta sidang akan diinfokan lebih
lanjut.

1.4 Jangka Waktu Penyusunan Skripsi


Batas waktu penyusunan skripsi adalah 3 semester sejak ditetapkannya dosen pembimbing
skripsi. Bila sampai batas waktu 3 semester tersebut berakhir, mahasiswa tidak dapat
menyelesaikan skripsinya, ia harus mengajukan outline dengan judul yang baru sesuai
mekanisme di atas.

1.5 Persyaratan Keuangan


Pada saat mendaftarkan untuk sidang sarjana, mahasiswa harus sudah melunasi seluruh
kewajiban keuangan.

1.6 Sidang Proposal Skripsi


Setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing skripsi, proposal yang telah dirumuskan
oleh mahasiswa dapat diajukan untuk diuji dalam sidang proposal. Mahasiswa menggandakan
proposal skripsi sebanyak 4 (empat) eksemplar dan diajukan kepada Sekretariat untuk
kemudian ditetapkan komponen tim penguji dan jadwal sidang proposal.
Komponen tim penguji terdiri dari Ketua, Pembimbing dan Penguji Sidang Skripsi yang
ditetapkan Ketua Program Studi dan Koordinator Bidang Akademik. Tujuan utama dari sidang
proposal skripsi adalah untuk menyempurnakan rencana penelitian yang telah disusun oleh
mahasiswa, sehingga arah dari penelitian menjadi jelas dan berbagai kesulitan yang dihadapi
mahasiswa, baik yang bersifat substansial terkait dengan pokok pikiran ataupun yang bersifat
teknis dalam pengumpulan data dapat dihindari.
Proses sidang proposal skripsi diawali dengan penyampaian isi proposal skripsi dalam
waktu tidak lebih dari 10 menit. Setelah itu, tim penguji sidang proposal skripsi akan
mengajukan sejumlah pertanyaan yang menyentuh keseluruhan unsur dalam proposal
penelitian sekaligus untuk mencermati penguasaan mahasiswa terhadap materi topik penelitian
yang diajukan.
Evaluasi yang dilakukan tim penguji akan menentukan apakah proposal yang diajukan
mahasiswa layak atau tidak untuk dilanjutkan. Ada tiga kategori penilaian terhadap proposal
yang diuji, yaitu:
1. Lulus tanpa Perbaikan. Bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dengan
unsur-unsur proposal yang diterima oleh tim penguji tanpa perbaikan dapat langsung
melanjutkan proses penyusunan skripsi berikutnya.
2. Lulus dengan Perbaikan. Mahasiswa yang dinyatakan lulus, namun disertai
dengan beberapa perbaikan yang tidak mendasar juga dapat melanjutkan kegiatan
penyusunan skripsi dengan memperbaiki terlebih dahulu beberapa unsur yang
disarankan oleh tim penguji dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi.
3. Tidak Lulus. Pada penilaian ‘Tidak Lulus’, dewan sidang memutuskan satu dari
dua opsi, yaitu (1) sidang ulang proposal skripsi dengan topik yang masih sama, atau
(2) mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan outline baru yang tentunya
prodi akan menentukan kembali dosen pembimbing yang baru.

Opsi nomor 1 dapat diambil dewan sidang jika dalam persidangan ditemukan banyak
kekurangan bersifat mayor, mendasar, dan substantif sehingga harus dilakukan perbaikan.
Kekurangan tersebut misalnya kesalahan dalam penggunaan konsep/teori; tidak terkait dengan
disiplin Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi; sistematika penulisan proposal
tidak sesuai panduan; ataupun tidak ada koherensi antara Latar Belakang dengan
Konsep/Teori, Rumusan Masalah ataupun bagian lain. Sidang ulang ini sangat diperlukan
untuk menilai sejauh mana perbaikan telah dilakukan. Penilaian tersebut menjadi prerogatif
sepenuhnya dewan sidang.
Opsi nomor 2 dapat diambil Dewan Sidang apabila dalam persidangan ditemukan banyak
kekurangan yang substansial dan mayor, serta terutama perbuatan plagiarisme. Plagiarisme
dalam karya akademik ilmiah merupakan tindakan pelanggaran etika intelektual yang sangat
berat.
Mahasiswa yang telah melampaui sidang proposal dan dinyatakan lulus dapat melanjutkan
proses penyusunan skripsi berikutnya dengan panduan dari dosen pembimbing skripsi. Hasil
perbaikan proposal yang telah disidangkan menjadi Bab I dan Bab II dari sistematika skripsi
untuk Prodi Hubungan Internasional dan Bab I-III untuk Prodi Ilmu Komunikasi.
Syarat-syarat Sidang Proposal Skripsi adalah sebagai berikut :
a. Proposal yang telah disetujui dosen pembimbing diseminarkan dalam sebuah forum
yang terdiri dari mahasiswa yang bersangkutan, ketua sidang, dosen pembimbing, dan
penguji skripsi (yang ditentukan oleh Ketua atau Koordinator Bidang Akademik
Prodi).
b. Seminar proposal bersifat terbuka, artinya bisa dihadiri siapapun yang tertarik untuk
mengikuti (dengan catatan apabila tempat memungkinkan)
c. Pendaftaran sidang proposal/ jadwal sidang yang hendak diseminarkan
disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekretariat fakultas.
d. Memberikan 4 rangkap proposal skripsi yang akan disidangkan ke sekretariat FISIP
untuk :
1. Ketua Sidang
2. Pembimbing
3. Penguji
4. Arsip Sekretariat FISIP
1.7 Pelaksanaan Bimbingan Skripsi
Dosen pembimbing skripsi memberikan bimbingan substantif kepada mahasiswa sesuai
dengan bangunan dasar pemikiran yang tercermin dalam Bab I dan Bab II (Prodi HI) dan BAB
I-III (Prodi Ilkom). Dosen pembimbing skripsi bertugas menjaga koherensi kegiatan penelitian
yang dilakukan mahasiswa agar tetap konsisten mulai dari judul skripsi sampai kepada
penjabaran temuan-temuan dalam proses pencarian, analisa dan interpretasi data.
Jadwal bimbingan skripsi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa
yang bersangkutan. Setiap kegiatan konsultasi atau bimbingan dengan dosen dalam bentuk
catatan, penerimaan perbaikan dan lain-lain didokumentasikan dalam Form Bimbingan
Skripsi, dengan tanggal bimbingan yang jelas dan ditandatangani oleh dosen pembimbing.
Form Bimbingan Skripsi kemudian menjadi salah satu lampiran untuk mengajukan sidang
skripsi atau sidang sarjana setelah proses bimbingan skripsi diselesaikan.

1.8 Sidang Sarjana


Setelah menyelesaikan proses bimbingan skripsi dan telah disepakati oleh dosen pembimbing,
mahasiswa dapat melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu sidang sarjana atau sidang skripsi.
Mahasiswa dapat mengajukan sidang sarjana jika telah melakukan bimbingan dengan dosen
pembimbing minimal 10x (sepuluh kali) bimbingan terhitung sejak bimbingan pertama pasca
diterimanya outline proposal skripsi oleh Prodi. Bukti bimbingan berupa form bimbingan yang
disediakan Sekretariat Fakultas yang harus diisi mahasiswa dan diparaf dosen pembimbing,
kemudian diserahkan ke Sekretariat Fakultas ketika mengajukan sidang sarjana.
Sidang sarjana merupakan ujian tugas akhir yang mencakup keseluruhan isi karya tulis.
Skripsi yang sudah disetujui oleh pembimbing (bab 1 sampai bab terakhir), dapat didaftarkan
untuk mengikuti sidang sarjana dengan mengisi form Pendaftaran Sidang Sarjana yang tersedia
di Sekretariat. Sidang sarjana diselenggarakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari satu orang
dosen pembimbing, Ketua Sidang dan dosen penguji. Sidang Sarjana bersifat terbuka, artinya
bisa dihadiri siapapun yang tertarik untuk mengikuti (dengan catatan apabila tempat
memungkinkan).
Persyaratan untuk sidang sarjana adalah sebagai berikut:
a. Melengkapi persyaratan administrasi dan terdaftar sebagai mahasiswa FISIP UAI
pada semester yang bersangkutan.
b. Telah menyerahkan Laporan Akhir Praktek Kerja .
c. Telah menempuh minimal 138 sks (tidak termasuk sks skripsi.
d. Melengkapi seluruh dokumen yang ada di lembar “Check List Kelengkapan
Administratif Sidang Skripsi” (download di http://fisip.uai.ac.id/download).
Dokumen pelengkap yang juga harus diserahkan antara lain Bukti Pelunasan
Keuangan, Bukti Pengembalian Buku Perpustakaan, Sertifikat TOEFL terbaru (1
tahun terakhir), dan Sertifikat Tilawah Alquran (dari DKM Masjid Agung Al
Azhar)
e. Menyerahkan skripsi asli yang telah ditandatangani dan mendapatkan persetujuan
dari dosen pembimbing skripsi.
f. Menyerahkan naskah skripsi yang akan diujikan ke sekretariat FISIP sebanyak 4
(empat) rangkap, untuk:
1. Ketua,
2. Pembimbing,
3. Penguji,
4. Arsip Sekretariat FISIP.

Sidang sarjana dilaksanakan dalam dua periode, yaitu:


1. Periode pertama (Semester Ganjil)
Penyelenggaraan pendaftaran dan sidang sarjana untuk periode pertama disesuaikan
dengan masa perkuliahan aktif mengikuti kalender akademik universitas dengan
ketentuan diatur di dalam kebijakan Fakultas
2. Periode kedua (Semester Genap)
Penyelenggaraan sidang sarjana untuk periode kedua disesuaikan dengan masa
perkuliahan aktif mengikuti kalender akademik universitas dengan ketentuan diatur
di dalam kebijakan Fakultas
3. Penyelesaian Skripsi (Pasca Sidang Sarjana)
a. Mahasiswa yang memperoleh saran dan catatan perbaikan dari tim penguji
sewaktu ujian berlangsung segera memperbaiki skripsinya di bawah arahan
dosen pembimbing sesuai dengan saran dan catatan dari penguji.
b. Skripsi yang telah diperbaiki, ditandatangani oleh Ketua, pembimbing dan
penguji pada lembar pengesahan.
c. Waktu revisi skripsi maksimal 30 hari (termasuk hari kerja dan hari libur)
setelah sidang skripsi. Apabila melewati batas tersebut maka mahasiswa yang
bersangkutan harus mengikuti sidang ulang.
d. Penggandaan Skripsi.
1) Skripsi dapat digandakan setelah penyelesaian penulisannya disetujui
oleh ketua, pembimbing dan penguji.
2) Skripsi yang telah digandakan diserahkan kepada sekretariat.
e. Ketentuan lebih lanjut dapat dilihat di http://fisip.uai.ac.id/download tentang
ketentuan penyerahan revisi skripsi.
II ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA
ILMIAH

2.1 Etika Penelitian


Jika kita mengutip Buku PEDOMAN AKADEMIK UAI, maka Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis oleh seorang mahasiswa dalam rangka
memenuhi capaian pembelajaran lulusan dan mengakhiri materi kuliah program kesarjanaan
pada pendidikan tinggi guna melatih mahasiswa untuk membuat suatu kesimpulan dari
berbagai analisis antara teori dan kenyataan di lapangan. Menurut Surat Keputusan Dekan
FISIP Universitas Al Azhar Indonesia No. 007/SK/D/FISIP-UAI/VIII/2021 tentang Tugas
Akhir Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia,
penyelesaian akhir studi program sarjana wajib ditempuh melalui jalur Tugas Akhir Skripsi
sebagai salah satu persyaratan kelulusan. Tugas Akhir Skripsi yang merupakan karya ilmiah
sebagai salah satu persyaratan kelulusan yang dapat dipilih dalam bentuk: Laporan Penelitian,
Artikel Jurnal, atau Karya Produk. Etika yang dibahas dalam penelitian dan penulisan karya
ilmiah di bagian bab ini terkait dengan Tugas Akhir Skripsi yang berbentuk: Laporan
Penelitian.
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethos” yang artinya adat kebiasaan, atau ilmu
yang mempelajari tentang baik buruknya atau benar salahnya tingkah laku dan tindakan
manusia. Etika terkait dengan perilaku dan aturan sistem nilai yang dimiliki oleh seorang
individu yang mengikat dan atau merujuk kepada nilai dalam lingkungannya, komunitas,
kelompok, lembaga maupun masyarakatnya. Etika digunakan untuk menilai perbuatan atau
tingkah laku seseorang dengan ukuran yang berlaku umum dan standar atau predikat
kesusilaan. Etika juga bisa terkait dengan kode etik tertentu dalam suatu lembaga, profesi,
keilmuan, komunitas, dan sebagainya yang disepakati bersama. Pelanggaran atas etika
biasanya tidak terkait selalu dengan sanksi hukum, namun dengan sanksi lainnya seperti sanksi
administratif, sanksi sosial, sanksi adat, sanksi ilmiah, dan sebagainya. Namun demikian bukan
tidak mungkin pelanggaran etika bisa memasuki ranah hukum jika ada syarat-syarat
pelanggaran hukum yang terpenuhi (Gora & Irwanto, 2015; Mufid, 2009; Wahyudin &
Karimah, 2017).
Dalam dunia akademik seperti perguruan tinggi, juga terdapat suatu etika ilmiah yang
biasanya diatur dan ditetapkan bersama, dengan merujuk kepada prosedur ilmiah penelitian
yang baku dalam dunia akademik serta etika dan aturan ilmiah dalam lingkungan kampus yang
bersangkutan. Bentuk etika ilmiah dalam dunia kampus biasanya terkait dengan etika
penelitian, termasuk penulisan karya ilmiah.
Mengutip Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2020, Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, 2020), Pasal 1 dijelaskan bahwa “Penelitian adalah kegiatan
yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu
cabang pengetahuan dan teknologi”. Permendikbud RI No.3/2020 itu juga menjelaskan dalam
pasal tersebut bahwa “Standar Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem Penelitian
pada Perguruan Tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia”. Pasal 48 dan 52 Permendikbud RI No.3 Tahun 2020 menjelaskan bahwa kriteria
standar pengelolaan penelitian terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Penelitian. Mengutip Pedoman Akademik
UAI 2018 Pasal 1, menjelaskan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan
yang berkaitan dengan pemahaman dan/ atau pengujian suatu cabang pengetahuan dan
teknologi.
Dengan demikian, penelitian harus mematuhi kaidah ilmiah termasuk etika penelitian.
Etika penelitian adalah panduan untuk memperoleh fakta ilmiah dengan mengumpulkan dan
menganalisis data secara sistematis dan sesuai dengan aspek nilai, aturan yang berlaku umum
atau moral dalam melakukan suatu penelitian. Atau dengan kata lain etika penelitian adalah
mengenai apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam penelitian. Walaupun ada
beberapa etika yang absolut, umumnya etika ini berisi prinsip-prinsip yang disepakati bersama.
Umumnya etika ini melibatkan pertimbangan antara dua kepentingan: pencapaian ilmu
pengetahuan dan hak-hak mereka yang diteliti atau komunitas secara luas. Menurut Bryman
(Bryman, 2012), etika penelitian terkait dengan deontological ethics, yaitu tentang tindakan
salah atau benar; serta terkait dengan Consequentialist ethics, yang melihat konsekuensi dari
suatu tindakan sebagai panduan benar atau salah.
Dengan demikian etika penelitian terkait dengan kebiasaan, atau ilmu, sistem nilai yang
mempelajari tentang baik buruknya atau benar salahnya tingkah laku dan tindakan manusia,
pendekatan, tanggung jawab professional serta menjadi acuan, rujukan, standar yang berlaku
umum atau rambu peneliti atau akademika peneliti dalam melakukan suatu penelitian
(Neuman, 2014). Dengan demikian etika penelitian dapat membantu peneliti untuk mengatur
perilakunya atas penelitian yang dilakukan sehingga mencegahnya dari tindakan yang salah
atau buruk yang melanggar prinsip ilmiah dan aturan akademis yang berlaku. Etika penelitian
terkait dengan isi, proses dan hasil penelitian.
Mengutip Kode Etik & Kode Perilaku Peneliti dari Himpunan Peneliti Indonesia
(Kode Etik & Kode Perilaku Peneliti, 2018), yang juga dijadikan panduan oleh para peneliti
Lemnbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dalam pekerjaannya, seorang peneliti memiliki
5 (lima) tanggung jawab, yaitu: Tanggung jawab terhadap proses penelitian yang mengikuti
aturan baku atau metodologi penelitian ilmiah; Tanggung jawab terhadap hasil penelitian dan
kajiannya; Tanggung jawab terhadap masyarakat ilmiah; Tanggung jawab terhadap
kehormatan lembaga dimana ia berada atau yang mendukung penelitiannya; Serta Tanggung
jawab kepada bangsa dan negara. Menurut Neuman (Neuman, 2014), terdapat tiga aspek yang
terkait dalam etika penelitian: (a)Peneliti; (b) Subyek yang diteliti; (c) Institusi/Organisasi di
sekitar peneliti.
Pasal 46 Permendikbud RI No.3 Tahun 2020 (Permendikbud Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, 2020) memaparkan bahwa semua luaran yang dihasilkan melalui kegiatan
yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan
budaya akademik. Hasil Penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), capaian Pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di Perguruan
Tinggi.
Mengutip “Kode Etik Penelitian Dan Kepengarangan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LP2M-UAI) Universitas Al Azhar Indonesia” (Universitas Al Azhar
Indonesia, 2013), Kode etik penelitian merupakan norma yang harus dipatuhi oleh peneliti
dalam melaksanakan penelitiannya, sedangkan aturan kepengarangan (penulisan ilmiah)
adalah petunjuk tata cara dalam pencantuman urutan, serta tanggung jawab penulis dalam suatu
karya ilmiah. Dalam kode etik LP2M UAI ini dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian,
seorang peneliti harus:
1. Menunjukan integritas dan profesionalisme, taat kaidah keilmuan dalam mencari
kebenaran ilmiah untuk memajukan IPTEKS serta menjunjung tinggi nama baik UAI.
2. Seorang peneliti harus mengutamakan kejujuran, keadilan, dan kepercayaan (trust) tidak
diskriminatif serta memberikan bantuan bila diperlukan.
3. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi scientific conduct memahami
manfaat/keuntungan dan resiko penelitian yang dilakukannya.
4. Seorang peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam penelitian
dengan prinsip menghargai martabat manusia.
5. Seorang peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari praktek-praktek yang
termasuk malalaku (misconduct):
a. Rekaan (fabrikasi), pemalsuan data (falsifikasi), tindakan lain yang meyimpang
dari praktek yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah.
b. Plagiarism yang diartikan tindakan yang meniru/menjiplak karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya.
c. Autoplagiarism yang diartikan tindakan yang mengulang kembali karya tulis yang
telah pernah dipublikasikan tanpa menyebutkan dimana untuk pertamakali karya
tersebut dipublikasikan.
6. Setiap peneliti harus menghindari benturan kepentingan pada setiap afiliasi atau
keterlibatan finansial dengan lembaga sponsor.
7. Setiap hasil penelitian semestinya dipublikasikan pada forum ilmiah sesuai dengan
bidang ilmu masing-masing, kecuali yang menyangkut kerahasiaan seperti yang
mendapat hak paten.
8. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pengarang untuk publikasi bilamana ada
sumbangan yang berarti untuk hal yang berikut (note: penulis utama harus memenuhi
ketiga hal di bawah):
a. Menyusun konsep dan desain, analisis dan interpretasi data.
b. Menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis subtansi yang penting.
c. Memberikan persetujuan atau versi final setiap naskah yang terbit.
9. Jika terdapat lebih dari seorang pengarang, maka salah satu dari mereka dapat ditunjuk
sebagai pengarang eksekutif untuk keperluan administrasi dan korespondensi.
10. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian, namun tidak menjadi
pengarang sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan terimakasih.

Pasal 48 Permendikbud RI No.3 Tahun 2020, menjelaskan bahwa kegiatan penelitian


harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta
keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan. Hal ini termasuk mengikat kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir skripsi, guna
mencapai capaian pembelajaran lulusan.
Pasal 49 Permendikbud RI No.3 Tahun 2020 (Permendikbud Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, 2020) memaparkan bahwa penilaian proses terhadap proses dan hasil
Penelitian dilakukan secara terintegrasi. Penilaian penelitian harus memenuhi unsur : (a)
Edukatif; (b) Objektif; (c) Bebas dari pengaruh subjektivitas; (d)Akuntabel (Dilaksanakan
dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti); (e) Transparan (Penilaian
prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan). Penilaian
atas penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas
akhir skripsi, diatur berdasarkan ketentuan peraturan di Perguruan Tinggi.
Dalam proses pengumpulan data perlu diperhatikan harus ada informed consent. Yaitu
dimana peneliti harus mendapat informed consent dari subyek penelitian. Informed consent
adalah pernyataan kesediaan dari para subyek penelitian, setelah mereka mendapat informasi
tujuan dan prosedur penelitian. Bila penelitian dilakukan terhadap subyek yang masih belum
kompeten (anak-anak, lemah mental, dll), peneliti harus mendapatkan ijin tertulis dari wali
subyek. Bila ini terkait dengan confidentialitas data atau organisasi, lembaga, institusi/
komunitas atau kelompok tertentu harus mendapat persetujuan dari subyek penelitian atau
pihak-pihak yang terkait. Persetujuan dapat berbentuk lisan, namun akan lebih baik dalam
bentuk tertulis dengan bukti kesediaan subyek penelitian untuk terlibat atau dikutip pernyataan,
data atau informasinya dalam penelitian. Peneliti dapat membuat informed consent forms
sendiri ketika akan melakukan turun lapangan. Contoh informed consent form dapat dilihat di
bagian lampiran 4.7.

2.2 Etika Peneliti


Mengutip Kode Etik & Kode Perilaku Peneliti dari Himpunan Peneliti Indonesia
(Kode Etik & Kode Perilaku Peneliti, 2018) Menurut Kode Etik Peneliti tahun 2007, Peneliti
membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan,
menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan
kesejahteraan manusia. Dalam pencarian kebenaran ilmiah peneliti menjunjung sikap ilmiah:
1) Kritis, yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji;
2) Logis, yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul,
3) Dan empiris, yaitu memiliki bukti nyata dan absah.

Peneliti dalam ilmu sosial harus memahami metodologi penelitian sosial, termasuk
teknik/ metode penelitian yang digunakan, serta sensitif dan perhatian pada etika penelitian.
Beberapa hal yang harus dijadikan panduan oleh peneliti :
a) Peneliti harus meperhatikan isu Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dan media
publikasi yang terpercaya
b) Peneliti harus menghormati orang (respect for person) yang terlibat dalam proses
penelitiannya
c) Peneliti harus menjelaskan dengan jujur mengenai identitas peneliti, latar belakang dan
tujuan penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian, khususnya subyek
penelitian
d) Peneliti harus memiliki integritas dan dapat menempatkan dirinya berdasarkan prinsip
kejujuran dan keadilan (Justice). Sehingga dalam proses penelitian dapat bersikap objektif
berbasis data. Peneliti tidak bersikap diskriminatif terhadap pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian.
e) Peneliti melakukan penelitian (Mengumpulkan data, mengelola, menganalisis dan
melaporkan penelitian) dengan prinsip cermat, ketelitian, kehati-hatian menggunakan
metode penelitian ilmiah yang baku dan berlaku umum secara bertanggung jawab.
f) Peneliti menyebarkan atau mempublikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat atau
publik secara tertulis dan terbuka sebagai suatu pengetahuan atau informasi baru. Peneliti
mengedepankan tanggung jawab sosial dan keterbukaan atas penelitian. Peneliti mau
membuka diri atas tanggapan, verifikasi, masukan, saran, kritik dan evaluasi atas proses
dan laporan/hasil penelitiannya.

Pasal 46 (5) Permendikbud RI No.3 Tahun 2020 menambahkan penjelasan bahwa hasil
Penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak membahayakan
kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan
hasil Penelitian kepada masyarakat.
a) Peneliti harus menjaga dan memberikan penghargaan atas Privacy (Privasi), Anonymity
(Menjaga identitas), dan/atau Confidentiality (kerahasiaan) subyek penelitian.
b) Jika penelitian dilakukan dalam suatu tim, peneliti harus menempatkan penghargaan
terhadap peneliti lain, tim atau rekan kerja penelitian dalam proses penelitian.

Peneliti seharusnya menekankan kejujuran dan keterbukaan saat melakukan penelitian.


Beberapa hal yang harus dihindari (Neuman, 2014) adalah terjadinya Scientific miscunduct.
Yaitu Research Fraud apabila peneliti memalsukan atau mendistorsi data atau metode
pengumpulan data. Di sini peneliti dilarang memalsukan atau menciptakan data yang tidak
dikumpulkannya, atau memalsukan laporan tentang pelaksanaan penelitian. Penelitian juga
dilarang melakukan tindakan Plagiarism, dengan melakukan plagiat terhadap karya orang lain.
Peneliti tidak diperkenankan mencuri ide atau tulisan orang lain atau memakainya tanpa
menyebutkan sumbernya.
Unit analisis penelitian biasamya adalah: Individu, Text (Data, Literatur, Dokumen,
Laporan, dsb), Kelompok, Komunitas, Sub Sistem, lembaga/insitusi/Organisasi, Budaya,
Sistem, Masyarakat, Negara. Dalam proses pengambilan data atau turun lapangan penelitian,
seorang peneliti juga harus memperhatikan subyek penelitian yang menjadi sumber informasi
dalam penelitian. Etika penelitian pada subyek penelitian seharusnya dipahami dan dipatuhi
oleh peneliti dalam proses penelitian. Dalam proses penelitian, ada hubungan antara peneliti
dengan subyek yang diteliti. Dikutip dari (Neuman, 2014) dan Bryman (Bryman, 2012)
peneliti harus memperhatikan etika peneliti yaitu bagaimana kita sebagai peneliti seharusnya
memperlakukan orang yang kita teliti. Peneliti harus memperhatikan perlindungan pada subyek
(Responden/informan/partisipan/observan/ narasumber penelitian dan menghindari hal-hal
sebagai berikut dalam proses penelitiannya agar tidak membahayakan subyek penelitian (non-
maleficence) :
a. Physical harm: Misalnya mengancam atau menyakiti subyek penelitian secara fisik,
menyebabkan masalah kesehatan, membuat mental breakdown, dan lain-lain
b. Psychological abuse: Misalnya tidak menggali informasi yang dapat membuat stress,
kehilangan harga diri, isu sensitif yang dihindari informan, dan sebagainya
c. Legal jeopardy: Melakukan pelanggaran/invasi atas privasi. Peneliti dilarang
membahayakan informan dengan menyebarkan informasi pribadi atau yang bisa terkait
dengan hukum, keorganisasian, dll yang dapat membahayakan atau mengganggu subyek
penelitian di kemudian hari (Peneliti seyogyanya menjaga informasi personal subyek
penelitian)
d. Peneliti tidak boleh melakukan kebohongan atau penipuan (deception) kepada subyek
penelitian dan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.
e. Kurangnya lack of informed consent. Peneliti dilarang atau tidak boleh memaksa orang
untuk berpartisipasi dalam penelitian jika mereka tidak bersedia. Kesediaan subyek
penelitian terlibat dalam penelitian adalah suatu kerelaan. Hal ini dibuktikan dengan
mereka atau subyek penelitian menyatakan atau mengisi kesediaan terlibat dalam
penelitian (Informed consent).

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus meyakini atau menjamin bahwa informasi
atau data personal subyek penelitian (Informan, responden, observant, narasumber atau
partisipan) terjamin atau terlindungi dan kerahasiaan. Berikut tips terkait hal tersebut (Bryman,
2012):
a. Diproses secara fair dan terlindungi secara hukum.
b. Diproses dengan tujuan terbatas (Tidak perlu membongkar atau memaparkan semua
identitas pribadi); menyimpan informasi yang dibutuhkan saja.
c. Menggunakan data yang memadai, relevan dan tidak berlebihan.
d. Data harus kurat dan up to date.
e. Data diproses sesuai kebutuhan.
f. Memberikan jaminan keamanan dalam penggunaan data informan.
g. Tidak menyimpan nama, identitas atau alamat partisipan dalam sembarang media, karena
bisa disalahgunakan. Namun gunakanlah kode atau file data dalam kode tertentu dan media
tertentu. Terlebih untuk penelitian yang bersifat sensitif, rahasia, maupun menyangkut
kepentingan tertentu. Begitu juga dalam melakukan transkrip sebaiknya menggunakan
inisial atau kode tertentu. Hal ini karena isu proteksi data adalah hal yang serius.

Hal lainnya yang harus menjadi perhatian peneliti adalah terkait dengan institusi atau
organisasi di sekitar peneliti. Menurut (Neuman, 2014), peneliti diharapkan menjaga perilaku
dan menghargai organisasi, institusi atau lembaga yang menjadi subyek penelitian atau terkait
dengan penelitian. Peneliti diharapkan berhati hati terkait dengan temuan penelitian yang
dapat merugikan organisasi atau institusi yang mendanai penelitiannya (Whistle-blowing). Jika
ada sponsor penelitian, maka tidak diperkenankan mendikte peneliti atau penelitian atas
temuan yang dikehendaki, misalnya dengan membatasi cara melakukan penelitian atau
menekan atau menyembunyikan sebagian hasil penelitian.
Beberapa etika peneliti dalam menghadapi subjek penelitian (Responden, narasumber,
partisipan atau informan penelitian) adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan diri kepada subjek penelitian.
2. Menyampaikan tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
3. Memberikan jaminan keamanan dan kerahasiaan dalam penggunaan data subjek
penelitian.
4. Menyampaikan lembar informant consent untuk dibaca dan disetujui serta ditandatangani
oleh subjek penelitian.
5. Menggunakan no responsden dalam survey atau menggunakan inisial dalam pemaparan
data subjek penelitian, terutama untuk penelitian yang memiliki kerahasiaan atau privasi
yang dapat berpengaruh terhadap subjek penelitian.
6. Tidak membongkar atau memaparkan semua identitas pribadi subjek penelitian.
7. Peneliti dilarang atau tidak boleh memaksa orang untuk berpartisipasi dalam penelitian
jika mereka tidak bersedia.
8. Tidak mengancam dan mendorong subjek penelitian memaparkan hal-hal yang pribadi jika
mereka tidak mau atau membuat subjek penelitian kehilanan harga diri dan sebagainya.
9. Mengkonfirmasi jawaban subjek penelitian jika ada yang berbeda.

Etika riset berlaku bagi Dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan dalam lingkungan
Universitas Al Azhar Indonesia. Dalam Peraturan Universitas Al Azhar Indonesia
No.02/PU/UAI/IV/2015 pada Pasal 3, tentang Penegakan Etika Riset, dijelaskan bahwa dalam
melakukan riset, seorang peneliti haruslah:
1. Menjunjung tinggi nilai keislaman, amanah, berperilaku jujur, bernurani, berkeadilan, tidak
diskriminatif, kesusilaan, kejujuran dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, integritas dan
profesionalisme, produktivitas, kaidah keilmuan, serta menjunjung tinggi nama baik
Universitas Al Azhar Indonesia;
2. Menjunjung tinggi objektivitas keilmuan, pengajaran dan penerapan pengetahuan,
universalitas, serta objektivitas ilmu pengetahuan untuk mencapai kebenaran;
3. Mencapai yang terbaik dalam penelitian, pendidikan, pengajaran dan penerapan
pengetahuan;
4. Menghindari konflik kepentingan, teliti dan meminimalkan kesalahan prosedur dalam
pelaksanaan penelitian;
5. Membuka diri terhadap kritik, saran dan gagasan baru terhadap proses dan hasil penelitian,
serta melakukan review hasil penelitian tersebut.

Peneliti juga memiliki etika ketika membuat pelaporan penelitian. Laporan penelitian
hendaknya mengikuti :
a. Pedoman Akademik Universitas
b. Aturan Etika Riset Universitas
c. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
d. Pedoman atau Panduan Teknis Penulisan Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi.

Untuk panduan lengkapnya dapat dilihat di bagian teknis Panduan Karya Ilmiah dalam buku
ini.
2.2.1 Pembajakan Karya Ilmiah (Plagiarisme)
A. Pengertian
Kata ‘plagiarisme’ atau plagiat berasal dari Bahasa Latin, yaitu ‘plagiarius’ yang
bermakna ‘penculik‘ atau ‘plagium’ yang berarti ‘sebuah penculikan‘. Dalam Bahasa Yunani,
yaitu plagion. Oxford English Dictionary mendefinisikan plagiarisme sebagai “The practice of
taking someone else‘s work or ideas and passing them off as one‘s own”. Sementara dalam
Bahasa Indonesia diistilahkan dengan ‘plagiat’. Sehingga berdasarkan asal-usul kata ini,
plagiarisme dapat diartikan sebagai sebuah tindakan penculikan atau pembajakan yang
dilakukan seseorang atau kelompok terhadap karya seseorang atau kelompok dan mengakuinya
sebagai karya sendiri.
Sejumlah lembaga akademik di luar negeri, seperti Publication Ethics Committee of
World Association Medicine Editors (WAME) memberikan pengertian terhadap tindakan
plagiarisme:
“Plagiarism is the use of others' published and unpublished ideas or words
(or other intellectual property) without attribution or permission, and
presenting them as new and original rather than derived from an existing
source”.

WAME bahkan memperluas pemaknaan plagiarisme pada tindakan yang dilakukan


dengan mengambil gagasan atau kata-kata dari abstrak, proposal penelitian, baik yang
dipublikasikan maupun tidak, baik yang tercetak maupun elektronik. Lembaga lainnya, Office
of Research Integrity (ORI), U.S. Department of Health and Human Service mengartikan
plagiarisme:
“ORI considers plagiarism to include both the theft or misappropriation of
intellectual property and the substantial unattributed textual copying of
another's work. It does not include authorship or credit disputes”.

Pemerintah Republik Indonesia sendiri memberi perhatian sangat besar terhadap


kejahatan plagiarisme ini. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penangulangan plagiat di perguruan tinggi. Dalam
pasal 1 ayat 1 Permendiknas tersebut disebutkan:
“Plagiat itu adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah
orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.”

Dalam pasal yang sama, ayat 2 menerangkan bahwa perbuatan plagiat dapat dilakukan
baik oleh individu, kelompok maupun lembaga. Dalam Peraturan Universitas Al Azhar
Indonesia No.02/PU/UAI/IV/2015 (Universitas Al Azhar Indonesia, 2015), tentang Penegakan
Etika Riset, dijelaskan bahwa Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk,
serta hak dan kewajiban moral (akhlak). Mengacu pada SK Rektor tersebut, dijelaskan bahwa
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai. Plagiat diri sendiri adalah kegiatan plagiat yang mengutip
dari karya sendiri dari publikasi yang berbeda tanpa merujuk publikasi tersebut secara tepat
dan memadai (untuk publikasi berseri, cukup merujuk pada publikasi sebelumnya tanpa
seharusnya secara utuh kalimat ataupun metode yang digunakan pada publikasi sebelumnya).
Dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia No.
201/SK/R/UAI/VII/2018 (Universitas Al Azhar Indonesia, 2018) tentang Pengangkatan
Pengurus KiPER UAI dan Peraturan Universitas Al Azhar Indonesia No.02/PU/UAI/IV/2015
(Universitas Al Azhar Indonesia, 2015) pada Pasal 4 tentang Pelanggaran Etika Riset,
dijelaskan bahwa pelanggaran terhadap etika riset pelaku penelitian dikategorikan sebagai
perilaku tidak terpuji, yaitu: bertindak tidak adil sesama peneliti, melanggar kesepakatan dan
perjanjian dalam pelaksanaan penelitian. pelanggaran etika riset meliputi fabrikasi data,
falsifikasi data, dan plagiat pada tahap pengusulan, pelaksanaan, pelaporan, publikasi dan
pemanfaatan hasil penelitian. Fabrikasi data adalah membuat atau menciptakan data fiktif.
Falsifikasi data adalah mengubah data sesuai dengan keinginan peneliti atau sesuai pesanan
sponsor.

B. Menghindari Tindakan Plagiat


Mahasiswa yang melakukan penulisan ilmiah, harus memperhatikan rambu-rambu
dalam pengutipan referensi agar tidak terjebak pada tindakan plagiarisme. Berikut beberapa
strategi yang dapat dilakukan agar tidak terjebak tindakan plagiasi.Ada dua jenis kutipan yakni
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (parafrase). Kutipan langsung adalah mengutip
karya orang lain sebagaimana aslinya tanpa menambahkan ataupun mengurangi isinya.
Kutipan langsung digunakan untuk menjelaskan sebuah definisi untuk menghindari bias jika
dibahasakan ulang atau untuk merespon secara langsung kalimat yang dikutip tersebut. Untuk
kualitas tulisan yang optimal dan meningkatkan pemikiran kritis serta kreativitas mahasiswa,
kutipan langsung hanya diizinkan 35% dari total kutipan di dalam skripsi.
Kutipan tidak langsung (parafrase) adalah menyatakan kembali ide orang lain dengan
kata-kata sendiri. Parafrase memungkinkan penulis untuk menyimpulkan dan mensintesis
informasi dari satu atau lebih sumber, fokus pada informasi penting, dan dapat membandingkan
serta membedakan detail yang relevan dengan topik yang dibahas. Dalam karya tulis ilmiah
secara umum, penggunaan kutipan tidak langsung lebih disarankan daripada kutipan langsung.
Kutipan langsung dan atau kutipan tidak langsung (parafrase) berdampak pada cara
memasukkannya di dalam teks. Kedua macam kutipan tersebut mempunyai perbedaan dalam
cara mencetak kutipan yang bersangkutan.
a. Kutipan langsung yang panjangnya (setelah dikutip) tidak lebih dari empat baris
dimasukkan dalam teks. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut:
1. Bagian yang merupakan kutipan diapit dengan tanda kutip ;
2. Jarak antara satu baris dengan baris yang lain dua spasi (sama dengan baris-baris
teks yang lainnya ;
3. Setelah tanda kutip akhir kutipan diberi tanda kurung “( )”, yang berisi sumber
rujukan.
4. Pada format APA, kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks denganmemberi
tanda petik di awal dan akhir kutipan, misalnya:

Primary document dapat diartikan sebagai, an instrument in languade


which has, as its origin and for its deliberate and express purpose to
become the basis of, or to assist, the activities of the individuals, an
organization or a community.” (Webb and Webb,2010, p. 100)

atau

Sydney Webb dan Beatrice Webb (2010) menyatakan, “…primary


document is an instrument in language which has, as its origin and for its
deliberate and express purpose to become the basis of, or to assist,the
activities of the individuals, an organization or a community.” (p.100)

5. Penulisan dibuat dalam APA Style, nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis
nama belakang diikuti tahun.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris (>40 kata). Kutipan melebihi empat baris
(setelah dikutip) ditulis terpisah dengan teks.Adapun tertibnya adalah sebagai berikut :
1. Kutipan dapat menggunakan tanda kutip dan dapat tidak;
2. Kutipan dibuat alinea baru dengan jarak 2.5 spasi dari alinea sebelumnya;
3. Jarak baris dengan baris kutipan 1 spasi;
4. Seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7 ketukan, dan apabila
kutipan ditulis dengan alinea baru baris pertama dari kiri kutipanditulis masuk lagi
5-7 ketukan;
5. Sesudah kutipan diberi tanda kurung yang di dalamnya terdiri dari namabelakang
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman setelah titik. Misalnya:

Aktor keamanan melakukan sekuritisasi untuk menghilangkan suatu ancaman


yang sifatnya non-tradisional seperti lingkungan, ekonomi, politik, hingga isu
kemiskinan. Perubahan eskalasi yang dilakukan aktor untuk mengubah isu non-
keamanan menjadi isu keamanan dilakukan melalui proses sekuritisasi. Buzan
menyatakan,
“traditionally, by saying “security,” a state representative declares an
emergency condition, thus claiming a right to use whatever means are
necessary to block a threatening development.” (Buzan, 1991, p.21)

Contoh paraphrase
Kalimat asli 1:

“There is now strong evidence that smoking cigarettes is linked to baldness in


young women”

Hasil Paraphrase:

Smoking has been linked to baldness in young women (Smith, 2004)

Kalimat asli 2:

The low self‐monitoring person is generally more attentive to his/her internal


attitudes and dispositions than to externally based information such as others’
reactions and expectations (Baxter, 1983, p. 29).

Hasil Paraphrase:

According to Baxter (1983), if a person has a low self‐monitor, then he/she tends
to pay more attention to his/her attitudes, rather than to the ways others might
expect him/ her to behave.
Contoh paraphrase lainnya
Kalimat asli 3:
Hoaks dianggap sebagai persoalan serius di era digital. Permasalahan tersebut
mengindikasikan rendahnya literasi digital masyarakat. Di Indonesia, banyaknya jumlah
pengguna Internet dan tingginya frekuensi masyarakat mengakses konten informasi dan
media sosial, terutama di kalangan generasi milenial, tidak diiringi dengan kesadaran
untuk menggunakan internet dengan bijak. (Sumber : Raharjo, Novianto Puji, Winarko,
Bagus. 2021. Analisis Tingkat Literasi Digital Generasi Milenial Kota Surabaya dalam
Menanggulangi
Hasil Paraphrase: Penyebaran Hoaks | dalam Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi,
Media
Dalamdan
era Informatika,
distruktif ini,kominfo.go.id)
kehadiran informasi palsu atau yang biasa disebut hoaks adalah
menjadi suatu persoalan yang sangat signifikan. Banyak ahli yang mengaitkan hal ini
dengan kemampuan masyarakat atau rendahnya literasi digital masyarakat. Akses
internet yang begitu luas dan jumlah pengguna internet yang semakin tinggi saat ini
membuat masyarakat seperti generasi milineal dapat mengakses internet dengan mudah,
khususnya konten media sosial. Namun hal ini memunculkan kekhawatiran karena
banyak yang tidak menggunakannya secara bijak. (Sumber : Raharjo, Novianto Puji,
Winarko, Bagus. 2021. Analisis Tingkat Literasi Digital Generasi Milenial Kota
Surabaya dalam
Untuk lebihMenanggulangi Penyebaran
meyakinkan bahwa tulisan Hoaks | dalam Jurnal
yang disusun Komunika:
jauh dari Jurnal
unsur plagiarisme,
Komunikasi,
mahasiswa Media
dapat dan Informatika,
menggunakan kominfo.go.id)untuk mengecek tingkat plagiarisme.
aplikasi/software
Beberapa aplikasi pendukung antiplagiarisme berbayar maupun gratis, misalnyaTurnitin,
Wcopyfind, vyper, plagiarism‐detect, dan AiMOS.

C. Sanksi Pelanggaran Etika Penelitian dan Plagiarisme


Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menjelaskan rumusan keterampilan umum
Program Sarjana adalah harus mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Perbuatan menjiplak dan membajak suatu produk atau hasil karya pihak lain bukan
hanya merupakan perbuatan yang melanggar etika, tetapi juga memiliki dimensi hukum yang
mengikat. Tindakah plagiarisme dapat dimaknai sebagai tindakan kejahatan hak cipta. Oleh
karena itu, sanksi terhadap pelaku tindakan plagiat atau pembajakan cukup berat. Ada beberapa
aturan pemerintah yang mengatur tentang pembajakan karya ilmiah, antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 yang mengatur tentang hak cipta.
Dalam undang-undang ini, salah satu karya yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup buku, program komputer, pamflet,
perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain.

2. Permendiknas No.17, tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di


Perguruan Tinggi.
Dalam Permendiknas No.17, tahun 2010 bahkan diatur sanksi bagi pelaku tindakan
plagiasi dalam Pasal 12, yaitu Bagi Mahasiswa. Sanksi yang diberikan beragam
bergantung kepada tingkat pelanggaran plagiasi, yaitu:
a) Teguran Peringatan tertulis.
b) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa.
c) Pemberian nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa.
d) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mfahasiswa; atau
e) Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

3. Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Undang-undang tersebut pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat
yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut
sebagai berikut:
a) (Pasal 25) ayat 2: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk
memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut
gelarnya.
b) (Pasal 70): Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2)
terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Pasal 53 Permendikbud RI No. 3/2020 menjelaskan bahwa dalam suatu Perguruan


Tinggi terdapat lembaga yang bertanggung jawab dalam menyusun dan mengembangkan
program, rencana strategis penelitian, termasuk menyusun dan mengembangkan kriteria,
peraturan, panduan, prosedur penilaian, serta melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan Penelitian. Dalam konteks ini, pemantauan dan penindakan atas pelanggaran etika
penelitian atau riset di tingkat UAI, juga dapat dilakukan oleh Komite Pengembangan dan
Etika Riset (KiPER) Universitas Al Azhar Indonesia (Dulu bernama Komite Etika Rise/KER
UAI). Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia No.
201/SK/R/UAI/VII/2018 tentang Pengangkatan Pengurus KiPER UAI dan Peraturan
Universitas Al Azhar Indonesia No.02/PU/UAI/IV/2015, tentang Penegakan Etika Riset.
Bagi mahasiswa yang terbukti melanggar etika penelitian dan aturan akademik di UAI,
termasuk dalam penelitian dan penulisan laporan Tugas Akhir Skripsi, maka bagi mereka dapat
dibatalkan atau dinyatakan tidak lulus. Pedoman Akademik UAI 2018 pasal 41 menjelaskan
bahwa apabila dalam sidang dan laporan Tugas Akhir Skripsi mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa harus mengulang kembali dengan mengikuti prosedur
yang berlaku. Dan bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang Tugas Akhir Skripsi
dapat dicabut kelulusan dan ijazahnya jika terbukti di kemudian hari adanya tindakan
plagiarisme.
Dalam konteks penegakan etika dan aturan akademik yang tertera dalam buku
Pedoman Akademik UAI 2018, pasal 35, dijelaskan bahwa penegakan etika, aturan dan
pemberian sanksi akademik di UAI melibatkan direktorat akademik. Direktorat akademik
dapat berkordinasi kepada Direktorat Pengembangan Akademik dan Pembelajaran serta Pusat
Etika dalam rangka penyempurnaan tata tertib dan pelaksanaan sanksi atas pelanggaran yang
terjadi.
Aturan penegakan etika di lingkungan UAI merujuk kepada UU seperti dibahas di atas
serta Peraturan Menteri Pendidikan, juga mengacu kepada Pedoman Akademik UAI, Surat
Keputusan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia No. 201/SK/R/UAI/VII/2018 tentang
Pengangkatan Pengurus KiPER UAI dan Peraturan Universitas Al Azhar Indonesia
No.02/PU/UAI/IV/2015, tentang Penegakan Etika Riset. Adapun dalam rangka menjamin
pelaksanaan tata tertib, maka pihak-pihak yang dapat memberikan sanksi di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Dosen pengampu Mata Kuliah (dalam konteks mata kuliah skripsi ini dapat dimaknai
sebagai Dewan Sidang Skripsi);
2. Ketua Program Studi;
3. Dekan FISIP
Di level universitas, penelitian kasus dilakukan oleh Komite Etika Riset untuk
mendapatkan bukti awal dalam menangani pelanggaran. Kewenangan Komite Etika Riset
meliputi:
a. Menerima laporan dari mengenai adanya dugaan pelanggaran etika riset atau
pelanggaran ketentuan dalam Undang-Undang;
b. Melakukan pemeriksaan pendahuluan;
c. Melakukan pemeriksaan lanjutan;
d. Menilai, menyimpulkan dan memutuskan terjadi atau tidaknya terjadi pelanggaran;
e. Membaca putusan sanksi.
4. Rektor UAI

Pelanggaran atas Etika Riset, termasuk plagiarism yang di bawa ke level Universitas
dan diperiksa oleh Komite Etika Riset Universitas atau yang sekarang dikenal sebagai oleh
Komite Pengembangan dan Etika Riset (KiPER) Universitas Al Azhar Indonesia, jika terbukti
ada pelanggaran maka akan diberikan sanksi sebagai berikut (sesuai Pasal 14):
1. Dalam hal Komite Etika Riset memutuskan terlapor terbukti melakukan pelanggaran
terhadap etika riset, maka terhadap terlapor direkomendasikan kepada Rektor untuk
dikenai sanksi.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi mahasiswa dapat berupa:
a) Teguran lisan terdokumentasi dalam berita acara rapat Komite Etika Riset;
b) Teguran tertulis;
c) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d) Pembatalan nilai;
e) Pemberhentian sementara;
f) Pemberhentian dengan hormat; atau
g) Pemberhentian dengan tidak hormat.
3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi alumni adalah pembatalan
kelulusan/ijazah.

Dalam Pasal 15-17 Peraturan Universitas Al Azhar Indonesia No.02/PU/UAI/IV/2015,


tentang Penegakan Etika Riset dijelaskan bahwa dalam hal Komite Etika Riset menemukan
dugaan adanya unsur pidana yang dilakukan oleh terlapor, wajib memberitahukan kepada
rektor untuk dilaporkan kepada instansi yang berwenang. Pelapor dan atau terlapor yang
merasa keberatan atas putusan Komite Etika Riset berhak mengajukan keberatan kepada
Rektor. Pemohon keberatan wajib menyampaikan memori keberatan.
Sementara itu di pasal 18 dijelaskan bahwa Rektor UAI dapat menguatkan,
mengubah, atau membatalkan rekomendasi Komite Etika Riset dan membuat keputusan
sendiri. Rekomendasi Komite Etika Riset bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap,
kecuali rekomendasi sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat. Berdasarkan Buku
Pedoman Akademik UAI, Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang skripsi/tesis dapat
dicabut kelulusan dan ijazahnya jika terbukti di kemudian hari adanya tindakan plagiarisme.
III SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL

Proposal Skripsi
Proposal skripsi atau rancangan penelitian merupakan bagian penting dalam proses
penyusunan skripsi karena bagian ini mencerminkan bangunan dasar pemikiran dari
keseluruhan proses penelitian. Proposal skripsi juga mencerminkan arah dari penelitian yang
secara terperinci akan dicapai mahasiswa dalam proses penyusunan secara keseluruhan.
1) Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Proposal skripsi terdiri dari 2 (dua) bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Pembatasan Masalah
d. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
e. Metode Penelitian
f. Sistematika Penulisan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA


a. Kajian Pendahuluan (Preview Study)
b. Kerangka Dasar Pemikiran
c. Alur/Bagan Kerangka Dasar Pemikiran
d. Daftar Pustaka

Untuk skripsi yang menggunakan metode kuantitatif dapat menambahkan


komponen Hipotesis dan Asumsi, yang pada intinya menunjukkan jawaban sementara dari
rumusan masalah dan pemikiran-pemikiran dasar yang melandasi bekerjanya hipotesis
tersebut.
Komponen lain yang dapat ditambahkan jika diperlukan dalam penulisan proposal
skripsi adalah model analisis. Dalam komponen model analisis mahasiswa dapat
menjelaskan hubungan antar konsep dan variabel yang merupakan turunan dari teori yang
digunakan. Ketiga komponen di atas sifatnya tidak wajib, ditambahkan hanya jika
diperlukan sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Di bagian akhir proposal,
mahasiswa diwajibkan untuk mencantumkan daftar pustaka, dengan persyaratan minimal
10 referensi.
2) Proposal skripsi untuk Prodi Ilmu Komunikasi
Proposal skripsi terdiri dari 3 (tiga) bab dengan rincian sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Signifikansi Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan

Bab II KERANGKA KONSEP/KERANGKA TEORI/KERANGKA PEMIKIRAN


2.1 Kajian Pendahuluan (Preview Study)
2.2 Kerangka Dasar Pemikiran Khusus untuk penelitian kuantitatif menambahkan:
2.3 Definisi Konseptual
2.4 Hipotesis Teoritis

Bab III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Pendekatan Penelitian
3.3 Strategi/Disain Penelitian
3.4 Sifat Penelitian
3.5 Populasi dan Sampel
3.6 Teknik/Metode Pengumpulan Data
3.7 Model Analisis/Hubungan Antar Variabel Penelitian
3.8 Hipotesis Penelitian dan Statistik
3.9 Operasionalisasi Konsep Penelitian
3.10 Uji Reliabilitas dan Validitas
3.11 Teknik/Metode Analisis Data
3.12 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian

Lembar yang wajib disertakan dalam proposal adalah: halaman sampul proposal
skripsi, daftar isi, daftar gambar/tabel/grafik dll (jika ada), daftar pustaka, lampiran
(instrumen yang digunakan dalam penelitian, data-data pendukung yang tidak muncul
dalam main text), lembar orisinalitas skripsi, serta lembar lainnya yang diperlukan juga
wajib dimasukkan pada tempatnya. Bab IV juga disarankan untuk disertakan dengan
pertimbangan sebagai kontekstual faktual yang relevan terkait kasus yang ingin diteliti.
3.2 Penulisan Skripsi
Terdapat tiga bagian dalam penyusunan skripsi, yaitu:
1. BAGIAN AWAL
Bagian awal skripsi meliputi halaman judul sampai kepada halaman daftar lampiran
(halaman yang ditunjukkan dengan nomor Romawi kecil).

2. BAGIAN INTI
Bagian inti merupakan isi dari skripsi yang terdiri dari Bab I (Pendahuluan) sampai
Bab Penutup. Jumlah minimal halaman dari bagian inti skripsi adalah minimal 75
halaman dengan spasi ganda (Prodi Ilmu Hubungan Internasional), minimal 70
halaman dengan spasi 1,5 (Prodi Ilmu Komunikasi)
3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

1. Bagian Awal
Bagian awal ini terdiri atas urutan (1) halaman sampul, (2) abstrak/abstract (3) lembar
persetujuan pembimbing, (4) lembar pengesahan, (5) lembar orisinalitas, (6) halaman
persembahan , (7) halaman kata pengantar, (8) halaman ucapan terimakasih, (9) daftar
isi, serta jika diperlukan (10) daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar
lain.
a) Halaman Sampul
Halaman ini merupakan halaman terdepan dari karya ilmiah yang akan memberikan
informasi pertama kepada pembaca mengenai karya ilmiah tersebut. Hal-hal yang
terkait dengan halaman sampul adalah sebagai berikut.
- Halaman sampul memuat logo resmi UAI, judul, nama mahasiswa (nama akhir
tidak disingkat), Nomor Induk Mahasiswa, nama peminatan (Khusus Ilmu
Komunikasi), nama program studi, nama fakultas, Universitas Al-Azhar
Indonesia, Jakarta dan tahun lulus.
- Cover/Sampul dijilid dengan nama fakultas (OMEGA 41). Untuk kepastian
warna harap menghubungi pihak sekretariat. Untuk perpustakaan universitas
skripsi dijilid HARD COVER dan untuk perpustakaan prodi dijilid SOFT
COVER.
b) Abstrak/Abstract
Halaman abstrak berisi nama universitas (huruf kapital), fakultas (huruf kapital),
Program Studi (huruf kapital), PEMINATAN (huruf kapital)-khusus Prodi Ilmu
Komunikasi, Nama (huruf kapital), NIM, Judul Skripsi. Halaman abstrak berisi
keterangan jumlah halaman (halaman romawi dan halaman isi), jumlah lampiran,
jumlah daftar pustaka yang digunakan (Jumlah Buku, Jumlah Jurnal, Jumlah Media,
Jumlah Website, Jumlah Makalah, Jumlah Disertasi, Jumlah Tesis, Jumlah Skripsi,
lainnya), serta tahun referensi/daftar pustaka yang digunakan. Tulisan abstrak
ditulis dibawah nama penulis, judul dan referensi (lihat contoh abstrak).
Abstrak berisi latar belakang penelitian, permasalahan atau tujuan penelitian,
metodologi penelitian, hasil penelitian (analisis data atau temuan),
diskusi/intepretasi penelitian dan kesimpulan beserta rekomendasi penelitian.
Jumlah halaman abstrak adalah 1 halaman. Lihat catatan tentang isi abstrak di
atas/terdahulu. Halaman abstract (bahasa Inggris), menggunakan pola halaman
abstrak (bahasa Indonesia), dengan bahasa Inggris. Jumlah halaman abstract adalah
1 halaman.
c) Lembar Persetujuan Pembimbing
Halaman lembar persetujuan pembimbing skripsi (ditulis dengan huruf kapital).
Halaman ini berisi nama universitas (huruf kapital), fakultas (huruf kapital),
Program Studi (huruf kapital), PEMINATAN (huruf kapital), juga berisi Nama,
NIM, Judul Skripsi, Tempat dan Tahun Persetujuan, dan nama dosen pembimbing.
Jumlah halaman lembar persetujuan adalah 1 halaman.
d) Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan merupakan lembaran penting untuk menjamin keabsahan karya
ilmiah. Halaman ini memuat ketentuan sebagai berikut.
1. Nama universitas, fakultas, program studi dan peminatan
2. Identitas penulis (nama dan NIM)
3. Judul skripsi/tesis
4. Pelaksanaan sidang skripsi (hari, tanggal dan pukul)
5. Skripsi diketahui oleh Ketua Sidang; Penguji Ahli dan Pembimbing beserta
tanggal persetujuan
6. Nama dan tanda tangan disusun ke bawah satu per satu
e) Lembar Orisinalitas
Halaman lembar orisinalitas skripsi berisi nama universitas, fakultasm program
studi dan PEMINATAN (huruf kapital). Lembar orisinalitas skripsi juga berisi
nama, NIM, Judul Skripsi, serta penyataan Orisinalitas Skripsi, tanggal dan waktu
pernyataan. Jumlah halaman orinsinalitas adalah 1 halaman.
f) Persembahan
Halaman lembar persembahan berisi penulisan ilmiah (skripsi) ini ditujukan untuk
siapa. Halaman persembahan ini juga bisa berisi kutipan, kata mutiara, dsb. Jumlah
halaman persembahan adalah 1 halaman.
g) Kata Pengantar
Tulisan kata pengantar (ditulis dengan huruf kapital). Halaman kata pengantar berisi
pernyataan alasan penulisan karya ilmiah ini, alasan pemilihan judul, pernyataan
dan harapan akan karya ilmiah ini. Jumlah halaman kata pengantar 1-2 halaman.
h) Ucapan Terimakasih
Bagian ini berisi ucapan terima kasih dan penghargaan yang ditujukan kepada
Rektor, Dekan dan Ketua Program Studi, dewan pembimbing, penguji ahli dan
ketua sidang, orang tua (keluarga), dan pihak lain yang berkontribusi secara
langsung pada pelaksanaan penelitian. Kontribusi tersebut dapat berupa penyediaan
dana, materi percobaan, sarana, jasa teknis lapangan atau laboratorium, dan
masukan akademik atau profesional atas naskah karya ilmiah tugas akhir. Ucapan
terima kasih diharapkan tidak memuat hal-hal yang tidak terkait langsung dengan
penyelesaian tugas akhir.
i) Daftar Isi
Daftar isi memuat secara menyeluruh isi karya ilmiah tugas akhir dan sebagai
petunjuk bagi pembaca yang berminat membaca subbab, bab, atau keseluruhan isi
dari karya. Daftar Isi disusun berdasarkan bab dan subbab dengan memperhatikan
pola yang dianut baik pola umum maupun pola rangkaian penelitian pada strata dan
program studi masing-masing.
j) Daftar Tabel/Gambar/Bagan/Lampiran
Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran ditulis jika jumlah tabel, gambar,
dan lampiran lebih dari satu. Jika diperlukan, dapat ditambahkan Daftar Rumus,
Daftar Notasi, Glosarium, dan daftar lain. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar
Lampiran, dan daftar lain dapat ditulis berlanjut dalam satu halaman (tidak perlu
dituliskan pada halaman terpisah).
2. Bagian Inti
Secara umum, bagian utama terdiri atas pendahuluan, kerangkan pemikiran/teori/konsep,
metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan atau penutup, saran, dan daftar
pustaka.
1) Latar Belakang masalah
Berisikan uraian yang menunjukkan hal yang menjelaskan masalah atau
fenomena itu muncul. (antisipasi penjelasan terhadap jawaban permasalahan di latar
belakang). Latar belakang masalah, pada dasarnya bertujuan untuk mengantarkan
kepada permasalahan yang mencerminkan topik utama penelitian. Latar belakang
masalah secara umum berisikan uraian mengenai perbenturan di antara dua hal yang
bersifat ideal (harapan) dengan realitas (kenyataan). Perbenturan di antara kedua hal ini
kemudian mengantarkan uraian ke arah pertanyaan “mengapa” (why). Selain itu, latar
belakang masalah juga berisikan uraian yang mengandung penjelasan mengenai
5W+1H (what, who, when, where, why dan how). Namun demikian, kandungan keenam
hal tersebut tidak secara eksplisit dijelaskan dalam latar belakang masalah. Esensinya
lebih cenderung bersifat implisit yang tercermin dari uraian.
Dalam kategori skripsi yang bersifat deskriptif (dengan pertanyaan penelitian
“bagaimana”), latar belakang masalah tidak harus mengandung esensi yang
mencerminkan perbenturan antara idealitas dan realitas. Latar belakang masalah lebih
mengarah kepada uraian mengenai kemunculan fenomena tersebut yang secara implisit
mengandung unsur 5W+1H.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
karena mencerminkan fenomena spesifik yang akan diteliti. Rumusan masalah
merupakan bentuk spesifik dari topik penelitian. Rumusan masalah yang dikemukakan
harus layak diteliti, yang artinya permasalahan tersebut benar-benar problematik. Salah
satu cara sederhana untuk menemukan masalah bisa dengan menampilkan sebuah
kontradiksi. Untuk itu, rumusan masalah harus disusun menggunakan kalimat yang
jelas, tidak berbelit, bisa dipahami, dan mengandung kesan curiousity. Disarankan,
mahasiswa menggunakan kata tanya mengapa atau bagaimana untuk memudahkan
dalam menyusun rumusan masalah.
Permasalahan yang muncul dan berangkat dari latar belakang inilah yang
kemudian menjadi acuan dan titik tolak dari keseluruhan penelitian. Dari rumusan
masalah ini tercermin arah dari penelitian yang dilakukan. Untuk itu, rumusan masalah
harus menjadi rujukan bagi mahasiswa dalam kegiatan penelitian secara keseluruhan,
mulai dari memilih paradigma dan teori sampai kepada proses pengumpulan, analisis
dan interpretasi data. Sehingga teori yang dipakai dan data yang akan dikumpulkan
harus selalu relevan dengan rumusan masalah. Dengan kata lain, penelitian dilakukan
untuk mencari jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan.
Rumusan masalah dapat dituliskan dalam beberapa paragraf yang berisikan
uraian singkat mengenai identifikasi permasalahan yang mencerminkan unit analisis
(variabel dependen) dapat muncul untuk penelitian yang bersifat deskriptif. Identifikasi
yang lebih mendalam pada dasarnya telah dilakukan secara implisit dalam latar
belakang. Sementara untuk penelitian eksplanatif, rumusan masalah dapat berisi
paragraf yang menegaskan identifikasi unit analisis dan unit eksplanasi (variabel
independen) dari penelitian.
Rumusan masalah juga dapat secara langsung dirumuskan ke dalam pertanyaan
penelitian, karena pada dasarnya latar belakang masalah telah mencerminkan
identifikasi dari unit analisis penelitian. Untuk penelitian deskriptif, permasalahan
penelitian pada umumnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan “bagaimana?” Selain
itu, pertanyaan juga cukup mengandung satu fenomena spesifik yang menjadi unit
analisis dalam penelitian, yaitu mengenai bagaimana suatu fenomena hubungan
internasional itu dapat terjadi? Sementara itu, untuk penelitian yang bersifat eksplanatif,
permasalahan penelitian penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan “mengapa?”
Yaitu pertanyaan yang mencerminkan adanya hubungan sebab-akibat atau kausalitas.
Dalam penelitian jenis ini, pertanyaan penelitian sebaiknya tidak hanya mengandung
unit analisis (variabel dependen), tetapi juga menunjukkan unit eksplanasi (variabel
independen) yang menjadi sebab dari terjadinya suatu fenomena hubungan
internasional atau Ilmu Komunikasi.
3) Pembatasan Masalah
Tujuan dari pembatasan masalah adalah untuk memberikan ruang lingkup
dalam bentuk batas-batas yang jelas dari fenomena yang diteliti. Fenomena yang
menjadi unit analisis dari penelitian dibatasi, khususnya dari sisi ruang dan waktu.
Batasan isu atau fenomena juga perlu ditegaskan sehingga spesifikasi topik penelitian
menjadi tegas dan jelas. Pembatasan masalah juga dapat menjadi panduan dalam proses
pengumpulan data, sehingga data yang dikumpulkan tidak terlalu luas dan fokus pada
fenomena yang dibahas.
Dalam konteks batasan waktu, penelitian sebaiknya bersifat post-factum, di
mana fenomena yang diteliti adalah fenomena yang telah terjadi dan prosesnya benar-
benar telah selesai. Hal ini ditujukan agar pembuktian atau pengujian terhadap hipotesis
dan asumsi melalui analisis data dapat dilakukan. Dalam fenomena yang belum terjadi
atau belum selesai prosesnya, upaya untuk menguji hipotesis dan asumsi akan sangat
sulit atau bahkan tidak dapat dilakukan, karena sifat dari penelitian yang cenderung
prediktif, yaitu untuk meramalkan sesuatu yang belum terjadi. Batasan waktu dalam
penelitian atau dikenal juga dengan istilah periodisasi bukanlah merupakan batasan
yang bersifat “kosong” atau tanpa dilandasi oleh alasan mengenai mengapa batasan
tersebut dipilih. Harus ada argumen yang jelas mengapa suatu titik tahun tertentu
dijadikan sebagai batasan awal dan akhir dari periodisasi penelitian. Dengan adanya
batasan ruang, misalnya pada suatu lingkup geografis atau institusi tertentu, proses
pengumpulan data dapat dilakukan secara fokus dan menghindari tumpang-tindih data.
4) Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi harus relevan dengan dua hal.
Pertama, tujuan tidak boleh menyimpang dari permasalahan penelitian yang tercermin
dari rumusan masalah. Kedua, jenis penelitian (deskriptif atau eksplanatif) harus
tercermin dari tujuan penelitian. Tujuan penelitian dapat dirumuskan dalam beberapa
bentuk kalimat berdasarkan pada jenis penelitian. Untuk penelitian deskriptif, tujuan
penelitian dapat dirumuskan dalam kalimat yang diawali dengan kata
‘menggambarkan’, ‘mengetahui’, atau bisa juga ‘menjelaskan’. Sementara untuk
penelitian eksplanatif, tujuan penelitian dapat dirumuskan dalam kalimat yang diawali
dengan kata-kata ‘menjelaskan’, ‘menganalisis’ hubungan antara variabel, ‘mengukur’
tingkat hubungan atau menjelaskan arah hubungan antara unit eksplanasi dan unit
analisis. Perlu ditekankan bahwa tujuan utama dari penelitian adalah untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
5) Kerangka Teori/Konsep/Pemikiran
Tinjauan pustaka/landasan teori/kerangka teori/kerangka pemikiran dapat
ditambahkan sesudah pendahuluan dengan ketentuan, jumlah halaman bab tersebut
tidak melebihi 10% dari total halaman bagian utama naskah. Isi kerangka pemikiran
tergantung dan kebutuhan dan kepentingan teori, konsep dan tinjauan literature yang
harus dipaparkan.
a. Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif: Kerangka pemikiran terdiri dari
teori-teori dan konsep-konsep utama atau definisi konseptual yang dipergunakan
oleh penulis untuk melihat fenomena yang dikaji. Kerangka pemikiran juga berisi
analytical framework (kerangka berfikir) yang dijadikan dasar untuk melihat
masalah tersebut dan membuat panduan wawancara, serta asumsi-asumsi atau
proposisi tentang permasalahan yang dikaji.
b. Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif: Kerangka pemikiran setidaknya
berisi tentang teori dan konsep-konsep utama atau definisi konseptual yang
dipergunakan oleh penulis atau melihat fenomena yang dikaji; Berisi definisi
konsep, penjelasan tentang hubungan antar konsep, hipotesis (teori), dan model
analisa teoritis (theoretical schema).
Tinjauan pustaka terdiri dari Kajian Pendahuluan (Preview Study), perbedaan
dengan penulisan sebelumnya, dan merumuskan pernyataan (terkait kerangka
dasar pemikiran dan preposisi).
a) Kajian Pendahuluan (Preview Study): Terdiri atas penelitian-penelitian
sebelumya yang memiliki tema dan topik yang sama dengan tema dan judul
yang dimbil dalam skripsi. Dalam preview study ini penulis diharapkan dapat
menjelaskan mengenai perbedaan antara penulisan sebelumnya dengan
penelitian yang sekarang sedang dilakukan. Perbedaan tersebut dapat berupa
rumusan masalah, teori, maupun unit analisis. Dalam pengambilan referensi
sebagai bahan tinjauan, secara prioritas yang harus diambil peneliti terlebih
dahulu adalah buku. Jika buku sebagai bahan tinjauan tidak ditemukan, maka
berturut-turut berikutnya adalah jurnal, disertasi doktoral, tesis magister,
kemudian skripsi.
b) Kerangka dasar pemikiran merupakan (kumpulan) alat analisis yang disiapkan
guna menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka dasar pemikiran memiliki
posisi yang sangat penting dalam penelitian. Kerangka dasar pemikiran
memberikan arahan dalam upaya penelusuran jawaban atas pertanyaan
penelitian. Melalui landasan paradigmatis, teori dan konsep yang relevan,
kerangka dasar pemikiran menjadi pemandu bagi mahasiswa dalam
pengumpulan data, analisis dan interpretasi data.
Dengan demikian, dalam penulisan kerangka dasar pemikiran diawali dengan
penjelasan mengenai paradigma apa yang dipakai, latar belakang kemunculan
paradigma tersebut dalam ilmu hubungan internasional, asumsi-asumsi dasar
dari paradigma tersebut dan penjelasan pandangan umum paradigma tersebut
terhadap permasalahan penelitian. Kemudian mahasiswa dapat
mendeskripsikan teori yang dipilih. Jelaskan secara umum pandangan teori
tersebut terhadap fenomena yang diteliti. Identifikasi konsep-konsep yang
terkandung di dalam teori tersebut. Implementasikan teori tersebut dalam
menjawab permasalahan penelitian. Implementasi dilakukan dalam bentuk
penjelasan relevansi konsep-konsep yang terkandung di dalam teori tersebut
dengan permasalahan penelitian melalui definisi konseptual, penjelasan
indikator-indikator yang diturunkan dari konsep-konsep dapat memberikan
bukti yang menjawab pertanyaan penelitian.
c) Alur Kerangka Dasar Pemikiran
Setelah menentukan konsep dan teori yang akan digunakan sebagai alat analisa
penelitian, kemudian penulis menyusun grafis dapat berupa garis- garis
koordinatif ataupun bagan dari konsep dan teori tersebut. Tujuan dari
penyusunan alur ini adalah memberikan gambaran yang lebih jelas dan detil
tentang aalur penelitian yang akan dijalankan oleh penulis. Alur ini juga
berfungsi sebagai panduan (guidance) agar impelementasi konsep dan teori
dalam isu yang dipilih tidak menjadi kabur.
6) Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian tentukan oleh kepentingan dan kebutuhan yang harus
dipaparkan, dan ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Setidaknya
metodologi penelitian berisi:
1) Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif: Pendekatan penelitian,
strategi/tradisi/metode penelitian, sifat/jenis penelitian, Unit analisis/informan
penelitian, metode pemilihan informan/metode penentuan data, metode
pengumpulan data, metode analisis data, keabsahan penelitian, kelemahan dan
keterbatasan penelitian.
2) Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif: Pendekatan penelitian, sifat/jenis
penelitian, unit analisis/populasi dan sampel, metode pemilihan sampel, metode
pengumpulan data, metode analisis data (Metode statistik yang akan digunakan dan uji
validitas, reliabilitas), hipotesis (riset dan statistik), operasionalisasi konsep, kelemahan
dan keterbatasan penelitian.
Tinjauan Pustaka
Merupakan judul dari Bab II. Tinjauan pustaka terdiri dari Kajian Pendahuluan
(Preview Study), perbedaan dengan penulisan sebelumnya, dan merumuskan
pernyataan (terkait kerangka dasar pemikiran dan preposisi).
Kajian Pendahuluan (Preview Study)
Terdiri atas penelitian-penelitian sebelumya yang memiliki tema dan topik yang sama
dengan tema dan judul yang dimbil dalam skripsi. Dalam preview study ini penulis
diharapkan dapat menjelaskan mengenai perbedaan antara penulisan sebelumnya
dengan penelitian yang sekarang sedang dilakukan. Perbedaan tersebut dapat berupa
rumusan masalah, teori, maupun unit analisis.
Dalam pengambilan referensi sebagai bahan tinjauan, secara prioritas yang harus
diambil peneliti terlebih dahulu adalah buku. Jika buku sebagai bahan tinjauan tidak
ditemukan, maka berturut-turut berikutnya adalah jurnal, disertasi doktoral, tesis
magister, kemudian skripsi.
Kerangka dasar pemikiran
Kerangka Dasar Pemikiran merupakan (kumpulan) alat analisis yang disiapkan guna
menjawab pertanyaan penelitian. Kerangka dasar pemikiran memiliki posisi yang
sangat penting dalam penelitian. Kerangka dasar pemikiran memberikan arahan dalam
upaya penelusuran jawaban atas pertanyaan penelitian. Melalui landasan
paradigmatis, teori dan konsep yang relevan, kerangka dasar pemikiran menjadi
pemandu bagi mahasiswa dalam pengumpulan data, analisis dan interpretasi data.
Dengan demikian, dalam penulisan kerangka dasar pemikiran diawali dengan
penjelasan mengenai paradigma apa yang dipakai, latar belakang kemunculan
paradigma tersebut dalam ilmu hubungan internasional, asumsi-asumsi dasar dari
paradigma tersebut dan penjelasan pandangan umum paradigma tersebut terhadap
permasalahan penelitian. Kemudian mahasiswa dapat mendeskripsikan teori yang
dipilih. Jelaskan secara umum pandangan teori tersebut terhadap fenomena yang
diteliti. Identifikasi konsep-konsep yang terkandung di dalam teori tersebut.
Implementasikan teori tersebut dalam menjawab permasalahan penelitian.
Implementasi dilakukan dalam bentuk penjelasan relevansi konsep-konsep yang
terkandung di dalam teori tersebut dengan permasalahan penelitian melalui definisi
konseptual, penjelasan indikator-indikator yang diturunkan dari konsep-konsep dapat
memberikan bukti yang menjawab pertanyaan penelitian.
Alur Kerangka Dasar Pemikiran
Setelah menentukan konsep dan teori yang akan digunakan sebagai alat analisa
penelitian, kemudian penulis menyusun grafis dapat berupa garis- garis koordinatif
ataupun bagan dari konsep dan teori tersebut. Tujuan dari penyusunan alur ini adalah
memberikan gambaran yang lebih jelas dan detil tentang aalur penelitian yang akan
dijalankan oleh penulis. Alur ini juga berfungsi sebagai panduan (guidance) agar
impelementasi konsep dan teori dalam isu yang dipilih tidak menjadi kabur.
Sistimatika Penulisan
Sistematika penulisan mencerminkan koherensi antara bangunan dasar penelitian
pada bab pertama skripsi dengan bab-bab berikutnya. Skripsi dapat ditulis sebanyak 4
bab atau lebih sesuai dengan kesepakatan dan kebutuhan penulisan skripsi. Terdapat
dua hal yang harus diperhatikan dalam menulis sistematika skripsi. Pertama, jenis
skripsi, yaitu deskriptif atau eksplanatif. Penelitian deskriptif memiliki substansi bab-
bab yang berbeda dengan penelitian eksplanatif. Kedua, teori yang diaplikasikan
dalam menjawab permasalahan penelitian. Terutama untuk penelitian eksplanatif,
turunan variabel dan indikator dari teori menentukan pembabakan sistematika
penulisan.
IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI LAPORAN PENELITIAN

5.1 Jenis dan Ukuran Kertas


Bahan meliputi bahan untuk: naskah dan sampul.
1. Naskah
Naskah diketik pada kertas HVS 80 gram dengan ukuran A4 (+ 210 mm x 297
mm)dan tidak bolak-balik.
2. Sampul
Sampul dibuat soft dan hard cover berwarna omega 41 (kuning keemasan).
Tulisanyang tercetak pada sampul dapat dilihat pada Lampiran 4.1.

5.2 Pengetikan
1. Jenis Huruf
a. Naskah diketik dengan jenis huruf pika/Times New Roman (10 huruf dalam
satuan inchi) atau pada komputer 12 (font size), dan seluruh naskah harus dipakai
jenis huruf yang sama.
b. Untuk tujuan tertentu seperti kata asing dengan penekanan dapat ditulis dengan
huruf miring.
2. Jarak Baris
a. Jarak antar baris kalimat dan antara paragraph adalah spasi ganda.
b. Jarak judul tabel atau gambar yang lebih dari satu baris kalimat adalah spasi
tunggal.
c. Abstrak dan Daftar Pustaka diketik dengan jarak spasi tunggal antar baris.
d. Jarak antara judul bab dengan judul sub-bab diketik 3 spasi.
e. Jarak antara akhir alinea dengan anak judul sub-bab diketik 3 spasi.
3. Batas Tepi
Batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:
a. tepi atas : 4 cm
b. tepi bawah : 3 cm
c. tepi kiri : 4 cm
d. tepi kanan : 3 cm
4. Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan ke-7 dari batas tepi kiri.
5.3 Penulisan Bab dan Sub-Bab
1. Judul Bab, Judul Sub-Bab, Judul Anak Sub-Bab
a. Judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris di
tengah tanpa diakhiri dengan titik. Sedangkan nomor bab ditulis sebelum judulbab
diatur simetris di tengah.
b. Judul sub-bab didahului dengan nomor yang diketik mulai dari tepi kiri, selanjutnya
semua kata didahului dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan,
diakhiri tanpa titik. Kalimat pertama sesudah judul sub babdimulai dengan alenia baru
diketik mulai dari ketukkan ke-7.
2. Perincian ke Bawah.
Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor
urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perinciannya. Penggunaan garis
penghubung atau simbol lain yang ditempatkan di depan perincian tidak dibenarkan.
3. Letak Simetris.
Pengetikan judul bab, judul gambar, judul tabel dan daftarnya, persamaan (rumus)
diletakkan simetris di tengah, artinya jarak kiri dan kanan sama.
4. Penggunaan Heading.
Disarankan menggunakan heading pada setiap judul (Lihat Lampiran 4.9). Setiap Bab
ditulis menggunakan huruf kapital pada semua huruf. Bab wajib ditulis dengan
menggunakan teknik Heading. Dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nama BAB ditulis dengan menggunakan heading 1, dengan pengaturan: ukuran huruf
16, jenis huruf times new roman, spasi 1.
b. Penamaan Sub yang langsung di bawah bab ditulis dengan menggunakan heading
2. Huruf Kapital hanya pada awal huruf pada kata, huruf ditebalkan (bold) dengan
jenis font 12 times new roman.
c. Penamaan Sub Bab setelah sub, ditulis dengan heading 3, dengan ketentuan sama
dengan penulisan Sub bab.

5.4 Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, bab, sub bab, anak sub bab, tabel,
gambar dan persamaan (rumus).
1. Nomor Halaman.
a. Bagian awal Skripsi mulai dari halaman pengesahan sampai dengan halaman daftar
isi diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil. Misal : i, ii, iii, iv, v dan
seterusnya, letaknya di tengah bawah, untuk cover (hal i tidak dimunculkan).
b. Bagian utama sampai dengan bagian akhir Skripsi, nomor halaman menggunakan
angka biasa. Misalnya : 1, 2, 3 dan seterusnya.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan.
Sementara nomor halaman pada judul Bab diletakkan di tengah bawah dengan jarak
1,5 cm dari tepi bawah.

ATAS
4 cm 3 cm

4 cm
KIRI

3 cm KANAN

BAWAH
Gambar 4.1 Format penulisan Batas Tepi.
Sumber: (Olahan Tim Penyusun, 2021)

2. Penomoran bab, Sub Bab dan Anak Sub Bab.


a. Penomoran yang digunakan adalah penomoran dengan angka Romawi.
1 Nomor Bab
b. Nomor bab diletakkan di atas judul bab, ditulis simetris di tengah (rata kanandan
kiri) dengan angka Romawi besar dan didahului dengan tulisan BAB. Misalnya : BAB
I, BAB II, BAB III, BAB IV dan seterusnya.
2 Nomor Sub Bab
c. Nomor sub bab diletakkan sebelum judul sub bab mulai dari tepi kiri denganangka
Arab. Urutan ini dinyatakan dengan huruf besar.
3 Misalnya : 1.1. Judul Sub Bab.
d. Nomor Anak Sub bab
Nomor anak sub bab diletakkan sebelum judul anak sub bab mulai dari ketukanke-7
dari tepi kiri dengan angka Arab.
4 Misalnya: 1.1.1. Judul Anak Sub Bab. Contoh tentang penomoran
bab, sub bab, anak sub bab dapat dilihat pada contoh daftar isi pada
lampiran.
5.5 Daftar Isi
Terdiri atas daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar singkatan. Daftarsingkatan
dibuat jika terdapat lebih dari lima singkatan di dalam skripsi. Penulisan daftar isi disarankan
menggunakan fitur Tabel of Content pada Ms.Word. Teknis Penulisan Daftar Isi dapat dilihat
pada Lampiran 4.8.

5.6 Kutipan
Dalam menyusun skripsi diperlukan konsep, teori-teori dan data-data yang
bersumberdari tulisan orang lain yang sangat diperlukan untuk mendukung kebenaran isi suatu
skripsi.Untuk itu penulisan skripsi diperkenankan mengutip tulisan orang lain dengan
memenuhi ketentuan-ketentuan mengutip. Prinsip-prinsip mengutip sangat perlu dipahami
mahasiswa agar tulisan suatu karya ilmiah khususnya skripsi tidak dikategorikan sebagai
plagiat (pembajakan).
Kutipan merupakan kegiatan pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya orang
lain dengan tujuan untuk mengilustrasikan atau memperkokoh argument di dalam skripsi.
Kutipan juga dapat digunakan untuk memaparkan data dan fakta dalam memberikan analisa
serta memberikan komentar atau kritikan terhadap data atau fakta.
Suatu kutipan atau materi tulisan pada karya ilmiah dalam hal ini pada skripsi diambil
dari tulisan orang lain harus dicantumkan sumbernya dengan menyebut judul buku, pengarang,
penerbit, dan tempat terbit, tahun terbit serta halaman tempat dikutip. Suatu kutipan dalam
tulisan ilmiah atau pada skripsi dengan tanpa menyebut sumbernya, maka kutipan tersebut
dianggap sebagai plagiat.
Angka similaritas yang dihitung melalui aplikasi Turnitin maksimal di angka 30%.
Pengujian similaritas akan dilakukan sebelum sidang proposal. Penulis wajib melampirkan
hasil turnitin.
Ada dua cara mencatat/memberi kutipan yaitu memberi catatan kaki (Footnote = FN)
atau memberi catatan pada ujung kalimat kutipan (Bodynote = BN) dengan menulis nama
pengarang, tahun terbit dan halaman yang di kutip. Penulisan skripsi dalam Program Studi
Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi, FISIP, UAI mulai tahun 2022 hanya
berlaku penggunaan catatan tubuh (Bodynote) sebagai standar dalam memberi kutipan.
Terdapat beberapa teknikdalam penulisan catatan tubuh, standar yang digunakan dalam skripsi
dan Program Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, UAI menggunakan The APA (American
Psychological Association) Style, khususnya sistem dokumentasi the humanities style. Standar
penulisan ini digunakan untuk penulisan catatan tubuh (bodynote) dan juga daftarpustaka.
A. Tertib Mengutip
Ada dua jenis kutipan yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (parafrase).
Kutipan langsung adalah mengutip karya orang lain sebagaimana aslinya tanpa menambahkan
ataupun mengurangi isinya. Kutipan langsung digunakan untuk menjelaskan sebuah definisi
untuk menghindari bias jika dibahasakan ulang atau untuk merespon secara langsung kalimat
yang dikutip tersebut. Untuk kualitas tulisan yang optimal dan meningkatkan pemikiran kritis
serta kreativitas mahasiswa, kutipan langsung hanya diizinkan 35% dari total kutipan di dalam
skripsi.
Kutipan tidak langsung (parafrase) adalah menyatakan kembali ide orang lain dengan
kata-kata sendiri. Parafrase memungkinkan penulis untuk menyimpulkan dan mensintesis
informasi dari satu atau lebih sumber, fokus pada informasi penting, dan dapat membandingkan
serta membedakan detail yang relevan dengan topik yang dibahas. Dalam karya tulis ilmiah
secara umum, penggunaan kutipan tidak langsung lebih disarankan daripada kutipan langsung.
Kutipan langsung dan atau kutipan tidak langsung (parafrase) berdampak pada cara
memasukkannya di dalam teks. Kedua macam kutipan tersebut mempunyai perbedaan dalam
cara mencetak kutipan yang bersangkutan.
1) Kutipan langsung yang panjangnya (setelah dikutip) tidak lebih dari empat baris
dimasukkan dalam teks. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut:
a. Bagian yang merupakan kutipan diapit dengan tanda kutip ;
b. Jarak antara satu baris dengan baris yang lain dua spasi (sama dengan baris-baris
teks yang lainnya ;
c. Setelah tanda kutip akhir kutipan diberi tanda kurung “( )”, yang berisi sumber
rujukan.
d. Pada format APA, kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi
tanda petik di awal dan akhir kutipan, misalnya

Primary document dapat diartikan sebagai, an instrument in languade


which has, as its origin and for its deliberate and express purpose to
become the basis of, or to assist, the activities of the individuals, an
organization or a community.” (Webb and Webb,2010, p. 100)

atau
Sydney Webb dan Beatrice Webb (2010) menyatakan, “…primary
document is an instrument in language which has, as its origin and for its
deliberate and express purpose to become the basis of, or to assist,the
activities of the individuals, an organization or a community.” (p.100)

Dalam APA Style, nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang diikuti
tahun.

Kutipan langsung yang lebih dari empat baris (>40 kata). Kutipan melebihi empat baris
(setelah dikutip) ditulis terpisah dengan teks.Adapun tertibnya adalah sebagai berikut:
a. Kutipan dapat menggunakan tanda kutip dan dapat tidak;
b. Kutipan dibuat alinea baru dengan jarak 2.5 spasi dari alinea sebelumnya;
c. Jarak baris dengan baris kutipan 1 spasi;
d. Seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7 ketukan, dan apabila
kutipan ditulis dengan alinea baru baris pertama dari kiri kutipanditulis masuk lagi 5-
7 ketukan;
e. Sesudah kutipan diberi tanda kurung yang di dalamnya terdiri dari nama belakang
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman setelah titik. Misalnya:

Aktor keamanan melakukan sekuritisasi untuk menghilangkan suatu ancaman


yang sifatnya non-tradisional seperti lingkungan, ekonomi, politik, hingga isu
kemiskinan. Perubahan eskalasi yang dilakukan aktor untuk mengubah isu non-
keamanan menjadi isu keamanan dilakukan melalui proses sekuritisasi. Buzan
menyatakan,
“traditionally, by saying “security,” a state representative declares an
emergency condition, thus claiming a right to use whatever means are
necessary to block a threatening development.” (Buzan, 1991, p.21)

2) Kutipan tidak langsung


Adapun tertibnya adalah sebagai berikut:
a. Kutipan diintegrasikan ke dalam teks;
b. Kutipan tidak diberi tanda kutip;
c. Tidak ada pembedaan spasi;
d. Sesudah kutipan diberi tanda kurung terdiri dari nama belakang penulis dan
tahun publikasi.
Misalnya: Cox (2004) menggarisbawahi bahwa untuk melihat dunia nyata
saat ini perlu melakukan kajian ontologi. (bodynote), atau Untuk melihat dunia
nyata saat ini perlu melakukan kajian ontology (Cox, 2004)

B. Pengertian dan Tata Cara Pembuatan Catatan Tubuh (bodynote) dengan


Menggunakan The APA(American Psychological Association) Style.
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan catatan tubuh adalah semua keterangan yang berkaitan dengan
uraian (teks) yang ditulis di bagian paragraf yang sama. Apabila keterangan semacam itu
disusun di bagian akhir keterangan biasanya disebut keterangan saja. Catatan tubuh bukan
semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber kutipan, melainkan juga dipergunakan
untuk memberikan keterangan tambahan terhadap uraian atau teks. Oleh karena itu, antara
catatan tubuh dengan teks sangat erat kaitannya. Kaitan antara teks dan catatan tubuh
ditandai dengan dipergunakannya tanda kurung dalam uraian teks.
2. Tata Cara Membuat Catatan Tubuh (bodynote)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat catatan tubuh. Yaitu:
a. Tanda catatan tubuh diletakkan pada penggunaan tanda kurung di ujung kalimat yang
dikutip dengan menggunakan angka arab yang diketik naik setengah spasi. Catatan
tubuh (Body Note) didasarkan pada standar The American Psychological Association
Style.
b. Jika catatan kaki (footnote) pada setiap penulisan ilmiah di setiap kontennya diberi
nomor urut dari nomor 1 sampai habis, maka model catatan tubuh ditandai dengan
penggunaan tanda kurung dalam setiap uraian teks yang dibahas.

Contoh :
“This is the beautiful happy life of the Greeks, which has been and is admired so much.
The people are at the same time split up into citizens as well as constituting the one
individual, the government. It inter-relates with itself alone. The samewill is the
individual and the universal. The alienation of the particularity of the will is its immediate
preservation…” (Hegel, 1967, p. 249-50).
Catatan tubuh (Bodynote) ditulis dalam satu spasi dan mulai dari tujuh ketukan dari
garis margin, dan untuk garis berikutnya langsung dimulai dari garis margin. Kalimat yang
dikutip harus dituliskan sumbernya secara lengkap tersurat dalam Catatan Tubuh (Bodynote).

Penulisan Catatan Tubuh (Bodynote) dengan Menggunakan The APA (American


Psychological Association) Style 7th Edition.

a. Buku
Satu Penulis (Hegel, 2011)
Dua Penulis (Whitney & Rofles, 2011)
Tiga atau lebih Penulis (Watson et al., 2008)

b. Artikel Jurnal Cetak dan Online


Contoh:
Sumber: Aaron L Connelly, “Indonesia in the South China Sea: Going italone”, (Journal
Lowy Institute, December 2016), hlm. 2.

Di bawah Presiden Jokowi, pendekatan Indonesia terhadap sengketa Laut China


Selatan beralih dari peran sebagai pemain aktif dalam berupaya mencarisolusi damai
dari persengketaan yang luas, kepada kebijakan yang secara khusus fokus dalam
menjaga kepentingan nasionalnya di sekitar Pulau Natuna namun tetap tidak menentang
China. (Connelly, 2016)

c. Makalah Seminar atau Konferensi


Contoh:
Sumber: Brian Doyle, “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59”
(makalah dipresentasikan pada the annual international meeting for the Society of
Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002).

Setidaknya ada tiga tujuan utama ambisi AS untuk menguasai kontrol politik dan
ekonomi terhadap Timur Tengah. Pertama, menguasai industri minyak dunia untuk
memperkuat pengaruh politiknya terhadap kawasan tersebut dan dunia. Kedua,
menjaga eksistensi dan keamanan Negara zionis Israel. Ketiga, reorientasi dan
penataan wilayah Arab sesuai dengan kepentingan politik AS. (Doyle, 2002)
d. Sumber Elektronik dalam bentuk Website
Contoh:
Sumber: Janice Gross Stein, Threat Perception In International Relations,
hlm.2,https://www.surrey.ac.uk/politics/research/researchareasofstaff/isppsummeracade
my/instructors-Threat-Perception-in-International-Relations.pdf (diakses 20 September
2017).

Dalam politik internasional, akumulasi dari kekuatan militer dan ekonomi dapat
dipersepsikan sebagai ancaman oleh yang lain, meskipun hal itu bukan tujuan
prinsipnya. Persepsi adalah dasar untuk memahami, mempelajari, dan mengetahui
serta motivasi untuk bertindak. (Stein, 2013)

C. Cara Penginputan Catatan Tubuh (Bodynote) Menggunakan Mendeley.


1. Manajemen referensi sangat disarankan menggunakan Mendeley dengan format APA
Style edisi 7 (Lihat Lampiran 4.10)
2. Penulisan sitasi dan referensi (daftar pustaka) menggunakan aplikasi Mendeley,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penulisan sitasi menggunakan format APA Style 7th edition.
b. Setiap referensi dituliskan menggunakan aplikasi Mendeley yang telah dikoneksikan
pada ms.word office yang digunakan.
c. Aplikasi mendeley dapat diunduh melalui www.mendeley.com dengan memilih
“Mendeley for Desktop”.
d. Pengoprasian mendeley terlampir (Lihat Lampiran 4.10)
e. Daftar pustaka otomatis tersambung dengan Mendeley yang telah diisi, dengan
memilih fitur add reference pada menu reference pada ms.word office.

D. Cara Penginputan Catatan Tubuh (Bodynote) di Ms.Word.


Manajemen referensi dapat juga dengan menginput langsung pada Ms.Word dengan pilihan format
APA Style edisi 7 (Lihat Lampiran 4.11).
5.7 Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lain.
1. Penulisan Daftar Gambar (Lihat Lampiran 4.12)
Standar penulisan Daftar Gambar sebagai berikut:
a. Semua huruf di dalam tabel ditulis dengan menggunakan tipe Times New Roman12
poin dan spasi tunggal.
b. Judul gambar dan tabel ditulis dengan menggunakan tipe Times New Roman 12
poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).
2. Posisi Tabel dan Gambar (Lihat Lampiran 4.12)
Sistematika pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut:
a. Semua gambar, grafik dan diagram harus diberi nama.
b. Menggunakan huruf besar diawal kata dalam penulisan nama tabel, gambar, dan
lainnya.
c. Jika tabel berada dalam posisi lansekap, yang harus dijilid adalah bagian atas tabel.
d. Posisi tabel dan gambar selalu di tengah halaman.
e. Nomor tabel dan gambar harus disertakan dengan nomor bab dimana tabel atau
gambar tersebut berada.
a. Contohnya: 1.1. yang berarti tabel tersebut merupakan tabel pertama di Bab I.
f. Tabel atau gambar berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan teks setelah tabel atau
gambar ditulis dengan jarak 1,5 spasi dari baris terakhir judul gambar
g. Tabel atau gambar berjarak 3 spasi setelah teks. Penulisan teks selah tabel atau gambar
ditulis dengan jarak 1,5 spasi dari baris terakhir judul gambar.
h. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat dipotong dan dilanjutkan dengan menulis
nomor beserta keterangan “sambungan” dalam tanda kurung.
i. Jika tabel dan gambar terlalu besar atau lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai
berikut: ƒ ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri, ditempatkan pada
kertas lebar kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas atau diperkecil
ukurannya sesuai format tugas akhir, tetapi ukuran huruf tidak boleh lebih kecil dari
10 poin.
3. Penulisan Judul Tabel dan Gambar.
a. Tabel
Judul ditulis diatas tabel, simetris ditengah, berjarak 1,5 spasi dari tabel.Judul tabel
diikuti dengan nomor tabel.
b. Gambar
Judul ditulis dibawah gambar, simetris ditengah, berjarak 1,5 spasi darigambar.
Judul gambar diikuti dengan nomor gambar.
4. Penulisan Sumber Gambar dan Tabel
a. Tabel
Sumber tabel (jika diambil dari sumber tertentu) ditulis di bagian bawah tabel,berjarak
1,5 spasi dari tabel, tipe huruf Times New Roman 10 poin. Jika sumber tersebut sudah
diolah maka perlu diberi catatan “telah diolah kembali”.
b. Gambar
Sumber gambar (jika diambil dari sumber tertentu) ditulis dibagian bawah judul
gambar, berjarak 1,5 spasi dari judul gambar, tipe huruf Times New Roman 10 poin.
Jika sumber tersebut sudah diolah maka perlu diberi catatan “telah diolah kembali”.

5.8 Daftar Pustaka


1. Tata Cara Membuat Daftar Pustaka
Jika menggunakan Mendeley dan Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau
sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan
karangan. Penulisan daftar pustaka menggunakan standar yang sama The APA Style 7th
Edition.
a. Buku
- Satu Penulis
Contoh:
Airey, D. (2010). Logo design love: A guide to creating iconic brand
identities. Berkeley, CA: New Riders.

- Dua Penulis
Contoh:
Viotti, Paul R., and Mark V. Kauppi. (1993). International relations
theory: realism, pluralism, globalism. Massachusetts: Allyn and
Bacon.

- Tiga penulis atau lebih (Maks.20)


Contoh:
Burchill, Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew
Paterson, Christian Reus-Smit dan Jacqui True. (2005). Theories of
international relations. New York: Palgrave.
- Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi Bukan Penulis
Contoh:
Lattimore, Richmond, penerj. (1951). The Iliad of Homer. Chicago:
Universityof Chicago Press.

- Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi Sekaligus Penulis


Contoh:
Copeland, Dale C. (2006) Constructivism and international relations:
alexander wendt and his critic, edited by. Stefano Guzzini dan Anna
Leander. London: Routledge.

- Bab atau Bagian dari Buku


Contoh:
Wiese, Andrew. (2006) “The House I Live In’: Race, Class, and African
American Suburban Dreams in the Postwar United States.” Dalam
Kevin M. Kruse dan Thomas J. Sugrue (ed.) The New Suburban
History, hlm. 99–119. Chicago: University of Chicago Press, 2006.

- Kata Pengantar atau Pendahuluan dari sebuah Buku


Contoh:
Rieger, James. (1982). Introduction to Frankenstein; or, The Modern
Prometheus, by Mary Wollstonecraft Shelley, xi–xxxvii. Chicago:
University of Chicago Press.

b. Artikel Jurnal
Format penulisan sumber dari artikel jurnal sebagai berikut:
[Penulis. (Tahun). Judul Artikel. Nama Jurnal (italic). Nomor Volume
(italic)(Nomor Issue). Bulan, tahun publikasi. Halaman. DOI].
Contoh:
Gabbett, T., Jenkins, D., & Abernethy, B. (2010). Physical collisions and
injury during professional rugby league skills training. Journal of
Science and Medicine in Sport, 13(6), 578-583.
doi:10.1016/j.jsams.2010.03.007.
Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. dalam Natur, 393, 639–
40.
c. Majalah
Format penulisan sumber dari majalah sebagai berikut:
[Penulis. (Tahun, bulan). Judul(Hanya huruf besar di awal kata). Nama
Majalah, edisi, halaman]
Contoh:
Martin, Steve. (2002, Mei). Sports-interview shocker. New Yorker, 13, 83-87

d. Surat Kabar
Format penulisan sumber dari surat kabar sebagai berikut:
[Penulis. (Tahun, tanggal bulan). Judul (Hanya huruf besar di awal kata).
Nama Koran, halaman]
Contoh:
Niederkorn, William S. (2002, 20 Juni). A scholar recants on his
‘shakespeare’ discovery. New York Times, Arts section, Midwest
edition, p. 3.

e. Skripsi, Thesis atau Disertasi


Contoh:
Amundin, M. (1991). Click repetition rate patterns in communicative sounds
from the harbour porpoise, Phocoena phocoena(Doctoral
Dissertation). Stockholm University, Sweden.

f. Makalah
Format penulisan sumber dari makalah sebagai berikut:
[Penulis. (Tahun). Judul. Judul Seminar. (Halaman). Negara, Kota]
Contoh:
Doyle, Brian. (2002). Howling like dogs: metaphorical language in psalm
59.” Paper presented at the annual international meeting for the
Societyof Biblical Literature, June (p.19–22). Berlin, Germany.

g. Sumber Elektronik dalam bentuk Website


Contoh:
Stefanie. (2014, 8 Oktober ). What a tangled web: Website versus webpage
[Blog post]. Diakses dari
http://blog.apastyle.org/apastyle/2014/10/what-a-tangled-web-
website-versus-webpage.html.
h. Wawancara
Format penulisan sumber wawancara sebagai berikut:
Narasumber. (Tahun, Tanggal Bulan). Judul Wawancara. (Nama Pewawancara)
Contoh:
Muris, Izza Maulida, (2019, 23 April). Pandangan Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia mengenai Konflik Palestina. (Cut Khairunnisak
Fonna, interviewer)

2. Teknik Penyusunan Daftar Pustaka


Adapun teknik penyusunan daftar pustaka ialah sebagai berikut :
a. Daftar pustaka disusun secara alfabetis, baik vertikal maupun horizontal.Maksudnya,
nama pengarang yang dimulai dengan huruf Arab diletakkan di atas nama yang
dimulai dengan Aac, Aad, Aba, seterusnya
b. Nama pengarang dibalikkan, artinya nama panggilan, marga, nama keluarga,
dikedepankan. Penggalan nama yang dibalikkan diantarai dengan tanda koma. Daftar
nama sebagaimana dimaksud pada nomor (1) setelah dilakukan pembalikan.
c. Gelar akademik dan jabatan dapat dicantumkan dan diletakkan selelah nama
keseluruhan. Batas nama dengan gelar diberi tanda koma.
d. Daftar pustaka ditulis dari margin kiri dan bila titik cukup ditulis dalam satu baris,
maka baris kedua, ketiga dan seterusnya ditulis 5-7 ketukan kedalam dengan jarak 1
spasi.
e. Jarak antara sumber pustaka yang satu dengan daftar pustaka yang lain adalah 1 spasi.
f. Bila nama pengarang sama, maka penyebutan kedua, ketiga dan seterusnya cukup
memberi garis panjang sepanjang 5-7 ketukan dan diikuti dengan unsur-unsur pustaka
yang lain.
g. Bila dalam tahun yang sama diketahui seorang pengarang menyusun lebih dari satu
buku, maka diberikan kode a, b, atau c dibelakang tahun terbit.
h. Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan halaman (kutipan).
i. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
j. Penulisan daftar pustaka buku dan jurnal online harus dipisahkan dari buku dan
jurnal fisik.
Tanggal akess dan alamat website buku dan jurnal online harus dicantumkan ke
dalam daftar pustaka.
Lampiran 4.1 Format Penulisan Pada Cover
• Judul besar ditulis kapital.
Ukuran Font TNR 14, bold.
• Sub judul ditulis dalam kurung
(jika ada).
• Pada sub judul, setiap huruf
awal kapital, diberi tanda
kurung, tanpa penebalan dan
kasus diberi tanda kutip.
Ukuran font TNR 12.

PROPOSAL SKRIPSI/SKRIPSI
FUNGSI MAJALAH INTERNAL DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI
(Studi Pada Majalah “Ikhlas Beramal” Departemen Agama RI)

Oleh:
[diisi dengan Nama Lengkap Penulis]
NIM: [diisi dengan NIM]

Disusun untuk Melengkapi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana [diisi sesuai program studi]

PEMINATAN [DIISI SESUAI DENGAN PAMINATAN] PROGRAM


STUDI [DIISI SESUAI PROGRAM STUDI]
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
JAKARTA
[DIISI TAHUN PELAKSANAAN SIDANG]
Lampiran 4.2 Format Penulisan Abstrak Bahasa

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI [DIISI SESUAI DENGAN PROGRAM STUDI]
PEMINATAN [DIISI SESUAI DENGAN PEMINATAN]

[diisi dengan nama lengkap]


[diisi dengan NIM]

[DIISI DENGAN JUDUL SKRIPSI YANG DITULIS DENGAN HURUF


KAPITAL](Jika ada sub judul, maka tulis dalam kurung, dengan format font Times New
Romans 12, tanpa di bold)

[jumlah halaman romawi] Halaman + [jumlah halaman angka] Halaman + [jumlah


lampiran] (jumlah halaman lampiran) + [jumlah buku] Buku (tahun terbit awal-tahun
terbit akhir buku) + [jumlah artikel jurnal] Artikel Jurnal/ Website/Skripsi/Disertasi
(tahun terbit awal-tahun terbit akhir)

ABSTRAK

Abstrak berisi ringkasan dari isi penelitian keseluruhan. Pada paragraf pertama, penulis dapat
mencantumkan tujuan penelitian yang digunakan pada penelitian. Format penelitian
menggunakan jenis huruf Times New Romans, ukuran 12 dengan spasi 1.15 cm.
Pada paragraf selanjutnya, peneliti dapat menjelaskan konsep-konsep yang digunakan
dalam penelitian, teori yang digunakan dalam penelitian, paradigma dan metode penelitian,
informan penelitian dan hal-hal yang bersifat intisari dari penelitian.
Abstrak juga berisi hasil temuan dari penelitian serta saran secara singkat dari hasil
penelitian yang ditemukan.

Kata Kunci: [Kata Kunci 1], [Kata Kunci 2], [Kata Kunci 3], dst.

• Penulisan Kata Kunci sesuai dengan urutan abjad


awal huruf.
• Setiap kata kunci dipisahkan menggunakan tanda
koma (,).
• Jumlah kata kunci tiga sampai lima kata kunci, sesuai
dengan intisari penelitian.
Lampiran 4.3 Format Penulisan Abstrak English

UNIVERSITAS OF AL AZHAR INDONESIA


FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF [DIISI SESUAI DENGAN PROGRAM STUDI]
[DIISI SESUAI DENGAN PEMINATAN] MAJOR

[diisi dengan nama lengkap]


[diisi dengan NIM]

[DIISI DENGAN JUDUL SKRIPSI DALAM BAHASA INGGRIS YANG DITULIS


DENGAN HURUF KAPITAL](Jika ada sub judul, maka tulis dalam kurung, dengan format
font Times New Romans 12, tanpa di bold)

[jumlah halaman romawi] Pages + [jumlah halaman angka] Pages + [jumlah lampiran]
(jumlah halaman lampiran) Enclosed + [jumlah buku] Books (tahun terbit awal-tahun
terbit akhir buku) + [jumlah artikel jurnal] Articles/ Website/Thesis/Dissertation (tahun
terbit awal-tahun terbit akhir)

ABSTRACT

Abstrak berisi ringkasan dari isi penelitian keseluruhan dengan menggunakan Bahasa Inggris
sesuai dengan grammar yang baik dan benar. Pada paragraf pertama, penulis dapat
mencantumkan tujuan penelitian yang digunakan pada penelitian. Format penelitian
menggunakan jenis huruf Times New Romans, ukuran 12 dengan spasi 1.15 cm dengan cetak
miring.
Pada paragraf selanjutnya, peneliti dapat menjelaskan konsep-konsep yang digunakan
dalam penelitian, teori yang digunakan dalam penelitian, paradigma dan metode penelitian,
informan penelitian dan hal-hal yang bersifat intisari dari penelitian.
Abstrak juga berisi hasil temuan dari penelitian serta saran secara singkat dari hasil
penelitian yang ditemukan.

Keywords: [1st Keyword], [2nd Keyword], [3rd Keyword], dst.


Lampiran 4.4 Format Lembar Persetujuan.

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI [DIISI SESUAI DENGAN PROGRAM STUDI]
PEMINATAN [DIISI SESUAI DENGAN PEMINATAN]

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Nama : .......................................................................
NIM : .......................................................................
Judul Skripsi : .............................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

Jakarta, [tanggal, bulan dan tahun pengesahan]


Dosen Pembimbing,

(Nama lengkap beserta gelar)


Lampiran 4.5 Format Lembar Pengesahan.

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI [DIISI SESUAI DENGAN PROGRAM STUDI]
PEMINATAN [DIISI SESUAI DENGAN PEMINATAN]

LEMBAR PENGESAHAN
Nama : .......................................................................
NIM : .......................................................................
Judul Skripsi : .............................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Penguji Skripsi Program Studi [diisi sesuai
dengan program studi] Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtitas Al Azhar Indonesia
pada:
Hari : .........................................................................................................................
Tanggal : .............................................................................................................
Pukul : .............................................................................................................

dan dinyatakan: Lulus/Tidak Lulus

Tim Penguji Skripsi Tanggal

Ketua Sidang :
(nama Ketua Sidang) ……………….… ( )

Penguji Ahli :
(nama Penuji Ahli) ..………………… ( )

Pembimbing :
(nama Pembimbing) …………………... ( )
Lampiran 4.6 Format Lembar Orisinalitas.

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI [DIISI SESUAI DENGAN PROGRAM STUDI]
PEMINATAN [DIISI SESUAI DENGAN PEMINATAN]

LEMBAR ORISINALITAS

Nama : .......................................................................
NIM : .......................................................................
Judul Skripsi : .............................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya sendiri, dan seluruh sumber
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Dan jika di kemudian hari terbukti ada
kesalahan dan atau plagiat, maka saya bersedia untuk menanggung semua konsekuensi,
termasuk dibatalkannya kelulusan saya.

Jakarta, [tanggal kelulusan]

[Nama Lengkap Penulis]


Lampiran 4.7 Format Informed Consent Form

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Inform Consent

Saya (diisi dengan nama lengkap narasumber) menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
dalam pengambilan data atau sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh;

Nama Lengkap Mahasiswa Peneliti : ...................................................................................


NIM Peneliti : ...................................................................................
Judul Skripsi Peneliti : ...................................................................................

Saya percaya yang saya informasikan dijamin kerahasiaannya. Demikian secara sukarela dan
tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian.

Jakarta, tanggal dan tahun


Narasumber Penelitian,
[Ttd]

(Nama Lengkap Narasumber)


Lampiran 4.8 Contoh Format Penulisan Daftar Isi.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................. iii
ABSTRAK ....................................................................................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................................................... v
PERNYATAAN............................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Signifikansi Penelitian ......................................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 4
1.4.2 Signifikansi Penelitian ................................................................................................ 4
1.5 Metode Penelitian.................................................................................................................... 8
1.5.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................... 8
1.5.2 Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................................... 9
1.5.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................................ 10
1.5.4 Proses Penelitian ......................................................................................................... 11
1.5.5 Jangka Waktu Penelitian ............................................................................................ 11
1.6 Sistematika Penulisan.............................................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................................... 14
2.2 Kerangka Dasar Pemikiran ..................................................................................................... 20

BAB III HEGEMONI BUDAYA DALAM POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT
3.1 Hegemoni Budaya Amerika Serikat........................................................................................ 26
3.2 Politik Luar Negeri Amerika Serikat ...................................................................................... 28
3.2.1 Perang Dunia II........................................................................................................... 33

BAB IV PENDEKATAN KRITIS HEGEMONI BUDAYA


4.1 Pola Hegemoni Budaya melalui Tokoh Film ‘Captain America’ .............................................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 67
5.2 Saran .................................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


Lampiran 4.9 Penggunaan Heading Untuk Bab
Penamaan Bab dan Sub Bab disarankan menggunakan menu Heading. Penggunaan heading
akan memudahkan karya ilmiah untuk dibaca secara digital pada MS.Word. Penggunaan
heading juga dapat memudahkan penulis untuk menulis daftar isi secara otomatis.
a. Langkah pertama, arahkan kursor pada Heading, lalu klik kanan dan pilih Modify.

b. Atur pengaturan penulisan sesuai ketentuan penulisan.

c. Selanjutnya pilih Ok. Ketik judul Bab dengan milih styles judul Bab yang telah diatur pada
heading. Maka secara otomatis BAB akan mengikuti sesuai dengan pengaturan ukuran tulisan
dan gaya tulisan yang telah dibuat. Seperti berikut:

d. Lakukan hal yang sama pada penulisan BAB I sampai dengan BAB V.
e. Pada penggunaan heading untuk sub bab dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan
memilih pilihan heading yang lain dan diatur sesuai dengan ketentuan penulisan sub bab.

f. Secara otomatis, semua judul Bab akan masuk ke kolom Navigation.

g. Pilih menu references, pilih table of content pada Bab Daftar Isi, secara otomatis, seluruh
Bab dan Sub Bab masuk kedalam daftar isi otomatis.
Lampiran 4.10 Penggunaan Mendeley

A. Mengunduh Mendeley Pada Desktop.


1. Langkah 1. Membuat akun Mendeley pada situs www.mendeley.com. Jika sudah memiliki akun
anda bisa langsung masuk dengan klik , Jika sudah memiliki akun dapat
mendaftarkan terlebih dahulu email melalui tombol. Anda dapat langsung mengunduh aplikasi
melalui pilihan .

2. Langkah 2, Pilih Download Mendeley sesuai dengan sistem operasi pada desktop Anda (
Windows/MacOs/Linux)

3. Langkah 3, install aplikasi Mendeley pada desktop Anda. Pilih file yang telah diunduh, install pada
desktop anda. Masuk dengan email yang sudah didaftarkan.
4. Langkah 4, Install pada ms.word untuk menyambungkan Mendeley dengan Ms.Word yang Anda
gunakan.

B. Mengatur File Referensi pada Mendeley


Ada beberapa pilihan memasukan referensi pada library Mendeley desktop Anda.
Diantaranya, memasukan secara manual, memasukan dengan add file, memasukan dengan
add folder, atau import.
Menambahkan file referensi pada library Mendeley dapat dilakukan dengan mudah. Anda
dapat menarik file referensi (drag atau drop) berupa artikel jurnal yang sudah diunduh
dengan tipe file pdf dari folder penyimpanan referensi Anda ke dalam Mendeley. Secara
otomatis, data pada jurnal yang dijadikan referensi akan masuk. Jika tidak ada file pada
desktop, maka Anda dapat mengisi dengan manual melalui menu pada
menu File.

Berikut langkah yang perlu Anda perhatikan dalam pengisian referensi secara manual.
1. Langkah 1 pilih data sesuai tipe referensi yang akan Anda masukan pada kolom “type”.
2. Isi semua data yang diminta pada kolom. Jika data yang sifatnya memang tidak ada
(misalkan abstract, DOI, dsb, dapat dilewatkan).
3. Isi nama dengan format: Nama Belakang Penulis, Nama Depan Penulis. Jika penulis
lebih dari satu, pisahkan dengan enter pada setiap penulis.
4. Pilih save untuk menyimpan referensi yang dimasukkan.

Selain itu, Anda juga dapat memasukkan data referensi dengan memasukkan DOI
jurnal referensi pada kolom DOI, lalu pilih tombol . Referensi akan masuk secara
otomatis, dan dilanjutkan dengan memilih tombol save.
C. Menggunakan Mendeley dalam Penulisan Referensi di Ms Word
Mendeley yang sudah diatur terhubung pada Ms.Word akan secara otomatis masuk kedalam
sub menu reference pada ms.word.
1. Langkah satu, buka Ms.Word. Pastikan sumber referensi yang ingin dikutip sudah dimasukkan
ke dalam Library Mendeley. Kemudian, pilih menu References pada Ms.word. Maka akan
muncul sebagai berikut:

2. Langkah selanjutnya, klik insert citation. Cari referensi yang akan dikutip dengan mengetik
nama penulis, judul atau tahun terbit referensi. Pastikan data referensi sudah disimpan pada
library Mendeley.

3. Setelah memilih ok, selanjutnya klik pada nama yang muncul, arahkan kursor pada style lalu
pilih APA 7th edition.

4. Menu insert bibliography digunakan pada penulisan daftar pustaka. Secara otomatis, semua
referensi yang digunakan melalui mendeley pada tulisan akan masuk kedalam bibliography.
Lampiran 4.11 Manajemen Referensi Ms.Word
Fasilitas menu di dalam software Ms Word memudahkan penulis untuk melakukan pengutipan,
baik dengan model footnote, endnote, ataupun bodynote. Berikut langkah-langkah untuk
melakukan ‘insert’ pengutipan bodynote pada proyek ilmiah yang lakukan di Ms Word:
1. Arahkan kursor pada bagian kalimat yang akan diberikan catatan tubuh (bodynote)
2. Arahkan panah pada menu ‘referensi’ (references) di bagian atas
3. Setelah diklik, arahkan panah pada kolom ‘Style’ di sisi kanan ‘InsertCitation’, lalu
pilih model pengutipan ‘APA’
5. Klik ‘Insert Citation’, lalu ‘Add New Source’. Maka akan tampil kotak forminput
seperti di bawah ini

5. Setelah itu, arahkan panah pada menu ‘Type of Source’. Lalu pilih jenisreferensi yang akan
dikutip.
6. Isi kolom ‘blank’ di bawahnya sesuai identitas rujukan.

7. Selesai.
Lampiran 4.13 Contoh Penulisan Tabel, Gambar, Grafik, dsb.
a. Contoh Penulisan Tabel:

Tabel 5.1 bermakna tabel berada di


bab lima dan merupakan tabel
pertama di bab tersebut. Sumber
ditulis di bawah tabel dan judul
tabel disesuaikan dengan isi yang
dimaksud.

Sumber: (Hasil Penelitian, 2020)

b. Contoh penulisan gambar

Gambar 1.1
Popularitas Kompas.com di Indonesia
Sumber: (Alexa, 2015)
V PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
(ARTIKEL JURNAL)

5.1 Syarat :

1. Berlaku bagi Mahasiswa yang sedang/telah menempuh mata kuliah Skripsi dan Magang
untuk jenjang S1.
2. Berlaku bagi Mahasiswa yang telah menyelesaikan mata kuliah kolokium atau seminar
proposal untuk jenjang S1 dengan minimal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ± 3,5.
3. Penulisan artikel mengikuti standart jurnal nasional/internasional (bukan jurnal internal
UAI atau jurnal Ilkom maupun jurnal HI. Kecuali kalau sudah terakreditasi SINTA).
4. Disarankan men-sitasi karya dosen di prodi dan jurnal yang akan menjadi target publikasi
dan disesuaikan dengan kesesuaian artikel dosen yang sesuai dengan topik dibahas
5. Menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris sesuai ketentuan target publikasi.
6. Artikel Ilmiah (Jurnal) yang telah diujikan dan dinyatakan lulus ditulis dalam ketentuan
penulisan jurnal minimal 6000 kata (exclude titel judul, nama penulis, abstrak dan Daftar
Pustaka).
7. Artikel yang dipublikasikan merupakan karya bersama dengan dosen pembimbing, dimana
1 (satu) publikasi ilmiah tugas akhir hanya diperuntukkan untuk 1 (satu) mahasiswa.
8. Pencantuman nama penulis pada publikasi hasil tugas akhir diwajibkan menyertakan nama
pembimbing sebagai penulis ke 2 (dua) sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa
dengan pembimbing.
9. Dosen pembimbing disamping melakukan pembimbingan penulisan. Juga melakukan
penulisan materi ± 25% dari seluruh tulisan, agar secara etika layak turut berkontribusi
sebagai penulis ke-2 (dua).
10. Mahasiswa tetap diwajibkan untuk melakukan pendaftaran sidang tugas akhir sesuai
dengan jadwal pendaftaran sidang tugas akhir pada student desk.
11. Mahasiswa tetap mengikuti prosedur sidang tugas akhir skripsi dengan pembahasan
terhadap artikel ilmiah (jurnal) yang telah mendapat LOA (Letter of Acceptance).
12. Mahasiswa wajib menyertakan bukti LOA (Letter of Acceptance) to publish untuk bukti
pengganti skripsi.
13. Letter of Acceptance (LOA) artikel ilmiah (jurnal) pengganti tugas akhir skripsi penelitian
dapat diperoleh melalui jurnal Akreditasi Nasional Sinta (1,2,3,4,5,6) atau Jurnal
internasional yang bukan kategori predator.
14. Tidak menerima LOA artikel ilmiah (Jurnal) dari jurnal internal UAI kecuali kalau sudah
terakreditasi Sinta (1,2,3,4,5,6)
15. Biaya publikasi artikel ilmiah (jurnal) jika telah mendapat LOA dapat ditanggung oleh
Prodi/Fakultas dan atau biaya publikasi ditanggung oleh prodi dan dosen.
16. Template untuk artikel disesuaikan dengan publisher atau jurnal yang dituju. Sebab
masing-masing publisher atau jurnal memiliki gaya selingkung yang beragam.

5.2 Prosedur :
1. Mahasiswa mengajukan outline proposal. Sistematika outline proposal disesuaikan dengan
panduan penulisan skripsi FISIP UAI.
2. Proposal yang masuk akan disetujui oleh prodi untuk mendapatkan pembimbing.
3. Sidang Proposal dengan dewan penguji. Penetapan kelayakan proposal untuk menjadi
artikel jurnal ditentukan saat sidang.
4. Mahasiswa sudah menentukan jurnal yang akan dituju.
5. Mahasiswa melakukan tahapan penelitian. Hasil penelitian ditulis sesuai ketentuan jurnal
yang dituju.
6. Mahasiswa mengikuti prosedur publikasi jurnal yang dituju (mulai dari submitt,
acceptance, publis).
7. Skripsi format jurnal diujikan dan dinyatakan lulus dengan memilih tiga jalur sebagai
berikut :
a. Ujian yang dijadwalkan oleh prodi, seperti halnya ujian skripsi laporan penelitian.
b. Dimuat di jurnal, yang standar sesuai No. 8 dan 9.
8. Menyertakan bukti pengiriman dan penerimaan artikel pada jurnal, berupa surat resmi
maupun email dari pengelola jurnal yang dituju, serta bukti publikasi/surat yang
menyatakan bahwa sudah pasti akan terpublikasikan.
9. Kredibilitas jurnal yang dituju akan mempengaruhi nilai akhir. Pertimbangan kredibilitas
jurnal nasional didasarkan pada nilai akreditasi Sinta. Untuk jurnal internasional bukan
dalam kategori jurnal predator.
10. Jurnal yang direkomendasikan (akreditasi Sinta 1-6), dapat diakses di laman
https://sinta.ristekbrin.go.id/journals. Contoh jurnal yang komunikasi: Jurnal ISKI, Jurnal
Ekpresi dan Presepsi, Jurnal Wacana, Jurnal Spectrum, Jurnal KMP, dll.

5.3 Format Penilaian Skripsi Artikel Jurnal


5.4 Catatan untuk Author/penulis jika ada notifikasi dari editor:

1. Jika revisi secara substansial tidak merombak persoalan metodologi, maka skripsi artikel
jurnal ilmiah dapat dilanjutkan mengikuti prosedur publikasi sesuai dengan jurnal ilmiah
yang dimaksud (warna hijau).
2. Jika secara substansial harus merombak secara metodologi. Pilihannya dikembalikan pada
skripsi laporan penelitian. Namun jika tetap ingin melanjutkan jurnal. Maka dipersilahkan
dengan deadline konsekwensi tidak sampai 12 s/d 15 bulan harus sudah dipublikasikan.
Termasuk dalam hal ini adalah pertimbangan dari masa studi kelulusan. Oleh karena itu,
hal tersebut di atas harus didiskusikan antara prodi, mahasiswa/i ybs dan pembimbing
(mengikuti proses ketiga - warna hijau).
3. Apabila selama sisa waktu 6 s/d 12/15 bulan tersebut tidak terdapat perkembangan apapun.
Maka mahasiswa/I yang bersangkutan diwajibkan kembali pada jalur skripsi laporan
penelitian yang disesuaikan dengan pedoman penyusunan proposal skripsi penelitian dan
skripsi laporan penelitian.
4. Untuk poin ketiga di atas. Pembimbing skripsi bisa ditetapkan sama atau dikembalikan
kepada kebijaksanaan prodi untuk penggantian pembimbingan tugas akhir skripsi laporan
penelitian.
VI PANDUAN PENULISAN SKRIPSI
(PRODUK KARYA)

6.1 Landasan Skripsi Produk Karya


6.1.1 Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.


2. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah RI No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan Presiden RI No.8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 62 Tahun 2016
tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
9. Statuta Universitas Al Azhar Indonesia tahun 2017.
10. 10.Surat Keputusan Pengurus YPI Al Azhar No.178/X/Kep/YPIAP/1439/2017
11. tentang pengangkatan Prof. Dr. Asep Saefuddin, M.Sc Sebagai Rektor UAI. 11.Surat
Keputusan Rektor UAI No.219/SK/R/UAI/XI/2017 tentang Pengangkatan Dekan FISIP
UAI.
12. Surat Keputusan Rektor UAI No.001/PR/UAI/IX/2018 tentang Pedoman Akademik.
13. Surat Keputusan Dekan FISIP Universitas Al Azhar Indonesia No. 007/SK/D/FISIP-
UAI/VIII/2021 Tentang Tugas Akhir Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Al Azhar Indonesia.

6.1.2 Ketentuan Umum

1. Tugas Akhir Skripsi sebagai salah satu persyaratan kelulusan.


2. Tugas Akhir Skripsi dapat dipilih dalam bentuk: Laporan Penelitian, Artikel Jurnal atau
Produk Karya.
3. Nilai akhir ujian Tugas Akhir Skripsi minimal B untuk dinyatakan lulus.
4. Biaya SKS dan sidang Tugas Akhir skripsi mengikuti peraturan yang berlaku di
Universitas.
5. Prosedur dan aturan teknis Tugas Akhir Skripsi ditetapkan dalam bentuk Pedoman Tugas
Akhir Skripsi ini.
6.2 Persyaratan Penyusunan Skripsi Produk Karya
Untuk melakukan penyusunan Skripsi Produk Karya, mahasiswa harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:

1. Telah lulus mata kuliah Seminar. Membawa berkas hasil Seminar dan bukti nilai dari
Dosen pengajar mata kuliah Seminar.
2. Telah lulus mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kualitatif.
3. Telah lulus mata kuliah wajib peminatan.
4. Telah lulus mata kuliah dengan beban studi minimal 138 sks.
5. Pada saat selesai Sidang Tugas Akhir dan dinyatakan lulus, memastikan ulang dalam HSK,
tidak ada nilai D dan (-) dalam transkrip nilai.
6. Mahasiswa telah lulus mata kuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Wawasan Budi Luhur dan Agama.
7. Lolos persyaratan nilai selama kuliah dengan mengumpulkan transkrip nilai ke Sekretariat
Fakultas, untuk selanjutnya akan diverifikasi.
8. Memenuhi persyaratan administrasi keuangan yang telah ditentukan.
9. Memiliki minimal 5 Sertifikat Kegiatan Pendukung Akademik yang terkait Ilmu
Komunikasi atau Konsentrasi yang dipilih (Seminar, Workshop, Kompetisi).

6.2.1 Jenis Skripsi Produk Karya


Skripsi Produk Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang
telah diterima oleh mahasiswa Public Relations, Media dan Jurnalistik serta Advertising selama
mengikuti perkuliahan. Skripsi Produk Karya berbentuk implementasi penciptaan karya dan
laporan tertulis minimum 30 halaman sesuai sistematika laporan.

6.2.2 Karakteristik Skripsi Produk Karya

Skripsi Produk Karya yang disusun mahasiswa harus memiliki karakteristik sebagai
berikut:

1. Merupakan hasil karya asli, bukan jiplakan bagi sebagian atau secara keseluruhan.
2. Mempunyai relevansi dengan Ilmu Komunikasi.
3. Mempunyai manfaat teoritis atau praktis.
4. Sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan.
5. Menggunakan kata ganti “Penulis” dalam Laporan.
6. Dikerjakan oleh maksimal jumlah anggota tim sebanyak 2 orang mahasiswa.

6.2.3 Penilaian Sidang Skripsi Produk Karya

Setelah menyelesaikan pembuatan produk karya, mahasiswa menyerahkan laporan dan


mengikuti sidang skripsi dengan melakukan presentasi. Peniliaian dilakukan dengan komponen
sebagai berikut:

1. Kerapihan penampilan
2. Sikap peserta sidang saat presentasi
3. Kelengkapan alat pendukung presentasi
4. Penyajian dan penyampaian materi presentasi
5. Kecakapan Menjawab Pertanyaan
6. Argumentasi peserta dalam menjawab pertanyaan
7. Logika berpikir
8. Pemahaman konsep karya
9. Konsep kreatif program dan riset program
10. Ketepatan teori-teori dalam desain Program
11. Konsep teknis
12. Implementasi karya
13. Teknik Penulisan
14. Penggunaan Bahasa Indonesia – Ilmiah
15. Penulisan yang baik dan benar sesuai dengan Panduan Penulisan

6.3 Penyerahan Hasil Akhir Skripsi Produk Karya


Setelah dinyatakan lulus sidang skripsi karya produk, mahasiswa diwajibkan
mengumpulkan 3 berkas CD yaitu untuk Perpustakaan, Sekretariat FISIP dan Dosen Pembimbing.:
CD untuk Perpustakaan berisi: laporan Skripsi Produk Karya dalam format PDF yang telah direvisi
dengan isi lengkap seperti yang terdapat dalam hard copy. yang berisi 2 file, yaitu:

1. File berisi laporan Skripsi Produk Karya mulai cover depan hingga lampiran-lampiran,
termasuk listing program yang disimpan dengan nama file: Nim.PDF. ( Contoh:
0802516203.PDF)
2. File berisi halaman abstraksi yang disimpan dengan nama file: Abstraksi_nim.PDF.
Contoh: Abstraksi_0802516203.PDF.
3. CD untuk Program Studi dan Dosen Pembimbing berisi laporan dalam format PDF, terdiri
dari:
a. File Skripsi Produk Karya lengkap yang telah direvisi.
b. Filepresentasiyangtelahdirevisi.
c. Scan Berita Acara Sidang berisi penilaian sidang.
d. Makalah ilmiah berdasarkan Produk Karya.
6.4 Pilihan Jenis Program Bidang Peminatan
6.4.1 PUBLIC RELATIONS (PR)
A. Jenis Program dan Deskripsi Program

No. Jenis Program Deskripsi Program


Membuat program public relations dalam rangka
membantu kegiatan pemasaran, meliputi: publications,
1. Marketing Public Relations
events, sponsorship, news, speeches, public service
activities, identity media.
Membuat program public relation dalam rangka menjalin
2. Emplloyee Relations hubungan dengan karyawan, seperti: internal media,
internal events, kampanye budaya perusahaan, dll.
Membuat program public relations dalam rangka menjalin
3. Customer Relations hubungan dengan pelanggan, seperti media sosial, events,
customer loyalty program.
Membuat program public relations dalam rangka menjalin
4. Community Relations hubugan dengan komunitas, seperti program ramah
lingkungan, mengadakan acara bersama, dsb.
Membuat program public relations sebagai bentuk
Corporate Social
5. tanggung jawab sosial, di bidang pendidikan, kesehatan,
Responsibility
lingkungan, sosial, dsb.
Membuat program public relations dalam rangka menjalin
6. Media Relations
hubungan dengan wartawan atau media massa.
Membuat program public relations dalam rangka menjalin
7. Government Relations
hubungan dengan pihak pemerintah.
B. Sistematika Penulisan Proposal (PR)
Pedoman umum teknik penulisan Skripsi mengikuti pedoman penulisan Skripsi pada
Program Studi Ilmu Komunikasi. Sedangkan sistematika penulisan proposal dibuat dengan
pedoman sebagai berikut, dengan panjang minimal 20 halaman.

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan analisa situasi pada sebuah organisasi, khususnya yang terkait
dengan keadaan sosial yang terjadi saat ini, yang mendorong proyek Produk Karya ini
direalisasikan. Penulis harus menjelaskan program public relations apa yang akan dibuat,
deskripsi singkat organisasi yang menjadi klien untuk dibuatkan program, serta siapa target
khalayak yang dituju dari program ini. Studi awal untuk mendapat data bagi latar belakang ini
bisa didapat dari wawancara kepada nara sumber, pengamatan atau studi dokumen.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Bagian ini menjelaskan tujuan dari program public relations sesuai analisa situasi dan
permasalahan yang ada, misalnya:
• Membangun citra positif.
• Membantu fungsi pemasaran sebuah produk atau jasa.
• Membantu menciptakan informasi yang edukatif.
• Mengatasi krisis citra personal atau organisasi.
• Menjalin hubungan dengan salah satu stakeholder.

Pada bagian ini juga disampaikan beberapa manfaat, yakni manfaat akademis dan
praktis yang dapat diberikan dari pembuatan produk karya ini.

1.3. Target Khalayak


Pada bagian ini dituliskan target khalayak yang dituju dari program public relations
yang akan dibuat, meliputi karakteristik demografi dan psikografi. Ditambahkan pula argumen
mengapa program itu tepat sesuai dengan target khalayaknya.

1.4. Justifikasi Program


Bagian ini menjelaskan argumen mengapa program public relations yang dibuat itu
tepat sesuai dengan analisa situasi, tujuan dan target khalayaknya. Tampilkan beberapa
penelitian dan program public relations yang telah dilakukan, disertai perbedaan atau kebaruan
dari program yang diusulkan. Hal ini untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat benar-
benar merupakan karya orisinal.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini menjelaskan landasan teori, model teoritis dan
manajemen strategi public relations yang dijadikan sebagai pijakan pembuatan program public
relations yang akan dibuat, meliputi perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Strategi public
relations yang disampaikan meliputi strategi pesan dan strategi media. Ditambahkan pula
penelitian terdahulu yang sesuai dengan program yang dibuat.

BAB III. RINCIAN PROGRAM

3.1. Konsep Program


Pada bagian ini, penulis menjelaskan konsep program public relations yang
direncanakan, yakni program yang tepat, berguna dan perlu segera dilakukan untuk sebuah
organisasi, berdasarkan analisa situasi yang telah dilakukan. Jelaskan apa kekuatan dari konsep
kreatif yang direkomendasikan dan rumuskan konsep kreatif tersebut dalam satu judul produk
karya beserta penjelasan definisinya. Rencana program public relations dibuat dalam tabel:
• Pra Program
• Program
• Pasca Program

3.2. Rencana Anggaran


Bagian ini berisi uraian rencana anggaran biaya pelaksanaan program public relations,
meliputi pra program, program hingga pasca program.

3.3. Rencana Jadwal Dan Pelaksanaan


Bagian ini berisi uraian rencana jadwal pelaksanaan program public relations, dalam
bentuk time table, meliputi pra program program hingga pasca program.

3.4. Rencana Evaluasi


Bagian ini berisi rencana evaluasi yang akan dilakukan, meliputi:
• Evaluasi input
• Evaluasi output
• Evaluasi outgrowth
• Evaluasi outcome

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ditulis secara alfabet sesuai jenis pustaka yang dirujuk. Tahun terbit
sumber pustaka tidak disarankan lebih dari 10 tahun ke belakang. Misalnya laporan ditulis tahun
2022, buku atau referensi lain yang digunakan disarankan terbitan tahun 2012. Sumber Pustaka
bisa berupa buku, jurnal, sumber internet, laporan terpublikasi, artikel atau berita di berbagai
media publikasi, maupun dokumen yang belum dipublikasikan, bisa berupa laporan proyek
sebelumnya, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, kertas kerja, atau makalah seminar.
C. Sistematika Penulisan Laporan (PR)
Pedoman umum teknik penulisan Skripsi mengikuti pedoman penulisan
Skripsi pada Program Studi Ilmu Komunikasi. Sedangkan sistematika penulisan
laporan Skripsi Produk Karya dibuat dengan pedoman sebagai berikut, dengan
panjang minimal 60 halaman.

BAGIAN AWAL LAPORAN


1. Halaman Sampul
Halaman Sampul memberikan informasi singkat, mengenai judul, jenis skripsi, nama
mahasiswa, Nomor Induk Mahasiswa, tujuan dan dalam rangka apa Skripsi Produk Karya ini
dibuat, nama universitas dan tahun pengesahan.

2. Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan orisinalitas tertulis dari mahasiswa penyusun Skripsi
Produk Karya, bahwa karya yang dibuat adalah benar-benar merupakan karya mahasiswa
sendiri (orisinil).

3. Halaman Persetujuan
Halaman Persetujuan berisi persetujuan dosen pembimbing bahwa proses bimbingan
Skripsi Produk Karya telah selesai dan mahasiswa layak mengikuti sidang skripsi.

4. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan menjamin legalitas Skripsi Produk Karya yang sepenuhnya telah
disahkan oleh Pembimbing, Penguji Ahli dan Ketua Dewan Penguji.

5. Kata Pengantar dan Ucapan Terima kasih


Kata Pengantar memberikan penjelasan secara singkat tentang Skripsi Produk Karya,
disertai dengan ucapan terimakasih, yang ditujukan kepada pihak-pihak secara individu
maupun kelembagaan yang terkait langsung dengan pelaksanaan Skripsi Produk Karya.

6. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar laporan Skripsi Produk Karya yang memuat permasalahan,
tujuan, teori dan program public relations yang dibuat, evaluasi program serta kesimpulan dan
saran. Abstrak diperlukan untuk membantu memudahkan para pembaca mengetahui isi laporan
Skripsi Produk Karya.

7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat judul tiap bagian dari Skripsi Produk Karya, beserta nomor halaman
masing-masing, meliputi Bab dan Sub Bab secara ringkas dan jelas, Sub Bab derajat dua dan
tiga boleh tidak ditulis pada Daftar Isi.

8. Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran


Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan daftar lainnya dibuat untuk
menjelaskan Tabel, Gambar, Lampiran dan lainnya yang dimuat dalam laporan. Penulisan nama
Tabel, Gambar dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata.
BAGIAN ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Bagian ini menjelaskan analisa situasi pada sebuah organisasi, khususnya yang terkait
dengan keadaan sosial yang terjadi saat ini, yang mendorong proyek Produk Karya ini
direalisasikan. Analisa Situasi dapat menggunakan analisa Strength, Weakness, Opportunity,
Threat (SWOT), dan analisa pesaing. Analisa dilakukan melalui wawancara kepada nara
sumber, pengamatan dan studi dokumen. Penulis harus menjelaskan program public relations
apa yang tepat untuk dibuat, deskripsi singkat organisasi yang menjadi klien untuk dibuatkan
program, serta siapa target khalayak yang dituju dari program ini. Pembahasan dapat
ditampilkan dengan menambahkan tabel, gambar, matriks atau ilustrasi dengan penjelasan yang
memadai.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Bagian ini menjelaskan tujuan dari program public relations sesuai analisa situasi dan
permasalahan yang ada, misalnya:
• Membangun citra positif.
• Membantu fungsi pemasaran sebuah produk atau jasa.
• Membantu menciptakan informasi yang edukatif.
• Mengatasi krisis citra personal atau organisasi.
• Menjalin hubungan dengan salah satu stakeholder.

Pada bagian ini juga disampaikan beberapa manfaat bagi akademis dan praktis yang
dapat diberikan dari pembuatan produk karya ini.

1.3 Terget Khalayak


Pada bagian ini dituliskan target khalayak yang dituju dari program public relations yang
akan dibuat, meliputi karakteristik demografi dan psikografi.

1.4 Justifikasi Program


Bagian ini menjelaskan argumen mengapa program public relations yang dibuat itu tepat
sesuai dengan analisa situasi, tujuan dan target khalayaknya. Tampilkan beberapa penelitian
dan program public relations yang telah dilakukan, disertai perbedaan atau kebaruan dari
program yang diusulkan. Hal ini untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat benar-
benar merupakan karya orisinal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini menjelaskan landasan teori, model teoritis dan
manajemen strategi public relations yang dijadikan sebagai pijakan pembuatan program public
relations yang akan dibuat, meliputi perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Strategi public
relations yang disampaikan meliputi strategi pesan dan strategi media. Ditambahkan pula
penelitian terdahulu yang sesuai dengan program yang dibuat. Untuk memberikan bobot
argumentasi ilmiah akademik, penulis perlu memberikan perspektif analitis yang sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmiahan, yang relevan dengan teori atau konsep public relations. Jelaskan
mengapa konsep tersebut dipilih dan apa argumentasi ilmiah yang relevan sesuai teori.

BAB III RINCIAN PROGRAM

3.1 Pelaksanaan Program


Pada bagian ini, penulis menjelaskan konsep program public relations yang dilaksnakan,
yakni program yang tepat, berguna dan perlu segera dilakukan untuk sebuah organisasi,
berdasarkan analisa situasi yang telah dilakukan. Disampaikan bagaimana proses
pengembangan konsep kreatif, usulan program hingga disetujui oleh organisasi sebagai klien.
Jelaskan apa kekuatan dari konsep kreatif yang direkomendasikan dan rumuskan konsep kreatif
tersebut dalam satu judul produk karya beserta penjelasan definisinya. Secara detil, bagian ini
memuat pelaksanaan program public relations, meliputi perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi. Rincian program public relations ini dibuat dalam tabel:
• Pra Program
• Program
• Pasca Program

Uraian pada bagian ini termasuk dengan hal-hal detil seperti susunan panitia dengan
deskripisi pekerjaan, alat dan bahan yang digunakan, lokasi kegiatan, run down acara, disain
grafis, press release, undangan, dan hal lain yang dilaksanakan dalam program ini, disertai
dokumentasi sebagai bukti pendukung.

3.2 Realisasi Biaya


Bagian ini berisi uraian pengeluaran biaya pelaksanaan program public relations,
meliputi pra program, program hingga pasca program.

3.3 Waktu Pelaksanaan


Bagian ini berisi uraian waktu pelaksanaan program public relations dalam bentuk time
table, meliputi pra program program hingga pasca program.

BAB IV EVALUASI PROGRAM

Bagian ini pelaksanaan evaluasi terhadap program public relations yang telah
dilakanakan, meliputi:

• Evaluasi input
• Evaluasi output
• Evaluasi outgrowth
• Evaluasi outcome
• Hasil evaluasi dirangkum dalam sub bagian keunggulan dan keterbatasan program.
Jelaskan keunggulan dan kelemahan Produk Karya yang telah dilaksanakan, sesuai hasil
penilaian klien dan evaluasi yang telah dilakukan. Berikan analisa dan penjelasan.

BAB V PEMBAHASAN

Pembahasan tentang proses pelaksanaan program public relations diuraikan secara


sistematis sesuai tahap-tahap yang telah dijalankan, mulai dari proses pra program, program
dan pasca program. Jalankan pelaksanaan program beserta dinamika, masalah yang muncul dan
solusinya, hingga perubahan yang mungkin terjadi selama program berlangsung, dibahas untuk
menghasilkan rumusan best practice dan saran bagi pelaksanaan program public relations
berikutnya. Pembahasan dikaitkan dengan teori komunikasi dan teori public relations, seperti
manajemen strategi public relations, teori pesan dan teori lain yang mendukung.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Berikan kesimpulan tentang program Public Relations yang telah dibuat, manfaat
langsung maupun tidak langsung yang dirasakan oleh organisasi maupun target
khalayak.Berikan saran atau rekomendasi kepada organisasi, kalangan akademisi maupun
praktisi dalam pembuatan program public relations.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ditulis secara alfabet sesuai jenis pustaka yang dirujuk. Tahun terbit
sumber pustaka tidak disarankan lebih dari 10 tahun ke belakang. Misalnya laporan ditulis tahun
2022, buku atau referensi lain yang digunakan disarankan terbitan tahun 2012. Sumber Pustaka
bisa berupa buku, jurnal, sumber internet, laporan terpublikasi, artikel atau berita di berbagai
media publikasi, maupun dokumen yang belum dipublikasikan, bisa berupa laporan proyek
sebelumnya, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, kertas kerja, atau makalah seminar.

LAMPIRAN

Lampiran berisi hal-hal pendukung dari semua proses pelaksanaan Skripsi Produk Karya,
yang belum dicantumkan di bagian isi laporan, seperti:

1. Surat pernyataan dari pihak organisasi yang telah menyetujui proposal yang diajukan dan
memberikan ijin kepada mahasiswa untuk melaksanakan Skripsi Produk Karya.
2. Konten media sosial, seperti Instagram, Tik Tok, Facebook, beserta akun atau url link-
nya.
3. Screen shoot video yang dibuat. Jika diunggah di youtube atau media digital lainnya,
sertakan url link-nya.
4. Dokumentasi pelaksanaan program
5. Daftar pertanyaan dan hasil wawancara.
6. Dokumen lain seperti press release, undangan, surat, susunan panita, dan sebagainya.
6.4.2 ADVERTISING (ADV)
A. Jenis Program dan Deskripsi Pekerjaan

Jenis Program Jenis Iklan Deskripsi Pekerjaan


• Iklan Televisi / Radio • Informatif
Kampanye Iklan Konventional • Iklan Cetak (menciptakan kesadaran dan
• Iklan Out of Home pengetahuan tentang produk
/ jasa baru atau ciri baru dari
produk yang sudah ada)

• Persuasif
(menciptakan kesukaan,
• Display Ads preferensi, keyakinan dalam
• Native Ads
pembelian suatu
• Video Ads
produk/jasa)
• Audio Ads
• Social Media Ads
Kampanye Iklan Digital • Pengingat
• Conten Marketing
(merangsang pembelian
• Viral Marketing
kembali produk dan jasa
• Email Marketing
• Influencer Marketing yang sudah ada)
• Tik Tok Ads
• Penguatan
(Meyakinkan konsumen
bahwa mereka telah
melakukan pilihan yang
tepat)
• Mengubah kebiasaan yang
tidak bermanfaat
• Iklan Televisi
• Mengurangi pemborosan
• Iklan Cetak
sumber daya alam
• Iklan Out of Home
Kampanye Periklanan
• Native Ads
Layanan Masyarakat
• Video Ads
• Mengkomunikasikan
• Audio Ads
kebijakan pemerintah
• Social Media Campaign
• Memmperbaiki sikap
masyarakat
B. Sistematika Penyusunan Proposal (ADV)

Proposal Skripsi Produk Karya terdiri dari :

1. Latar Belakang
2. Rumusan Ide / Konsep Kreatif
3. Tujuan dan Manfaat Karya
4. Tinjauan Pustaka
5. Kerangka Kerja
6. Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan

1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah dari produk / jasa / atau keadaan sosial
yang terjadi saat ini, yang mendorong proyek Produk Karya ini direalisasikan. Penulis / Tim
harus menjelaskan apa produk/jasa yang akan dibuatkan Kampanye Iklannya dan siapa Client
/ atau apa nama perusahaannya; siapa target audience yang dituju yang didapat dari berbagai
sumber referensi / atau dari dokumen yang diberikan oleh Client. (Penulis / Tim, setidaknya
sudah melakukan riset awal berupa pendalaman mengenai Product Knowledge hasil wawancara
dengan beberapa pihak yang memiliki kepentingan).

2. Rumusan Ide / Konsep Kreatif


Pada Subbab ini, penulis / tim menjelaskan proses merumuskan Ide / Konsep Kreatif
mulai dari Client Brief, Creative Brief, hingga akhirnya mengerucut menjadi Ide / Konsep
Kreatif yang disetujui oleh Client dan tim kreatif. Jelaskan apa kekuatan dari Ide / Konsep
Kreatif yang direkomendasikan bagi produk / jasa yang akan dibuatkan Kampanye Iklannya.
Rumuskan Ide / Konsep Kreatif penulis / tim ke dalam satu judul / tema kampanye berikut
definisinya.

3. Tujuan Karya dan Manfaat Karya


Bagian ini menjelaskan tujuan dari Kampanye Iklan sesuai permasalahan yang ada,
deskripsi Client dan produk /jasa yang akan dibuatkan Iklannya, siapa target audience yang
dituju dan apa Manfaat Umum, Manfaat Praktis, Manfaat Akademis yang diharapkan dari
Kampanye Iklan yang dijadikan proyek Produk Karya.

4. Tinjau Pustaka
Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini, menjelaskan landasan teoritik yang dijadikan
sebagai pijakan Skripsi Produk Karya untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat
benar-benar merupakan karya orisinal, jelaskan sumber referensi produksi Iklan, bisa berupa
review terhadap karya-karya yang telah dilakukan / dipublikasikan pihak lain, atau lembaga
lain, disertai dengan ulasan maupun kritik terhadapnya.

5. Kerangka Kerja
Bagian ini berupa bagan yang menjelaskan alur pembuatan Kampanye Iklan, dari pra
produksi, produksi, pasca produksi, media iklan yang dipilih, masa penayangan dan evaluasi.
6. Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan
Bagian ini berisi uraian tentang rencana jadwal kerja dalam bentuk time table dan tabel
perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat Kampanye Iklan, mulai dari tahapan
Pra Produksi, Produksi hingga Pasca Produksi.

C. Sistematika Penulisan Laporan (ADV)


BAGIAN AWAL LAPORAN
1. Halaman Sampul
Halaman Sampul memberikan informasi singkat, mengenai judul, jenis skripsi, nama
mahasiswa, Nomor Induk Mahasiswa, tujuan dan dalam rangka apa Skripsi Produk Karya ini
dibuat, nama universitas dan tahun pengesahan.

2. Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan orisinalitas tertulis dari mahasiswa penyusun Skripsi
Produk Karya, bahwa karya yang dibuat adalah benar-benar merupakan karya mahasiswa
sendiri (orisinil).

3. Halaman Persetujuan
Halaman Persetujuan berisi persetujuan dosen pembimbing bahwa proses bimbingan
Skripsi Produk Karya telah selesai dan mahasiswa layak mengikuti sidang skripsi.

4. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan menjamin legalitas Skripsi Produk Karya yang sepenuhnya telah
disahkan oleh Pembimbing, Penguji Ahli dan Ketua Dewan Penguji.

5. Kata Pengantar dan Ucapan Terima kasih


Kata Pengantar memberikan penjelasan secara singkat tentang Skripsi Produk Karya,
disertai dengan ucapan terimakasih, yang ditujukan kepada pihak-pihak secara individu
maupun kelembagaan yang terkait langsung dengan pelaksanaan Skripsi Produk Karya.

6. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar laporan Skripsi Produk Karya yang memuat permasalahan,
tujuan, teori dan program public relations yang dibuat, evaluasi program serta kesimpulan dan
saran. Abstrak diperlukan untuk membantu memudahkan para pembaca mengetahui isi laporan
Skripsi Produk Karya.

7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat judul tiap bagian dari Skripsi Produk Karya, beserta nomor halaman
masing-masing, meliputi Bab dan Sub Bab secara ringkas dan jelas, Sub Bab derajat dua dan
tiga boleh tidak ditulis pada Daftar Isi.

8. Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran


Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan daftar lainnya dibuat untuk
menjelaskan Tabel, Gambar, Lampiran dan lainnya yang dimuat dalam laporan. Penulisan
nama Tabel, Gambar dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata.

BAGIAN ISI

Isi laporan Skripsi Karya Produk Advertising minimal terdiri dari tiga Bab :
• Bab I : Pendahuluan
• Bab II : Implementasi dan Analisis Produk Karya
• Bab III : Evaluasi dan Kesimpulan
• Daftar Pustaka
• Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini secara umum berisi proposal projek yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi :

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Ide / Konsep Kreatif
1.3 Tujuan dan Manfaat Karya
1.4 Tinjauan Pustaka
1.5 Kerangka Kerja
1.6 Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan

1.1 Latar Belakang


Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah dari produk / jasa / atau keadaan sosial
yang terjadi saat ini, yang mendorong proyek Produk Karya ini direalisasikan. Penulis / Tim
harus menjelaskan siapa target audience yang dituju yang didapat dari berbagai sumber
referensi / atau dari dokumen yang diberikan oleh Client. Penulis / Tim, setidaknya sudah
melakukan riset awal berupa pendalaman mengenai Product Knowledge hasil wawancara
dengan beberapa pihak yang memiliki kepentingan.

1.2 Rumusan Ide / Konsep Kreatif


Pada Subbab ini, penulis / tim menjelaskan proses merumuskan Ide / Konsep Kreatif
mulai dari Client Brief, Creative Brief, hingga akhirnya mengerucut menjadi Ide / Konsep
Kreatif yang disetujui oleh Client dan tim kreatif. Jelaskan apa kekuatan dari Ide / Konsep
Kreatif yang direkomendasikan bagi produk / jasa yang akan dibuatkan Kampanye Iklannya.
Rumuskan Ide / Konsep Kreatif penulis / tim ke dalam satu judul / tema kampanye berikut
definisinya.
1.3 Tujuan dan Manfaat Karya
Bagian ini menjelaskan tujuan dari Kampanye Iklan sesuai permasalahan yang ada,
deskripsi Client dan produk /jasa yang akan dibuatkan Iklannya, siapa target audience yang
dituju dan apa Manfaat Umum, Manfaat Praktis, Manfaat Akademis yang diharapkan dari
Kampanye Iklan yang dijadikan proyek Produk Karya.

1.4 Tinjauan Pustaka


Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini, menjelaskan landasan teoritik yang dijadikan
sebagai pijakan Skripsi Produk Karya untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat
benar-benar merupakan karya orisinal, jelaskan sumber referensi produksi Iklan, bisa berupa
review terhadap karya-karya yang telah dilakukan /dipublikasikan pihak lain, atau lembaga lain,
disertai dengan ulasan maupun kritik terhadapnya.

1.5 Kerangka Kerja


Bagian ini berupa bagan yang menjelaskan alur pembuatan Kampanye Iklan, dari pra
produksi, produksi, pasca produksi, media iklan yang dipilih, masa penayangan dan evaluasi.

1.6 Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan


Bagian ini berisi uraian tentang rencana jadwal kerja dalam bentuk time table dan tabel
perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat Kampanye Iklan, mulai dari tahapan
Pra Produksi, Produksi hingga Pasca Produksi.

BAB II IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PRODUK KARYA

Bab II ini berisi penjelasan tentang laporan Produk karya yang telah diselesaikan,
sekaligus menjelaskan analisis Produk karya yang telah dibuat. Analisis Produk Karya terdiri
dari :

2.1 Pembahasan Produk Karya


Pembahasan tentang proses penciptaan Kampanye Iklan diuraikan secara sistematis
sesuai tahap-tahap yang telah dijalankan, mulai dari proses Pra Produksi beserta dinamika dan
perubahan-perubahan yang terjadi selama proses Pra Produksi, mulai dari proses
pengembangan konsep kreatif, pengembangan cerita, Design grafis, sampai proses disetujui
oleh Client; kemudian penjelasan selama proses pelaksanaan Kampanye Iklan, mulai dari lokasi
produksi, peralatan yang digunakan, jumlah orang yang terlibat dan lain-lain. Pada proses
pelaksanaan penulis / Tim harus membuat Log Book atau catatan harian dan men-dokumentasi
kan semua kegiatan sebagai bukti pendukung yang dilampirkan dalam laporan.

2.2 Analisis SWOT


Untuk memberikan bobot argumentasi ilmiah akademik, penulis / tim perlu memberikan
perspektif analitis yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan, yang relevan dengan teori-
teori atau konsep Advertising sesuai referensi yang digunakan. Jelaskan mengapa konsep
tersebut dipilih dan apa argumentasi ilmiah yang relevan sesuai teori.
Pembahasan dapat ditampilkan dengan menambahkan gambar, matriks, atau ilustrasi
atau sejenisnya dengan penjelasan yang memadai. Untuk menggambarkan kualifikasi karya
yang telah dilaksanakan, buatkan analisis SWOT untuk menjelaskan nilai kebaruan gagasan,
keunggulan, kekuatan pesan, kelemahan karya iklan yang dibuat, peluang, ancaman dan
sebagainya.

2.3 Proses Produksi


Pada tahapan ini penulis / tim memaparkan secara rinci dan detail proses yang dilakukan
pada saat produksi. Antara lain, mulai dari draft copy writing / content writing, storyboard,
mood board, shooting board, desain layout, coloring, editing, rendering (untuk audio visual)
dan teknik lainnya. Jelaskan apa saja alat yang digunakan, mulai dari jenis camera, aplikasi,
program atau software dan lain-lain.

2.4 Portofolio
Sebagai bukti pendukung, lengkapi laporan dengan hasil karya yang telah tayang di
media yang dipilih sesuai dengan jenis iklan (lihat tabel pilihan jenis iklan di atas). Jika
medianya adalah media cetak, tampilkan bentuk visualnya secara keseluruhan. Apabila media
yang digunakan adalah radio/televisi, tampilkan dalam bentuk Storyboard / Radio Script dan
dokumen audio visualnya dalam bentuk CD atau alamat URL. Jika media yang digunakan
adalah media sosial, tampilkan bentuk visualnya secara keseluruhan sesuai Platform media
sosial yang dipilih, sertakan alamat link Instagram / Tik Tok dan lain-lain.

BAB III EVALUASI DAN keSIMPULAN

Bab ini merupakan Bab akhir yang terdiri dari :

3.1 Evaluasi
Pada bagian ini penulis menjelaskan hasil evaluasi terhadap Kampanye Iklan yang
sudah diproduksi dan tayang selama minimal 1 bulan, berupa summary/rangkuman hasil
kuesioner/wawancara dari audiens yang melihat iklan tersebut, dan hasil wawancara dengan
klien. Hasil evaluasi harus dilakukan secara jujur sesuai fakta di lapangan, terdiri dari :

• Keunggulan
Jelaskan keunggulan proyek Produk Karya yang telah dilaksanakan, sesuai hasil
penilaian Client dan data-data yang ada.

• Kelemahan
Jelaskan apa Kelemahan Kampanye Iklan yang telah dibuat dan apa yang menyebabkan
Kampanye Iklan yang dibuat memiliki kelemahan, berikan analisanya, agar dapat menjadi
pelajaran bagi para mahasiswa yang akan membuat Produk Karya sejenis.
3.2 Kesimpulan / Temuan
Berikan kesimpulan tentang kelayakan Kampanye Iklan yang telah dibuat, apa manfaat
langsung maupun tidak langsung yang dirasakan oleh Client / Target Audiens dari proyek
Produk Karya yang dibuat oleh penulis / tim.

3.3 Saran dan Rekomendasi


Jelaskan masukan dari penulis kepada para mahasiswa Ilmu Komunikasi peminatan
Advertising yang tertarik untuk membuat Skripsi Produk Karya yang sama untuk tugas
akhirnya.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ditulis secara alfabet sesuai jenis pustaka yang dirujuk. Tahun terbit
sumber Pustaka tidak disarankan di atas 10 tahun ke belakang, misalnya laporan ditulis tahun
2022 – buku atau referensi lain yang digunakan disarankan terbitan tahun 2012. Sumber Pustaka
bisa berupa buku, jurnal, sumber internet, laporan terpublikasi, artikel atau berita di berbagai
media publikasi; maupun dokumen yang belum dipublikasikan, bisa berupa laporan proyek
sebelumnya, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, kertas kerja, atau makalah seminar.

LAMPIRAN
Lampiran berisi dokumentasi dari semua proses pelaksanaan Skripsi Produk karya;
Surat pernyataan dari pihak Agency / Perusahaan yang telah menyetujui proposal yang diajukan
dan memberikan ijin kepada mahasiswa untuk melaksanakan Skripsi Produk Karya dan
Laporan anggaran produksi.
6.4.3 MEDIA DAN JURNALISTIK (MD)

A. Jenis Program dan Deskripsi Pekerjaan (MD)


Mahasiswa Media dan Jurnalistik dapat memilih berbagai kreasi penciptaan karya
komunikasi dalam kelompok karya-karya Media dan Jurnalistik, dengan pilihan sebagai berikut
:
Jenis Program Pilihan Media Deskripsi Pekerjaan
• Feature Audio Visual • Informastif
(Youtube)
• Persuasive
Durasi 10-15 menit
• Pengingat
Membangun Citra Positif
• Penguatan
• Feature Media Online
(minimal 10 halaman A4 + 2 • Edukatif
Photo)
• Kepemimpinan umum
• Untuk media online posisi 5
• Feature Audio Visual
(Youtube) besar (Kompas.com;
Durasi 10-15 menit
Kumparan; Republika.com;
Menciptakan Informasi • Feature Media Online Detik.com;
Edukatif (minimal 10 halaman A4 = 2
mediaindonesia.com;
Photo)
Liputan6.com; CNN.com)
• Talk Show (Youtube)
• Untuk nama program
Durasi minimal 10-15 menit
diserahkan kepada mahasiswa

B. Sistematika Penyusunan Proposal (MD)

Proposal Skripsi Produk Karya terdiri dari :

1. Latar Belakang
2. Rumusan Ide / Konsep Kreatif
3. Tujuan dan Manfaat Karya
4. Tinjauan Pustaka
5. Kerangka Kerja
6. Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan

1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah dari keadaan sosial yang terjadi saat ini,
yang mendorong proyek ini direalisasikan. Penulis / Tim harus menjelaskan siapa nara
sumbernya, siapa target audience yang dituju (Penulis / Tim, setidaknya sudah melakukan riset
awal berupa pendalaman mengenai fenomena sosial /situasi politik dll, hasil observasi lapangan
dan wawancara dengan beberapa pihak)

2. Rumusan Ide / Konsep Kreatif


Bagian ini menjelaskan proses merumuskan Ide / Konsep. Alasan pemilihan tema
bahasan terkait Membangun Citra Positif atau Menciptakan Informasi Edukatif.

3. Tujuan Karya dan Manfaat Karya


Pada bagian ini Penulis dan Tim menyebutkan tujuan dan manfaat pengerjaan Produk
Karya, baik praktis maupun akademis.

4. Tinjau Pustaka
Menjelaskan tentang proses penciptaan karya Feature Membangun Citra Positif dan
Menciptakan Informasi Edukatif. Yang diuraikan secara sistematis sesuai tahap-tahap yang
telah dijalankan, mulai dari proses Pra Produksi beserta dinamika dan perubahan-perubahan
yang terjadi selama proses Pra Produksi, mulai dari proses pengembangan konsep kreatif,
pengembangan cerita. Menceritakan alur liputan,, pada bagian ini dijelaskan tentang gambaran
umum dan bentuk redaksi (media baru- youtube) dan program berita yang menjadi focus Produk
Karya. Penjelasan tujuan program acara, nama program, target audience, kekuatan program,
kelayakan program dan jelaskan program sejenis yang menjadi referensi secara spesifik.

5. Kerangka Kerja
Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini, menjelaskan landasan teoritikyang dijadikan
sebagai pijakan Skripsi Produk Karya untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat
benar-benar merupakan karya orisinal, jelaskan sumber referensi produksi Iklan, bisa berupa
review terhadapkarya-karya yang telah dilakukan.

6. Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan


Bagian ini berisi uraian tentang rencana jadwal kerja dalam bentuk time table dan tabel
perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat Kampanye Iklan, mulai dari tahapan
Pra Produksi, Produksi hingga Pasca Produksi.
C. Sistematika Penulisan Laporan (MD)

BAGIAN AWAL LAPORAN


1. Halaman Sampul
Halaman Sampul memberikan informasi singkat, mengenai judul, jenis skripsi, nama
mahasiswa, Nomor Induk Mahasiswa, tujuan dan dalam rangka apa Skripsi Produk Karya ini
dibuat, nama universitas dan tahun pengesahan.

2. Halaman Pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan orisinalitas tertulis dari mahasiswa penyusun Skripsi
Produk Karya, bahwa karya yang dibuat adalah benar-benar merupakan karya mahasiswa
sendiri (orisinil).

3. Halaman Persetujuan
Halaman Persetujuan berisi persetujuan dosen pembimbing bahwa proses bimbingan
Skripsi Produk Karya telah selesai dan mahasiswa layak mengikuti sidang skripsi.

4. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan menjamin legalitas Skripsi Produk Karya yang sepenuhnya telah
disahkan oleh Pembimbing, Penguji Ahli dan Ketua Dewan Penguji.

5. Kata Pengantar dan Ucapan Terima kasih


Kata Pengantar memberikan penjelasan secara singkat tentang Skripsi Produk Karya,
disertai dengan ucapan terimakasih, yang ditujukan kepada pihak-pihak secara individu
maupun kelembagaan yang terkait langsung dengan pelaksanaan Skripsi Produk Karya.

6. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar laporan Skripsi Produk Karya yang memuat permasalahan,
tujuan, teori dan program public relations yang dibuat, evaluasi program serta kesimpulan dan
saran. Abstrak diperlukan untuk membantu memudahkan para pembaca mengetahui isi laporan
Skripsi Produk Karya.

7. Daftar Isi
Daftar Isi memuat judul tiap bagian dari Skripsi Produk Karya, beserta nomor halaman
masing-masing, berupa pembagian Bab/Sub Bab yang ringkas dan jelas, Sub Bab derajat dua
dan tiga boleh tidak ditulis pada Daftar Isi.

8. Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran


Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan daftar lainnya dibuat untuk
menjelaskan Tabel, Gambar, Lampiran dan lainnya yang dimuat dalam laporan. Penulisan nama
Tabel, Gambar dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata.
BAGIAN ISI

Isi laporan Skripsi Karya Produk Media dan Jurnalistik minimal terdiri dari tiga Bab :

• Bab I : Pendahuluan
• Bab II : Implementasi dan Analisis Produk Karya
• Bab III : Evaluasi dan Kesimpulan
• Daftar Pustaka
• Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini secara umum berisi proposal projek yang telah disetujui oleh dosen
pembimbing, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi :

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Ide / Konsep Kreatif
1.3 Tujuan dan Manfaat Karya
1.4 Tinjauan Pustaka
1.5 Kerangka Kerja
1.6 Tim Kerja dan Deskripsi Pekerjaan
1.7 Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan

1.1 Latar Belakang


Pada bagian ini penulis dan Tim. menampilkan penjelasan tentang karya di bahas sesuai
tema. Penjelasan tentang Membangun Citra Positif atau Menciptakan Informasi Edukatif.
Penulis / Tim, setidaknya sudah melakukan riset awal berupa pendalaman mengenai tema
bahasan, narasumber yang ditampilkan.

1.2 Rumusan Ide / Konsep Kreatif


Pada Subbab ini, penulis / tim menjelaskan proses merumuskan Ide / Konsep. Alasan
pemilihan tema bahasan terkait Membangun Citra Positif atau Menciptakan Informasi Edukatif.

1.3 Tujuan dan Manfaat Karya


Bagian ini menjelaskan tujuan dari Produk Karya sesuai permasalahan yang ada,
deskripsi tema yang akan dikerjakan. Penjelasan Manfaat Umum, Manfaat Praktis, Manfaat
Akademis dari Produk Karya.

1.4 Tinjauan Pustaka


Tinjauan Pustaka dalam sub bab ini, menjelaskan landasan teoritik yang dijadikan
sebagai pijakan Skripsi Produk Karya untuk membuktikan bahwa karya yang akan dibuat
benar-benar merupakan karya orisinal, jelaskan sumber referensi, disertai dengan ulasan
maupun kritik terhadapnya.
1.5 Kerangka Kerja
Bagian ini berupa bagan yang menjelaskan alur pekerjaan, mulai dari pra produksi,
produksi, dan pasca produksi, media yang dipilih untuk publikasi.

1.6 Tim Kerja dan Deskripsi Pekerjaan


Bagian ini tim kerja berjumlah 2 (dua) orang dengan masing-masing tugas dan dapat
melibatkan pihak ketiga. Misalnya, satu sebagai penulis naskah, yang lainnya sebagai juru
kamera. Pihak ketiga dapat menggunakan jasa editor dari pihak luar.
1.7 Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan
Bagian ini berisi uraian tentang rencana jadwal kerja dalam bentuk time table dan tabel
perencanaan anggaran yang dibutuhkan untuk membuat Feature Membangun Citra Positif dan
Menciptakan Informasi Edukatif., mulai dari tahapan Pra Produksi, Produksi hingga Pasca
Produksi.

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

Bab II ini berisi penjelasan tentang laporan Produk karya yang telah diselesaikan,
sekaligus menjelaskan analisis Produk karya yang telah dibuat. Analisis Produk Karya terdiri
dari :

2.1 Gambaran Umum


Pembahasan tentang proses penciptaan karya Feature Membangun Citra Positif dan
Menciptakan Informasi Edukatif. Yang diuraikan secara sistematis sesuai tahap-tahap yang
telah dijalankan, mulai dari proses Pra Produksi beserta dinamika dan perubahan-perubahan
yang terjadi selama proses Pra Produksi, mulai dari proses pengembangan konsep kreatif,
pengembangan cerita. Menceritakan alur liputan,, pada bagian ini dijelaskan tentang gambaran
umum dan bentuk redaksi (media baru- youtube) dan program berita yang menjadi focus Produk
Karya. Penjelasan tujuan program acara, nama program, target audience, kekuatan program,
kelayakan program dan jelaskan program sejenis yang menjadi referensi secara spesifik.

2.2 Analisis SWOT


Untuk memberikan bobot argumentasi ilmiah akademik, penulis / tim perlu memberikan
perspektif analitis yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan, yang relevan dengan teori-
teori atau konsep-konsep yang lazim digunakan dalam karya-karya jurnalistik serta media,
sesuai referensi yang digunakan. Jelaskan mengapa konsep tersebut dipilih dan apa argumentasi
ilmiah yang relevan sesuai teori.
Pembahasan dapat ditampilkan dengan menambahkan gambar, matriks, atau ilustrasi
atau sejenisnya dengan penjelasan yang memadai. Untuk menggambarkan kualifikasi karya
yang telah dilaksanakan, buatkan analisis SWOT untuk menjelaskan nilai kebaruan gagasan,
keunggulan, kekuatan pesan, kelemahan karya iklan yang dibuat, peluang, ancaman dan
sebagainya.

2.3 Pembahasan Produksi Karya


2.3.1 Proses Produksi Produk Karya
Pada tahapan ini penulis / tim memaparkan secara rinci dan detail proses yang dilakukan
pada saat produksi, mulai dari riset, pemilihan tema, pra produksi, produksi dan pasca produksi.

2.3.2 Portofolio Produk Karya


Sebagai bukti pendukung, lengkapi laporan dengan hasil karya yang telah tayang di
media yang dipilih. Jika medianya adalah media cetak, tampilkan bentuk visualnya secara
keseluruhan. Apabila media yang digunakan adalah radio/televisi, tampilan disertai Script dan
dokumen audio visualnya dalam bentuk CD atau alamat URL. Jika media yang digunakan
adalah media sosial, tampilkan bentuk visualnya secara keseluruhan sesuai Platform media
sosial yang dipilih, sertakan alamat link Instagram / Tik Tok dan lain-lain.

BAB III EVALUASI DAN KESIMPULAN

Bab ini merupakan Bab akhir yang terdiri dari :

3.1 Evaluasi
Pada bagian ini penulis menjelaskan hasil evaluasi terhadap feature karya jurnalistik
yang dibuat, terdiri dari :

• Keunggulan
Jelaskan keunggulan proyek Produk Karya yang telah dilaksanakan.

• Kelemahan
Jelaskan apa Kelemahan Produk Karya yang telah dilaksanakan.

3.2 Kesimpulan / Temuan


Berisikan simpulan dari prosen pekerjaan.

3.3 Saran dan Rekomendasi


Jelaskan masukan dari penulis kepada para mahasiswa Ilmu Komunikasi peminatan
Media dan Jurnalistik yang tertarik untuk membuat Skripsi Produk Karya yang sama untuk
tugas akhirnya.
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ditulis secara alfabet sesuai jenis pustaka yang dirujuk. Tahun terbit
sumber Pustaka tidak disarankan di atas 10 tahun ke belakang, misalnya laporan ditulis tahun
2022 – buku atau referensi lain yang digunakan disarankan terbitan tahun 2012. Sumber
Pustaka bisa berupa buku, jurnal, sumber internet, laporan terpublikasi, artikel atau berita di
berbagai media publikasi; maupun dokumen yang belum dipublikasikan, bisa berupa laporan
proyek sebelumnya, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, kertas kerja, atau makalah
seminar.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai