Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN TAJAM PENDENGARAN

No. : SOP/
Dokumen
SOP No. : 00
Revisi
Tanggal : 10/07/2023
Terbit
Halaman : 1/2
Nofita Rahmaniah,
PUSKESMAS ttd S.Kep
PADURENAN NIP.198211092009022
003
1. Pengertian Tes Pendengaran adalah suatu cara menguji fungsi pendengaran seseorang
yang dimulai dari tes sederhana hingga tes canggih.
2. Tujuan Melakukan pemeriksaan :

1.Tes suara

2. Rinne
3. Weber
4. Scwabach

1. Kebijakan Keputusan kepala puskesmas tentang layanan klinis

2. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter


Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

3. Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan


Langkah- 2. Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan
langkah yang dilakukan
3. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan prosedur pemeriksaan
4. Petugas meminta pasien duduk di kursi periksa
Tes suara :a. Pemeriksaan dilakukan pada salah satu telinga secara
bergatina dimulai dari telingan kanan. Pasien diminta menutup telinga kiri
dengan tangan
b. Gesekkan jari-jari pemeriksa di depan telinga pasien yang
tidak ditutup dengan cepat dan lembut. Tanyakan apakah
pasien mendengar suara tangan pemeriksa. Bandingkan
kanan dan kiri.
c. Kemudian pemeriksa mengambil posisi di sisi pasien
dengan jarak 1 meter dari telinga pasien.
d. Pemeriksa mengucapkan kata-kata di depan telinga pasien
yang tidak ditutup, ketinggian mulut pasien sejajar dengan
telinga pasien. Pastikan pasien tidak melihat gerakan bibir
pemeriksa. Pilih kata yang terdiri dari dua suku kata yang
dikenal pasien, seperti “bola”, “meja” dan dapat diulang
sampai 3 atau 4 kali.
e. Jika perlu tingkatkan intensitas suara pemeriksa menjadi
suara berisik, suara biasa, suara keras, berteriak, dan
berteriak di depan auricula.
f. Minta pasien mengulang kata yang disebutkan pemeriksa.
Nilai apakah jawaban pasien benar.
g. Lakukan prosedur yang sama untuk telinga lainnya.

Pemeriksaan Rinne :a. Pemeriksa memegang garputala pada pangkal

b. Getarkan garputala 512 Hz dan letakkan dasarnya di prosedus mastoideus


pasien.

c. Minta pasien memberi tanda (missal dengan mengangkat tangan) bila ia


sudah tidak mendengar.

d. Kemudian segera pindahkan garputala sehingga ujung garputala berada di


depan kanalis auditororius (tidak bersentuhan)

e. Tanyakan apakah pasien mendengar suara garputala

f. Pemeriksa juga dapat memulai pemeriksaan ini dari lubang telinga kemudian
ke prosesus mastoideus

g. Lakukan prosedur yang sama pada telinga lainnya.

h. Tes Rinne dikatakan abnormal bila konduksi lebih baik dari udara
Pemeriksaan Webber :a. Pemeriksa memegang garputala pada bagian pangkal

b. Getarkan garputala 512 Hz dan letakkan di bagian tengah kening atau puncak
kepala pasien dengan perlahan

c. Minta pasien menyebutkan dimana ia lebih baik mendengar suara (kanan atau
kiri)

Pemeriksaan Scwabach :a. Pemeriksa memegang garputala pada pangkal

b. Getarkan garputala 512 Hz dan letakkan dasarnya di prosedus mastoideus


pasien.

c. Minta pasien memberi tanda (missal dengan mengangkat tangan) bila ia


sudah tidak mendengar.

d. Pindahkan dasar garputala ke prosesus mastoideus pemeriksa. Bila


pemeriksa masih mendengar suara, maka tes Scwabach abnormal.

6. Unit terkait 1. BP

7.Dokumen 1. Rekam Medis


2. Catatantindakan
terkait

Rekaman N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


o diberlakukan
historis
perubahan

1.

Anda mungkin juga menyukai