Anda di halaman 1dari 4

MENENTUKAN BEBAN MAKSIMAL YANG BISA DI ANGKUT

TERHADAP BIAYA PERJAM DARI TIGA MODEL ESKAVATOR

Ariefka Al fatih, M Harby Pranata, Muhammad Hafuzh Syuja, Ragil Setiawan,


Yoanda Zoni Palia

ABSTRAK
Ekskavator merupakan suatu alat berat yang secara umum terdiri dari
tiga bagian, yakni boom (bahu), arm (lengan), dan bucket. Komponen yang
dimiliki untuk mendukung tiga bagian tersebut juga cukup banyak yang
membuatnya dapat berfungsi dengan baik. Semua bagian ini digerakkan
dengan tenaga hidrolik melalui mesin diesel yang ada di bagian atas track
shoe (roda rantai). Dengan demikian, alat berat ini memiliki berbagai
keunggulan yang membuatnya serbaguna dan sanggup menangani berbagai
pekerjaan berat.

PENDAHULUAN
Penjualan excavator kelas 20 ton merupakan barometer bisnis alat
berat di Indonesia. Itu karena excavator berukuran sedang (medium) ini
merupakan produk standar yang terbukti sangat fleksibel dalam aplikasinya
dibandingkan tipe-tipe excavator lainnya. Penggunaannya lintas sektoral,
mulai dari pekerjaan konstruksi, agrikultur, quarry hingga pertambangan.
Bahkan usaha tambang mineral, seperti nikel, yang sedang tumbuh pesat
belakangan ini di daerah Sulawesi menyerap banyak sekali medium excavator
ketimbang yang berukuran lebih besar.
Menyadari besarnya potensi pasar excavator kelas 20 ton di Tanah Air,
PT Volvo Indonesia pada Juli lalu memperkenalkan tiga model excavator
kelas 20 ton, yakni EC200D, EC210D dan EC220D. Ketiga produk tersebut
diklaim mampu meminimalkan biaya kepemilikan dan operasi, sekaligus
meningkatkan profit sesuai tuntutan aplikasi kerja para pelanggan. Menurut
pabrikan asal Swedia tersebut, mesin-mesin tersebut didesain untuk
memaksimalkan profit bisnis para customer, baik untuk aplikasi ringan,
medium maupun berat.
Apa yang membuat ketiga produk tersebut berbeda dari excavator
kelas 20 ton Volvo sebelumnya? Menurut Volvo, rangkaian excavator Volvo
ini sangat menonjol dari segi keamanan, kenyamanan operator, keandalan,
dan kemudahan perawatan.
Selain itu, ketiga excavator ini dibekali dengan tiga keunggulan, yaitu
tenaga yang kuat, kecepatan yang tinggi, dan kapasitas bucket untuk
penyesuaian aplikasi kerja. Kombinasi ketiga faktor ini dapat dimaksimalkan
para pelanggan untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
Excavator EC200D, dengan bobot operasi 19.800 – 20.300 kg (versi
standar), merupakan seri paling ringan dari ketiga model tersebut. Namun, itu
tidak berarti alat ini kurang tangguh untuk diajak bekerja di sektor konstruksi
atau demolisi (pembongkaran). Dengan efisiensi bahan bakar, siklus yang
cepat, dan kemudahan operasi, EC200D menjadi pilihan ideal dalam
pekerjaan konstruksi umum, pembangunan jalan, dan masih banyak lagi
aplikasi lainnya.
Dengan bobot operasi 18.100 – 22.800 kg (versi standar), Volvo
EC210D merupakan excavator medium yang ideal untuk digunakan
bersama breaker. Mesisn ini didesain secara khusus agar tahan dan mampu
mendongkrak produktivitas di lingkungan kerja yang menantang, termasuk
pekerjaan konstruksi berat dan tambang batu (quarry).
Excavator Volvo EC220D, dengan bobot operasi 20.900 – 24.400 kg
(versi standar), merupakan alat pengeduk yang paling tangguh di kelas ini
dengan kemampuan operasi dalam kondisi paling berat tanpa
kehilangan output yang optimal. Excavator ini cocok digunakan untuk hampir
semua aplikasi, mulai dari pembangunan, utilitas, dan infrastruktur berat
hingga demolisi tambang dan daur ulang. Selain itu, EC220D juga
mendukung penggunaan hydraulic breaker.
Pilihan di antara ketiga seri ini bergantung pada pekerjaan yang
dibebankan dan jumlah jam operasi yang diharapkan di lingkungan kerja,
termasuk apakah pelanggan menginginkan skema pembayaran per jam atau
per total proyek.
“Kami berharap pelanggan-pelanggan kami di kelas 20 ton dapat
menganalisis lebih lanjut terkait bagaimana excavator akan digunakan.
Silakan konsultasikan dengan dealer kami agar investasi yang dikeluarkan
tidak salah sasaran,” kata Muralidharan AM, Managing Director Volvo CE
Singapura.

METODE
Pada metode ini digunakan metode regresi linear, dimana variable
dependen yang nantinya akan diestemasi nilainya, biasanya di plot sumbu
tegak (sumbu y).Variable indepanden adalah variable yang di asumsikan
berpengaruh terhadap variable terkait, biasanya plot pada sumbu datar (sumbu
x).Semua model regresi selalu dituliskan sebagai persamaan yang
menghubungkan variable dependen dan variable indepanden
Y = a + bx
Keterangan:
Y = variabel dependen
a = konstanta (intersep)
b = konstanta regresi (slope)
x = variable independen
PEMBAHASAN

Model Eskavator Beban maksimal Biaya (rupiah.jam)


A 50 1.100.000,00
B 100 2.100.000,00
C 150 2.700.000,00

Persamaan garis regresi mana yang lebih tepat untuk memprediksi beban maksimal
terhadap biaya.
ŷ = 367000 + 16000x atau ŷ = 300000 + 16000x

Misalkan banyak Beban maksimal = x, dan biaya = y. Kemudian kita hitung jumlah
kuadrat residunya dengan cara dibawah ini.

 ŷ = 367000 + 16000x
 (x = 50) maka ŷ = 367000 + 16000 . 50 = 1.167.000
 (x = 100) maka ŷ = 367000 + 16000 . 100 = 1.967.000
 (x = 150) maka ŷ = 367000 + 16000 . 150 = 2.767.000

x y ŷ y- ŷ (y- ŷ)2
50 1100000 1167000 -67000 4489000000
100 2100000 1967000 133000 17689000000
150 2700000 2767000 -67000 4489000000
Jumlah Kuadrat Residu 26667000000
Jumlah kuadrat residu ŷ = 367000 + 16000x

 ŷ = 300000 + 16000x
 (x = 50) maka ŷ = 300000 + 16000 . 50 = 1.100.000
 (x = 100) maka ŷ = 300000 + 16000 . 100 = 1.900.000
 (x = 150) maka ŷ = 300000 + 16000 . 150 = 2.700.000

x y ŷ y- ŷ (y- ŷ)2
50 1100000 1100000 0 0
100 2100000 1900000 133000 40000000000
150 2700000 2700000 0 0
Jumlah Kuadrat Residu 40000000000

Jumlah kuadrat residu ŷ = 367000 + 16000x lebih kecil daripada jumlah kuadrat
residu ŷ = 300000 + 16000x. Artinya persamaan garis regresi ŷ = 367000 + 16000x
lebih tepat dari pada ŷ = 300000 + 16000x.

Anda mungkin juga menyukai