Anda di halaman 1dari 3

I) Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas atau disingkat PTK atau Classroom Action Research
adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang
dilakukan untuk memperbaiki proses belajar guna meningkatkan hasil belajar yang
lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Arikunto, dkk (2006) seperti di kutip Muchlisin Riadi, penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas bersama.
Dalam Muchlisin Riadi (2019) karakteristik utama penelitian tindakan kelas
adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok
sasaran. Penelitian tindakan kelas harus menunjukkan adanya perubahan ke arah
perbaikan dan peningkatan secara positif. Apabila dengan tindakan justruk
membawa kelemahan, penurunana atau perubahan negatif, berarti hal tersebut
menyalahi karakter penelitian tindakan kelas.
Sedangkan menurut Th Sumini, penelitian tindakan kelas didefinisikan sebagai
suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di
kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh jika guru merasa bahwa minat peserta
didik terhadap mata pelajaran sejarah rendah, keadaan ini sangat menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

II) Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas


Dalam menyusun langkah-langkah penelitian tindakan kelas setidaknya perlu
empat aspek pokok yang harus dilaksanakan dalam proses penelitian tindakan kelas
diantaranya:

No Aspek Deskripsi
1 Penyusunan Program Penelitian tindakan kelas hendaknya
memiliki perencanaan yang baik dan
bisa dengan mudah diaplikasikan
dalam proses penelitian seperti
menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan pembuatan media
pembelajaran
2 Tindakan Deskripsi tindakan yang akan
dilakukan secara sadar dan terkendali,
yang merupakan variasi praktek yang
cermat dan bijaksana.
3 Observasi Melihat pelaksanaan semua rencana
yang telah dibuat dengan baik, tidak
ada penyimpangan yang dapat
memberikan hasil yang kurang
maksimal dalam peningkatan hasil
belajar peserta didik
4 Refleksi Kegiatan evaluasi tentang perubahan
yang terjadi atau hasil yang diperoleh
atas yang terhimpun sebagai bentuk
dampak tindakan yang telah dirancang.

III) Desain Penelitian Tindakan Kelas


 Model Kurt Lewin
Konsep PTK Kurt Lewin terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen tersebut
dipandang sebagai suatu siklus. Desain Kurt Lewin dapat dilihat dalam gambar
berikut:

acting

planning observing

reflecting

 Model Kemmis & Taggart


Menurut Kemmis & Taggart komponen tindakan (acting) dengan
pengamatan (observing) disatukan dengan alasan kedua kegiatan itu tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu
kesatuan waktu. Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan, kegiatan
observasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bentuk model dari Kemmis &
Taggart dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Sumber:

Riadi, Muchlisin. 2019. “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”. Online:


https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html. [diakses
pada 21 Juni 2023]
Sumini, Th. (tanpa tahun). Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.
Artikel. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Online:
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/
vol24no1april2010/PENELITIAN%20TINDAKAN%20KELAS%20Th%20sumini.pdf.
[diakses pada 21 Juni 2023]
Suwandi, S. 2008. “Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)”. Surakarta: UNS
Widayati, Ani. 2008. “Penelitian Tindakan Kelas”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Vol. VI No. 1 hal. 87-93. Online:
https://journal.uny.ac.id-/index.php/jpakun/article/view/1793/1487. [diakses pada 21 Juni
2023]

Anda mungkin juga menyukai