Anda di halaman 1dari 12

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Persiapan Peralatan

Pengujian Tahanan Isolasi

Pengambilan Data Hasil Pengujian

Apakah Tidak
Data Sesuai
Standar?

Ya

Menghitung Tahanan Isolasi Per 1 kV


Menggunakan Persamaan 2.2

24
25
Politeknik Negeri Sriwijaya

Pengujian Tahanan Kontak

Pengambilan Data Hasil Pengujian

Apakah Tidak
Data Sesuai
Standar?

Ya

Menghitung rugi daya dan susut energi serta panas


pada tahanan kontak dengan persamaan 2.3; 2.4; 2.6

Pengujian Tahanan Pentanahan

Pengambilan Data Hasil Pengujian

Apakah Tidak
Data Sesuai
Standar?

Ya

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengujian Pemeliharaan PMS


26
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Unit Layanan
Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Keramasan, Gardu Induk Keramasan
yang beralamat di Jalan Abi Kusno Cokro Suyoso No. 24 RW. 24 Kelurahan
Kemang Agung Kecamatan Kertapati Kota Palembang, Sumatera Selatan
30145. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020.

3.3 Peralatan Pengujian yang Digunakan


Peralatan inti yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.3.1 Tahanan Isolasi (Insulation Tester) Megger S1 - 1068

Gambar 3.2 Insulation Tester


Keterangan gambar :
1. Terminal positif (+) kabel merah dari alat uji
2. Terminal guard untuk kabel biru dari alat uji
3. Terminal negatif (-) kabel hitam dari alat uji
4. Test mode switch
− IR : pengujian tahanan isolasi tanpa waktu (tidak akan berhenti
otomatis).
− IR (t) : pengujian tahanan isolasi dengan pengaturan waktu terlebih
dahulu.
− DAR (Dielectric Absorption Ratio) : pengujian PI verci cepat.
27
Politeknik Negeri Sriwijaya

− PI (Polaritas Index) : perbandingan nilai tahanan isolasi pada waktu


10 menit/1 menit.
− DD (Dielectric Discharge) : pengujian untuk mengukur proses
discharge setelah full polarisation dari isolasi saat test.
− SV (Step Voltage) : IEEE 43.
− Ramp test : IEEE 95, aplikasi untuk rotating machinery.
5. Central switch
6. Tombol test dengan lampu peringatan HV
7. Empat (4) tombol panah dan tombol OK
8. Tombol save
3.3.2 Mikro Ohm Meter (Microohmmeter) MJOLNER 600

Gambar 3.3 Microohmmeter


Keterangan gambar :
1. Terminal pentanahan
2. Koneksi untuk tegangan listrik
3. Switch ON/OFF
4. Serial interface untuk PC (RS232), interface ini juga untuk koneksi
dari probe temperature untuk kompensasi suhu.
5. Serial interface untuk PC
6. Remot kontrol konektor kontrol jarak jauh nilai saat ini, misal untuk
start, stop, pengukuran, dan printout fungsi
7. Pencetak / printout
8. LCD display
28
Politeknik Negeri Sriwijaya

9. Tombol untuk mengontrol fungsi-fungsi menu


10. LED display yang menunjukan nilai R
11. Tombol penyesuaian untuk mengukur arus pengukuran dan semua
nilai menu
12. Status LED yang menunjukan status pengukuran aktual
13. Kesalahan LED ketika arus disesuaikan bisa tidak tercapai
14. Start/stop kunci dengan LED status
15. DC+ current output
16. Sensing terminals
17. DC- current output (COM)
18. Shunt output
19. Clamp sense input
3.3.3 Tahanan Pentanahan (Earth Resistance Tester) Kyoritsu 4105 A

Gambar 3.4 Earth Resistance Tester


Keterangan gambar :
1. Kabel atau probe kuning
2. Kabel atau probe hijau
3. Kabel atau probe merah
4. Alat uji kyoritsu 4105 A
5. Batang elektroda
29
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.4 Bahan yang Dibutuhkan


Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data-data hasil
pemeliharaan 2 tahunan bay penghantar 70 kV Bungaran#2 gardu induk
Keramasan pada tahun 2018 dan 2020 untuk pengukuruan tahanan isolasi dan
tahanan kontak serta untuk pengukuran tahanan pentanahan khusus pada
komponen pemisah (PMS) yang kemudian akan dievaluasi.

3.5 Dokumen Sebelum Melaksanakan Pemeliharaan


Sebelum melakukan pemeliharaan ada beberapa dokumen yang perlu
disiapkan antara lain sebagai berikut :
− Dokumen Izin Kerja (Working Permit)
− JSA (Job Safety Analysis)
− DP3 (Dokumen Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan)
(Dokumen terlampir)

3.6 Langkah Kerja


3.6.1 Pengukuran Tahanan Isolasi
Prosedur pengukuran tahanan isolasi dimulai dengan
mempersiapkan alat uji dan objek yang akan diuji. Kesiapan alat uji
bisa dilakukan dengan mengacu pada instruksi kerja masing-masing
alat uji yang akan digunakan. Sedangkan kesiapan objek yang akan
diuji dilakukan dengan membebaskan objek yang akan diuji dari
tegangan sesuai prosedur pelaksaan pekerjaan agar didapat hasil yang
valid.
Prosedur pengujian tahanan isolasi pada pemisah (PMS) adalah
sebagai berikut :
1. Memasang pentanahan lokal (Local Grounding) dikedua
terminal utama tiap phasa dengan tujuan membuang tegangan
sisa (Residual) yang masih ada.
2. Melepas koneksi konduktor dari kedua sisi terminal utama.
30
Politeknik Negeri Sriwijaya

3. Membersihkan permukaan porselin bushing memakai material


cleaner+lap kain yang halus dan tidak merusak permukaan
isolator dengan tujuan agar pengukuran memperoleh nilai (hasil)
yang akurat.
4. Merangkai alat uji Tahanan Isolasi :
− Menghubungkan kabel merah ke terminal positif (+)
− Menghubungkan kabel hitam ke terminal negatif (-)
− Menghubungkan kabel biru ke terminal guard
5. Mengecek kondisi baterai pada sebelah kanan atas LCD alat uji.
6. Melakukan pengukuran tahanan isolasi PMS antara terminal
utama ( R, S, T ) terhadap body/base plat.

Gambar 3.5 Rangkaian tahanan isolasi


− Menghubungkan kabel dari alat uji terminal positif (+) ke
terminal PMS bagian atas.
− Menghubungkan kabel dari alat uji terminal negatif (-) ke
terminal PMS bagian bawah.
− Menghubungkan kabel dari alat uji terminal guard ke lilitan
guard wire.
7. Memilih mode pengujian IR (t) dengan memutar “test mode
switch”
8. Memilih tegangan uji dengan memutar “central switch” ke 5 kV.
9. Menekan tombol “test” selama 3 detik dan menunggu sampai 1
menit.
31
Politeknik Negeri Sriwijaya

10. Mencatat hasil pengukuran tahanan isolasi pada form


pemeliharaan yang telah disiapkan.
11. Hasil pengukuran ini merupakan data terbaru hasil pengukuran
dan sebagai bahan evaluasi pembanding dengan hasil pengukuran
sebelumnya.
12. Menekan tombol “save” untuk menyimpan hasil pengujian.
13. Memutar “central switch” ke posisi OFF untuk mematikan alat uji.
14. Melepas rangkaian pengujian pada PMS dan alat uji.
15. Memasang kembali terminasi dikedua sisi seperti semula.

3.6.2 Pengukuran Tahanan Kontak


Sebelum melakukan pengukuran, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menyiapkan alat uji dan objek yang akan diuji.
Untuk alat uji yang akan digunakan dapat dilakukan dengan
memahami intruksi kerja dari alat uji tersebut. Sedangkan untuk objek
yang akan diuji dapat dilakukan dengan membebaskan objek dari
tegangan dan juga pastikan bahwa pemisah (PMS) dalam keadaan
tertutup.
Prosedur pengujian tahanan kontak adalah sebagai berikut :
1. Merangkai alat uji sesuai instruksi alat uji yang digunakan.
− Memasang kabel grounding alat uji kemudian ditanahkan.
− Memasang kabel power untuk supply alat uji (pastikan
belum terhubung ke sumber tegangan saat memasang
pengkabelan)
− Memasang kabel arus terminal DC+ dan COM
− Memasang kabel sensing (kabel merah ke terminal merah
dan kabel hitam ke terminal hitam)
2. Memastikan pemisah (PMS) dalam kondisi tertutup
3. Menghubungkan kabel arus DC+ ke terminal kiri PMS dan kabel
arus COM ke terminal kanan PMS.
32
Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Menghubungkan kabel sensing merah ke terminal kiri dan kabel


sensing hitam ke terminal kanan PMS (Posisi kabel sensing
diantara kabel arus DC+ dan kabel arus COM).

Gambar 3.6 Rangkaian tahanan kontak


5. Menghubungkan kabel power ke sumber tegangan kemudian
menghidupkan alat uji dengan menekan tombol “Switch On”
6. Melakukan pengujian dengan memberi arus sebesar 100 A dari
alat uji ke objek yang diuji.
7. Menekan tombol “start/stop” untuk melakukan pengujian yang
akan ditandai dengan LED merah berkedip.
8. Menunggu beberapa detik dan hasil uji akan keluar. Kemudian
menekan tombol “ENT” untuk mencetak hasil pengujian.
9. Melakukan pengujian pada masing-masing phasa (R, S, dan T)
10. Mencatat hasil pengujian yang didapat bila hasilnya sudah
memenuhi standar yaitu < 100 (µΩ). Tapi jika hasil yang didapat
tidak baik atau diluar standar maka bersihkan terlebih dahulu
pisau-pisau kontak kemudian lakukan pengujian ulang.
11. Mematikan alat uji dengan menekan tombol “Switch Off”
12. Melepas rangkaian pengujian pada alat uji dan PMS.
33
Politeknik Negeri Sriwijaya

3.6.3 Pengukuran Tahanan Pentanahan


Sebelum melakukan pengukuran, siapkan terlebih dahulu alat uji
yang akan digunakan sesuai dengan instruksi kerja yang bersangkutan.
Kemudian lepas tahanan pentanahan dari peralatan dan jangan lupa
untuk membersihkan terlebih dahulu kabel atau kawat pentanahan
yang akan diukur dari kotoran atau karat dengan menggunakan amplas
dan sikat kawat.
Prosedur pengukuran nya adalah sebagai berikut :
1. Merangkai kabel-kabel yang ada pada terminal yang tersedia
dialat ukur.
− Kabel warna merah pada terminal C
− Kabel warna kuning pada terminal P
− Kabel warna hijau pada terminal E
2. Ujung kabel warna merah dan kuning di sambungkan ke alat
bantu pentanahan yaitu terdiri dari 2 (dua) batang elektroda yang
diberi kode C dan P
3. Menyambungkan kabel warna hijau pada kabel atau kawat
pentanahan yang akan diukur.
4. Menanamkan kedua batang elektroda ke dalam tanah dengan dua
(2) titik dan antara titik satu dan dua membentuk garis lurus.
Jarak E-P = 5 meter, makan jarak E-C = 10 meter

Gambar 3.7 Rangkaian tahanan pentanahan


34
Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Memeriksa tegangan baterai pada layar alat uji


6. Memilih faktor kali pengukuran yang paling tinggi (2000 Ω)
kemudian tekan tombol MEAS. Bila hasil pengukuran tidak
terbaca matikan kembali alat ukur dengan menekan tombol
MEAS kembali. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan alat
ukur bila tahanan pentanahan yang diukur tinggi.
7. Kemudian Memilih faktor kali 200 Ω dan menekan tombol
MEAS, kemudian amati hasil yang didapat. Jika nilainya dibawah
10 Ω, matikan kembali alat uji dan pindahkan faktor kali menjadi
20 Ω, kemudian baca kembali hasilnya. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
8. Saat melakukan pengukuran lampu led harus menyala, untuk
menyatakan bahwa rangkaian pengujian pentanahan terhubung.
9. Mengamati dan mencatat penunjukan angka pada slide
pengukuran Ohm.
10. Melakukan hal yang sama dengan arah yang berlainan sebanyak 2
kali.
11. Nilai tahanan pentanahan akhir adalah nilai rata-ratanya.
12. Melakukan pengujian pada fasa yang lain
13. Setelah selesai menyusun kembali alat uji yang telah digunakan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan laporan ini
yaitu sebagai berikut :
1. Studi Literature, dengan mengumpulkan teori-teori dasar dan teori
pendukung lainnya dari berbagai sumber baik itu dengan membaca buku
mengenai Standar Operation Prosedure (SOP), SKDIR 520, buku – buku
referensi, materi pembidangan yang diberikan Unit Pendidikan dan
Pelatihan UPDL Palembang, mencari data – data yang diperlukan di
Gardu Induk Keramasan, maupun situs internet mengenai hal yang
menyangkut pada kajian yang akan dibahas.
35
Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Studi lapangan, yaitu melakukan pekerjaan kelapangan yang bertujuan


untuk mengamati secara langsung peralatan-peralatan pada sistem Gardu
Induk di transmisi serta mengambil data maupun informasi mengenai PT.
PLN (Persero), ULTG Keramasan, Gardu Induk Keramasan.
3. Studi bimbingan dan diskusi, yaitu melakukan diskusi atau tanya jawab
mengenai topik yang dibahas dengan dosen pembimbing yang telah
ditetapkan oleh pihak jurusan Teknik Listrik Politeknik Negeri Sriwijaya,
dosen pengajar, Spv. Har GI Keramasan (CO mentor), staff Har GI
Keramasan, serta teman – teman sesama mahasiswa

3.8 Teknik Evaluasi Data


Teknik evaluasi data yang digunakan dalam pembuatan laporan ini yaitu
teknik membaca, menghitung, serta mengevaluasi data sehingga akan didapat
suatu kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai