Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

BAB IV

PEMELIHARAAN PMT 20 kV

A. Pedoman Pemeliharaan

Pemeliharan dilakukan dengan berdasarkan pedoman pemeliharaan. Adapun

pedoman pemeliharan yaitu sebagai berikut:

a) In Service Inspection

In Service Inspection adalah kegiatan yang dilakukan pada saat peralatan

dalam kondisi operasi/bertegangan. Tujuan dilakukannya In Service

Inspection adalah untuk mendeteksi secara dini ketidaknormalan yang

mungkin terjadi di dalam peralatan tanpa melakukan pemadaman.

Dalam In Service Inspection, dilakukan beberapa pemeriksaan dengan

metode:

- Pengecekan dengan panca indera (visual, penciuman, pendengaran),

- Pengecekan dengan alat ukur sederhana (thermogun, termometer, dan

lain-lain).

Untuk In Service Inspection pada pemeliharaan peralatan dilakukan dengan

periode Harian, Bulanan, 3 Bulanan, 2 tahunan. Selain itu ada beberapa

pemeliharaan yang pelaksanaannya bergantung pada kondisi peralatan tersebut

(kondisional).

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 31


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

b) In Service Measurement

In Service Measurement merupakan pengukuran yang dilakukan pada

periode tertentu dalam keadaan peralatan bertegangan. Pengukuran dan/atau

pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi

peralatan dengan menggunakan alat ukur yang advanced (seperti Thermal

Image Thermovision).

Untuk In Service Measurement pada Pemeliharaan Peralatan dilakukan

dengan periode Bulanan dan Kondisional.

c) Shutdown Measurement

Shutdown Measurement merupakan pengukuran yang dilakukan pada

periode 2 tahunan dalam keadaan peralatan tidak bertegangan.Pengukuran ini

dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan secara lebih rinci.

B. Pemeliharaan PMT Penyulang Atmajaya 20 kV

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan selama PKL di Tragi Panakkukang

adalah pemeliharaan pemutus tenaga (PMT), Pemeliharaan yang dilakukan selama

magang adalah pemeliharaan dalam keadaan Shutdown Measurement. Sehingga

beban pada penyulang atmajaya dialihkan, selama proses pemeliharaan dilakukan.

Pemeliharaan PMT penyulang atmajaya ini dilakukan dengan kurun waktu

tertentu sesuai tahun genap/ganjil.

Sebelum melakukan Kegiatan Pemeliharaan, ada beberapa hal yang harus

diketahui dan menjadi dasar pokok dalam kegiatan OpHar yang menjadi langkah

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 32


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

kerja awal sebelum kegiatan manuver dilakukan. Adapun langkah kerja awal

melakukan pemeliharaan PMT ialah :

1. Menyiapkan working permit (izin dari UPB bahwa peralatan tersebut sudah

bisa dipelihara). Working permit ada (kurang dari 1 minggu sblm jadwal

perawatan).

2. Sebelum melakukan perawatan, Team HAR melakukan JSA (job safety

analisa) dimana JSA dilakukan untuk menganalisa peralatan yang ingin

dipelihara.

3. Sebelum melakukan perawatan, Team HAR menyiapkan peralatan uji serta

material-material yang dibutuhkan berdasarkan hasil JSA.

4. Melapor ke UPB bahwa Team HAR ingin melakukan perawatan pada kubikel

Atmajaya.

5. Setelah mendapat izin dari UPB, operator gardu induk melakukan maneuver

(pembebasan tegangan) berdasarkan perintah dari UPB pada kubikel

Atmajaya.

6. Setelah mendapat izin dari UPB, dan sebelum melakukan pemeliharan

terlebih dahulu bedoa bersama serta melakukan pembagian tugas terhadap

Team HAR.

7. Setelah peralatan dinyatakan bebas dan pebagian tugas telah selesai, hal

pertama yang dilakukan mengeluarkan PMT dari kubikel Atmajaya.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 33


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

8. Setelah PMT berhasil dikeluarkan, maka dilakukan kembali pengujian

kembali terhadap kubikel Atmajaya apakah sudah bebas dari tegangan dengan

menggunakan alat tester tegangan 20 kV.

9. Setelah dilakukan pengujian kembali, PMT yang sudah dikeluarkan dari

kubikel dibersihkan dengan melap bagian yang kusam dengan menggunakan

mahjun.

Setelah membersihkan bagian PMT yang kusam, dilanjutkan dengan

pengujian pada PMT seperti dibawah ini:

1. Pengukuran/Pengujian Tahanan Isolasi

Pengukuran tahanan isolasi pada pemutus tenaga yang kami gunakan

adalah megger isolasi merek Hioki , seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.1 Alat Ukur Tahanan Isolasi

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 34


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

Adapun dalam menguji tahanan isolasi harus didapatkan standar minimal

nilai pengujian yaitu 1kV/1M, jadi karna PMT yg digunakan mempunyai

tegangan kerja 20 kV maka nilai hasil uji minimal 20 M. Adapun Cara

mengukur tahanan isolasi dengan menggunakan megger sebagai berikut :

a) Sebelum melakukan pengukuran, PMT dibersihkan terlebih dahulu agar

pengukuran memperoleh hasil yang akurat.

b) Mengatur kesiapan alat ukur.

1) Sebelum menyalakan alat ukur pasang gruoding terlebih dahulu,

dimana grounding tujuan untuk membuang induksi muatan yang

mungkin masih ada. Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

kerusakan alat ukur yang digunakan bilamana alat ukur tersebut

dipakai untuk mengukur obyek pada lokasi yang tegangan induksi

listrik di sekitarnya sangat tinggi atau masih adanya muatan residual

pada belitan atau kabel.

Gambar 4.2 Pemasangan Grounding

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 35


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

2) Memasang kabel pada sisi positif dan negatif pada alat ukur (Megger)

Gambar 4.3 Pemasangan Aksesoris Alat Ukur Megger

3) Mengatur time pengukuran dengan cara menekan tombol timer

4) Mengatur besarnya tegangan pengukuran dengan menekan tombol

test voltage

5) Setelah timer dan tegangan diatur tekan enter untuk mengunci.

c) Memasang jepitan pada titik pengujian pada peralatan sesuai perintah

yang terdapat pada tabel pengujian.

Gambar 4.4 Pengukuran Tahanan Isolasi Pada PMT

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 36


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

d) Melakukan pengukuran tahanan isolasi PMT dalam kondisi open

1) Terminal atas (Ra, Sa, Ta) terhadap Cashing (body)/tanah.

2) Terminal bawah (Rb, Sb, Tb) terhadap Cashing (body)/tanah.

3) Terminal fasa atas-bawah (Ra-Rb, Sa-Sb, Ta-Tb).

e) Melakukan pengukuran tahanan isolasi PMT kondisi tertutup (closed):

1) Terminal fasa R/merah (Ra+Rb) terhadap tanah.

2) Terminal fasa S/Kuning (Sa+Sb) terhadap tanah.

3) Terminal fasa T/Biru (Ta+Tb) terhadap tanah.

f) Untuk memulai pengukuran tekan tombol on/off measurmen selama

beberapa detik sampai setingan waktu menghitung mundur, tunggu

sampai settingan waktu habis.

g) Mancatat hasil pengukuran tahanan isolasi

Table 4.1 Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi

h) Melepas kembali komponen alat ukur yang terpasang agar tidak

mengganggu pengujian selanjutnya.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 37


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

2. Pengukuran/Pegujian Tahanan Kontak

` Pada rangkaian tenaga listrik tidak lepas dari titik sambung antara dua

penghantar. Titik sambung yaitu pertemuan permukaan antara dua penghantar

atau lebih sehingga dapat menyalurkan arus listrik, misalnya petemuan antara

kontak PMT. Pertemuan antar kontak tersebut memiliki tahanan tertentu

terhadap arus listrik yang melaluinya sehingga menghasilkan rugi-rugi daya.

Rugi-rugi daya ini akan sangat signifikan apabila nilai tahanan kontaknya

tinggi. Tahanan kontak yang tinggi juga dapat menghasilkan panas yang dapat

menyebabkan kerugian tehnis.

Adapun dalam menguji tahanan kontak harus didapatkan standar

minimal < 100 dengan melakukan 3 kali injek dengan arus berbeda yaitu

100 A, 200 A, dan 300 A. Adapun Cara mengukur tahanan kontak sebagai

berikut :

Gambar 4.5 Pengukuran Tahanan Kontak

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 38


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

Cara mengukur tahanan kontak PMT adalah sebagai berikut :

a) Perhatikan indikasi kontak PMT, apabila posisi lepas maka harus

diasukkan terlebih dahulu.

b) Sebelum menyalakan alat ukur pasang grounding terlebih dahulu pada

alat ukur.

c) Mengatur arus pengukuran, arus ukur yang digunakan adalah DC 400

d) Menghubungkan kabel injeksi positif pada terminal atas dan negatif

pada terminal bawah.

e) Menghubungkan kabel ukur dekat kabel injeksi pada posisi yang

sesuai.

f) Pengukuran dilakukan pada terminal atas terhadap terminal bawah (Ra-

Rb, Sa-Sb, Ta,Tb).

Gambar 4.6 Pengukuran Tahanan Kontak Pada PMT

g) Untuk memulai pengukuran ketik skala arus uji sebesar 100 A

kemudian putar saklar measuremen sesuai batas faktor kalinya.

h) Ulagi pengukuran skala arus uji sebesar 200 A dan 300 A, kemudian

putar saklar measuremen sesuai batas factor kalinya.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 39


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

i) Mencatat hasil pengukuran tahanan kontak.

Table 4.2 Hasil Uji Tahanan Kontak

j) Melepaskan kembali peralatan alat ukur yang terpasang.

3. Uji Vakum

Uji vakum dilakukan untuk mengetahui apakah ke vakuman ruang kontak

utama PMT tetap hampa sehingga dapat berfungsi sebagai media pemadam

busur api ketika kontak bekerja. Ke vakuman PMT yang bagus dapat

mencegah terjadinya kebocoran arus saat PMT dalam posisi lepas. Kebocoran

arus yang diizinka adalah 300 A. Alat uji yang digunakan adalah vacum

batle tester.

Gambar 4.7 Contoh Alat Uji PMT Vakum

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 40


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

Gambar 4.8 Rangkaian Pengujian Media Pemutus Vacuum

Cara menguji vakum adalah sebagai berikut:

a) Persiapan benda uji (breaking chambers) PMT dan peralatan uji.

b) Posisi benda uji dalam keadaan terbuka kontaknya.

c) Sambungkan kabel keluaran (output) alat uji dengan benda uji.

d) Pasang kabel pembumian untuk keselamatan kerja.

e) Saklar No. 7 diposisikan OFF.

f) Sambungkan alat uji dengan sumber AC dan lampu power no. 1 (LED

standby) akan menyala.

g) Saklar No. 7 diposisikan ON, dan lampu no.3 (LED hijau) akan menyala.

h) Putar tombol no. 5 ke arah kiri dan putar tombol no. 6 ke arah kanan

secara bersamaan.

i) Amati dengan seksama dan sangat hati-hati dengan tegangan uji.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 41


LAPORAN MAGANG

PT. PLN (Persero) Unit Transmisi dan


Gardu Induk Panakkukang

j) Bila lampu No. 3 (LED hijau) tidak padam setelah 10 detik, maka benda

uji adalah baik. Matikan alat uji dengan saklar No. 7. (Toogle)

k) Bila sebelum 10 detik lampu No. 3 (LED hijau) padam dan lampu No. 4

(LED merah) menyala maka berarti benda uji adalah tidak bagus.

l) Mencatat keterangan hasil uji vakum.

FASA: R FASA: S FASA: T


Hasil Ukur Hasil Ukur Hasil Ukur
OK OK OK

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Media Pemutus Vacuum

n) Melepas kembali komponen alat ukur yang terpasang.

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2017 42

Anda mungkin juga menyukai