Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Algoritma dan Algoritma

Pemrograman
Secara tunggal, algoritma memang erat kaitannya dengan matematika dan ilmu
komputer. Algoritma secara umum dipahami sebagai instruksi yang dirancang sistematis
untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan, Algoritma Pemrograman adalah dasar /
fondasi suatu program pada komputer berupa langkah sistmematis dalam
menyelesaikan masalah. 

Algoritma pemrograman adalah serangkaian langkah atau instruksi yang ditetapkan
untuk menyelesaikan masalah atau tugas tertentu. Algoritma ini dirancang secara logis
dan sistematis, dengan tujuan agar mudah diikuti dan diimplementasikan oleh komputer
atau sistem pemrosesan data lainnya.

Dengan kata lain, algoritma pemrograman adalah dasar logika dalam menciptakan
suatu program pada komputer agar bisa berjalan sesuai perintah.

Algoritma pemrograman digunakan dalam berbagai bidang, termasuk komputasi,
matematika, dan ilmu data, untuk memecahkan masalah yang bervariasi dari sederhana
hingga kompleks.

Fungsi Algoritma Pemrograman


Algoritma bertujuan untuk menyelesaikan berbagai macam kendala, mulai dari yang
sederhana hingga yang kompleks. Dengan menggunakan algoritma, kita dapat
memecahkan masalah dengan cara yang lebih terstruktur dan sistematis, sehingga
memudahkan kita dalam mencari solusi. 

Fungsi utama dari algoritma pemrograman adalah membantu programmer untuk
merancang dan menulis kode yang efektif, efisien, dan mudah dipahami. Namun lebih
dari itu adapun beberapa fungsi lainnya dari algoritma pemrograman:
 

1. Menyelesaikan permasalahan rumit dalam program dan meminimalisir kesalahan


pada perhitungan matematis tingkat tinggi
2. Mampu menyederhanakan program yang besar menjadi program yang
sederhana, sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.
3. Dapat digunakan secara berulang, kita tidak perlu report menuliskan lagi program
yang sama sehingga memudahkan kita dalam pembuatan program.
4. Memudahkan mencari kesalahan pada program jika terjadi eror, serta dapat
diperbaiki dalam waktu yang singkat, karena alurnya yang runtut dan jelas
(definiteness).
5. Mempermudah proses modifikasi tanpa perlu mengubah seluruh modul, cukup
mengubah modul yang berkaitan.
6. Memudahkankan proses pengembangan (development) karena script telah
dibuat secara urut dan sistematis.
7. Terdapat 2 pendekatan dalam algoritma pemrograman yaitu top down dan divide
& conquer, untuk memudahkan proses pembuatan program.

Contoh Dan Cara Kerja Algoritma


Pemrograman
Berbagai kendala dapat diselesaikan lewat penyusunan algoritma, salah satu contoh
permasalahan yang sering menggunakan algoritma adalah permasalahan matematis
seperti:
Temukan nilai X dari persamaan X = 10 + 5Y
Algoritmanya adalah:

 Mulai
 Tentukan nilai X
 Hitung nilai X = 10 + 5Y
 Cetak nilai x dan y
 Selesai

 
Contoh penggunaan algoritma dalam penghitungan matematis yang lebih praktikal
seperti menghitung rapot atau kelulusan nilai murid dalam data nilai satu kelas.
Contohnya, jika terdapat data dengan nama dan nilai ujian murid dari skala 0-100,
berapa jumlah murid yang dinyatakan lulus dan tidak lulus jika batas minimum
kelulusannya adalah 75. Jika nilai siswa sama dengan atau lebih besar dari 75 maka
siswa dinyatakan lulus, tetapi jika nilai siswa di bawah 75 maka dinyatakan tidak lulus.
Algoritmanya adalah:

 Baca nama dan nilai siswa


 Jika nilai >= 75 maka
 Keterangan = lulus
 Tetapi jika
 Keterangan <75 = tidak lulus
 Tulis nama dan keterangan
 Selesai
DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA
DAMPAK POSITIF

1. Memudahkan komunikasi jarak jauh dengan orang lain

Dampak positif informatika yang pertama adalah memudahkan seseorang untuk


berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya sangat jauh atau bahkan berada di beda
negara. Dengan semakin mudahnya melakukan komunikasi, maka hubungan pun menjadi
terjaga menjadi lebih baik.

2. Memudahkan pemerintah untuk sosialisasi kebijakan

Setiap kebijakan pemerintah yang baru harus disosialisasikan oleh pemerintah agar
masyarakat terbiasa dengan kebijakan tersebut. Dengan adanya kemajuan teknologi
membuat sosial informatika terus mengalami perkembangan, sehingga seringkali
pemerintah menyebarluaskan suatu kebijakan melalui media sosial milik suatu lembaga.

3. Mengetahui tentang sosial budaya serta informasi lain luar negeri

Dengan adanya sosial informatika ini membuat seseorang lebih mudah dalam mengetahui
budaya luar negeri. Dengan begitu, kita tidak perlu repot-repot untuk pergi ke luar negeri
hanya untuk mencari sebuah informasi.

4. Memudahkan menyebarkan karya-karya

Dengan adanya kemajuan teknologi dan juga sosial informatika yang terus berkembang,
maka karya-karya anak bangsa akan lebih mudah disebarluaskan. Dengan begitu, negara
Indonesia akan semakin lebih dikenal oleh banyak masyarakat dunia.
DAMPAK NEGATIF

1. Dis-informasi dan mudahnya penyebaran berita hoax

Dampak negatif informatika yang pertama ialah dis-informasi, hal ini sendiri diakibatkan
adanya penyalahgunaan kecanggihan informatika. Dis–informasi juga sering terjadi baru-
baru ini diantaranya pada berita hoaks yang sangat merugikan masyarakat luas. Berbagai
berita hoaks ini juga diproduksi serta ditempatkan pada halaman web tertentu yang
kemudian disebarkan melalui internet. Modus lain yang sering terjadi diantaranya dengan
cara memposting hoaks melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter ataupun
juga disebarkan melalui aplikasi pengiriman pesan seperti pada WhatsApp, Messenger, Line,
Telegram, dan sebagainya. Secara umum hoaks sendiri didefinisikan sebagai rencana untuk
menipu orang lain dengan cara memberikan berita yang tidak benar.
Dampak negatif berita hoaks sangat berbahaya, karena akan merusak nama baik, hilangnya
kepercayaan pada sebuah produk, bentrokan SARA di tengah masyarakat, melukai nyawa
seseorang bahkan dengan mengancam keamanan sebuah negara.

2. Penjajahan budaya

Memang bagus dalam mempelajari budaya asing. Namun, akibat yang ditimbulkan adalah
orang -orang akan lebih mencintai budaya asing ketimbang budayanya sendiri. Jika seperti
ini, secara tidak langsung, maka budaya lokal akan terjajah oleh adanya budaya asing.
Akibatnya, nilai-nilai budaya yang telah turun temurun akan hilang serta identitas budaya
negara setempat juga akan menghilang pelan dan pasti.

3. Tercipta nya anti sosial

Kemajuan teknologi juga akan membuat seseorang lebih menikmati waktunya dengan
komputer serta keberadaannya di rumah ketimbang bersosialisasi dengan orang lain. Salah
satu bahaya kecanduan internet diantaranya adalah dapat menciptakan anti sosial di dalam
dirinya. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang artinya sangat membutuhkan manusia
lain. Jika sudah seperti itu, besar kemungkinan akan dijauhi oleh orang-orang di sekitar,
seperti teman.

4. Ujaran kebencian

Penyalahgunaan teknologi informasi juga mengakibatkan munculnya banyak ujaran


kebencian yang sering dilakukan di media sosial. Ujaran kebencian ini sendiri banyak
ditujukan kepada individu tertentu, organisasi, lembaga, pejabat negara, maupun suku,
agama, ras, serta antar golongan tertentu. Namun, tindakan ini membuat ujaran kebencian
yang dilakukan di dunia maya dapat dikenakan jerat hukum sesuai dengan UU Nomor 11
tahun 2008 tentang ITE pasal 28 (2) serta UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik pasal
45(1). Dengan mengacu pada pasal-pasal tersebut, maka pelaku ujaran kebencian dapat
dikenakan hukuman penjara maksimal enam tahun penjara ataupun denda maksimal 1
miliar rupiah.

5. Konten negatif lainnya

Dampak negatif informatika lainnya dapat menyebabkan timbulnya banyak konten negatif
berupa pornografi atau pornografi anak, perjudian, penghinaan atau fitnah atau
pencemaran nama baik, pengancaman atau pemerasan, serta terorisme atau radikalisme.
Peraturan tentang konten negatif juga diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) nomor 11 tahun 2008 pasal 27 serta Undang-undang nomor 19 tahun 2016
mengenai perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 berisi Informasi dan
Transaksi Elektronik pasal 45.

Sementara itu, konten yang berhubungan dengan terorisme serta radikalisme diatur dalam
Undang-undang nomor 5 tahun 2018 mengenai perubahan atas Undang-undang nomor 15
tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 1
tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-undang.
PRAKTIK LINTAS BIDANG INFORMATIKA
Praktik lintas bidang yang kerap disingkat PLB merupakan aktivitas yang memanfaatkan satu
keahlian untuk menyelesaikan permasalahan di bidang lain yang bukan keahliannya.

Dengan kata lain, praktik lintas bidang menawarkan kolaborasi antara satu bidang dengan
bidang lainnya agar bisa bekerja sama.

Dalam ilmu informatika, komputer hadir sebagai media penyelesaian berbagai macam
masalah data dan informasi. Semua permasalahan tersebut diolah melalui sistem komputasi
agar lebih mudah pengerjaannya.

Wildan Aprizal dan Fernaldy Akbar dalam Informatika Kelas X (2018) menjabarkan bahwa
komputer kini dapat digunakan untuk berbagai hal. Di antaranya bisa sebagai pembuat
laporan, penghitung sesuatu, pengolah data, dan masih banyak lagi.

Semua hal tersebut dilakukan atas susunan algoritma-algoritma tertentu (sistem


komputasi). Dengan begitu, beberapa tugas dikerjakan melalui komputer dan manusia
bertugas sebagai pengolahnya.

Sedikit gambaran di atas menjelaskan bahwa informatika berguna untuk bidang lain.
Misalnya, menghitung yang notabene merupakan pekerjaan manusia. Praktik lintas bidang
ini juga berlaku di ranah ilmu-ilmu lainnya.

Lantas, bagaimana fungsi praktik lintas bidang dalam informatika?

Fungsi Praktik Lintas Bidang dalam Informatika dan Tujuannya

Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua hal sekarang berhubungan dengan informatika
(ilmu komputer dengan sistem komputasi).

Kita bisa melihat contoh mudah dari pemanfaatan internet yang digunakan sebagai media
komunikasi.

Dengan alat tersebut, manusia tak perlu tatap muka untuk bisa berhubungan dengan orang
lain.

Bukan hanya itu, orang-orang juga bisa menemui orang lain dari berbagai negara dunia
tanpa harus pergi ke lokasinya. Melalui hal tersebut, komunikasi jarak jauh bisa terjalin
berkat adanya ilmu informatika.

Jika berbicara mengenai fungsi praktik lintas bidang, baik itu orang yang ahli dalam
informatika atau pihak di bidang lain, sama-sama memperoleh keuntungan.
Dari contoh komunikasi di atas, mungkin saja orang yang ahli ilmu informatika tak ahli dalam
studi komunikasi.

Akan tetapi, mereka secara sadar melakukan proyek bersama ahli komunikasi agar bisa
menyelesaikan permasalahannya.

Kemudian, Mushthofa dkk. dalam Informatika (2021) menyebutkan adanya situs


belanja online yang kini marak digunakan orang-orang.

Sebenarnya, ini merupakan bentuk praktik lintas bidang antara ilmu informatika dan ilmu
perdagangan atau marketing.

Al hasil, tak heran jika kita menemukan produk-produk dan bisa membeli barang hanya
dengan menggunakan aplikasi.

Secara umum, setidaknya fungsi praktik lintas bidang dalam lmu informatika meliputi daftar
berikut.

o Membantu pelajar ilmu informatika untuk mengetahui permasalahan di


bidang lain;

o Membantu pelajar informatika agar bisa bekerja sama dengan orang di


bidang lain;

o Membantu pelajar untuk bisa berkomunikasi secara logis dan sistematis


dengan individu lain;

o Membantu pelajar mengetahui lingkungan sekitarnya;

o Membantu pelajar untuk bisa memahami algoritma bidang lain di dalam


dunianya.

Sementara itu, tujuan praktik lintas bidang dalam ilmu informatika hampir sama dengan
fungsi-fungsi yang ditawarkan.

Sesuai dengan namanya, praktik yang dijalankan berarti para pelajar informatika berusaha
menyelesaikan berbagai masalah dengan ilmu yang dimiliki.

Akan tetapi, perbedaan yang terjadi di sini adalah mereka melakukan kolaborasi dengan
bidang-bidang lain yang bukan keahliannya.

Dengan begitu, praktik lintas bidang mempunyai tujuan untuk menyelesaikan semua
permasalahan dunia dengan ilmu yang mereka miliki.
Terkait permasalahannya, bisa apa saja menyesuaikan dengan keperluan dan kondisi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai