Anda di halaman 1dari 1

“Menemukanmu dalam Perjalanan”

Oleh: Zesty Dyanda

Untukmu yang berasal dari pulau nun jauh yang kini bertemu denganku
Kita bertemu pada ketidakmungkinan karena menunda pergi dan berlalu
Kita dua manusia yang terdampar pada pulau eksotik sebagai saksi bisu
Hingga kita tak sengaja menjadi sama dan hidup saling berpadu
Kamu pendengar yang baik ketika aku banyak omong luar biasa
Kau biasa dengan kesunyian yang nyata namun penuh rahasia
Hitam abu-abu yang lalu kuberi warna
Ketenangan yang lalu membuatku terpesona sejak pertama
Kamu punya kasih sayang yang nyata
Aku merasa aneh jika hari-hari tanpamu tiba-tiba
Sebab kau punya lelucon remeh yang buatku tertawa
Kita berbeda, namun saling mengisi yang sempurna
Kamu ahli menyenangkan hati wanita, buatku bahagia
Lalu, bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta?

“Teluk Sesar”
Oleh: Rayi Elfatih Prast

Sepasang tanjung adalah pendamping


Bagai kembar mayang di puadi suci
Buih dan ombak adalah pengiring Pelengkap jati diri nan murni.
Berpuluh sampan laju berlari
Sejuta camar berpekik riang
Tiang-tiang kapal menjadi saksi
Tentang bijak, tentang pelukan sayang
Dan, bila alam rebah dipagut malam
Kerlip pelita ulurkan pedoman
Pada tempat menggelar tilam
Di mana mimpi pun selaksa puja terpanjatkan
Kau sesarku
Ceruk nyaman di tepian Nusa Ina
Kau kesayanganku
Rumah termegah bak taman nirwana

Anda mungkin juga menyukai