Untukmu yang berasal dari pulau nun jauh yang kini bertemu denganku
Kita bertemu pada ketidakmungkinan karena menunda pergi dan berlalu
Kita dua manusia yang terdampar pada pulau eksotik sebagai saksi bisu
Hingga kita tak sengaja menjadi sama dan hidup saling berpadu
Kamu pendengar yang baik ketika aku banyak omong luar biasa
Kau biasa dengan kesunyian yang nyata namun penuh rahasia
Hitam abu-abu yang lalu kuberi warna
Ketenangan yang lalu membuatku terpesona sejak pertama
Kamu punya kasih sayang yang nyata
Aku merasa aneh jika hari-hari tanpamu tiba-tiba
Sebab kau punya lelucon remeh yang buatku tertawa
Kita berbeda, namun saling mengisi yang sempurna
Kamu ahli menyenangkan hati wanita, buatku bahagia
Lalu, bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta?
“Teluk Sesar”
Oleh: Rayi Elfatih Prast