Anda di halaman 1dari 15

Bentuk-Bentuk Korupsi

Nama : Rahmatil Husna


Npm : 2010012111114
Dosen pengampu : Dr. Uning Pratimasari, S.H., M.Hum
1..Kerugian

Pasal 2
Keuangan Negara
Pasal 3
• Setiap orang; sendiri atau orang lain atau korporasi

• Memperkaya diri sendiri • Dengan •kesempatan


Meyalahgunakan kewenangan,
atau sarana
cara melawan hukum • Dapat • Yang ada padanya karena jabatan atau
merugikan keuangan kedudukan
negara atau perekonomian negara • Dapat merugikan keuangan negara
• Setiap Orang atau perekonomian negara
• Dengan tujuan menguntungkan diri

2. Suap menyuap
Pasal 5 Ayat 1 huruf
b

Pasal 5 Ayat 1 huruf a • Memberi sesuatu atau menjanjikan sesuatu •


Kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara • Dengan maksud supaya berbuat atau
• Setiap orang
tidak berbuat
sesuatu dalam jabatannya sehingga
• Karena berhubungan dengan
bertentangan dengan kewajibannya sesuatu yang bertentangan dengan
• Memberi sesuatu kewajiban, dilakukan atau tidak
dilakukan dalam jabatannya.
• Pegawai negeri atau
penyelenggara negara

Suap
Pasal 13
MenyuapPasal
• Setiap orang; • Pegawai negeri atau
• Memberi hadiah atau janji • Kepada 5 ayat (2) penyelenggara negara
pegawai negeri • Yang menerima
negara huruf a atau huruf b
• Yang menerima hadiah atau janji
• Paadahal diketahui atau patut diduga
• Denganmengingat kekuasaan atau
bahwa hadiah atau janji tersebut
wewenang yang melekat pada jabatan
diberikan untuk menggerakkan agar
atau kedudukannya atau oleh pemberi
Pasal 12 huruf a hadiah atau janji dianggap melekat
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatannya yang
pada jabatan atau kedudukan tersebut.
bertentangan dengan kewajibannya
pemberian atau janji
• Pegawai negri atau penyelenggara • Sebagaimana dimaksud dalam ayat 1

Suap Menyuap
Pasal 11
Pasal 12 huruf b Pasal 6 ayat (1) huruf a
diduga bahwa hadiah tersebut bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan sebagai akibat atau diberikan karena kekuasaan atau
• Pegawai negeri atau disebabkan • Setiap orang
penyelenggara • Yang menerima • Pegawai negeri atau • Yang memberi atau menjanjikan
hadiah penyelenggara negara sesuatu • Kepada hakim
• Padahal diketahui dan patut • Yang menerima hadiah atau janji • • Dengan maksud untuk
Padahal diketahui atau patut diduga memengaruhi putusan
karena telah melakukan atau tidak melakukan pikiran kepadanya untuk diadili orang yang
sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan memberikan hadiah atau
dengan kewajibannya. janji tersebut ada hubungan dengan
kewenangan yang berhubungan dengan perkara jabatannya.
yang diserahkan jabatannya atau yang menurut
ayat (2) • Sebagaimana dimaksud

• Hakim atau advokat • Hakim


• Yang menerima hadiah
Pasal 6 ayat (1) huruf b • ketentuan peraturan
perundang-undangan ditentukan
Setiap orang; menjadi advokat untuk
menghadiri sidang pengadilan
Pasal 12 huruf c • Dengan maksud untuk

Suap • Memberi sesuatu atau


mempengaruhi nasihat atau
pendapat yang akan
menjanjikan sesuatu diberikan berhubungan dengan
• Kepada seseorang yang perkara yang diserahkan kepada
MenyuapPasal 6 menuntut
• Yang menerima
pengadilan untuk diadili
dalam pasal 6 ayat 1 huruf a
pemberian atau janji atau huruf b
atau janji tersebut perkara yang diserahkan
• Padahal diketahui atau patut diberikan untuk kepadanya untuk diadili
diduga bahwa hadiah atau janji memengaruhi putusan

Suap Menyuap
Pasal 12 huruf d

• Seseorang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan


ditentukan menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan •
Menerima hadiah atau janji
• Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut
diberikan untuk memengaruhi nasihat atau pendapat yang akan
diberikan, berhubungan dengan perkara yang diserahkan kepada
pengadilan untuk diadili

3. Penggelapan
Dalam Jabatan
Pasal 8Pasal 9
• Pegawai negeri atau orang selain pegawai • Pegawai negeri atau orang lain
negeri yang ditugaskan menjalankan suatu pegawai negeri yang diberi tugas
jabatan umum secara terus menerus atau menjalankan suatu jabatan umum
untuk sementara waktu, secara terus menerus atau untuk
• dengan sengaja sementara waktu,
• menggelapkan atau membiarkan orang lain • dengan sengaja
mengambil atau membiarkan orang Lain • Memasulkan buku-buku atau
menggelapkan atau membantu dalam daftar-daftar yang khusus untuk
melakukan perbuatan tersebut; pemeriksaan administrasi
• uang/surat berharga • Yang disimpan karena jabatannya,
• yang disimpan karena jabatannya

Penggelapan Dalam
Jabatan
Pasal 10 huruf a Pasal 10 huruf b
• Pegawai negeri atau orang lain pegawai
negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu,
• Dengan sengaja
• Menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang,
akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk menyakinkan atau
membuktikan di muka pejabat yang
berwenang, yang dikuasai karena
abatanna.
• Pegawai negeri atau orang lain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara waktu,
• Dengan sengaja
• Membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusak, atau membuat tidak
dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut
Penggelapan Dalam Jabatan
Pasal 10 huruf c

• Pegawai negeri atau orang lain pegawai negeri yang


ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara
terus-menerus atau untuk sementara waktu,
• Dengan sengaja
• Membantu orang lain menghilangkan,
menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak
dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar
tersebut.

4. Pemerasan
Pasal 12huruf f
• Pasl 12huruf e • Pegawai negeri atau penyelenggara negara •
Dengan maksud menjalankan tugas, meminta,
• Pegawai negeri atau penyelenggara negara • menerima, atau memotong pembayaran kepada
Dengan maksud menguntungkan diri sendiri pegawai negri atau penyelenggara negara yang lain
atau orang lain atau kepada kas umum
• Secara melawan hukum • Seolah-olah pegawai negri atau penyelenggara
• Memaksa seseorang memberikan sesuatu, negara yang lain atau kas umum tersebut
membayar, atau menerima pembayaran mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui
dengan potongan, atau untuk mengerjakan bahwa hal tersebut bukan merupakan utang.
sesuatu bagi dirinya;
• Menyalahgunakan kekuasaan

Pemerasan
Pasal 12 huruf e
• Pegawai negeri atau penyelenggara negara • Pada waktu
menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan,
atau penyerahan barang
• Seolah-olah merupakan utang kepada dirinya, padahal
diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
hutang.

5. Perbuatan Curang

Pasl 7 ayat 2Pasal 12 huruf h


• Bagi orang yang menerima penyerahan bahan dalam ayat (1) huruf a atau huruf c, dipidana
bangunan atau orang yang menerima dengan pidana yang sama sebagaimana
penyerahan barang keperluan Tentara dimaksud dalam ayat (1)
Nasional Indonesia dan atau Kepolosian • Pegawai negeri atau penyelenggara negara
Negara Republik Indonesia dan membiarkan
perbuatan curang sebagaimana dimaksud • Pada waktu menjalankan tugas, telah
menggunakan tanah negara yang diatasnya orang yang berhak, padahal diketahuinya
terdapat hak pakai, bahwa perbuatan tersebut bertentangan
• Seoalah-olah sesuai dengan peraturan dengan peraturan
perundang-undangan, telah merugikan • perundang-undangan

6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan


Pasal 12 huruf i

• Pegawai negeri atau penyelnggara negara


• Dengan sengaja
• Baik langsung maupun tidak langsung turut serta dalam pemborongan,
pengadaan atau pengawasan
• Yang pada saat dilkukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian
ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya

7. Gratifikasi
Pasl 12 c
• Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. • Penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. • Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib
menetapkan gratifikasi dapat
• menjadi milik penerima atau milik negara.
• Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporansebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan
penentuanstatus gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam undang-undang
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Gratifikasi
Pasl 12 B jo
• Setiap gratifikasi kepada pegawai negri atau penyelenggara negara dianggap pemberian
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
• Yang nilainya Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi.
• Yang nilainya kurang dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

Tindak Pidana Lain yang Berkaitan


Dengan Tindak Pidana Korupsi
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi (Pasal 21)
2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak
3. benar (Pasal jo. Pasal 28)
4. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
5. (Pasal 22 jo. Pasal 29)
6. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi
7. keterangan palsu (Pasal 22 jo. Pasal 35)
8. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan
9. keterangan atau memberi keterangan palsu (Pasal 22 jo. Pasal 36)
10. Saksi yang membuka identitas pelapor (Pasal 24 jo. Pasal 31)

Anda mungkin juga menyukai