Anda di halaman 1dari 11

TINDAK PIDANA KORUPSI

DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Di Susun Oleh Kelompok 5:


1. Wahyu Retnoningsih P2202022
2. Neneng Nurhayati P2202023
1 2 3 4 5 6 7

7 BENTUK TINDAKAN PIDANA KORUPSI


1. Merugikan Keuangan negara
2. Penyuapan
3. Pemerasan
4. Penggelapan dalam jabatan
5. Perbuatan curang
6. Gratifikasi
7. Benturan dalam jabatan
2 3 4 5 6 7
1 Merugikan keuangan negara
Tindak pidana korupsi yang merugikan negara diatur dalam
Pasal 2 Undang-Undang No. 31/1999
Setiap orang untuk melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
Orang lain, atau suatu korporasi dengan cara melawan hokum sehingga menyebabkan
Kerugian negara maupun perekonomian

Pasal 3
Setiap orang untuk menyalahgunakan wewenang, kesempatan, atau sarana
Yang didapatkan karena jabatan atau kedudukan yang dipercayakan kepadanya dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri,
Orang lain, atau suatu korporasi sehingga dapat merugikan keuangan ataupun perekonomian negara
1 3 4 5 6 7
2
Penyuapan
Korupsi yang terkait dengan suap menyuap diatur di
dalam beberapa pasal UU 31/1999 dan perubahannya,
yaitu:
a. Pasal 5 UU 20/2021;
b. Pasal 6 UU 20/2021;
c. Pasal 11 UU 20/2021;
d. Pasal 12 huruf a, b, c, dan
d UU 20/2021;
e. Pasal 13 UU 31/1999
1 2 4 5 6 7
3
Pasal 12 huruf e:
Pemerasan
pegawai negeri atau penyelenggara negara memaksa seseorang memberikan sesuatu,
Membayar atau menrima pembayaran dengan potongan, atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya secara melawan hokum
Atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain

Pasal 12 huruf f:
Pegawai negeri dan penyelenggara negara memeras pegawai negeri lainnya

Pasal 12 huruf g:
Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta atau menerima pekerjaan atau penyerahan barang
Seolah-olah merupakan utang kepada dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan hutang
1 2 3 5 6 7
4
Perbuatan Curang

Perbuatan curang dilakukan dengan sengaja untuk kepentingan pribadi


yang dapat membahayakan orang lain

Pasal 7 ayat (1) UU 20/2001


1 2 3 4 6 7
5
Gratifikasi
Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas,
baik diterima dari dalam atau luar negeri, dengan
atau tanpa sarana elektronik.
• Uang • Tiket
• Barang • Penginapan
• Diskon • Pengobatan gratis
• Komisi • Wisata, dll
1 2 3 4 6 7
5

Pasal mengenai Gratifikasi


Pasal 12 huruf b dan c
Pasal 12 huruf a:
Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah/janji padahal diketahui atau
Patut diduga hadiah/janji itu diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu
Dalam jabatan yang bertetangan dengan kewajibannya

Pasal 12 huruf b:
Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah padahal diketahui atau
Patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak dalam jabatannya yang bertetangan dengan kewajiban

Pasal 12 huruf c:
Hakim yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara
Yang diserahkan kepadanya untuk diadili
1 2 3 4 5 7
6
Penggelapan dalam Jabatan
Pelaku penggelapan uang/surat berharga
Pasal 8 Membiarkan penggelapan
Membantu Penggelapan

Pasal 9 Memalsukan buku


untuk pemeriksaan administrasi
a. Merusak bukti

Pasal 10 b. Membiarkan orang lain merusak bukti

c. Membantu orang lain merusak bukti


1 2 3 4 5 6
7
Benturan dalam jabatan
Pasal 12 i
Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam
pemborongan, pngadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya.

Anda mungkin juga menyukai