Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA

JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi
Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERAH BELOPA


NOMOR/TAHUN

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERAH
BELOPA
Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai sarana pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat di tuntut memberikan pelayanan yang
bermutu dan professional.
b.Bahwa RS hikmah sejahtera belopa merupakan pusat rujukan dalam
pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten luwu dan wilayah
kabupaten tetangga.
c. Bahwa dalam rangkah pemberian palayanan yang bermutudan profesional
di pandang perlu menjalankan upaya pelayanan kesehatan baik
promotive,preventif,kuratif maupun rehabilitative.
d. Bahwa untuk maksud pada hurif c di atas maka perlu di tetapkan dengan
surat keputusan direktur RS hikmah sejaterah belopa .
Mengingat : 1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Pratik
Kedokteran.
4. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 2001 tentang pedoman
kelembagaan dan pengelolaan Rumah Sakit.
5. Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Rebuplik Indonesia Nomor
1165.A/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
7.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
159b/Menkes/Per/XI/1992 tentang Rumah Sakit
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi
Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1986/Menkes/Per/II/1998 tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan Rumah
Sakit.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapakan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ASUHAN PASIEN YANG SERAGAM.
PERTAMA : Memberlakukan kebijakan pelayanan pasien RS hikmah sejahtera
belopa .
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan ,akan di adakan
perbaikan sebagai mana mestinya.
Ditetapkan di : Belopa
Pada Tanggal :
Plt.Direktur RS Hikmah Sejahtera Belopa

dr.adi sastrawijaya,sp.B,M.kes
Nip.17.02.003
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi
Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN DI


RS.HIKAMH SEJAHTERA BELOPA

Tanggung jawab rumah sakit dan staf yang terpenting adalah memberikan
asuhan dan pelayanan pasien yang efektif dan aman. Hal ini membutuhkan
komunikasi yang efektif, kolaborasi, dan standardisasi proses untuk
memastikan bahwa rencana, koordinasi, dan implementasi asuhan mendukung
serta merespons setiap kebutuhan unik pasien dan target. Asuhan tersebut
dapat berupa upaya pencegahan, paliatif, kuratif, atau rehabilitatif termasuk
anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi suportif, atau kombinasinya, yang
berdasar atas pengkajian awal dan pengkajian ulang pasien. Area asuhan risiko
tinggi (termasuk resusitasi dan transfusi) serta asuhan untuk pasien risiko
tinggi atau kebutuhan populasi khusus yang membutuhkan perhatian
tambahan. Asuhan pasien dilakukan oleh profesional pemberi asuhan (PPA)
dengan banyak disiplin dan staf klinis. Semua staf yang terlibat dalam asuhan
pasien harus memiliki peran yang jelas, ditentukan oleh kompetensi dan
kewenangan, kredensial, sertifikasi, hukum dan regulasi, keterampilan individu,
pengetahuan, pengalaman, dan kebijakan rumah sakit, atau uraian tugas
wewenang (UTW). Beberapa asuhan dapat dilakukan oleh pasien/keluarganya
atau pemberi asuhan terlatih (caregiver).
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan oleh semua profesional pemberi asuhan (PPA) dapat dibantu oleh
staf klinis.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa elemen:
a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai pimpinan
klinis/ketua tim PPA
(clinical leader).
b. PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional,
menggunakan panduan praktik klinis (PPK), alur klinis/clinical pathway
terintegrasi, algoritma, protokol, prosedur, standing order, dan catatan
perkembangan pasien terintegrasi (CPPT).
c. Manajer Pelayanan Pasien (MPP)/Case Manager menjaga
kesinambungan pelayanan.
d. Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam asuhan
bersama PPA harus memastikan:
1) Asuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang unik
berdasar atas hasil pengkajian;
2) Rencana asuhan diberikan kepada tiap pasien;

3) Respons pasien terhadap asuhan dipantau; dan

4) Rencana asuhan dimodifikasi bila perlu berdasarkan respons pasien.


RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

Fokus Standar Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) di RUMAH SAKIT HIKMAH
SEJAHTERA BELOPA meliputi:

1. Pemberian pelayanan untuk semua pasien

Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang


sama berhak mendapat mutu asuhan yang seragam di rumah sakit. Untuk
melaksanakan prinsip mutu asuhan yang setingkat, pimpinan harus
merencanakan dan mengkoordinasi pelayanan pasien. Secara khusus,
pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang sama pada
berbagai unit kerja sesuai dengan regulasi yang ditetapkan rumah sakit.
Sebagai tambahan, pimpinan harus menjamin bahwa rumah sakit
menyediakan tingkat mutu asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu
dan pada setiap shift. Regulasi tersebut harus sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku sehingga proses pelayanan pasien dapat
diberikan secara kolaboratif. Asuhan pasien yang seragam tercermin
dalam hal-hal berikut:
a) Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan tidak
bergantung pada kemampuan pasien untuk membayar atau sumber
pembayaran.
b) Akses untuk mendapatkan asuhan dan pengobatan yang diberikan
oleh PPA yang kompeten tidak bergantung pada hari atau jam yaitu
7 (tujuh) hari, 24 (dua puluh empat) jam .
c) Kondisi pasien menentukan sumber daya yang akan dialokasikan
untuk memenuhi kebutuhannya .
d) Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien, sama di semua
unit pelayanan di rumah sakit misalnya pelayanan anestesi.
e) Pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan yang sama akan
menerima tingkat asuhan keperawatan yang sama di semua unit
pelayanan di rumah sakit. Keseragaman dalam memberikan asuhan
pada semua pasien akan menghasilkan penggunaan sumber daya
yang efektif dan memungkinkan dilakukan evaluasi terhadap hasil
asuhan yang sama di semua unit pelyanan di rumah sakit.

2. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi


Rumah sakit memberikan pelayanan untuk pasien dengan berbagai
keperluan. Pelayanan pada pasien berisiko tinggi membutuhkan prosedur,
panduan praktik klinis (PPK) clinical pathway dan rencana perawatan yang
akan mendukung PPA memberikan pelayanan kepada pasien secara
menyeluruh, kompeten dan seragam.
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

Dalam memberikan asuhan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan


berisiko tinggi, Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk:
a. Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap berisiko tinggi di
rumah sakit.
b. Menetapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway
dan rencana perawatan secara kolaboratif.
c. Melatih staf untuk menerapkan prosedur, panduan praktik klinis (PPK),
clinical pathway dan rencana perawatan rencana perawatan tersebut.
Pelayanan pada pasien berisiko tinggi atau pelayanan berisiko tinggi
dibuat berdasarkan populasi yaitu pasien anak, pasien dewasa dan
pasien geriatri.

Hal-hal yang perlu diterapkan dalam pelayanan tersebut meliputi


Prosedur, dokumentasi, kualifikasi staf dan peralatan medis meliputi:
a. Rencana asuhan perawatan pasien.

b. Perawatan terintegrasi dan mekanisme komunikasi antar PPA secara


efektif.

c. Pemberian informed consent, jika diperlukan.

d. Pemantauan/observasi pasien selama memberikan pelayanan.

e. Kualifikasi atau kompetensi staf yang memberikan pelayanan dan

f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan medis khusus untuk


pemberian pelayanan.

Rumah sakit mengidentifikasi dan memberikan asuhan pada pasien


risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai kemampuan, sumber daya
dan sarana prasarana yang dimiliki meliputi:
a. Pasien emergensi

Bagi pasien yang datang ke instalasi gawat darurat akan diberi


pelayanan sesuai tingkat kegawatan/kedaruratan/kondisi pasien
melalui Triase.
b. Pasien koma

Pada pasien yang dalam keadaan koma dan akan dipasang alat bantu
makan akan dilakukan di ICU.
c. Pasien dengan alat bantuan hidup

Pelayanan resusitasi yang seragam diberikan pada semua pasien di


seluruh unit RS yang mengalami henti nafas/henti jantung, kecuali
pada pasien DNR dengan mengaktifkan kode biru/blue code
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

d. Pasien risiko tinggi lainnya yaitu pasien dengan penyakit jantung,


hipertensi, stroke dan diabetes
e. Pasien dengan risiko bunuh diri

f. Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan penyakit yang


berpotensi menyebabkan kejadian luar biasa contoh:
Perawatan pasien dengan penyakit menular dengan infeksi airbone
ditempatkan terpisah dari pasien lainnya untuk melindungi petugas,
pengunjung dan pasien serta untuk mempermudah kebersihan
ruangan
g. Pelayanan pada pasien dengan “immuno-suppressed”

Untuk pasien yang mengalami daya tahan menurun atau imunosupresi


akan dirawat di ruang isolasi yang steril. Bila rumah sakit tidak
mampu melakukan asuhan pasien melakukan asuhan pasien,
diberitahukan kepada keluarga pasien dan dirujuk ke tempat yang
mampu melakukan asuhan pasien.
h. Pelayanan pada pasien yang mendapatkan pelayanan dialisis
i. Pelayanan pada pasien yang direstrain

Pelayanan restrain dilakukan apabila pasien ada kecendrungan


mencederai diri sendiri atau membahayakan orang lain, merusak
lingkungan dan peralatan serta gaduh gelisah.
1) Mekanik : dengan pengikatan.

2) Farmakologi : dengan obat-obatan

Restrain dilakukan dengan persetujuan keluarga pasien dan dimonitor


ketat.
j. Pelayanan pada pasien yang menerima kemoterapi dan resiko tinggi
lainnya Pelayanan kemoterapi dan pengobatan berisiko tinggi belum
tersedia di RS hikmah sejahtera belopa. Bila ada pasien yang
membutuhkan pelayanan kemoterapi maka akan dirujuk ke Rumah
Sakit yang menyediakan pelayanan kemoterapi.
k. Pelayanan pasien paliatif

Pelayanan pasien paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan


kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi maslah
kesehatan yang mengancam jiwa, melalui pencegahan dan tindakan
untuk mengurangi nyeri, masalah fisik, sosial dan spiritual yang
dihadapi pasien selama pengobatan
l. Pelayanan pada pasien yang menerima radioterapi

Pelayanan radioterapi belum tersedia di RS hikmah sejahtera belopa.


Bila ada pasien yang membutuhkan pelayanan radioterapi maka akan
dirujuk ke Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan radioterapi.
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

m. Pelayanan pasien risiko tinggi lainnya (misalnya terapi hiperbarik dan


pelayanan radiologi intervensi. Saat ini, pelayanan hiperbarik dan
radiologi intervensi belum tersedia di RS hikmah sejahtera belopa, bila
ada pasien yang memerlukan terapi hiperbarik atau radiologi intervensi
maka akan dirujuk ke Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan
tersebut.
n. Pelayanan pada populasi pasien rentan, pasien lanjut usia (geriatri)
misalnya anakanak, dan pasien berisiko tindak kekerasan atau
diterlantarkan misalnya pasien dengan gangguan jiwa. Pada pasien-
pasien tersebut dilakukan asesmen khusus untuk mengetahui
hambatan dan kebutuhan pelayanannya dan harus
mendapat perlindungan dari kemungkinan-kemungkinan hal-hal buruk
yang menimpa mereka.

3. Pemberian makanan dan terapi nutrisi

Makanan dan terapi nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan
pasien dan penyembuhannya. Pilihan makanan disesuaikan dengan usia,
budaya, pilihan, rencana asuhan, diagnosis pasien termasuk juga antara
lain diet khusus seperti rendah kolesterol dan diet diabetes melitus.
Berdasarkan pengkajian kebutuhan dan rencana asuhan, maka DPJP atau
PPA lain yang kompeten memesan makanan dan nutrisi lainnya untuk
pasien. Pasien berhak menentukan makanan sesuai dengan nilai yang
dianut. Bila memungkinkan pasien ditawarkan pilihan makanan yang
konsisten dengan status gizi. Jika keluarga pasien atau ada orang lain
mau membawa makanan untuk pasien, maka mereka diberikan edukasi
tentang makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap rencana,
kebersihan makanan, dan kebutuhan asuhan pasien, termasuk informasi
terkait interaksi antara obat dan makanan. Makanan yang dibawa oleh
keluarga atau orang lain disimpan dengan benar untuk mencegah
kontaminasi. Skrining risiko gizi dilakukan pada pengkajian awal. Jika
pada saat skrining ditemukan pasien dengan risiko gizi maka terapi gizi
terintegrasi diberikan, dipantau, dan dievaluasi.
4. Pengelolaan nyeri

Pasien berhak mendapatkan pengkajian dan pengelolaan nyeri yang


tepat. Rumah sakit harus memiliki proses untuk melakukan skrining,
pengkajian, dan tata laksana untuk mengatasi rasa nyeri, yang terdiri dari:
a. Identifikasi pasien dengan rasa nyeri pada pengkajian awal
dan pengkajian ulang.
b. Memberi informasi kepada pasien bahwa rasa nyeri dapat
merupakan akibat dari terapi, prosedur, atau pemeriksaan.
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

c. Memberikan tata laksana untuk mengatasi rasa nyeri,


terlepas dari mana nyeri berasal, sesuai dengan regulasi
rumah sakit.
d. Melakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien dan
keluarga mengenai pengelolaan nyeri sesuai dengan latar
belakang agama, budaya, nilai-nilai yang dianut.
e. Memberikan edukasi kepada seluruh PPA mengenai
pengkajian dan pengelolaan nyeri.
5. Pelayanan menjelang akhir hayat

Skrining dilakukan untuk menetapkan bahwa kondisi pasien masuk


dalam fase menjelang ajal. Selanjutnya, PPA melakukan pengkajian
menjelang akhir kehidupan yang bersifat individual untuk
mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarganya. Pengkajian pada
pasien menjelang akhir kehidupan harus menilai kondisi pasien seperti:
a. Manajemen gejala dan respons pasien, termasuk mual,
kesulitan bernapas, dan nyeri.
b. Faktor yang memperparah gejala fisik.

c. Orientasi spiritual pasien dan keluarganya, termasuk


keterlibatan dalam kelompok agama tertentu.
d. Keprihatinan spiritual pasien dan keluarganya, seperti
putus asa, penderitaan, rasa bersalah.
e. Status psikososial pasien dan keluarganya, seperti
kekerabatan, kelayakan perumahan, pemeliharaan
lingkungan, cara mengatasi, reaksi pasien dan keluarganya
menghadapi penyakit.
f. Kebutuhan bantuan atau penundaan layanan untuk pasien
dan keluarganya.

g. Kebutuhan alternatif layanan atau tingkat layanan.

h. Faktor risiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara


mengatasi dan potensi reaksi patologis.
i. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam pengambilan
keputusan asuhan.
RUMAH SAKIT HIKMAH SEJAHTERA BELOPA
JL. Topoka No. 22B Kel. Tampumia Radda Kec. Belopa Kab. Luwu Sulawesi Selatan
Website : www.rshsbelopa.co.id Email : rshsbelopa@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai