Anda di halaman 1dari 2

*Resume Bedah Buku “Agar Sehafal Al-Fatihah”*

Masjid Baiturrahmah, Karang Anyar – Langsa


18 Januari 2023

_Oleh : Ilham Wiratno_

Di awal sekali beliau, Sang penulis buku Al-Ustadz Arham mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang
yang tidak ada latar belakang seseorang yg punya basic maupun lingkungan sebagai penghafal Al-
Qur’an. Namun dengan keseriusan dan kesungguhan serta keinginan kuat untuk menghafal Al-Qur’an,
akhirnya beliau berhasil menghafal 30 juz, bahkan memiliki sanad Al-Qur’an ke-33 yang terhubung
sampai ke Rosululloh, in syaa Allah.

Bahkan beliau menyatakan dalam jawabannya atas pertanyaan peserta saat itu, bahwa usia bukanlah
penghalang untuk bisa menghafal Al-Qur’an. Dan beliau juga meyakinkan bahwa jaminan Allah langsung
Al-Qur’an itu mudah dihafalkan asalkan mau dipelajari. Sekaligus menjawab pertanyaan peserta bahwa
tidak ada ayat yg sulit dihafal. Hanya saja mungkin kurang familiar diucapkan oleh lisan Kita. Maka beliau
menyarankan bagi lembaga yang memiliki target menghafal Al-Qur’an untuk menyediakan waktu khusus
Tilawah pribadi setiap santri, sebanyak-banyaknya khatam.

Beliau juga menyampaikan bahwa, saat ini banyak sekali orang-orang yg sibuk mengumpulkan banyak
metode menghafal Al-Qur’an. Tapi lupa bahwa, sebaik-baik tips dan trik jitu menghafal Al-Qur’an adalah
mempraktekkan tips atau triknya tersebut. Sabar dalam prosesnya. Karna butuh waktu yang tidak
sebentar. Dan hendaknya mengiklaskan niat menghafal Al-Qur’an ini hanya karna Allah semata. Dengan
sebegitu banyaknya keutamaan-keutamaan penghafal Al-Qur’an.

Intinya adalah istiqomah dalam praktek menghafal tidak lepas dengan interaksi bersama Al-Qur’an.
Karena kualitas hafalan seseorang itu tergantung dengan seberapa lama dia bisa berlama-lama
berinteraksi dengan Al-Qur’an. Bisa dikatakan, jika seseorang hanya bisa sebentar saja bersama Al-
Qur’an maka biasanya hafalnya Al-Qur’annya lemah. Mudah hilang. Tidak mutqin. Namun sebaliknya
bahwa interkasi yang intens dan berlama-lama dengan Al-Qur’an biasanya memandakan kuatnya
hafalan karna potensi muroja’ahnya juga makin intens dan berpotensi mutqin.

Meskipun, beliau sendiri tidak menafikkan bahwa ada hal-hal teknis dan non teknis yang bisa membantu
memudahkan Kita dalam menghafal Al-Qur’an. Yang perlu diperhatikan. Namun tetap kuncinya adalah
QS. Al-Qomar surat ke 54 hingga di ulang 4 kali pada ayat 17, 22, 32, 40. “Dan sungguh, telah Kami
mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”. Allah
menegaskan bahwa Al-Qur'an itu mudah untuk dipelajari. Dengan satu syarat saja, mau gak Kita
mempelajarinya? Berusaha menghafalkannya?

*Kesimpulannya bahwa, beliau ingin meluruskan mindset Penghafal Al-Qur’an dulu sebelum
memperdalam bagaimana teknis dan non teknis kiat keberhasilan menghafal Al-Qur’an. Karena mindset
ini adalah amunisi kuat yang akan menggerakkan dan memotivasi Kita dalam melanggengkan usaha
untuk istiqomah mempraktekkan kiat-kiat ataupun tips agar Al-Qur’an ini bisa dihafalkan dengan mudah
sehingga hafalan 30 juz lengkap ini menjadi hafalan yang kuat dan mutqin sebagaimana Kita, setiap
orang bisa menghafalkannya sehafal Al-Fatihah.*

Sekian *Ringkasan dari Resume Bedah Buku Agar Sehafal Al-Fatihah*, yang tidak bisa dituliskan disini
seutuhnya. Semoga bermanfaat untuk Kita semua.

_Wallohul A’lam_

Anda mungkin juga menyukai