Ketika aku menelusuri internet,, ada sahabat suamiku namanya yazid yang sama namanya dengan yazid
yang hafal quran ketika 4,5 tahun. bedanya adalah yazid yang ini hafal quran ketika setelah lulus SMA,
berarti sekitar berusia 17 tahun,,,, subhanallah…., ia kemudian mengirimkan sebuah tulisan ke jejaring
sosial suamiku yaitu FB:
Ingin tahu bagaimana cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi? Untuk bisa mendapatkan
keturunan yang hafal Al Quran ternyata tidak hanya harus dilakukan setelah bayi lahir dan dewasa, justru
pendidikan usia kandungan akan sangat menentukan bagaimana kelak cita-cita tersebut bisa diwujudkan.
Orang tua mana yang tak bangga dengan putera puterinya yang bisa hafidz Al Quran? Sayangnya
terkadang suri tauladan orang tua sendiri dalam hal mengajarkan keteladanan Al Quran pada sang buah
hati masih kurang, sehingga si anak tak punya panutan yang kuat untuk menghafal dan memahami Al
Quran setiap waktu.
Ini dia langkah mudah cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi. Dengan cara ini Anda akan
lebih mudah lagi mengajak anak Anda kelak bisa hafal Al Quran, dibanding hanya dengan paksaan
keinginan Anda memiliki seorang anak yang hafidz tanpa menggunakan strategi yang jelas untuk bisa
mewujudkannya. Beberapa cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut adalah sebagai
berikut:
Semenjak dalam kandungan mulai diajarkan mengenalkan huruf Al Quran dan dilanjutkan
denganmenghafal surat-surat pendek. Caranya adalah dengan membacakan langsung secara dekat ke arah
perut sang ibu. Dibacakan dengan cara lambat dan diulang-ulang sebanyak tiga kali. Lakukan jadwal rutin
misalnya dua kali dalam sehari. Jadikan ini sebagai sekolah bayi Anda yang pertama. Orang tuaharus
bekerja sama, baik ayah maupun ibu harus saling mendukung langkah tersebut.
Rajin-rajinlah memperdengarkan lantunan murottal Al Quran kepada bayi dalam kandungan, baik oleh
Anda maupun suami, atau juga bisa menggunakan mp3 murottal dari para syaikh.Putar sesering mungkin,
terutama pada waktu-waktu shalat, magrib, hendak tidur dan sebagainya.
Berdoalah selalu kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang hafidz, dan terus juga dukung dengan
contoh tauladan dari kedua orang tua. Cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut
telah terbukti membuat anak yang baru lahir menjadi lebih akrab dan mudah menghafal Al Quran.
Pertanyaan:
Saya punya adik perempuan berumur 5 tahun lebih. Harapan saya, dia bisa menghafal Al-Quran (30 juz).
Dari mana kami harus memulai dan bagaimana caranya?
Jawaban:
Sesungguhnya pendidikan Agama di berikan kepada anak sejak dini (kecil), menghafal Al-Quran dan
mengajarkan sunnah Nabi shallallahu „alaihi wa sallam adalah perkaran yang agung. Khususnya zaman
sekarang, ketika banyak orang menyia-nyiakan (pendidikan) anak mereka atau anak-anak yang berada di
bawah perwaliannya. Mereka juga disibukkan dengan perkara yang tidak bermanfaat untuk urusan akhirat,
bahkan membahayakan mereka. Mereka ditautkan dengan tokoh-tokoh yang tidak pantas jadi teladan,
seperti: aktor, atlet, dan penyanyi.
Kami berterima kasih kepada Saudari atas pertanyaannya dan kita meminta kepada Allah agar Dia
menenguhkannya dan membantunya dalam urusan ini dan urusan yang lain. Semoga Allah juga
memberinya pahala pada hari kiamat kelak. Betapa agungnya ketika manusia berjumpa dengan Rabb-nya,
dan di catatan amalnya terdapat amal-amal shalih yang membantunya.
Terkait bahasan tentang sang adik perempuan dan cara menghafal Al-Quran, kami sarankan kepada
Saudari sebagai berikut:
1. Mulai membaca dan menghafal yang paling mudah, yaitu surat Al-Fatihah. Kemudian lanjutkan
dengan juz 30 (juz „amma). Mengawali dengan yang mudah akan membantu untuk langkah selanjutnya.
Kebutuhannya terhadap surat Al-Fatihah sangat penting ketika hendak mulai belajar shalat.
2. Tentukan kadar hafalan dalam sehari, dengan kadar yang mudah dipenuhi, hingga akhirnya
hafalannya kuat. Itu juga akan memudahkan proses menghafal selanjutnya. Kadar ini berbeda tiap orang,
tergantung kecerdasan dan kecepatan hafal yang dimiliki.
3. Persering muraja’ah (mengulang-ulang) sampai benar-benar hafal. Jangan sampai ada hari yang
terlewati tanpa hafalan baru maupun mengulang hafalan yang lalu.
4. Motivasi sang adik dengan hadiah bila telah selesai menghafal satu juz dengan sempurna, misalnya.
5. Awali dengan talqin (membacakan) dan tardid (memperdengarkan berulang kali). Biasanya ini
adalah awal modal dalam menghafal, kemudian ajari ia cara membaca (Al-Quran), sampai nanti dia mahir
membaca Al-Quran sendiri tanpa perlu didampingi saudarinya atau gurunya.
6. Jika sang adik sudah mencapai usia wajib-shalat dan berakal, ajarkan dia agar mengulangi
hafalannya dengan cara membaca (surat yang telah dihafalnya) dalam shalat, baik shalat fardhu
maupun nafilah (sunnah).
7. Ulangi hafalannya dengan mendengar kaset atau komputer, agar terpadu antara baiknya pelafalan
dan baiknya cara baca. Kesempatan ini juga bermanfaat untuk mengulang hafalan dan memperkuatnya.
8. Pilih waktu yang sesuai untuk menghafal – selagi tidak sibuk dan banyak urusan – misalnya pilih
waktu setelah fajar (subuh) atau waktu antara maghrib dan isya. Jauhi masa ketika lapar, capek, atau
mengantuk.
9. Puji sang adik di hadapan tetangga atau kerabat, untuk menyemangati dan memotivasi para
tentangga dan kerabat supaya ikut menghafal Al-Quran. Baca dua surat al-mu‟aqqidzat (yaitu Al-Falaq dan
An-Nas), agar terhindar dari „ain orang yang dengki.
10. Sangat penting bagi sang adik untuk memakai satu mushaf, jangan gonta-ganti, karena dengan itu
dia akan lebih kuat mengingat letak ayat.
11. Motivasi sang adik untuk menuliskan ayat yang telah dihafalnya, hingga tergabung antara
pelajaran menulis dan kuatnya hafalan.
Sumber: http://islamqa.info/ar/32436
Mengapa kita perlu mengajarkan Al-Qur‟an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-
Qur‟an?
Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya
dalam waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur‟an dengan
perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur‟an.
Berulang dan kontinyu
Tidak mengantuk
Tidak letih / kelelahan
Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
Tidak dalam keadaan capek belajar
Tidak sedang bermain
Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
TEKNIS PENGAJARAN
1. Bayi ( 0-2 tahun )
2. Di atas 2 tahun
Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang,
maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
https://iingsaja.wordpress.com/2015/04/22/
MENGOPTIMALKAN OTAK ANAK UNTUK MENGHAFAL AL-QUR’AN.
Rasul SAW bersabda : “ خٌركم من تعلم القرآن وعلمهsebaik-baik kalian adalah yang
belajar alquran dan mengajarkannya”. Alquran adalah satu satunya kitab
yang dihafal jutaan manusia, dari berbagai usia, anak-anak, balita, dewasa,
hingga usia senja. Karena Allah berjanji bahwa Alquran sangat mudah untuk
dihafal. Dalam pepatah arab dikatakan :
التعلم فً الصغر كالنقش على الحجر
belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu
Belajar diwaktu dewasa bagai mengukir diatas air. Bertolak dari pepatah
tersebut maka sebagai orang tua hendaknya kita mulai mengajarkan al quran
sedini mungkin, lebih kecil lebih bagus, karena informasi tersebut akan
melekat pada otak anak. Mungkin ada yang bertanya : gimana cara
menghafalkan Alquran sedang anak saya belum bisa membaca? Untuk
menjawab pertanyaan ini sama halya dengan pertanyaan, berapa banyak
orang buta yang hafal Alquran dengan proses mendengar? Balita diusia 5
tahun juga lengkap hafal 30 juz dengan proses mendengar atau dalam
bahasa arab disebut "simaah".
Mengoptimalkan otak anak untuk menghafal Alquran harus kita lakukan,
karena kita mulia dengan Alquran dan hina dengan Alquran. Dengan hafal
Alquran outputnya adalah bangkitnya kebudayaan Islam dan munculnya para
tokoh tokoh mulia. Para gubernur pada masa Dinasti Umayyah rata-rata
mereka bekas budak yang dipilih karena mereka adalah para penghafal
Alquran.
2. Untuk tahapan awal tidak menjadi masalah jika hafalan masih berupa
sekedar tuntutan akademis, antum masih ingat mungkin kalau saya tanya
dulu ketika sholat lima waktu rutin usia berapa? Karena kesadaran sendiri
atau karena perintah orang tua? Banyak yang menjawab, karena disuruh
orangtua, sekarang coba kita bandingkan sekarang seiring dengan waktu dan
bertambahnya umur ibu sudah jauh lebih bisa memahami bahwa sholat
bukan sekedar perintah, tapi merupakan kebutuhan rohani manusia dan Allah
yang harus dipenuhi. Salah satu contoh : kita tidak nyaman kalau pas datang
bulan
karena tidak melakukan sholat, karena kita sudah terbiasa sholat.
Biarkan untuk awal Al-quran dijadikan tuntutan akademis seiring
pemahamannya bertambah, insya Allah dia akan jadi satu kebutuhan dalam
hidupnya. Rasul bersabda: barang siapa yang belajar dan menghafal Alquran
diwaktu kecil maka Allah akan mencampurkan Alquran dalam darah dan
dagingnya.
Beberapa tips supaya anak cinta alquran:
1. Perbanyak berdoa untum dan anak diwaktu mustajabah.
2. Jadikan alquran isu utama dalam alquran.
3.Temukan anak-anak dengan para hafidz alquran
4. Jadikan kenangan ana- anak Alquran sesuatu yg indah. Contoh setelah
selesai menghafal juz ammaberikan hadiah yang istimewa bisa berupa
rekreasi, buku edukatif mainan, makan bersama teman sebayanya dll. Ini
contohnya ketika
mereka berhasil menyetor satu juz
maka masing-masing dapat hadiah dari ibunya
masing-masing ditulis disitu hadiyyatul quran (hadiah
Alquran).
Ibu para hafidz. Itulah julukan yang layak disematkan kepada Hj Wirianingsih. Betapa tidak, ia
berhasil mencetak ke-10 buah hatinya menjadi penghapal Al Quran.
Al Quran, bagi Wirianingsih dan keluarganya, adalah kunci meraih kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Itulah prinsip dasar yang dipegang teguh pasangan Mutammimul „Ula – Wirianingsih
dalam mendidik buah hatinya. Muslimah kelahiran Jakarta, 11 September 1962 itu,
mengaku sedari kecil sudah sangat akrab dengan ayat-ayat Al Quran. Ia lalu mengajarkan
hal serupa kepada buah hatinya.
Wirianingsih mengenalkan Al Quran, sebagai pegangan hidup, kepada buah hatinya sejak dini.
Menurutnya, pengenalan nilai Al Quran memang harus diberikan kepada anak-anak, sejak masih
kecil. Sebab dengan membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Kitab Suci, akan menumbuhkan
kecintaan terhadap Al Quran hingga mereka menginjak dewasa.
Beberapa metode pengajaran Al Quran mereka terapkan. Antara lain, pengajian rutin Al Quran seusai
Maghrib, membiasakan shalat Subuh di masjid yang dilanjutkan dengan aktivitas hafalan Al Quran,
membiasakan membaca buku, serta berbagai kegiatan lainnya. Selain mendapatkan pendidikan
langsung dari kedua orangtua, anak-anak juga menimba pendidikan di pesantren tahfidz. Sehingga
tidaklah mengherankan, jika dalam waktu tidak terlalu lama, mereka sudah mampu menghafal Al
Quran.
▪ Afzalurrahman, 21 thn, smst 6 Teknik Geofisika ITB, hafal Al Qur‘an sejak usia 13 thn. Sekarang masuk
dalam program PPSDMS, ketua Pembina Majelis Taklim Salman ITB, terpilih peserta Pertamina Youth
Programme 2007 dari ITB.
▪ Faris Jihady Hanifa, 20 thn, smst 4 Fak Syariah LIPIA, hafal Al Qur‘an sejak usia 10 thn. Juara 1 lomba
tahfidz Al Qur‘an 30 Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi di Jakarta 2003, juara 1 lomba olimpiade IPS
tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ 2004.
▪ Maryam Qonitat, 18 thn, smst 2 Fak Ushuludin Universitas AL Azhar Cairo, hafal Al Qur‘an usia 16 thn.
Pelajar teladan/lulusan terbaik Husnul Khotimah 2006.
▪ Scientia Afifah, 17thn, kelas 3 SMU 28, hafal 10 Juz Al Qur‘an, juara mengarang tkt SD se-Kab Bogor 2000,
Pelajar Teladan, lulusan terbaik MTS Al Hikmah 2004.
▪ Ahmad Rosikh Ilmi, 15 thn, kelas 1 MA Khusnul Khotimah, baru hafal 6 juz, Pelajar Teladan SDIT Al Hikmah
thn 2002, lulusan terbaik MTs Al Kahfi 2006.
▪ Ismail Ghulam Halim, 13 thn, kelas 2 MTs Al Kahfi, baru hafal 8 juz, Juara Olimpiade IPA tkt SD Jaksel
2003, meraih 4 penghargaan Al Kahfi 2006 (tahfiz terbaik, santri favorit, santri teladan, juara umum) ketua
OSIS Pesantren Al Kahfi .
▪ Yusuf Zain Hakim ,12 thn, kls 1 Mts Al Kahfi, hafal 5 juz. rangking 1 dikelasnya.
▪ Muh Saihul Basyir, 11 thn, kelas 5 SDIT Al Hikmah, hafal 25 juz.
▪ Hadi Sabila Rosyad, 9 thn, kelas 4 SDIT Al HIkmah, hafal 2 Juz.
▪ Himmaty Musyassarah, 7 thn, hafal 1 juz.
▪ Hasna, wafat usia 3thn 7 bln.
“Barangsiapa yang belajar al-Qur‟an pada waktu kecil maka Allah akan mencampurkan Al-
Qur‟an itu dalam daging dan darahnya.”
Membimbing anak kecil menjadi penghafal Al-Qur‟an tidaklah mudah layaknya memahat di
atas batu, perlu usaha keras. Yang perlu diingat adalah pahatan memang susah untuk dibuat
akan tetapi tidaklah mudah untuk dihilangkan sehingga sama saja dengan anak kecil yang
susah sekali dibimbing untuk menjadi penghafal Al-Qur‟an, maka apabila berhasil dalam
menghafal maka hafalannya pun tidak mudah untuk hilang.
(HR.At-Turumudzy no.3377, Abu Dawud no.3242 dan Ahmad no.1876 dan 2438)
Kurma
Ingat kisah Maryam dalam Al-Qur‟an?
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan
buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu.”
NB :
Saat acara berlangsung, Ustadzah Ida membagikan ruthob ke peserta, alhamdulillah saya
dapat bagian dan merasakan nikmatnya buah ini. Rasa ruthob tidaklah semanis kurma bahkan
ternyata tekstur dan rasa ruthob sedikit mirip anggur. Soal harga, ruthob memang lebih mahal
dari kurma yaitu sekitar Rp.150.000 per 500 gram. Di surabaya, ruthob bisa didapatkan di
Lawang Agung.
Madu
َ ُ ت َفالْ لُكًِ ُلِ الث َم َرا) ُث َّسم ُكلًِ مِنْ ُك ِّ َّس68( ون َ ش ُ ك إِلَى ال َّسنحْ ِ أَ ِن ا َّست ِخذِي م َِن ا ْل ِج َ ا ِ ٌُُو ًتا َوم َِن ال َّسش َج ِر َو ِممَّسا ٌَعْ ِر
َ ُّ َوأَ ْو َحى َر
69( ون َّس ً َ َ
َ ُك َل ٌَ لِ َق ْو ٍم ٌَ َت َفكر َ
َ ِاس إِنَّس فًِ ذل َّس ُ ْ َ ْ ُ ْ
ِ ) َر ِّكِ ذل ٌَخ ُر ُج مِنْ ُطونِ َها َش َرابٌ مُخ َتلِفٌ أل َوان ُه فٌِ ِه شِ َفا ٌا لِلن ً ُ ُ
Artinya :
Ketika menghafal
1. Menyediakan tempat yang cocok
2. Mendengarkan murrotal para syeikh
Setelah menghafal
1. Memberikan hadiah kepada anak atas
prestasi mereka
Salah satu teladan dari dr.Kamil adalah beliau selalu berusaha menjalankan sholat di awal
waktu dalam kondisi apapun. Ketika memimpin doa pun beliau selalu menghadap kiblat
terlebih dahulu.
(10) Lembar mutaba’ah
Berikut adalah contoh lembar mutaba‟ah menghafal Surat Al-Kahfi dalam waktu 7 minggu.
Selain konten di atas, pemateri juga memberikan Lembar Ikrar kepada peserta yang
tujuannya untuk menguatkan tekad peserta dalam membimbing anaknya untuk menjadi
Sekian ulasan singkat Workshop Rahasia Sukses 3 Hafizh Qur‟an Cilik – Tabarak 4,5 tahun
dari Mesir, semoga bermanfaat dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan, khususnya bagi
orang tua yang memiliki anak ataupun sebagai persiapan bagi yang ingin membangun rumah
tangga. Aamiin.
41.6k
Shares
41.6k
Share
Tweet
3
Share
Mendidik Anak Menjadi Hafidz Quran, Ini 9 Tips Penting yang Perlu Orangtua Lakukan!
Sahabat Ummi, sebagai orang tua ingin menjadikan anak kita sebagai hafidz/hafidzah
Qur‟an. Saat seorang anak-anak menghafalkan sesuatu maka itu bagaikan menulis di sebuah
batu yang ketika sudah tertulis / terukir maka akan melekat kuat dan sulit hilang.
Karena itu marilah kita didik anak-anak kita membaca dan menghapal Al-Qur‟an sejak dini.
Berikut ini kiat-kiat dalam usaha menjadikan anak kita sebagai hafidz/hafidzah Qur‟an:
1.Orang tua sepakat menjadikan Keluarga Qurani sebagai misi dan visi keluarga
Al Quran adalah kunci meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Itulah prinsip dasar yang
harus dipegang teguh oleh pasangan suami istri dalam mendidik buah hatinya. Dan harus
diingat bahwa keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua orang tuanya, bukan
dari ibu saja. Dan jangan terlalu mengandalkan sekolah. Karena 2/3 keberhasilan pendidikan
itu ada di rumah.
2.Memperkenalkan Al-Qur‟an kepada buah hati sejak dini bahkan semenjak masih di dalam
kandungan
Perdengarkan murottal sejak anak masih dalam kandungan.
3.Membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Al-Quran setiap hari
Perdengarkan murottal di setiap waktu terutama menjelang mereka tidur. Dengan
membiasakan anak-anak berinteraksi dengan Al-Quran dan memberikan pemahaman bahwa
Al-Qur‟an adalah Kalamullah yang seharusnya menjadi pedoman hidup, maka akan
menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur‟an hingga mereka menginjak dewasa.
4.Orangtua senantiasa menjadi suri tauladan bagi sang anak
Saat suami istri sudah sepakat untuk membentuk keluarga Qurani, maka sang ayah dan ibu
harus memberikan teladan. Dengan rajin mengaji dan menghapal Al-Quran.
Sang anak dapat mendengar dan jangan kaget jika dia dapat mengikuti bacaan orangtuanya
yang sedang murojaah. Hal itu karena mereka sering mendengar ayat-ayat yang tersebut.
5.Membuat jadwal untuk menghafal dan murojaah bagi anak
Misal: Jadwal murojaah adalah setiap pulang dari sholat shubuh berjamaah bersama ayah di
masjid. Dan jadwal setoran hafalan adalah setiap selepas sholat maghrib.
Terapkan dengan konsisten untuk membentuk pola menghafal dan murojaah yang kuat pada
sang anak.
6.Berikan reward untuk prestasi sang anak
Misalnya: setiap selesai menghapal satu surat ibu membuatkan kue kesukaan sang anak.
7.Orang tua terus menerus meningkatkan ilmunya sehingga mampu menjadi madrasah yang
sebaik-baiknya bagi sang anak.
8.Bangun dakwah di dalam rumah
Ajak anak-anak untuk berkumpul dan mendengarkan cerita islami yang akan dapat
mempertebal keimanan mereka.
9.Mensekolahkan anak ke pesantren tahfidz/ menimba pendidikan di pesantren tahfidz
Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, ―Siapa yang membaca Al-Qur‘an, mempelajarinya,
dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya
seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang
tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‗Mengapa kami dipakaikan jubah
ini?‘ Dijawab, ‗Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-
Qur‘an.‖ (HR Abu Daud)
Semoga kita diberikan kemudahan dalam mendidik anak-anak kita menjadi hafidz/hafidzah
dan semoga mereka dapat menjadi hafiz/hafidzah sebelum mereka baligh. Aamiin.