Anda di halaman 1dari 55

Qur’an Journaling

for Kids
Panduan & Contoh Aktivitas
Tadabbur Al Qur’an untuk Anak
Penyusun :
Ragwan Al-Aydrus
- @Creactivitybygwan

Kontributor Karya :
Aurora Wisly
- @aurora.ibrahim
Dita Eka Cahyani
- @ditaeka_cahyani
Mira Humaira
- @ummuizzali
Sunahni Fitauli
- @nina_bae88
Syarifatun Nisa NH
- @educafamilia
Wahyu Permatasari
- @wpermatasari11
Ilustrasi Halaman Muka :
@pritavaudika
Pengantar

Assalamu alaikum wrwb

Setiap orang tua muslim pasti mempunyai keinginan agar anak


keturunannya menjadi Ahli Qur’an, individu yang selalu dekat dan di
hatinya terdapat Al-Qur’an. Karena itu banyak dari orang tua muslim
utamanya di zaman sekarang terdorong untuk mengenalkan Al-
Qur’an kepada anaknya sejak dini, baik dengan cara diikutkan dalam
Taman Pengajian Al-Qur’an hingga dimasukkan ke sekolah tahfiz
(menghafal) Al-Qur’an. Maka tidak heran jika di zaman sekarang
banyak anak-anak Muslim yang sudah mulai menghafal bahkan
keseluruhan Al-Qur’an di usia sangat dini.
Sayangnya, kebiasaan baik di atas bukan tanpa tantangan. Tidak
semua anak menikmati aktivitas belajar atau menghafal Al-Qur’an,
bahkan ada yang menganggapnya sebagai beban. Tentu hal ini harus
menjadi bahan evaluasi bagi kita. Jangan sampai pengalaman buruk
dalam proses belajar Al-Qur’an membuat anak malah kehilangan
ketertarikan dengan kitab sucinya.
Jika anak merasa terbebani dengan beban hafalan, orang tua perlu
memastikan, apakah memang tugas hafalan tersebut sudah sesuai
dengan kemampuan anak? Apakah proses belajarnya menyenangkan?
Dan yang paling penting, apa anak sudah paham tujuannya menghafal
Al-Qur’an?
Allah Swt berfirman dalam QS. Shad: 29,
“Ini adalah kitab (Al-Quran) yang Kami turunkan kepadamu penuh
berkah agar kamu menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang
yang berakal sehat mendapat pelajaran”
Interaksi utama yang diinginkan dari kita terhadap Al-Qur’an,
menurut ayat tersebut adalah mentadabburinya. Yaitu memikirkan dan
mengambil pelajaran dari ayat-ayatnya.
Karena itu sebenarnya fokus utama orang tua mengenalkan anak pada
Al-Qur’an adalah menumbuhkan cinta anak pada Al-Qur’an dan
semangat dalam mempelajari juga mengamalkannya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, anak perlu dibiasakan untuk
mengambil pelajaran-pelajaran dari Al-Qur’an agar mereka bisa mulai
memahami bahwa Al-Qur’an bukan sekedar bacaan, melainkan
pedoman hidup yang kita amalkan. Sehingga kegiatan menghafal Al-
Qur’an juga bertujuan untuk memudahkan pengalaman tersebut.
Quran Journaling dapat menjadi aktivitas bersama antar anak dengan
orang tua dalam mempelajari Al-Qur’an. Apalagi banyak Quran
Journalers yang saya kenal adalah para ibu dengan anak usia sekolah
atau bahkan di bawahnya. Biasanya mereka harus mencari waktu
khusus untuk tadabbur di sela-sela mendidik anak. Nah harapannya
mulai sekarang aktivitas tadabbur bisa dilakukan bersama anak dan
anggota keluarga lain, tentunya dengan cara yang lebih kreatif dan
menyenangkan. Insya Allah. 
Terakhir, saya ucapakan terima kasih, Jazakunnallah khairan kepada
teman-teman kontributor: Bunda Nisa, Bunda Mira, Bunda Aurora, Kak
Sari, Bunda Dita, dan Bunda Nina, yang dengan kreatif merancang
aktivitas Quran Journaling bersama anak dan muridnya. Juga kepada
mbak Dinda, yang telah membuat ilustrasi cover guidebook ini menjadi
sangat menarik.
Semoga guidebook ini dapat bermanfaat untuk menginspirasi kegiatan
tadabbur Al-Qur’an para orang tua bersama ananda. Semoga usaha
kami berbuah keberkahan dan ridha dari Allah Swt.

Penyusun,
Ragwan Al-Aydrus (@creactivitybygwan)
gm.creactivity@gmail.com
TUJUAN AKTIVITAS
QUR’AN JOURNALING
BAGI ANAK

1 Menanamkan Iman

2 Menginspirasi akhlak mulia

Membangun ikatan dengan Al-Qur’an


3
itu sendiri
MANFAAT KEGIATAN
JOURNALING BAGI
ANAK

Mengasah kemampuan berkomunikasi dan menulis

Melatih kemampuan anak dalam memahami bacaan

Mengembangkan imajinasi dan kreativitas

Melatih keterampilan berpikir kritis dan reflektif

Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan


perasaan dan pikirannya

Melatih anak untuk memahami berbagai perspektif


Panduan untuk orang tua

Qur’an Journaling adalah kegiatan mendokumentasikan hasil tadabbur Al-Qur’an,


yakni apa yang kita pelajari dan refleksikan dari ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah
catatan. Follow akun instagram @thequranjournal.id untuk mengenal lebih jauh
aktivitas Qur’an journaling.

Kegiatan journaling ini dapat dilakukan bersama anak mulai usia 6 tahun, namun
tetap dapat di berikan pada anak usia di bawahnya dengan penyesuaian cara
dan materi.  Sebagai referensi, anak usia 1-7 tahun cenderung menyukai kisah-
kisah yang berkaitan dengan objek familiar yang terdapat di sekitar mereka,
misalnya kisah mengenai hewan. Anak usia 8 hingga pra remaja (12 tahun)
menyukai kisah mengandung peristiwa menakjubkan yang dapat diambil
pelajarannya. Seperti kisah Ashabul Kahfi, kisah Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim As,
dan sebagainya. Sementara anak usia remaja (12 tahun ke atas) sudah mulai
tertarik pada ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan diri mereka dan
seakan menjawab permasalahan yang mereka alami. Misalnya Kisah Nabi Yusuf
‘As yang teguh menjaga pendiriannya, kisah pemilik dua kebun yang
mengingatkan anak agar menjauhi sifat sombong, juga kisah Nabi Ayyub As
yang bersabar atas ujian yang menimpa dirinya.

Pelajari ayat-ayat yang dapat Untuk mendampingi anak melakukan


menumbuhkan cinta anak kepada Qur’an Journaling, tentunya orang tua perlu
Allah Swt terutama bagi anak usia di membekali diri dengan bahan belajar yang
bawah 7 tahun. Saat anak mulai cukup agar dapat memberi penjelasan
mengenal Allah dan cintanya kepada mengenai suatu ayat kepada anak. Untuk
Allah telah kuat, maka akan lebih anak yang lebih besar, orang tua bisa
mudah bagi mereka untuk mengkaji referensi bersama-sama dengan
diperkenalkan mengenai perintah dan anak sambil melatih mereka agar bisa
larangan beserta konsekuensinya. mandiri menggunakan sumber-sumber
belajar. Dalam hal ini orang tua dapat
bergabung di grup facebook Quran
Journaling Indonesia untuk mendapatkan
referensi belajar, termasuk untuk bisa
Panduan yang berisi strategi dan berinteraksi dengan journalers lainnya.
contohnya ini hanya sebagai referensi. Kegiatan berbagi ide mengenai QJ untuk
Orang tua dapat mengembangkan anak dapat dilakukan di unit Quran
sendiri aktivitas journaling bersama anak Journaling for kids.
dengan kreativitas masing-masing.
Pilihan aktivitas Qur’an
Journaling bersama anak

1
Concepts in the 2
Qur’an
Objects in the
Qur’an

3
Learning
about
akhlaq
Duas in the
Qur’an

Jannah
discussion
Stories in the
Qur’an
5
6
Concepts in the Qur’an

STRATEGI

Dalam aktivitas ini, orang tua menjelaskan konsep-konsep tertentu


dalam suatu ayat kepada anak melalui obrolan dan ilustrasi. Orang tua
bisa mengambil satu contoh surat pendek dalam Al-Qur’an misalnya Al-
Fatihah, atau bahkan satu pilihan ayat saja yang membuat pelajaran
penting bagi anak.

Orang tua bisa menuliskan surah Al-Fatihah lengkap lalu mewarnainya


bersama anak. Pilih kosakata yang paling mudah dalam satu surah
tersebut untuk menjadi bahan obrolan bersama anak.

CONTOH
َ‫ٱﻟ ٰ َﻌ ﻠَ ﻤِ ﻴﻦ‬
ْ ‫ب‬‫ٱﻟ ﺤَ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ﻪِ َر ﱢ‬
ْ (Al-Fatiha: 2)

ِ‫ٱﻟ ﺤَ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ﻪ‬
ْ (Alhamdulillah = segala puji bagi Allah) : buat ilustrasi kita bersyukur
kepada Allah. Lalu, tanyakan pada anak apa makanan yang ia senangi yang
pernah dibuatkan oleh ibunya. Misalnya anak menjawab roti cokelat, lalu ajak
ia menggambar roti cokelat tersebut sambil menjelaskan bahwa hal-hal yang
ia sukai itu adalah bagian dari nikmat Allah Swt yang perlu ia syukuri.

Orang tua bisa lanjut bercerita tentang hal-hal lain yang perlu ia syukuri
sambil membuat ilustrasinya misalnya “Alhamdulillah aku seorang muslim”
lalu gambar ilustrasi anak menggunakan jilbab atau peci, “Alhamdulillah aku
punya abi dan umi” lalu bersama-sama gambar ilustrasi anak bersama kedua
orang tua. Untuk menghindari menggambar makhluk hidup yang sempurna,
bikin saja garis-garis yang terlihat seperti ‘manusia’.

َ‫ٱﻟ ٰ َﻌ ﻠَ ﻤِ ﻴﻦ‬
ْ ‫ب‬‫( َر ﱢ‬Rabbil Alamiin= Tuhan semesta alam): Jelaskan bahwa Allah Swt
memelihara diri kita. Orang tua bisa menggambar pohon, mulai dari kecil
hingga besarnya. Lalu jelaskan bahwa Allah Swt yang menumbuhkan dan
memelihara pohon tersebut hingga kokoh, tinggi menjulang.
Contoh Bunda Syarifatun Nisa NH dan
Naira Khansa (6 tahun)
karya

Belajar Syukur dari Surah Ad-Duha


Sekitar setahun yang lalu, Qadarullah Allah takdirkan saya untuk
mengenal @thequranjournal.id. Dari akun itu saya pun mulai mengenal
Qur’an Journaling. Apa itu Qur’an Journaling? Sederhananya Qur’an
Journaling ialah proses memaknai dan memahami Al-Qur’an dari
berbagai referensi seperti tafsir dan kajian ulama, merefleksikannya
dalam kehidupan kita dan mengambil hikmah dari ilmu yang didapat.
Kemudian menuliskannya dalam jurnal pribadi kita. 

Saya sempat terpikir untuk mengenalkan Qur’an Journaling (QJ) pada


Naira, tapi entah kenapa belum juga terlaksana. Sampai suatu hari, niat
saya ini seperti menemukan jalannya, @thequranjournal.id mengajak
saya untuk berkolaborasi menyusun panduan Qur’an Journaling for Kids.
Tanpa berpikir panjang saya pun langsung menyambut proyek kebaikan
ini.

Memulai

Topik QJ pertama yang kami angkat adalah tentang makna nikmat dari
Allah dalam QS Adh Dhuha ayat 11. Kenapa memilih topik tentang
nikmat? Qadarullah bulan ini saya dan suami memang lagi intens
menyampaikan tentang nikmat dan syukur di tengah pandemi yang
menguji. Kami ingin sama-sama memaknai rasa syukur atas setiap
karunia dari Allah dan berdiskusi dengan Naira bagaimana seharusnya
kita bersikap saat mendapat nikmat dari Allah. Selain itu Naira juga
menyukai surat Adh Dhuha, maka saya pun memilih ayat ini agar Naira
merasa lebih semangat saat membuat jurnal Al-Qurannya.

Ini pengalaman pertama Naira melakukan QJ. Meskipun Naira sudah tak
asing lagi dengan aktivitas ini karena beberapa kali pernah melihat saya
membuat QJ, tapi tetap saja ada beberapa persiapan yang saya
upayakan agar ini menjadi aktivitas yang menyenangkan buat Naira.
Persiapan

Hal yang paling pertama adalah membekali diri sendiri. Sebelum


memulai QJ bersama Naira kami berusaha untuk tadabbur QS Adh
Dhuha dengan membaca tafsir Ibnu Katsir, Maariful Quran dan
mendengar kajian terlebih dahulu. 
Sounding atau bisa juga bercerita bahwa kita akan membuat QJ
bersama. Lalu menyampaikan alasan kenapa kita buat QJ yaitu untuk
murajaah surat Adh Dhuha dan cari tahu ada cerita apa yang ingin
Allah sampaikan pada kita di balik surat Adh-Dhuha. 
Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti juz amma untuk
anak, buku tulis, crayon, spidol, dan sticker.

Diskusi

Setelah itu, kami membaca tafsir QS Adh-Dhuha untuk anak bersama


dan membaca buku yang berkaitan dengan nikmat dari Allah Swt. Disini
kami jadi tahu kalau dulu Nabi Muhammad Saw pernah merasa sedih,
lalu Allah Swt menghiburnya dengan mengajak Nabi Muhammad Saw
untuk mengingat-ingat nikmat yang telah Allah Swt berikan padanya
agar rasa sedih beliau hilang dan syukurnya semakin bertambah. Di
akhir ayat kami juga belajar tentang bagaimana sebaiknya kita bersikap
saat mendapatkan nikmat dari Allah Swt.

Lalu saya mengajak Naira untuk mengingat nikmat apa saja ya yang
sudah Allah Swt berikan untuk kita selama ini? Apakah kita sudah
mensyukurinya? Selama ini kita bersyukur dengan cara seperti apa?
Sambil berdiskusi saya pun mengarahkan Naira untuk mulai menulis
hasil bacaan dan diskusi sebelumnya dalam jurnal. Diawali dengan
membuat sampul buku yang menarik. Saya sengaja mengajak Naira
untuk membuat ini supaya terbangun rasa memiliki dan merasa kalau
buku itu berharga, harapannya dengan perasaan ini Naira bisa menjaga
baik Jurnal Al-Qur’an yang ia miliki.
Memberi tantangan

Dalam Qur’an Journaling saya berusaha untuk tidak hanya melatih Naira
menulis tapi juga menyesuaikan aktivitas dalam QJ dengan beberapa
tantangan yang sesuai dengan tahap perkembangan Naira. Kurang lebih
gambaran isi QJ Naira seperti ini :

Hal 1 : Mengurutkan ayat dari surat Adh-Dhuha yang sebelumnya


sudah saya acak. Aktivitas ini bermanfaat untuk murajaah (mengulang
hafalan) Naira.

Hal 2 : Refleksi ayat, di halaman ini kami menuliskan hasil dari


membaca tafsir dan diskusi sebelumnya. Di halaman ini saya
memberi kesempatan pada Naira untuk menuangkan hasil belajarnya
dengan caranya sendiri. 

Hal 3 : Tracing kalimat Alhamdulillah yang sebelumnya saya tulis


dengan garis terputus, untuk mengingat ungkapan rasa syukur  atas
setiap pemberian nikmat dari Allah. 

Sejauh ini,  Naira enjoy dan antusias sekali membuat QJ, terlihat dari
semangatnya untuk menyiapkan dan menyelesaikan QJ. Bahkan Naira
minta untuk lanjut tadabbur QS At-Takatsur dan membuat QJ nya juga.
Masya Allah...

Mengurutkan ayat refleksi ayat ala Naira Tracing kalimat


Manfaat

Sebagai orang tua rasanya kami bahagia bisa belajar Qur’an bersama
anak. Momen yang paling kami nikmati adalah saat berdiskusi tentang
makna dari ayat yang sedang kami pelajari. Saat di mana kami
mendengar cerita-cerita Naira yang sederhana tapi membuatnya sangat
ingin berterimakasih pada Allah. Hal-hal kecil yang menyadarkan kami
bahwa tidak perlu menunggu sesuatu yang besar untuk memulai rasa
syukur. Yang membuat semakin haru adalah, ternyata semua proses
tadabbur Qur’an yang dilakukan bukan hanya berampak untuk Naira
tapi juga kami sekeluarga.

Jika ilmu mudah menguap dengan hanya membaca maka menulis akan
merekamnya lebih kuat dalam memori ingatan kita. Saya merasakan
banyak sekali manfaat dari Qur’an Journaling bersama anak, karena
aktivitas ini membantu kami untuk selangkah lebih dekat dengan Al-
Quran dan lebih mudah mengingat makna suatu ayat. Setelah membuat
QJ semangat Naira untuk murajaah surat-surat yang sudah dihafal mulai
terbangun lagi, semangat yang dipicu dari rasa ingin tahu tentang
"cerita" dibalik setiap surat yang sudah dia hafal. 

Alhamdulillah, kami ingin sekali anak-anak memahami bahwa apa yang


disampaikan Allah dalam Al-Qur’an sangatlah dekat dengan diri kita
sehingga  Al-Qur’an menjadi petunjuk untuk menjalani kehidupan.

Memang ada beberapa tantangan saat membuat QJ bersama anak ini,


seperti menjaga mood anak agar tidak bosan atau menjaga karya anak
agar terbebas dari "rasa penasaran" adik-adiknya yang menuntut saya
untuk bisa mengelola emosi saat mendampingi Naira membuat QJ. Tapi
tantangan ini tidak seberapa dibanding manfaat yang kami rasakan.
Alhamdulillah..

Doakan semoga semangat kami untuk tadabbur Al-Qur’an bersama dan


menuliskannya dalam jurnal Al-Qur’an tetap terjaga :')
Objects in the Qur’an

STRATEGI

JAktivitas ini dilakukan dengan membahas mengenai objek-objek


khusus yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Misal anak tertarik dengan
hewan, orang tua bisa menceritakan tentang hewan-hewan yang
disebutkan dalam Al-Qur’an kepada anak.

Kumpulkan ayat-ayat mengenai hewan dan tuliskan di buku catatan.


Orang tua bisa menambahkan ilustrasi gambar hewan-hewan tersebut
yang diambil dari website atau buku-buku.

CONTOH

Sebagai contoh, anak tertarik pada hewan unta.

Tuliskan ayat tentang unta di dalam jurnal.

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia


diciptakan," (QS. Al-Gasyiyah: 17)

Orang tua bisa mendorong rasa penasaran anak terhadap unta lalu
mengajak anak mencari tahu keistimewaan unta tersebut dari referensi lain
seperti buku ensiklopedi atau video edukatif. Tambahkan informasi baru
yang penting dan menarik mengenai unta tersebut di buku catatan, bisa
gunakan mind map dan ilustrasi.

Selain unta, orang tua bisa membahas hewan lain seperti lebah, semut,
nyamuk, dan lain-lain. Atau bahkan ciptaan Allah Swt di alam semesta
seperti gunung, laut, langit, bulan, dan bintang.
Contoh Bunda Mira Humaira dan
Izz Ali (6 tahun)
karya

Mengenal Laut Dalam dari Al-Qur’an

Dalam project untuk guidebook Qur’an Journaling (QJ) for kids ini saya
dan Izz memilih topik OBJECTS IN THE QURAN dengan mempelajari surat
An-Nuur ayat 40. Di mana dari ayat tersebut kami mengambil fokus
tentang rahasia penciptaan lautan.

Kenapa tentang lautan?

Beberapa waktu sebelum mengerjakan QJ ini, Izz melihat sebuah


tontonan menarik di https://neal.fun/deep-sea/ tentang pengenalan
biota laut di mana diperlihatkan ragam hewan di kedalaman laut yang
berbeda. Hal tersebut membuatnya merasa takjub. Sebagai ibu,
fasilitator dalam proses pembelajarannya, saya mencoba meneruskan
apa yang sedang ingin ia ketahui.

Memulai

Ketika Izz merasa takjub, saya menggiring Izz pada dahsyatnya


penciptaan alam semesta, tentunya tentang siapa Pencipta atas semua
hal tersebut. Kemudian, seperti diketahui bahwa banyak sekali ayat Al-
Qur’an mengenai penciptaan laut. Saya mencari salah satu ayat yang
fokus pada pembahasan tentang tingkatan laut atau lapisan laut karena
poin itu yang paling berhubungan dengan apa yang sebelumnya ia lihat
(pada link di atas).

Dengan tujuan bahwa segala ketakjuban dan kekaguman kita harus


berakhir pada kemahabesaran Allah Swt, maka penjelasan tentang
kerennya lautan itu akan lebih dipahami jika dibuktikan dengan ayat
yang sudah Allah Swt sajikan dalam Al-Qur’an. Dalam ayat 40 surat An-
Nuur lah rahasia lapisan laut itu temaktub.
Maka dengan mudahnya dicerna oleh anak ketika mereka takjub akan
suatu penciptaan lalu kita (orang tua) menyampaikan bahwa, “Keren ya,
Kak. Ternyata lautan itu dalam sekali dan menakjubkan. Siapa dong yang
menciptakan? Allah Swt. Tau gak, Kak, ternyata kerennya lautan ini tuh ada
dalam Al-Qur’an, lho!”

Dari rasa kagum dan penasaran itu lah, mulai mengajak anak untuk
mencoba membuat Qur’an Journaling (QJ) ini.

Persiapan

Sebelum mengajak anak untuk menggarap QJ ini, saya terlebih dahulu


mempelajari ayat terkait yang akan kami bahas. Membaca terjamah Al-
Qur’an, tafsir dan pembahasan dari sisi sainsnya. Kemudian membuat
peta konsep terkait apa saja yang akan disampaikan kepada anak.
Langkah berikutnya adalah membuat rancangan jurnal dengan berbagai
aktivitas seru untuk anak. Rencana aktivitas yang akan diberikan
disesuaikan dengan ketertarikan anak saat itu. Seperti saat pembuatan
QJ ini, Izz sedang suka belajar menulis. Maka, saya membuat beberapa
pertanyaan dengan jawaban berupa kalimat pendek.

Aktivitas yang disajikan dalam QJ perdana ini memuat:

Menuliskan nama sebagai pemilik jurnal.


Membuat cover jurnal versi anak.
Menggambar dan mewarnai.
Membuat origami perahu: melipat dan menempel.
Membuat lapisan laut: menggunting, membedakan warna, dan
menempel.
Menempel sticker dan gambar.
Menuliskan beberapa jawaban dari pertanyaan.
Menyebut dan menuliskan kalimat kekaguman kepada Allah Swt.
Mengenal dan menuliskan beberapa asmaul husna.
Mengenal kosa kata hewan laut dalam bahasa Inggris dan Arab.
Mengerjakan aktivitas ‘ocean zone’ dari sumber:
www.simpleeverydaymom.com.
Memanfaatkan prior knowledge

Prior knowledge adalah pengetahuan yang telah dimiliki anak sebelum


ia diberikan informasi baru. Nah, pemahaman anak mengenai
informasi baru ini dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan prior-
konowledge-nya.

Langkah pertama adalah ‘sounding’ kepada anak tentang rencana


membuat QJ. Anak sangat tertarik sejak mula karena di waktu
bersamaan, Izz sedang menekuni hobi barunya membuat buku.

Langkah kedua, recall pengetahuan awal anak tentang dunia laut.


Langkah ketiga, mengajak anak melihat beberapa referensi tentang
zona laut.

Langkah keempat, menyiapkan lembar jurnal/aktivitas yang dibuat


secara pribadi dan satu lembar aktivitas yang diunduh.

Diskusi

Dalam pengerjaan QJ ini, diperlukan proses beberapa hari. Agenda


kegiatan disesuaikan dengan kesanggupan, rentang fokus, dan
kemauan/mood anak. Namun, tetap dilakukan setiap harinya walau
sedikit demi sedikit.

Setiap malam, sebelum tidur, orang tua mengajak recall pengetahuan


dan kegiatan QJ anak. Diawali dengan pertanyaan, “Hari ini kita sudah
bikin apa, ya? Apakah menyenangkan? Jadi, Kakak sekarang udah
belajar/ tahu apa aja?”

Ternyata respon dan kesan anak sangat baik bahkan di luar ekspektasi.
Progres pengetahuan awal dengan akhir setelah belajar melalui QJ ini
sangat signifikan. Anak mampu menceritakan kembali apa yang sudah
ia dapatkan dan menggali lebih banyak rasa ingin tahunya dengan
banyak bertanya secara kritis.
Poin-poin diskusi bersama ananda:
Betapa Allah Swt Maha Hebat dengan segala penciptaan-Nya.
Semua yang ada di dunia dan segala isinya tunduk pada Allah Swt.
Segala pengetahuan dan rahasia alam terdapat dalam Al-Qur’an
Kedalaman lautan yang berlapis-lapis.
Mengidentifikasi hewan-hewan laut beserta zona tempat tinggalnya.
Setiap makhluk, dalam konteks ini tentang hewan laut, diciptakan
dengan keunikannya masing-masing.

Tantangan

Beberapa tantangan yang ditemui selama melakukan aktivitas Qur’an


Journaling bersama anak:

Menjaga fokus dan mood anak selama pengerjaan. Hal yang paling
diwaspadai adalah jangan sampai membuat anak merasa bosan dan
beban. Karena ini adalah project QJ perdana bagi anak, jadi
sebaiknya memberi kesan terbaik dan menyenangkan.

Menyiapkan aktivitas. Cukup diperlukan waktu untuk menentukan


aktivitas seru apa yang akan diberikan sehingga butuh banyak
referensi.

Menghadapi pertanyaan anak. Karena ini adalah project perdana


bagi anak. Sejak awal, saya dibombardir pertanyaan, seperti: Qur’an
Journaling (QJ)/Jurnal Quran itu apa, Bunda? Buat apa? Kenapa harus
bikin ini?. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan
mengenai konten yang terdengar seperti sederhana namun perlu
jawaban yang harus hati-hati, tepat, dan logis diterima anak. Seperti,
“Bagaimana Allah ciptain dan liatin satu-satu hewan di laut, kan banyak
banget? Bukannya penyu itu ada di zona atas (sunlight) tapi kenapa ada
juga yang di bawah laut banget?“
Membuat cover Jurnal Al-Qur’an ala Membuat dan menempel origami
anak perahu dan lapisan laut

Menulis kalimat kekaguman kepada Mengenal dan menuliskan beberapa


Allah Swt Asmaul Husna

Mengenal kosakata hewan laut dalam Mengerjakan aktivitas Ocean Zone


bahasa Inggris dan Arab
Manfaat

Beberapa manfaat aktivitas Qur’an Journaling yang dirasakan oleh anak dan


orang tua:

Quality time. Momen belajar bersama anak selalu menjadi hal


menyenangkan. Apalagi dalam kegiatan QJ ini tentunya bukan jadi media
pembelajaran anak saja tapi juga orang tua. Membahas dan
mentadabburi ayat Al-Qur’an dengan cara seru bersama anak adalah
nikmat tersendiri. Banyak hal yang menjadi bahan renungan yaitu
mengajak kami bersama untuk mensyukuri segala nikmat Allah Swt dan
mengingat kebesaran-Nya.

Pengetahuan yang bertambah. Apa yang anak dapatkan melalui QJ ini


ternyata sangat lekat dalam ingatannya. Setelah belajar tentang laut
dalam dan lapisan laut, setiap kali menggambar dunia laut, ia bisa
menempatkan gambar posisi hewan laut sesuai zonanya. Anak juga
mampu mengidentifikasi hewan yang memiliki organ
tambahan/keunikan seperti cahaya dalam tubuhnya maka ia biasanya
berada tinggal di zona bawah. Atau mengecek sendiri pengetahuannya
seperti mengonfirmasi sesuatu dengan pertanyaan, “oia ya, Bunda, ubur-
ubur juga kan bisa bercahaya dan dia biasanya ada di dalam banget”.
Selain itu, anak jadi mengetahui dan mampu menyebutkan bahwa zona
laut ini terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 40 walaupun belum
bisa hafal redaksi ayatnya.

Aktivitas seru. Dengan memberikan beberapa aktivitas dalam


pengerjaan QJ membuat anak merasa tidak bosan bahkan ‘bikin nagih’.
Learning about Akhlaq

STRATEGI

Aktivitas ini dapat dilakukan dengan mempelajari ayat-ayat tentang


akhlak. Caranya bisa dengan langkah berikut:
Kumpulkan ayat-ayat yang mengandung pelajaran mengenai
akhlak. Jika ayatnya panjang, orang tua bisa mengambil penggalan
ayatnya saja.
Tuliskan di buku catatan dengan kreasi bersama.
Ajak anak berdiskusi mengenai akhlak tersebut.
Hafalkan dengan tujuan menjadi pengingat bagi anak dalam
berperilaku.

CONTOH
Misal pada QS. Fusshilat ayat 34

Fokus pada penggalan ayat yang mengandung pelajaran tentang akhlak


yang baik “ ُ‫ﺴ ﻦ‬ َ ‫ﱠ‬ َ
َ ‫ﺣ‬
ْ ‫ﻲأ‬َ ِ‫“ ”ا ْد ﻓ ْﻊ ﺑ ِ ﺎﻟ ِﺘ ﻲ ﻫ‬tolaklah (kejahatan) itu dengan cara yang
lebih baik”.

Ajak anak berdiskusi mengenai akhlak tersebut melalui pertanyaan-


pertanyaan yang memancingnya untuk berpikir. Misalnya:
Apa sikap tidak menyenangkan yang pernah anak terima? Misal anak diledek
temannya. Bagaimana respon anak biasanya? Lalu bikin role play untuk
menunjukkan sikap anak dan kemungkinan respon orang lain, kalau anak
membalas dengan ledekan, respon temannya akan seperti apa? Jika anak
bersabar, atau membalas dengan kata-kata yang lebih baik, responnya akan
seperti apa?

Lalu ulang-ulangi ayat tersebut sampai anak hafal. Agar saat anak
menghadapi situasi yang sama ia dapat mengingat penggalan ayat ‫ا ْد َﻓ ْﻊ ﺑ ِ ﺎﻟ ﱠ ِﺘ ﻲ‬
ُ‫ﺴ ﻦ‬ َ
َ ‫ﺣ‬
ْ ‫ﻲأ‬َ ِ‫ﻫ‬, sehingga anak akan terdorong untuk mengambil sikap seperti
yang diajarkan dalam Al-Qur’an.

Untuk anak yang lebih kecil, orang tua bisa mencari ilustrasi gambar untuk
menjadi skenario yang sesuai dengan ayat pilihan. Deskripsikan gambar
tersebut, lalu ajak anak berdiskusi sesuai tahap usianya.
Contoh Bunda Aurora Wisly dan
Ridhwan Maulana (9 tahun)
karya

Belajar Memaafkan
Alhamdulillah setelah sekian lama tidak melakukan proyek bersama
ananda Ridhwan & suami, akhirnya Allah Swt memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan Jurnal Al-Qur’an bersama dalam
kondisi yang berjauhan (saya di Kuala Lumpur, suami dan anak di Banda
Aceh, Indonesia). Dalam kondisi yang berjauhan ini, saya dan suami
membagi tugas, dan berusaha sebaik mungkin untuk saling
berkomunikasi dalam menentukan ayat yang kami pilih terkait akhlak
yang baik.

Memulai

Akhirnya kami pun memilih surah Al A'raf : 199, yang berisi tentang sifat
pemaaf, mengajak kepada kebaikan, serta menghindari orang yang jahil.
Kami memilih ayat ini karena berkaitan dengan hadits yang dihafalkan
Ridhwan dan kebetulan diajarkan di sekolahnya, yaitu hadits tentang
mengajak kepada kebaikan. Selain itu, kami juga ingin agar ananda
benar-benar bisa mengaplikasikan akhlak ini dalam kehidupannya
terutama dalam berinteraksi dengan teman-temannya.
Persiapan

Sebelum memulai proses Qur’an Journaling ini, saya dan suami


mengumpulkan beberapa rujukan, seperti tafsir Ibnu Katsir, tafsir Al-
Munir dari Syaikh Wahbah Zuhaili, buku-buku hadits, serta artikel di
internet. Kami juga menambahkan sirah para Nabi dan Rasul, juga sirah
para sahabat, agar ananda bisa belajar tidak hanya dari Al-Qur’an dan
Hadits Rasulullah Saw, tapi juga bisa menemukan sosok teladan yang
nyata dalam mengaplikasikan akhlak yang baik. Dikarenakan jarak yang
berjauhan, sementara suami juga sedang memiliki kesibukan lain, kami
pun sepakat untuk merangkum semua informasi yang kami dapatkan
lalu menuliskannya di komputer sambil berdiskusi secara online.

Aktivitas dan Manfaat

Setelah semua selesai, barulah kami


mencetaknya dan meminta ananda
untuk membaca, menulis ulang,
menggunting serta menempelkan ke
dalam Jurnal Al-Qur’annya.
Alhamdulillah kami tidak mengalami
kesulitan dalam melakukannya,   mood
ananda juga sangat baik serta
bersemangat karena sudah lama tidak
membuat proyek.
Dan kegiatan membuat jurnal ini
juga mengisi waktu luangnya
selama bulan Ramadhan,
terutama pada saat teman
bermainnya belum berkumpul
dengan ananda untuk bermain
seperti biasanya. Aktivitas ini juga
dapat mengalihkan ananda
sejenak dari gadget.

Alhamdulillah, Ridhwan sudah bisa mengaplikasikan sedikit demi sedikit


sikap pemaaf dalam kesehariannya, walaupun terkadang masih suka
sedih karena berat untuk melakukannya. Walaupun demikian kita
berharap sikap ini akan terus tertanam di dalam hatinya serta bisa
membuat dia menjadi anak yang berlapang dada dan bisa bersikap
tegas terhadap kemungkaran. Harapannya ayat yang ia pelajari juga
dapat menjadi pengingat ketika ia melihat kezhaliman di depan
matanya.
Duas in the Quran

STRATEGI

Kenalkan doa-doa pendek dalam Al-Qur’an pada anak serta


manfaatnya.

Bisa mengambil doa-doa dari para nabi atau orang shalih dalam Al-
Qur’an sambil orang tua menceritakan kisah di balik doa tersebut
Ajarkan anak untuk membaca doa tersebut dalam situasi sehari-hari.

CONTOH

Sebagai contoh, pilih salah satu dari ayat yang berisi doa berikut:

1. Doa memohon ampunan pada Allah Swt (QS. Al-A’raaf: 23)


2. Doa untuk memohon petunjuk yang benar (Al-Fatihah: 6-7)
3. Doa untuk kemudahan dalam urusan (Thaha: 25-28)
4. Doa untuk memohon kesabaran (Al-A’raaf: 126)
5. Doa agar ditambahkan ilmu (Thaha: 114)
6. Doa untuk kedua orang tua (Al-Isra: 24)
7. Doa agar kebutuhan kita terpenuhi (Al-Qashas: 24)
8. Doa agar kebaikan kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala (Al-
Baqarah: 127)
9. Doa untuk meminta kebaikan dalam segala hal (Al-Baqarah: 201)
10. Doa memohon perlindungan dari syaitan (Al-Mukminun: 97-98)

Ambil penggalan ayat tersebut lalu tuliskan di buku catatan dengan kreasi
anak bersama orang tua.

Diskusikan manfaat doa tersebut dan kapan anak dapat membacanya.

Ajak anak menghafalkan doa tersebut melalui flash card atau media
lainnya.
Contoh Kak Wahyu Permatasari, Kanzun A (12
tahun), dan Asiyah G.Y (11 tahun)
karya

Mengambil hikmah dari doa para Nabi

Alhamdulillah, Aa Kanzun dan Teteh Asiyah akhirnya merampungkan


Jurnal Al-Qur’an pertamanya. Keduanya adalah murid saya di sebuah
panti asuhan.

Sebelumnya, mereka saya ajak untuk memilih ayat untuk dibahas


bersama melalui kegiatan Qur’an Journaling. Ayat yang Kanzun pilih
berisi doa Nabi Ayyub ketika beliau diuji kesabaran dan keikhasannya
oleh Allah Swtt yang tertuang dalam surah Al-Anbiya’ ayat 83.

Ia memilih ayat tersebut dikarenakan rasa keingintahuannya yang besar


terhadap kisah tersebut. Sedangkan Asiyah memilih ayat yang
menceritakan Nabi Adam As dan tipu daya iblis yaitu surah Al-A’raf ayat
23. Alasannya luar biasa, ia ingin tahu mengapa iblis sangat senang
menggoda manusia.

Persiapan

Sebelum memulai proses pembuatan jurnal, saya mengumpulkan


beberapa rujukan, seperti tafsir Ibn Katsir, buku kisah para nabi, juga
video yang merujuk kepada kisah Nabi Ayyub As dan Nabi Adam As.

Kemudian saya menyiapkan beberapa kertas HVS, spidol warna-warni,


alat tulis, lem kertas, dan beberapa gambar yang saya cetak dari
internet. Setelah semua perlengkapan tersedia barulah kami
mengeksekusi bersama ayat masing-masing.

Langkah pertama adalah membuat cover jurnal. Masya Allah, di proses


awal mereka sangat antusias. Kanzun ingin membuat gravity untuk
tulisan “Qur’an Journal”-nya. Saat melihat kreasi kakaknya, sang adik,
Asiyah pun bergegas membuat tulisan bergaya.
Tahapan Journaling

Berikut tahapan journaling yang kami lakukan:


1. Mencari ayat yang berkaitan dengan kisah Nabi Ayyub dan Nabi
Adam As
2. Membahas dengan bincang santai mengenai ayat tersebut.
3. Anak-anak merespon dengan aktif kisah tersebut, misalnya, Asiyah
sangat tertarik dengan kelanjutan kisah setelah Nabi Adam As dan
Istrinya dipertemukan kembali dan tipu daya iblis yang menyesatkan.
Lalu Kanzun ingin tahu bagaimana jadinya apabila Nabi Ayyub tidak
sabar atas ujuan yang menimpanya.
4. Menyusun potongan ayat yang terpisah.
5. Menuliskan pelajaran yang dapat diambil dari ayat tersebut ke dalam
”Jurnal Al-Qur’an” masing-masing.

Diskusi

Selesai di bagian pertama, kami melanjutkan halaman berikutnya yaitu


bagian isi. Pertama-tama Kanzun dan Asiyah diminta menuliskan ayat
masing-masing ke dalam kertas kosong.

Sambil menulis Asiyah berkata “Bu, ini tulisannya “Mereka”, maksudnya


Nabi Adam dan Hawa ya?”. Masya Allah, dari sini diskusi kami mulai.
Sambil menjelaskan, saya putarkan video kisah Nabi Adam. Di akhir
diskusi kami Kanzun beranya mengenai ayat yang tengah ditulisnya.
“Bu, kenapa Nabi Ayyub gak mengeluh? Bisa nggak kita seperti beliau?”.
Dan berlanjutlah diskusi ringan-ringan renyah kami tentang kesabaran
Nabi Ayyub bermula.
Setelah selesai berdiskusi, Kanzun dan Asiyah mulai menuangkannya
dalam bentuk tulisan beserta potongan gambar. Asiyah cenderung
menyukai warna-warna cerah dan beragam, sedangkan Kanzun lebih
menikmati satu warna favoritnya yaitu hitam. Dan, kini sampai di
proses akhir yaitu menuliskan apa yang dapat diambil dari kisah
masing-masing. Di sini Kanzun dan Asiyah menyusun potongan ayat
yang terpisah dan menghafalkannya dengan cara menutup-buka
potongan-potongan ayat tersebut bergantian. Alhamdulillah kini
keduanya sudah menghafal ayat yang mengandung doa tersebut
beserta artinya.

Potongan ayat yang telah diacak Kanzun dan Asiyah menyusun potongan ayat

Manfaat

Alhamdulillah, dari diskusi ringan tadi masing-masing semakin


mengenal dan memahami kisah-kisah terdahulu yang tak lekang oleh
waktu. Asiyah ingin belajar lebih giat lagi dan ingin menjadi lebih baik
karena ia kini tahu bahwa setan dan iblis tidak akan pernah berhenti
menggoda manusia. Ia juga makin memahami bahwa Allah Swt-lah
sebaik-baik pelindung dalam setiap keadaan.

Kanzun, meski di hari selanjutnya sedang dalam kondisi tidak fit, tetap
antusias. Ia mengatakan ia ingin menjadi orang yang lebih sabar dan
tidak mencintai hal-hal yang bersifat sementara yaitu dunia. Kini ia juga
menjadikan Nabi Ayyub As sebagai salah satu idolanya.

Insya Allah journaling ini akan berlangsung kembali dan dilakukan oleh
anak-anak panti yang lainnya. Semoga Allah Swt meridhai langkah kami.
Jannah Discussion

STRATEGI

Aktivitas ini dilakukan sebagai pengenalan mengenai hari akhir. Termasuk


mengenalkan hakikat dunia dan kesenangannya bersifat sementara. Tentunya,
perbincangan tentang surga bisa dibarengi dengan diskusi mengenai kematian
sebagai bagian dari tahapan menuju akhirat.

Orang tua tidak perlu mengenalkan konsep neraka dan hukuman di dalamnya pada
waktu bersamaan jika dirasa anak belum cukup siap untuk menerima informasi
tersebut, terlebih jika usianya di bawah 5 tahun (namun kesiapan anak berbeda-
beda, orang tua yang lebih tahu). Utamakan membangun keyakinan yang kuat dalam
diri anak mengenai kasih sayang Allah Swt dahulu termasuk melalui perbincangan
mengenai surga, sebelum mengenalkan anak tentang konsep hukuman.

Ajarkan kepada anak bahwa setiap perbuatan baik yang mereka lalukan meski kecil
akan di catat, dan balasannya tidak selalu mereka dapatkan di dunia. Tujuannya,
agar anak memahami konsep delay gratification, bahwa perhitungan dan balasan
yang adil dari setiap perbuatan akan mereka dapatkan nanti di akhirat.

CONTOH
Orang tua bisa membahas hal-hal yang menyenangkan di surga nanti, misalnya
mereka bisa memiliki rumah yang indah di surga (lihat QS. At-tahrim: 11) Contoh
aktivitas membangun rumah di surga: http://blog.noorkids.com/activity-build-home-
in-jannah.

Contoh lain:
Jika cintanya telah tumbuh kepada Allah, beri kabar gembira bahwa ia dapat melihat
Allah Swt di surga (lihat QS. Al-Qiyamah: 22-23). Lalu lengkapi informasinya dengan
hadits Nabi Muhammad Saw:
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian (pada hari kiamat), sebagaimana
kalian melihat bulan ini (purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-
Nya” (HR. Bukhari no. 554, 573, 4851, 7434 dan Muslim no. 633).

Lalu ajak anak memikirkan hal-hal yang mereka inginkan di surga. Beri tahu anak
bahwa di surga, apapun yang mereka inginkan dapat langsung terwujud.
Contoh Bunda Dita Eka Cahyani dan Muhammad (6
tahun, 8 bulan).
karya

Memahami konsep surga dan neraka

Alhamdulillah kali ini pertama kali buat Muhammad dan saya untuk
membuat sebuah jurnal tadabbur A-Qur'anul Kariim. 

Topik yang kami pilih mengenai Jannah Discussion. So simple, saya


mencoba memilih bahasan tentang konsep dasar Surga dan Neraka.
Mengingat Muhammad masih berusia 6 tahun 8 bulan, saya lebih
menggali apa pengertian surga dari Muhammad. Ayat yang kami ambil
dari Surah Al-Baqarah ayat 25 Juz 1. Selain itu kami juga mengaitkannya
dengan surah Ar-Rahman ayat 25 pula. Kedua ayat itu memiliki
persamaan: membahas mengenai surga dan apa yang ada di dalamnya.

Persiapan

Sebagai persiapan, saya menyediakan beberapa lembar kertas kosong,


lembar contoh jurnal dari guidebook ini, pensil warna, bulpoin, dan
kertas lipat serta lem kertas. Selanjutnya saya awali dengan menulis ayat
25 dari surat Al-Baqarah. Artinya saya biarkan Muhammad menulis
dengan bimbingan Dari saya. Nah dari sanalah kami memulai diskusi
mengenai surga.
Diskusi dan Manfaat

Alhamdulillah ternyata Muhammad di usianya yang masih sekecil itu


telah mengenal surga dan neraka (dengan pengertian sederhana).
Melalui surah yang pertama, Muhammad semakin mantap dan yakin
bahwa kelompok yang masuk ke dalam surga adalah orang-orang yang
berbuat kebaIikan. Bahkan ia menambahkan perbandingan dengan
neraka. Berlawanan dengan surga yang indah dan penuh kebahagiaan,
neraka ia gambarkan dengan api dan penyiksaan. Yang berada di
dalamnya tentu orang-orang yang selalu berbuat buruk. 

Kemudian kami lanjut dengan surat


Ar-Rahman ayat 25, yang terdapat
kata buah-buahan. Muhammad
menulis beberapa buah yang ia
inginkan di surga. Kemudian di
lembar kertas lainnya ia
menggambarkan surga dengan
sungai yang mengalir di bawahnya.
Sama seperti yang digambarkan di
ayat pertama tadi. Ia pun
menggambarkan neraka di kertas
yang lainnya. Kemudian saya
memberikan beberapa potongan
kertas lipat yang di dalamnya
tertulis perbuatan baik dan buruk.
Lalu Muhammad saya minta untuk memilih perbuatan yang baik
ditempel di lembar surga dan perbuatan buruk di kertas neraka.
Alhamdulillah, Muhammad bisa memahami makna ayat pertama dan
kedua mengenai surga dan isinya dengan baik. Untuk pemilihan kata
perbuatan baik dan buruk harus benar-benar saya pilih dengan baik.
Karena ada beberapa kosakata yang belum dia kenali seperti hasud,
dengki, iri, dan lain-lain.
Stories in the Qur’an

STRATEGI

aktivitas ini dilakukan dengan memilih cerita-cerita di dalam Al-Qur’an untuk


direfleksikan bersama anak. Utamakan kisah yang relevan dengan kebutuhan
belajar anak.

Ambil potongan ayat yang memuat kisah mengenai peristiwa atau tokoh tertentu.

Pelajari bersama informasi mengenai peristiwa atau tokoh dengan membaca


tafsir atau referensi lain yang membantu.

Fokus pada satu pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari kisah yang sedang
dibahas.

Gunakan pertanyaan pemantik untuk mendorong anak berefleksi.

CONTOH

Untuk anak yang sedang menginjak usia remaja, orang tua bisa membahas bersama
topik mengenai Ashabul Kahfi dalam surah Al-Kahfi.

Ambil ayat yang ingin dipelajari, misalnya ayat 10-13.

Lalu pelajari penjelasan mengenai kisah/ayat tersebut dari tafsir yang tersedia.

Diskusikan bersama anak pelajaran yang dapat mereka ambil dari kisah Ashabul
Kahfi.

Tanyakan kepada mereka pertanyaan yang membuat ayat tersebut relevan bagi
mereka.

Misalnya,
Apa hal-hal atau kebiasaan negatif di masyarakat yang menurutmu perlu kamu
hindari?
Bagaimana agar kamu bisa mempunyai pendirian teguh seperti Ashabul Kahfi?
Contoh Bunda Sunahni Fitauli dan Hana Ferlita
Az-Zahra (6 tahun, 5 bulan).
karya

Belajar optimisme dari kisah Nabi Yunus As.

Kali ini saya mau berbagi keseruan Qur’an Journaling bersama kakak.
Topik yang kita bahas adalah Stories in the Qur'an,  salah satunya kisah
tentang Nabi Yunus As. yang terdapat di Surah Al-Anbiya: 87.

Pemilihan ayat ini bertujuan untuk menyisipkan nilai-nilai pantang


menyerah dan sikap sabar jika kakak sedang merasa sedih ataupun
menghadapi kesulitan. Misalnya ia sekarang sedang getol-getolnya
belajar membaca, lalu ia akan putus asa jika ada orang yang
meledeknya. 

Persiapan

Tidak ada persiapan khusus saat


membuat jurnal Al-Qur’an, karena
poinnya disini adalah berdisusi
dahulu bersama anak tentang ayat
yang akan ditadabburi sambil
membuka Al-Qur’an dan tafsir yang
ada. Selanjutnya tinggal
mempersiapkan buku catatan, pensil
warna, bulpen, dan Handphone
(karena selain membaca buku
tentang kisah Nabi Yunus As, kakak
lebih mudah memahami lagi setelah
menyaksikan video tentang kisah
Nabi Yunus As).
Diskusi dan Manfaat

Sebagai tahap awal, saya kenalkan


dulu ayatnya, lalu baca bersama
tafsirnya, setelah itu menonton video,
baru kemudian menulis catatan di
lembar jurnal Al-Qur’an. Saat berdiskusi
dengan kakak, saya menanyakan
beberapa hal tentang Nabi Yunus As.
dan Masya Allah dengan polosnya
kakak menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Ini jadi membuat
saya tertohok “anak kecil aja tahu, 
masa saya yang udah gede tidak paham
juga “.

Karena kakak menyukai gambar dan warna,


saya coba membuat puzzle kisah Nabi Yunus
untuk diurutkan oleh Kakak. Kakak juga saya
minta mewarnai gambar ikan paus yang
dikisahkan menelan Nabi Yunus As. Hal ini
untuk menguatkan ingatan kakak tentang
ayat ini dan pesan yang disampaikan.
Alhamdulillah kegiatan Qur’an Journaling ini
sangat menyenangkan baik bagi kakak
maupun saya sendiri, malah tiap bangun
tidur kakak langsung bilang "Ma ayo bikin
Jurnal Qur’an lagi"

Tantangan dalam QJ bareng anak adalah harus sabar dalam menjaga


mood anak. Kegiatannya juga tidak harus selesai dalam sehari. Kita bisa
mencicilnya, misal untuk diskusinya bisa sampai 2-3 hari, lalu hari
berikutnya menuliskan hal-hal yang sudah dipahami oleh anak.
Template Aktivitas Qur’an Journaling Anak

1. Concepts in the Qur’an: “Pohon Orang


Beriman” Hlm 40

What
2. Objects in theis the book about?
Qur’an: “Bulan dalam
Al-Qur’an” Hlm 42

3. Learning about Akhlaq: “Mengelola


Harta” Hlm 46

Where does the story take place?


4. Duas in the Qur’an: “Doa untuk Kedua
Orang Tua” Hlm 49

5. Jannah Discussion: “Buah-buahan di


Surga” Hlm 50

6. Stories in the Qur’an: “Kisah Nabi


Yunus AS” Hlm 51
“Pohon orang beriman”
O r a n g b e r i m a n b a g a i k a n p o h o n k u r m a

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan

kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya

(menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim

dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu

untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS. Ibrahim: 24-25)

Cabang menjulang ke
langit: efek dari
kuatnya iman terlihat
dari perbuatan dan
Berbuah setiap tahun:
ucapan yang baik.
orang beriman setiap
waktu mengerjakan
kebaikan dan
bermanfaat bagi orang
lain.

Akarnya kokoh: Imannya


kuat, niatnya benar
karena Allah dan
pendiriannya teguh
Apa saja kelebihan pohon kurma?

(Aku mau jadi seperti pohon kurma!)


Gambar pohon kurma versimu di kolom ini!
‫‪Bulan dalam Al-Quran‬‬

‫‪Bulan sabit‬‬
‫ﻲ َﻣ َﻮاﻗ ُ‬
‫ِﻴﺖ‬ ‫ﻚ ﻋَ ِ ْ ﱠ ُ‬
‫ﻦ اﻷَﻫِ ﻠﺔِ ۖ ﻗﻞْ ﻫِ َ‬ ‫ﺴﺄَﻟُﻮﻧ َ َ‬ ‫ﻳَ ْ‬
‫ﺲ ْاﻟ ِﺒﺮﱡ ﺑِﺄ َ ْن ﺗَﺄْﺗُﻮا ْاﻟ ُﺒ ُﻴ َ‬
‫ﻮت‬ ‫ﺞ ۗ َوﻟ َ ْﻴ َ‬
‫ﱠﺎس َو ْاﻟﺤَ ﱢ‬ ‫ﻟِﻠﻨ ِ‬
‫ﻰ ۗ َوأْﺗُﻮا‬ ‫ﻦ ُﻇ ُﻬﻮرِﻫَﺎ َو ٰﻟ َﻜ ﱠ‬
‫ِﻦ ْاﻟ ِﺒﺮﱠ َﻣ ِ‬
‫ﻦ اﺗﱠ َﻘ ٰ‬ ‫ﻣِ ْ‬
‫ﻦ أَﺑْ َﻮاﺑ ِ َﻬﺎ ۚ َواﺗﱠ ُﻘﻮا ﷲﱠَ ﻟ َ َﻌﻠﱠﻜُ ْﻢ‬ ‫ﻮت ﻣِ ْ‬ ‫ْاﻟ ُﺒ ُﻴ َ‬

‫ﻫﻼل‬
‫ﺗُ ْﻔ ِﻠﺤُ َ‬
‫ﻮن‬

‫)‪(Al-Baqarah: 189‬‬

‫‪Terjemahan‬‬
Manfaat bulan sabit bagi manusia...

Yang aku sukai pada bulan sabit...


‫‪Bulan merupakan satelit bumi yang tidak pernah‬‬
‫‪berubah bentuk.‬‬

‫َو ْاﻟ َﻘ َﻤﺮَ َﻗ ﱠﺪ ْرﻧَﺎ ُه‬


‫‪Terjemahan‬‬

‫ﻰ َﻋﺎ َد‬ ‫ﺣ ﱠﺘ ٰ‬‫َﻣ َﻨﺎزِلَ َ‬


‫ﻮن ْاﻟ َﻘﺪِﻳﻢِ‬ ‫ﺎﻟ ُﻌ ْﺮﺟُ ِ‬ ‫َﻛ ْ‬
‫)‪(Yaasin: 39‬‬

‫)‪ (Bulan‬اﻟﻘﻤﺮ‬

‫‪Terjemahan‬‬
‫ﺧﻠَ َﻖ اﻟﻠﱠ ْﻴﻞَ‬‫ﻫ َﻮ اﻟﱠﺬِي َ‬ ‫ُ‬
‫ﺲ َو ْاﻟ َﻘ َﻤ َﺮ ۖ‬ ‫اﻟﺸ ْﻤ َ‬‫َواﻟ ﱠﻨ َﻬﺎ َر َو ﱠ‬
‫ﺴ َﺒﺤُ َ‬
‫ﻮن‬ ‫ﻚ ﻳَ ْ‬ ‫ﻞ ﻓِﻲ َﻓﻠَ ٍ‬ ‫ُﻛ ﱞ‬
‫)‪(Al-Anbiya: 33‬‬
Keajaiban penciptaan bulan...

‫اﻟﺒﺪر‬
Bulan purnama

Yang aku sukai dari bulan purnama...


NAMA TANGGAL

Mengelola harta

‫ﺣ ﱠﻘ ُﻪ‬ ُ ْ ‫آت َذا‬


Terjemahan
َ ‫ﻰ‬
ٰ َ ‫ﺑ‬‫ﺮ‬ْ ‫ﻘ‬ ‫اﻟ‬ ِ ‫َو َو‬
َ ‫ِﻴﻦ َوا ْﺑ‬
‫ﻦ‬ َ ‫ﺴﻜ‬ْ ِ‫َو ْاﻟﻤ‬
‫ﻴﻞ َو َﻻ ﺗُ َﺒ ﱢ‬
‫ﺬ ْر ﺗَ ْﺒﺬِﻳ ًﺮا‬ ِ ‫اﻟﺴ ِﺒ‬
‫ﱠ‬
(Al-Isra: 26)

Apa pelajaran penting dari ayat ini?


1. Salin kembali ayat ini 5 kali:

2.
3. ‫َو َﻻ ﺗُ َﺒ ﱢ‬
‫ﺬ ْر ﺗَ ْﺒﺬِﻳ ًﺮا‬
4.
5:

Perbuatan mubazir yang


sering aku temukan:
Perhatikan potongan ayat ini:

‫َو َﻻ ﺗُ َﺒ ﱢ‬
‫ﺬ ْر ﺗَ ْﺒﺬِﻳ ًﺮا‬
“Dan janganlah kamu
menghamburkan
harta secara boros”

caraku agar bisa menghindari sikap mubazir:


Jar sedekahku

Tuliskan orang-orang yang ingin


kamu berikan sedekah
Doa untuk kedua orang tua

‫َي‬
‫ﱠ‬ ‫ﺪ‬ ِ ‫ﻟ‬‫ا‬‫ﻮ‬َ ِ ‫ﻟ‬‫و‬َ ‫ِﻲ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺮ‬
ْ ِ‫ﻔ‬‫اﻏ‬ْ ‫َرﺑ ﱠ َﻨﺎ‬
‫ﺎب‬
ُ ‫ﺴ‬َ ِ‫ِﻴﻦ ﻳَ ْﻮ َم ﻳَ ُﻘﻮ ُم ْاﻟﺤ‬َ ‫َوﻟ ِْﻠ ُﻤ ْﺆﻣِ ﻨ‬

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan


kedua ibu bapaku dan sekalian orang-
orang mukmin pada hari terjadinya hisab
(hari kiamat)” (QS. Ibrahim: 41)

Doaku untuk ayah dan ibu:


Buah-buahan di surga

‫ﻴﻬ َﻤﺎ ﻣِ ﻦ ﻛُﻞﱢ‬ ِ َ ٰ ‫ِﻓ‬


‫ﺎن‬
ِ ‫ﺟ‬
َ ‫و‬
ْ َ
‫ز‬ ٍ‫ﻓﻜ َِﻬﺔ‬
Di dalam kedua surga itu
terdapat segala macam buah-
buahan yang berpasangan.
(Ar-Rahman: 52)

Buah yang aku inginkan di surga...


Kisah Nabi Yunus
‘alaihis salam

ْ َ ‫ﻦ أ َ ْن ﻟ‬
ِ‫ﻦ ﻧ َ ْﻘ ِﺪ َر ﻋَ ﻠَ ْﻴﻪ‬ ‫ﺎﺿ ًﺒﺎ َﻓ َﻈ ﱠ‬ ِ ‫َﺐ ُﻣ َﻐ‬َ ‫ﻮن ِإ ْذ َذﻫ‬
ِ ‫َو َذا اﻟ ﱡﻨ‬
‫ﻚ ِإﻧﱢﻲ‬ َ َ ‫ﺳ ْﺒﺤَﺎﻧ‬ ُ ‫ﺖ‬ َ ‫ﺎت أ َ ْن َﻻ ِإ ٰﻟ َ َﻪ ِإ ﱠﻻ أ َ ْﻧ‬
ِ ‫اﻟﻈﻠُ َﻤ‬
‫َى ﻓِﻲ ﱡ‬ ٰ ‫ﻓ َﻨﺎد‬
َ
َ ِ‫اﻟﻈﺎﻟِﻤ‬
‫ﻴﻦ‬ ‫ﻦ ﱠ‬ َ ِ‫ﺖ ﻣ‬ ُ ‫ ُﻛ ْﻨ‬ 

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah,
lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya
aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (Al-Anbiya: 87)

Siapakah nabi Yunus?


Kosakata baru

1.
2.
3.
4.
5.

3 pelajaran dari
kisah Nabi Yunus
’alaihi salam
Doa Nabi Yunus As

ُ ‫ﻚ ِإﻧﱢﻲ ُﻛ ْﻨ‬
َ ِ‫ﺖ ﻣ‬
‫ﻦ‬ َ َ ‫ﺳ ْﺒﺤَﺎﻧ‬ َ
‫ﺖ‬ ْ
‫ﻧ‬ َ ‫َﻻ إ ٰﻟ َ َﻪ إ ﱠﻻ أ‬
ُ ِ ِ
َ ِ‫اﻟﻈﺎﻟِﻤ‬
‫ﻴﻦ‬ ‫ﱠ‬
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”

Apa yang perlu aku lakukan agar tidak mudah putus asa?
Referensi

https://www.everythingmom.com/activities/7-benefits-of-journaling-for-kids

https://smalltoothdog.com/the-benefits-of-journal-writing-for-kids/

https://www.scholastic.com/parents/books-and-reading/raise-a-reader-

blog/how-journaling-benefits-your-child.html

https://quranacademy.io/blog/getting-your-children-interested-in-quran-

through-stories/

https://quranacademy.io/blog/getting-your-children-interested-in-quran-

through-stories/
2020 @Creactivitybygwan
All rights reserved

Ini adalah free e-book, tidak untuk


diperjualbelikan baik dalam bentuk
digital atau printed copy.

Anda mungkin juga menyukai