Zahra Zahira
Distributor tunggal:
TransMedia
Jl. Moh. Kahfi 2 No. 13-14, Cipedak–Jagakarsa
Jakarta Selatan 12640
Telp. (021) 7888 1000
Faks: (021) 7888 2000 @_anakkita
Email: pemasaran@transmediapustaka.com
Apabila Anda menemukan kesalahan cetak dan atau kekeliruan informasi pada buku ini, harap menghubungi redaksi Anak Kita.
For my future son and daughter.
And Indonesian children, our next generation
Kata Pengantar
M
enyambut lahirnya sebuah ikhtiar cerdas dari Miss Zahra Zahira, berupa buku
yang dinantikan oleh orang tua dan guru, maka ucapan pertama yang tepat
adalah Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah. Betapa
tidak, karena buku ini akan menjawab banyak hal, antara lain:
• Membantu orang tua dan guru yang mempunyai harapan pada anak untuk mampu
melakukan banyak hal, tetapi tidak tahu atau tidak tepat harus bagaimana
melakukannya.
• Ketidaktepatan dalam “meminta” anak harus bisa, akan terjawab melalui buku ini. Di
dalam buku ini, terpapar dengan sangat runut bagaimana seharusnya orang tua dan
guru mendampingi dan melatih anak untuk bisa melakukan sesuatu seperti orang tua
dan guru harapkan.
• Nilai lebih pada buku ini, adalah hadirnya beragam cara kreatif yang membingkai
prosedur-prosedur penting dalam mendampingi anak untuk dapat cerdas dan mandiri
dengan pendekatan yang islami.
• Metode-metode kreatif di dalam buku ini, akan membekali orang tua dan guru dalam
menanamkan akidah Islam pada anak sejak usia dini. Sehingga, para orang tua dan
guru akan mempunyai banyak cara untuk menjaga fitrah tauhid dalam diri anak.
Salah satu tantangan penting dalam pengasuhan dan pendidikan anak usia dini, adalah
cara memproses informasi yang diterima anak agar mereka mampu menangkap konsep-
konsep yang dipahaminya. Mereka jadi tahu tentang “air”, “udara”, “satu”, “dua”, “hijau”,
“putih”, dan lainnya. Mereka juga sangat membutuhkan sejumlah keterampilan yang
dapat mendukung proses tersebut berjalan dengan efektif, sehingga banyak kesempatan
yang dapat mereka lakukan untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas, terampil, dan
mandiri. Dapat menuang, mengancing, mandi, menutup pintu, menggeser kursi, dan
Namun, itu saja ternyata belum cukup. Kita butuh memproses dan menyiapkan lingkungan
yang dapat menumbuhkan jiwa keimanannya sejak dini. Pola memproses informasi yang
mereka konstruk, perlu dibingkai dengan akidah yang kokoh, sehingga jiwanya pun
tumbuh untuk mengenal dan mencintai Tuhannya. Kecintaan atas Penciptanya menjadi
dasar bagi anak untuk memiliki cara berpikir dan berperilaku sesuai dengan tuntunan
Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang dicintainya.
Selamat ya, Zahra! Upaya menggabungkan runutan kerja pada Metode Montessori dalam
bingkai penanaman akidah, ibadah, dan akhlak Islam untuk mengisi masa emas anak-
anak kita, merupakan refleksi dari tanggung jawab luar biasa Penulis bagi pendidikan
anak bangsa, bangsa Indonesia yang kita cintai.
Selamat juga untuk para orang tua dan guru. Karya berkualitas ini akan menjadi modal
bagi kita mendampingi anak-anak tumbuh menjadi insan bertaqwa yang cerdas dan
mandiri. Kita mulai ikhtiar tersebut dengan membaca dan menerapkan panduan kreatif
ini dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang. Bismillah.
A
nak usia prasekolah atau anak usia 0-6
tahun sering dikenal pula dengan anak
membutuhkan perlindungan
usia dini. Usia ini merupakan usia emas
dan rasa aman di (golden age), yaitu 6 tahun pertama yang
lingkungan sekitar. Perlu akan menentukan perkembangan anak di masa
berikutnya. Di buku ini akan membahas lebih
ada ikatan yang kuat pada
lengkap mengenai perkembangan anak usia 0-3
anak-anak usia 0-3 tahun tahun.
dengan caregiver yang ada
Karakteristik anak usia 0-3 tahun adalah
di sekitarnya. unconscious mind, artinya anak akan menyerap
informasi lingkungan sekitarnya secara tidak
sadar melalui seluruh pancaindranya. Di usia
ini anak belajar untuk duduk, berdiri, berjalan,
menggunakan tangan mereka, dan berbicara. Di
usia ini anak mengembangkan kemampuannya
dengan mencontoh dan meniru apa yang mereka
lihat. Fase ini merupakan fondasi sangat penting
untuk usia 3 tahun berikutnya.
Hal-hal yang perlu dilakukan caregiver, baik orang tua, guru maupun keluarga dekat
di rumah terhadap anak usia 0-3 tahun, antara lain:
Hal-hal di atas merupakan fokus utama yang dapat dilakukan oleh orang tua yang
memiliki anak usia 0-3 tahun. Hal ini bertujuan untuk memberikan pendidikan
yang baik dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
C
ontoh teladan yang paling baik dalam
menghadapi anak-anak dapat kita ambil
dari sosok Rasulullah SAW. Sesungguhnya,
perkataan dan perbuatan Rasulullah meru
pakan contoh terbaik manusia di dunia. Ketika
menghadapi dan berinteraksi dengan anak-anak,
Rasulullah adalah panutan yang utama. Terkadang
kita tidak sabar menghadapi tingkah pola anak-
anak, padahal Rasulullah te lah mencontohkan
teladan sabar dan tidak mudah marah terhadap
anak kecil.
Syaddad ra pun kembali sujud bersama makmum lainnya. Ketika selesai salat,
orang-orang sibuk bertanya, “Wahai Rasulullah, baginda sujud sangat lama sekali
tadi, sehingga kami mengira telah terjadi apa-apa atau baginda sedang menerima
wahyu. Rasulullah menjawab, “Tidak, tidak, tidak terjadi apa-apa, tadi cucuku
mengendaraiku, dan aku tidak mau memburu-burunya sampai dia menyelesaikan
mainnya dengan sendirinya.” (HR. Nasa’i dan Hakim)
S
ebelum mengetahui aktivitas apa yang
sesuai untuk anak, ada baiknya orang
tua dan guru memahami tanggung
jawab dan fitrah masing-masing anak.
Fitrah adalah potensi bawaan sejak lahir, yang
merupakan modal yang Allah SWT berikan pada
setiap anak. Memahami fitrah artinya memahami
bahwa anak memiliki potensi yang berbeda satu
sama lain. Potensi tersebut perlu dipupuk dan
dibina, memerlukan proses yang panjang dan
tidak sebentar.
Metode Montessori dikenal juga sebagai metode yang mengakomodasi gaya belajar
anak yang berbeda-beda. Artinya, anak diberikan kesempatan untuk berkembang
sesuai fitrahnya. Setiap mengaplikasikan pembelajaran Montessori sebaiknya men-
dekatkan anak-anak kepada Allah SWT, karena setiap anak yang lahir memiliki fitrah
iman di dalam hati mereka.
1
~ DR. Abdullah Nashih Ulwan
Fitrah Iman
Seorang anak dilahirkan ke dunia dalam keadaan suci. Saat ia berada di
dalam kandungan, ia sudah ditanyai, “Siapa Rabb-Mu?” dan kemudian ia akan
menjawab, “Allah”. Sejak ditiupkan roh, anak sudah mengetahui siapa yang
menciptakannya dan siapa Tuhannya. Fitrah keimanan sudah ada di dalam
hati mereka sejak usia yang sangat dini. Karena itu, sudah seharusnya nilai-
nilai ketuhanan dapat ditanamkan sejak ia dilahirkan.
2
kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan Allah.
Fitrah Fisik
Adakah anak-anak yang tidak suka berlarian? Atau adakah anak-anak yang
tidak suka dengan hewan dan tumbuhan? Jawabannya, tentu saja tidak. Anak-
anak secara umum sangat menyukai gerak, eksplorasi, dan interaksi.
Secara fisik, anak-anak berusaha mencari tahu apa yang terjadi di dalam
lingkungannya. Sediakan lingkungan belajar yang memberi ruangan untuk
ia bergerak. Ajaklah anak untuk mengekplorasi lingkungan yang ada di
sekitarnya. Pada dasarnya ia menyukai eksplorasi dengan pancaindranya.
3
Anak-anak yang sehat adalah anak yang aktif dan suka bermain.
Fitrah Akhlak/Moral
Pengajaran paling penting dalam mendidik anak usia dini adalah keteladanan
dengan memberikan contoh perilaku yang baik. Keteladanan dimulai
dari keluarga terdekat anak, yaitu kedua orang tuanya. Seringkali terjadi
perbedaan pemikiran bahwa sekolahlah yang harus membentuk perilaku anak
yang pertama kali.
Ketika mereka berada dalam periode emas usianya, kita dapat menyiapkan anak-
anak untuk bersiap meniru yang baik. Contohnya, Islam mewajibkan anak salat
pada usia 7 tahun, sebelum usianya mencapai 7 tahun kita dapat mengajak anak
untuk meniru gerakan-gerakan salat.
Melalui konsep peniruan secara Islam, anak-anak akan memahami bahwa meniru
4
akhlak yang baik akan memberikan kebahagiaan, kekuatan, kegagahan, dan
ketaatan kepada Allah.
Fitrah Akal
Salah satu prinsip agama Islam adalah memulai pengajaran sejak masa anak-
anak. Pada masa ini anak-anak memiliki pikiran yang jernih, daya ingat yang
kuat, dan semangat yang tinggi. Rasulullah bersabda:
Oleh karena itu, hendaknya kita mulai memberikan hal-hal yang baik sejak dini,
seperti mengajarkan kecintaan terhadap buku dan cerita Islam yang mengisahkan
kisah pahlawan, orang bijak, dan orang saleh. Perlu kita sesuaikan pengajaran
terhadap anak usia dini dengan tahap perkembangannya.
Fitrah belajar anak usia dini dalam buku Tarbiyatul Aulad adalah mengenalkan
konsep dari konkret ke abstrak dan dari hal yang mudah kemudian hal yang sulit.
Tentu saja Montessori bukanlah merupakan misi dari agama tertentu. Pendidikan
Montessori merupakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap
perkembangan anak, yang justru membantu anak untuk memudahkan belajar dan
memahami konsep membaca, berhitung, dan menulis secara lebih mudah.
Lingkungan Montessori sangat mendukung fitrah anak dari berbagai aspek. Fitrah
fisik anak yang sedang menyukai banyak bergerak, membuat dirinya dapat memilih
dan mengambil mainannya sendiri. Anak-anak tidak harus duduk terus- menerus di
kursi atau mengerjakan aktivitas di atas meja.
Tentu tidak ada salahnya jika kita mengingatkan anak untuk mandiri membuang
sampah di tempat yang telah disediakan. Tidak salah juga jika kita berusaha terus
untuk meminta anak mengembalikan material yang telah digunakan ke tempat
penyimpanan. Manusia tempatnya khilaf dan lupa, kita sebagai orang dewasa
seringkali lupa melakukan yang sesuai dan butuh diingatkan, apalagi anak-anak
yang masih berusaha memahami dunia.
Kita orang dewasa juga memiliki waktu bekerja dan waktu istirahat. Begitu pula anak-
anak, di kelas Montessori ia sedang bekerja dengan material yang berpihak pada
anak sesuai tahap perkembangan. Di waktu lain, anak boleh bermain dan berlari di
luar kelas. Kita sedang mengajarkan kepada anak tentang batasan mengenai mana
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Montessori
yang harus dilakukan pada tahap ini?
Pada tahap ini anak sedang membangun
individualitas mereka pada saat dewasa
nanti, membangun diri mereka sendiri pada
masa ini. Perlu diketahui, 85% struktur
Di dalam menerapkan filosofi otak berkembang pada usia 5 tahun. Usia
Montessori yaitu “follow the ini merupakan masa yang tepat untuk
child”, kita perlu melakukan membangun fondasi inti di sepanjang
hidupnya.
observasi dan mengetahui
sesuatu yang menjadi
ketertarikan dan kesukaan “The child has a different relation to
anak. Berikan anak-anak his environment from ours… the child
kesempatan untuk melakukan absorbs it. The things he sees are not
sesuatu yang ia sukai dan just remembered; they form part of
bukan dari paksaan orang lain. his soul. He incarnates in himself all in
Saat ia berhasil, penghargaan the world about him that his eyes see
yang terbaik adalah rasa and his ears hear.”
percaya diri.
~Maria Montessori,
The Absorbent Mind.
~ Maria Montessori
~ Montessori Education
6. Concrete to Abstract
Tidak ada anak yang sama. Setiap anak
dilahirkan dari orang tua yang berbeda,
Anak-anak dilahirkan ke dunia bukanlah
memiliki minat yang berbeda, kelebihan
hanya sebagai kertas kosong. Ia
dan kekurangan yang berbeda, dan
membawa gen pengetahuannya masing-
tumbuh kembang yang berbeda. Kita
masing yang kelak digunakan untuk
sudah menyadari perbedaan ini adalah
memproses informasi. Anak-anak belum
sesuatu yang tidak dapat dihindari dan
bisa sepenuhnya memahami apa yang
berjalan sunatullah.
terjadi pada lingkungan sekitarnya.
Tugas kita sebagai orang dewasa
Montessori menyediakan pendidikan
membantunya untuk memahami dunia
yang dapat mengakomodasi anak-anak
dengan baik.
yang berbeda dengan berbagai aktivitas
yang dapat dipilih sesuai dengan
Di usia 0-6 tahun anak masih dalam
minat anak. Di dalam pendidikan
tahap berpikir konkret, segala sesuatu
usia dini, metode yang berfokus pada
perlu terlihat dan dirasakan dengan
perbedaan individu seharusnya sering
pancaindranya. Banyak dari kita lupa
diaplikasikan. Anak-anak yang masih
dan lebih sering mengenalkan sesuatu
sarat dengan egosentris dan keakuan
yang sifatnya abstrak. Orang dewasa
dapat diberikan ruang atau wadah,
cenderung tidak memperhatikan panca
untuk merealisasikan keinginan mereka
indra dalam memproses informasi. Hal
yang berbeda.
ini berakibat ketika anak sudah berada
Seperti dalam praktik Montessori pada “The hands are the instruments of
pengajaran bahasa dan matematika man’s intelligence.”
yang bersifat konkret. Ini bertujuan
untuk menguatkan konsep anak agar ~ Maria Montessori
dapat memahami tingkat abstraksi dan
kompleksitas yang lebih tinggi. Hal mendasar yang membedakan
Montessori dengan pendekatan pen
“A logical, developmentally didikan tradisional lain adalah anak
appropriate progression that allows didorong untuk belajar melalui seluruh
indranya. Ia belajar menyentuh dan
the child to come to an abstract
merasakannya sendiri.
understanding of a concept by first
encountering it in a concrete form, Lingkungan Montessori mendorong
anak untuk bergerak di sekitar kelas dan
such as learning the mathematical
terlibat dengan beragam aktivitas yang
concept of the decimal system ada. Anak-anak memilih aktivitas yang
by working with Golden Beads ingin mereka kerjakan, membawanya
ke meja atau alas kerja, mengeksplorasi
grouped into units, 10s, 100s, and
material, dan mencoba melakukan
1,000s.” penambahan aktivitas sesuai dengan
kreativitas mereka.
~ American Montessori Society
Saat anak-anak diberikan kesempatan
bekerja dengan tangan mereka, anak-
anak akan mendapatkan pemahaman
yang konkret. Hal ini akan membuat
koneksi syaraf di otaknya akan penga
laman nyata terekam oleh pikiran
mereka.
~Maria Montessori
~Maria Montessori
~ Marlene Barron
Tahap
Perkembangan
Anak 0-3 Tahun
Ada beberapa tahap 1. Tahap Perkembangan Spiritual
perkembangan pada
anak usia 0-3 tahun Anak yang baru terlahir ke dunia adalah rezeki
yang harus diperhatikan dan amanah setiap orang tua. Kelahiran anak
orang tua, yaitu spiritual, dapat menciptakan kebahagiaan di dalam relung
hati kedua orang tuanya. Orang tua sering
fisik, kognitif, sosial, dan memiliki angan perlunya mengenalkan fondasi
emosional. agama Islam dan nilai kecintaan kepada Allah
sejak usia dini. Hal ini tentu sangat baik, tetapi
diperlukan pemahaman agar mengajarkannya
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Bayi yang baru lahir sungguh menggemaskan dipandang mata. Berawal dari hanya
bisa menangis untuk mengekpresikan keinginannya dan menarik perhatian orang
dewasa di sekitarnya, lalu bayi belajar menggerakkan tubuhnya dan mendengar
berbagai macam bahasa di sekitarnya.
Secara fisik anak bertumbuh tinggi dan bertambah berat badannya. Ia pun mulai
menirukan gerakan orang dewasa di sekitarnya, seperti duduk, merangkak, dan
berjalan. Dimulai dengan berjalan dan berpegangan, berjalan sendiri beberapa
langkah hingga mulai berjalan dengan percaya diri dan melakukan aktivitas lain,
seperti melompat dan menendang.
Kognitif anak di usia 0-3 tahun berkembang begitu pesat. Saat sudah mulai bisa
merangkak, keingintahuan mereka sungguh amat besar. Mereka mulai penasaran
dengan benda-benda yang ada dan menggunakan pancaindra mereka untuk
eksplorasi lingkungan sekitarnya.
Di usia 0-3 tahun, anak identik dengan keakuannya dan ia mulai memiliki ego diri
yang sangat kuat. Namun, seiringnya perkembangan ketika sudah mulai dapat
mengucapkan beberapa kata dan merangkai kalimat, anak akan senang mencari
perhatian dari orang dewasa di sekitarnya. Ia juga mulai membangun hubungan
dengan teman seusianya.
• Bermain bersama teman tetapi sibuk • Bermain bersama teman dengan mainan
dengan mainannya sendiri yang sama
Selain itu, anak batita ini juga sudah mulai mengenal perasaan emosional orang
lain. Ia dapat mengidentifikasi perasaan marah, menangis, atau senang dari orang
di sekitarnya.
• Menangis apabila tidak mendapatkan hal • Merespons dengan menangis atau menolak
yang diinginkan terhadap orang yang belum dikenal
1
mengajak anak berkegiatan Montessori.
Apa sajakah itu?
Hampir semua kegiatan Montessori
dilakukan di atas alas kerja. Apa itu
alas kerja? Alas kerja merupakan
area kerja atau bermain anak
saat berkegiatan Montessori.
Penggunaan alas kerja bertujuan
untuk merepresentasikan area
belajar dan bermain anak. Area
ini adalah area pribadi anak, Di dalam Pendidikan Montessori, alas kerja
sehingga anak merasa dihargai digunakan sebagai area belajar dan bermain anak
5
tahun, atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi perkembangan
anak. Bersikaplah fleksibel dan tidak kaku saat bersama mereka.
6
Selalu berpikir positif terhadap anak-anak. Saat anak menolak
kegiatan, bukan berarti ia tidak menyukainya. Pastikan dahulu orang
tua memenuhi kebutuhan mereka, kemudian dapat mencoba kegiatan
tersebut keesokan harinya.
Yuk, kita coba aplikasikan prinsip EPEC ini pada setiap aktivitas Islamic
Montessori yang akan dilakukan bersama anak-anak.
“Ajarkanlah kepada anak-anak kalian pada permulaan bicaranya ucapan Laa Ilaaha Illallaah,
dan ajarkan pula agar di akhir hayatnya mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah.”
(HR. Baihaqi)
Bagaimana melakukannya?
• Gendonglah bayi Anda dan katakan, “Bismillah, hari ini kita akan
Explain mendengarkan kalimat tauhid, kalimat yang meng-esakan Allah,
hanya ada satu Tuhan kita yaitu Allah Subhanahu wa ta’ala.”
• Lalu, pegang tangan bayi, tatap mata bayi, dan katakan, “Bersama-
Presentation sama ya dengarkan ibu atau ayah. Laa Illaha Illah Muhammadar
Rasulullah.”
Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan kegiatan mendengarkan kalimat thayyibah. Tiga
kalimat thayyibah pertama yang dapat diperkenalkan kepada anak adalah Allahuakbar,
Subhanallah, dan Alhamdulillah. Kegiatan ini terlihat sederhana, tetapi memiliki makna
yang sangat dalam untuk meningkatkan iman di hati anak-anak sejak dini.
Banyak orang berpikir bahwa bayi usia 0-1 bulan sudah dapat melihat sekitarnya. Padahal
penglihatan bayi di usia ini masih belum sempurna dan cenderung buram, sehingga bayi baru
dapat melihat dua warna saja, yaitu hitam dan putih. Untuk merangsang indra penglihatan bayi
di usia ini, perlu disiapkan mainan gantung yang dapat disimpan di atas alas tidur bayi. Adalah
gantungan munari mobile berukuran 30 cm yang berwarna hitam dan putih. Mainan gantung
ini dapat menstimulasi fokus bayi sejak usia 0 hingga 2 bulan dan mengembangkan visual
penglihatan terhadap sekelilingnya. Gantungan munari mobile dapat dibuat sendiri. Ukuran
dan contoh bentuk dapat dilihat pada halaman 133 buku ini, jika ingin membuatnya di rumah.
Bagaimana melakukannya?
• Pasangkan kaca
Explain di sebelah kanan
alas tidur bayi.
• Letakkan bayi di
Presentation
alas tidurnya.
• Gantungkan
munari mobile
Explore
30 cm di atas
mata bayi.
• Biarkan bayi
berkonsentrasi
Conclusion melihat
gantungan di
atasnya.
Aktivitas 0 - 12 Bulan 47
3. Aktivitas Kognitif: Octahedron Mobile
Apa saja material yang dibutuhkan?
Kaca, alas tidur bayi, dan gantungan
octahedron mobile.
Bagaimana melakukannya?
Untuk melakukan aktivitas kog
nitif dengan octahedron mobile
prinsipnya sama dengan aktivitas
kognitif munari mobile. Gantungkan
octahedron mobile dengan jarak
30 cm di atas mata bayi. Kemudian
orang tua dapat memasangkan kaca
pada sebelah kanan alas tidur bayi.
Biarkan bayi bereksplorasi dengan
gantungan di atasnya.
Bagaimana melakukannya?
Pada prinsipnya, aktivitas kognitif
Gobbi Mobile sama dengan kedua
aktivitas sebelumnya. Aktivitas ini sa
ngat mudah dilakukan di rumah dan
orang tua dapat terus mengamati
respon anak saat bereksplorasi de
ngan material bermain tersebut.
Aktivitas 0 - 12 Bulan 49
5. Aktivitas Kognitif: Dancer Mobile
Apa saja material yang dibutuhkan?
Kaca, alas tidur bayi, gantungan dancer mobile.
Seri terakhir dari rangkaian kegiatan stimulasi kognitif dan visual ini adalah dancer mobile.
Aktivitas ini diperuntukkan bagi bayi berusia 5-6 bulan. Gantungan dancer mobile menyerupai
orang yang sedang menari. Gantungan dancer mobile sangat mudah dibuat sendiri. Contoh
gantungan dancer mobile dapat dilihat pada gambar berikut atau dapat dicari di berbagai
referensi Montessori di internet.
Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 0 - 12 Bulan 51
7. Aktivitas Kognitif: Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 0 - 12 Bulan 53
9. Aktivitas Kognitif: Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 0 - 12 Bulan 55
11. Aktivitas Motorik:
tuknya. Kemudian, bentuk geometri dapat diambil dari
pintu sisi depan imburance box. Aktivitas ini mengem-
Aktivitas 0 - 12 Bulan 57
13. Aktivitas Motorik: Lewat aktivitas ini, pancaindra anak dapat
distimulasi dengan baik. Selain itu, secara
Sapu Tangan tidak langsung mereka dapat mengembangkan
Aktivitas 0 - 12 Bulan 59
15. Aktivitas Bahasa: Bagaimana melakukannya?
Mendengarkan
dengan anak.
• Orang tua dapat
Berada di usia 12-24 bulan, pikiran anak-anak • Orang tua dapat menatap
sangat mudah menyerap segala hal yang mata anak, “Bersama-
terjadi di lingkungan sekitarnya, termasuk sama ya dengarkan ayah
bahasa. Mendengarkan lantunan surat-surat atau ibu.”
Presentation
pendek merupakan hal yang baik bagi anak- • Lalu, bacakanlah QS. An-
Nas dengan perlahan dan
anak di usia ini. Surat pendek yang dapat
tetap menatap mata anak
dikenalkan pada anak di usia 12-24 bulan
Anda.
seperti surat Al-Fatihah, Al-Ashr, Al-Ikhlas,
An-Nas, dan Al-Kautsar. • “Kita coba ulangi
bersama-sama lagi ya.
• Lalu, ulangi lagi lantunan
Explore QS. An-Nas sambil
menatap mata anak
Anda dengan rasa kasih
sayang.
2. Aktivitas Islamic
depan anak dan jelaskan setiap
gambar, misalnya diawali dengan
Aktivitas 12 - 24 bulan 63
3. Aktivitas Islamic Bagaimana melakukannya?
4. Aktivitas Kognitif:
atasnya.
• Buka perlahan selimut, lalu
Presentation
Menemukan Benda
dengan cepat tutup kembali
selimutnya.
Aktivitas 12 - 24 bulan 65
5. Aktivitas Kognitif: Bagaimana melakukannya?
6. Aktivitas Kognitif:
Presentation alas kerja
• Ambil satu biskuit dan letakkan
Aktivitas 12 - 24 bulan 67
7. Aktivitas Motorik: Bagaimana melakukannya?
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan berisi
sedotan kaku dan bentuk
geometri berlubang di
8. Aktivitas Motorik:
Presentation tengah alas kerja.
• Pegang sedotan kaku
Aktivitas 12 - 24 bulan 69
9. Aktivitas Motorik: Bagaimana melakukannya?
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan berisi
Presentation gambar ekspresi wajah di
10. Aktivitas Bahasa: tengah alas kerja.
• Keluarkan satu gambar
Mengikuti Ekspresi dari nampan.
Aktivitas 12 - 24 bulan 71
11. Aktivitas Bahasa: Bagaimana melakukannya?
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
12. Aktivitas Bahasa: Presentation
• Letakkan nampan berisi
gambar bagian tubuh di
Mengidentifikasi Nama tengah alas kerja.
• Keluarkan gambar dari
Bagian Tubuh nampan.
Aktivitas 12 - 24 bulan 73
13. Aktivitas Bahasa: Bagaimana melakukannya?
Hewan
alas kerjanya, bantu anak
untuk membuka gulungan alas
Explain kerja.
• Katakan pada anak,
Apa saja material yang dibutuhkan? “Bismillah, hari ini kita akan
mengidentifikasi nama hewan.”
Alas kerja, nampan, dan booklet kumpulan
gambar hewan.
• Duduklah di samping tangan
dominan anak.
Anak usia 12-24 bulan, sangat tertarik dengan • Letakkan nampan berisi
hewan-hewan. Pengenalan bahasa dapat dilakukan Presentation booklet gambar hewan di
dengan menyediakan booklet kumpulan berbagai tengah alas kerja.
gambar hewan. Booklet ini dapat dibuat sendiri • Keluarkan booklet dari
nampan.
di rumah. Carilah gambar-gambar hewan yang
sangat dikenal anak dari buku cerita, majalah,
• Katakan pada anak dan tunjuk
atau internet. Kemudian cetak, laminating, dan
gambar di halaman pertama
gabungkan gambar-gambar tersebut menjadi sambil bercerita. Misalnya:
booklet untuk diperkenalkan kepada anak. “Ini adalah Ayam. Ayam adalah
hewan ciptaan Allah yang
bermanfaat bagi manusia. Bisa
kita makan dagingnya, juga
telurnya. Ayam sering kita
Explore
lihat di dekat rumah kita. Bisa
ucapkan kata Ayam? Ayam.”
• Tunggu anak berusaha
mengidentifikasi nama hewan,
apabila ia diam jangan paksa
untuk mengucapkannya.
Lanjutkan dengan identifikasi
nama hewan lain.
Aktivitas 12 - 24 bulan 75
15. Aktivitas Bahasa: Bagaimana melakukannya?
1. Aktivitas Islamic
Presentation akuarium secara perlahan.
• Pastikan anak melihat kegiatan
Studies: Menyayangi
dengan jelas.
Ciptaan Allah
• Apabila telah selesai bercerita,
tawarkan anak untuk memberi
Explore makan ikan sendiri.
• Katakan, “Kamu mau mencoba
Apa saja material yang dibutuhkan? memberi makan ikannya?”
Hewan peliharaan dan makanannya. Aktivitas ini • Apabila telah selesai ucapkan,
tidak harus diaplikasikan apabila ada anggota “Alhamdulillah, hari ini kamu
keluarga yang memiliki alergi tertentu terhadap dan ibu sudah bersama-sama
Conclusion
hewan. memberi makan hewan cip-
taan Allah. Besok Insya Allah
kita coba kembali, ya!”
Anak-anak secara alami menyukai hewan. Mereka
sangat tertarik dengan berbagai macam hewan
yang ada di sekitar mereka, seperti kucing, ikan, Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan
dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang
kura-kura atau pun burung. Memelihara hewan
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan
merupakan salah satu cara mengajarkan anak dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain)
menyayangi ciptaan Allah. Carilah hewan yang berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan
paling mudah dan tidak menyulitkan keluarga apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah
memeliharanya di rumah, seperti memelihara ikan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
di akuarium. (QS. An-Nur: 45)
Aktivitas 24 - 36 bulan 79
3. Aktivitas Islamic
kala itu. Selain itu, dengan membacakan
kisah ini dapat pula memperkaya bahasa dan
Aktivitas 24 - 36 bulan 81
dan sangat mencintai Allah. Dengan
menceritakan kisah atau dongeng kepada
anak, secara tidak langsung juga dapat
menambah kosakata baru bagi mereka.
Bagaimana melakukannya?
5. Aktivitas Islamic
Ibrahim di depan anak,
Presentation ceritakan dan jelaskan
Studies: Mendengarkan
kisah Nabi Ibrahim di setiap
halaman buku.”
Aktivitas 24 - 36 bulan 83
Bagaimana melakukannya?
Huruf Hijaiyyah
dengan anak.
• Kakatakan, “Bismillah, hari
ini kita akan menyanyikan
Explain lagu mengenal huruf hija
Apa saja material yang dibutuhkan? iyyah. Lagu ini adalah lagu
yang membantu kita untuk
Lantunan lagu “Arabic Alphabet Song 1” dari suara
mengenali setiap suara
ayah atau ibu. huruf hijaiyyah.”
Anak di usia 24-36 bulan dapat dikenalkan • Tatap mata anak, “Bersa-
huruf hijaiyyah melalui lagu atau kartu hijaiyyah ma-sama ya dengarkan
sederhana. Perlu diingat, kegiatan ini hanya bersifat Presentation ayah atau ibu.”
• Lalu nyanyikan lagu arabic
mengenalkan, hindari target orang tua yang
alphabet song 1
menginginkan anak langsung dapat menghafal
semua hurufnya. Usahakanlah mengenalkan
• Apabila anak masih
kegiatan ini dengan menyenangkan dan sesuai tertarik, ajak kembali
Explore
pada perkembangan umurnya. Lagu Hijaiyyah untuk mengulangi lagu
bisa didapatkan dengan mengakses platform tersebut.
Youtube dengan kata kunci “Arabic Alphabet Song
• “Alhamdulillah, hari ini
1.” Lagu ini sangat menyenangkan bagi anak saat
kamu dan ibu sudah ber-
mendengarkan suara dari setiap huruf hijaiyyah. sama-sama menyanyikan
Conclusion
lagu suara huruf hijaiyyah.
Besok Insya Allah kita
coba kembali, ya!”
Variasi Kegiatan
Setelah beberapa kali mengenalkan
lagu Suara Huruf Hijaiyyah, mulailah
kenalkan simbol huruf hijaiyyah
kepada anak melalui kartu hiijaiyyah.
Kartu ini dapat dibeli di toko buku
atau dapat membuat sendiri di
rumah dari sumber yang ada.
Aktivitas 24 - 36 bulan 85
Bagaimana melakukannya?
Anaknya
alas kerjanya, bantu anak
untuk membuka gulungan
alas kerja.
Explain
Apa saja yang perlu disiapkan? • Katakan pada anak, “Bismillah,
hari ini kita akan belajar
Alas kerja, nampan, puzzle hewan, dan menyusun puzzle hewan dan
anaknya. anaknya.”
Aktivitas 24 - 36 bulan 87
Bagaimana melakukannya?
Kelompok Hewan
hewan kelinci ciptaan
Allah. Ada banyak jenis
Spesifik
kelinci yang berbeda-beda.
Kita baca satu persatu, ya!
Ini adalah kelinci belanda,
Explore bisa ucapkan kelinci
Apa sajakah yang dibutuhkan?
belanda?”
Alas kerja, nampan, dan booklet kelompok • Tunggu anak berusaha
mengidentifikasi nama
hewan spesifik.
dari gambar, apabila
ia diam jangan paksa
Di usia 24-36 bulan, anak sudah mulai untuk mengucapkannya.
memahami konsep hubungan dan sebuah Lanjutkan dengan
kelompok dengan karakteristik yang lebih identifikasi gambar
lainnya.
spesifik. Untuk aktivitas di rumah, carilah
gambar sekelompok hewan spesifik dari • Apabila telah selesai
sumber internet, seperti gambar berbagai ucapkan, “Alhamdulillah,
jenis burung, kucing atau kelinci. Kemudian hari ini kita sudah
Conclusion mengidentifikasi kelompok
cetak dan laminating gambar-gambar
hewan kelinci. Besok Insya
tersebut menjadi sebuah booklet dan mainkan Allah kita coba kembali,
bersama anak. ya!”
Mencocokkan Benda
• Ajak anak untuk mengambil
dan Gambar alas kerjanya, bantu
anak untuk membuka
Explain
gulungan alas kerja. Awali
kegiatan dengan membaca
Apa sajakah yang dibutuhkan?
Basmallah.
Alas kerja, nampan, beberapa benda, dan gambar
yang sama. • Duduklah di samping
tangan dominan anak.
Aktivitas mencocokkan benda dan gambar • Letakkan nampan berisi
merupakan salah satu cara menanamkan fondasi mainan hewan dan gambar
berpikir abstrak pada anak. Aktivitas ini bertujuan di tengah alas kerja.
• Keluarkan satu per satu
untuk mengembangkan logika dan konsentrasi. Presentation
benda di alas kerja, susun
Cobalah mulai dengan mencari benda dan gambar
horizontal dari kiri ke
yang sudah sering dilihat oleh anak. Misalnya,
kanan.
apabila di rumah memiliki mainan hewan, carilah • Kemudian, tumpuk gambar
gambar hewan serupa dari beberapa sumber dan mulai sesuaikan
seperti buku maupun akses internet. dengan mainannya.
Aktivitas 24 - 36 bulan 89
Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 24 - 36 bulan 91
Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 24 - 36 bulan 93
Bagaimana melakukannya?
Aktivitas 24 - 36 bulan 95
Bagaimana melakukannya?
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan yang
berisi kartu angka di
tengah alas kerja dan
keluarka satu per satu
Presentation
kartu angka.
• Susun angka 1, 2, 3
Aktivitas 24 - 36 bulan 97
sendiri. Seiring bertambahnya usia, anak akan
dapat merangkai manik dengan pola yang lebih
rumit.
Bagaimana melakukannya?
Merangkai Pola
• Secara perlahan, masukkan
manik-manik satu per satu
ke dalam tali sepatu sesuai
Apa saja material yang dibutuhkan? dengan pola.
Aktivitas 24 - 36 bulan 99
Bagaimana melakukannya?
Pembolong Kertas
pembolong kertas sehingga
membuat lubang-lubang di
kertas.
Apa saja material yang dibutuhkan?
Alas kerja, nampan, pembolong kertas, dan kertas • Berikan kesempatan anak
Explore untuk berusaha menekan
bekas.
pembolong kertas sendiri.
Penjepit Kayu
tarik satu per satu penjepit-
nya.
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan yang
berisi mangkuk dan
kacang merah kering di
tengah alas kerja.
• Secara perlahan,
Presentation pindahkan kacang merah
kering dengan sendok dari
satu mangkuk ke mangkuk
Memindahkan dengan
Penjepit • Ajak dan bantu anak
mengambil serta membuka
alas kerjanya.
Explain • Katakan pada anak,
“Bismillah, hari ini kita
Apa saja material yang dibutuhkan?
akan belajar memindahkan
Alas kerja, nampan, dua mangkuk, dadu kecil, dengan penjepit.”
dan penjepit.
• Duduk dan letakkan
Aktivitas ini bisa dikenalkan untuk anak usia nampan yang berisi
30-36 bulan. Memindahkan dengan penjepit mangkuk dan dadu kecil di
merupakan aktivitas yang sulit karena anak perlu tengah alas kerja.
• Secara perlahan, pindahkan
memaksimalkan penggunaan otot jari tangannya
Presentation dadu kecil dengan penjepit
agar dapat memindahkan benda kecil dari satu
dari satu mangkuk ke
wadah ke wadah yang lain.
mangkuk lainnya.
• Beri jeda, kemudian
kembalikan lagi dadu kecil
ke mangkuk semula.
Memindahkan Air
• Katakan pada anak, “Sekarang
Apa saja material yang dibutuhkan? kamu boleh mencobanya.”
• Berikan kesempatan anak
Explore
Alas kerja, nampan, baskom, dan spons. untuk berusaha memindahkan
air dengan spons dengan
Selain media kering seperti kacang merah dan mandiri.
pom-pom, media basah seperti air juga dapat
digunakan untuk menstimulasi otot tangan anak- • Apabila telah selesai ucapkan,
anak. Aktivitas meremas air dapat membantu “Alhamdulillah, hari ini kita
anak-anak untuk menguatkan otot jari tangan Conclusion sudah belajar memindahkan
untuk persiapan menulis. Aktivitas ini juga dapat air dengan spons. Kita coba
dikenalkan kepada anak usia 30-36 bulan. kembali esok hari, ya!”
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan dan
tekstur kain pakaian di
tengah alas kerja.
• Keluarkan satu per satu
kain secara acak di alas
Presentation kerja.
• Kemudian, dengan tangan
35. Aktivitas Sensoris: kiri raba satu tekstur kain
pakaian. Tangan kanan
Mencocokkan Tekstur raba dan cari tekstur kain
Tekstur Makanan
mengambil serta membuka
gulungan alas kerja.
Explain • Katakan pada anak,
Apa sajakah yang perlu disiapkan? “Bismillah, hari ini kita
akan merasakan tekstur
Alas kerja, nampan, piring kecil, dan beberapa makanan.”
jenis makanan.
• Duduklah di samping
Indra lain yang dapat distimulasi anak di usia 24- tangan dominan anak.
36 bulan adalah indra pengecapan. Ajak anak • Letakkan nampan kerja
berisi piring kecil dengan
untuk mengenal berbagai tekstur makanan yang
macam makanan berbeda
biasa mereka rasakan. Sediakan piring kecil yang
di alas kerja.
berisi makanan dengan tekstur yang berbeda,
• Ambil dengan tangan
misalnya potato chips dan jeli, lalu mintalah Presentation
kanan, ucapkan Basmallah,
mereka mencobanya. Aktivitas ini juga dapat dan cobalah makanan
menambah kosakata anak, yaitu kata garing dan pertama, “Ini rasanya asin
kata kenyal. dan teksturnya garing.”
• Cobalah makanan lain
yang rasa dan teksturnya
berbeda.
• Berikan kesempatan
anak untuk merasakan
Explore
perbedaan tekstur
makanan.
• Duduklah di samping
tangan dominan anak.
• Letakkan nampan berisi
tiga gelas dengan rasa
berbeda.
• Ambil dengan tangan
kanan, ucapkan Basmallah,
Bunyi
membuka gulungan alas
kerja.
Explain
• Katakan pada anak,
Apa saja material yang dibutuhkan? “Bismillah, hari ini kita akan
meng-enal berbagai bunyi.”
Alas kerja, nampan kerja, tiga pasang tabung
• Duduklah di samping tangan
dengan bunyi yang berbeda.
dominan anak.
• Letakkan nampan berisi tiga
Indra lain yang dapat distimulasi anak di usia 24-
pasang botol dengan bunyi
36 bulan adalah indra pendengaran. Melalui indra yang berbeda di alas kerja.
pendengaran anak dapat mengetahui suara-suara • Simpan secara acak keenam
yang ada di sekitar mereka. Mengawali aktivitas ini botol di alas kerja.
dapat dengan menyiapkan berbagai botol dengan • Ambil satu botol dengan ta
Presentation
suara yang berbeda. Siapkan beberapa botol yang ngan kanan, lalu dengarkan
masing-masing botol diisi dengan beras, kacang di telinga kanan.
merah, kacang hijau, dan lainnya. Biarkan anak • Dengan tangan kiri, cari botol
bereksplorasi mendengarkan suara yang berbeda lain yang memiliki suara yang
sama dengan botol tersebut.
dari setiap botol tersebut.
• Lanjutkan dengan
memasangkan sisa botol
lainnya.
Aroma
“Sekarang kamu boleh
mencobanya.”
Explore
• Berikan kesempatan anak
Apa saja material yang dibutuhkan? untuk menghirup aroma yang
berbeda.
Alas kerja, nampan, dan tiga botol dengan aroma
berbeda. • Apabila telah selesai
ucapkan, “Alhamdulillah,
Panca indra lain yang dapat distimulasi pada anak hari ini kita sudah belajar
Conclusion
mengenal aroma. Besok
usia 24-36 bulan adalah indra penciuman. Seperti
Insya Allah kita coba
aktivitas sebelumnya, siapkan berbagai botol de-
kembali, ya!”
ngan aroma yang berbeda. Bisa juga menyiapkan
barang dengan aroma tertentu seperti aroma kopi,
aroma lada, ataupun aroma wewangian.
• Biarkan anak-
anak mencari dan
Presentation
bereksplorasi di
• Duduk di samping
Kosakata anak usia 24-36 bulan meningkat hingga
tangan dominan anak.
mencapai kurang lebih 1000 kata. Di usia ini, anak • Letakkan nampan
juga mulai menunjukkan ketertarikan terhadap berisi kartu besar di
huruf dan bacaan. Kegiatan ini merupakan alas kerja.
stimulasi tahap awal membaca dengan kartu besar • Ambil satu kartu dan
Presentation letakkan di atas alas
dua suku kata. Kartu ini dapat dibuat sendiri,
kerja. Tunjuk katanya
carilah gambar di beberapa buku maupun internet dan katakan pada
yang merepresentasikan benda dengan dua suku anak, “Bu-ku, bisa
kata. ucapkan bu-ku?”
• Lanjutkan dengan
kartu besar lainnya.
• Apabila telah
selesai ucapkan,
“Alhamdulillah, hari
Conclusion ini kita sudah belajar
kartu besar dua suku
kata. Besok Insya Allah
kita coba kembali, ya!”
Alas kerja, nampan kerja, kartu besar tiga suku • Apabila telah selesai ucapkan,
kata. “Alhamdulillah, hari ini kita
Conclusion sudah belajar kartu besar tiga
Selain mengenalkan dua suku kata, tahap suku kata. Besok Insya Allah
membaca lainnya adalah dengan mengenalkan kita coba kembali, ya!”
tiga suku kata. Kartu ini dapat dibuat sendiri,
carilah gambar di buku maupun internet yang
merepresentasikan benda dengan tiga suku kata.
Contact IIMC
E-mail: islamicmontessoricommunity@gmail.com
Website: www.islamicmontessori.id
Instagram: @islamicmontessori_
Facebook Page: Indonesia Islamic Montessori Community
Facebook Group: Indonesia Islamic Montessori Community
Contact Zahra:
Allied Educator, Jakarta. Dedikasinya
mengantarkan ia bekerja di salah satu child
care di Melbourne, Australia dan di klinik Email: zr.zahra.zahira@gmail.com
CoolKid Psychology, Melbourne, Australia. Instagram: @zahrazahira__
Di bawah supervisi Psikolog, Kim Sheppard, Facebook: Zahra Zahira
Zahra melakukan terapi Applied Behavior
Usia:
Aktivitas Islamic
Tahap Tahap
No Tanggal Montessori Usia Tahap Mahir
Pengenalan Pengulangan
0-3 Tahun
1. Mendengarkan
Kalimat Tauhid dan
Thayyibah
Keterangan Simbol:
: Tahap Pengenalan
: Tahap Pengulangan
: Tahap Mahir
135
Form Observasi Aktivitas
Nama Anak:
Usia:
Aktivitas Islamic
Tahap Tahap
No Tanggal Montessori Usia Tahap Mahir
Pengenalan Pengulangan
0-3 Tahun
Keterangan Simbol:
: Tahap Pengenalan
: Tahap Pengulangan
: Tahap Mahir
136
Form Observasi Aktivitas
Nama Anak:
Usia:
Aktivitas Islamic
Tahap Tahap
No Tanggal Montessori Usia Tahap Mahir
Pengenalan Pengulangan
0-3 Tahun
Keterangan Simbol:
: Tahap Pengenalan
: Tahap Pengulangan
: Tahap Mahir
137
Form Observasi Aktivitas
Nama Anak:
Usia:
Aktivitas Islamic
Tahap Tahap
No Tanggal Montessori Usia Tahap Mahir
Pengenalan Pengulangan
0-3 Tahun
Keterangan Simbol:
: Tahap Pengenalan
: Tahap Pengulangan
: Tahap Mahir
138
Form Observasi Aktivitas
Nama Anak:
Usia:
Aktivitas Islamic
Tahap Tahap
No Tanggal Montessori Usia Tahap Mahir
Pengenalan Pengulangan
0-3 Tahun
Keterangan Simbol:
: Tahap Pengenalan
: Tahap Pengulangan
: Tahap Mahir
139