Anda di halaman 1dari 8

BAGAIMAN SAYA MENGENAL AL-QUR’AN SEJAK KECIL HINGGA

SEKARANG

Disusun oleh:

M. Dava Aulia

2020243010016

2B – D.IV Teknologi Rekayasa Kimia Industri


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun Tugas Pendidikan
Agama Islam ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu“Al-
Qur’an” itu sangat berarti untuk Manusia dari mulai dini. Semuanya perlu dibahas
pada makalah ini kenapa Al-Qur’an itu sangat diperlukan serta layak dijadikan
pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang bagaimana kami
mengenal Al-Qur’an sejak kecil hingga kini. Mudah- mudahan makalah yang kami
buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Guru mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mengenal al-Qur’an sejak dini merupakan langkah yang utama dan pertama
sebelum pembelajaran yang lainnya. Bagi saya menanamkan nilai-nilai al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan universal,
sehingga terdapat waktu khusus dimana pengajaran tentang al-Qur’an ditanamkan,
baik untuk anak-anak, remaja, dewasa, bahkan saat usia lanjut.
Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber utama ajaran Islam, sumber norma,
sumber hukum pertama, dan yang perlu dipahami lebih mendalam oleh umat Islam
sebagai dasar petunjuk di dalam berfikir, berbuat serta beramal bagi manusia
sebagai kholifah di bumi. Memahami fungsi al-Qur’an wajib bagi setiap manusia
yang beriman dan harus berusaha belajar mengenal, memahami, serta membaca
dengan fasih dan benar sesuai dengan aturan membacanya (ilmu tajwidnya).
Mempelajari makna tersurat maupun makna yang tersirat, menghayati serta
mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak awal diturunkannya al-Qur’an, Allah SWT telah memerintahkan
untuk membaca (Iqra’) yang terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1. Meskipun al-
Qur’an menggunakan bahasa Arab, namun al-Qur’an tidak hanya untuk orang-
orang Arab ataupun untuk orang-orang pada zaman Nabi Muhammad SAW al-
Qur’an diturunkan untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana saya mengenal Al-Qur’an sejak di Taman Kanak Kanak?
2. Bagaimana saya mengenal Al-Qur’an sejak di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana saya mengenal AL-Qur’an sejak di SMP?
4. Bagaimana saya mengenal Al-Qur’an sejak SMA?
5. Bagaimana saya mengenal Al-Qur’an saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk lebih mengingat bagaiman dan sedalam apa saya mengenal dan
mempelajari Al-Qur’an dari kecil hingga sekarang
2. Untuk lebih mengintropeksikan diri mengenai secinta apa saya dengan Al-
Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejak Taman Kanak Kanak

Belajar membaca al-Qur’an haruslah menggunakan sebuah metode, sebab


dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin tercapainya tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi. Pembelajaran dengan menggunakan metode-metode
yang berbasis pada meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an yang baik dan
benar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajal huruf.
Sekarang ini lembaga-lembaga pendidikan sangat berkembang mulai dari
lembaga formal (sekolah), informal (keluarga), dan non formal (masyarakat) yang
sudah merambah pada pembentukan lembaga pondok-pondok pesantren dengan
program unggulannya yaitu meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal
al-Qur’an kemudian merambah kembali ke Lembaga atau Madrasah yang
julamhnya pun tidak sedikit.
Metode membaca al-Qur’an yang pertama kali saya lakukan adalah metode
meng-eja, metode ini pertama kali diajarakn oleh ibu saya. Disetiap malam setelah
melaksanakan shalat maghrib saya dan ibu saya selalu mengaji. Ibu saya
mengajarkan saya meng-eja huruf hijaiyah dan dimulai dengan iqra 1 kemudian
semakin hari saya semakin memahami cara mengeja hingga saya menamatkan iqra
1-6. Walau saya mampu menamatkan ke 6 Iqra, ada banyak sekali tantangan saya
dalam mempelajarinya. Contohnya seperti sifat malas. Tak jarang saya selaku anak
dimarahi oleh ibu saya karena malas untuk belajar mengeja. Dan saya juga termasuk
seorang yang susah untuk diajari, namun terlepas dari semua itu ibu saya dengan
penuh kesabaran selalu membimbing saya dengan penuh kelembutan hingga saya
mampu untuk menyelesaikan semua bacaan dan ejaan yang terdapat dalam iqra.
2.2 Sejak Sekolah Dasar

wajib hukumnya bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah dan kitab-
kitabNya untuk mempelajari isi kandungan al-Qur’an yang dimulai dengan
membacanya. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih mendalami dan menghayati isi
kandungan al-Qur’an, sehingga harapan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah SWT dapat tercapai. Setiap manusia itu memiliki hak untuk terus belajar,
tidak perlu adanya pembatas baik itu muda atau tua, kaya atau miskin, pintar atau
bodoh, normal maupun tidak normal, semua berhak mendapatkan pendidikan.
Hal Tersebut saya pelajari pada saat duduk di bangku sekolah dasar, awalya
kami dikenalkan dengan sejarah Al-Qur’an, menurut saya sejarah Al-Qur’an itu
sangat bagus untuk dipelajari terlebih dahulu karna bisa membuat kita semakin
cinta dengan Al-Qur’an. Sejak sd saya sudah diantarkan ketempat pengajian oleh
ibu saya, dan disitulah saya mulai bisa secara perlahan membaca ayat suci Al-
Qur’an. Saya juga diajarkan tentang makhrajul huruf dan tajwid. Dengan
mempelajari hal tersbur dapat membuat saya membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar. Saya juga menghafal surat surat pendek di juz 30 dalam Al-Qur’an.

2.3 Sejak SMP

Di bangku SMP saya mulai mengenal membaca Al-qur’an secara tartil dan
secara berirama. Membaca Al-Qur’an dengan cara tersebut saya dengar dari
seorang guru agama islam saya di SMP dan membuat saya sangat tertarik dengan
hal tersebut.
Saya mempelajari dan mencari tahu tentang membaca Al-Qur’an secara
berirama dan saya tahu bahwa membaca dengan cara seperti itu membutuhkan
pembelajaran yang lebih besar lagi karena iu tidaklah mudah. Dianjurkan
membaguskan suara ketika membaca Alquran selama tidak keluar dari kaidah
qiraah yang benar. Seperti berlebih-lebihan dalam melagukannya sehingga
menambah satu huruf, atau menguranginya, maka hal itu haram dilakukan.
Di bangku smp pada hari jumat kami selalu membaca surat yasin di pagi
hari. Kegiatan ini menurut saya sangat bagus, dan sangat membantu kita dalam
menghafal surat surat yang terdaat didalam AL-Qur’an. Dengan hal rutin yang kita
lakukan itu dapat dengan mudah membantu kita terbiasa dan mudah untuk
menghafal. Dan alhamdulillah pada saat dibangku SMP saya secara perlahan dapat
menghafal surat yasin.
Dibangku smp saya juga mengikuti kegiatan pasentren kilat. Kegiatan ini
saya ikuti selama 2 minggu di bulan puasa ramadhan.kegiatan ini penuh manfaat
bagi saya. Hari demi hari saya habiskan untuk mendalami tentang agama islam.
Dalam kegiatan itu banyak ilmu yang saya dapatkan seperti contohnya pelajaran
tentang Al-Qur’an. Saya dijelaskan tentang sejarah Al-Qur’an secara sangat detail
dan pada kegiatan itu saya juga saya diharuskan menghafal sangat banyak surat
surat pendek hingga alhamdulillah saya mampu menghafalnya

2.4 Sejak SMA

Dibangku SMA tetap sering mempelajari Al-Qur’an, disekolah mau pun di


tempat pengajian. Disetiap malam saya selalu mengaji di tempat pengajian. Hal ini
saya lakukan agar saya selalu dapat lancar untuk membca ayat suci Al-Qur’an .
Di bangku SMA saya tidak hanya mempelajari membaca Al-Qur’an, tapi
saya juga mempelajari kitab kitab yang lain. Kita kitab yang mempelajari tentan
tauhid, fiqih, dan tasauf. Dengan mempelajari kitab kitab tersebut saya tau betapa
penting Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia. Dalam shalat juga membaca
ayat ayat Al-Qur’an sehigga kita harus benar dalam membacanya kalau tidak maka
sholat yang kita lakukan tidak lah sah.

2.5 Saat Ini

Sekarang saya berusia 19 tahun dan sedang menjalankan studi di politeknik


Negeri Lhokseumawe dijurusan Teknik Kimia. Walau sudah menduduki bangku
perkuliahan saya tetap selau mempelajari Al-Qur’an, saya tidak ingin Al-Qur’an
yang dahulu saya kenal menjadi tidak saya kenal lagi. Saya mengikuti pengajian
di mesjid hampir setiap malam. Hal itu saya lakukan karena rasa cinta saya dengan
Al-Qur’an

BAB III
KESIMPULAN
Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu metode dalam mengatasi
masalah hati. Membaca Al-Qur’an senantiasa menjadikan hati kita lebih tenang dan
damai, karena dengan membaca Al-Qur’an secara tidak langsung kita sedang
menghadap Allah Swt. Sebagaimana dalam firman Allah Swt Q.S. Ar-Ra’d ayat 28
yang artinya, “hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” Oleh
karena itu, perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan mengkaji ayat-ayat-Nya agar
hati kita menjadi lebih tenang dan tentram.

Dalam sebuah hadits juga dikatakan, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (H.R. Bukhari). Maka dari itu,
hendaknya kita sebagai hamba Allah Swt yang beriman agar selalu mempelajari Al-
Qur’an dan mengamalkan apa-apa yang kita peroleh dari mempelajari Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai