Di bawah ini beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qur’an yang disebutkan para ulama, diantaranya
adalah sebagai berikut :
Langkah Pertama : Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al Qur’am hendaknya
mengikhlaskan niatnya hanya karena Allah saja. Dengan niat ikhlas, maka Allah akan membantu
anda dan menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan. Suatu pekerjaan yang diniatkan ikhlas,
biasanya akan terus dan tidak berhenti. Berbeda kalau niatnya hanya untuk mengejar materi ujian
atau hanya ingin ikut perlombaan, atau karena yang lain.
Langkah Kedua : Hendaknya setelah itu, ia melakukan Sholat Hajat dengan memohon kepada Allah
agar dimudahkan di dalam menghafal Al Qur’an. Waktu sholat hajat ini tidak ditentukan dan
doa’anyapun diserahkan kepada masing-masing pribadi. Hal ini sebagaimana yang diriwayat
Hudzaifah ra, yang berkata :
كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى
“ Bahwasanya Rosulullah saw jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan sholat. “
Do’a ini memang tidak terdapat dalam hadits, akan tetapi seorang muslim bisa berdo’a menurut
kemampuan dan bahasanya masing-masing. Mungkin anda bisa berdo’a seperti ini :
اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تالوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم
. الراحمين
“Ya Allah berikanlah kepada saya taufik untuk bisa menghafal Al Qur’an, dan berilah saya kekuatan
untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridhal dan tuntunan-Mu , wahai Yang
Maha Pengasih “.
Langkah Keempat : Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al Qur’an. Sebenarnya banyak
sekali metode yang bisa digunakan untuk menghafal Al Qur’an, Masing-masing orang akan
mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi di sini hanya akan disebutkan dua
metode yang sering dipakai oleh sebagian kalangan, dan terbukti sangat efektif
5. Menghafal sesuap-sesuap
Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan
pula setelahnya. Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang-ulang. Dan besarnya
suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat. Makan pake sendok teh gak
nikmat karena terlalu sedikit, makan pake centong nasi bikin muntah karena terlalu banyak.
Menghafal-pun demikian. Jika “‘amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “‘amma”
diulang-ulang. Jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “‘anin nabail ‘adzhim” kemudian
diulang-ulang. Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.
7. Mengutamakan durasi
Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yang akan
dihafal. Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.
Serahkan satu jam kita pada Allah.. syukur-syukur bisa lebih dari satu jam. Satu jam itu gak sampe 5
persen dari total waktu kita dalam sehari loh!
Catatan:
Setiap point dari 1 – 8 saling terkait.
Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi. Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman
yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.
Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap
kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-
lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Dewasa ini banyak buku
ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yang
marketable.Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cocok dengan metode X, belum tentu
demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa
menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.
Satu lagi seringkali teman kita menakut-nakuti, “Jangan ngafal. Awas lho, kalo lupa dosa besar”. Hey,
yang dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA. Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika
membaca ayat, apakah dia berdosa besar?