Anda di halaman 1dari 1

Kendala penerapan sistem merit di Indonesia

Dalam penerapan merit sistem di Indonesia tidak semuanya berjalan sesuai dengan rencana
awal yang telah dirancang. Terdapat kendala-kendala dalam penerapan merit sistem di
Indonesia. Salah satunya yaitu ketidaksiapan pemerintah daerah (pemda) terkait standar
kompetensi dan ketidaksiapan peraturan pendukung. Saat ini pemerintah daerah (pemda )
banyak yang tidak melakuakan penilaian kinerja dan tidak memiliki standar kompetensi
sehingga menghambat pelaksanaan merit sistem di Indonesia. Selain itu terdapat budaya
“suka dan tidak suka” dan politik jabatan juga masih sulit untuk dihapus. Tetapi, kendala
terbesar untuk saat ini masih banyak berasal dari kepala daerah. Hal ini disebabkan karena
banyak dari kepala daerah yang tidak merespon positif keberadaan KASN maupun kebijakan
merit sistem.

Kendala lainnya yaitu adanya beban pekerjaan yang berlebihan menjadi faktor penghambat
peningkatan kinerja, pendidikan dan pelatihan (Diklat) untuk meningkatkan ketrampilan ASN
di Indonesia, saat ini banyak ASN yang lebih senior memanfaatkan tenaga ASN yang lebih
muda. Kemudian tidak tersedianya anggaran bagi ASN untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Lalu, kurangnya penghargaan terhadap ASN yang sudah
berkualifikasi pendidikan S-2 . Bahkan seperti tidak ada perbedaan antara ASN yang sudah
berkualifikasi pendidikan S2 dengan ASN yang strata pendidikan S-1. Kendala lainnya yaitu
terdapat kecenderungan dalam hal pelaksanaan dan program kerja, seringkali dalam
pelaksanaannya hanya melibatkan orang-orang tertentu sehingga tanggung jawab ASN yang
lain berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, saat ini masih banyak ASN yang
kurang komitmen terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi dimana dalam hal aturan dan
peraturan yang dalam pelaksanaannya masih belum terlaksana dengan baik. Terakhir kendala
yang dapat ditemui dalam pelaksanaan sistem merit di Indonesia adalah adanya kemungkinan
terjadi saling sikut persaingan yang tidak sehat antar ASN agar dinilai baik oleh atasan atas
kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai