Anda di halaman 1dari 32

GFM-221 KLIMATOLOGI

ATMOSFER

Disusun oleh:
Tim Pengajar Mk Klimatologi

Department of Geophysics & Meteorology


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
08/09/2020
A. Sub – Capaian Pembelajaran
1. Mengetahui Batasan dan Pengertian Atmosfer
2. Mengetahui Bahan-bahan Penyusun Atmosfer
3. Mengetahui Struktur Lapisan Atmosfer
4. Mengetahui Isu Pencemaran Atmosfer
5. Mengetahui Alat Ukur di Atmosfer
6. Mengetahui Peranan dan Manfaat Atmosfer dalam Pembentukan
Iklim

Department of Geophysics & Meteorology 1


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
1. Batasan & Pengertian Atmosfer
 Atmosfer didefinisikan sebagai campuran gas-gas yang mengelilingi bumi pada
segala sisinya. Atmosfer bersifat sebagai fluida yang aktif (bergerak), dapat
dimampatkan, dan dapat mengembang.
 Proses pendinginan dan pemanasan permukaan bumi yang selalu berubah menurut
waktu dan tempat menyebabkan suhu, kerapatan, dan tekanan atmosfer akan
berubah.
 Pada kondisi panas atau suhu tinggi, kerapatan atmosfer menurun sehingga di siang
hari udara di permukaan bumi cenderung bergerak naik yang menyebabkan tekanan
atmosfer menurun.
 Di malam hari terjadi pendinginan permukaan bumi yang akan diikuti oleh penurunan
suhu udara yang menyebabkan udara cenderung bergerak turun, terjadi peningkatan
kerapatan di dekat permukaan sehingga tekanan udara naik.

Department of Geophysics & Meteorology 2


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
2. Bahan Penyusun Atmosfer
1. Gas

Udara Kering (gas tanpa air dan aerosol)


 Udara kering merupakan gas murni tanpa campuran bahan
lain dan mencakup sekitar 96% volume atmosfer
 99.9% Gas Utama
 0.01% Gas Penyerta (Permanen tidak permanen)

Udara Lembab
 Di Daerah Subtropika 0% - 3%
 Di Daerah Tropika 4% Volume atau 3% Berat
 Konsentrasi berubah dengan adanya kondensasi & evaporasi
 Media transfer energi dalam siklus hidrologi

Department of Geophysics & Meteorology 3


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
2. Bahan Penyusun Atmosfer
2. Cairan
 Proses kondensasi uap air (awan&hujan)  siklus hidrologi
 Terdapat pada lapisan terbawah atmosfer (troposfer)

3. Padatan
 Partikel halus yg terangkat dari permukaan (aerosol):

Department of Geophysics & Meteorology 4


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
3. Struktur Lapisan

 Gas bahan yang sangat mudah


berubah volumenya, f (energi)

 Penyebaran bahan, f (berat massa):


• Sebagian besar menyebar di
lapisan dekat permukaan
• 50% massa menyebar dibawah
ketinggian 5.5-5.6 km
• 99.9% massa total telah tercakup
> 40 km
• Puncak atmosfer relatif sulit
ditentukan
Sumber : (https://www.britannica.com/science/atmosphere/Troposphere/)

Department of Geophysics & Meteorology 5


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
3. Struktur Lapisan
 Sifat gas yang menyebar vertikal beragam dalam hal
penyerapan energi (pancaran matahari)
 Gas yg menyerap energi Qsw ,T↑ semakin dekat sumber
Qsw
 Gas yg tidak menyerap Qsw T↑ > f (jarak massa), T
mengikuti massa terdekat yang menyerap Qsw
 Gas utama yg menyerap QLW : H2O, CO2, N2O, CH4, O3
 Perubahan T terhadap ketinggian:
• dT/dz = 0 (isotherm)
• dT/dz > 0 (inversi)
• dT/dz < 0 (lapse)
Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/)

Department of Geophysics & Meteorology 6


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Lapisan utama atmosfer

500-10000 km dpl

85-500 km dpl

50-85 km dpl

10-50 km dpl

0-10 km dpl
(Sumber: (climate.nasa.gov)

7
1. Troposfer

 Tebal lapisan 8 km di kutub, 16 km di tropik, rata-rata


12km
 Tempat penyebaran air ←→ uap air
 Lapisan dengan dinamika cuaca
 dT/dz < 0 (-6.5 oC km-1)
 Tekanan permukaan 1013.2 mb, ρ = 1.23 kg m-3
 Bagian atas troposfer disebut tropopouse
Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/)

Department of Geophysics & Meteorology 8


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
2. Stratosfer

 Memiliki batas atas 10-50 km dpl


 Stratosfer terbagi menjadi 3 bagian :
• Bawah 10-20 km (isotermis)
• Tengah 20-35 km (inversi)
• Atas 35-50 km (inversi kuat)
 Tidak ada dinamika (turbulensi,
sirkulasi)
 Konsentrasi gas ozon tertinggi
Sumber : (https://www.britannica.com/science/atmosphere/Troposphere/)

Department of Geophysics & Meteorology 9


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Lapisan Ozon Stratosfer

 Konsentrasi di atmosfer sangat kecil (6.10-7 volume


atmosfer)
 Melindungi permukaan bumi dari gelombang UV
 Sifat labil, mudah berubah krn tumbukan maupun
reaksi fotokimia oleh pancaran UV yg mempunyai fluks
energi tinggi

• Penguraian oleh UV
Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/)
O₂ → O + O
• Pembentukan
O₂+O+M→O₃ +M --- O₃+O→O₂+O₂+M --- O₃→O₂+O

Department of Geophysics & Meteorology 10


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Lapisan Ozon Stratosfer

 Gas ozon tersebar dalam wilayah ketinggian 12


sampai dengan 50 km.

 Proses pembentukan dan penguraiannya


mencapai kesetimbangan hingga membentuk
lapisan ozon

Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/)

Department of Geophysics & Meteorology 11


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Lapisan Ozon Stratosfer

Ozon Hole/Lubang Ozon


 “Hole” hanya sebuah istilah untuk menggambarkan penipisan lapisan ozon di stratosfer.
 Pertama terdeteksi di atas Antartika tahun 1976 yang dianggap kerusakan dari alat
pengukuran.
 Chlorine merupakan bahan kimia yang stabil secara kimia, low toxicity, sehingga
digunakan sejak tahun 1960-an sebagai refrigerants, aerosol spray dan untuk
membuat Styrofoam.
 Konsentrasi chlorine di stratosfer meningkat pesat sbb:
• 100 parts per trillion (ppt) CFC-12 tahun 1960an
• 200 ppt tahun 1975,
• 400 ppt tahun 1987
• 750 ppt of CFC-11 dan
• CFC-12 tahun 1990 Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/)

Department of Geophysics & Meteorology 12


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Lapisan Ozon Stratosfer

 Radiasi UV memecah atom chlorine dari molekul


Penguraian Ozon CFC.
 Atom chlorine menghancurkan molekul ozon
dengan memecahnya dan mengambil satu atom
oksigen.
 Hasil dari proses di atas adalah molekul oksigen
(O2) dan molekul chlorine monoxide molecule
(ClO).
 Selanjutnya molekul chlorine monoxide (ClO) di
pecah oleh atom oksigen bebas yang
menyebabkan terlepasnya atom chlorine dan
terbentuknya molekul oksigen.
 Atom chlorine kemudian menjadi bebas dan
Sumber : (https://www.comet.ucar.edu/) menghancurkan molekul ozon lain.
Satu atom chlorine atom dapat mengulangi
proses penghancuran ini ribuan kali

Department of Geophysics & Meteorology 13


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Penanggulangan
 Penipisan lapisan ozon  1987 Montreal Protocol

 Perjanjian ditandatangani lebih dari 70 negara yang setuju untuk menurunkan


produksi CFC sebesar 20% (relatif to 1986 levels) tahun 1993 dan sampai
50% tahun 1998

 Tahun 1993, produksi CFC global telah turun 40% dari level tahun 1986

Department of Geophysics & Meteorology 14


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
3. Mesosfer

 Ketinggiannya 50 – 80 km dpl.
 Daerah penguraian O₂ menjadi atom O

𝑑𝑇
 𝑑𝑍
<0 (Lapse)  laju penurunan suhu

terhadap ketinggian

Sumber gambar : (https://www.britannica.com/science/atmosphere/Troposphere/)

Department of Geophysics & Meteorology 15


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Termosfer/Ionosfer

 Batasnya sulit
ditentukan
 ketinggian
100km – 250 km
dpl. (?)
 N₂, O₂  N, O
(Ionisasi)

Sumber : (https://www.britannica.com/science/atmosphere/Troposphere/) Sumber (https://zoomSchool.com/)

Department of Geophysics & Meteorology 16


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer
3.1. Pencemaran Udara
Aktifitas Polutan Efek Langsung Dampak

Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 17


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

3.1. Pencemaran Udara


SOx
 SOx merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau dalam konsentrasi rendah, tetapi dalam
konsentrasi tinggi dapat menimbulkan bau yang dapat
mengiritasi.
 Sumber : Pembangkit listrik, kilang minyak, pabrik
kimia, industri kertas, mesin utama dan tambahan
kapal
 Dampak :
1. Kesehatan Manusia  Paparan jangka pendek
dalam konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan
bronkokonstriksi dan meningkat gejala asma &
paparan jangka panjang dapat menyebabkan
masalah pernapasan yang serius dan memperburuk
keadaan penyakit kardiovaskular
2. Lingkungan  Hujan Asam Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 18


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

4.1. Pencemaran Udara


NOx
 Mekanisme pembentukannya sangat kompleks, ratusan
reaksi kimia terjadi pada pembentukan NOx
 Sumber : Pada proses pembakaran. Temperatur yang
lebih tinggi dalam silinder menyebabkan peningkatan
emisi NOx
 Dampak :
1. Kesehatan Manusia:
> 15 μg m-3, iritasi pada mata
> 25 μg m-3 sesak napas, asthma crisis
> 150 – 200 μg m-3 edema paru (kelebihan cairan pada paru)
2. Ozon  (Secondary Ozon Formation)
ΝΟx + VOCs + sun radiation  Ο3 + Photochemical pollution
Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 19


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

4.1. Pencemaran Udara


Particulate Matter (PM)

 Partikel yang dihasilkan selama pembakaran atau


sebagai produk sekunder di atmosfer, yang
mungkin bergeser untuk waktu yang sangat lama
jauh dari titik sumbernya.
 Sumber : Komposisi kimianya tergantung pada
kualitas bahan bakar : jelaga, hidrokarbon, abu,
logam (vanadium, nikel, seng), sulfur dan
senyawa nitrat.
 Dampak pada Kesehatan Manusia :
Semakin kecil ukuran partikelnya, maka akan
semakin dalam menembus ke dalam sistem PM 10 PM 2.5
(10 μm) (2,5 μm)
pernapasan manusia. Human hair
(70 μm diameter) Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 20


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

4.1. Pencemaran Udara


Ozon depleting subtances

 Masa pakai gas di atmosfer dari beberapa tahun


(HCFC) sampai satu abad (Freon 12).
 Lapisan ozon akan kembali ke level sebelum tahun
1980 hingga 2050.
 Jika ozon dikompresi dalam kondisi suhu dan tekanan
normal, ketebalannya kurang dari 5 mm.
 Pada September 2007, luas lubang ozon adalah 24 juta
(hampir sama dengan Amerika Utara), 18% lebih kecil
dibandingkan tahun 2006.
Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 21


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

4.2. Gas Rumah Kaca


 Efek rumah kaca merupakan fenomena kenaikan suhu yang dialami bumi karena gas-gas tertentu di
atmosfer (contohnya : uap air, karbon dioksida, dinitrogen oksida, dan metana) memerangkap energi
gelombang panjang. Tanpa gas-gas ini, panas akan lepas kembali ke luar angkasa dan suhu rata-rata
Bumi akan menjadi sekitar 60ºF (32℃) lebih dingin. gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca.

Mencegah kehilangan panas


terutama dari konveksi (pergerakan
udara yang membawa panas)

Sumber (https://svs.gsfc.nasa.gov/)

Department of Geophysics & Meteorology 22


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
4. Isu Pencemaran Atmosfer

4.2. Gas Rumah Kaca (GHG)


 Emisi Gas Rumah Kaca menurut Sektor

Kontribusi emisi GHG terbesar adalah dari konsumsi energi (BBF)


pada industri, transportasi, perumahan, perkantoran dan penyediaan
energi yang mencapai 75% dari GHG global. Pertanian, ataupun
penggunaan lahan, perubahan lahan dan hutan (LULUCF) hanya
menyumbang sekitar 22%. Jika masyarakat global ingin mengatasi
pemanasan global maka cara yang paling efektif adalah mengurangi
konsumsi BBF secara global dan revolusioner.

Sumber : (JREC 2012)

Department of Geophysics & Meteorology 23


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Pencemaran atmosfer mengakibatkan perubahan
komposisi atmosfer

 Perubahan iklim *alamiah atau antropogenik ?:


• Letusan gunung berapi (debu atau aerosol)

• Peningkatan CO2/ efek rumah kaca

• Kegiatan industri (pemakaian bahan bakar fosil)

• Carbon trading (kompensasi negara industri


terhadap negara berkembang)

• Penipisan lapisan ozon

Sumber: (IPCC, 2018)

Department of Geophysics & Meteorology 24


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
5. Alat ukur di atmosfer
5.1. Radiosonde
 Radiosonde adalah sebuah unit yang digunakan pada balon cuaca untuk
mengukur berbagai parameter atmosfer dan memancarkannya ke penerima di
permukaan bumi. Radiosonde biasanya bekerja pada frekuensi 403 MHz atau
1680 MHz.

 Radiosonde diterbangkan ke atmosfer menggunakan sebuah balon yang


terbuat dari karet dan diisi dengan gas helium atau hidrogen. Ketinggian
maksimum yang dapat dicapai oleh balon tersebut ditentukan oleh diameter
dan ketebalannya. Ukuran balon berkisar antara 150 – 3000 gram.

 Dengan bertambahnya ketinggian balon dari permukaan tanah (tekanan udara


berkurang), maka balon akan pecah karena tekanan udara di dalam balon lebih
tinggi.

 Data yang dikumpulkan di setiap situs udara bagian atas digunakan dengan
sumber data lain dalam model cuaca numerik untuk membantu memprediksi
pola cuaca di masa depan.
Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 25


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
5. Alat ukur di atmosfer
5.2. Barometer
 Barometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur perubahan tekanan udara di
atmosfer, pertama kali ditemukan oleh Torricelli (1643).

 Pengukuran ini dilakukan karena jumlah udara di atmosfer terus berubah, akibatnya berat
udara yang kemudian disebut dengan tekanan juga terus berubah. Perubahan tekanan
udara ini merupakan indikasi perubahan cuaca bumi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengukuran untuk mengukur perubahan tekanan udara tersebut.

Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 26


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
5. Alat ukur di atmosfer
5.2. Barometer
Surface Pressure

Sumber: (Voluntary training program 2011)

Department of Geophysics & Meteorology 27


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
6. Peranan & Manfaat Atmosfer

Peranan Atmosfer
 Sumber gas dan air (presipitasi)
 Penahan energi pancaran surya yang merusak organ tubuh makhluk hidup (filter)
 Penyangga/buffer energi
 Pengatur kelestarian mekanisme cuaca/iklim (controller)

Sumber: (climate.nasa.gov)

Department of Geophysics & Meteorology 28


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
 Seseorang yang belum beraklimatisasi akan
kekurangan O₂ hingga dapat pingsan ( 5100 mdpl).

 Pemukiman permanen yang tertinggi ( 5300 mdpl).


Tempat tertinggi dimana orang yang sudah
beraklimatisasi pun hanya mampu bertahan beberapa
jam bernafas

 Ketinggian maksimum dimana manusia masih dapat


menghirup O₂ murni di udara bebas tanpa tabung O₂
( 8500 mdpl) Mt. Everest : 8882 m.

Sumber: (climate.nasa.gov)

Department of Geophysics & Meteorology 29


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
6. Peranan & Manfaat Atmosfer

Manfaat Atmosfer
Manfaat Atmosfer dalam proses pembentukan Iklim diantaranya:
 Pada proses fisika di permukaan bumi, atmosfer merupakan pengatur kelestarian
mekanisme proses cuaca dan iklim.
 Dalam mekanisme proses pembentukan awan dan hujan, atmosfer merupakan tempat
keberadaan kotoran-kotoran (aerosol) memegang peranan penting, bertindak sebagai
inti sehingga kondensasi terjadi di sekitarnya.
 Pada sistem neraca energi radiasi, atmosfer merupakan penyangga (buffer). Jumlah
panas yang besar yang digunakan untuk evaporasi air permukaan akan dilepaskan
kembali ke atmosfer ketika uap air berkondensasi membentuk awan dan hujan

Department of Geophysics & Meteorology 30


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
Terima kasih

Department of Geophysics & Meteorology


Faculty of Mathematics & Natural Sciences
08/09/2020

Anda mungkin juga menyukai