Anda di halaman 1dari 3

Pemuda dan Kebangkitan Islam

Pemuda adalah seorang laki–laki yang sudah mencapai tahap dewasa. Frase paling
sering didengar kepada seorang pemuda adalah harapan bangsa. Begitu beratnya tanggung
jawab yang harus diemban, dimana seluruh warga Negara menaruh harapan besar kepada
pemuda. Pemuda yang baik tentunya akan senantiasa tumbuh dan juga berkembang menjadi
pribadi yang unggul dan pastinya mandiri untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.. Pemuda
juga diartikan bagian individu yang berada pada tahap yang progresif dan dinamis, sehingga
kerap kali pada fase ini dikatakan sebagai usia yang produktif untuk melakukan berbagai
bentuk kegiatan, baik belajar, bekerja, dan lain sebagainya. Pemuda juga dipandang sebagai
generasi baru dalam sebuah komunitas masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik, Sayangnya tidak semua pemuda berpikiran demikian.
Menurut islam Pemuda adalah seorang ikhwan yang tentunya beragama islam dengan
rentan usia dari 15 sampai 30 tahun dan atau dibawah 40 tahun. Untuk usia, memang relatif,
banyak sudut pandang berbeda mengenai usia. Namun pemuda  diartikan sebagai seseorang
yang memiliki masa keemasan dalam hidupnya. Menurut islam juga, pemuda merupakan
seorang hamba yang masih kuat secara fisik dan mental. Masih memiliki banyak kekuatan
untuk mengoptomalisasikan dirinya. Bahkan islam menyebut secara spesifik tentang pemuda
dalam beberapa kisah hikmah dan pesan. Posisi pemuda dalam Islam sendiri sangat penting.
Kata ‘pemuda’ dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai sosok yang memiliki mental tangguh
berani melawan kebatilan, seperti Ashabul Kahfi yang dikisahkan menolak ajakan Raja
Dikyanus untuk menyembah berhala. Kisah 7 pemuda yang bersembunyi di dalam gua
selama 309 tahun ini disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi : 13 yang berbunyi “Kami
kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka
petunjuk.”, para pemuda disebut dengan kata ‘fityah’. Berangkat dari ayat ini, Imam Ibnu
Kastir dalam tafsirnya menegaskan bahwa pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam
memperjuangkan kebenaran dan melawan kebathilan.
Selain tujuh pemuda Ashabul Kahfi ini, para sahabat pada masa perjuangan dakwah
Rasulullah juga didominasi oleh para pemuda. Sebaliknya, para penentang ajaran Nabi
Muhammad justru didominasi kalangan tua suku Quraisy. Islam bisa besar seperti sekarang
ini juga tidak lepas dari jasa para pemuda, sebab salah satu faktor penting kesuksesan Nabi
Muhammad SAW berdakwah karena beliau mendapat dukungan sosok-sosok sahabat yang
didominasi dari kaum muda. Jika kita menilik sejarah telah tercatat dengan tinta emas peran
pemuda dalam perjuangan dakwah Islam yang kaffah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
dengan para sahabatnya. Diantara sahabat mulia ada Ali bin Abi Thalib yang paling muda
berusia 8 tahun yang memiliki kecerdasan dan kepiawaiannya memimpin, Abdullah bin
Mas’ud 14 tahun ahli tafsir terkemuka, Sa’ad bin Abi Waqqash 17 tahun panglima yang
membebaskan Persia, Jafar bin Abi Thalib 18 tahun, Zaid bin Haritsah 20 tahun sang
pengumpul wahyu, Utsman bin Affan 20 tahun, dan Umar bin  Khatab 26 tahun. Utsman bin
affan dan Umar bin Khatab ini adalah Pemuda uang menjadi khalifah sebagai pengganti
Rasulullah SAW setelah wafat. Pada masa setelahnya kita mengenal Muhammad Al-Fatih 24
tahun Sang penakluk Konstantinopel.
Para pemuda muslim sudah saatnya sadar bahwa dipundak merekalah diletakkan
amanah memimpin umat dan membangun negeri. Berkualitasnya pemuda hari ini yang
dipenuhi keimanan, ketaatan, dan keberanian amar makruf nahi mungkar, cerahlah masa
depan umat ini. Buruk kondisi pemuda hari ini, suramlah nasib umat kelak di kemudian hari.
Oleh Karena itu pemuda Islam harus percaya diri dengan jati dirinya sebagai seorang
Muslim. Nabi mengingatkan untuk menjaga masa muda sebaik-baiknya, “Manfaatkanlah
lima perkara sebelum lima perkara : masa mudamu sebelum masa tuamu” (HR. Al-Baihaqi).
Dan nabi berkata “Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya
pada hari kiamat tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya: imam yang adil, pemuda
yang tumbuh dalam suasana ibadah (ketaatan) kepada Rabbnya” (HR. Al-Bukhari).
Di dalam Islam, pemuda tidak dipandang sebagi orang-orang pengekor, melainkan
mereka inilah orang-orang yang memiliki motivasi dan inovasi dalam mengembangkan dan
meningkatkan kemajuan peradaban umat Islam. Selain itu, para pemuda ini juga diharapkan
akan menjadi ujung tombak dalam pergerakan dakwah Islam agar mampu berkembang
dengan pesat. Dalam kaitannya dengan menegakkan peradaban Islam, maka peran pemuda
muslim pada saat ini yang menjadi penentunya. Di Indonesia sebagai mayoritas negara
dengan jumlah penduduk usia muda mencapai 60 juta lebih, maka seyogyanya pergerakan
Islam di Indonesia lebih semarak dibandingkan negara-negara mayoritas islam lainnya.
Para pemuda Islam harus membentengi diri dan mempertebal keimanannya untuk
mengantisipasi terhadap berbagai hal yang dapat meracuni. Para pemuda menjadi orang-
orang yang mempunyai mobilitas tinggi dalam bekerja, beramal dan membangun
masyarakat dengan didasari keimanan dan aqidah yang benar, sehingga mereka menyadari
bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi umat dan
masyarakat. Para pemuda harus menjadi generasi yang senantiasa memperbaiki diri demi
tegaknya ajaran Islam karena perbaikan suatu umat tidak akan berhasil tanpa adanya
perbaikan pada setiap individu, dalam hal ini adalah para pemudanya yang akan menjadi
pelopor dalam pemikiran dan keilmuan, sehingga mampu menjadi penerang bagi umat. Maka
menjadi pelopor dalam pergerakan Islam pemuda inilah yang menjadi harapan untuk
melanjutkan perjuangan dalam menegakan hukum-hukum Allah. Dengan demikian, kaum
muda memiliki urgensi terhadap lahirnya peradaban Islam. Semoga dengan beberapa frase di
atas mampu membawa motivasi tinggi bagi kaum muda untuk menjadi pelopor pergerakan
Islam dan kebangkitan islam yang mencerahkan dan berkemajuan dengan asa yang
mengangkasa, yang menjadikan Alquran dan Hadist sebagai fondasi mereka berpijak dan
memimpin dunia serta menjadi khalifah allah didunia ini, insya Allah akan Allah akan
mewujudkan sebuah peradaban Islam yang penuh dengan keberkahan dan juga penuh dengan
kedamaian bagi seluruh umat manusia di Dunia.
Untuk semua pemuda generasi milenial saat ini, Haruslah lebih terbuka lagi wawasan
agamanya dan bisa menyelesaikan masalah yang ada pada akhir zaman ini. Sebagai muslim
tentunya harus paham betul, apa yang menjadi tanggung jawab kita di mata Allah, tanggung
jawab sesama Manusia dan tanggung jawab dimana pun kita berada, Peran pemuda di era
milenial menjadi pemuda yang berilmu, membedakan mana yang benar dan salah, dan
membatasi dengan lawan jenis. Jangan jadi pemuda yang malas, jadilah pemuda milenial
yang memberi pengaruh baik kepada masyarakat islam seluruhnya, Imam Syafi’i berkata
“Demi allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan taqwa. Jika keduanya tidak ada, maka
keberadaannya tidak dianggap ada” Bagi pemuda yang diistimewakan oleh Allah, allah tidak
membebani pemuda itu di luar kemampuannya.

Allahu Akbar

Anda mungkin juga menyukai