Anda di halaman 1dari 7

Pemuda Muslim Berkualitas Sebagai Harapan Umat

Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah. Oleh karena itu dalam kehidupan kita ini
terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan
negara salah satunya ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab menghadapi
hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan zaman yang kita alami, bahkan tantangan
masa depan bisa jadi amat berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu agama Islam
memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah SAW, memiliki banyak sahabat yang lebih muda dari beliau, bahkan banyak yang jauh
lebih muda dari beliau. Ali bin Abi Thalib salah satu pemeluk Islam yang paling awal. Beliau
memeluk Islam atas keinginannya sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping
Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah SAW pada saat bertemu dengan 40 pemuka Quraisy,
yang merupakan tokoh-tokoh paling berpengaruh di masyarakat pada waktu itu. Pada pertemuan itu
Rasulullah menyeru mereka untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak seruan tersebut. Pada saat itu
Ali ra. berdiri di sisi Rasulullah sembari memandang kepada semua yang hadir, kemudian berkata :
“Aku beriman kepadanya, dan aku menjadi penolongnya”. Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair
dan sebagainya. Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah
(Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia baru berusia 20 tahun.
Masih banyak lagi contoh pemuda pemudi muslim yang mampu memberikan konstribusi yang besar
kepada Islam dan berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT.

Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa
yang sangat penting dan masa yang paling berharga. Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu
umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan umat
terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan,
semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya.

“Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100
orang pemuda maka aku akan dapat menggerakkan dunia” pernyataan populer tersebut ditegaskan
Bapak Proklamator Republik Indonesia Bung Karno mengenai arti pentingnya posisi pemuda.

Sosok pemuda mempunyai nilai sejarah tersendiri. Peran pemuda Indonesia senantiasa ada pada lini
terdepan dalam sejarah bangsa. Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamsi
Kemerdekaan R.I 1945, Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru 1966, dari Orde Baru ke Orde
Reformasi 1988. Bahkan masyarakat Internasional menyadari arti penting dan nilai strategis pemuda
sebagai agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan.

Pada periode lahirnya syari’at Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, generasi muda
memegang peranan yang sangat penting dalam menyebarluaskan dakwah Islamiyah, karenanya jangan
lewatkan masa muda untuk hal-hal yang tak ternilai di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, menjadi
tanggung jawab kita untuk menghasilkan generasi Islam yang berkualitas Islami.

Paling tidak, ada empat hal yang menjadi kriteria dari profil pemuda muslim yang berkualitas, yaitu :
Pertama, Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Akidah Islam tegak berdasarkan peng-Esaan
kepada Allah, mengakui-Nya sebagai Tuhan, penguasa, pencipta, pemberi rizki, pemilik langit, bumi
dan seisinya serta satu-satunya Zat yang akan menghidupkan kembali yang akan memberikan balasan
kepada hamba-hamba-Nya, dan inti dari akidah adalah Tauhid.

Tauhid menjadi misi utama para nabi dan rasul serta para shalih terdahulu yang tidak boleh dilupakan.
Apa yang dilakukan oleh Yaqub as ketika hampir wafat, patut kita teladani dalam mempersiapkan
pemuda sebagai generasi penerus. Waktu itu, Yaqub bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan
kalian sembah sepeninggalanku?” semua anak-anaknya menjawab, kami akan menyembah Tuhanmu,
Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya
(kisah ini diabadikan dalam QS. 2 Al Baqarah : 133).

Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang artinya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13).
Dasar pendidikan akhlak bagi seorang pemuda adalah akidah yang benar, karena akhlak tersarikan dari
akidah dan pancaran darinya. Oleh karena itu jika seorang pemuda berakidah dengan benar, niscaya
akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan
melenceng, maka akhlaknya pun akan tidak benar.Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda : ‫ا َ ْك َم ُل‬
َ ْ‫“ ْال ُمؤْ ِم ِنيْنَ اِ ْي َمانًا اَح‬Mukmin yang sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” (HR.
‫سنُ ُه ْم ُخلُقًا‬
Turmudzi dari Abi Hurairah).

Ciri Kedua, menempa diri dengan memiliki ilmu dan tsaqafah Islam. Kita semua terutama pemuda
hendaklah senantiasa menempa diri dan secara terus-menerus mencari ilmu dan mengamalkannya.
Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat
pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4).

Betapa pentingnya ilmu bagi seorang pemuda, Rasul yang mulia senantiasa memotivasi umatnya
untuk belajar dan membaca. Ada baiknya kita menelaah kembali kisah seorang pemuda yang usianya
belum genap tiga belas tahun berjalan mendekati barisan pasukan muslim dengan membawa sebilah
pedang ia mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku membaktikan hidupku kepadamu.
Izinkan aku untuk pergi bersamamu dan memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu”.

Rasulullah yang mulia memandang anak tersebut dengan penuh kekaguman dan menepuk pundaknya.
Beliau memuji keberaniannya, tetapi menolaknya untuk bergabung dengan pasukan muslim. Anak
muda itu (Zaid bin Tsabit ra.) Rasulullah pun kemudian memberikan tugas kepadanya. “Zaid pergilah
belajar tulisan Yahudi”. Zaid kemudian belajar bahasa Ibrani. Maka kemudian ia sangat fasih
berbahasa Ibrani dan menjadi sekretaris Rasulullah SAW. Rasulullah juga memerintahkan Zaid untuk
belajar bahasa Syria. Demikian Zaid mempunyai fungsi penting ketika Rasulullah berunding dan
berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab.

Ketiga, dari ciri pemuda yang diharapkan di dalam Islam adalah memiliki keterampilan dalam
berbagai hal untuk dimanfaatkan dalam kebaikan dan kebenaran dalam upaya mencapai kemajuan diri,
keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Pada masa Rasulullah SAW para sahabat telah
menunjukkan kemampuan yang terampil dalam berbagai hal, ada yang terampil dalam berdagang,
berperang dan sebagainya yang semua ini tentu saja amat berguna.

Kepada mereka yang memang terampil, Rasulullah SAW sendiri tidak segan-segan memberi
penghargaan dan amanah guna mengembangkan keterampilannya itu. Maka ketika Usamah bin Zaid
telah menunjukkan keterampilannya yang luar biasa dalam berperang, beliau tidak segan-segan
mengangkatnya menjadi panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun, sementara Mush’ab bin
Umair yang terampil dalam dakwah, ditugaskan beliau untuk dakwah ke Yatsrib (Madinah).

Ciri keempat, memiliki tanggung jawab, Di antara bukti kebenaran dan kemuliaan nilai-nilai Islam
adalah adanya tuntutan tanggung jawab dari setiap individu atas semua perbuatannya. Diferensiasi
yang hakiki antara manusia adalah dengan mengukur rasa tanggung jawab serta kemauan untuk
menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan.

Prinsip tanggung jawab ini merupakan salah satu prinsip yang ditetapkan dalam Al Qur’an dalam
ْ َ‫ ُك ُّل َن ْف ٍس بِ َما َك َسب‬. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
sejumlah ayatnya :‫ت َرهِينَة‬
diperbuatnya” (QS. 74 Al Mudatsir : 38).

Pada prinsipnya tanggung jawab ini mencakup kepada tiga hal, yaitu; tanggung jawab pemuda sebagai
seorang individu, tanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tanggung jawab sebagai bagian dari
umat. Menunaikan kewajiban terhadap umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia dan dalam
setiap bidang kehidupan. Ketiga, tanggung jawab tersebut dengan segala cakupannya menurut DR. Ali
Abdul Halim Mahmud mantan Syeikh Al Azhar dalam kitabnya At-Tarbiyah al-Khuluqiyah dengan
edisi Indonesia “Akhlak mulia” menegaskan bahwa meninggalkan ketiga kewajiban ini merupakan
keburukan yang dicela oleh Islam. Ketiga tanggung jawab tersebut sangat sesuai dengan nilai-nilai
kemasyarakatan dan nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme.
Untuk mewujudkan pemuda yang berkualitas itu, maka paling tidak ada tiga institusi yang mempunyai
pengaruh sangat efektif, yaitu :

a. Keluarga, dalam pengertian sempit mencakup kedua orang tua, saudara dan kerabat. Dalam
pengertian luas mencakup teman, tetangga, masyarakat secara keseluruhan.
b. Masjid, memberi pengaruh yang baik bagi jiwa orang-orang dalam berhubungan dengan sang
Pencipta.
c. Sekolah, meliputi unsur-unsur yang ada di dalamnya, buku, peralatan, methode, gedung dan hal-hal
yang mempengaruhi murid.

Para pemuda sangat dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna menyongsong masa depan agama,
bangsa dan negara yang cerah, dan mempersiapkannya memerlukan perhatian dan kerja sama yang
serius.
DI PUNDAK PEMUDA MASA DEPAN AGAMA NUSA & NEGARA

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH yang maha pengasih tak
pilih kasih dan yang maha penyayang tak pandang sayang, yang telah melimpahkan segala rohmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita masih di beri kesempatan untuk bisa bertemu dan
berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat tanpa halangan suatu apapun. Kedua kalinya Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi Muhammad SAW, karena beliaulah satu-satunya mahluk
ALLAH yang terbaik yang telah berhasil menunjukkan manusia dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar,
yakni agama islam.

Hadirin sekalian yang saya hormati…….

Pada kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang “DI PUNDAK PEMUDA MASA DEPAN AGAMA
NUSA & NEGARA” dalam sebuah hadis dikatakan : ‫َوهللاِ َحيَاة ُ ْالفَت َى بِ ْالع ِْل ِم َوتُقَى‬

artinya : demi Allah sesungguhnya kehidupan seorang pemuda adalah berilmu dan bertaqwa.

Berangkat dari hadis tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa remaja idaman adalah seorang pemuda
yang seharusnya selalu mengisi waktunya dengan mencari ilmu dan bertaqwa, jadi mumpung kita masih muda
kita harus banyak belajar demi mempersiapkan diri untuk menyambut masa depan yang cerah dan kita jangan
perna beranggapan kalo kita masih muda berarti umur kita masih panjang kita bersenang-senang dulu mumpung
masih muda, saya harap jangan seperti itu, karna kita tidak tahu kapan kita akan mati, sedangkan kematian
datang tidak mengenal waktu, keadaan, tempat ataupun umur masih muda maupun sudah tua, jika sudah
waktunya mati gak ada yang bisa mencegahnya. Di hadis yang lain juga Rosul perna bersabda: gunakan masa
mudamu sebelum datang masa tuamu, ini artinya kita harus memanfatkan masa muda kita semaksimal
mungkin, karna nasib kita di masa tua adalah di tentukan oleh masa muda kita pada saat ini, dan kalau kita
menyia-nyiakan masa muda pada saat ini maka kita akan menyesal di masa tua.

Di samping itu ada lagi sebuah hadis yang mengatakan bahwa :

‫صـبَّانُ ْال َي ْو ِم ِر َجا ُل ْالغَ ِد‬


ُ

artinya :

remaja pada saat ini adalah pemimpin di masa yang akan datang.

Maksudnya adalah jika remaja pada saat ini rusak maka bisa di bayangkan kalau masa depan akan lebih
parah lagi, jadi kita sebagai pemuda pada saat ini haruslah sadar bahwa nasib bangsa ini ada di tangan kita para
genersai muda, dari itu kita jangan sampai berpangku tangan dan membiarkan masa muda kita berlalu begitu
saja tanpa kita isi dengan hal-hal yang berarti.

Kita tahu , dan memang tidak bisa di pungkiri bahwa watak seorang remaja biasanya selalu ingin menang
sendiri tidak mau dikalahkan, dan jika mengambil tindakan selalu tanpa pikir panjang akibat dan resiko yang
akan di hadapinya, hal tersebut sangat membahayakan masa depannya.

Hadirin sekalian yang saya hormati…….


presiden RI yang pertama bung Karno sendiri perna berkata: “beri aku 10 pemuda maka akan aku rubah
dunia” ini menunjukkan bahwa hanya pemuda yang bisa merubah masa depan dunia, tapi tentu saja dengan
pemuda yang berkwalitas, seperti yang perna di sabdakan oleh rosul yaitu pemuda yang berilmu dan bertaqwa.
Karna biasanya pemuda zaman sekarang banyak yang terlena dengan kesenangan-kesenangan sesaat yang pada
akhirnya terjerumus dalam lembah hitam seperti mabuk-mabukan, narkoba dan pergaulan bebas yang semua hal
tersebut bisa merusak masa depan anak muda (remaja),

jadi intinya adalah kita sebagai remaja jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang tidak baik, dan
mulai sekarang kita harus berpikir jauh ke depan, berusaha semaksimal mungkin untuk merancang masa depan
kita mulai dari sekarang, karena segala apa yang kita lakukan pada saat ini sangat besar pengaruhnya bagi masa
depan kita, terlebih lagi kita sebagai generasi penerus yang akan akan memimpin masa depan, kalau diri kita
tidak kita bekali mulai dari sekarang kapan lagi kita punya kesempatan, sedangkan hidup kita di dunia hanya
sekali.

Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta,
lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak.
REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA
Hadirin Rakhimakumullah….
Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh dengan
romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat,
berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun
banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila
para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti
sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja
merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh
Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
‫أن فى يد الشبان أمر األمة وفى أقدامها حيتها‬
“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat
kehidupan umat”
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada kesempatan
yang baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, dengan landasan al-
Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Ayat tersebut diawali dengan kalimat ‫واليخش‬kita kaji lebih mendalam, secara semantik :
‫الواو واوالعاطفة واالم الم اآلمر يخش فعل المضارع مجزوم بالم‬
Istinbatnya, ‫واليخش‬adalah sighat amr, kaedah mengatakan :
‫األصل في األمر للوجوب‬
“pada dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban” Oleh karena itu wajib bagi kita, saya, saudara dan kita
semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan generasi yang lemah.
Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni lemah harta,
lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup,
dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-
generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai
firus pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri
tercinta ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-
detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro
Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua
menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding Father
pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka.
Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah
perjuangan bangsa.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang agar
memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug terhadap kelangsungan Nusa Bangsa
dan Agama yang kita anut saat ini, sebab
‫سبان اليوم رجال الغد‬The Young today is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin
yang akan datang.
Dengan demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda
nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, inopatif, progresif, dan
produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal
artinya menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas berkerja, enggan
berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang suram dan mengenaskan. Sebab :
‫الكسل ال يطعم العسل‬
“Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan tenggelam dalam pahitnya
empedu.No again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman Allah swt
dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Anda mungkin juga menyukai