Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah pemuda sebagai revolutioner bukan lagi suatu


hal yang terdengar asing. Pemuda adalah pilar utama
pengubah dunia, ibarat matahari maka pemuda adalah pukul
12 dimana pada waktu itu matahari sedang bersinar paling
terang dan paling panas.Begitulah pemuda.Pada dasarnya
eksistensi pemuda memunculkan berbagai ideologis. Ideologi-
ideologi tersebut berorientasi pada potensi dan kekuatan. Dari
kekuatan tersebut akan muncul pergerakan dan perubahan.

Dalam setiap kurun waktu , kemarin, dan esok , pemuda


senantiasa berdiri digaris terdepan.Baik sebagai pembela
kebenaran yang gigih ataupun sebagai pembela kebatilan yang
canggih .Didalam al-quran peran pemuda di ungkapkan dalam
kisah asahbul kahfi (18: 9-22) , kisah pemuda ibrahim
(21:60,69dan 2:25) , dan pemuda dibunuh oleh ashabul uhdud
(lihat tafsir ibnu katsir Q.S. Al-Buruuj) dan para Assabiqunal
awwalun pada umumnya berusia muda .

Islam sebagai agama bersifat universal telah mengalami


berbagai kemajuan. Hal ini dimulai dari zaman Rasullulah, islam
mengalami berbagai perkembangan hingga mencapai
kebangkitan. Dalam kebangkitan islam diperlukan sebuah
kekuatan untuk menjaga dan membuatnya tetap kokoh, dan
dalam hal ini diperlukan peran pemuda.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain
adalah :

1.2.1 Bagaimana ciri-ciri kebangkitan islam?


1.2.2 Bagaimana sepuluh risalah pemuda dalam
islam?
1.2.3 Bagaimana peran pemuda dalam menghadapi kebangkitan
islam?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dalam mata kuliah aplikasi komputer, selain itu
ada beberapa tujuan lain yaitu:
1.3.1 Untuk memenuhi tugas Asistensi agama islam
1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri kebangkitan islam
1.3.3 Untuk mengetahui peran pemuda dalam kebangkitan islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri-Ciri Kebangkitan Islam

Umat Islam pada masa lalu pernah berjaya, bahkan


kekuasaan Islam begitu luas setelah berhasil menaklukkan
sebagian wilayah di dunia. Pengaruh dan kekuasaan Islam
pada masa itu berhasil masuk ke wilayah Asia, Afrika, bahkan
Eropa. Tentunya dalam hal ini, pengaruh Islam masuk ke
wilayah-wilayah tersebut dalam rangka menegakkan agama
Islam dan menunjukkan bahwa Allahlah satu-satunya tuhan
yang satu yang patut disembah.

Seorang ilmuan Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone pernah


mengatakan bahwa dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak
ada bangsa-bangsa yang dapat mengadakan perubahan yang
berarti. Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau 1000
tahun lamanya baru dapat mengadakan suatu masyarakat
yang berarti. Hal ini berlaku pada seluruh bangsa dan umat
tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad saw
sudah dapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam
tempo satu keturunan (23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau
diperbuat oleh orang lain.

3
Dari kisah masa lalu yang begitu membanggakan, Allah telah
menjelaskan dalam firmannya tentang ciri-ciri kebangkitan
umat islam yaitu:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di


antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa
Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya
untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An Nur: 55).

Dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan empat ciri


kebangkitan umat Islam. Pertama, menjadikan mereka
berkuasa di muka bumi. Ibnu katsir dalam tafsirnya
mengatakan bahwa ini merupakan janji Allah kepada Rasul-
Nya bahwa Dia akan menjadikan umat ini sebagai khalifah di
muka bumi, yaitu menjadi pemimpin umat manusia dan
penguasa manusia.

Kedua, meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-


Nya (Allah) untuk mereka. Setelah suatu wilayah dapat
dikuasai oleh umat Islam, maka dengan begitu dalam
penyebaran ajaran Islam dapat terealisasi, karena agama
Islamlah satu-satunya agama yang diridai Allah.

4
Ketiga, Dia benar-benar akan menukarkan (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Artinya, ketika ajaran Islam dapat merasuk di dalam diri umat,
maka rasa aman dan kenyamananlah yang akan mereka
peroleh.

Keempat, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada


mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Karena
kesyirikan merupakan dosa paling besar, bahkan tidak ada
ampunan lagi bagi yang melakukannya. Maka, umat Islam
wajib beribadah hanya untuk memperoleh rida dari Allah.

2.2 Sepuluh Risalah Pemuda Dalam Islam

1. Memahami Islam

Mustahil pemuda dapat memuliakan Islam kalau mereka


sendiri tidak memahami Islam (35:28, 58:11)

Siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat kebaikan,


maka dipandaikanlah dalam agama. (H.R. Bukhari-Muslim)

Dunia ini terkutuk dan segala isinya terkutuk kecuali


dzikrulloh dan yang serupa itu dan orang alim dan penuntut
ilmu. (H.R. At Tirmizi)

2. Mengimani segenap ajaran Islam

Iman kepada Allah dan Rasul-Nya pada hakikatnya merupakan


sebuah sikap mental patuh dan tunduk (23:51). Tunduk patuh
berlandaskan cinta kepada-Nya (2:165) dan ittiba (mengikuti)
rasul-Nya (3:31, 53:3-4).

5
3. Mengamalkan dan mendakwahkan Islam

Ciri orang yang tidak mengalami kerugian (khusrin) dalam


hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan
Islam (103:1-3, 41:33, 3:110, 9:71, 5:78-79).

barang siapa menyeru kepada kebaikan maka ia akan


memperoleh pahala sepadan dengan orang yang
mengerjakannya. (H.R. Muslim)

4. Berjihad dijalan Islam

Jihad adalah salah satu hal yang diwajibkan Allah kepada kaum
muslimin. Said Hawa membagi jihad menjadi lima macam :

a. Jihad Lisaani, menyampaikan dakwah Islam kepada orang-


orang kafir, munafik dan fasiq yang disertai dengan hujjah
(argumentasi) yang dicontohkan oleh Nabi SAW. (5:62)

b. Jihad Maali atau jihad dengan harta (49:15, 9:111). Jihad


dengan harta merupakan bagian vital bagi jihad yang lainnya,
karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana.

c. Jihad Bilyad wan nafs atau jihad dengan tangan/kekuatan


dan jiwa (22:39, 2:190, 8:39, 9:36). Termasuk dalam jihad ini
adalah menentang orang kafir, berusaha mengusir mereka dari
bumi Islam, memerangi kaum murtad dalam negeri Islam,
melawan pemberontakan atau pembangkangan atas negara
Islam.

d. Jihad Siyaasi atau jihad politik.

6
e. Jihad Tarbawi/talimi, yakni bersungguh-sungguh
mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik orang-orang
yang ingin memahami Islam (3:79)

5. Sabar dan istiqomah di atas jalan Islam

(21:83-85, 38:41-44, 37:100-107, 21:68-69, 71:5-9)

Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqamah.


Keyakinan dalam iman haruslah secara bulat dan kesabaran
itu setengah dari iman. (H.R. Abu Nuaim)

6. Mempersaudarakan manusia dalam ikatan Islam

Pemuda seharusnya berperan dalam menjalin ukhuwah


islamiyah sesama muslim (8:63, 59:9). Setiap mukmin yang
satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara
satu dengan yang lainnya saling mengokohkan, (Al hadist)

7. Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat Islam

Potensi umat Islam perlu diarahkan ke dalam amal jamai


secara efektif dan efisien (3:146)

8. Optimis terhadap masa depan Islam

Pemuda Islam tak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaliknya,


harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta
balasan dari Allah SWT. Hanya orang kafirlah yang memiliki
sifat pesimis (12:87, 15:56).

7
9. Introspeksi diri (muhasabah) terhadap segala
aktivitas yang telah dilakukan

Introspeksi dan evaluasi dimaksudkan agar pemuda tidak


mengulang kesalahan yang sama di hari mendatang, tidak
terjebak dengan permasalahan yang sama dan mampu
memperbaiki diri ke arah yang lebih baik (13:11).

Seorang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi


dirinya dan bersiap dengan amal sebagai bekal untuk mati.
(H.R. At Tirmizi)

10. Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam

Memurnikan niat karena Allah dalam ibadah, dan jihad


merupakan masalah fundamental agar amal itu diterima
sekaligus sukses.

Sesungguhnya Allah menolong umat ini hanya karena orang-


orang yang lemah di antara mereka yaitu dengan dakwah,
shalat dan ikhlas mereka, (H.R. An Nasai dari Saad bin Abi
Waqash

2.3 Peran Pemuda dalam Kebangkitan Islam

Al-quran menceritakan tentang potret pemuda ashaabul kahfi


sebagai kelompok pemuda yang beriman kepada Allah SWT
dan meninggalkan mayoritas kaumnya yang menyimpang dari
agama Allah SWT, sehingga Allah SWT menyelamatkan para
pemuda tersebut dengan menidurkan mereka selama 309
tahun. (Q.S. Al Kahf). Kisah pemuda ashaabul ukhdud di dalam
Al-quran juga menceritakan tentang pemuda yang tegar
keimanannya kepada Allah SWT, sehingga banyak

8
masyarakatnya yang beriman dan membuat murka penguasa.
Berikut beberapa cara dan sikap yang dapat diter apkan
pemuda dalam menghadapi era kebangkitan islam

1. Pemuda Sebagai Generasi Harapan Islam

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan dan


memuliakan para pemuda. Sifat-sifat yang menyebabakan
para pemuda di atas dicintai Allah SWT dan mendapatkan
derajat yang tinggi, dan kisah mereka diabadikan dalam Al-
quran dan dibaca jutaan manusia dari masa ke masa, adalah
sebagai berikut :

Mereka selalu menyeru kepada yang haq.(Q.S. 7: 181)

Mereka mencintai Allah SWT, maka Allah SWT mencintai


mereka. (Q.S. 5: 54)

Mereka saling melindungi dan menegakkan shalat. (Q.S. 9: 71)

Mereka adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada


Allah SWT. (Q.S. 13: 20)

Mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta untuk


kepentingan islam. (Q.S. 49: 15)

2. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Bekerja dan


Aktif Berdakwah

Islam memandang posisi pemuda di masyarakat bukan


menjadi kelompok pengekor yang sekedar berfoya-foya,
membuang waktu dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat
hura-hura. Melainkan, islam menaruh harapan yang besar

9
kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor
penggerak dakwah islam. Pemuda yang baik dan benar adalah
pemuda yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

Mereka bekerja/beramal didasari dengan keimanan atau


akidah yang benar. (Q.S. 41: 33)

Mereka selalu bekerja membangun masyarakat. (Q.S. 18: 7)

Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang


paling bermanfaat untuk umat da masyarakatnya. (Q.S. 9:
105)

3. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Menjadi Potret


Islam

Para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka haruslah


menjadi kelompok yang mampu mempresentasikan nilai-nilai
islam secara utuh bagi masyarakat.

Mereka menjadi generasi yang Qalbunya hidup (Q.S. 42: 88-


89) karena senantiasa dekat dengan al-quran dan tenang
dengan zikrullah (Q.S. 13: 28), bukan generasi berhati batu
(Q.S. 57: 16) akibat jauh dari nilai-nilai islam ataupun generasi
mayat (Q.S. 6: 122) yng tidak bermanfaat tetapi menebar bau
busuk kemana-mana.

Di dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, para pemuda


harus sabar dan terus berjuang menegakkan islam. Hendaklah
mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT
benar, semua masalah akan terasa ringan.

10
Di dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah
keridhaan manusia maka terasa berat, tetapi jika ukurannya
keridhaan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini. (Q.S. 16:
96)

4. Pemuda Harus Menjadi Generasi yang Selalu Kembali


pada Allah SWT dan Bertaubat

Hal lain yang harus dipahami para pemuda adalah mereka


harus memahami bahwa setiap manusia pernah berbuat dosa.
Namun sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang
senantiasa segera bertaubat dan kembali kepada Allah SWT
(Q.S. 3: 135) hal ini dikarenakan bahwa manusia adalah
makhluk yang sangat lemah (Q.S. 20: 115) dan fakirakan
hidayah Rabb-nya.

Hendaklah para pemuda merenungkan sahabat Ali ra. Sebagai


berikut, maksiat yang kusadari, lalu aku bertaubat lebih
kucintai dari taat yang membuatku bangga diri. Dan juga
ucapan seorang salaf Ibnu Athaillah berikut ini, boleh jadi
dibukakkan pintu taat padamu tapi hal itu menyebabkan kamu
lupa dan kufur akan nikmat taat tersebut, dan boleh jadi
dibuka pintu maksiat atasmu tapi membuatmu menyesal dan
taubat sehingga engkau menjadi dicintai Allah SWT.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beberapa ciri yang menunjukkan kebangkitan islam


adalah menjadikan umat islam sebagai penguasa bumi,
meneguhkan iman mereka, mengganti perasaan mereka
dari takut menjadi damai, dan menguatkan hatinya agar
terus menyembah Allah SWT.
Pemuda yang baik dalam islam adalah pemuda yang
memiliki karakter risalah pemuda dalam islam.
Beberapa upaya dan sikap pemuda yang dapat dilakukan
dalam menghadapi kebangkitan islam adalah
meniggikan derajat, aktif berdakwah, memiliki suri

12
tauladan yang baik atau generasi potret islam dan
bertaqwa pada Allah.

3.2 Saran
Penulisan makalah ini diharapkan kedepannya lebih baik
lagi dan semoga bisa bermanfaat kepada para pembaca
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim .2013.Pribadi Muslim Unggul Pemuda Pilar Kebangkitan


Islam. http://ukikesmas.wordpress.com/pribadi-muslim-unggul-
pemuda-pilar-kebangkitan-islam/ (Diakses pada tanggal 7
desember 2014 pukul 16.11WIB) Pekanbaru.

Irawan,A D. 2008. Peran pemuda islam dalam menyongsong


kebangkitan islam.
http://adedidikirawan.blogspot.com/2008/05/makalah-peran-

13
pemuda-islam-dalam.html (Diakses pada tanggal 7 desember
2014 pukul 16.11WIB) Pekanbaru.

Isnan, Faisal.2013. Refleksi Kebangkitan Islam di Tahun Baru.


http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/05/abad-ke-15-
sebagai-abad-kebangkitan-islam-refleksi-menyambut-tahun-
baru-1435-h-606892.html (Diakses pada tanggal 7 desember
2014 pukul 16.14 WIB) Pekanbaru.

14

Anda mungkin juga menyukai