Bioper 1
Bioper 1
3 Ekologi Laut
II PRODUKTIVITAS PERAIRAN
2.1 Pengertian
- Produk : hasil
- Produksi : proses
- Produktifitas : sifat dari proses produksi/kemampuan dari proses produksi
- Di alam ada proses produksi yang sangat panjang/besar melibatkan semua makhluk
hidup yang ada dan berlangsung terus menerus yaitu proses pengikatan energi
matahari (sumber enerrgi utama di bumi) untuk menguibah bahan anorganik
menjadi bahan organik melalui proses fotosintesa
- Angka yang menunjukkan banyaknya energi matahari yang diikat atau bahan organik
yang terbentuk dari proses fotosintesa per satuan luas permukaan bumi per satuan
waktu disebut produktifitas primer
- Seluruh makhluk hidup sangat tergantung dengan proses produksi yang ada di alam
tersebut
- Proses produksi dalam ilmu biologi ada 4 tingkatan, yaitu :
1. Produktifitas Primer Kotor (Gross Primary Productivity) adalah seluruh bahan
organic yang dihasilkan melalui fotosintesa termasuk bahan organic yang
digunakan untuk pernafasan pada saat pengukuran
2. Produktivitas Primer Nyata (Net Primary Productivity) adalah produtivitas
primer kotor dikurang jumlah bahan organic yang terpakai bagi pernafasan pada
saat pengukuran. Dalam praktek produktivitas primer kotor didapat dari
penjumlahan angka bahan organic yang terpakai bagi pernafasan kepada angka
bahan organic hasil produktifitas nyata.
3. Produktivitas Primer Komuniti (Net Community Productivity) adalah
produktivitas primer yang tersisa akibat pemakanan organisme heterotroph
(Organisme golongan organisme yang termasuk dalam consumer/ pemakai dan
dekmposer/ penhancur contoh : manusi, hewan, bakteri
4. Produktifitas Sekunder (Secondary Produtivity adalah jumlah bahan organic
yang ada pada organisme heterotroph
- Untuk menghitung produktivitas perairan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
:
1. Menghitung hasil panen ( hasil pertanian atau hewan yang berumur panjang)
2. Menghitung produksi oksigen (untuk tanaman air)
3. Menggunakan metoda karbondioksida ( untuk tanaman darat )
4. Menghitung bahan baku yang hilang ( untuk lautan)
5. Menggunakan metoda radioaktif C14 dan P32 untuk plangton
6. Menggunakan metoda Chlorophyl
- Produktifitas perairan dapat dijadikan dasar ukuran suatu lingkungan dalam hal ini
jumlah pembentukan bahan organic terutama melalui proses fotosintesa per satuan
luas per satuan waktu.
- Semua aktivitas biologi dari satuan komunitas termasuk kehidupan manusia
tergantung dari energi matahari yang diikat dalam proses fotosintesa. Hasil
produksi ini diatur oleh berbagai faktor yang ada dalam lingkungan . Hasil yang
besar dapat dicapai akibat dari kombinasi faktor-faktor yang tepat.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas perairan :
1. Faktor Abiotik :
- Adalah faktor-faktor yang tidak hidup 9 a = tidak, bio = sesuatu yang
berkaitan dengan hidup)
- Faktor-faktor abiotik meliputi :
a. Suhu Perairan
- Air sebagai lingkungan hidup tidak begitu banyak mengalami guncangan
suhu daripada udara karena panas jenisnya lebih tinggi daripada udara;
artinya untuk menaikan suhu satu derajat Celcius per satuan volume air
memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak daripada udara.
- Hal penting bagi makhluk hidup di air adalah penyebaran suhu.
- Penyebaran suhu di perairan dapat terjadi oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Penyerapan (absorbsi), meskipun hanya sebagian saja dari panas itu
yang diserap oleh air
2) Angin, yang membuat air bergerak
3) Aliran tegak (vertical) dari air itu sendiri
- Aliran tegak dapat terjadi pada danau-danau tertentu, jika lapisan atas dari
air danau menjadi dingin di waktu malam maka suhunya turun lebih
rendah daripada lapisan di bawahnya akibatnya air pada lapisan di
bawahnya lebih panas daripada air diatas maka terjadilah aliran tegak di
perairan tersebut.
- Aliran tegak sangat bermanfaat untuk mengangkut zat-zat hara atau
mineral-mineral yang mengendap di dasar perairan ke atas permukaan
dan zat hara ini sangat bermanfaat bagi plangton sebgai makanan.
- Suhu berpengaruh besar terhadap proses pertukaran zat (metabolisme) dari
makhluk-makhluk hidup
- Suhu juga berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut di perairan;
kenaikan suhu dari 11oC menjadi 22oC menebabkan kandungan O2
terlarut di perairan turun dari 1,17 mg/l menjadi 0,7 mg/l dan pada
kondisi tersebut ikan bass dapat mati setelah 5-7 jam
- Kebutuhan oksigen dari ikan juga dipengaruhi oleh suhu misalnya ikan
bass pada suhu 25oC akebutuhan oksigennya 282 % daripada 15oC dan
pada 20oC 177% daripada konsumsi oksigen pada suhu 15oC
- Diketahui juga pada pertumbuhan embrio ikan mas pada suhu 30oC adalah
sekitar 0,5 kali dari suhu 20oC dan nafsu ikan mas nyata menurun
apabila suhu airnya meningkat
BAB III
SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN
3.1 Pengertian
Sumberdaya :
Hayati : bersifat hidup
Perairan : hal yang berhubungan dengan kehidupan di air
Sumberdaya Hayati Perikanan : Segala yang dapat diberdayakan/ dihasilkan/ dimanfaatkan
dari semua makhluk hidup yang ada di air untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia.
SDHP yang dapat dimanfaatkan berasal dari perikanan darat misalnya segala jenis ikan dan
tumbuhan air tawar sedangkan perikanan laut segala jenis hewan dan tumbuhan yang ada
di laut.
4.1.8 Sungut
- Berfungsi sebagai alat peraba pada waktu mencari makan
- Tidak semua ikan bersungut
- Letak ada yang di dagu, hidumg, atau sudut mulut
- Bentuk ada yang seperti cambuk, pecut, bulu atau sembulan kulit
- Jumlah ada yang satu, sepasang atau beberapa pasang
- Contoh : iken lele (Clarias bathracus), Mas (Cyprinus carpio), nilem (Osteochillus
hasselti)