Mengkaji ulang
Selisih dengan th
Tahun Jumlah
sebelumnya
20X1 20.000 0
20X2 24.400 4.400
20X3 27.850 3.450
20X4 25.340 (2.510)
20X5 28.120 2.780
20X6 30.650 2.530
20X7 28.200 (2.450)
20X8 30.460 2.260
20X9 33.810 3.350
13.810
Untuk menyusun proyeksi permintaan tahun-tahun mendatang,
terlebih dahulu angka-angka jumlah permintaan pada tabel V.1
disusun dalam tabel V.2 bengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Mencari titik tegah urutan tahun lampau dalam hal ini 20X5
Menghitung jarak (deviasi, D) tiap tahun dengan mean
Mengkuadratkan (deviasi ,D2) serta menjumlahkan seluruh
kuadrat deviasi (∑D2)
Permintaan
Tahun D D2 PD2 Trend jumlah permintaan
(P)
20X1 20.000 -4 16 -80.000 27.647-(4 x1.323)=22.355
20X2 24.400. -3 9 -73.200 27.647 -(3x1.323)=23.678
20X3 27.850 -2 4 -55.700 27.647-(2 x1.323)=25.001
20X4 25.340 -1 1 -25.340 27.647-(1 x1.323)=26.324
20X5 28.120 0 0 0 28120
20X6 30.650 1 1 30.650 27.647+(1 x1.323)=28.970
20X7 28.200 2 4 56.400 27.647+(2 x1.323)=30.293
20X8 30.460 3 9 91.380 27.647+(3 x1.323)=31.616
20X9 33.810 4 16 135.240 27.647+(4 x1.323)=32.939
Permintaan
tahun
Permintaan
Tahun
Permintaan
300
290
280
270
260
10 11 12 13 14 15 16 17 18 Tahun
.
Gambar V.5 Alternatif investasi dan penerimaan benefit
Pada gambar tersebut bisa kita lihat bahwa pada awal awalnya kita tidak
mendapatkan benefit atau masih rugi dan akan terlihat juga pola
pendapatan atau aliran kasnya. Titik dibawah garis titik impas terlihat
merugi, karena biaya lebih besar dari pendapatan atau aliran kasnya
negatif dan sampai beberapa waktu baru kita dapatkan titik impasnya.
Semua ini dapat dilakukan dengan menilai secara waktu (Present value)
dari benefit dan biaya. Dari perhitungan kita bisa mendapatkan bila kita
mendapatkan nilai titik impas tersebut
Garis titik impas ini tentu saja harus kita perhitungkan dengan waktu
sehingga garis titik impas ini sering kita sebut NPV (Nett Present Value).
Untuk ini kita menggunakan istilah Rate of return, yaitu berapa besar
nilai Social rate of return yang dipakai hingga bisa didapatkan suatu
nilai titik impas dari benefit dan biaya tadi,
Present Value (PV) dan Future Value (FV)
Pengkajian Rate of Return dilaksanakan dengan melihat nilai sekarang
(PV) dan nilai yang akan datang (FV) untuk melihat nilai biaya atau
investasi sehingga nantinya kita bisa menggunakan suatu perbandingan
manfaat (benefit)
Besar investasi = P
Rate of Return = i ( sering juga kita kenal sebagai interest )
1 2 3 4 5 6 7
0 800 - 800 - 1,0 800 0
1 500 300 800 10 0.8696 696 87
2 300 300 200 0.7561 227 151
3 300 300 1000 0.6575 197 658
4 300 300 1000 0.5718 172 572
5 300 300 1000 0.4972 149 497
6 300 300 1000 0.4323 130 432
7 300 300 1000 0.3758 113 376
Jumlah 1300 2100 3400 5300 2484 2773
Table V . 4 Perhitungan PV Benefit dan biaya proyek pada discount rate 15%
Pada tabel V.4 terdapat suatu gambaran tentang suatu proyek dengan
melihat biaya dan keuntungan yang didapat selama 7 tahun yang telah
dihitung nilai sekarangnya.
Nilai sekarang (PV)
Nilai ini adalah menghitung nilai yang akan datang setelah di discount
FV
Fn = P (1+ i )n PV = --------------
(1+ i )n
Nilai PV ini selain dapat dihitung dengan cara perhitungan biasa, karena
dengan rumus yang sudah tertentu maka nilai ini dapat dilihat pada tabel
V . 4 dengan melihat periode ( bisa dalam bulan atau tahun dan melihat
nilai Sosial discount rate ( i ) dan kadang kadang i disebut juga
besarnya bunga yang sedang berlaku di Bank
Fn = P (1+ i )n FV = PV (1+ i )n
Sama seperti menghitung PV yang dapat dilakukan (seperti dengan
kalkulator) dan juga dapat dengan meilhat besarnya FV ini pada tabel
yang ada.
Annuity
Bila setiap tahunnya besar pemasukan atau pengeluaran selalu sama
nilainya
1 - (1+ i )-n
Annuity factor : ------------------------
i
Perpetuities:
Kebanyakan annuities dihitung pada periode tertentu saja. Kadang-
kadang terjadi untuk waktu yang tidak terbatas. Angka-angka secara
series ini untuk waktu tak terhingga kita sebut perpetuities dan
merupakan faktor kekekalan
1 - (1+ i )-n 1
Perpetuities factor : Lim ------------------ -------
n=~ i i
i
Capital recovery factor : ------------------------
1 - (1+ i )-n
Nilai ini dapat juga menghitung besarnya angsuran setiap tahunnya bila
kita meminjam dana dengan i = besarnya interest dan n = masa
pengembalian yang merupakan penjumlah besarnya cicilan pinjaman
pokok ditambah dengan interestnya.
(1+ i )n -1
Equal annual factor : --------------------
i
Tabel V – 6 : Contoh Nilai waktu dari uang rumus pada tabel V . 5 dengan nilai i = 2%
1. Melalui analisa proyek kita bisa mendapatkan apakah benefit netto suatu
proyek lebih besar atau lebih kecil daripada suatu peluang investasi
marjinal Keputusan yang akan diambil adalah penanaman investasi
go/no go
Nilai DCF ( Discount cash factor) dapat kita hitung berdasarkan rumus atau
dapat dilihat dari table yang merupakan suatu nilai untuk i = 12% dan t = 9
tahun
Nilai biaya dengan tanda negative - sedang penerimaan dengan tanda
positif + sehingga dari penjumlahan nialai-nilai PV akan kita dapatkan NPV
Contoh diatas NPV = 903 – 900 = 3
Indikasi; NPV > 0 dapat diterima dan dipilih dengan nilai yang paling besar
dan bila nilai < 0 maka ditolak
Kelebihan; memasukkan nilai waktu dari uang, mempertimbangkan semua
aliran kas dan mengukur besaran absolut
Internal Rate of Return (IRR)
Seringkali dipergunakan untuk melihat apakah investasi cukup menarik bila
dilihat dari arus pengembalian yang telah ditentukan atau yang diinginkan.
Disini dengan melihat NPV aliran kas masuk dan aliran kas keluar sama.
Jadi disini untuk melihat besarnya rate of return bila NPV = 0
Proses ini dilakukan dengan system trial and error atau coba-coba dan
diperlukan suatu kalkulator dengan mencari NPV positif dan NPV negatif
NPV1
IRR = i1 + ------------------------- x ( i2 - i1 )
NPV1 - NPV2
NPV1 = NPV untuk nilai i yang lebih rendah dan mempunyai nilai positif
NPV2 = NPV untuk nilai i yang lebih besar dan mempunyai nilai negative
IRR = NPV dengan nilai 0
IRR = m + X
Indikasi; bila nilai IRR > tingkat bunga (rate of return) yang berlaku umum
seperti bila uang disimpan dalam Bank, maka Proyek bisa diterima dan bila
IRR < tingkat bunga (rate of return) maka Proyek ditolak
Indikasi; bila BCR > 0 Usulan Proyek diterima sedangkan BCR < 0 ditolak
Profitability Ratio (PV/K),
K adalah bagian dari biaya untuk mengukur rentabilitas suatu proyek diatas
titik netral yaitu Benefit = Cost dimana NPV = 0
n B t - EPt
Σ ------------------
t
t=0 ( 1 + i )
PV / K = -------------------------------
n Kt
Σ ------------------
t
t=0 ( 1 + i )
Bt adalah benefit bruto dalam tahun t dan n adalah umur ekonomis proyek
EPt adalah biaya Eksploitasi dan pemeliharaan atau biaya rutin pada tahun t
Kt adalah biaya modal pada tahun t disebut juga biaya investasi
i adalah discount rate social
n (Cash In)t
Σ ------------------
t=0 ( 1 + i )t
IP = -------------------------------
n (Cash out)t
Σ ------------------
t=0 ( 1 + i )t
Dan hal ini dapat kita lihat pada contoh bila terjadi perubahan
Tabel V-9 ; Alternatif beberapa Proyek dengan nilai NPV dan B/C
berbeda
% D S
i1
ie
io
0 A B C Rp
Gambar V.8 : kurva tingkat bunga dan nilai moneter
Berhubung persediaan modal dibatasi pada tingkat tersebut, maka
kekuatan pasar menekan suku bunga yang dibayar oleh investor
membumbung keatas menjadi i1, yang ama besarnyadengan
keuntungan dari investasi marginal yang jadi dilaksanakan melalui
persediaan dana yang ada. Padahal sebagian dana tabungan
sebesar 0A itu disalurkan oleh Pemerintah guna membiayai proyek
yang membawa keuntungan dibawah tingkat i 1, entah diantara i1 dan
i0 (apabila pemakaian anggaran pembangunan sektor pemerintah
terkena pengaruh faktor-faktor selain penilaian tentang tingkat
% D S
i1
D’
i1 ’
ie
io
0 A B C Rp
Gambar V.8 : kurva tingkat bunga dan nilai moneter
S kurva penawaran modal yang seharusnya berlaku karena pembatasan
tingkat bunga pada i0
D tingkat permintaan modal berdasarkan tingkat keuntungan sosial
marginal
D’ kurva permintaan modal yang sebenarnya mengingat sebagian
keuntungan harus dibayar sebagai pajak.
Dari gambar V.8 tingkat bunga i 1 merupakan tingkat keuntungan
sosial marginal yang sebenarnya, yang seharusnya dipakai sebagai
“discount rate “ dalam penilaian proyek. Tetapi tingkat yang dapat
“ditera” hanya i1’ berdasarkan tawar menawar dipasar gelap
Penyimpangan Harga pasar dari Tenaga kerja tak terdidik
Tingkat upah yang berlaku dipasar tenaga kerja Wo melebihi tingkat
upah seimbang We, pada tingkat mana para majikan bersedia
menawarkan kesempatan kerja dalam jumlah yang cukup untuk
menampung semua tenaga kerja yang bersedia bekerja. Yang
termasuk faktor-faktor penyebab keadaan tersebut ada beberapa
hal.
0 A B jumlah orang
P1
P0 E0
Perubahan consumer
surplus
0 Q1 Q2 Q
Harga
A
S
P1 F
Beberapa Aspek dan Penilaian 27
P* E
G
P2
0 Q1 Q*
P* E
G
P2
B D
Quantity
0 Q1 Q*
Kerangka
Acuan
Kriteria
seleksi
Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih
mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Ketentuan umum
mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Indonesia.
Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang harus
dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia:
1. Kesepakatan para pihak
2. Kecakapan para pihak
3. Mengenai hal tertentu yang dapat ditentukan secara jelas
4. Sebab/causa yang diperbolehkan secara hukum.