NIM : PO714211161029
SISTEM RUJUKAN
KAJIAN 9
1. Pengertian Rujukan
Sistem rujukan adalah system yang dikelola secara strategis , proaktif , pragmatif
dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya
terutama ibu dan bayi baru lahir , dimanapun mereka berada dan berasal dari
golongan ekonomi manapun agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu dan
bayi melalui peningkatan mutu dan katerjangkauan pelayanan kesehatan dan neonatal
di wilayah mereka berada ( DepKes RI,2006 ) .
Sistem rujukan neonates adalah suatu system yang memberikan suatu gambaran
tata cara pengiriman neonates risiko tinggi dari tempat kurang mampu memberikan
penanganan ke rumah sakit (RS) yang dianggap mempunyai fasilitas yang lebih
mampu dalam hal penatalaksanaannya secara menyeluruh ( yaitu mempunyai fasilitas
yang lebih , dalam hal tenaga medis , laboratorium , perawatan dan pengobatan ) .
Tiga hal yang kemungkinan terjadi dalam kegiatan rujukan , antara lain :
a. Penyerahan tanggung jawab timbal balik perawatan penderita dari suatu unit
kesehatan secara vertical dan horizontal pada unit kesehatan yang lebih mampu .
b. Penyaluran pengetahuan dan keterampilan dari unit kesehatan yang lebih mampu
pada unit kesehatan yang lebih kecil.
c. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan labolatorium dari unit kesehatan yang kecil
pada unit kesehatan yang lebih mampu dan pengiriman hasil kembali pada unit
kesehatan yang mengirimnya .
2. Jenis Rujukan
Secara garis besar , rujukan dalam pelayanan kesehatan dibagi menjadi dua , yaitu
sebagai berikut :
a) Rujukan medik
3. Tingkat Rujukan
Sesuai dengan pembagian tersebut ,maka unit perawatan bayi baru lahir dapat dibagi
menjadi :
1) Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III
Unit perawatan bayi baru lahir tingkat III merupakan penerimaan rujukan bayi
baru lahir yang lahir dirumah atau pondok bersalin . Unit ini memberikan pelayanan
dasar padabayi yang baru lahir di puskesmas dengan tempat tidur ( rawat inap ) dan
rumah bersalin . Kasus rujukan yang padat dilakukan adalah :
Pada unit ini perlu penguasaan terhadap pertolonganpertama kegawatan bayi baru
lahir seperti pengenalan tanda-tanda sindroma gangguan nafas , infeksi atau sepsis ,
cacat bawaan yang memerlukan pertolongan segera , masalah icterus , muntah ,
perdarahan , BBLR , dan diare.
Pada unit ini telah ditempatkan sekurang-kurangnya tempat tenaga dokter ahli.
Pelayanan yang diberikan di unit ini merupakan pelayanan kehamilan dan persalinan
normal maupun resiko tinggi . perawatan bayi baru lahir pada unit ini meliputi
kemampuan pertolongan resusitasi bayi baru lahir dan resusitasi pada kegawatan
selama pemasangan pita endotrakeal , terapi oksigen pemberian cairan IV , terapi
sinar dan transfuse tukar , penatalaksanaan hipoglikema , perawatan bayi BBLR dan
bayi lahir dengan tindakan . Sarana penunjang berupa labolatorium dan pemeriksaan
radiologis telah tersedia pada unit ini . Unit ini juga telah ada dokter bedah sehingga
dapat melakukan tindakan bedah segera pada bayi .
3) Unit perawatab bayi baru lahir tingkat I
Pada unit ini semua aspek yang berhubungan dengan masalah perinatology dan
neonatologi dapat ditangani . Unit ini merupakan pusat rujukan sehingga kasus yang
ditangani sebagian besar merupakan kasus resiko tinggi baik dalam kehamilan ,
persalinan , maupun bayi baru lahir.
Telah disebutkan bahwa neonates yang akan dirujuk adalah neonates yang
tergolong bayi resiko tinggi . Perlu diketahui bahwa neonates resiko tinggi dapat lahir
dari ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula . Dalam tahap yang lebih awal ,
penlongan persalinan seharusnya dapat mengenali bahwa kehamilan yang dihadapi
adalah suatu kelahiran resiko tinggi . Berikut ini beberapa kasus kehamilan resiko
tinggi antara lain :
Bayi yang termasuk kategori bayi resiko tinggi , antara lain adalah sebagai berikut :
Bayi premature
BBLR
Bayi dengan riwayat Apnae
Bayi dengan kejang berulang
Sepsis
Asfiksia berat
Bayi dengan gangguan nafas dan perdarahan
Penolong persalinan harus dapat mengidentifikasi ibu yang akan melahirkan ,
kelak akan melahirkan bayi resiko tinggi . penolong persalinan dalam hal ini antara
lain dukun beranak , bidan desa , perawat bidan , dokter puskesmas atau dokter umum
, dokter di rumah sakit kelas D , Dokter di rumah sakit kelas C . Penolong persalinan
yang lebih banyak mengalami kesukaran dalam mengidentifikasi kelahiran bayi
resiko tinggi adalah dukun beranak. Bidan atau perawat bidan lebih mudah
mengidentifikasi kelahiran bayi resiko tinggi , karena pada saat menempuh
pendidikan telah diajarkan mengenai persalinan dan neonates resiko tinggi .
Rujukan Neonatus
Prinsip Dasar :
Proses rujukan
POSYANDU /
MASYARAKAT
PUSKESMA PEMBANTU
PUSKUSMAS ATAU
BALKESMAS
DOKTER /BIDAN
RS Kelas C atau D
Praktek swasta
RS Kelas B
RS Kelas A
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Afroh dan Sudarti.2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan
Anak.Yogyakarta: Nuha Medika
Hanifa Gulardi, dkk. 2007. Buku Panduan Praktisi Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo
Rukiyah dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media