Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN

PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 60


MATEMATIKA TERAPAN I

BAB IV – GEOMETRI DAN SEGITIGA

Hasil Pembelajaran Khusus


Kemampuan menyelesaikan soal-soal geometri dan segitiga.

Hasil Pembelajaran Umum


• Mahasiswa mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan geometri.
• Mahasiswa mampu menyelesaikan soal-soal yang berhubungan
dengan segitiga.

Uraian Materi

Secara umum geometri adalah merupakan suatu ilmu di dalam sistem matematika
yang di dalamnya mempelajari garis, ruang, dan volume yang bersifat abstrak dan
berkaitan satu sama lain, mempunyai garis dan titik sehingga menjadi sebuah
simbol seperti bentuk persegi, segitiga, lingkaran, dan lain-lain.

Pada bab ini akan dibahas geometri bidang yaitu mempelajari tentang garis, kurva, sudut,
dan polygon dalam bidang. Titik, garis, ruang, bidang adalah gagasan dasar/awal dari geometri
yang tidak terdefinisi, tapi dapat dipelajari berdasarkan sifat-sifatnya. Sebuah bidang dapat
ditentukan oleh 3 buah titik yang tidak segaris. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
geometri memiliki 4 objek bahasan, yaitu titik, garis, bangun (datar dan ruang), dan sudut.

1. Pengukuran

Pengukuran adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang panjang, luas dan
volume. Sebuah polygon merupakan bidang bentuk tertutup yang dibatasi garis lurus. Jenis-jenis
Polygon diantaranya sebagai berikut:

i) Segitiga terdiri atas tiga sisi


ii) Segi empat terdiri atas empat sisi
iii) Segi lima terdiri atas lima sisi
iv) Segi Enam terdiri atas enam sisi

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 61
MATEMATIKA TERAPAN I

v) Segi Tujuh terdiri atas tujuh sisi


vi) Segi Delapan terdiri atas delapan sisi

Jumlah sudut pada semua segitiga 180°. Tiap sudut segitiga sama sisi masing-masing
60°, karena semua sudutnya sama besar maka 180°:3 = 60°. Besar sudut pada semua segi empat
360°. Sedangkan tiap sudut persegi 90° karena semua sudutnya juga sama besar maka 360°:4 =
90°.
Sudut adalah gabungan dua sinar yang titik pangkalnya bersekutu. Titik pangkal disebut
sebagai titik sudut. Sudut adalah jumlah rotasi antara dua garis lurus. Sudut dapat diukur dalam
derajat atau radian. 1 putaran = 360 derajat, sehingga 1 derajat = 1/360 putaran sehingga 1 menit
= 1/60 derajat dan 1 detik = 1/60 menit. 1 menit ini ditulis sebagai 1’ dan 1 detik ditulis sebagai
1”. Sehingga : 1°= 60’ dan 1’ = 60”
Contoh 1 : Jumlahkan
Penyelesaian :

Karena Jadi 12 ditempatkan dikolom menit dan


1° ditempatkan dikolom derajat. ;
Contoh 2 : 28°13’ - 15° 47’
Penyelesaian :

13’- 47’ tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu 1° atau 60’ dipinjam dari derajat kolom, dimana
27° meninggalkan kolom tersebut. Sekarang (60 +13’) - 47’ = 26’, yang ditempatkan di kolom
menit. 27° - 15° = 12°, yang ditempatkan di kolom derajat.
Contoh 3 : tentukan
Penyelesaian :
a. b.

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 62
MATEMATIKA TERAPAN I

Contoh 4 : jadikanlah kedalam bentuk derajat.


Penyelesaian :
a. jika 1 menit = 1/60 derajat
jadi

b. jika 1 detik = 1/60 menit

Contoh 5 : jadikanlah 45,371° kedalam bentuk derajat, menit dan detik.


Penyelesaian :
Jika 1° = 60’, 0,371° = (0,371 x 60)’ = 22,26’
Jika 1’ = 60”, 0,26’ = (0,26 x 60)” = 15,6” = 16”

4.2 Jenis dan Sifat Sudut


(a) (i) Sudut antara 0° dan 90° disebut sudut lancip.
(ii) Sudut yang sama sampai 90° disebut sudut siku.
(iii) Sudut antara 90° dan 180° disebut sudut tumpul.
(iv) Sudut yang lebih besar dari 180° dan kurang dari 360°disebut refleks.
(b) (i) Sudut dari 180° terletak pada garis lurus.
(ii) Jika dua sudut ditambahkan hingga 90° disebut sudut pelengkap.
(iii) Jika dua sudut ditambahkan hingga 180° disebut sudut pengganti.
(iv) garis paralel merupakan garis lurus yang sama bidangnya dan tidak pernah
bertemu.
(v) garis lurus yang melintasi dua garis disebut garis lintang.

Contoh 6 : sebutkan nama-nama sudut berikut ini

Penyelesaian :
(a) 159° terletak antara 90° dan 180° dan karena itu disebut sudut tumpul.
(b) 63° terletak antara 0° dan 90° dan karena itu disebut sudut lancip.
(c) 90° disebut sudut siku-siku.

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 63
MATEMATIKA TERAPAN I

(d) 227° lebih besar dari 180° dan kurang dari 360° dan oleh karena itu disebut sudut refleks.
Contoh 7 : Tentukan sudut pelengkap untuk
Penyelesaian :
(a) Untuk melengkapi 41° adalah (90°- 41°) yaitu 49°.
(b) Untuk melengkapi 58°39’ adalah (90°- 58°39’) yaitu 31°21’.
Contoh 8 : Tentukan sudut tambahan untuk
Penyelesaian :
(a) Untuk melengkapi 27° adalah (180°- 27°) yaitu 153°.
(b) Untuk melengkapi 111°11’ adalah (180°- 111°11’) yaitu 68°49’.
Contoh 9 : Dua garis lurus AB dan CD berpotongan pada 0. Jika ∠ AOC adalah 43°, tentukan
∠ AOD, ∠ DOB dan ∠ BOC.
Penyelesaian :
∠ AOD adalah tambahan untuk ∠ AOC. Dengan demikian ∠AOD = 180°- 43° = 137°. Ketika
dua garis lurus saling berpotongan berlawanan, sudut yang vertikal adalah sama. Maka ∠ DOB
= 43° dan ∠ BOC = 137°
Contoh 10 : Tentukan sudut β pada Gambar. 4.3

Gambar 4.3
Penyelesaian :
(yaitu sudut-sudut tambahan)
(sudut sama antara garis-garis sejajar)
Contoh 9 : Tentukan nilai sudut θ pada Gambar. 4.4

Gambar 4.4

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 64
MATEMATIKA TERAPAN I

Penyelesaian :
Tarik garis lurus FG melalui E sedemikian rupa sehingga sejajar dengan AB dan CD. ∠ BAE =
∠ AEF (bergantian sudut antara paralel garis AB dan FG), maka ∠ AEF = 23° 37’. ∠ECD =
∠FEC (sudut alternatif antara garis-garis sejajar FG dan CD), maka ∠ FEC = 35°49’. Sudut θ
= ∠ AEF + ∠ FEC = 23° 37’ + 35°49’ = 59°26’.
Contoh 10 : Tentukan nilai sudut c dan d pada Gambar. 4.5

Gambar 4.5
Penyelesaian :
b = 46° (sudut sama antara garis-garis sejajar). Juga b + c + 90° = 180° (sudut pada garis
lurus). Maka 46° + c + 90° = 180°, dimana c = 44°. b dan d adalah tambahan, maka d =
180°- 46° = 134° atau, 90° + c = d (sudut vertikal berlawanan).

4.3 Ciri – ciri Segitiga


Sebuah segitiga adalah digambarkan oleh tiga garis lurus tertutup. Jumlah
tiga sudut sebuah segitiga adalah sama dengan 180°. Jenis - jenis segitiga :
(i) Sebuah segitiga sudut lancip adalah salah satu segitiga di mana semua sudutnya lancip,
yaitu semua sudutnya kurang dari 90°.
(ii) Sebuah segitiga siku-siku adalah salah satu segitiga yang mempunyai sudut siku-siku.
(iii) Sebuah segitiga tumpul adalah salah satu segitiga yang mempunyai sudut tumpul, yaitu
sudut yang terletak antara 90° dan 180°.
(iv) Sebuah segitiga sama sisi adalah salah satu segitiga di mana semua sisi dan semua sudut
adalah sama (yaitu masing-masing 60°).
(v) Sebuah segitiga sama kaki adalah salah satu segitiga di mana dua sudut dan dua sisi adalah
sama.
(vi) Sebuah segitiga sembarang dimana sisi dan sudutnya tidak sama.

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 65
MATEMATIKA TERAPAN I

Contoh 11 : Tentukan nilai dari θ dan α pada gambar 4.7.

Gambar 4.7
Penyelesaian :
Dalam segitiga ABC, ∠ A + ∠ B + ∠ C = 180° (sudut-sudut didalam sebuah segitiga
ditambahkan hingga 180°), maka ∠C = 180° - 90° - 62° = 28°. Jadi ∠ DCE = 28° (tegak lurus
berlawanan sudut). θ = ∠ DCE + ∠ DEC (sudut luar sebuah segitiga adalah sama dengan jumlah
dua sudut-berlawanan). Dengan demikian ∠ θ = 28° + 15° = 43° ∠α dan ∠ DEC adalah
tambahan, sehingga
Contoh 12 : ABC adalah segitiga sama kaki di mana sudut BAC adalah 56°. AB diperluas ke
D seperti ditunjukkan dalam Gambar. 4.8. Tentukan sudut DBC.

Gambar 4.8
Penyelesaian :
Karena tiga sudut dalam sebuah segitiga ditambahkan hingga 180° maka 56° + ∠ B + ∠ C =
180°, yaitu ∠ B + ∠ C = 180° - 56° = 124°. ABC adalah segitiga sama kaki maka ∠ B = ∠ C =
124°/2 = 62°. ∠ DBC = ∠ A + ∠ C (sudut luar sama dengan jumlah dari dua sudut dalam yang
berlawanan), yaitu ∠ DBC = 56° + 62° = 118° [atau, ∠ DBC + ∠ ABC = 180° (yaitu sudut-
sudut tambahan)].
4.4 Segitiga Yang Sebangun
Dua segitiga dikatakan sebangun jika mereka sama dalam semua hal, yaitu tiga sudut dan tiga
sisi dalam satu segitiga adalah sama untuk tiga sudut dan tiga sisi segitiga yang lain. Dua
segitiga sebangun jika :

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 66
MATEMATIKA TERAPAN I

(i) tiga sisi yang satu sama dengan tiga sisi yang lain (SSS/sisi, sisi, sisi)
(ii) mereka memiliki dua sisi yang sama antara satu sama dengan yang lainnya, dan
jika sudut disertakan oleh sisi ini maka nilainya adalah sama (SAS/sisi, sudut,
sisi),
(iii) dua sudut yang satu sama dengan dua sudut yang lain dan setiap sisi pertama
adalah sama dengan yang lainnya (ASA/sudut, sisi, sudut), atau
(iv) hypotenusa mereka adalah sama dan sisi yang satu dengan sisi yang lainnya adalah
sama (RHS/sudut kanan, hipotenusa, sisi).
Contoh 13 : Dalam Gambar. 10, PQR adalah segitiga sama kaki dengan Z titik tengah dari
PQ. Buktikan bahwa segitiga PXZ dan QYZ adalah sebangun, dan bahwa segitiga RXZ dan
RYZ adalah sebangun. Tentukan nilai-nilai dan sudut RPZ, RXZ.

Gambar 4.10
Penyelesaian :
Karena segitiga sama kaki PQR adalah PR = RQ dan dengan demikian ∠ QPR = ∠RQP
∠RXZ = ∠ QPR + 28° dan ∠RYZ = ∠ RQP + 28° (sudut luar sebuah segitiga sama dengan
jumlah dari dua bagian sudut dalam yang berlawanan). Maka ∠ RXZ = ∠ RYZ.
∠ PXZ = 180° - ∠ RXZ dan ∠QYZ = 180° - ∠ RYZ. Jadi ∠ PXZ =∠ QYZ. Segitiga
PXZ dan QYZ sebangun bila ∠XPZ = ∠ YQZ, PZ = ZQ dan ∠XZP = ∠YZQ (ASA). Maka
XZ = YZ, segitiga PRZ dan QRZ adalah sebangun jika PR = RQ, ∠RPZ = ∠ RQZ dan PZ =
ZQ (SAS). Maka ∠RZX = ∠RZY, Segitiga RXZ dan RYZ adalah sebangun jika ∠RXZ =
∠RYZ, XZ = YZ dan ∠RZX = ∠RZY (ASA). ∠ QRZ = 67° dan dengan demikian ∠PRQ =
180 − 134
RPZ = RQZ = = 23
67° + 67° = 134°. Maka 2 , ∠RXZ = 23° + 28° = 51° (sudut
luar segitiga sama dengan jumlah dari dua sudut dalam yang berlawanan).
4.5 Kesamaan Segitiga
Dua segitiga dikatakan sama jika sudut pada suatu segitiga adalah sama dengan sudut segitiga
yang lain. Dengan mengacu pada gambar 4.11, Segitiga ABC dan PQR sama dan sisinya sama
antara satu dengan yang lainnya, yaitu :

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 67
MATEMATIKA TERAPAN I

Gambar 4.11
Contoh 14 : Dalam Gambar. 4.12 tentukan panjang sisi a

Gambar 4.12
Penyelesaian :
Dalam segitiga ABC, 50° + 70° + ∠ C = 180°, dimana ∠ C = 60°. Dalam segitiga DEF, ∠E =
180° - 50° - 60° = 70°. Maka segitiga ABC dan DEF adalah sama, karena sudut mereka
adalah sama. Jika sisinya sesuai antara satu dengan yang lainnya, maka :

Contoh 15 : Dalam Gambar.4.13, tentukan dimensi yang ditandai r dan p.

Gambar 4.13

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 68
MATEMATIKA TERAPAN I

Penyelesaian :
Dalam segitiga ∠ PQR, Q = 180° - 90° - 35° = 55°
Dalam segitiga XYZ, ∠X = 180° - 90° - 55° = 35°
Maka segitiga PQR dan ZYX sama jika sudutnya sama. Segitiga dapat digambar ulang seperti
yang ditunjukkan pada gambar 4.14.

Gambar 4.14

Contoh 16 : Dalam Gambar 4.15, menunjukkan bahwa segitiga CBD dan CAE adalah sama
dan tentukan panjang CD dan BD.

Gambar 4.15

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 69
MATEMATIKA TERAPAN I

Penyelesaian :
Karena BD sejajar dengan AE maka ∠ CBD = ∠ CAE dan ∠ CDB = ∠ CEA (sesuai sudutnya
antara garis-garis yang sejajar). Juga umum ∠ C pada segitiga CBD dan CAE. Jika sudut pada
segitiga CBD sama dengan segitiga CAE maka segitiga adalah segitiga sama. Oleh karena itu,
dengan perbandingan :

Contoh 17 : Sebuah gudang lebar nya 2m dan tingginya 3m, berdiri tegak lurus terhadap
bangunan yang tingginya 5,5 m. Sebuah tangga yang digunakan untuk memperoleh akses ke
atap gedung. Tentukan jarak minimum antara bagian bawah tangga dan gudang.
Penyelesaian :
Sebuah pandangan sisi ditunjukkan pada Gambar. 4.16, dimana AF adalah minimum panjang
tangga. Karena BD dan CF sejajar, ∠ ADB = ∠ DFE (sesuai sudut antara garis-garis sejajar).
Maka segitiga BAD dan EDF sama jika sudutnya sama.

Gambar 4.16

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 70
MATEMATIKA TERAPAN I

4.6 Bentuk Segitiga


Berikut ini adalah alat-alat yang diperlukan untuk membuat gambar segitiga:
(i) penggaris / mistar, (ii) kompas, (iii) busur derajat, (iv) pensil.
Untuk melihat bentuk segitiga dapat dilihat pada contoh Soal berikut ini :
Contoh 18 : Buatlah sebuah segitiga ABC dengan a = 6 cm, b = 3 cm dan ∠ C = 60°.
Penyelesaian :
(i) Buatlah garis BC, 6 cm.
(ii) Dengan menggunakan busur derajat yang berpusat di C membuat sudut 60° untuk BC.
(iii) Dari C ukur panjang 3 cm dan beri nama A.
(iv) Gabungkan B ke A dengan garis lurus.

Contoh 19 : Buatlah sebuah segitiga PQR dengan QR = 5 cm, ∠ Q = 70° dan ∠ R = 44°
Penyelesaian : Dengan mengacu pada Gambar 4.19

Gambar 4.19
(i) Buatlah garis lurus 5 cm panjang dan beri nama QR.
(ii) Gunakan busur derajat untuk membuat sudut 70° yang berpusat di Q dan Gambarlah
QQ’.
(iii) Gunakan busur derajat untuk membuat sudut 44° yang berpusat di R dan gambarlah RR’.
(iv) Perpotongan QQ’ dan RR’ membentuk titik sudut P dari segitiga.

Contoh 20 : Buatlah sebuah segitiga XYZ dengan mengingat bahwa XY = 5 cm, sisi miring
YZ = 6,5 cm dan ∠ X = 90°.
Penyelesaian : Dengan mengacu pada Gambar 4.20

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 71
MATEMATIKA TERAPAN I

Gambar 4.20
(i) Buatlah garis lurus dengan panjang 5 cm dan beri nama XY.
(ii) XY yang dihasilkan beri jarak ke B. Dengan menggunakan kompas busur yang
berpusat di X membuat A dan A’. (Panjang XA dan XA’ adalah berubah-ubah)
Dengan menggunakan kompas pusat di A digambar busur PQ. Dengan menarik
busur yang sama pengaturan kompas yang berpusat di A’, ditarik busur RS.
Gabungan perpotongan busur C ke X, dan sudut siku-siku untuk XY adalah X. (atau,
sebuah busur derajat dapat digunakan untuk membentuk sudut 90°).
(iii) Sisi miring selalu berlawanan dengan sudut siku-siku. Jadi YZ berlawanan ∠ X.
Menggunakan kompas berpusat di Y dan diatur 6,5 cm, menggambarkan busur UV.
(iv) Perpotongan busur UV dengan XC menghasilkan bentuk Z pada titik sudut segitiga
yang diperlukan. hubungkan YZ dengan sebuah garis lurus.

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 72
MATEMATIKA TERAPAN I

▪ 1 putaran = 360 derajat, sehingga 1 derajat = 1/360 putaran sehingga 1


menit = 1/60 derajat dan 1 detik = 1/60 menit.
▪ Sudut antara 0° dan 90° disebut sudut lancip.

▪ Sudut yang sama sampai 90° disebut sudut siku.

▪ Sudut antara 90° dan 180° disebut sudut tumpul

▪ Sudut yang lebih besar dari 180° dan kurang dari 360°disebut sudut refleks

▪ Dua sudut ditambahkan hingga 90° disebut sudut pelengkap

▪ Dua sudut ditambahkan hingga 180° disebut sudut pengganti.

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 73
MATEMATIKA TERAPAN I

SOAL-SOAL LATIHAN

1. Hitunglah
Jawab: 18°47’49”
2. Jadikanlah dalam bentuk derajat
Jawab: 49,705°
3. Jadikanlah dalam bentuk derajat menit dan detik
Jawab: 55°43’26”
4. Tentukan sudut pelengkap dari 69°
Jawab: 21°
5. Carilah sudut α pada gambar dibawah ini

Jawab: 59°20’

6. Cari sudut w, x, y pada gambar disamping ini

Jawab: 40°,70°, 70°

7. Cari panjang x pada gambar disamping ini

Jawab: x = 16,54 mm

Dina Martina Geometri dan Segitiga


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN - JURUSAN TEKNIK MESIN
PSDKU POLNEP DI KABUPATEN SANGGAU 74
MATEMATIKA TERAPAN I

8. Pada gambar disamping, AF = 8 m, AB = 5 m dan BC = 3 m. Cari panjang BD.

Jawab: 3 m

9. Carilah sudut a pada gambar disamping

Jawab: a = 18°50’, b = 71°10’

11
10. Sudut 15π radian dalam derajat adalah ....

Jawab : 132o
11. Sebuah roda berputar dengan kelajuan 48 putaran/menit. Jika kelajuan tersebut
dinyatakan dalam rad/det, mejadi....
Jawab : 5,03
12. Jarak sebuah titik yang memiliki posisi 45o lintang utara dari ekuator adalah..... (asumsi
jari-jari bumi = 3960 mil)
Jawab : 3110,17 mil
13. Besar sudut arah tenggara dan arah barat adalah....
Jawab : 135o
14. Sudut yang di bentuk antara jarum jam dengan jarum menit pada saat pukul 02.40
adalah...
Jawab : 160o

Dina Martina Geometri dan Segitiga

Anda mungkin juga menyukai