102-Article Text-217-2-10-20200929
102-Article Text-217-2-10-20200929
01 Juli 2020
Abstract: Salt content is the salt content in crude oil in the form of magnesium, calcium and sodium chloride, sodium
chloride being the most abundant salt. These salts can be found in 2 forms, namely: the first dissolves in an emulsion of
water in crude oil and the second is crystalline and forms a solid precipitate. Measurements and analyzes carried out
include, measuring the height of the liquid, taking oil samples, salt content analysis. The equipment and materials used
during salt content analysis are: salt in crude analyzer precision, measuring cup, beaker glass, alcohol mix solvent,
xylene and crude oil. This research is based on field observation data. Measurement results: Height of fluid level 3,580
mm, free water 420 mm. In taking the sample, it was taken at two upper and lower points. Upper 7,436 mm, Lower
9,046 mm. Calculation of salt content 14.7 Ptb. Salt content deviation compensation US $ 181.33 equals Rp.
2,564,348.90.-
Keywords: Salt Content, Observation, compensation
Abstrak: Salt content adalah kandungan garam dalam minyak mentah yang terdapat dalam bentuk magnesium,
kalsium, dan natrium klorida, natrium klorida merupakan garam yang biasanya paling melimpah. Garam-garam ini
dapat di temukan dalam 2 bentuk, yaitu : yang pertama larut dalam emulsi air dalam minyak mentah dan yang kedua
berbentuk kristal dan membentuk endapan padatan. Pengukuran dan analisis yang dilakukan meliputi, pengukuran
tinggi cairan, pengambilan sample minyak, analisis salt content. Peralatan dan bahan yang digunakan pada saat
analisis salt content yaitu: salt in crude analyzer precision, gelas ukur, beaker glass, alcohol mix solvent, xylene dan
crude oil. Penelitian ini dari data hasil observasi di lapangan. Hasil pengukuran tinggi level cairan 3,580 mm, air
bebas 420 mm. Pada pengambilan sampel diambil pada dua titik upper dan lower. Upper 7,436 mm, Lower 9,046 mm.
Perhitungan salt content 14,7 Ptb. Kompensasi penyimpangan salt content US $ 181.33 sama dengan Rp.
2.564.348,90.-
Kata kunci : Salt Content, Observasi, kompensasi
21
Volume 11 No. 01 Juli 2020
22
Volume 11 No. 01 Juli 2020
23
Volume 11 No. 01 Juli 2020
24
Volume 11 No. 01 Juli 2020
25
Volume 11 No. 01 Juli 2020
26
Volume 11 No. 01 Juli 2020
diantaranya, SP II, SP III, SP VIII, SP XI, SP minyak. Dan minyak dari oil pit unloading
Belimbing. Dari beberapa Stasiun Pengumpul vaccum juga harus melewati heater treater
(SP) di atas ada yang mengirim crude oil agar semakin baik kualitas minyaknya
dalam jumlah gross dan net, dimana gross sebelum masuk ke storage tank.
adalah air dan minyak sedangkan net adalah Dikarenakan kandungan salt content
minyak. Pada hal ini, menurunkan kandungan pada minyak di Stasiun Pengumpul Utama
salt content pada minyak itu sangat penting. (SPU) Limau Barat hampir seluruhnya
Dikarenakan minyak di Stasiun Pengumpul melebihi standar, maka dikenakan kompensasi
Utama (SPU) Limau Barat itu bercampur dari penyimpangan salt content (PSC) pada PPP
yang dikirim dengan jumlah gross ada dan net Prabumulih yang mana pada bulan Mei di
tersebut sebagai salah satu penyebab dari dapatkan kompensasi sebesar US $ 181,33 dan
tingginya salt content serta adanya oil pit dalam Rupiah Rp 2.564.348,90,- Pada
unloading vaccum. Hal ini diebabkan minyak pengiriman produksi minyak sebesar
tersebut belum dilakukan treatment chemical 101.863,636 bbls.
sehingga ketika bercampur dengan minyak
pada tangki dari beberapa Stasiun Pengumpul 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(SP) dapat juga menyebabkan tingginya salt 5.1 Kesimpulan
content. Berdasarkan hasil analisis yang telah
Alternatif pemecahan masalah dalam dilakukan pada minyak yang berada pada
menurunkan kandungan salt content pada Stasiun Pengumpul Utama (SPU) Limau Barat
minyak dengan penanganan beberapa Stasiun untuk mengetahui kandungan salt content,
Pengumpul (SP) yang belum mengirimkan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
jumlah net ke Stasiun Pengumpul Utama berikut ini :
(SPU) sebaiknya mengirimkan dalam jumlah 1. Kandungan salt content pada minyak
net dikarenakan untuk meminimalisir tidak memenuhi standar yang telah
kandungan salt content pada minyak. ditentukan yang mana diketahui pada saat
Ketika Stasiun Pengumpul (SP) penelitian nilai salt content yang didapat
mengirimkan minyak dalam jumlah net sebesar 14,7 Ptb.
otomatis temperature minyak menurun dapat 2. Pada bulan Mei volume minyak yang
mengakibatkan minyak membeku. Oleh ditransfer dari Stasiun Pengumpul Utama
karena itu, dalam proses pengaliran minyak di (SPU) Limau Barat ke PPP Prabumulih,
Stasiun Pengumpul Utama (SPU) harus yaitu 101.863,636 Barrels.
menggunakan heater treater yang mana 3. Kandungan salt content tinggi
berfungsi sebagai pemanas dengan menjaga disebabkannya oleh produksi yang
temperature maksimal 60°F dan juga dapat dikirimkan dari Stasiun Pengumpul (SP)
mempertahankan temperature pada minyak dalam jumlah gross dan oil pit unloding
serta dapat memisahkan minyak dengan air. vaccum belum mengalami treatment
Kemudian menjaga ketebalan minyak pada chemical.
wash tank dan minyak harus dibawah over
flow. Ketika minyak di alirkan dari wash tank DAFTAR PUSTAKA
ke storage tank minyak harus di settling Purwaka, Edi. 2012. Surface Production
terlebih dahulu dalam beberapa lama setelah Operation Equipment. Yogyakarta:
itu baru dilakukan pengukuran, pengambilan Powerindo.
sample dan juga kualitas minyak.
Alternatif berikutnya yaitu pada oil pit Santosa, Eko Budhi. 2012. Pengukuran Minyak.
unloading vaccum harus dilakukan pompa Cepu: BKOPM Pertamina EP Region Sumatera.
treatment chemical agar dapat meminimalkan
kandungan salt content pada minyak dan dapat Situmorang, Mardame. 2008. Petunjuk Analisis/Uji
meminimalisir kandungan salt content pada Fluida Laboratorium Teknik Resevoir SBS.
Palembang: PT Pertamina EP Region Sumatera.
27
Volume 11 No. 01 Juli 2020
28