Anda di halaman 1dari 9

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

(ATP)
Nama Sekolah : SD ERLANGGA
Kelas : IV / Fase B
Mapel : Bahasa Jawa
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Capaian Pembelajaran (CP) Membaca


Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi cerita rakyat, geguritan, dan tembang Macapat Pocung dan Gambuh dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik
mampumemahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh
tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
sesuai dengan topik

Tujuan Pembelajaran 1.1 Pelajar menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi geguritan dalam ragam ngoko dan krama dengan benar.
1.2 Pelajar mengungkapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam geguritan secara tertulis dalam ragam karma dengan benar.
1.3 Pelajar mengungkapkan isi geguritan dalam ragam krama secara tertulis dengan benar.
1.4 Pelajar membaca indah geguritan sesuai dengan lafal dan intonasi yang benar.
1.5 Pelajar menyampaikan pesan dan informasi dari geguritan secara tertulis dalam ragam krama dan ngoko dengan benar.

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan


Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : geguritan; isi geguritan; nilai-nilai luhur; pesan geguritan
Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : membaca geguritan menemukan isi geguritan, menemukan niai-nilailuhur dalam geguritan, dan menemukan pesan yang
Penjelasan Singkat disampaikan lewat geguritan.
▪ Penjelasan Singkat : Pelajar membaca geguritan, bertanya jawab tentang kosakata dalam geguritan, menjelaskan isi geguritan, menyimpulkan nilai-
nilai yang terdapat dalam isi geguritan, dan menyampaikan pesan geguritan.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Bernalar kritis : Mengenali kosakata baru, mengkalrifikasi, membandingkan makna, menafsirkan, menggunakan kamus sebagi sumber, dan bertanya
jawab dengan guru sebagai fasilitator.
Glosarium • Geguritan = Wujud karya sastra Jawa yang sepadan dengan puisi.
• Isi geguritan = Topik dan penggarapannya yang dituangkan dalam geguritan.
• Nilai-nilai luhur = Nilai karakter yang dituangkan dalam geguritan.
• Pesan Geguritan = Karakter atau tindakan yang disarankan untuk dilakukan oleh pembaca geguritan.
Capaian Pembelajaran (CP) Membaca
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi cerita rakyat, geguritan, dan tembang Macapat Pocung dan Gambuh dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik
mampumemahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh
tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yangdibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai
dengan topik

Tujuan Pembelajaran 2.1 Pelajar mengidentifikasi tembang gambuh


2.2 Pelajar menemukan kata-kata yang dianggap sulit, mengartikan dan mengaplikasikannya dalam contoh kalimat.
2.3 Pelajar menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan tentang isi tembang gambuh.
2.4 Pelajar mengungkapkan pesan yang terdapat dalam tembang gambuh secara tertulis dalam ragam karma dengan benar.
2.6 Pelajar menceritakan kembali isi tembang gambuh dalam ragam krama dengan benar.

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Tembang Gambuh; Isi tembang Gambuh; Pesan tembang Gambuh
Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Mengidentifikasi tembang Gambuh; menjelaskan isi tembang Gambuh; menyampaikan pesan yang terdapat dalam tembang
Penjelasan Singkat gambuh.
▪ Penjelasan Singkat : Tembang Gambuh merupakan salah satu tembang macapat; Setiap tembang macapat memiliki tatanan seperti guru gatra,
guru wilangan, guru lagu, dan sifat atau karakter tembang tersebut; Isi tembang berupa petunjuk atau nasihat; Pesan tembang Gambuh merupakan
nasihat inti yang disampaikan lewat tembang tersebut.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Gotong-royong : Bersama kawan satu kelompok mengidentifikasi tembang gambuh; menemukan makna setiap kata, kalimat, dan makna
keseluruhan; berdiskusi menemukan isi dan pesan tembang Gambuh.
Glosarium ▪ Tembang Gambuh = Guru gatra yaitu jumlah baris/larik dalam setiap bait.
▪ Satu bait tembang Gambuh = 5 baris.
▪ Guru Wilangan dan Guru Lagu tembang Gambuh = (7u – 10u – 12i – 8u – 8o );
▪ Tembang Gambuh = Lazimnya berisi kehidupan sosial dan berisi pitutur atau nasihat.
Capaian Pembelajaran (CP) Membaca
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi cerita rakyat, geguritan, dan tembang Macapat Pocung dan Gambuh dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik
mampumemahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh
tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yangdibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai
dengan topik

Tujuan Pembelajaran 3.1 Pelajar menemukan dan mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks cerita rakyat serta mengaplikasikannya dalam contoh kalimat.
3.2 Pelajar menjawab pertanyaan tentang isi cerita rakyat.
3.3 Pelajar mengungkapkan pesan nilai luhur yang terdapat dalam cerita rakyat secara tertulis dalam ragam krama dengan benar.
3.4 Pelajar menceritakan kembali isi cerita rakyat dalam ragam krama dengan benar.

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Cerita Rakyat; kosakata sulit; isi cerita rakyat; pesan cerita rakyat
Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Membaca cerita rakyat, mengartikan kosakata sulit, menjelaskan isi cerita rakyat, menyampaikan pesan yang terkandung dalam
Penjelasan Singkat cerita rakyat.
▪ Penjelasan Singkat : Cerita rakyat merupakan cerita yang terpelihara di masyarakat dan biasanya berkaitan dengan tempat (legenda), keyakinan
(mitos), berkaitan dengan sejarah suatu tempat atau peristiwa (sage). Kosakata sulit, merupakan kata-kata baru yang ditemukan dalam cerita rakyat
yang dibaca. Isi cerita yaitu inti sari cerita berdasarkan tema. Pesan cerita, merupakan karakter atau sikap dan tindakan yang dimunculkan dalam
cerita sebagi sebuah teladan.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Bernalar Kritis: Menemukan makna kosakata secara kontekstual; berdiskusi menemukan isi dan pesan yang terdapat dalam cerita rakyat yang
dibaca.
▪ Bergotong royong : Mengerjakan dan memecahkan persoalan (menemukan isi dan pesan cerita) secara berdiskusi dengan kawan.
Glosarium ▪ Carita rakyat = Cerita yang terpelihara di wilayah masyarakat tertentu dan biasanya berkaitan dengan keyakinan, cara pandang, dan opini
masyarakat tersebut.
▪ Kosakata sulit = Kata-kata baru yang ditemukan di dalam cerita yang sedang di baca.
▪ Isi cerita = Inti sari keseluruhan cerita berdasar tema.
▪ Pesan cerita = Suatu karakter atau sikap yang disampaikan lewat cerita dengan maksud dijadikan teladan.
Capaian Pembelajaran (CP) Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi berbahasa Jawa sesuai kaidah unggah -ungguh basa dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu menulis 20 aksara Jawa (legena), pasangan, sandhangan swara,
sandhangan panyigeg wanda. Peserta didik semakin terampil menulis tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran 4.1 Pelajar menemukan dan mengenali pasangan dalam huruf Jawa
4.2 Pelajar membaca kata-kata yang mengandung pasangan huruf Jawa
4.3 Pelajar menulis kata-kata yang mengandung pasangan huruf Jawa
4.4 Pelajar membaca kalimat berhuruf Jawa yang mengandung pasangan huruf Jawa
4.5 Pelajar membaca teks berhuruf Jawa yang mengandung pasangan huruf Jawa

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Huruf Jawa; Pasangan Huruf Jawa;


Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Mengenali pasangan huruf Jawa; Menggunakan pasangan huruf Jawa, Membaca tulisan yang menggunakan pasangan huruf
Penjelasan Singkat Jawa; Menulis kata / kalimat sederhana yang menggandung unsur pasangan huruf Jawa.
▪ Penjelasan Singkat : Huruf Jawa dikenal dengan tulisan ha-na-ca-ra-ka; Huruf Jawa berjumlah 20 huruf. Selain huruf Jawa ada pasangan huruf
Jawa. Pasangan huruf Jawa juga berjumlah 20 nmun cara meletakannya berbeda-beda.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Kreatif : Huruf Jawa bisa digunakan secara sempurna untuk menulis jika sudah digabung dengan pasangan huruf Jawa. Pelajar dapat mempelajari
dan setelah paham bisa menyusun huruf-huruf Jawa dan Pasangannya untuk menyusun kata atau kalimat.
▪ Mandiri : Untuk dapat menggunakan huruf Jawa dan pasangan huruf Jawa, pelajar harus banyak mencoba, mengingat-ingat, dan mengasosiasi. Hal
ini sangat diperlukan daya juang untuk tekun belajar secara mandiri.
Glosarium ▪ Huruf Jawa =
▪ Pasangan Huruf Jawa =
Capaian Pembelajaran (CP) Menyimak
Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan krama dari
media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta
didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio
Tujuan Pembelajaran 5.1 Pelajar mengenal dan memaknai teks narasi yang dibacakan
5.2 Pelajar mengartikan kata-kata sulit dari teks narasi yang dibacakan
5.3 Pelajar menjawab dan mengajukan pertanyaan tentang isi teks yang dibacakan
5.5 Pelajar menganalisis ide pokok dan ide pendukung dalam teks informasi yang dibaca
5.6 Menceritakan kembali dari teks yang dibaca

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Teks narasi; Kata Sulit; Menjawab dan Megajukan Pertanyaan; Ide Pokok; Ide Pendukung; Menceritakan Kembali.
Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Menyimak teks narasi; Menjawab dan Mengajukan pertanyaan tentang isi teks; Menemukan Ide pokok dan Ide pendukung;
Penjelasan Singkat Menceritakan kembali teks.
▪ Penjelasan Singkat : Teks narasi merupakan teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis atau sesuai urutan waktu. Peristiwa
dalam teks narasi tidak harus nyata melainkan bisa hanya khayalan saja. Kata sulit yaitu kata yang belum dipahami maknanya. Menjawab dan
Mengajukan pertanyaan difungsikan untuk menangkap isi teks. Ide Pokok merupakan merupakan topik utama dalam sebuah paragraf. Ide pendukung
merupakan tambahan pemikiran untuk mendukung atau memperjelas ide pokok. Menceritakan kembali berarti menceritakan isi teks yang telah
didengar atau dibaca dengan urutan yang sama tetapi menggunakan gaya bahasa sendiri.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Bernalar kritis: Dengan mendengarkan secara saksama dan atau membaca teks narasi secara saksama serta menemukan pokok isi narasi berarti sudah
menggunakan pikiran kritis. Menemukan, menganalisis, dan mengasosiasi kata, kalimat, serta isi keseluruhan narasi.
Glosarium ▪ Teks narasi = Teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis.
▪ Menjawab pertanyaan = Merumuskan jawaban berdasarkan isi teks atas pertanyaan yang sudah tersedia.
▪ Mengajukan pertanyaan = Membuat pertanyaan untuk menggali isi teks secara mendalam.
▪ Ide pokok = Topik atau permasalahan utama yang dibicarakan dalam paragraf atau bacaan.
▪ Ide pendukung = Tambahan pemikiran untuk mendukung atau memperjelas ide pokok.
▪ Menceritakan Kembali = Menuturkan isi teks yang telah didengar atau dibaca dengan gaya bahasa sendiri.
Capaian Pembelajaran (CP) Berbicara
Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata (ngoko/krama) sesuai kaidah unggah -ungguh basa dalam berbagai kegiatan sehari -hari (sapa aruh
dan bertamu). Peserta didik mampu berbicara menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu menyampaikan
informasi dalam bentuk dialog sesama teman serta orang yang lebih tua dengan sikap tubuh/gestur
Tujuan Pembelajaran 6.1 Pelajar memahami informasi dari pesan lisan dalam ragam ngoko/krama
6.2 Pelajar mengubah pesan yang didengar dari ragam ngoko ke krama atau sebaliknya
6.3 Pelajar melakukan percakapan dengan teman
6.5 Pelajar melakukan percakapan dengan orang yang lebih tua
6.6 Pelajar menceritakan kembali isi percakapan dengan bahasa sendiri

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Ragam ngoko/krama; Pesan Lisan; Tek Percakapan; Menceritakan Kembali
Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Menangkap informasi dari pesan lisan; Menangkap pesan dari sebuah percakapan; Melakukan Percakapan; Menceritakan isi
Penjelasan Singkat percakapan.
▪ Penjelasan Singkat : Basa ragam ngoko dipakai untuk teman seusia atau orang tua kepada yang lebih muda. Basa ragam krama dipakai anak-anak
atau orang muda kepada orang tua. Pesan lisan artinya pesan yang disampikan secara lisan/ diucapkan. Teks percakapan maksudnya teks berupa
percakapan antar tokoh seperti dalam drama. Menceritakan kembali artinya menceritakan isi teks dengan gaya bahasa sendiri.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Kreatif, dilaksanakan dengan melakukan percakapan bersama teman. Dalam percakapan diperlukan intonasi yang wajar dan benar. Dalam
memerankan percakapan juga dibutuhkan kemampuan untuk berperan seperti karakter tokoh yang ada dalam percakapan. Dalam percakapan yang
lebih baik, diperlukan properti atau peralatan yang bisa mendukung adegan percakapan tersebut.
Glosarium Basa ragam ngoko = Basa ngoko artinya bahasa Jawa yang tanpa menggunakan tata bahasa penghormatan. Bahasa ngoko biasanya tidak menggunakan
unggah-ungguh basa.
Basa ragam krama = Basa krama artinya bahasa Jawa yang penggunaannya berpedoman pada unggah-ungguhing basa yaitu bahasa yang penuh dengan
penghormatan.
Pesan lisan = Pesan yang disampaikan secara lisan; pesan yang tersirat dari sebuah percakapan/dialog.
Teks Percakapan = Teks yang berupa dialog atau percakapan.
Capaian Pembelajaran (CP) Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi berbahasa Jawa sesuai kaidah unggah -ungguh basa dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu menulis 20 aksara Jawa (legena), pasangan, sandhangan swara,
sandhangan panyigeg wanda. Peserta didik semakin terampil menulis tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran 7.1 Pelajar menulis deskripsi dengan berbagai topik dengan bantuan gambar
7.2 Pelajar membaca deskripsi untuk teka-teki
7.3 Pelajar membuat deskripsi dengan cara ngurutkan kalimat acak
7.4 Pelajar menceritakan isi deskripsi dengan berbagai topik

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Deskripsi; Deskripsi teka-teki; Kalimat acak


Topik/Konten Inti, ▪ Topik/Konten Inti : Menulis deskripsi dengan bantuan gambar; Menulis deskripsi dengan cara mengurutkan kalimat acak; Membaca dan menebak
Penjelasan Singkat taka-teki bentuk deskripsi.
▪ Penjelasan Singkat : Deskripsi berarti penggambaran secara runtut; Deskrisi teka-teki berarti pendeskripsian atau penggambaran suatu benda atau
peristiwa tanpa menyebutkan nama benda atau peristiwa tersebut. Kalimat acak memiliki pengertian beberapa kalimat yang seharusnya runtut tetapi
disajikan secara tidak urut.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Bernalar kritis :


Glosarium ▪ Deskrepsi = Tulisan/karangan berupa kalimat-kalimat penggambaran suatu obyek atau peristiwa.
▪ Deskripsi taka-teki = Karangan deskripsi yang menggambarkan suatu benda atau peristiwa tetapi tidak menyebutkan benda atau peristiwa tersebut.
Biasanya diakhiri dengan kalimat tanya seperti, benda apakah aku?
▪ Kalimat acak = Beberapa kalimat yang menstinya kalimat yang runtut saling berhubungan namun penyajiannya dibuat tidak runtut.
Capaian Pembelajaran (CP) Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi berbahasa Jawa sesuai kaidah unggah -ungguh basa dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu menulis 20 aksara Jawa (legena), pasangan, sandhangan swara,
sandhangan panyigeg wanda. Peserta didik semakin terampil menulis tegak bersambung.
Tujuan Pembelajaran 8.1 Pelajar mengenal sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana
8.2 Pelajar membaca kata-kata berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana.
8.3 Pelajar menulis kata-kata berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana
8.4 Pelajar membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana
8.5 Pelajar menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana
8.6 Pelajar membaca teks berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigeging wanda dan sandhangan wyanjana

Perkiraan Jumlah Jam 8 jam (35 menti x 8) 4 kali pertemuan

Kata/Frasa Kunci, ▪ Kata/Frasa Kunci : Sandangan Panyigeging wanda; sandangan wyanjana; penggunaan sandangan panyigeging wanda dan sandangan wyanjana.
Topik/Konten Inti, Kata berhuruf jawa; Kalimat berhuruf Jawa; Teks berhuruf Jawa
Penjelasan Singkat ▪ Topik/Konten Inti : Mengenali sandangan panyigeging wanda dan sandangan wyanjana; Menggunakan sandangan panyigeging wanda dan
sandangan wyanjana dalam kata, kalimat, dan teks; Membaca kata, kalimat, dan teks yang menggunakan sandangan panyigeging wanda dan
sandangan wyanjana.
▪ Penjelasan Singkat : Sandangan panyigeging wanda itu berupa (pangkon) yang digunakan untuk menilis kata-kata yang berakhir dengan
huruf mati (konsonan); Sandangan wyanjana wujudnya ada tiga yaitu cakra, keret, dan pengkal. Penggunaan sandangan artinya
penerapan dalam kata, kalimat, dan teks; Kalimat berhuruf Jawa berarti penulisan kalimat dengan menggunakan huruf Jawa; Teks yang ditulis
dengan menggunakan huruf Jawa.

Profil Pelajar Pancasila ▪ Bernalar kritis : Mengenali wujud sandangan panyigeging wanda dan sandangan wyanjana serta menuliskannya memerlukan daya ingat dan daya
nalar. Setelah mengenali sandangan tersebut diperlukan kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan sandangan tersebut baik dalam kata,
kalimat, maupun dalam teks berhuruf Jawa.
Glosarium ▪ Sandangan panyigeging wanda = Berupa (pangkon) yang digunakan untuk menilis kata-kata yang berakhir dengan huruf mati (konsonan)
▪ Sandangan wyanjana = Sandangan wyanjana wujudnya ada tiga yaitu cakra, keret, pengkal. Penggunaan sandangan artinya
penerapan dalam kata, kalimat, dan teks; Kalimat berhuruf Jawa berarti penulisan kalimat dengan menggunakan huruf Jawa; Teks yang ditulis
dengan menggunakan huruf Jawa.

Anda mungkin juga menyukai