Anda di halaman 1dari 9

Judul Teori Dasar (Background Fakta Research Question Tujuan (objective) Metode pengambilan data Data Ana

Theory)
uh Faktor Burung Cekakak Sungai Ditemukan cekakak sungai 1. Berapa Jumlah Individu 1. Mengetahui Jumlah 1. Pengambilan data burung : 1.Analisis
dan Abiotik (Todirhamphus chloris) berjumlah enam pada tahun Burung Cekakak Sungai Individu Burung point count burung : d
ap Jumlah merupakan burung dari 2016 (Chatleya, 2016) (Todirhamphus chloris) Cekakak Sungai Variable : Jumlah Individu perhitunga
(Todirhamphus
u Burung anggota Famili di Hutan Pendidikan Burung Cekakak Sungai jumlah ind
chloris) di Hutan
k Sungai Alcedinidae. Burung ini Kawasan wanagama 1 dan Wanagama I? Pendidikan
amphus memiliki ciri khusus yang sekitarnya merupakan Wanagama I. 2. Pengambilan data kondisi 2.Analisis
di hutan membedakannya dengan habitat 52 jenis burung dari 2. Faktor faktor biotik dan habitat meliputi : kondisi hab
ikan burung lain yaitu warna 28 famili (Yulia, 2001) abiotik yang 2. Mengetahui Variable : biotik dan abiotik a).Abiotik
ama I mahkota, sayap, mempengaruhi Jumlah berbagai macam a) Abiotik, meliputi : dianalisis
punggung, dan ekor biru Kawasan hutan wanagama 1 Individu Burung Cekakak faktor biotik dan  Suhu dan kelembaban: mengguna
abiotik yang
kehijauan, ada warna secara keseluruhan memiliki Sungai (Todirhamphus menggunakan thermo rata-rata d
mempengaruhi
hitam melewati mata. 33 jenis burung dari 23 famili chloris) Jumlah Individu hygrometer setiap varia
Tubuh bagian bawah putih (Purnomo dan usmadi, 2012) Burung Cekakak  Kelerengan:
bersih (MacKinnon, 2010). 3. apa pengaruh faktor Sungai menggunakan
Burung ini merupakan Menurut penelitian Sya’bani biotik dan abiotik (Todirhamphus klinometer
jenis burung pemakan (2000) jumlah Cekakak terhadap Jumlah chloris).  Ketinggian tempat :
kadal, serangga besar, Sungai di sepanjang Sungai Individu Burung Cekakak menggunakan GPS
3. Mengetahui
katak, ulat, cacing yang Oyo Hutan Pendidikan Sungai (Todirhamphus  Jarak dari sumber air :
pengaruh faktor
memiliki habitat di daerah Wanagama I sebanyak 28 chloris) di Hutan biotik dan abiotik menggunakan GPS
terbuka dekat perairan, ekor. Pendidikan Wanagama terhadap jumlah  Jarak dari pemukiman
kebun, kota, tepi hutan, I? individu Burung terdekat :
tersebar sampai Hasil penelitian Nurvianto Cekakak Sungai menggunakan peta
ketinggian 1.200 m dpl (2009) menunjukkan jumlah (Todirhamphus
b) Biotik, meliputi :
chloris) di Hutan
(Rakhmadani, 2014). Cekakak Sungai pada musim  Persen penutupan
Wanagama I.
Spesies yang berasal dari hujan lebih banyak tajuk :menggunakan
keluarga Alcedinidae dibandingkan dengan musim protocol sampling
sangat membutuhkan kemarau yang  Persen penutupan
kualitas perairan yang mengidndikasikan bawah : menggunakan
bersih. Sehingga dengan banyaknya individu Cekakak protocol sampling
adanya burung tersebut Sungai juga dipengaruhi oleh  Kerapatan semak :
merupakan indikator musim yang ada. Shrub density
perairan yang bersih  Penutupan horizontal:
(Muslich, 2013). menggunakan density
Kawasan hutan board
Wanagama terletak di  Kerapatan semai,
perbukitan dengan pancang, tiang, dan
ketinggian rata-rata 120 m pohon : menggunakan
dpl dengan batuan induk
nested sampling
kapur (karst). Sejak tahun
1964, dilakukan
penghijauan kembali
hutan Wanagama,
sekarang terdapat lebih
dari 65 jenis kayu dan
ratusan jenis herba
(Sancayaningsih dan
Margawati, 2009).
Hutan Wanagama I
merupakan hutan
tanaman, yang pada
pengelolaan selanjutnya
dibiarkan berkembang
secara alami. Adanya
perkembangan tersebut
megakibatkapn
perubahan vegetasi di
dalam jenis, kelebatan,
kerapatan serta susunan
komposisi dapat
berpengaruh terhadap
populasi satwa burung
(Djuwantoko dan
Hardiwinoto, 1983).
Habitat burung
dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya, faktor
biotis (vegetasi) sebagai
tempat sumber makan,
tempat berlindung dan
tempat tinggal maupun
faktor non-biotis (suhu,
kelembaban, kelerengan
dan jarak dari sumber air).
Struktur vegetasi yang
baik akan mempengaruhi
jumlah jenis yang
ditemukan dan populasi
burung (Setyadi, 1999).

ensi Habitat Pemilihan habitat yang 1. 2. Bagaimana kondisi 1. Mengetahui kondisi 1. Pengambilan data kerapatan Data akhir
Pohon disukai merupakan suatu habitat Katak Pohon habitat Katak Pohon tumbuhan bawah : line analisis de
s tindakan yang dilakukan Bergaris di hutan Bergaris di hutan intercept, Pengambilan data Microsoft E
edates satwaliar dalam rangka Wanagama I ? Wanagama I persen penutupan tumbuhan dan analisi
ystax) di memperoleh serangkaian 3. Berapa jumlah individu 2. Mengetahui jumlah bawah. regresi
Wanagama I kondisi yang Katak Pohon Bergaris di indivudu Katak 2. Pengambilan data faktor
menguntungkan bagi hutan Wanagama I ? Pohon Bergaris di abiotik (suhu, kelembaban,
keberhasilan reproduksi 4. Bagaimana kondisi hutan Wanagama I kelerengan, jarak dengan
dan kelangsungan
habitat yang disukai 3. Mengetahui kondisi sumber air) : mengikuti
hidupnya (Bolen dan
Katak Pohon Bergaris di habitat yang disukai metode pengambilan data
Robinson, 1995).
Hutan Wanagama I ? Katak Pohon Katak Pohon Bergaris dan
Herpetofauna terutama Bergaris di Hutan kondisi habitat
amfibi sangat sensitif Wanagama I 3. Pengambilan data Katak
terhadap perubahan Pohon Bergaris : line transect
kondisi habitat karena
kulitnya yang permeabel
dan siklus hidupnya yang
akuatik dan terestrial.
Kelangsungan hidupnya
terkait erat dengan
sumber air dan vegetasi di
habitat daratnya (Zanini
dalam Kusrini, 2008).

P. leucomystax sering
ditemukan di antara
tetumbuhan atau di
sekitar rawa dan hutan
sekunder bekas tebangan,
hutan terganggu, areal
pertanian, kebun, hutan
sub-tropis, lahan basah,
daerah permukiman,
padang rumput, pantai,
dan semak belukar
(Diesmos et al. 2004). Di
Pulau Jawa P. leucomystax
dapat ditemukan di
daerah persawahan,
kolam, serta genangan air
yang tidak mengalir
lainnya (Iskandar 1998).

Katak P. leucomystax
merupakan jenis katak
yang bisa hidup di habitat
terganggu bahkan
seringkali ditemukan di
sekitar hunian manusia
yang terdapat genangan
air, tetapi jarang
ditemukan di hutan
primer. Seperti halnya
jenis amfibi lainnya, siklus
hidupnya sangat berkaitan
erat dengan ketersediaan
air tawar, baik untuk
tempat hidup, mencari
makan, dan juga
berkembang-biak (Inger &
Stuebing 1997; Berry
1975).
Habitat dan Hutan Wanagama I 1. 2. Bagaimana kondisi 1. Mengetahui Metode Pengambilan data Rumus Pell
as Masyarakat merupakan tempat hidup habitat di lokasi kondisi habitat kondisi habitat : Count :
ap Ukuran Rusa Timor (Rusa restorasi?(kondisi di lokasi
protocol sampling digunakan
si Rusa Jawa timorensis) yang vegetasi atau iklim) restorasi. P=
untuk mengetahui kondisi fisik
timorensis) di berkembang secara alami 3. Bagaimana aktivitas 2. Mengetahui
lingkungan.
masyarakat di lokasi aktivitas Ket :
Wanagama I (Purnomo, 2010).
restorasi? masyarakat d Plot kuadran digunakan untuk
Faktor-faktor yang a = luas sel
4. Bagaimana pengaruh lokasi restorasi. mengetahui struktur vegetasi
plot sampe
mempengaruhi faktor habitat dan 3. Mengetahui (pelindung) habitat Rusa Jawa.
pertumbuhan populasi aktivitas masyarakat Faktor habitat A = luas wil
Petak ukur permanen (PUP)
rusa adalah perubahan terhadap ukuran dan aktivitas pengamata
digunakan untuk mengetahui
lingkungan, introduksi populasi rusa jawa? masyarakat yang
produktivitas pakan. t = waktu y
suatu predator, adanya mempengaruhi
digunakan
ukuran populasi Pengukuran langsung, jarak
penyakit dan parasite, pengamata
rusa. sumber air diukur terhadap
tidak berjalan baik
habitat sampling. d = rerata
peraturan perburuan dan defakasi se
rekreasi, adnya kompetisi Luas dibagi populasi digunakan hari
dengan species lain, untuk mengetahui home range.
p = jumlah
kontaminasi dengan Metode pengambilan data onggokan b
lingkungan (Caughley dan aktivitas masyarakat : yang ada da
Sinchlar, 1994) plot
Wawancara tertutup digunakan
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas P = jumlah
oleh (Erikson, 2002) masyarakat terhadap lokasi individu
menunjukan aktivitas restorasi.
masyarakat di sekitar
Metode pengambilan data Rumus
hutan konservasi populasi rusa : Komposisi
menyebabkan rusa
Pellet Count digunakan untuk rumput dan
meninggalkan habitatnya
dan mencari habitat baru. mengetahui ukuran populasi semak :
pada suatu titik.
Kelangsungan hidup bagi INP = Wa /
rusa dan kelangsungan 100%
produktivitasnya Keterangan
dipengaruhi oleh
Wa= Berat
tersedianya makanan, air,
pemanenan
tutupan, dan kesesuaian setiap jenis
distribusi unsur-unsurnya tumbuhan
(Sudibya dan Santosa, bawah
2011).
Wt= Berat
Parameter ukuran kering
populasi menunjukkan pemanenan
semua jeni
kesesuaian karakteristik
tumbuhan
habitat rusa jawa (Masy,
bawah.
dkk., 2011).
Rumus pro
biomassa
rumput dan
semak:

Keterangan

P : Produks
biomassa d
suatu kawa

L : Luas selu
kawasan

p : Produks
biomassa s
plot sampe

l : Luas selu
plot sampe

Cover/Pelin

Menggunak
analisis stati

Ruang :

Ruang =

Air

Analisis dat
jarak sumb
terhadap p
sampel

Analisis sos

Analisis des

Anda mungkin juga menyukai