Anda di halaman 1dari 3

BAHAYA SEX BEBAS

Seks bebas berarti melakukan aktivitas seks dengan pasangan tanpa diikat perkawinan.
Melakukan seks bebas sangat dilarang oleh agama manapun. Norma-norma di masyarakat
juga menyatakan seks bebas merupakan perbuatan yang terlarang. Pasangan yang
melakukan seks bebas akan mendapat sanksi, baik secara hukum negara maupun hukum
masyarakat.

1.   Bagaiamana Budaya Seks Bebas Muncul?


Budaya seks bebas muncul akibat pergaulan antara pria dan wanita yang bebas. Pergaulan
yang bebas antara pria dan wanita biasanya menggiring pada melakukan aktivitas seks
meskipun mereka tidak terikat perkawinan. Padahal, pria dan wanita uyang belum terikat
perkawinan tidak boleh melakukan aktivitas seks.
Faktor-faktor negatif seperti merebaknya informasi bertema pornografi di media massa, dan
kurangnya penanaman moral agama, merupakan sebagian faktor yang menyebabkan
munculnya budaya seks bebas.

2.   Apa Bahaya Seks Bebas?


Seks bebas sangat berbahaya , karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama,
masyarakat, juga negara, hamil di luar nikah, mudah tertular penyakit kelamin, dan mudah
terserang penyakit menular lainnya.
Berikut beberapa resiko dari perilaku seks bebas:
a.   Hilangnya keperawanan.
Indikasi fisik yang jelas terjadi pada perempuan, yakni robeknya selaput dara.

b.   Ketagihan.
Karena sudah merasakan kenikmatan, maka mudah sekali muncul rasa ketagihan. Selalu
ingin berbuat, mengulangi dan semakin susah mengendalikan diri.

c.   Kehamilan.
Perilaku seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan padahal pasangan tersebut belum
terikat secara perkawinan. Biasanya kehamilan yang disebabkan seks bebas ini merupakan
kehamilan yan tidak diinginkan.

d.   Aborsi dengan segala resikonya.


Jika hubungan intim sudah berbuah kehamilan, maka biasanya pasangan tersebut akan
melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Mereka menganggap aborsi adalah jalan yang
terbaik untuk menutup aib dan rasa malu terhadap masyarakat sekitar. Mereka juga belum
siap untuk hidup berumah tangga. Resiko dari aborsi antara lain adalah pendarahan, infeksi,
kemandulan, bahkan kematian.

e.   Penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS.


Penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Resiko tertular penyakit kelamin
semaki besar ketika sering melakukan hubungan seksual secara berganti-ganti pasangan.
Hubungan seksual di luar pernikahan beresiko tertular penyakit kelamin karena tidak bisa
memastikan pasangannya berpenyakit atau tidak sehingga peluang untuk tertular lebih
besar.  

f.     Infeksi saluran reproduksi.


Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual di bawah usia 20 tahun serta sering
berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim.

g.   Perasaan malu, bersalah, berdosa dan tidak berharga.


Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa
bersalah. Perasaan malu dan bersalah semakin muncul ketika dirinya atau pasangannya
diketahui hamil padahal secara resmi belum menjadi suami istri. Bukan hanya pelakunya
yang mendapat aib tapi keluarga besarnya pun ikut mendapat rasa malu juga.

3.  Bagaimana Menghindari Seks Bebas?


Seks bebas sangat mudah untuk dihindari. Apabila kita telah memahami begitu
berbahayanya seks bebas, maka kita akan berusaha untuk menghindarinya. Mempertebal
keimanan merupakan benteng yang kokoh untuk menghindari perilaku seks bebas. Selain
itu, kita juga harus membatasi pergaulan antar pria dan wanita agar tidak terlalu bebas.
Biasanya dari pergaulan yang bebas ini akan menimbulkan keinginan untuk melakukan seks
bebas.
Perhatian dari orang tua juga penting untuk menghindari perilaku seks bebas. Orang tua
senantiasa mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan yang
merugikan ini.

4.  Mengapa Kita Menolak Seks Bebas?


Budaya seks bebasbukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Perilaku seks bebas
sangat bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Untuk itu, kita harus
menolak budaya seks bebas, karena tidak sesuai dengan kepribadian kita.
Seks bebas banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan. Para remaja yang menjadi
korban seks bebas biasanya sering merasa bersalah. Laporan meningkatnya kehamilan di
luar nikah pada para remaja sangat mencemaskan kita. Keruntuhan moral merupakan
kenyataan yang ada yang harus dihadapi akibat dari budaya seks bebas ini

Anda mungkin juga menyukai