Anda di halaman 1dari 53

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG.

324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
MENGHITUNG BERAT BEBAN

Untuk itu dapat diuraikan yang terkait dengan perhitungan


memperkirakan berat beban, antara lain :
1. Massa
2. Berat
3. Perhitungan Masa Beban
4. Faktor Sudut
5. Stability
6. Inertia
7. Gaya Centripetal & Gaya Centrifugal

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 2


1. MASSA
Pengertian :
Massa (kg) adalah Berat benda yang tidak akan berubah di
manapun di tempatkan ( tidak terpengaruh gravitasi

Masa di bumi 200 kg Masa di bulan 200 kg

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 3


2. BERAT
Pengertian :
Berat (N) adalah : Massa benda yang dikalikan dengan gravitasi
dari masing-masing lokasi

Berat benda Di Bulan = 50 N


(1/6 of the planet )

Di Bumi = 300 N

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 4


3. PERHITUNGAN MASA BEBAN
Pengertian :
Massa adalah Volume x berat jenis benda, berat jenis setiap
benda berbeda tergantung pada materialnya .
Rumus matematik menghitung massa dari beban adalah :
Mass = m (ton ), Volume = V (m3), Massa Jenis = (d )

Jenis Benda Masa Jenis (Density) # Air = 1000 kg/m3

Besi 7.8 Air


1m
Besi Cor 7.2 1 ton

Aluminum 2.7 1m
1m
Beton 2.3 Masa jenis dalam
volum = 1 x 1 x 1 m
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 5
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.1. PERSEGI PANJANG

Volume Persegi Panjang : P x L x T


Massa : V x Massa Jenis

Tinggi ( T )
Lebar ( L )

Panjang ( P )

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 6


4.3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.1. PERSEGI PANJANG


Contoh : Menghitung masa steel persegi panjang

0.5 m
0.5 m

2m

Jawab : Masa = Volume x Masa jenis


V = PxLxT = 0.5 x 7.8
= 2 x 0.5 x 0.5 = 3.9 ton
Volume = 0.5 m3

7
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.2. CYLINDER

Volume = 22/7 . R² . T R

Keterangan :
V = 22/7 atau 3,14
R = Jari – jari ( 0.5 x diameter )
L = Tinggi dalam meter

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 8


4.3. PERHITUNGAN MASA BEBAN
3.2. CYLINDER
Contoh : Menghitung masa alumunium cylinder
Diketahui :
R
R = 0.2 m
T = 1,5 m
T
Jawab :
V = π x R² x L
= 3.14 x ( 0.2 x 0.2 ) x 1
= 0.1884 m3
Massa = Volume x Berat jenis
= 0.1884 x 2.7
= 0.51 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 9
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.3. BOLA

Keterangan :
V = 4/3 .π . r²
R = Jari-jari ( 0.5 x diameter )

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.3. BOLA
Contoh : Menghitung masa besi cor, bentuk lingkaran
Diketahui :
Jari-jari ( R ) = 0.8 m
Besi Cor = 7.2
Jawab :
1.6 m
Volume = 4/3. π . R3
= 4/3 x 3.14 x ( 0.8 x 0.8 x 0.8 )
= 2.14 m3
Masa = Volume x Berat jenis
= 2.14 x 7.2
= 15.4 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.4. KERUCUT

Volume = 1/3 . π. R² . T

T Keterangan :
π = 22/7 atau 3,14
R = Jari – jari ( 0.5 x diameter )
T = Tinggi dalam meter

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 12


3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.4. KERUCUT
Contoh : Menghitung masa Air bentuk kerucut
Diketahui :
Jari-jari ( R ) = 0.8 m
Besi Cor = 7.2 ton T
Tinggi = 1m
Jawab :
Volume = 1/3. π. R². T R
= 1/3 x 3.14 x (0.8x0.8) x 1
= 0.67 m3
Masa = Volume x Berat jenis
= 0.67 x 7.2
= 4.82 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 13
4. FAKTOR SUDUT
Pengertian dan Cara Menghitung :
▪ Angle Factor adalah Beban kerja aman maksimum yang dapat
diangkat, dengan mempertimbangkan jumlah dan sudut sling
▪ Cara menghitung beban kerja aman SWL (Jumlah sling ≥ 2 baris)
a
Angle factor = Jumlah Sling × cos (angle)
2
Contoh : Sling 2 pcs , angle 60๐

= 2 × cos 60° 60๐

2
= 1.732
(Lihat tabel 3-7)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 14


4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 15


4. FAKTOR SUDUT

SWL = Massa / Angle factor

Contoh :
60°
Diketahui : Berat beban 5 ton , Angle faktor 60°

Massa
SWL =
Angle factor
5 ton
= 5 ton = 2.94 ton
1.7 (Lihat tabel 3-7)
Diameter = 20 mm

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 16


4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 17


4. FAKTOR SUDUT

SWL = Massa / Angle factor

Contoh :
30°
Diketahui : Berat beban 5 ton , Angle faktor 30°

Mass
SWL =
Angle factor 5t
5 ton
= = 2.63 ton (Lihat tabel 3-7)
1.9
Diameter = 18 mm

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 18


4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 19


5. STABILITY

Center of Gravity

Bahkan posisi atau metode menempatkan obyek akan berubah, tapi


pusat gravitasinya tidak akan berubah

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 20


5. STABILITY

Center of Gravity

Posisi atau metode menempatkan obyek akan berubah, tapi pusat


gravitasinya tidak akan berubah

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 21


5. STABILITY
Center of Gravity

Stabil kah posisi seperti ini ?

Un Stabil Posisi Center

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 22


5. STABILITY
Stabilitas objek (dalam kasus miring )
Jika garis vertikal dari pusat gravitasi dari garis dasar objek, objek
akan jatuh
Center of
gravity

G
Garis
Vertical
Garis Jatuh
dasar

Garis Vertical pada garis dasar Garis Vertical tidak pada garis dasar
Stabil Tidak Stabil
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 23
5. STABILITY

Stabilitas tergantung pada lebar dasar.

Stabil
G G
G

Dasar yang lebih lebar akan semakin stabil

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 24


6. INERTIA

Gerak Berhenti Gaya semu

Benda selalu mempunyai sifat dasar untuk mempertahankan


status yang ada. Ini disebut inertia. Sebagai contoh, sebuah benda
yang menggantung ke bawah dari sebuah crane dan mengayun akan
terus menahan ayunan dari sisi ke sisi
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 25
6. INERTIA

Saat mulai Kecepatan Saat


bergerak konstan berhenti

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 26


7. GAYA CENTRIPETAL & GAYA CENTRIFUGAL

Centrifugal force
Perubahan radius

Centripetal force

Centrifugal force Ketika massa benda meningkat. Radius


akan meningkat. Karena gaya sentrifugal

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 27


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
STABILITAS / KESEIMBANGAN

Stabilitas adalah :
Suatu pengangkatan beban dimana kondisi alat dalam keadaan
seimbang (Stabil) yang baik pada posisi dalam operasinya.
Dimana oleh pabrik pembuat sudah dirancang / di design sesuai
dengan konstruksinya / kapasitasnya .
Berat Counter Calance = Berat + Alat Bantu Angkat (ABA)
Untuk nilai stabilitas alat pada umumnya di ambil 85 % (Lihat
pada manual book)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 29


STABILITAS / KESEIMBANGAN
Kemampuan crane mengangkat beban tergantung pada prinsip
pengungkit (Pinciple of Laverage)
Prinsip kerja adalah :
Beban Berat x Jarak Terpendek = Jarak Terpanjang x Beban
Ringan

W1 X L1 = W2 X L2

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 30


Stabilitas swing pada mobile crane ada 3 posisi sesuai dengan
load chart / table beban .
▪ Boom harus sejajar dengan chasis dan out rigger terpasang
secara penuh (Full) → Posisi paling stabil.
▪ Boom bekerja pada bidang yang tegak lurus ( ┴ ) dengan chasis
dan out rigger terpasang → Masih cukup stabil.
▪ Boom bekerja pada bidang yang tegak lurus ( ┴ ) dengan
chasis dan out rigger tidak terpasang →Posisi ini adalah labil.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 31


Pada pesawat angkat untuk pengangkatan beban sangat
memerlukan kestabilan.
Yang perlu diperhatikan saat berdiri di atas landasan :
1. CRANE MOBILE :
▪ Dengan penumpu (Out rigger)
▪ Tanpa penumpu (Free on wheel/on rubber)
2. CRAWLER CRANE :
▪ Ditentukan Panjang/lebar dari kedua kaki rantai
(Retrack/extended)
3. SELF PREFULLED CRANE
▪ Dapat membawa beban dengan roda ban.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 32


Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian crane yang
memakai out rigger :
▪ Penumpu harus terpasang dan keluar secara penuh (Full).
▪ Roda / ban terlepas / pergantung
▪ Landasan tanah perlu diperhitungkan
→ Berat crane + berat beban
▪ Posisi crane harus rata / leveling

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 33


FAKTOR UTAMA UNTUK STABILITAS ADALAH :
1. Mengetahui berat beban (Perkiraan)
2. Panjang – Pendek dari boom
3. Sudut boom (besar/kecil)
4. Jangkauan / radius angkat
CATATAN :
1. Counter weight → Standard.
2. Pengangkatan beban harus sesuai dengan tabel beban/load
chart.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 34


❖ STABILITAS / KESEIMBANGAN :
▪ AKSI :
Adalah gaya-gaya yang berusaha mengubah keseimbangan
system/struktur/0byek
▪ REAKSI :
Adalah halangan yang berusaha mempertahankan
keseimbangan sistem/struktur/Obyek
❖ SEIMBANG :
Sistem dikatakan seimbang jika AKSI = REAKSI

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 35


Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek), crane sudah dilengkapi dengan peralatan mutakhir dan
modern, sehingga stabilitas crane yang mendekati labil dapat
diketahui lebih dini.
Bahkan ada crane yang dapat menghentikan aktifitas yang
mencapai dalam keadaan kritis.
Semua ini adalah factor utamanya : MANUSIA

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 36


Pada bagian-bagian pesawat angkat dan angkut :
➢ Perhitungan Keseimbangan/Stabilitas :
a. Perhitungan Beban
b. Titik Berat
c. Gaya
d. Momen Lentur dan Torsi
e. Konsep Keseimbangan

a. Perhitungan Beban :
Jenis beban (beban mati/hidup, beban rencana), Beban
ultimate, beban merata, beban terpusat dan sebagainya.
1. Cara menghitung beban
2. Konversi beban

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 37


Setiap crane (Pesawat Angkat dan Angkut) harus stabil dalam
setiap posisi pengoperasian dan Interprespective terhadap beban
mati maupun beban hidup.
Beberapa type crane tidak harus di periksa kestabilannya karena
crane tersebut telah didukung oleh komponen-komponen lain
secara lengkap tanpa adanya tipping/jungkit.
Contoh : Overdhead Travelling Crane
Perhitungan girder/span dan Truss (Tiang penyangga dan bagian
lainnya sesuai standard) .
b. Titik Berat / Center of Gravity :
Semua obyrk dimana berat/beban dapat diasumsikan untuk
dipusatkan atau dinyatakan dengan cara lain adalah beban
dibagi rata dan jika kita meletakan suatu pendukung kita bisa
menyeimbangkan berat/ beban tersebut.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 38


STABILITAS CRANE MOBIL
Lanjutan
Pengecekan terhadap stabilitas dimaksudkan agar dalam
pengoperasiannya aman, efektif dan efisien. Jenis-jenis crane
yang harus dicek kestabilannya, antara lain :
1. Stationery Rotary Crane dengan dudukan pilar fixs
2. Locomotive Cranes
3. Crawler Cranes
4. Mobile Cranes
5. Gantry Cranes
6. Load Transfer Bridge Cranes
7. Tower Cranes
8. Semi Gantry Cranes

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 39


STABILITAS CRANE MOBILE
Lanjutan

Pada umumnya beban kerja aman sebuah crane ditentukan oleh 2


(dua) faktor puncak, yaitu :
1. Pihak yang akan menggunakan (permintaan)
2. Berdasarkan standar yang sifatnya :
▪ Nasional
▪ Internasional
Yang ditetapkan oleh standar ialah bagi negara-negara yang telah
maju dalam teknik dan teknologi dalam pembuatan pesawat
crane.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 40


STABILITAS CRANE MOBIL
Contoh :
1. Crane-crane mobile buatan Inggris BKA ditetapkan dengan
standar. British Standard (BS) No. 1757 tahun 1964 dibesar
66,6 % s/d 73 %.
2. Crane-crane mobile buatan Amerika BKA → ANSI 75% - 85%.

Oleh karena itu BKA pada umumnya ditetapkan berkisar 66% -


85%. Pengukuran kapasitas crane (crane rating) yang
keterkaitannya dengan adanya faktor stabilitas juga adanya faktor
konstruksi, yang merupakan batas kapasitas beban yang aman
dari adanya jungkit (tipping load).

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 41


▪ Prinsip – prinsip operasi
▪ Quadrant – quadrant operasi
▪ Load chart (Daftar beban) : Dasar terminology dan kondisi
▪ Load chart : Menentukan kapasitas boom utama
▪ Faktor – factor yang mengurangi kapasitas angkat

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 42


Stabilitas dan Load Chart di Mobile Crane … Kenapa ?
1. Panjang boom bervariasi
2. Sudut boom bervariasi
3. Ada mekanisme hoisting-lowering
4. Ada mekanisme “swing”
5. Ada mekanisme “travelling”

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 43


Basic Type Mobile Crane

1. Boom trucks
2. Mobile crane lattice boom (on tyre)
3. Mobile crane telescopic boom (on tyre)
4. Crawler crane lattice boom
5. Crawler crane telescopic boom
6. Rough terrain crane
7. Mobile tower crane
8. JLG (Man lift)
9. dst

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 44


Knuckle Boom / Hiab
Truck Mounted Crane / Foco Crane

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 45


Carry Deck

Pick and Carry

Carry Deck Carry Deck


(Rotating Boom) (Fixed Boom)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 46


Mobile Crane Lattice Boom

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 47


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 48
Mobile Crane Lattice Boom

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 49


Rough Terrain Crane (RTC)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 50


RTC, Rotate Cab

51
CONTOH :
Dengan penyangga terpasang
maksimum, Berapakah beban
yang diijinkan (Dalam ton) pada
kondisi kerja, Panjang boom
16,5 meter dan radius kerja 7
meter ?
Apabila penyangga tyerpasang
setengah, berapakah beban yang
diijinkan (Dalam ton) untuk
pengangkatan ke samping ?

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 52


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)

Anda mungkin juga menyukai