Anda di halaman 1dari 20

1

BAB 3
ENERGI DAN PERUBAHANNYA

A. Dasar Besaran dan Pengukuran


1. Besaran dan Satuan
 Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angka.
 Satuan adalah hasil pengukuran sebagai pembanding yang menyertai suatu besaran.
Satuan yang dipakai secara universal yaitu SI (sistem internasional).
 Dimensi: simbol dari suatu besaran.
 Besaran terdiri atas besaran pokok dan besaran turunan.
○ Besaran pokok yaitu besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dulu dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan satuan dari besaran lainnya.
○ Besaran turunan yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
Tabel 3.1 Besaran Pokok
No. Besaran Satuan Dimensi
1. Panjang meter (m) [L]
2. Massa kilogram (kg) [M]
3. Waktu sekon (s) [T]
4. Suhu kelvin (K) [Θ]
5. Kuat arus listrik ampere (A) [I]
6. Intensitas cahaya kandela/candela (Cd) [J]
7. Jumlah zat mol [N]
*[Θ] dibaca: teta
Besaran pokok tambahan, antara lain
a. sudut bidang dengan satuan radian (rad); dan
b. sudut ruang dengan satuan steradian (sr).

Tabel 3.2 Besaran Turunan


No. Besaran Satuan Satuan Baku
2
1. Luas m m2
2. Volume m3 m3
3. Kecepatan m/s m/s
2
4. Percepatan m/s m/s2
5. Massa jenis kg/m3 kg/m3
6. Gaya Newton (N) kg m/s2
7. Tekanan Pascal (Pa) kg/m s2
8. Energi Joule (J) kg m2/s2
9. Frekuensi hertz (Hz) 1/s
10. Hambatan listrik ohm (Ω) kg m2/s3A2
dst.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
2

Contoh cara menentukan satuan baku dan dimensi dari besaran turunan sebagai berikut.
a. Volume

Panjang, lebar, dan tinggi merupakan besaran pokok panjang dengan satuan m dengan dimensi [L].

b. Kecepatan

● Jarak besaran pokok panjang dengan satuan m dimensi L.


● Waktu besaran pokok dengan satuan s dimensi T.
● Satuan baku m/s dalam bentuk pecahan dapat juga ditulis ms-1. Selain itu, satuan dimensi harus
dituliskan dalam bentuk perpangkatan [LT-1].

c. Massa jenis

● Massa besaran pokok dengan satuan kg dimensi M.


● Volume besaran turunan yang sudah diperoleh satuannya m3 dimensi [L3].
● Satuan baku kg/m3 dalam bentuk pecahan dapat juga ditulis kgm-3. Selain itu, satuan dimensi harus
dituliskan dalam bentuk perpangkatan [ML-3].

2. Konversi Satuan
Sistem satuan yang biasa dipakai adalah SI (sistem internasional) atau disebut dengan sistem MKS (meters-
kilogram-second). Sistem satuan lain yang dapat dipakai dalam pengukuran yaitu satuan CGS (centimeter-
grams-second). Dalam fisika, matematika maupun kimia untuk mempermudah dalam mengolah angka, nilai
besaran ditulis menggunakan notasi ilmiah. Besaran yang bernilai ratusan, ribuan hingga jutaan maupun yang
bernilai desimal, dapat dipersingkat dengan notasi ilmiah sebagai berikut:
Contoh :
20.000 meter = 2 x 104 meter
0,00002 meter = 2 x 10-5 meter
Aturan Pangkat

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
3

Tabel 3.3 Awalan Satuan


Awalan Faktor Simbol Contoh
Kelipatan
Atto 10-18 a attosteradian (asr)
Femto 10-15 f femtosekon (fs)
-12
Piko 10 p pikofarad (pF)
-9
Nano 10 n nanomater (nm)
-6
Mikro 10 µ mikrometer (µm)
-3
Mili 10 m milimeter (mm)
Kilo 103 k kilometer (km)
6
Mega 10 M megawatt (MW)
9
Giga 10 G gigawatt (GW)
12
Tera 10 T terahertz (THz)
15
Peta 10 P petagram (Pg)
Eksa 1018 E eksagram (Eg)
Contoh:
1.000 m = 1 x 103 = 1 kilometer = 1 km
0,000001 = 1 x 10-6 = 1 mikrometer = 1 µm

Beberapa contoh standar konversi satuan antara lain:


a. Panjang
1 km = 1.000 m 1 yard = 3 kaki 1 angstrom = 10-10 m
1 mil = 1,609 km 1 kaki = 30,48 cm 1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 km
1 inci = 2,54 cm
b. Massa
1 ton = 1.000 kg 1 ons = 100 g
1 kuintal = 100 kg 1 pon = 453,6 g
1 kg = 1.000 g
c. Waktu
1 tahun = 365 hari 1 jam = 60 menit
1 hari = 24 jam 1 menit = 60 sekon
d. Luas
1 ha = 100 are
1 are = 100 m2
1 m2 = 10.000 cm2 = 104 cm2
e. Volume
1 barel = 42 galon
1 galon = 3.785 liter
1 liter = 1 dm3

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
4

TUGAS INDIVIDU 3.1


1. Apa saja syarat yang harus dipenuhi agar suatu parameter bisa disebut sebagai besaran?
2. Mengapa jumlah besaran pokok tidak dapat bertambah lagi?
3. Tentukan dimensi dari besaran di bawah ini:
a. Percepatan

b. Gaya

c. Usaha

d. Tekanan

e. Energi potensial

4. Tuliskan nilai besaran di bawah ini dengan notasi ilmiah dan tentukan awalan satuan yang paling sesuai:
a. 0,001 m
b. 3.000 g
c. 500.000 watt
d. 12.500.000.000 byte
e. 0,000096 s
f. 0,000000750 m

5. Hitunglah konversi satuan di bawah ini:


a. 5 ton = ….. g
b. 3 cm = ….. m
c. 12 inci = ….. cm
d. 1 hari = ….. sekon
e. 25 cm2 = ….. m2
f. 2 liter = ….. cm3
g. 1.000 kg/m3 = ….. g/cm3
h. 36 km/jam = ….. m/s

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
5

3. Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk memperoleh besaran, satuan, dan dimensi berdasarkan besaran pembanding
yang dijadikan sebagai standar ukur. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengukuran
langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung diperoleh dengan membaca skala yang terukur pada alat
ukur tanpa perlu penambahan, pengambilan rata-rata, maupun perhitungan rumus.

a. Alat ukur
Alat ukur dibuat untuk mengetahui nilai suatu besaran. Setiap alat ukur memiliki standar masing-masing.
Sebelum melakukan pengukuran, sebuah alat ukur perlu dikalibrasi.
1) Alat ukur panjang
Besaran panjang dapat diukur secara langsung menggunakan beberapa alat ukur di antaranya mistar,
jangka sorong dan mikrometer sekrup. Tiap alat ukur tersebut memiliki ketelitian masing-masing
menyesuaikan benda yang akan diukur.
a) Mistar
Mistar atau penggaris biasanya digunakan untuk mengukur benda yang tidak memerlukan ketilitian yang
tinggi. Skala terkecil mistar 1 mm dengan ketelitian 0,5 mm atau 0,05 cm. Pada umumnya, mistar
menggunakan dua skala yaitu sentimeter dan inci.

b) Jangka sorong
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan benda serta diameter dalam maupun diameter
luar pipa atau tabung. Pada umumnya, jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm hingga 0,01 mm. Jangka
sorong memiliki dua skala yaitu skala utama pada rahang tetap dan skala nonius pada rahang geser.
Bagian-bagian Jangka Sorong

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
6

Cara membaca skala jangka sorong


 Jangka sorong dengan skala utama dalam mm dan ketelitian 0,01 mm

 Jangka sorong dengan skala utama dalam cm dan ketelitian 0,02 mm.

 Jangka sorong digital


Hasil pengukuran bisa langsung dilihat dalam layar.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
7

c) Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan benda, pelat yang sangat tipis, atau
diameter luar penampang kawat. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala utama pada poros tetap dan skala nonius pada poros
geser. Hasil pengkukuran mikrometer sekrup yaitu dengan menjumlahkan skala utama dan skala nonius.

2) Alat ukur massa


a) Neraca ohaus
Neraca ohaus memiliki tiga skala, yaitu skala ratusan gram, puluhan gram, dan satuan gram. Neraca ohaus
memiliki ketelitian 0,1 gram. Cara menggunakan neraca yaitu mula-mula posisikan pada skala nol, geser
penunjuk dimulai dari penunjuk skala ratusan, puluhan, dan satuan hingga setimbang, kemudian
jumlahkan ketiga skala tersebut.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
8

b) Neraca digital
Neraca digital mempunyai kelebihan dibandingkan necara manual lainnya karena memiliki ketelitian yang
lebih tinggi.

3) Alat ukur besaran lain


Besaran pokok lain yaitu waktu, suhu, kuat arus listrik dan intensitas cahaya juga dapat diketahui nilainya
dengan alat ukur. Sedangkan untuk jumlah zat tidak dapat diukur secara langsung. Nilai jumlah zat ditentukan
dengan melakukan perhitungan massa zat dan massa molaritas suatu zat.
a) Alat ukur waktu dapat menggunakan jam, arloji, dan stopwatch untuk ketelitian yang lebih tinggi.
b) Alat ukur suhu yaitu termometer, seperti termometer digital, termometer inframerah, dan termometer
ruangan. Satuan skala suhu yang biasa dipakai di Indonesia adalah celcius.
c) Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau multimeter yang dapat mengukur kuat arus,
tegangan, dan hambatan listrik.
d) Alat ukur intensitas cahaya adalah lux meter.

b. Angka penting
Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut angka penting. Dalam sebuah pengukuran, selalu
dicantumkan angka pasti dan angka yang diragukan. Contoh: ketika mengukur ketebalan buku dalam skala
sentimeter, diperoleh hasil lebih dari 2 cm, tetapi kurang dari 3 cm maka angka 2 disebut angka pasti.
Kemudian, perkiraan kelebihan dari pengamatan 0,8 cm disebut angka taksiran.
Angka pasti dan angka taksiran adalah angka penting.
1) Aturan penulisan angka penting
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan angka penting antara lain:
a) Semua angka bukan nol adalah angka penting
36,5 m : memiliki 3 angka penting.
9213 kg : memiliki 4 angka penting.
b) Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
5044 m : memiliki 4 angka penting.
2,06 s : memiliki 3 angka penting.
c) Pada bilangan desimal, semua angka nol yang terletak di kiri dan kanan desimal bukan angka penting.
Selain itu, semua angka nol setelah angka bukan nol merupakan angka penting.
0,0011 g : memiliki 2 angka penting.
0,00020 g : memiliki 2 angka penting.
d) Semua angka nol yang menunjukkan kelipatan sepuluh bukanlah angka penting, kecuali diberi tanda
khusus seperti garis bawah. Oleh karena itu, angka dengan perpangkatan sepuluh sebaiknya dituliskan
dalam notasi ilmiah.
40.000 kg: memiliki 1 angka penting, lebih baik ditulis 4 x 104 kg.
5.000 kg : memiliki 4 angka penting.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
9

2) Operasional angka penting


Angka penting merupakan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran. Pada pengolahan data pengukuran,
perhitungan angka-angka penting dilakukan dengan memperhatikan beberapa aturan, yaitu:
a) Aturan pembulatan
Aturan pembulatan digunakan untuk bilangan desimal atau bilangan lain yang perlu disederhanakan
menjadi notasi ilmiah.
(1) Jika bilangan terakhir yang akan dibulatkan lebih kecil dari 5, angka terakhir yang dipertahankan tidak
berubah.
Contoh: 1,652 dibulatkan menjadi 1,65.
(2) Jika bilangan terakhir yang akan dibulatkan lebih besar dari 5, angka terakhir yang dipertahankan
harus ditambah 1.
Contoh: 74,958 dibulatkan menjadi 74,96.
(3) Jika bilangan terakhir yang akan dibulatkan sama dengan 5, pada angka genap pembulatan tetap,
sedangkan angka ganjil ditambah 1. Contoh:
22,45 dibulatkan menjadi 22,4.
33,75 dibulatkan menjadi 33,8.

b) Penjumlahan dan pengurangan angka penting


Hasil dari penjumlahan dan pengurangan angka-angka hanya boleh mengandung satu angka taksiran.
Contoh:
115,37 + 42,1 = 157,47 maka hasilnya ditulis 157,5 (hanya satu angka taksiran).

c) Perkalian dan pembagian angka penting


Hasil perkalian dan pembagian angka-angka, pada akhirnya jumlah banyaknya angka penting dari
hasilnya harus sama dengan banyaknya angka penting paling sedikit dari angka-angka yang dihitung.
Contoh:
5,002 (4 angka penting) x 2,8 (2 angka penting) = 14,0056 (6 angka penting).
Angka yang dioperasikan memiliki 4 angka penting dan 2 angka penting, maka hasil yang dituliskan
harus memiliki angka penting paling sedikit yaitu 2 angka penting. Jadi,
5,002 x 2,8 = 14,0056 = 14 (2 angka penting).

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
10

TUGAS 3.2
1. Skala yang terbaca pada jangka sorong di bawah ini adalah …

2. Skala yang terbaca pada mikrometer sekrup berikut ini adalah ...

3. Dalam sebuah pengukuran papan kayu, mistar digunakan untuk mengukur panjang dan lebar papan, serta jangka
sorong untuk mengukur ketebalan papan. Diperoleh data panjang 10,50 cm, lebar 5,20 cm dan ketebalan 0,82 cm.
Volume papan kayu tersebut adalah …
4. Sebuah balok diukur menggunakan jangka sorong memiliki panjang, lebar, dan tinggi seperti ditunjukkan pada
gambar.

Volume balok tersebut sesuai dengan kaidah angka penting adalah ….

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
11

B. Energi dan Perubahannya Berkaitan dengan Segala Sesuatu yang Mampu Membuat Sebuah Benda
untuk Melakukan Sebuah Usaha dan Bentuk
1. Usaha
Usaha atau kerja terjadi jika sebuah benda berpindah tempat sejauh (s) karena pengaruh gaya (F) yang searah
dengan perpindahannya. Besar usaha yang dilakukan sama dengan hasil kali antara gaya dan
perpindahannya. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
W=F.s

Terlihat pada gambar diatas yang dimana orang tersebut mendorong dinding
tembok hingga tenaganya habis, tetapi dinding tembok tersebut tidak berpindah.
Dalam ilmu Fisika, usaha yang dilakukan oleh orang diatas terhadap dinding akan
sama dengan 0 (nol) atau tidak melakukan usaha karena tidak terjadi perpindahan
posisi pada benda tersebut.

Jika gaya yang bekerja membuat sudut (α) terhadap perpindahannya, usaha yang dilakukan adalah hasil
kali komponen gaya yang searah dengan perpindahan (F cos θ) dikalikan dengan perpindahannya (s). Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
W = F cos θ . s

Keterangan:
W = Usaha (joule)
F = Gaya (N)
s = Perpindahan (m)
θ = Sudut antara gaya dan perpindahan
Catatan:
Usaha (work) disimbolkan dengan huruf besar W
Berat (weight) disimbolkan dengan huruf kecil w
Jika ada beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda, usaha total yang diperoleh atau dilepaskan
benda tersebut sebesar jumlah usaha yang dilakukan setiap gaya atau usaha yang dilakukan oleh gaya
resultan.
Wtotal = W1 + W2 + W3 + …+ Wn atau Wtotal = ΣF . s

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
12

Contoh soal
Sebuah kotak perkakas bermassa 100 kg berada di atas lantai licin dan akan dipindahkan dengan cara ditarik
oleh dua orang bersamaan. Orang pertama menarik kotak tersebut dengan gaya 200 N sejajar dengan kotak,
sedangkan orang kedua menarik kotak dengan gaya 120 N membentuk sudut 60° terhadap lantai. Berapakah
total usaha yang dikerahkan dua orang tersebut agar kotak berpindah sejauh 25 m?
Penyelesaian
Diketahui: m = 100 kg
F1 = 200 N sejajar bidang
F2 = 120 N arah θ = 60°
s = 25 m
Ditanya: Wtotal
Jawab:
W1 = F . s = 200 . 25 = 5.000 J
W2 = F cos θ . s = 120 cos 60° . 25 = 120 . ½ . 25 = 1.500 J
Wtotal = W1 + W2 = 5.000 + 1.500 = 6.500 J

Cara lain yaitu dapat dengan menentukan resultan gaya terlebih dulu, gaya yang bekerja adalah gaya yang
searah dengan gerak benda.
Σ F = F1 + F2 cos θ = 200 + 120. cos 60° = 200 + 60 = 260 N
Wtotal = ΣF . s = 260 . 25 = 6.500 J

2. Energi
Benda disebut memiliki energi jika benda tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha dan
mengalami perubahan. Perubahan ini dapat berupa perubahan posisi, perubahan gerak, perubahan wujud,
perubahan suhu, bahkan perubahan pada makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang.
Dalam satuan internasional (SI), satuan energi adalah joule (J). Satuan lainnya yang dapat dikonversikan
ke dalam satuan joule, antara lain erg, kalori, kilokalori, elektronvolt, MeV, dan kWh.
Secara rinci hubungan antara satuan joule dengan satuan energi lainnya adalah:
 Hubungan Joule – erg
1 joule = 1 newton x 1 meter = 1 kg.m/s2 x 1 meter = 107 g.cm2/s2 = 107 erg
 Hubungan Joule – kalori
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule ; 1 kkal= 4,2 x 103 joule
Satuan kalori digunakan untuk energi panas
 Hubungan Joule – elektronvolt
1 joule = 0,625 x 1019 eV
1 eV = 1,6 x 10-19 joule
1 MeV = 1,6 x 10-13 joule
Satuan elektronvolt sering digunakan pada perhitungan energi pada kasus sinar katoda, sinar-X, dll.
 Hubungan Joule – KWH
1 watt = 1 joule/s
1 joule = 1 watt.s
1 KWH = 3,6 x 106 watt .s
watt.s = 2,78 x 10-7 kWh
1 joule = 1 watt.s = 2,78 x 10-7 kWh
Satuan kWh sering dipakai pada perhitungan energi listrik yang digunakan di rumah-rumah atau pabrik.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
13

Ada beberapa bentuk energi, di antaranya energi kinetik, energi potensial, energi mekanik, energi panas,
energi bunyi, energi angin, energi listrik, energi kimia, dan energi nuklir. Bentuk energi pada dasarnya
dibedakan menjadi dua yaitu energi potensial dan energi kinetik. Bentuk-bentuk energi lain merupakan
perubahan atau bentuk lain dari energi potensial dan energi kinetik.
a. Energi Potensial
Energi Potensial merupakan energi yang tersimpan dalam benda atau sistem karena kedudukannya,
bentuknya, atau keadaannya. Jika keadaan memungkinkan, energi tersebut dapat dimunculkan.
Energi potensial benda karena kedudukannya di atas permukaan bumi dengan pengaruh gravitasi
disebut energi potensial gravitasi. Makin tinggi kedudukan suatu benda terhadap tanah, maka makin besar
energi potensial yang tersimpan. Dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Ep = Energi potensial (J)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = Ketinggian benda terhadap permukaan bumi (m)
Benda yang dalam keadaan tertentu ditegangkan dengan ditekan atau ditarik, misalnya pada pegas atau
benda elastis lain, menyimpan energi potensial pegas. Makin besar pertambahan panjang pegas maka makin
besar pula energi potensial pegasnya. Dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Ep = Energi potensial (J)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertambahan panjang pegas (m)

b. Energi Kinetik
Energi yang dimiliki benda karena geraknya disebut energi kinetik. Jadi, hanya benda yang bergerak yang
memiliki energi kinetik. Dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Ek = Energi kinetik (J)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan gerak benda (m/s)

3. Hubungan Usaha dan Energi


Pada dasarnya, usaha merupakan perubahan energi sebagai berikut.
a. Usaha sebagai perubahan energi potensial gravitasi dinyatakan:
W = Δ Ep = Ep awal – Ep akhir
b. Usaha sebagai perubahan energi potensial pegas dinyatakan:
W = Δ Ep = Ep akhir – Ep awal
c. Usaha sebagai perubahan energi kinetik dinyatakan:
W = Δ Ek = Ek akhir – Ek awal
BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
14

4. Daya
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan setiap satuan waktu. Secara matematis didefinisikan sebagai berikut.

Keterangan:
P = Daya (watt)
W = Usaha (joule)
t = Waktu (s)
Daya termasuk besaran skalar yang mempunyai satuan watt atau J/s.

C. Energi dan Perubahannya Mencakup Perubahan Energi Kimia, Listrik, Panas dan Mekanik serta Energi
Terbarukan
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi bersifat kekal, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, dan energi hanya berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan
energi dapat terjadi secara alami karena fenomena alam maupun secara sengaja yang dibuat oleh manusia.
Keduanya dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
1. Energi Mekanik
Energi mekanik, secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah antara energi potensial dan energi kinetik
pada suatu benda ketika melakukan usaha. Hal ini berarti, energi mekanik adalah energi suatu benda yang
disebabkan karena gerakan, posisi, atau kedua-duanya.
Simbol energi mekanik yang umum digunakan adalah (EM). Dalam sistem satuan internasional, energi
mekanik dinyatakan dengan satuan yang sama dengan satuan energi lainnya yaitu joule (J). Energi mekanik
merupakan besaran turunan sehingga cukup dinyatakan nilai atau angka saja dan tidak mempunyai arah.
Berdasarkan definisi energi mekanik di atas maka rumus energi mekanik dapat dituliskan dengan persamaan
berikut.
Em = E k + Ep
Keterangan:
Em = Energi mekanik benda (J)
Ek = Energi kinetik benda (J)
Ep = Energi potensial benda (J)
Adapun hukum kekekalan energi mekanik yaitu benda akan memiliki energi potensial yang besar ketika
berada pada ketinggian, tetapi makin berkurang apabila mendekati tanah. Akan tetapi, gerak benda akan
makin cepat apabila mendekati tanah. Hal ini menyebabkan energi kinetik benda makin besar. Apabila tidak
ada gaya luar yang bekerja pada benda, jumlah energi potensial dan energi kinetik benda pada setiap
kedudukannya bernilai tetap.
Em = konstan
Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
Analisa Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi potensialnya, sedangkan energi
kinetiknya makin besar. Ketika benda mencapai titik terendah, energi potensialnya terkecil dan energi
kinetiknya terbesar. Mengapa demikian?
Hukum Kekekalan Energi Mekanik Bola yang Jatuh dari Ketinggian h.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
15

Pada posisi I benda berada pada titik tertinggi sehingga nilai Ep = maksimum dan tepat saat sebelum jatuh
benda dalam keadaan diam dengan kecepatan mula-mula 0 sehingga Ek = 0. Pada posisi II benda setelah
jatuh memiliki ketinggian lebih rendah sehingga Ep berkurang. Ep benda tidak hilang melainkan berubah
bentuk menjadi energi kinetik karena benda bergerak dengan kecepatan v. Pada posisi III benda menumbuk
tanah dengan ketinggian 0 sehingga Ep = 0. Pada saat benda menumbuk tanah benda memiliki kecepatan
maksimum sehingga Ek = maksimum, dalam hal ini energi potensial yang dimiliki benda dari posisi awal
seluruhnya telah diubah menjadi energi kinetik.
Dengan demikian pada posisi I, posisi II dan posisi III memiliki energi mekanik tetap, atau jumlah dari energi
potensial dan energi kinetik bersifat konstan. Dalam gerak jatuh bebas, energi potensial semakin berkurang
sedangkan energi kinetik semakin bertambah.

Contoh Soal:
1. Energi Potensial 2. Energi Kinetik

3. Daya

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
16

4. Energi Mekanik

2. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dihasilkan oleh senyawa kimia yang stabil akibat interaksi elektron antaratom
atau antarmolekul. Energi kimia juga didefinisikan sebagai potensi suatu zat kimia untuk mengalami reaksi
kimia, lalu berubah menjadi zat lain. Wujud energi kimia hanya dapat terjadi dalam alat penyimpanan energi.
Contoh media penyimpanan energi kimia yang biasa ditemui dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain baterai, makanan, dan bensin.

3. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan listrik. Muatan listrik yang diam
(statis) menimbulkan energi potensial listrik, sedangkan muatan listrik yang bergerak (dinamis) menimbulkan
arus listrik dan energi magnet.
W=qV
Keterangan:
q = Muatan (coulomb (C) )
V = Selisih potensial (Volt(V))
W = Usaha atau energi (joule(J))

Jika diketahui:
q = I . t dan V = I . R maka
BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
17

Keterangan:
W = Energi listrik (J) atau watt/detik
V = Tegangan/beda potensial (V)
I = Arus listrik (A)
R = Hambatan (ohm)
t = waktu (s)

4. Energi Kalor
Energi kalor disebut juga dengan energi panas yang merupakan energi yang dihasilkan oleh gerakan partikel
dalam suatu zat dari yang memiliki suhu tinggi ke yang lebih rendah. Besar kalor yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu zat atau sistem dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Q = m . c . ΔT
Keterangan:
Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
ΔT : perubahan suhu (⁰C)
Rumus kalor jenis sebagai berikut.

Rumus kapasitas kalor sebagai berikut.

Keterangan:
C = Kapasitas kalor (J/K)
Q = Banyaknya kalor (J)
ΔT = Perubahan suhu (K)
Kalor jenis dan kapasitas kalor memiliki definisi yang berbeda.
Kalor jenis yaitu banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu sebesar 1°C dalam setiap 1 kg
zat. Kapasitas kalor yaitu banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu sebesar 1°C tanpa
melihat massa zat tersebut.
Selain untuk meningkatkan atau menurunkan suhu suatu zat atau sistem, kalor juga dibutuhkan dalam
perubahan wujud zat. Dalam proses perubahan wujud zat tidak terjadi peningkatkan atau penurunan suhu.
Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten. Pada proses pemanasan es hingga
mendidih, es mencair pada suhu 0°C dan air menguap pada suhu 100°C.
Pada dasarnya, semua benda akan mengalami proses perubahan wujud dan perubuhan suhu seperti
yang dialami oleh air, jika benda tersebut menyerap kalor. Perbedaannya terletak pada titik beku dan titik
didih. Setiap benda mempunyai titik beku dan titik didih yang berbeda. Jika benda melepaskan kalor, proses
yang terjadi adalah kebalikannya.
a. Kalor lebur (LF) adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari
padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi
padat. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan untuk mengubah wujud
benda dari padat menjadi cair atau cair menjadi padat.
BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
18

Q = m. LF
Keterangan:
Q = kalor yang diserap atau dilepaskan;
m = massa benda;
LF = kalor lebur.
b. Kalor uap (LV) adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair
menjadi gas atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari gas menjadi cair.
Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan untuk mengubah wujud benda
dari cair menjadi gas atau gas menjadi cair sebagai berikut.
Q = m. LV
Keterangan:
Q = kalor yang diserap atau dilepaskan
m = massa benda
LV = kalor uap
Kalor lebur dan kalor uap disebut sebagai kalor laten.
Kalor dapat berpindah atau mengalir dengan beberapa cara, antara lain konduksi yaitu dengan melalui zat
perantara, konveksi dengan disertai perpindahan partikel yang dilewati (biasanya pada fluida), dan radiasi
yaitu perpindahan kalor tanpa zat perantara.

5. Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya,
tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
a. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi atau dapat disebut geotermal memanfaatkan panas dari dalam bumi. Energi panas bumi
berasal dari peluruhan radioaktif di pusat bumi yang membuat bumi panas dari dalam dan dari panas
matahari yang membuat panas permukaan bumi. Perbedaan temperatur antara inti bumi dan permukaannya
yaitu mengendalikan konduksi yang terus-menerus terjadi dalam bentuk energi panas dari inti ke permukaan
bumi.
Suhu inti bumi mencapai lebih dari 5.000°C. Energi panas mengalir secara konduksi melalui batuan-
batuan yang ada di sekitar inti bumi. Suhu yang tinggi membuat bebatuan meleleh membentuk magma.
Magma mengalirkan panasnya secara konveksi dan bergerak naik karena magma dalam wujud cair memiliki
massa jenis yang lebih kecil jika dibandingkan magma dalam wujud padat. Magma memanaskan kerak bumi
dan air yang mengalir di dalam kerak bumi hingga mencapai suhu 300°C. Air yang panas ini menimbulkan
tekanan tinggi dan mengalir keluar dari kerak bumi.
Uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan, dan dapat digunakan
untuk membangkitkan listrik. Sumber tenaga panas bumi berada di beberapa bagian yang tidak stabil secara
geologis, seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina, dan Italia. Dua wilayah yang paling
menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di kubah Yellowstone dan di utara California. Islandia
menghasilkan tenaga panas bumi dan mengalirkan energi ke 66% dari semua rumah yang ada di Islandia pada
tahun 2000 dalam bentuk energi panas secara langsung dan energi listrik melalui pembangkit listrik.
Panas bumi dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia dengan cara sumber air panas geotermal
dekat permukaan dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas, seperti kebutuhan
konsumsi air panas, menghangatkan rumah, menghangatkan rumah kaca, bahkan mencairkan salju di jalan.
Panas bumi di lokasi yang sulit dijangkau dapat dipasang pompa. Pompa pemanas tanah membawa
kehangatan ke permukaan dan ke dalam gedung. Cara ini bekerja di mana saja karena temparatur di bawah

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
19

tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di
musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.
b. Tenaga Angin
Perbedaan suhu di dua tempat berbeda akan menyebabkan perbedaan tekanan udara sehingga udara akan
mengalir dari wilayah dengan tekanan lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan lebih rendah. Udara yang
mengalir ini disebut angin. Tenaga angin pada umumnya dimanfaatkan untuk menggerakan turbin. Turbin
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik atau pembangkit listrik. Tenaga angin merupakan konversi
dari energi kinetik yang dipengaruhi oleh kecepatan angin. Ketika kecepatan angin meningkat, energi yang
dihasilkan juga meningkat hingga ke batas maksimum energi yang dapat dihasilkan oleh turbin tersebut.
PLTB adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) yang memanfaatkan energi angin sebagai sumber
energinya. Pemanfaatan energi angin dengan cara menggunakan kincir angin, lalu dihubungkan
menggunakan generator ataupun turbin. Setelah itu, proses yang dilakukan akan menghasilkan tenaga listrik
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pemanfaatan angin ini memang sangat disarankan karena
jumlahnya yang tidak terbatas dan melimpah. Pemanfaatan energi angin sangat menarik karena tidak
membutuhkan bahan bakar sebagai sumber energi. Selain itu, pemanfaatan energi angin ini juga tidak
memberikan hasil gas rumah kaca dan limbah maupun polusi sehingga tenaga angin menjadi salah satu solusi
dari permasalahan krisis energi.
c. Tenaga Air
Energi air digunakan karena mempunyai massa dan mampu mengalir. Air memiliki massa jenis 800 kali udara.
Bahkan, gerakan air yang lambat dapat diubah menjadi bentuk lain. Air mempunyai siklus mulai dari
penguapan sampai turunnya hujan. Salah satu pemanfaatan tenaga air adalah turbin air. Turbin air didesain
untuk mendapatkan energi dari berbagai jenis reservoir yang diperhitungkan dari jumlah massa air,
ketinggian, hingga kecepatan aliran air. Energi air dimanfaatkan dalam bentuk berikut.
1) Pembangkit listrik.
2) Mikrohidro yang dibangun dapat menghasilkan listrik hingga 100 KW.
3) Run-of-the-river yaitu pemanfaatan energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air tanpa membutukan
reservoir air yang besar.
d. Biomassa
Biomassa adalah energi bahan bakar berasal dari bahan bakar yang dapat diperbarui. Dalam proses
fotosintesis, tumbuhan biasanya menyimpan energi surya, udara, dan CO2. Bahan bakar bio (biofuel) adalah
bahan bakar yang berasal dari biomassa organisme atau produk dari metabolisme hewan seperti kotoran dari
sapi. Hal ini merupakan salah satu jenis energi yang dapat diperbarui. Biomassa dapat digunakan langsung
untuk membuat bahan bakar jenis lain, seperti biodiesel, bioetanol, atau biogas bergantung pada sumbernya.
e. Energi Surya
Energi surya adalah reaksi yang diproduksi oleh reaksi fusi nuklir pada inti matahari. Definisi lain energi surya
adalah energi yang dikumpulkan secara langsung dari cahaya matahari. Tentu saja matahari tidak
memberikan energi yang konstan untuk tiap titik di bumi sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering
digunakan untuk mengisi daya baterai di siang hari untuk digunakan di malam hari ketika cahaya matahari
tidak tersedia.
Matahari menyuplai hampir semua panas dan cahaya yang diterima di bumi untuk digunakan makhluk
hidup. Selain itu, energi surya bersifat besar dan kontinu terbesar yang tersedia di alam semesta, khususnya
energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi matahari yang datang ke bumi dalam bentuk
paket-paket energi foton. Semua radiasi elektromagnetik termasuk cahaya matahari mengandung foton yang
mempunyai energi. Terdapat dua parameter dalam energi surya yang paling penting yaitu intensitas radiasi.
Intensitas radiasi berupa daya matahari yang datang pada permukaan per luas area dan karakteristik
spektrum cahaya. Energi surya tidak mengakibatkan polutan, tidak pernah habis, dan didapat secara gratis.

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana
20

Tugas Individu
Soal Uji Kompetensi
Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Seorang anak melakukan pengukuran sebuah kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup dan
neraca ohauss. Dalam pengukuran tersebut diperoleh data diameter kelereng 1,75 mm dan massa
kelereng 12,4 gram. Hitunglah volume dan massa jenis kelereng tersebut, kemudian konversikan
satuannya sesuai dengan satuan internasional. (HOTS)
2. Benda bermassa 10 kg didorong dengan gaya 440 N yang membentuk sudut 60° terhadap arah
horizontal, di atas permukaan yang kasar dengan gaya gesek kinetisnya 20 N. Jika usaha yang diberikan
untuk mendorong benda tersebut sebesar 4 kJ, hitunglah seberapa jauh benda tersebut berpindah.
3. Sebut dan jelaskan empat contoh energi alternatif.
4. Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat melimpah. Energi panas bumi, tenaga angin,
tenaga air, biomassa, dan tenaga surya. Namun, banyak yang menyatakan sumber energi yang dimiliki
belum dimanfaatkan dengan baik. Sebutkan beberapa keuntungan yang dapat diambil dan masalah yang
dihadapi serta jelakan upaya yang dapat diambil untuk mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan
di Indonesia. (HOTS)
5. Sebongkah es bermassa 100 g dengan suhu -5°C diletakkan dalam suhu ruangan. Hitunglah berapa
banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhunya hingga 10°C.
(Perhatikan fasa peleburan es dengan kalor lebur es 3,3 x 105 J/kg, kalor jenis es
2.100 J/kg°C dan kalor jenis air 4.200 J/kg°C). (HOTS)

BAB 3 ENERGI DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Busana

Anda mungkin juga menyukai