Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT)


PEMBUATAN E-MODULE PEMBELAJARAN SEJARAH
MENGGUNAKAN BOOKCREATOR
Diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia
dengan menggunakan moda dalam jaringan secara penuh
pada tanggal 2 s.d 16 November 2020

Disusun Oleh,
Nama : Alisa Rizca Puspita, S.Pd
NIP : 19851121 200902 2 015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGDADAP
Jl. Raya Kedungkebo No. 6, Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan 51174
IDENTITAS GURU

1. Nama Guru : Alisa Rizca Puspita, S.Pd


2. NIP : 19851121 200902 2 015
3. Jabatan / Gol. : Penata / III c
4. Alamat Sekolah
a. Desa : Kedungkebo
b. Kecamatan : Karangdadap
c. Kabupaten : Pekalongan
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Telepon : (0285) 7830830
5. Mengajar Mapel : Sejarah Indonesia
6. Alamat Rumah
a. Dusun : RT 02/03 Dusun Krajan
b. Desa : Doro
c. Kecamatan : Doro
d. Kabupaten : Pekalongan
e. No Telp/HP : 0813 2702 5212
7. Moda Kegiatan : Dalam Jaringan Secara Penuh
8. Jumlah Jam Pelajaran : 38 JP
9. Angka Kredit Diajukan : 1 Poin
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembuatan E-module Pembelajaran


Sejarah MEnggunakan Bookcreator yang diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia
dengan menggunakan moda dalam jaringan secara penuh pada tanggal 2 s.d 16 November 2020,
yang disusun oleh

Nama : Alisa Rizca Puspita, S.Pd


NIP : 19851121 200902 2 015
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Karangdadap Kab. Pekalongan

Telah disetujui dan disahkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Karangdadap pada :

Hari : Senin
Tanggal : 23 November 2020

Kepala SMK Negeri 1 Karangdadap

Tuti Evawati, S.Pd.


NIP 19770115 200312 2 004
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) FUNGSIONAL

1. Bagian Awal
Pembuatan E-module Pembelajaran Sejarah Menggunakan
Judul Diklat :
Bookcreator
Waktu Pelaksanaan : 2 s.d 16 November 2020
Daring secara penuh menggunakan Zoom meeting, Whatsapp
Tempat :
dan Aplikasi Bookcreator
1. Guru mampu memahami dasar-dasar pembuatan modul
2. Guru mampu membuat draft/ rencana outline penyusunan
(ROP) e-module
3. Guru mampu membuat cover modul dengan aplikasi Canva
4. Guru mampu menguasai teknik pembuatan video
pembelajaran menggunakan camtasia dan upload ke
Tujuan :
youtube
5. Guru mampu membuat soal di Google form
6. Guru mengenal book creator dan fasilitas penggunaannya
7. Guru mampu memasukkan bahan modul dalam aplikasi
bookcreator
8. Guru mampu mengunggah link hasil pembuatan e-module
Lama Waktu : 38 Jam Pelajaran
Surat Tugas : Terlampir
Penyelenggara : Asosiasi Guru Sejarah Indonesia
Surat Undangan : Terlampir
Fotokopi Sertifikat : Terlampir

2. Isi Diklat
a. Tujuan dan Alasan Mengikuti Diklat
1) Tujuan diselenggarakan diklat ini adalah agar peserta :
a) Guru mampu memahami dasar-dasar pembuatan modul
b) Guru mampu membuat draft/ rencana outline penyusunan (ROP) e-module
c) Guru mampu membuat cover modul dengan aplikasi Canva
d) Guru mampu menguasai teknik pembuatan video pembelajaran menggunakan
camtasia dan upload ke youtube
e) Guru mampu membuat soal di Google form
f) Guru mengenal book creator dan fasilitas penggunaannya
g) Guru mampu memasukkan bahan modul dalam aplikasi bookcreator
h) Guru mampu mengunggah link hasil pembuatan e-module
2) Alasan
a) Melakukan kegiatan pengembangan diri bagi pendidik
b) Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik dan berkualitas kepada peserta didik.
c) Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat jabatan
setingkat lebih tinggi.
d) Ketertarikan untuk memberikan alternatif media pembelajaran daring yang lebih me-
nyenangkan dan berkualitas bagi siswa ditengah pandemi Covid-19.

b. Deskripsi Materi
Materi Pembuatan E-module Pembelajaran Sejarah Menggunakan Bookcreator
mencakup beberapa materi yang yang berorientasi pada pengembangan kompetensi Guru.
Adapun materi tersebut terdiri dari:
1) Dasar-Dasar Pembuatan Modul
Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara
mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri
karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca
dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa,
pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia
seolah- olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan
pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan
instruksional mandiri. Pengajar tidak secara langsung memberi pelajaran atau
mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup
dengan modul-modul ini.
Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sis- tematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya. Sebuah modul bisa dikatakan baik dan menarik apabila terdapat
karakteristik sebagai berikut.
Self Instructional; yaitu melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar
mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi
karakter self instructional, maka dalam modul harus;
a. berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas;
b. berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/ spesifik sehingga
memudahkan belajar secara tuntas;
c. menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pema- paran materi
pembelajaran;
d. menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memung- kinkan
pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasa- annya;
e. kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau
konteks tugas dan lingkungan penggunanya;
f. menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;
g. terdapat rangkuman materi pembelajaran;
h. terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan peng- gunaan
diklat melakukan „self assessment’;
i. terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur atau
mengevaluasi tingkat penguasaan materi;
j. terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya menge- tahui tingkat
penguasaan materi; dan
k. tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendu- kung materi
pembelajaran dimaksud.
Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau
sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari
konsep ini adalah memberikan kesempatan pembelajar mempelajari materi
pembelajaran yang tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.
Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu unit kompetensi harus
dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus
dikuasai.
Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain.
Dengan menggunakan modul, pebelajar tidak tergantung dan harus menggunakan
media yang lain untuk mempe- lajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut.
Jika masih menggunakan dan bergantung pada media lain selain modul yang digunakan,
maka media tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang berdiri sendiri.
Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul dapat menyesuaikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan. Dengan
memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan teknologi pengembangan modul
multimedia hendaknya tetap “up to date”. Modul yang adaptif adalah jika isi materi
pembelajaran dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi
dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan
pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai
dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta
menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

2) Rencana Penyusunan Draft (RPD) E-module


Apabila media modul menggunakan kertas, maka emodule menggunakan media
eletronik. Konsekuensinya, akses untuk e-module harus secara daring (dalam
jaringan)/online, sedangkan akses modul dapat secara luring (luar
jaringan)/offline.Namun dalam proses pembuatan e-module, diperlukan bahan materi
yang variatif dan interaktif, baik menggunakan bahan teks, image, audio, bahkan video
dan link ke berbagai sumber lainnya. Untuk itu perlu dipersiapkan kelengkapannya,
dengan dibeberapa langkah utama, diantaranya: Langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah menetapkan dulu tema dan judul yang akan dijadikan bahan ajar modul.
Sesuaikan tema dengan jenjang kelas yang bapak/ibu ampu, kemudian pilihlah judul
berdasarkan materi yang akan disajikan dan dikembangkan dalam Kompetensi Dasar di
Silabus beserta ketersediaan sumber yang cukup. Setelah mendapatkan materi maka
langkah kedua,pahami struktur rancangan draf yang sudah dikembangkan dalam
panduan e-module ini. Struktur rancangan e-module dapat didownlod pada tautan di
bawah ini.
Langkah ketiga, mulai mencoba mengisi format/templet draf konten atau materi e-
module yang akan disajikan: Dari mulai cover, kata pengantar, daftar isi, peta konsep,
kegiatan pembelajaran (materi per topik), sumber tambahan sebagai penguat materi
(berupa link image, audio, website, video), evaluasi, pustaka, sampai profil penulis.

Gambar 2. Pengumpulan tugas RPE


Penguatan Pendidikan Karakter dan Penguatan Wawasan Kebangsaan
1.1. Penguatan Literasi
1.2. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran
1. Sesi 2
2.1. Ilmu Sejarah dan Historiografi
2.2. Perkembangan Hindu Budha Awal di Indonesia
2. Sesi 3 : Desain dan Model Pembelajaran
3. Sesi 4 : Penilaian Pembelajaran
4. Sesi 5 : Refleksi dan Tes Akhir
3) In-2 (Senin, 31 Agustus 2020)
1. Program Tindak Lanjut
2. Penutupan
Adapun jalannya pelatihan secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Orientasi (19 Agustus 2020)
Kegiatan dimulai pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2020 pukul 07.30 WIB, dimana
peserta diminta untuk login ke alamat web http://ringkas.kemdikbud.go.id/plenopkg7
untuk mendapatkan pengarahan sekaligus pembukaan acara dari kepala P4TK PKN dan
IPS Dr. H. Subandi M.M. Setelah pembukaan maka peserta diarahkan untuk masuk
kedalam website P4TK yaitu di laman https://tim.p4tkpknips.education/ dan selanjutnya
login sesuai mata pelajaran masing-masing ke Learning Management System (LMS)
dengan menggunakan user dan password yang telah diberikan oleh panitia sebelumnya.

Gambar 1. Screenhot Pembukaan Kegiatan Diklat

Gambar 2. Screenhot tampilan laman P4TK PKN dan IPS


Gambar 3. Screenhot tampilan Learning Management System (LMS)
Setelah masuk ke LMS, peserta diwajibkan untuk membuka fitur-fitur yang terdapat
pada LMS dimana setelah membuka fitur-fitur tersebut maka persentase keikutsertaan
Diklat akan bertambah secara otomatis. Kegiatan terakhir pada bagian orientasi ini
adalah dilaksanaknnya Tes Awal yang dapat mulai diakses pada tanggal Rabu 19
Agustus  2020  dari jam 13.30 sd 23.59 WIB. Durasi waktu pengerjaan tes adalah 60
menit dan peserta hanya dapat melakukan 1 kali Tes Awal
2. Sesi 1 (19-20 Agustus 2020)
Peserta diminta untuk membaca pengantar dan petunjuk, menyiapkan dan mengkaji
berbagai dokumen yang relevan, mengikuti setiap langkah pembelajaran yang
ditetapkan, memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber, serta
mengerjakan seluruh lembar kerja/tugas/latihan yang disediakan. Pada setiap proses
kegiatan pembelajaran dan di akhir setiap sesi, peserta akan dinilai oleh fasilitator. Perlu
mendapat perhatian,  penilaian dari narasumber “penting” sebagai bentuk evaluasi,
tetapi lebih penting jika pesert mendapatkan “kompetensi” yang diinginkan dari setiap
pokok bahasan.
Pada sesi 1, peserta diminta mempelajari secara mandiri materi tentang :
a. Penguatan Pendidikan Karakter dan Wawasan Kebangsaan
Materi Penguatan Pendidikan Karakter dan Wawasan Kebangsaan merupakan salah
satu materi pokok dalam Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Siswa
bagi Guru Mata Pelajaran Sejarah SMK. Dalam materi ini akan dibahas teori dan
contoh implementatif pentingnya penguatan pendidikan karakter dan wawasan
kebangsaan sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran.
 Tujuan
Melalui sajian berbagai uraian materi dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan
dapat;
1) Menjelaskan urgensi PPK dalam pembelajaran abad 21
2) Mengidentifikasi praktik baik implementasi PPK di dalam pembelajaran, kelas,
dan program unggulan sekolah
3) Merancang implementasi PPK dalam program sekolah
4) Memahami implementasi wawasan kebangsaan dalam pembelajaran abad 21
 Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai materi dan mengerjakan
lembar kerja/kuis/latihan dalam sesi ini adalah 2 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun nara sumber
lain.
 Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: Lembar tugas
(tasksheets), Lembar kerja (worksheets), dan sebagainya.
b. Penguatan Literasi
Penguatan Literasi merupakan salah satu materi pokok dalam Diklat Peningkatan
Kompetensi  Guru Berbasis Kebutuhan Siswa bagi Guru Mata Pelajaran Sejarah
SMK. Untuk turut berpartisipasi dan berkiprah pada abad ke-21 diperlukan
penguasaan keterampilan yang berupa literasi dasar, kompetensi, dan kualitas
karakter.  Agar sanggup unggul dalam partisipasi dan kiprah di tengah globalisasi dan
regionalisasi pada abad ke-21, pendidikan nasional kita perlu berfokus atau berporos
pada tiga hal pokok, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakater. Literasi
dasar yang perlu dijadikan poros pendidikan kita adalah (1) literasi baca-tulis, (2)
literasi numerasi, (3) literasi sains, (4) literasi digital, (5) literasi finansial, serta (6)
literasi budaya dan kewargaan.
 Tujuan
Melalui sajian berbagai uraian materi dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan
dapat menganalisis:
1) Memahami prinsip dasar literasi baca-tulis
2) Memahami prinsip dasar literasi numeras
3) Memahami prinsip dasar literasi sains
4) Memahami prinsip dasar literasi digital
5) Memahami prinsip dasar literasi finansial
6) Menganalisis prinsip dasar literasi budaya dan kewargaan.
  Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai materi dan mengerjakan
lembar kerja/kuis/latihan dalam sesi ini adalah 2 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun narasumber
lain.
 Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: Lembar tugas
(tasksheets), Lembar kerja (worksheets), dan sebagainya.
c. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu materi
pokok dalam Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Siswa bagi
Guru Mata Pelajaran Sejarah SMK. 
 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta pelatihan diharapkan dapat :
1) mengetahui pemanfaatan internet untuk pembelajaran
2) mengetahui aplikasi TIK untuk kolaborasi secara daring
3) mengetahui penggunaan aplikasi TIK untuk pembelajaran secara luring
4) memahami potensi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran jarak jauh pada
masa pandemi         
 Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari materi dan mengerjakan lembar
kerja/kuis/latihan dalam sesi ini adalah 2 jam pembelajaran (JP) @60 menit dalam
jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran secara
mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun narasumber lain.
 Tagihan
Lembar kerja (worksheets)
d. Aktivitas
 Unduhan Materi
 Kumpulan Materi Penunjang
 Kuis Sesi I PPK dan Wasbang
 Kuis Sesi I Penguatan Literasi
 Forum Diskusi
 Mengerjakan Lembar Kerja (LK)
3. Sesi 2 (21-22 Agustus 2020)
Kegiatan pada sesi 2 ini diawali dengan Vicon menggunakan zoom Cloud meeting yang
diisi pemaparan materi dan diskusi / tanya jawab tentang best practise yang telah
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing. Saya pribadi
mendapat kesempatan untuk memaparkan strategi dan best practise yang telah
dipraktikkan di sekolah selama PJJ masa pandemi ini. Kegiatan diawali narasumber
sekaligus fasilitator yaitu Widya Iswara Syachrial Ariffiantono, M.Pd. Karena peserta
yang hanya 20 orang maka kegiatan vicon inipun dapat berlangsung dengan baik dan
berhasil guna.
Gambar 4. Vicon pemaparan materi oleh Syachrial Ariffiantono
Peserta diminta untuk membaca pengantar dan petunjuk, menyiapkan dan mengkaji
berbagai dokumen yang relevan, mengikuti setiap langkah pembelajaran yang
ditetapkan, memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber, serta
mengerjakan seluruh lembar kerja/tugas/latihan yang disediakan. Pada setiap proses
kegiatan pembelajaran dan di akhir setiap sesi, peserta akan dinilai oleh fasilitator. Perlu
mendapat perhatian,  penilaian dari narasumber “penting” sebagai bentuk evaluasi,
tetapi lebih penting jika pesert mendapatkan “kompetensi” yang diinginkan dari setiap
pokok bahasan.
Gambar 5. Presentasi Tugas oleh Alisa Rizca Puspita
a. Ilmu Sejarah dan Historiografi
Materi Ilmu Sejarah dan Historiografi merupakan salah satu materi profesional
dalam Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Siswa bagi Guru Mata
Pelajaran Sejarah SMK. Dalam materi ini akan didiskusikan perihal pengertian, unsur-
unsur, matra, dan metode sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempersyaratkan adanya
objek, tujuan, metode, kegunaan, sistematika, kebenaran, generalisasi, dan prediksi.
Sebagai ingatan kolektif, setiap bangsa di dunia ini memiliki sejarahnya sendiri.
Kejayaan suatu bangsa dengan segala peradabannya di masa silam hanya bisa
dilacak melalui sejarahnya. Untuk mengungkapkan identitas bangsa maka perlu
dipaparkan cerita pengalaman kolektif bangsa itu, yaitu sejarah nasionalnya.
Pemaparan tersebut dapat diperoleh melalui historigrafi bangsa tersebut. Dalam
konteks Indonesia, perkembangan historiografi meliputi Historiografi Tradisional,
Kolonial, dan Nasional.
 Tujuan
Melalui sajian berbagai uraian materi dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan
dapat;
1) Menjelaskan pengertian sejarah
2) Menjelaskan unsur-unsur sejarah
3) Memahami matra sejarah
4) Memahami metode sejarah
5) Menganalisis hakikat ilmu sejarah
6) Menganalisis perkembangan historiografi Indonesia
 Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai materi dan mengerjakan
lembar kerja/kuis/latihan dalam sesi ini adalah 9 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun nara sumber
lain.
 Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: Lembar tugas
(tasksheets), Lembar kerja (worksheets), dan sebagainya.
b. Perkembangan Awal Hindu-Buddha di Indonesia
Perkembangan Hindu-Buddha Awal di Indonesia merupakan salah satu materi
profesional dalam Diklat Peningkatan Kompetensi  Guru Berbasis Kebutuhan Siswa
bagi Guru Mata Pelajaran Sejarah SMK. Tema ini memuat beberapa permasalahan
yang sering muncul ketika guru dihadapkan pada materi perkembangan Hindu-
Buddha di Indonesia. Teori-teori yang dibangun atas dasar analisis sejarawan adalah
suatu hipotesa yang karena sifat dinamisnya ilmu pengetahuan terbuka untuk diteliti,
diolah dan dikembangkan lagi apabila terdapat temuan atau bukti baru. Peranan guru
adalah bagaimana "mengemas" pandangan-pandangan tersebut secara ilmiah agar
sampai kepada peserta didik dengan model, strategi dan pendekatan pembelajaran
yang sesuai.
 Tujuan
Melalui sajian berbagai uraian materi dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan
dapat menganalisis:
1) Perkembangan kehidupan sosial kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia
2) Perkembangan kehidupan politik pemerintahan kerajaan-kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia
3) Perkembangan kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
4) Perkembangan kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia
5) Isi berita prasasti-prasasti Yupa Kutai Kuna
6) Argumentasi perpindahan ibu kota Mataram Kuna
7) Perbedaan prasasti aus terpupus dan prasasti dipupus

  Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai materi dan mengerjakan
lembar kerja/kuis/latihan dalam sesi ini adalah 9 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun nara sumber
lain.
 Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: Lembar tugas
(tasksheets), Lembar kerja (worksheets), dan sebagainya.
c. Aktivitas
 Vicon
 Unduhan Materi
 Quiz
 Forum Diskusi
 Mengerjakan Lembar Kerja (LK)

Gambar 6. Aktivitas pada bagian Forum Diskusi

4. Sesi 3 (23-25 Agustus 2020)


Peserta diminta untuk membaca pengantar dan petunjuk, menyiapkan dan
mengkaji berbagai dokumen yang relevan, mengikuti setiap langkah pembelajaran yang
ditetapkan, memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber, serta
mengerjakan seluruh lembar kerja/tugas/latihan yang disediakan. Pada setiap proses
kegiatan pembelajaran dan di akhir setiap sesi, peserta akan dinilai oleh fasilitator. Perlu
mendapat perhatian,  penilaian dari narasumber “penting” sebagai bentuk evaluasi,
tetapi lebih penting jika pesert mendapatkan “kompetensi” yang diinginkan dari setiap
pokok bahasan.
Desain dan Model Pembelajaran
Materi Desain dan Model Pembelajaran merupakan salah satu materi pedagogic
pada diklat Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Siswa bagi Guru Mata
Pelajaran Sejarah SMK ini memuat  pendekatan pembelajaran sejarah, implemetasi
pendekatan pembelajaran sejarah, metode pembelajaran sejarah, implementasi
pembelajaran sejarah, menyusun desain pembelajaran sejarah menggunakan
pendekatan saintifik dengan model-model pembelajarannya
a. Tujuan
Dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan dapat:
1) Menjelaskan pendekatan pembelajaran sejarah
2) Menganalisis implementasi pendekatan pembelajaran sejarah
3) Menjelaskan metode pembelajaran sejarah
4) Menganalisis implementasi metode pembelajaran sejarah
5) Menyusun desain pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan model-
model pembelajaran pada mata pelajaran sejarah
b. Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai informasi dan mengerjakan
berbagai lembar kerja dalam modul ini adalah 10 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun nara sumber
lain.
c. Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: Lembar tugas
(tasksheets), Lembar kerja (worksheets), dan sebagainya
d. Aktivitas
 Unduhan Materi
 Quiz
 Forum Diskusi
 Mengerjakan Lembar Kerja (LK)

Gambar 7. Kuis dalam Sesi 3


5. Sesi 4 (26-28 Agustus 2020)
Penilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran merupakan salah satu materi Pedagogi dalam Diklat
Peningkatan Kompetensi Guru Berbasis Kebutuhan Siswa  bagi Guru Mata Pelajaran
Sejarah SMK. Sajian materi memuat fakta, konsep, dan prosedur tentang teknik
penilaian dan pengembangan soal HOTs serta praktik Implementasinya pada mata
pelajaran Sejarah SMK.
a. Tujuan
Melalui sajian berbagai uraian materi dalam sesi ini peserta pelatihan diharapkan
dapat :
1) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
2) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
3) Menjelaskan prinsip dan teknik pengembangan instrumen penilaian
4) Menjelaskan kriteria penulisan instrumen penilaian HOTs pada mata pelajaran
Sejarah SMK
5) Menyusun soal HOTs pada mata pelajaran Sejarah SMK
b. Alokasi Waktu
Waktu yang disediakan untuk mempelajari berbagai informasi dan mengerjakan
berbagai lembar kerja dalam sesi ini adalah 9 jam pembelajaran (JP) @60 menit
dalam jaringan. Namun demikian peserta dapat menambah waktu pembelajaran
secara mandiri, diskusi di luar kelas dengan sesama peserta maupun nara sumber
lain.
c. Tagihan
Produk yang menjadi tagihan dari setiap pokok bahasan adalah: lembar tugas
(tasksheets), lembar kerja (worksheets), dan sebagainya
d. Aktivitas
 Unduhan Materi
 Kumpulan Materi Penunjang
 Quiz
 Forum Diskusi
 Vicon
 Mengerjakan Lembar Kerja (LK)

Gambar 8. Tampilan Pengumpulan Lembar Kerja (LK)


6. Sesi Akhir (29-30 Agustus 2020)
1) Tes Akhir (29 Agustus 2020)
Tes Akhir dibuka pada tanggal 29 Agustus 2020 dari jam 08.00 s.d. 23.59 WIB. Durasi
waktu pengerjaan tes adalah 60 menit. Peserta hanya dapat melakukan 1 kali Tes
Akhir
2) Refleksi / Assignment
3) Evaluasi Fasilitator / Questionnaire
4) Evaluasi Penyelenggaraan / Questionnaire
5) Materi Rencana Tindak Lanjut
6) Tugas Mengisi Rencana Tindak Lanjut / Assignment

Gambar 8. Penyampaian Materi Rencana Tindak Lanjut (RTL)


c. Tindak Lanjut Kegiatan
a) Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Sekolah.
b) Melakukan sosialisasi dan pengimbasan/deseminasi kepada guru lain yang belum
pernah mengikuti kegiatan serupa.
c) Menerapkan materi dan cara mengajar yang sesuai dengan yang diperoleh selama
pelaksanaan Diklat.
d) Menyiapkan media ajar sesuai dengan berbasis teknologi yang relevan.

d. Dampak terhadap Peningkatan Kompetensi Guru


Hasil yang muncul dari diklat kali ini adalah :
1) Guru mampu memahami tentang konsep Penguatan Pendidikan Karakter dan Wawasan
Kebangsaan
2) Guru mampu memahami tentang Penguatan Literasi
3) Guru mampu memanfaatkan teknologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
4) Guru mampu memahami tentang konsep Ilmu Sejarah dan Historiografi
5) Guru mampu memahami tentang Perkembangan Awal Hindu-Buddha di Indonesia
6) Guru mampu memahami tentang Desain dan Model Pembelajaran
7) Guru mampu menerapkan Penilaian Pembelajaran berbasis HOTS.
e. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk memenuhi kewajiban pasca dilaksanakan diklat.
Sebagai realisasi tindak lanjut mohon dukungan dari pimpinan untuk dapat diimple-
mentasikannya hasil diklat secara maksimal. Teriring harapan kegiatan diklat yang diikuti ini
dapat membawa kebermanfaatan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Pada laporan
kegiatan ini masih ditemukan beberapa kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik dari para
pembaca sangat kami harapkan.
3. Bagian Akhir
Matriks Ringkasan Pelaksanaan Diklat
Nama
Nama Kegiatan
Tempat/Jam Kompetensi Nama Fasilitator Mata Kegiatan Penyelenggara Dampak
Diklat
Diklat
Pendidikan dan Daring secara 1. Penguatan Pendidikan 1. Dr. H. 1. Pembukaan oleh P4TK PKn dan Hasil yang muncul dari diklat kali ini adalah :
Pelatihan (Diklat) penuh Karakter dan Wawasan Subandi, MM Kepala P4TK IPS 1. Guru mampu memahami tentang konsep
Peningkatan menggunakan Kebangsaan 2. Syachrial PKNIPS Penguatan Pendidikan Karakter dan
Kompetensi Guru Learning 2. Penguatan Literasi Ariffiantono, 2. Penyampaian Wawasan Kebangsaan
(PKG) Berbasis Management 3. Pemanfaatan Teknologi M.Pd. materi lewat 2. Guru mampu memahami tentang
Kebutuhan Siswa System (LMS) Dalam Pembelajaran 3. Nugroho Vicon Penguatan Literasi
Bagi Guru Sejarah pada website Jarak Jauh Susanto, SE, 3. Diskusi lewat 3. Guru mampu memanfaatkan teknologi
SMK P4TK PKN dan 4. Ilmu Sejarah dan M.Pd forum diskusi di dalam Pembelajaran Jarak Jauh
IPS / Historiografi LMS maupun 4. Guru mampu memahami tentang konsep
52 JP 5. Perkembangan Awal WAG Ilmu Sejarah dan Historiografi
Hindu-Buddha di 4. Project / LK 5. Guru mampu memahami tentang
Indonesia 5. Pre-Test dan Perkembangan Awal Hindu-Buddha di
6. Desain dan Model Post-Test Indonesia
Pembelajaran 6. Guru mampu memahami tentang Desain
7. Penilaian Pembelajaran dan Model Pembelajaran
7. Guru mampu menerapkan Penilaian
Pembelajaran berbasis HOTS.

Karangdadap, 21 September 2020


Penyusun

Alisa Rizca Puspita, S.Pd


NIP 19851121 200902 2 015

Anda mungkin juga menyukai