Anda di halaman 1dari 26

PANDUAN

MANAJER PELAYANAN PASIEN


(MPP)

RS MUSI MEDIKA CENDIKIA


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat-NYA Panduan Manajer Pelayanan Pasien di Rumah Sakit MUSI MEDIKA
CENDIKIA Palembang dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan.Untuk
meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien RS, asuhan pasien harus
dikoordinasikan oleh seorang tenaga profesional, yang dapat bekerja secara kolaboratif
dengan para pemberi asuhan pasien agar pelayanan cepat, tepat dan efektif. Panduan
Manajer Pelayanan Pasien dibuat dengan tujuan agar terciptanya pelayanan kesehatan
yang terintegrasi antar Professional Pemberi Asuhan (PPA) dalam rangka menjaga
kontinuitas pelayanan dan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Panduan ini
akan dievaluasi kembali untuk dilakukan perbaikan/penyempurnaan bila ditemukan
hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.Kami mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
dengan segala upaya telah berhasil menyusun Panduan Manajer Pelayanan Pasien di
Rumah Musi Medika Cendikia Palembang.

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATAPENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I DEFINISI..........................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..........................................................................................2
BAB III TATALAKSANA.............................................................................................3
A. Kualifikasi Manajer Pelayanan Pasien (MP...................................................................... 3
B. Hubungan Kerja Manajer Pelayanan Pasien (MPP).................................................... 3 – 4
C. Peran dan Fungsi Manajer Pelayanan Pasien...............................................................4 – 5
D. Pendidikan dan Pelatihan Manajer Pelayanan Pasien..................................................5 – 6
E. Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien......................................................................6 – 7
F. Kriteria Kasus yang Ditangani & Pelepasan dari Manajer Pelayanan
Pasien...................................................................................................................................7–9
G. Tatalaksana/Mekanisme Kerja Manajer Pelayanan Pasien........................................... 9–13
BAB IV DOKUMENTASI.............................................................................................14
REFERENSI
LAMPIRAN
1. Formulir identifikasi, seleksi/skrining pasien untuk Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
2. Formulir evaluasi awal Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
3. Petunjuk tehnis pengisian formulir evaluasi awal Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
4. Formulir catatan implementasi Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
5. Petunjuk tehnis pengisian formulir B (Catatan implementasi Manajer Pelayanan Pasien
(MPP)

ii
BAB I
DEFINISI

1. Manajemen Pelayanan Pasien (MPP) adalah suatu proses kolaboratif untuk assesmen,
perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan
bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberikan hasil asuhan yang bermutu dengan biaya
efektif (Sumber CMSA/Case Management Society of America.2010))
2. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah suatu proses kolaboratif untuk assesmen,
perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan
bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga member hasil asuhan yang bermutu dengan biaya efektif
(Menurut KARS).
3. Case Management adalah sebagai proses kolaboratif yang melalukan asesmen, merencanakan,
mengimplementasikan, mengkoordinasi, memonitor dan mengevaluasi opsi-opsi dan berbagai
layanan yang diperlukan untk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan dan layanan
kemanusiaan klien (Menurut CCMC/Commission for Case Manager Certifikation).
4. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang memberikan
asuhan medis lengkap kepada satu pasien dengan satu patologi/penyakit sesuai dengan
kewenangan klinisnya, dari awal hingga akhir perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan
rawat jalan dan rawat inap. DPJP merupakan ketua (team leader) dari tim yang terdiri dari para
profesional pemberi asuhan pasien/staf klinis dengan kompetensi dan kewenangan yang
memadai antara lain dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dsb.
Kepala Instalasi Pelayanan Medis adalah seorang dokter umum yang bekerja di RS
Musi Medika Cendikia, yang bertanggung jawab untuk mengelola suatu instalasi
bidang pelayanan medis (misal instalasi gawat darurat, instalasi kamar bersalin,
instalasi kamar operasi, instalasi perawatan intensif, instalasi rawat inap, instalasi
rawat jalan) di rumah sakit

5. Patient Centered Care adalah suatu metode asuhan pasien dengan fokus utama pasien
dilaksanakan melalui asuhan terintegrasi oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang
melibatkan dan memberdayakan pasien dan keluarga (Standar SNAR edisi 1)

1
BAB II

RUANG LINGKUP

Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dalam pelayanan pasien dan menjadi komponen
penting dalam manajemen mutu, untuk itu Rumah Sakit agar mendesain sistem yang
mendukung pelayanan asuhan pasien yang berkelanjutan dan sistem koordinasi antar tenaga
medis dan tenaga kesehatan lainnya.

Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit maka asuhan
pasien harus dikoordinasikan oleh seorang tenaga profesional (Case Manager) yang dapat
bekerja secara kolaboratif dengan para pemberi asuhan pasien agar pelayanan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien dan untuk mewujudkannya maka dibutuhkan seorang
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) yang qualified yang dapat mengkoordinasikan empat pilar
asuhan pasien yang terdiri dari asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan gizi dan asuhan
farmasi guna memenuhi kebutuhan pasien.

Sebagai acuan dalam mengkoordinasikan pelayanan kesehatan atau case manajemen yang
terintegrasi antar Professional Pemberi Asuhan (PPA), maka disusun Panduan Manajer
Pelayanan Pasien di RS Musi Medika Cendikia Palembang dengan ruang lingkup sebagai
berikut:

Implementasi MPP di Lingkungan RS Musi Medika Cendika


1. Kualifikasi Manajer Pelayanan Pasien
2. Hubungan Kerja Manajer Pelayanan Pasien
3. Peran dan Fungsi Manajer Pelayanan Pasien
4. Pendidikan & Pelatihan Manajer Pelayanan Pasien
5. Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien
6. Kriteria Kasus yang Ditangani dan Pelepasan dari MPP
7. Tatalaksana/Mekanisme Kerja MPP

1
BAB III
TATALAKSANA

A. KUALIFIKASI MANAJER PELAYANAN PASIEN


Manajer Pelayanan Pasien adalah jabatan fungsional yang berada dibawah bidang
keperawatan dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Keperawatan dengan
kualifikasi ketenagaan sebagai berikut :

Kualifikasi Ketenagaan MPP


Jabatan Kualifikasi Standar Jadwal Kerja
MPP
Manajer 1. Pendidikan minimal S1 1 : 25 pasien 1. Tugas pagi hari
Pelayanan Pasien Ners atau DIV Kebidanan kompleks sesuai jam kerjanya
adalah jabatan 2. Pengalaman klinis sebagai 2. Dapat juga bertugas
fungsional dengan PPAminimal 3 tahun sore atau malam hari
kualifikasi 3. Pengalaman sebagai (sebagai Kepala
Perawat atau Kaper min 2 tahun Jaga)
Bidan 4. Bukan sebagai PPA aktif
B. HUBUNGAN KERJAMANAJER PELAYANAN PASIEN

Koordinasi – Kontinuitas Pelayanan


PadaManajemen Pelayanan Pasien

Pasien,
Keluarga
FO PPA

Manajer
Yan Kes/ Pelayanan Dokter
RS Lain Keluarga
Pasien
(Case Manager)

Asuransi
Jangum Perusahaan/
Employer
BPJS

Bagan hubungan kerja MPP


Keterangan :
 Pasien dan atau Keluarga
Keterlibatan dalam membantu proses asuhan
 Profesional Pemberi Asuhan (DPJP, Dokter ruangan/Dokter jaga/Kainst,
Perawat/Bidan, Apoteker, Ahli gizi) Melakukan koordinasi dan kolaborasi asuhan
pasien sesuai dengan kasus

2
 Dokter keluarga
Kesinambungan pelayanan pasien dengan pemulangan kondisi khusus / kompleks
 Asuransi/perusahaan/BPJS/billing
Melakukan koordinasi terkait pembiayaan pasien
 Penunjang Umum
Melakukan koordinasi terkait keamanan, fasilitas umum
 Pelayanan kesehatan/RS lain
1) Kesinambungan pelayanan pasien
2) Pasien rujukan yang membutuhkan fasilitas lebih lengkap
g. Front Office/Marketing
Melakukan koordinasi terkait ketersediaan kamar perawatan, kebutuhan fasilitas
pelayanan dan penyelesaian komplain pasien/keluarga

C. PERAN DAN FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN


1. Peran Manajer Pelayanan Pasien
Manajer Pelayanan Pasien bukan merupakan Profesional Pemberi Asuhan aktif dan
dalam menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran sebagai
berikut:
a. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien
b. Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien
c. Mengoptimalkan proses reimbursemen
d. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
e. Perencanaan untuk manajemen pelayanan pasien
f. Komunikasi dan koordinasi
g. Edukasi dan advokasi
h. Kendali mutu dan biaya pelayanan pasien
2. Fungsi Manajer Pelayanan Pasien
a. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan dan aspek psiko-sosio-kultural
nya, termasuk status Health Literacy (kurang pengetahuan tentang kesehatan)
b. Menyusun perencanaan MPP (Case Manager Plan) berkolaborasi dengan pasien,
keluarga dan pemberi asuhan di RS, pembayar, PPA di fasilitas pelayanan

3
primer, untuk memaksimalkan hasil asuhan yang berkualitas, aman dan cost
effective
c. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar PPA dalam konteks keterlibatan
pasien dalam pengambilan keputusan
d. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarganya atau pemberi
asuhan untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarganya dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanan yang diterimanya. Memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga, atau pemberi asuhan, PPA terkait alternative
pelayanan di komunitas/lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psiko-
sosio-kultural sehingga keputusan tepat waktu dengan dasar informasi lengkap
e. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemapuan pasien dan keluarga
dalam mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yang tersedia, rencana
pengambilan alternatif sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yang
diharapkan
f. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan biaya
dengan basis kasus per kasus
g. Membantu pasien dalam proses transisi pelayanan yang aman ke tingkat
pelayanan berikutnya yang memadai
h. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien
i. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk mefasilitasi hasil yang
positif bagi pasien, bagi PPA dan bagi pembayar. Namun bila ada perbedaan
kepentingan maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas

D. PENDIDIKAN& PELATIHAN MANAJER PELAYANAN PASIEN


1. Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
2. Penyusunan & penerapan SPO pelayanan kedokteran : PPK, CP, Algoritme, dll
3. Pelayanan berfokus pada pasien (PCC)
4. Pengenalan sistem jaminan misalnya asuransi, JKN dan INA-CBG’s
5. Pelatihan tentang perencanaan Pulang (Discharge Planning) untuk kontinuitas
pelayanan
6. Manajemen Resiko

4
7. Etiko Legal
8. Komunikasi efektif
9. Manajemen Mutu
10. Program Pengendalian Infeksi (PPI)
11. Handling Complain

E. KARAKTERISTIK MANAJER PELAYANANPASIEN


Untuk mengotimalkan peran dan fungsi MPP, maka dalam menetapkan MPP agar
memperhatikan karateristik sebagai berikut:
1. Fungsi Koordinator
Memiliki kemampuan melakukan koordinasi dengan semua PPA dan bagian terkait
lainnya sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
2. Fungsi Fasilitator
Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi semua kebutuhan pasien berdasarkan hasil
identifikasi dan asesmen yang dilakukan
3. Fungsi Advokasi
Berperan sebagai advokat dengan memastikan dan memperjuangkan yang terbaik
bagi pasien/keluarga untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai kebutuhan sehingga
tercapai hasil asuhan yang diharapkan dan tidak merugikan rumah sakit
4. Fungsi Edukator
Memiliki kemampuan sebagai edukator (pemberian informasi dan edukasi) dalam
rangka memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarga aktif terlibat dalam asuhan
yang diberikan
5. Memiliki kemampuan bekerja secara mandiri dan memiliki keterampilan negosiasi
dengan baik
6. Memiliki kemampuan melakukan komunikasi dengan baik (mengkomunikasikan
pikiran, perasaan dan keinginan secara jujur tanpa merugikan orang lain)

7. Memiliki sikap sabar, ramah, daya ingat yang tinggi, tidak mudah panik dan percaya
diri serta berani mengambil risiko yang bertujuan memenuhi kebutuhan pasien
8. Memiliki kemampuan sebagai leadership & manajerial sehingga memudahkan dalam
berkoordinasi dengan semua bagian yang terkait

5
9. Memiliki pengetahuan tentang asuhan (medis, keperawatan, kebidanan) serta produk
pelayanan RS dan memahami sistem pelayanan termasuk mengenal para dokter yang
terlibat dalam asuhan pasien
10. Memahami konsep metode penugasan

F. KRITERIA KASUS YANG DITANGANI DAN PELEPASAN DARI MPP


1. Usia
Tidak ada batasan usia, melainkan menitikberatkan pada kompleksnya permasalahan
yang ada
2. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
Individu yang memiliki kesulitan dengan ingatan, persepsi, dan belajar. Pasien seperti
ini akan kesulitan mengingat fakta, pengalaman, informasi, dan rincian, kesulitan
belajar hal-hal baru, mengalami disorientasi atau kebingungan, mengalami penurunan
kemampuan untuk menilai, dan memiliki keterampilan sosial yang buruk.
Contoh pasien dengan kognitif rendah :
a.Pasien depresi
b.Pasien demensia
c.Pasien amnesia
d.Pasien dengan kondisi delirium
3.Pasien risiko tinggi dengan asuhan kompleks antara lain :
a. Pasien yang mengunakan alat bantuan hidup dasar
b. Pasien dengan penyakit menular dengan daya tahan tubuh yang menurun
c. Pasien dengan penurunan kesadaran
d. Pasien dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, pasien yang cacat
e. Populasi pasien rentan, usia lanjut, anak – anak, pasien dengan tindak kekerasan
f. Pasien risiko bunuh diri
g. Pasien dengan penghalang atau restraint
h. Pasien dengan tindakan pembedahan/ operasi besar
i. Pasien dengan tirah baring lama
j. Pasien dialisis

4. Potensi komplain tinggi


6
Pasien yang berpotensi komplain karena adanya ketidaksesuaian antara harapan
dengan kenyataan yang diterima.
5. Kasus dengan penyakit kronis, katastropik dan terminal
Yang dimaksud dengan penyakit kronis dan katastropik adalah penyakit yang proses
terapinya memerlukan keahlian khusus, menggunakan alat kesehatan canggih dan
memerlukan pelayanan kesehatan seumur hidup. Penyakit yang termasuk pada
kategori ini antara lain :
a. Cirrhosis hepatis, hepatitis kronis
b. Hipertensi, stroke
c. Gagal ginjal kronis
d. Penyakit jantung
e. Diabetes mellitus
f. Kanker
g. Penyakit kelainan darah (thallasemia dan leukemia)
h. Pasien dengan tahap terminal
i. Pasien Do Not Resucitation (DNR)
6. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL yang tinggi
Status fungsional merupakan suatu kemampuan individu untuk menggunakan
kapasitas fisik yang dimilikinya untuk memenuhi kewajiban hidup meliputi
kewajiban melaksanakan aktivitas fisik, perawatan diri, pemeliharaan dan kewajiban
untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Seorang pasien dengan status fungsional
rendah seperti pasien stroke, pasien DM dengan diabetic foot, pasien post amputasi,
dll akan sangat bergantung pada bantuan orang lain untuk melakukan activity daily
living.
7. Pasien dengan riwayat penggunaan peralatan medis di masa lalu dan masih terpasang
di tubuh pasien

8. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu social (pasien
terlantar, tinggal sendiri, narkoba)
9. Sering masuk IGD (lebih dari 3x dalam seminggu), readmisi rumah sakit (admisi
kembali lebih dari 14 hari setelah pulang perawatan dengan diagnosis yang sama)

10. Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi


7
a. Pasien yang akan menjalani operasi besar/operasi dengan biaya tinggi
b. Pasien yang diperkirakan akan masuk ruang intensif dalam jangka waktu lama
11. Kemungkinan sistem pembiayaan yang kompleks, adanya masalah financial
a. Pasien yang menggunakan jaminan tetapiover limit/pelayanan tidak di cover
b. Pasien tidak mempunyai jaminan kesehatan/penjamin biaya
12. Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat (LOS)
Yaitu kasus penyakit yang melebihi standard LOS pada clinical pathway
13. Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangan kondisi khusus/kompleks yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan

G. TATALAKSANA/MEKANISME KERJAMPP
1. Melakukan identifikasi, seleksi/srining pasien
a. Identifikasi dilakukan oleh PPAdi tiap unit
b. Identifikasi dapat diperoleh dari briefing PJ, MM
c. Penyisiran langsung ke semua ruangan oleh MPP
d. Menggunakan formulir identifikasi, seleksi/skrining pasien meliputi :
1) Usia (tidak ada batasan usia, melainkan menitikberatkan pada kompleksnya
permasalahan yang ada)
2) Pasien dengan fungsi kognitif rendah
3) Pasien risiko tinggi dengan asuhan kompleks
4) Potensi komplain tinggi
5) Kasus dengan penyakit kronis, katastropik dan terminal
6) Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL yang tinggi
7) Pasien dengan riwayat penggunaan peralatan medis di masa lalu dan masih
terpasang di tubuh pasien
8) Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu social
(pasien terlantar, tinggal sendiri, narkoba)
9) Sering masuk IGD (lebih dari 3x dalam seminggu), readmisi rumah sakit
(admisi kembali lebih dari 14 hari setelah pulang perawatan dengan
diagnosis yang sama)
10) Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi
11) Kemungkinan sistem pembiayaan yang kompleks, adanya masalah financial
8
12) Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat (LOS)
13) Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangan kondisi khusus/kompleks
yang membutuhkan kontinuitas pelayanan
2. Melakukan asesmen dengan menggunakan Formulir A (Evaluasi awal MPP)
a. Riwayat kesehatan/kondisi terkini
b. Aktivitas sehari – hari
c. Kognitif
d. Status psikologis
e. Suku/keyakinan
f. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan faskes
g. Dukungan keluarga
h. Penjamin biaya
i. Riwayat penggunaan obat (medis/herna/alternative)
j. Riwayat trauma/kekerasan
k. Pemahanan tentang kesehatan
l. Harapan terhadap hasil asuhan, kemampuan menerima perubahan
m. Perkiraan hari perawatan
n. Perencanaan lanjutan
o. Aspek legal

3. Identifikasi masalah dari hasil skrining pasien


a. Asuhan pasien tidak sesuai PPK/CP

9
b. Kepatuhan pasien
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit
d. Kurang dukungan keluarga
e. Kendala keuangan
f. Tingkat keparahan/komplikasi meningkat
g. Pemulangan/rujukan yang belum memenuhi criteria/ditunda
h. Terjadi konflik
i. Tindakan pengobatan yang tertunda/dibatalkan
j. Dll
4. Perencanaan MPP mencakup antara lain :
a. Pahami dan pastikan diagnosis pasien, prognosis, kebutuhan asuhan, sasaran
hasil asuhan
b. Validasi sasaran terukur dan indikator dalam kerangka waktu yang spesifik,
antara lain dalam akses pelayanan, asuhan dengan biaya efektif, mutu asuhan
c. Tentukan/rencanakan pemberian informasi kepada pasien dan keluarga untuk
pengambilan keputusan
d. Tentukan/rencanakan juga partisipasi pasien dan keluarga dalam asuhan,
termasuk persetujuan akan kemungkinan perubahan rencana
e. Siapkan fasilitas untuk mengatasi masalah dan konflik
f. Perhatikan harapan pembayar, frekuensi komunikasi, reevaluasi perkembangan
pasien, revisi sasaran jangka pendek dan atau panjang
g. Gunakan mediasi dan negosiasi untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan
kolaborasi, termasuk mengatasi perbedaan pandangan
h. Perencanaan MPP menurut waktu dan permasalahannya terdiri dari :
1) Jangka pendek yaitu rencana dan tindakan yang dapat diselesaikan langsung
oleh MPP dalam waktu 1 x 24 jam
2) Jangka panjang yaitu rencana dan tindakan yang diselesaikan oleh MPP > 24
jam sampai dengan pasien pulang/rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
3) Kebutuhan berjalan yaitu rencana yang dilakukan MPP dan akan dilanjutkan
oleh keluarga/fasilitas kesehatan lain/komunitas setelah pasien pulang
5. Catatan implementasi MPP menggunakan formulir B, meliputi :
a. Pelaksanaan rencana MPP

10
b. Monitoring, MPP melakukan asesmen untuk menilai respon pasien terhadap
pemberian/pelaksanaan rencana asuhan, terdiri dari :
1) Mencatat perjalanan/perkembangan kolaborasi dengan pasien, keluarga,
pemberi asuhan, tim PPA, dan pemangku kepentingan lain terkait, sehingga
dapat dinilai respon pasien terhadap intervensi yang diberikan

2) Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan yang memadai,


dipahami dan diterima pasien serta keluarga
3) Pahami dan sadari akan kebutuhan revisi rencana asuhan, termasuk
preferensi perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan
4) Lakukan kolaborasi dalam rangka perubahan rencana dan pelaksanaannya
c. Fasilitasi, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi (MPP memfasilitasi koordinasi,
dan kolaborasi antara pasien dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai
sasaran dan maksimalkan hasil positif asuhan pasien)
1) MPP harus memahami berbagai informasi tentang keberagaman budaya,
berkomunikasi secara efektif, bermartabat dan sensitive dalam konteks
budaya yang bersangkutan
2) Kembangkan dan pelihara secara proaktif pelayanan berfokus pada pasien
3) Membantu asuhan terintegrasi oleh PPA
4) Transisi pelayanan yang memadai sesuai kebutuhan pasien
5) Jaga privasi pasien dalam kolaborasi
6) Gunakan mediasi dan negosiasi untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi
dan kolaborasi termasuk mengatasi perbedaan pandangan
7) Koordinasikan rencana pemulangan pasien dengan pelayanan pasca rawat
d. Advokasi MPP memberikan advokasi pada pelaksanaan pelayanan, manfaat
administrasi, pengambilan keputusan antara lain :
1) MPP menyampaikan, mendsikusikan dengan PPA dan staf lain tentang
kebutuhan pasien, kemampuannya dan sasaran pasien
2) Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui
koordinasi dengan PPAatau pemangku kepentingan terkait
3) Meningkatkan kemandirian menentukan pilihan dan pengambilan keputusan
4) Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas/perbedaan untuk akses
mutu dan hasil pelayanan terkait ras, etnis, agama, gender, latar belakang

11
budaya, status pernikahan, umur, pandangan politik, disabilitas fisik mental
– kognitif
5) Melakukan advokasi untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan yang
berkembang/bertambah karena perubahan

e. Hasil Pelayanan (MPP memaksimalkan adaptasi terhadap perubahan self – care,


kepuasan dan efisiensi biaya
1) Lakukan pendokumentasian pencapaian sasaran
2) Catat keberhasilan, kualitas, kendala biaya – efektif dari intervensi MPP
dalam mencapai sasaran asuhan pasien
3) Nilai dan buat laoran tentang dampak pelaksanaan rencana asuhan pasien
4) Catat kepuasan pasien, keluarga dengan manajemen pelayanan pasien
f. Terminasi MPP sesuai dengan ketentuan rumah sakit dengan criteria sebagai
berikut :
1) Telah tercapainya sasaran manajemen pelayanan pasien
- Pasien pulang perbaikan
- Pasien masih dalam proses perawatan namun masalah sudah teratasi
- Pasien pulang dengan komplain yang sudah tertangani
2) Telah terlaksana transisi ke fasilitas pelayanan lain
3) Pasien menolak penanganan MPP/ Case Manajer
4) Pasien meninggal dunia
6. Sebelum berakhir jam kerja, maka MPP harus mengkoordinasikan seluruh kegiatan
yang telah ditangani kepada Staf Klinis dan Kepala Jaga
7. Melaporkan kegiatan harian kepada Manajemen RS melalui forum morning meeting
yang telah didokumentasikan dalam buku kegiatan harian MPP
8. Membuat agenda pembahasan kasus yang dikelola MPP setiap hari kamis (minimal 2
minggu sekali) yang dipimpin oleh Wadirmed RS setempat
9. Mengikuti rapat KSM (obsgyn, anak, bedah dan lain-lain) yang diselenggarakan oleh
Bidang Pelayanan Medis
10. Membuat laporan monitoring evaluasi bulanan dan triwulan yang diketahui oleh
Wadirmed dan disetujui oleh Direktur RS

12
BAB IV
DOKUMENTASI

Manajer Pelayanan Pasien (MPP) mendokumentasikan semua kegiatannya dalam rekam


medis pasien secara benar dan tepat waktu dan membuat laporan harian maupun bulanan
untuk diteruskan kepada Manajer Keperawatan dan atau Direktur RS.
Berikut ini bentuk dokumentasi yang digunakan oleh MPP dalam melaksanakan tugasnya,
yaitu :
1. Formulir Identifikasi, Seleksi / Skrining Pasien Untuk Manajemen Pelayanan Pasien
Digunakan sejak pasien masuk RS apabila ditemukan kriteria pasien yang memerlukan
pelayanan MPP. Formulir diisi oleh PPA/MPP dan diverifikasi oleh DPJP.
2. Formulir A/ Evaluasi Awal MPP
Digunakan untuk mengidentifikasi masalah pasien secara mendalam sehingga dapat
ditentukan permasalahan yang perlu diselesaikan
3. Formulir B / Catatan Implementasi MPP
Pelaksanaan rencana manajemen pelayanan pasien, monitoring, fasilitasi, koordinasi,
komunikasi dan kolaborasi, advokasi, hasil pelayanan, terminasi manajemen pelayanan
pasien
4. Buku kegiatan harian MPP
Menggunakan buku tulis kuarto 200 sebagai catatan monitoring pasien yang dikelola oleh
MPP setiap hari
5. Monitoring dan evaluasi
Membuat laporan monitoring evaluasi bulanan yang disampaikan kepada Manajer
Keperawatan dan laporan triwulan kepada Direktur RS

13
REFERENSI

American Case Management Association Accredited Case Manager Candidate Handbook,


2012

Case Management Society of America Standards of Practice for Case Management Arkansas,
2010

Cesta T and Cunningham, B Core Skills for Hospital Case Managers HC Pro, 2009

Daniel, Sand Ramey, M The Leader’s Guide to Hospital Case Management, Jonesand Barlett,
2005

Health, H Sturdy,d, AND Cheesley, A : Discharge Planning. Departement of Health, RCN


Publishing Company, 2010

Hibbard, JH : What we know about pastinet activation, engagement, and health outcomes,
University of Oregon, 2015

Hood, U : Leddy &pappers’s : Conceptual Based of Profesional Nursing, 8 thED 2014

Ifo BPJS Kesehatan edisi 8 tahun 2014 INA – CBGs Membuat biaya Kesehatan Lebih Efektif
Hal 3

Standar Akreditasi rumah sakit Edisi 1, 2018

Sutoto, Noco A Lumenta : Panduan Praktik Manajer Pelayanan Pasien (MPP) Case Manager
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017

14
IDENTIFIKASI,SELEKSI/ SKRINING PASIEN UNTUK MANAJER PELAYANAN PASIEN
NO MASALAH TGL
KRITERIA KASUS
YA TDK TEMUAN
1 Usia (tidak ada batasan usia, melainkan menitik beratkan pada kompleksnya
permasalahan yang ada)

2 Pasien denganfungsi kognitif rendah

3 Pasien risiko tinggi

4 Potensi komplaintinggi

5 Kasus dengan penyakitkronis, katastropik danterminal

6 Statusfungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL yang tinggi

7 Pasien dengan riwayat penggunaan peralatan medis di masa lalu dan masih
terpasang di tubuhpasien

8 Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu social (pasien
terlantar,tinggal sendiri,narkoba)

9 Sering masuk IGD,readmisi rumah sakit

10 Perkiraanasuhandengan biaya tinggi

11 Kemungkinansistem pembiayaanyangkompleks,adanyamasalah financial

12 Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangan kondisi khusus/kompleks yang


membutuhkan kontinuitaspelayanan

13 Kasus yang melebihi standar LOS

14

15

Keterangan:
Jika ditemukan ada masalah maka harus ditindak lanjuti oleh ManajerPelayanan Pasien

Palembang , , ,

Verifikasi DPJP PPA Yang Melakukan


Skrining

Nama& Tanda Tangan Nama & Tanda Tangan


A. EVALUASI AWAL MANAJER PELAYANAN PASIEN(MPP)
Unit Perawatan :
1. Masalahpasien berdasarkanhasil skrining :
a.

b.

c.

2. Asesmen MPP
a.Riwayat Kesehatan / Kondisi
Terkini :------------------------------------------------------------------------------------------------------
b.Aktivitas sehari-hari : □ Mandiri □ Bantuanminimal □ Bantuan sebagian □ Ketergantungan total
c. Kognitif : □ Depresi □ Demensia □ Amnesia □ Delirium
□ Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan □

d.Status psikologis : □ Tenang □ Cemas □ Sedih□ Depresi □ Marah□ Hiperaktif □ Mengganggu sekitar
□ Lain-lain
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
e.Suku/Keyakinan :
f.Lingkungan tempat tinggal dekat dengan faskes: □ Ya □ Tidak
g.Dukungan keluarga: □ Ya□ Tidak,
h.PenjaminBiaya :□ Pribadi □ Asuransi □ JKN/ BPJS□ Lain-lain
i .Riwayat penggunaan obat (medis/herbal/alternative) : □ Tidak □ Ada,
J.Riwayat trauma/kekerasan: □ Tidak □ Ada
K.Pemahaman tentang kesehatan: □ Tahu□ Tidak Tahu,
l.Harapan terhadap hasil asuhan, kemampuan menerima perubahan : □ Ada □ Tidak ada
m.Perkiraan hari
perawatan:
n.Discharge planning :□
o.Perencanaan lanjutan : □ Tidak ada □ Ada
□ Home care □ rujuk fasilitas
kesehatan yang terdekat ,perawatan luka, Lainnya
dengan dengan rumah;
□ Perawatan
lanjutan ;menggunakan alat
□Pengobatan lanjutan ; DM, TBC,Jantung, kemoterapi, Lainnya
p.Aspek legal: □ Tidak ada □ Ada
q.Rekomendasi MPP, membutuhkan MPP : □ Ya □ Tidak,
3. Identifikasi masalah,kesempatan dan perencanaanMPP :
Identifikasi Masalah &Kesempatan Perencanaan MPP
□ Asuhanpasientidak sesuai PPK/CP : Jangkapendek (selesai dalam waktu 1 x24jam)
............................................................. □ .........................................................................
□ Kepatuhan pasien □ .........................................................................
□ Kurang pengetahuantentang penyakit
□ Kurang dukungan keluarga Jangkapanjang (> 24jams/d pasien pulang/rujuk)
□ Kendala keuangan □ ………………………………………………………………………........
□ Tingkat keparahan/komplikasi meningkat □ ………………………………………………………………..……........
□ Pemulangan/rujukan yang belum memenuhi □ ………………………………………………………………..……........
kriteria/ditunda
□ Terjadi konflik Kebutuhan berjalan (rencana yang akan dilanjutkan oleh
□ Tind/pengobatanyang tertunda/dibatalkan keluarga/faskes lain/komunitas setelahpasien pulang)
□ ..................................................................... □ ............................................................................

Palembang, ,
Manajer Pelayanan Pasien Mengetahui DPJP

Nama dan tanda tangan Nama dan tanda tangan


PETUNJUK TEHNIS PENGISIAN FORMULIR
EVALUASI AWAL MPP

PENGERTIAN
Formulir evaluasi awal MPP adalah formulir yang digunakan untuk melakukan asesmen, identifikasi masalah, risiko,
kesempatan dan perencanaan pelayanan oleh MPP

TUJUAN
1. Sebagai acuan dalam melakukan pengisian formulir evaluasi awal MPP
2. Keseragaman cara pengisian formulir evaluasi awal MPP
3. Untuk memenuhi standar akreditasi khususnya bab AKP 3.1 dan PAP 2

PROSEDUR
1. Kolomidentitas pasien diisi dengan menempelkan barcode identitas pasien
2. Kolomunit perawatan diisi sesuai unit pelayanan pasien
3. Masalah pasien diisi berdasarkan hasil skrining oleh PPA yang sudah divalidasi oleh MPP
4. Asesmen MPP, terdiri dari :
a. Riwayat kesehatan/ kondisi terkini diisi sesuai hasil data yang terkait informasi kesehatan pasien saat dilakukan
asesmen oleh MPP
b. Aktivitas sehari hari diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
c. Kognitif diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan kondisi pasien
d. Status psikologis diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai status psikologis pasien
e. Suku diisi dengan menuliskan suku pasien, keyakinan diisi dengan menuliskan nilai – nilai kepercayaan yang
dianut pasien (jika ada)
f. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan faskes diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan ya dan tidak
(pilih salah satu)
g. Dukungan keluarga diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan ya atau tidak
h. Penjamin biaya diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai jenis penjamin biaya pasien

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG
SECARA TERTULIS *
Halaman1
PETUNJUK TEHNIS PENGISIAN FORMULIR
EVALUASI AWAL MPP

i. Riwayat penggunaan obat (medis/herbal/alternative) diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan “tidak” atau
“ada”, jika jawaban “ada” jelaskan jenis, kapan dan berapa lama obat dikonsumsi
j. Riwayat trauma/kekerasan diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan “tidak” atau “ada”, jika jawaban
“ada” jelaskan jenis perilaku kekerasan/trauma yang pernah dialami dan kapan kejadian dialami
k. Pemahaman tentang kesehatan diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan tahu atau tidak tahu, jika jawaban
tidaktahu jelaskan secara rinci tentang apa yang tidak dipahami oleh pasien
l. Harapan terhadap hasil asuhan dan kemampuan menerima perubahan diisi dengan memberikan tanda ( √) pada
pilihan ada atau tidak ada
m. Perkiraan hari perawatan hari diisi sesuai dengan data pada formulir asesmen awal rawat inap (discharge planing)
, tanggal rencana pulang diisi sesuai dengan data pada formulir asesmen awal rawat inap (discharge planing)
n. Discharge planning diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan “tidak” atau “ada”, jika jawaban ada
jelaskan planning yang perlu dikerjakan saat perencanaan pemulangan pasien
o. Perencanaan lanjutan diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan “ada” atau :tidak ada” , jika jawaban “ada”
ceklist jenis perencanaan yang dibutuhkan dan jelaskan
p. Aspek legal diisi dengan memberikan tanda (√) pada pilihan “ada” atau : tidak ada” , jika jawaban “ada” berikan
penjelasan
5. Rekomendasi diisi dengan memberikan tanda (√) salahsatu jawaban ya atau tidak
6. Identifikasi masalah , kesempatan diisi dengan memberikan tanda (√) sesuai masalah yang ditemukan
7. Kolom perencanaan MPP diisi dengan menuliskan rencana yang akan dilakukan meliputi jangka pendek, jangka
panjang (jika ada) dan kebutuhan berjalan
8. Kolomtanda tangan diisi dengan menuliskan tgl, bulan, tahun, tanda tangan dan nama jelas
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG
SECARA TERTULIS *
Halaman2
TEMPLATE BUKU KEGIATAN HARIAN MANAJER PELAYANAN
PASIEN
DATA PASIEN TINDAKAN TERMINASI
MASALAH
TGL/ NAMA, TGLLAHIR(UMUR), YANG HASIL TGL/
NO PENJAMIN YANG
JAM NO RM,RUANGAN, DX DILAKUKAN PELAYANAN JAM HASIL
DITEMUKAN
MEDIS, DPJP
1 Ny. A (27 thn) F000096 BPJS Asuhan Kolaborasi dengan Antibiotik tdk 4- 7- 22 Pasien masih dalam
4-7- RPU 302 A medis pasien DPJP tentang terapi diberikan lagi 10.00 proses perawatan
2022 DHF grade II, dr. B tidak sesuai antibiotik
namun masalah
PPK
sudah teratasi
(contoh)

PETUNJUK PENGISIAN :
1. Kolomtgl/jam
2. Kolom no
3. Kolom data pasien : nama, tgl lahir (umur), no RM, ruangan, dx medis, DPJP
4. Kolom penjamin
5. Kolom masalah yang ditemukan
6. Kolom tindakan yang dilakukan
7. Kolom hasil pelayanan
8. Kolom terminasi, terdiri dari 2 kolom yaitu tgl dan hasil

: diisi tanggal dan jam mulai melakukan kegiatan harian


: diisi dengan nomor urut
: diisi dengan menuliskan nama lengkap pasien,umur pasien, no RM pasien, ruangan/area pelayanan
pasien, dx medis pasien dan nama DPJP

: diisi dengan menuliskan jenis penjamin biaya pasien


: diisi dengan menuliskan identifikasi masalah pasienberdasarkan hasil asesmen yang telah
dilakukan
: diisi dengan menuliskantindakan penyelesaian yang dilakukan oleh MPP sesuai masalahpasien
: diisi dengan menuliskan hasil pelayanan pasien sesuaiyang tertera pada formulir B
: kolomtanggal diisi dengan tanggal MPP mengakhiri pelayanan
kolom hasil diisi dengan hasil terminasi pasien

TEMPLATE LAPORAN MANAJER PELAYANAN


PASIEN RS MUSI MEDIKA CENDIKIA
PALEMBANG
PERIODE ................

MASALAH PASIEN JUMLAH ANALISA TINDAK LANJUT

TOTALKASUS

Mengetahui Palembang, ...........


Direktur Manajer Pelayanan Pasien

Dr.Yanuar Fauzie,MM
( Nama jelas MPP )

Anda mungkin juga menyukai