Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN

MANAJER PELAYANAN PASIEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING


PROVINSI BANTEN TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
Panduan Manajer Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Malingping dapat diselesaikan
sesuai dengan kebutuhan.
Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Malingping, asuhan pasien harus dikoordinasikan oleh seorang tenaga professional
(Manajer Pelayanan Pasien), yang dapat bekerja secara kolaboratif dengan para
pemberi asuhan pasien agar pelayanan cepat, tepat dan efektif.
Panduan Manajer Pelayanan Pasien dibuat dengan tujuan agar terciptanya pelayanan
kesehatan yang terintegrasi antar Professional Pemberi Asuhan (PPA) dalam rangka
menjaga kontinuitas pelayanan dan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
Panduan ini akan dievaluasi kembali untuk dilakukan perbaikan / penyempurnaan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit.

Malingping,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI........ ii
BAB I DEFINISI 1

BAB II RUANG LINGKUP. 3

BAB III TATALAKSANA. 5

A. Konsep Dasar Manajer Pelayanan Pasien (MPP)...........5


B. Peran dan Fungsi Manajer Pelayanan Pasien.......................6
C.Kualifikasi dan Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien .....................7
D.Kegiatan yang dilaksanakan Manajer Pelayanan Pasien
1. Mendorong/memotivasi keterlibatan pasien dan keluarga..............9
2. Identifikasi,seleksi/skrining pasien untuk MPP..........................10
3. Pelaksanaan asesment Oleh MPP....
10
4. Identifikasi masalah dan kesempatan................ 11
5. Perencanaan Manajer Pelayanan Pasien.......... 12
6.Monitoring kegiatan MPP.......···· 12
7.Fasilitasi,koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dari MPP............ 13
8. Advokasi Manajer Pelayanan Pasien.................................... 13
9. Hasil pelayanan kegiatan Managemen Pelayanan Pasien............... 14
10. Terminasi kegiatan Manajer Pelayanan Pasien............. 14
BAB IV DOKUMENTASI 15
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA DINAS PROVINSI
BANTEN RUMAH SAKIT MALINGPING No.
./....../RSUD-MLP/......./2022 TENTANG
PANDUAN TENTANG PANDUAN ASUHAN
DAN PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
MALINGPING

PANDUAN
MANAGER PELAYANAN PASIEN

BABI
DEFINISI

1. Manajemen Pelayanan Pasien adalah suatu proses kolaboratif mengenai asesmen,


perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif,
melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome)
yang bermutu dengan biaya-efektif.(Sumber:CSMA-Case Management Society of
America, 2010)
2. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah profesional dalam rumah sakit yang bekerja
secara kolaboratif dengan para pemberi asuhan kepada pasien, memastikan bahwa
pasien dirawat serta mendapatkan asuhan yang tepat, dalam perencanaan asuhan yang
efektif dan menerima pengobatan yang ditentukan, serta didukung pelayanan dan
perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan di rumah sakit.
3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan(DPJP)adalah seorang dokter yang
memberikan asuhan medis lengkap kepada satu pasien dengan satu patologi / penyakit
sesuai dengan kewenangan klinisnya, dari awal hingga akhir perawatan di rumah sakit,
baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap. DPJP merupakan ketua (team leader)
dari tim yang terdiri dari para profesional pemberi asuhan pasien/ staf klinis dengan
kompetensi dan kewenangan yang memadai antara lain dokter, perawat, ahli
gizi,apoteker, fisioterapis,dan sebagainya.

1
4. Kepala Instalasi Pelayanan Medis adalah seorang dokter umum yang bekerja di RS
Malingping, yang bertanggungjawab untuk mengelola suatu instalasi bidang pelayanan
medis (misal instalasi gawat darurat, instalasi kamar bersalin, instalasi kamar operasi,
instalasi perawatan intensif, instalasi rawat inap,instalasi rawat jalan) di rumah sakit.
5. Patient Centered Care adalah pola pelayanan yang berfokus pada pasien.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dalam pelayanan pasien dan komponen
yang penting dalam manajemen mutu dan rumah sakit harus mendesain dan
melaksanakan proses untuk memberikan pelayanan dan asuhan pasien yang
berkelanjutan serta koordinasi antar tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya.
Untuk meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien RS,asuhan pasien
harus dikoordinasikan oleh seorang tenaga profesional (Manager Pelayanan Pasien),
yang dapat bekerja secara kolaboratif dengan para pemberi asuhan pasien agar
pelayanan cepat,tepat dan efektif.
Empat pilar asuhan pasien terdiri dari asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan gizi,
dan asuhan farmasi, perlu dikoordinasikan dengan baik sehingga dapat memberikan
pelayanan yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pasien, dibutuhkan seorang
yang bertugas untuk mengkoordinasikan semua pemberi asuhan pasien yang disebut
sebagai Manajer Pelayanan Pasien.
Sebagai acuan dalam mengkoordinasikan pelayanan kesehatan atau case manajemen
yang terintegrasi antar Professional Pemberi Asuhan (PPA) disusun Panduan Manajer
Pelayanan Pasien di RS Malingping, dengan ruang lingkup meliputi:
1. Konsep Dasar Manajer Pelayanan Pasien (MPP)
2. Peran dan Fungsi Manajer Pelayanan Pasien
3. Kualifikasi dan Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien
4. Kegiatan yang dilaksanakan Manajer Pelayanan Pasien
a.Mendorong/memotivasi keterlibatan pasien dan keluarga
b. Identifikasi, seleksi/ skrining pasien untuk MPP
c. Pelaksanaan assesmen oleh MPP
d. Identifikasi masalah dan kesempatan
e.Perencanaan Manajer Pelayanan Pasien
f. Monitoring kegiatan MPP

3
g. Fasilitasi, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dari MPP
h. Advokasi Manajer Pelayanan Pasien
i. Hasil pelayanan kegiatan Managemen Pelayanan Pasien
j. Terminasi kegiatan Manajer Pelayanan Pasien.

4
BAB III
TATA-LAKSANA

Pelayanan berfokus pada pasien diterapkan dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi
yang bersifat integrasi horizontal dan vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi
tiap-tiap Profesional Pemberi Asuhan (PPA) adalah sama pentingnya atau sederajat.
Pada integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/ melalui berbagai unit pelayanan ke
tingkat pelayanan yang berbeda maka peranan MAanajer Pelayanan Pasien (MPP)
penting untuk integrasi tersebut dengan komunikasi yang memadai terhadap Profesional
Pemberi Asuhan(PPA).Menurut American Case Management Association, Manajer
Pelayanan Pasien adalah profesional yang secara kolaboratif melakukan komunikasi
dalam proses asesmen,perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi, dan
advokasi untuk jenis pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang menyeluruh (komprehensif) dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memperoleh hasil yang bermutu
dengan biaya yang efektif. Manajer Pelayanan Pasien (MPP) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Mampu melaksanakan fungsi manajemen dengan baik
2. Mampu melakukan komunikasi yang efektif(komunikator)
3. Memiliki wawasan pelayanan klinis yang baik
4. Mampu membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan

A.Konsep Dasar Manajer Pelayanan Pasien(MPP)


Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan yang berfokus pada
pasien, dengan inti konsep terdiri dari 4 (empat) elemen,yaitu:
1.Martabat dan Respek.
a. Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati danmenghargai
pandangan dan pilihan pasien serta keluarga.
b. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga
dimasukkan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2.Berbagi informasi.
a. Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara
lengkap dengan pasien dan keluarga

5
b. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
3.Partisipasi.
Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam asuhan dan
pengambilan keputusan serta pilihan mereka
4.Kolaborasi/kerjasama.
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan
kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program
B.Peran Dan Fungsi Manager Pelayanan Pasien
1.Peran Manajer Pelayanan Pasien
Manajer Pelayanan Pasien(MPP) bukan merupakan Profesional Pemberi Asuhan(PPA)
aktif dan dalam menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran minimal
adalah sebagai berikut :
a. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien,
b. Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien,
c. Mengoptimalkan proses reimbursemen, dan dengan fungsi sebagai berikut:
d. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien,
e. Perencanaan untuk manajemen pelayanan pasien,
f. Komunikasi dan koordinasi,
g. Edukasi dan advokasi,
h.Kendali mutu dan biaya pelayanan pasien.
2. Fungsi Manajer Pelayanan Pasien:
a. Melakukan asesmen tentang kebutuhan kesehatan dan aspek psiko-sosio-kulturalnya,
termasuk status Health literacy (kurang pengetahuan tentang kesehatan)
b. Menyusun perencanaan MPP yang berkolaborasi dengan pasien, keluarga dan
pemberi asuhan di Rumah Sakit, pembayar, PPA di fasilitas pelayanan primer, untuk
memaksimalkan hasil asuhan yang berkualitas, aman dan cost effective.

6
c. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar PPA dalam konteks keterlibatan
pasien dalam pengambilan keputusan.
d. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarganya atau pemberi
asuhan untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarganya dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanan yang diterimanya. Memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarga, atau pemberi asuhan, PPA terkait alternatif pelayanan
di komunitas/lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psiko-sosio-kultural
sehingga keputusan tepat waktu dengan dasar informasi lengkap.
e. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemapuan pasien dan keluarga
dalam mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yang tersedia,rencana
pengambilan alternatif sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan yang
diharapkan.
f. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan biaya
dengan basis kasus per kasus.
g. Membantu pasien dalam proses transisi pelayanan yang aman ke tingkat
pelayanan berikutnya yang memadai.
h. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan
keputusan pasien.
i. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk mefasilitasi hasil
yang positif bagi pasien, bagi PPA dan bagi pembayar. Namun bila ada perbedaan
kepentingan maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas.
C. Kualifikasi Dan Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien
1. Kualifikasi Manajer Pelayanan Pasien
Manajer Pelayanan Pasien adalah jabatan fungsional yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Manajer Pelayanan Medis, dengan kualifikasi:
a. Dokter umum
1) Bukan sebagai PPA aktif
2) Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit
3) Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan selama 1 tahun.
b. Perawat/bidan
1) Bukan sebagai PPA aktif
2) Memiliki pengalaman klinis sebagai PPA minimal 3 tahun
3) Memiliki pengalaman sebagai kepala perawat minimal 2 tahun. Agar mampu
menjalankan fungsinya sebagai MPP, baik perawat maupun dokter harus menjalani
pelatihan tambahan sebagai berikut :
1) Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan penyusunan dan
penerapan SPO Pelayanan Kedokteran yang terdiri dari Panduan Praktik Klinis, Alur
Klinis (Clinical Pathway),Algoritme, Protokol,Standing order.
2) Pelatihan Pelayanan Fokus pada Pasien (PFP)/Patient Centered Care (PCC).
3) Pelatihan tentang perasuransian, jaminan kesehatan nasional,INA-CBG's
4)Pelatihan tentang Perencanaan pulang(Discharge planning) untuk kontinuitas
pelayanan
5) Pelatihan Manajemen Risiko
6) Pelatihan untuk meningkatkan soft skill ( pengetahuan aspek psiko-sosial,hubungan
interpersonal, komunikasi, dsb)
2. Karakteristik Manajer Pelayanan Pasien(MPP)
Secara garis besar MPP adalah seorang kordinator, fasilitator, pemberi advokasi dan juga
edukator. Karena itu karakteristik seorang MPP dilihatdari kemampuannya dalam
mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan keinginan secara jujur kepada orang lain
tanpa merugikan orang lain. MPP juga harus mampu mengatasi orang-orang maupun
situasi yang sulit dengan tenang dan penuh percaya diri.
MPP harus siap untuk menjangkau staf klinis dalam tim PPA untuk memberikan advokasi
dan dukungan. MPP diharapkan menanamkan suatu hubungan positif dengan pihak lain
dalam rapat maupun komunikasi keseharian. Tidak jarang diperlukan ketrampilan
bernegosiasi sehingga ia adalah negosiator yang andal. la juga harus mempunyai daya
ingat yang tinggi dan mampu mengatasi stress dengan baik.Selain itu juga mampu
bekerja secara efektif sesuai fungsi dan tujuannya.
3.Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Manajer Pelayanan Pasien
a. Pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya,
b. Terpelihara kesinambungan pelayanan,
c. Pasien memahami/mematuhi asuhan dan peningkatan kemandirian pasien,
d. Kemampuan pasien mengambil keputusan,
e. Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga:
f. Optimalisasi sistem pendukung pasien,
g.Pemulangan yang aman,
h. Kualitas hidup dan kepuasan pasien
4. Elemen Manajemen Pelayanan Pasien
Dalam melaksanakan manajemen pelayanan pasien ada sejumlah hal yang perlu
diperhatikan,yaitu:
a. Saat mengidentifikasi dan menyeleksi pasien harus fokus pada identifikasi
pasien yang akan mendapat manfaat dari pelayanan MPP. Perlu dipertimbangkan
pula kebutuhan adanya informed consent (persetujuan pasien)
b. Asesmen dan identifikasi masalah dan kesempatan. Dimulai saat admisi maupun
selama dirawat secara intermiten sesuai kebutuhan.
C. Saat melakukan penyusunan rencana manajemen pelayanan pasien, tetapkan
sasaran intervensi dan prioritas kebutuhan pasien,termasuk kebutuhan jenis pelayanan
sesuai sumber daya yang tersedia. Atau tetapkan hasil yang diharapkan.
d. Implementasikan dan lakukan koordinasi saat pelaksaan rencana MPP.
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan MPP, pemenuhan kebutuhan pasien dari
hasil asuhan.
f.Terminasi proses MPP bila kebutuhan pasien telah tercapai, sudah terlaksana ke
transisi pelayanan yang lebih baik.
D. kegiatan yang dilaksanakan manager pelayanan pasien
1.Mendorong / memotivasi keterlibatan pasien dan keluarga
Peran MPP adalah mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya dalam asuhan
pasien oleh para PPA termasuk dalam Perencanaan Pemulangan Pasien
(Discharge Planning).Pasien yang keterlibatannya rendah, umumnya kepercayaan
dirinya rendah, memposisikan dirinya pasif, kurang bertanta, sering takut atau
pesimis terhadap anjuran tindakan yang sebenarnya. Dibutuhkan untuk
mengatasi/memperbaiki
kelainannya,kemampuannya terbatas mengatasi masalah kesehatannya,
membutuhkan banyak dukungan dari keluarga dan tentunya dari PPA.
Pasien yang aktif dengan keterlibatannya yang tinggi pada saat asuhan pasien
memiliki tingkat kemampuan mengatasi masalah kesehatan yang tinggi, lebih
mandiri, lebih proaktif tentang masalah kesehatannya, sehingga lebih fokus, lebih
memperhatikan penjelasan dan petunjuk PPA.
2.ldentifikasi, seleksi/skrining pasien untuk MPP
Manajer Pelayanan Pasien tidak menangani semua pasien yang dirawat inap di
rumah sakit, untuk itu rumah sakit menetapkan kriteria dalam skrining pasien yang
mendapatkan pelayanan dari Case manajer, kriteria tersebut adalah:
a. Usia
b. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
C. Pasien dengan risiko tinggi
d. Potensi komplain tinggi
e. Kasus dengan penyakit kronis, katastropik, terminal
f. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL tinggi
g. Pasien dengan riwayat penggunaan peralatan medis dimasa lalu
h. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial seperti
terlantar, tinggal sendiri,narkoba
i. Sering masuk IGD,readmisi rumah sakit
j. Perkiraan asuhan dengan biaya tinggi
k. Kemungkinan sistem pembiayaan yang kompleks, adanya masalah finansial
1. Kasus yang melebihi rata-rata lama rawat
m. Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan.
3. Pelaksanaan Asesmen oleh MPP
a. Asesmen dilakukan dengan menggunakan Formulir A untuk menggali kebutuhan
kesehatan pasien dengan mencari informasi tentang:
1) Fisik,fungsional,kognitif,kekuatan/kemampuan kemandirian

10
2) Riwayat kesehatan
3) Perilaku psiko-spiritual-sosio-kultural
4) Kesehatan mental dan kognitif
5) Lingkungan dan tempat tinggal
6) Tersedianya dukungan keluarga, kemampuan merawat dari pemberi asuhan
7)Finansial
8) Status asuransi
9) Riwayat penggunaan obat alternative
10)Riwayat trauma,kekerasan
11)Pemahaman tentang kesehatan (health literacy)
12)Harapan terhadap hasil asuhan, kemampuan untuk menerima perubahan.
13)Discharge Plan
14)Perencanaan lanjutan
15)Aspek legal
b. Data asesmen diperoleh melalui, antara lain:
1)Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2) Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara intermiten “ongoing" selama
dirawat
3) Komunikasi dengan DPJP dan PPA lainnya
4) Rekam medis
5) Data klaim assuransi
4. Identifikasi masalah dan Kesempatan
Kegiatan Identifikasi masalah dan kesempatan dilakukan antara lain dengan:
a. Tingkat asuhan yang tidak sesuai panduan, norma yang digunakan.
b. Overlunder utilization pelayanan dengan dasar panduan norma yang digunakan
c. Ketidakpatuhan pasien
d. Edukasi kurang memadai atau pemahamannya yang belum memadai tentang proses
penyakit, kondisi terkini, daftar obat.
e.Kurangnya dukungan keluarga
f. Penurunan determinasi pasien (ketika tingkat keparahan/komplikasi meningkat)
g. Kendala keuangan ketika keparahan/komplikasi meningkat
h. Pemulangan/ rujukan yang belum memenuhi kriteria atau sebaliknya,
pemulangan/ rujukan yang ditunda
5. Perencanaan Manajer Pelayanan Pasien
MPP harus segera mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek, jangka panjang,
maupun kebutuhan berjalan/ ongoing, sehingga dapat menyusun strategi dan
sasaran manajemen pelayanan pasien untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut,dengan:
a. Memahami dan memastikan diagnosis pasien, prognosis, kebutuhan asuhan,
sasaran hasil asuhan
b. Melakukan validasi sasaran terukur dan indicator dalam kerangka waktu yang
spesifik, antara lain dalam akses ke pelayanan, asuhan dengan biaya efektif, mutu
asuhan.
c. Menentukan/ merencanakan pemberian informasi kepada pasien dan keluarga
untuk mengambil keputusan.
d.Menentukan/merencanakan juga partisipasi pasien dan keluarga dalam asuhan,
termasuk persetujuan akan kemungkinan perubahan rencana.
e. Menyiapkan fasilitas untuk mengatasi masalah dan konflik.
f. Memfasilitasi perencanaan pemulangan pasien secara integrasi antara PPA yang
terkait
g. Memperhatikan harapan pembayar, frekuensi komunikasi, reevaluasi
perkembangan pasien, revisi sasaran jangka pendek atau panjang
6.Monitoring Kegiatan MPP
MPP melakukan asesmen untuk menilai respon pasien terhadap pemberian/
pelaksanaan rencana asuhan
a. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen
pelayanan Rumah Sakit
b. Mencatat perjalanan/perkembangan kolaborasi dengan pasien,keluarga,
pemberi asuhan, tim PPA dan pemangku kepentingan lain yang terkait, sehingga
dapat dinilai respon pasien terhadap intervensi yang diberikan.
c. Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan yang memadai, dipahami
dan diterima pasien serta keluarga.

12
d. Pahami dan sadari akan kebutuhan revisi rencana asuhan,termasuk preferensi
perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan.
e. Memonitor kemajuan pasien kea rah hasil yang diharapkan.
f. Lakukan kolaborasi dalam rangka perubahan rencana dan
pelaksanaannya.
7. Fasilitasi,Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi dari MPP
MPP perlu memfasilitasi koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara pasien dengan
pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai sasaran dan memaksimalkan hasil
positif asuhan pasien.
a. Pastikan peran MPP sesuai kebijakan yang ada dan memadai baik terhadap
pelayanan pasien maupun terhadap pemangku kepentingan lain dalam rumah sakit.
b. Membukukan jalur-jalur komunikasi dengan manajer / unit / bagian
c. Kembangkan dan pelihara secara proaktif pelayanan berfokus pada pasien,
membantu asuhan terintegrasi oleh PPA
d. Transisi pelayanan secara memadai sesuai kebutuhan pasien.
e. Jaga privasi pasien dalam kolaborasi
f. Gunakan mediasi dan negosiasi untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan
kolaborasi, termasuk mengatasi perbedaan pandangan.
g. Kordinasikan juga rencana pemulangan pasien dengan pelayanan pasca rawat.
8. Advokasi Manajer Pelayanan Pasien
MPP memberikan advokasi pada pelaksanaan pelayanan, manfaat administrasi,
pengambilan keputusan,dengan:
a. MPP menyampaikan, mendiskusikan dengan PPA dan staf lain tentang kebutuhan
pasien, kemampuannya dan sasaran pasien.
b. Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui koordinasi
dengan PPA atau pemangku kepentingan terkait
c. Meningkatkan kemandirian menentukan pilihan dan pengambilan keputusan.
d. Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas untuk mengakses mutu dan
hasil pelayanan terkait dengan ras,etnik, agama, gender, latar belakang budaya, status
pernikahan, umur, pandangan politik, disabilitas fisik-mental-kognitif.
e. Melakukan advokasi untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan yang
berkembang/bertambah karena perubahan kondisi.
f. Menyarankan alternative intervensi praktis yang efisien biaya.
9. Hasil Pelayanan Kegiatan Manajemen Pelayanan Pasien MPP perlu memaksimalkan kesehatan,
wellness pasien, safety,adaptasi terhadap perubahan self care, kepuasan dan efisiensi biaya.
a. Melakukan pendokumentasian pencapaian sasaran
b. Mencatat keberhasilan, kualitas, kendala biaya-efektif dari intervensi MPP dalam
mencapai sasaran asuhan pasien.
c. Melakukan penilaian dan membuat laporan tentang dampak pelaksanaan rencana
asuhan pasien.
d. Mencatat utilisasi sesuai panduan/norma yang digunakan
e. Mencatat kepuasan pasien, keluarga dengan manajemen pelayanan pasien.
10. Terminasi Kegiatan Manajemen Pelayanan Pasien
MPP mengakhiri pelaksanaan manajemen pelayanan pasien dengan:
a. Identifikasi alasan pengakhiran pelaksanaan manajemen pelayanan pasien
1) Telah tercapainya sasaran dari manajemen pelayanan pasien
2) Telah terlaksananya transisi ke fasilitas pelayanan lain
3) Pasien atau keluarga menolak manajemen pelayanan pasien
b. Tercapainya persetujuan pengakhiran pelaksanaan manajemen pelayanan pasien
dengan pasien maupun pemangku kepentingan lain.
c. Dilakukan Dokumentasi setiap proses pengakhiran manajemen pelayanan pasien
tersebut.

14
BAB IV
DOKUMENTASI

MPP mendokumentasi kegiatan-kegiatannya dalam rekam medis pasien secara benar dan
tepat waktu. Terdapat 3 formulir yang digunakan terkait MPP, yaitu :
1. Formulir Indentifikasi, skrining pasien MPP
Digunakan sejak pasien masuk di IGD bila ditemukan kriteria pasien yang
memerlukan pelayanan MPP, formulir skrining diisi oleh PPA baik di IGD atau
diruangan dan diverifikasi oleh DPJP.
2. Formulir A
Digunakan untuk identifasi pasien, asesmen untuk manajemen pelayanan pasien,
identifikasi masalah-risiko-kesempatan
3.Formulir B
Pelaksanaan rencana manajemen pelayanan pasien, monitoring,fasilitasi,
koordinasi,komunikasi dan kolaborasi, advokasi, hasil pelayanan, terminasi
manajemen pelayanan pasien.
Lampiran:
1. Formulir Identifikasi, Seleksi/ Skrining Pasien Untuk Manajemen Pelayanan Pasien
2. Formulir Manajer Pelayanan Pasien (MPP): A. Evaluasi Awal MPP
3. Formulir Manajer Pelayanan Pasien (MPP):B.Catatan Implementasi MPP

Ditetapkan di

:Malingping
Pada tanggal

Kepala Dioas Kesehatan Provinsi Banten

19730815 200312 2 005

14

Anda mungkin juga menyukai